Tumgik
Text
Entah keberapa kalinya kita bertemu, untuk pertama kalinya tuan berdiri tepat disebelahku.
Menggunakan pakaian hitam favoritku, tidak memberanikan diri untuk bergerak bahkan menolehkan mata. Ketika tuan tunduk karena mengangkat sesuatu baru disitulah memberanikan diri untuk melihat walaupun hanya topi dan kaos hitam serta dengan celana cingkrangnya.
Pada setiap detik, menit tak hentinya memohon kemudahan agar senantiasa disatukan. Padahal beberapa hari ini, ada sedikit menganggu fikiranku tapi tak pernah terjeda untuk memohon agar diberikan kemudahan.
Tuan, semoga senantiasa terjaga. Saya selalu pastikan tuan adalah orang baik.
Tetap terjaga, semoga Allah sembuhkan penyakit orangtuamu.
5 notes · View notes
Text
Berbisiklah "Duhai Rabb, Engkau sengaja memudahkan kebaikan, agar aku bisa mereguk pahala sebanyak-banyaknya.
Engkau memudahkan ampunan, agar aku senantiasa bersegera kembali kepada-Mu saat jatuh. Duhai Rabb, kuatkan dan mudahkan."
1 note · View note
Text
Yang diam terlalu lelah untuk mengeluh
Yang bersuara terlalu lelah untuk menyimpan
Dan pada akhirnya, kita sedang sama-sama berjuang.
4 notes · View notes
Text
Jangan bawa PR dalam berumah tangga. Karena banyak hal yang akan dilakukan setelah menikah. Mulai dari target dan kesibukan pasti beda.
2 notes · View notes
Text
Bicara jodoh adalah bicara tentang hal yang jauh : akhirat, surga, ridha Allah. Bukan semata-mata dunia.
1 note · View note
Text
Tak perlu risau, seseorang yang sesuai denganmu tak akan pergi.
5 notes · View notes
Text
Karna yang komitmen syari (wkwk) dari awal prosesnya beda dengan yang betul-betul tidak saling mengenal.
Semoga Allah mudahkan.
1 note · View note
Text
Sebelum Genap.
“Ujung dari langkah yang kita buat untuk mencari adalah penerimaan.” - Iidmhd
… karena akan selalu ada yang lebih baik tetapi yang menerima apa adanya kamu; tidak selalu ada.
Menilik postingan instastory Masgun kemarin seputar “Apa sih yang kamu ingin tanyakan kepada calon pada saat proses pranikah yang mungkin sungkan ditanyakan tetapi penting?“ dan seperti biasa respon dari ask me tersebut memberikan banyak sekali pencerahan.
Berikut beberapa hal-hal yang perlu ditanyakan menurut followers Masgun beserta tanggapannya:
Visi hidup dan rencana setelah menikah? (Make sure. Jangan sampai tidak ditanyakan)
Apa yang dilakukan jikalau marah? Pernah sampai mengekspresikan dengan kekerasan fisik? (Sifat temperamental, mudah marah, dsb perlu divalidasi di lingkungan dan pertemanan dia selama ini. Bagaimana dia jika ada masalah, dsb. Teman-teman terdekat di lingkarannya yang paling melihatnya. Potensi KDRT-nya besar jika kamu tidak bisa mengenali dan mencari data valid soal ini)
Bersediakah setelah menikah tinggal dekat dan atau bersama orang tua saya? (Ini cukup sensitif, tidak mudah bagi seorang menantu untuk beradaptasi tinggal serumah dengan mertua. Jika calonmu mengatakan bersedia, menjadi wajib bagimu untuk membantu dan membuatnya nyaman di rumah orang tuamu. Jika tidak bersedia, tidak perlu memaksa. Cari yang lain)
Orang tua berbeda ormas, bagaimana? (Termasuk berbeda soal lainnya, contoh: beda organisasi keislaman, beda budaya, beda cara pandang soal sesuatu. Ada keluarga-keluarga yang menganggap hal-hal seperti itu sebagai syarat mutlak. Ada juga keluarga yang terbuka terhadap perbedaan seperti itu. Jika tidak bisa diterima oleh keluargamu. Tidak perlu memaksakan. Menikah urusannya panjang, kalian tidak hanya hidup berdua)
Sex life. Banyak sekali kasus tiba-tiba suami didiagnosis HIV positif kemudian yang terkena imbas adalah keluarga. (Ini bisa jadi pertanyaan tabu tetapi penting. Ada yang menjadikannya hal penting, contoh: keperawanan atau keperjakaan, ada juga yang tidak. Jadi, jika sex life ini penting bagimu. Tanyakan. Lebih berat menanggung risikonya daripada beratnya bertanya)
Saya ingin bekerja walaupun sudah menikah. Bagaimana? Boleh? (Ini menjadi case di kalangan perempuan, ingin bekerja setelah menikah. Jika itu penting bagimu, tanyakan. Tidak sevisi. Cukup sampai di sini. Cari yang lain. Karena itu juga akan melihat soal mindset. Perkara nanti kamu ketika menikah akhirnya memilih menjadi ibu rumah tangga, itu juga keputusan sadarmu. Bukan karena disuruh dan terpaksa)
Uang yang kamu dapatkan dari mana saja? Uangnya mengalir ke mana saja? (Ini penting sekali, serupiah pun jangan sampai lolos. Karena ini untuk menjaga harta yang ada dalam keluarga itu benar-benar halal dan berkah. Sekaligus untuk menghitung zakatnya. Jika sudah sampai haul/nisabnya)
Jika saya ternyata tidak kunjung memberikan keturunan, apakah akan menikah lagi atau akan bersabar? (Ini juga pertanyaan sejenis, contoh: laki-laki atau perempuan tidak subur karena kondisi atau sakit tertentu sehingga tidak memungkinkan memiliki anak dalam pernikahan. Hal seperti ini, harusnya tidak hanya ditanyakan kepada pasangan tetapi bagaimana pendapat kedua orang tuanya. Karena bisa jadi ybs tidak mempermasalahkan tetapi tidak dengan orang tuanya)
Pernah HS (having sex) atau tidak? (Hal-hal seperti ini, mungkin ada yang terbuka dan ada yang tidak. Karena bisa jadi jika batal proses pra pernikahannya, kamu jadi tahu rahasianya. Jadi, sepakati sejak awal bahwa di proses pranikah akan terbuka. Karena bagimu ini penting, jika dia tidak bersedia. Ya sudah lebih baik berhenti sebelum lebih jauh sampai kamu mengetahui rahasianya, kecuali dia memang bersedia secara pribadi ingin mengatakannya di awal bahkan sebelum proses lebih dalam. Karena dia memiliki pandangan bahwa itu adalah pintu masuknya. Kita belajar bahwa aib yang Allah tutupi jangan sampai dibuka kembali jika ybs sudah bertobat. Jika kamu merasa perkara HS ini penting, make sure bahwa dia memiliki pandangan yang sama bahwa hal tersebut penting untuk diketahui sebelum menikah. Nanti berlanjut ke persoalan kesehatan reproduksi)
Gaji Pasangan. Ingin sekali menanyakan tetapi bingung memulainya. (Tinggal tanya, gajimu berapa dan bagaimana mengalokasikannya selama ini? Lalu rencana ke depan dengan pendapatan tersebut setelah berumah tangga. Jangan pertaruhkan hal-hal yang besar untuk perkara-perkara ketakutan-ketakutan yang kecil. Pernikahan itu hal yang sangat besar, bertanya dalam proses itu hal yang masih sangat kecil risikonya dibanding dengan menjalani pernikahan itu sendiri)
Apakah keluargamu memiliki utang? Apa saja janji-janjimu terhadap orang tuamu? (Insightfull, apa saja janji-janjimu kepada orang tua? Jawabannya akan sangat penting buat jadi pertanyaan ke diri sendiri, apakah saya bersedia membantu mewujudkan janji-janji tersebut atau tidak?)
Jika saya memiliki prinsip menghindari utang riba tetapi kamu justru kerja di bagian pencari nasabah, lalu bagaimana? (Ini prinsip-prinsip bermuamalah. Ini juga bisa direfleksikan ke hal-hal serupa yang berkaitan dengan prinsip-prinsip dalam menjalankan agama. Jika bagimu penting dan tidak ada toleransi. Seharusnya tidak ada ruang untuknya. Jika masih ada ruang, berarti itu dorongan hawa nafsu)
Kesehatan. Minta tes kesehatan sebelum nikah terutama tes HIV. (Medcheck. Jika kamu meminta dia medcheck, kamu juga harus. Jika ini penting bagimu, lakukanlah. Hal ini lebih banyak manfaatnya untuk kehidupan pernikahan ke depan. Jika kemudian hasilnya diketahui ada penyakit bawaan di diri calon. Kamu harus siap untuk mengambil keputusan. Jangan menikah karena kasihan, sungkan dan takut omongan orang)
Utang atau tanggungan keluarga saya masih ada. Kamu siap menerima atau tidak? (Saya menekankan kepada teman-teman jika tahu kondisi keluarga soal utang, dsb lebih baik dikomunikasikan. Sebab, utang itu diwariskan. Ekstremnya, jika orang tua tiba-tiba meninggal dan masih ada utang maka anak-anaknya lah yang harus melunasi utangnya. Apalagi jika kondisimu saat ini masih bekerja dan berjuang melunasi utang orang tua)
Pola asuh anak. Apakah nanti akan terlibat dalam pengasuhan atau fokus bekerja? Seperti apa pola asuhnya? (Pandangan soal pola pengasuhan ini juga penting. Jangan sampai ‘kecele’. Cek tidak hanya ke dia tetapi juga keluarganya. Jangan sampai kamu pro-vaks dan baru tahu setelah menikah jika pasanganmu itu anti-vaks. Bisa perang dingin di dalam keluarga. Dan pola-pola pengasuhan lainnya)
Nanti kerjanya bagaimana? Apa masih berbeda kota juga? Karena saya juga berat melepas karir saya sekarang. (Jika pada masa perkenalan sudah tahu career path-nya berbeda dan teguh terhadap keinginan masing-masing. Memang lebih baik tidak usah dilanjutkan. Karena itu adalah misi, caramu menjalankan visi besar yang mungkin kamu sendiri tidak bisa menjelaskannya dengan baik. Apalagi jika pekerjaan tersebut memiliki urgensi besar untuk tetap kamu miliki seperti karena kamu harus membantu keluarga, dsb)
Siap dengan Mama saya yang selalu mengukur segalanya dari uang? (Kita mungkin bisa menerimanya, tetapi tidak bisa menerima orang tuanya atau juga sebaliknya. Dia bisa menerima kita dan orang tua kita tetapi kita sendiri tidak yakin apakah nanti hubungan antar keluarga (orang tua x orang tua) bisa baik. Jika ini penting untuk ditanyakan, tanyakan. Jika ini penting untuk dikatakan, katakan. Karena bisa jadi rumah tangga itu oleng bukan karena kitanya tidak siap menikah dsb tetapi karena intervensi orang-orang terdekat kita sendiri)
Izin poligami karena kerja di luar kota. Saya jawab silakan tetapi bukan dengan saya. (Saya tidak kontra dengan poligami, karena itu ada dalam agama yang saya imani. Yang jelas S&K-nya berlaku. Jika kamu merasa tidak bisa memenuhi S&K-nya tersebut, tidak usah diambil)
Kenapa kamu mudah sekali berutang (uang) demi mendapatkan sesuatu yang kamu inginkan? (Watak atau kebiasaan bisa ditanyakan. Apalagi jika hal tersebut adalah sesuatu yang tidak se-value dengan diri sendiri. Jika masih tetap tidak menemukan jalan tengah, berbeda pandangan yang artinya sama juga dengan berbeda value. Pernikahanmu jauh lebih berharga daripada orang tersebut)
Jika saya ada masalah dengan Ibunya bagaimana cara dia mendamaikan kami? (Insightfull, bagaimana cara calon mengatasi masalah-masalah yang akan timbul antara kita dengan orang tuanya?)
“Pernikahan itu hal yang sangat besar, bertanya dalam proses itu hal yang masih sangat kecil risikonya dibanding dengan menjalani pernikahan itu sendiri.”
… karena lebih baik gagal dalam proses ketimbang gagal setelah menjalani pernikahan.
“Membangun visi dan misi keluarga itu berangkat dari memilih pasangan hidup.” - Istri Masgun
Lebih utama jadilah sebaik-baiknya dirimu; sebelum mencari atau ditemukan.
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum: 21)
Libatkan Allah Subhanahu Wata’ala selalu di dalam prosesnya. Lalu niatkan menikah karena ibadah.
“Jika dulu niatnya menikah karena terlanjur suka, suruhan orang tua, faktor umur, ekonomi, keadaan dan situasi, semua ini harus diubah niatnya. Diubah niatnya memang karena ibadah. Ingin mengerjakan karena perintah Allah Subhanahu Wata’ala dan Rasul-Nya. Dan betul-betul jika diniatkan ibadah, semua kejenuhan, perasaan-perasaan yang terbebani karena adanya karakter pasangan, beban-beban kewajiban seperti nafkah bagi laki-laki, melayani ekstra dari perempuan ke suaminya, ini akan jadi ringan.” - Ust. Khalid Basalamah.
Sehingga pernikahanmu senantiasa dilimpahkan keberkahan dan menjadi keluarga sehidup sesurga.  Aamiin.
4K notes · View notes
Text
Apa lagi yang kita punya selain hanya doa dan diam?
Dalam diam, doa-doa penuh rindu itu berlabuh ke Pemilik Semesta.
Biarlah Pemilik Semesta yang menggerakan hatinya.
Dalam doa, perasaan diam itu menjadi tidak terlalu menyakitkan.
Sebab harapan telah tersandarkan pada sebaik-baik pengatur kehidupan.
Kepada siapa lagi kita akan adukan perasaan ini?
Manusia? Mereka hanya akan memberi jawaban, tapi tidak bisa menggerakan hati.
Tapi Allah? Ia akan beri jawaban dan sangat kuasa menggerakan hatinya.
Juga, bukankah kita sangat sering mengulanginya?
"Jodoh itu di tangan Allah, bukan di tangan manusia."
Maka mari labuhkan doa, sebanyak-banyaknya, seindah-indahnya dan sebahagia-bahagianya.
Apa lagi yang kita punya? Hanya doa dan diam.
- Ustadz Febriawan -
15 notes · View notes
Text
Kamu bekerja keras disana dan aku belajar rajin disini. Supaya nanti ketika badan ini akan rubuh ada badanmu yang menopangnya dan kelak ketika diri ini dibutakan oleh suatu pengetahuan maka engkaulah yang akan menjadi kamusku.
3 notes · View notes
Text
Terjaga
Dia yang menjaga hatinya akan dipertemukan dengan seseorang yang juga menjaga hatinya.
Karena sudah terbiasa menjaga hati saat sendiri, maka mereka pun mudah untuk saling menjaga hati masing-masing saat bersama.
Tidak melirik atau tergoda dengan yang lain. Hanya ada mereka berdua di cerita cinta mereka.
- Ustadz Febriawan -
10 notes · View notes
Text
Kelezatan mengikuti kecintaan, menguat dengan sebab kuatnya kecintaan dan melemah dengan sebab kelemahannya.
Setiap kenikmatan, kelezatan, kegembiraan dan kesenangan apabila dibandingkan kepada hal tersebut, sama seperti setetes air di tengah samudera.
Kesempurnaan seseorang tergantung kepada kedua kekuatan : Ilmu dan cinta. Ilmu paling utama adalah ilmu tentang Allah, cinta paling tinggi adalah cinta kepadaNya, kelezatan paling sempurna tergantung kedua hal diatas.
3 notes · View notes
Text
Sebelum menyesal
Belilah dirimu hari ini, sungguh pasar masih terbuka, harga masih ada, barang dagangan masih murah, karena akan datang pada pasar dan barang itu suatu hari yang engkau tidak akan bisa mendapatkan meski sedikit, apalagi banyak :
Itulah hari tipu-menipu (QS. At-Taghabun : 9)
Dan ( ingatkanlah) hari ( ketika itu) orang yang zhalim menggigit dua tangannya (QS. Al-Furqon : 27)
Jika engkau tidak berangkat dengan bekal takwa, lalu engkau lihat pada hari pengumpulan mereka yang berbekal dengannya
Engkau menyesal karena tidak menjadi seperti mereka, karena engkau tidak menyiapkan seperti persiapan mereka.
Orang yang banyak ambisi akan menghabiskan umurnya. Kebingungan, tanpa mendapatkan untung dan tidak sadar.
3 notes · View notes
Text
Gerakan dakwah ibarat tubuh manusia, tidak ada satupun bagian yang lebih penting daripada yang lain, masing-masing memiliki fungsi khususnya. Jantung tidak lebih penting dari tangan dan otak tidak lebih penting dari kaki, semuanya tidaklah tercipta bathil, melainkan memiliki peranan.
Bayangkan bila semua bagian tubuh kita adalah otak, lantas siapa yang mengeksekusi perintah menjadi suatu gerakan? Atau semuanya kaki? Tentu tidak lebih baik bukan?
Dalam gerakan dakwah, setiap bagian memiliki kontribusinya masing-masing. Satu orang tidak akan biaa mengerjakan semua amanah atau ahli dalam segala bidang. Life is choice, so does expertise. Karena itu Rasulullah mencontohkan bahwa dakwah perlu berjama'ah.
Maka yang membuat kita berharga dalam dakwah adalah ketika kita memiliki kelebihan signifikan dalam satu keahlian dakwah. Alhamdulillah bersyukur bisa semuanya, namun sebagaimana yang saya ketahui, hal itu hampir tidak mungkin.
Seharusnya kita memiliki keahlian spesial masing-masing sehingga kita terpakai dalam ladang dakwah.
Pilih satu keahlian, luangkan lebih banyak waktu untuk menguasainya dan pastikan tidak ada yang lain yang lebih baik daripada anda dalam melakukan keahlian itu.
Agak sombong, InsyaAllah bukan, sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia. Sedangkan kita sedang berbicara tentang berlomba-lomba dalam kebaikan.
2 notes · View notes
Text
Mereka yang melawan Allah SWT niscaya akan ditundukkan. Prosesnya mungkin butuh waktu lama, tapi apa gunanya kemenangan sementara jika hanya menambah maksiat yang akan mencelakakan.
Islam akan tegak, dengan atau tanpamu. Sungguh beruntung kiranya jika ada namamu sebagai salah satu penggerak. Tapi jika kau tidak ambil bagian maka jangan lupa bahwa setiap pilihan ada konsekuensinya.
5 notes · View notes
Text
Catatan Ramadhan
Kembali dipersatukan dalam lingkaran kebaikan, alhamdulillah ala kulli hal. Sudah menjadi tahun ketigaku dalam unit ini. Barisan yang didalamnya begitu banyak perjuangan.
Perjuangan yang sudah menikah dan para jomblowati yang masih ikut membersamai.
Perjuangan dari ummat untuk ummat.
Tahun ini menjadi tahun pertama bagiku bertemu dengan si tuan. Padahal dulu kami selalu terlibat dalam kepanitian baru tahun ini rasanya berbeda. Begitu banyak dag dig dugnya.
Harus terjun langsung dan si tuan juga terlibat. Terus menunduk padahal dalam hati inginku lari.
Semoga dimudahkan tuan baik. Semoga Allah senantiasa menjagamu.
Terus berbuat baik orang baik.
9 notes · View notes
Text
Semoga pertemuan kita di bulan syawwal adalah hasil pertarungan doa kita yang masing-masing saling unjuk rasa selama di bulan Ramadhan.
7 notes · View notes