sitihdnm

[sitihdnm]

memaknai ulang hari bertambahnya usia

melihat ada titik hijau di google calendar tanggal 4x5:2+2 bulan ini  membuat saya sedikit bertanya, ada agenda apa? sepertinya di tanggal tersebut saya tidak memiliki agenda apa – apa. setelah dibuka ternyata ada tulisan “happy birthday!” saya sedikit tertawa membacanya karena saya sendiri hampir lupa kalau pada tanggal tersebut saya resmi menginjak usia seperempat abad.

semakin dewasa saya merasa hari ulang tahun menjadi hari yang biasa saja, sama seperti hari – hari biasanya. entah kenapa yang saya rasakan semakin sepi, tidak seriuh dulu saat masih kecil, usia masih belasan tahun, dan usia 20an awal yang kadang dirayakan dengan kue, kadang hanya dirayakan dengan makan bersama sahabat terdekat. saat usia 17 tahun rasanya bahagia sekali karena hari bertambahnya usia dihabiskan bersama teman – teman organisasi dan diguyur dengan air seember. oh tentu saya masih ingat basah kuyup dari ujung kepala sampai ujung kaki dan pulang kedinginan!

semakin dewasa, jumlah orang yang mengucapkan selamat bertambah usia bisa dihitung dengan jari. itu pun lebih sering diucapkan lewat tulisan yang dikirim melalui media sosial karena sekarang memiliki kesibukan sendiri – sendiri. entah kenapa rasanya kian sepi, ucapan dengan teks tidak akan bisa menggantikan rasa bahagia ketika mendapat ucapan secara langsung. apakah ini yang memang dirasakan ketika bertumbuh dewasa, ya?

dua tahun terakhir saya menghabiskan hari bertambahnya usia untuk melakukan perjalanan kedalam diri sembari refleksi. Bertambahnya usia menandakan bahwa usia kita berarti telah berkurang satu tahun di dunia. walau semakin dewasa semakin sepi dari perayaan – perayaan, tapi saya berkesempatan untuk menghabiskan hari bertambahnya usia dengan diri saya sendiri. mengenang perjalanan selama satu tahun. menanyai diri sendiri tentang pencapaian – pencapaian yang telah saya peroleh, apa yang harus dibenahi dari diri ini? apa pemberian – pemberian Tuhan saya yang belum sempat saya syukuri? saya sudah bertumbuh sejauh apa setahun ini? dan pertanyaan – pertanyaan lain yang saya ajukan ke diri sendiri. ternyata saya juga bisa senang karenanya.

pada akhirnya saya mencoba memaknai ulang hari bertambahnya usia. riuhnya perayaan hari bertambah usia memang sudah ada jauh di belakang dan bisa dikenang, setidaknya saya pernah mengalami masa itu. dan walaupun saat ini hari bertambahnya usia tidak seriuh dulu, tapi saya bisa merayakannya dengan diri sendiri, dengan cara yang berbeda namun bisa tetap membuat saya bahagia.

[sitihdnm]

Jangan lupa untuk selalu meminta pertolongan sama Allah dalam hal apapun.

kurang lebih demikian pesan salah seorang guru

alhamdulillah tahun ini diberiNya kesempatan untuk bisa bertemu dengan ramadhan. bersyukur dan senang sekali tahun ini sudah bisa tarawih berjama’ah di masjid. walau tentu harus jaga jarak dan menggunakan masker dari isya’an hingga rakaat terakhir shalat witir. cukup megap - megap karena tak biasa, tapi tak apa. tulisan kali ini akan membahas seputar pelajaran yang didapatkan selama bulan ramadhan tahun ini. terinspirasi dari sebuah akun yang membahas tentang pelajaran yang didapatkan selama ramadhan. ada satu pelajaran berharga dan yang lainnya adalah perintilan - perintilan. 

ramadhan tahun ini berhasil meruntuhkan kesombongan saya selama ini sebagai manusia yang juga merupakan hambaNya. selama ini saya merasa saya bisa puasa. “ohiya saya kuat kok puasa” tanpa pernah meminta pertolongan sama Allah. ramadhan tahun ini bener - bener menyadarkan saya bahwa saya ini hanya manusia. saya lemah dan ngga bisa apa - apa tanpa pertolongan dariNya. termasuk dalam hal puasa sendiri. selama ini saya bisa puasa bukan karena saya kuat, tapi karena selama ini saya ditolong sama Allah untuk bisa melaksanakan puasa.

tahun ini ada satu masa asam lambung saya kumat. ohiya kenapa tak ada yang bagi tau kalau sakit asam lambung tu sesakit itu. untungnya waktu lagi naik saya sedang halangan, jadi bisa langsung minum dan makan. mulai dari situlah perjalanan untuk memetik hikmah dimulai.

ternyata benar apa yang guru saya pernah sampaikan bahwa kita ini ngga akan bisa ibadah kecuali ditolong sama Allah. waktu bulan puasa kemarin kerasa banget bahwa pertolongan Allah tu sangat dekat dan menyadari Allah ngga ada pernah ninggalin kita barang sedetik. kadang saya panik dan takut kalau perut udah mulai kerasa ngga enak lagi, tapi nanti Allah kasih ketenangan dan bentuknya macam - macam didetik itu juga. ngga ngerti lagi sebaik itu Allah sama saya padahal saya banyak buat salah sama Allah :’).

belum berhenti sampai disitu kadang kalau makan rasanya mual dan bersyukurnya ngga sampe muntah. kembali diingetin bahwa selama ini ngga pernah juga minta pertolongan sama Allah untuk dimudahkan dalam makan.

tidak minum kopi dan teh hingga hari ini. dadah dadah dulu sama gorengan dan teh tarik yang enaqun. rasanya hmmm tak bisa dideskripsikan. ini kembali mengingatkan saya bahwa selama ini tak pernah bersyukur karena bisa minum kopi, teh, juga teh tarik. betul kadang kita baru menyadari sesuatu itu sangat berharga ketika kita udah ngga bisa lagi melakukannya. 

itu tadi beberapa pelajaran yang saya dapatkan selama ramadhan 1442 H. mudah - mudahan diberi kesempatan lagi untuk bisa bertemu di ramadhan tahun depan dan semoga bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

omah lor | 17 Mei 2021 | 

[sitihdnm]

You cannot call yourself patient until you are willing and able to bear things that you have no wish to bear.

Salman al-Ouda (via islamic-art-and-quotes)

[sitihdnm]

beberapa pelajaran yang kudapatkan malam ini :

1. oh ternyata kamu tu bisa asal mau dan ngga males

2. kalau terkendala oleh sesuatu, minta tolong ke Allah dulu, baru usaha sebisanya. yakin nanti pasti ditunjukkan kemudahan sama Allah

3. kembali diingatkan bahwa orang - orang yang terlihat “keren sekali” dibaliknya ada perjuangan yang ngga kita tahu seberapa banyak dan besarnya.

4. ini yang kudapatkan dari speaker acara malam ini “ spread the kindness, kebaikan itu menular” “ada sebagian dari diri kita sedang ditunggu oleh orang lain.” kita ngga pernah tau barangkali kebaikan yang kita lakukan itu memberikan manfaat untuk orang lain diluar sana.

5. jangan takut buat reach out duluan

6. jangan takut buat mencoba hal yang tidak biasanya! kalau kata temenku, Muti “asal yang positif”

7. kembali diingatkan juga sama pesan yang pernah kak Fardi sampaikan “jangan menuntut doa dikabulkan, kalau kapasitas diri kita memang belum siap menerima hal yang lebih besar”. setiap doa pasti dikabulkan (asal ngga buruk) tapi habis doa jangan lupa memantaskan diri sebelum benar - benar menerimanya.

kali ini ditulis sudah tidak di kosan Eyang Harto, tapi di rumah.

[sitihdnm]

sudah lama ini merasa bahwa kesibukan yang dijalani saat ini (padahal juga ngga sibuk - sibuk sekali) bikin saya sadar bahwa ternyata udah lama juga ngga ngeblog nulis sesuatu yang serius. padahal isi otak tu kadang penuh dan pingin ditumpahin dalam bentuk tulisan. ide kadang - kadang ada dan sudah dituliskan. tapi kadang pulang - pulang sudah capek dan memutuskan untuk beristirahat. atau hanya membuat alasan saja? entahlah.

bikin saya sadar ternyata sudah jarang post sesuatu di instagram (mencari - cari sekiranya apa yang bisa dibagi). pun dengan melakukan sesuatu yang saya senangi. ambil foto dan mengeditnya. saya lupa kapan terakhir kali saya hunting foto untuk selanjutnya di post di instagram. yang tersisa hanyalah stok foto lama.

lalu akhirnya saya berpikir untuk membagi waktu saja. memberi jeda. kalau terus - terusan dipaksa ternyata susah juga. saya ngga bisa ngebohongi diri saya sendiri bahwa melakukan hal - hal sederhana seperti ambil dan edit foto, menulis sesuatu di blog, atau berbagi tentang apa yang sedang di pelajari melalui instagram feed atau insatstories adalah hal sederhana yang membuat saya senang. dan hal - hal sederhana itu harus tetap ada agar stay waras. biar balance -katanya.

monday feels like sunday ‘cause hari ini libur pt dan bisa rehat sejenak | omah kidul, 23 Maret 2020 | siti.

[sitihdnm]

dari Fourtwnty lalu Figura Renata lalu Tulus lalu Kunto Aji lalu Hindia lalu Payung Teduh lalu Pamungkas. it’s really fun! setiap lagu selalu membawa cerita.

[sitihdnm]

bulan lalu dengan secarik kertas menjabarkan perihal kemudahan - kemudahan yang sebetulnya sudah ada di depan mata, sudah dijelaskan oleh Allah dengan gamblang bahkan. namun masih silau dan keukeuh memberatkan dan membuat banyak alasan. sekarang sudah cukup sadar kan? mari bergerak. setidaknya walaupun laju tidak secepat yang lain kita tetap bergerak dan tidak memutuskan untuk diam saja. selalu ingat ini : life is not a competition. tapi jangan sampai terlena, ya.

tempat biasa beli teh tarik bersama Winda | 12-03-20 | 21.23

[sitihdnm]

menyadari bahwa sudah berada hampir di pertengahan bulan terakhir tahun 2019. tak apa menengok sedikit ke belakang, sembari mencari kembali apa yang masih harus diperbaiki. tapi jangan lama - lama. karena 2020 menanti. kalaupun kemarin - kemarin masih banyak kurangnya disana - disini. besok coba kita perbaiki

kosan Eyang Harto | 14 Des 2019 | sitihdnm.

[sitihdnm]

tetap jadi diri sendiri yang selalu relevan di 2020, di masa depan.

“Halo, 2019, apa kabar? Apakah aku memperlakukanmu dengan cukup baik? Ataukah kau menjadi saksi betapa kacaunya hidupku?” #tsahh

2019-mu, baik atau buruk? Apa resolusi-resolusi yang sudah kamu bikin tercapai? Yang namanya kepeleset-kepeleset dikit, pasti ada lah, ya. Atau sebaliknya, 2019 adalah serentetan momen tak mengenakkan buatmu?

Jika nanya ke saya, sebenarnya agak bingung jawabnya. Sejujurnya, saya enggak bikin targetan yang jelas di tahun 2019. Saya hanya membiasakan kebiasaan jogging. Lain-lainnya tidak begitu terencana dengan jelas.

Yang jelas, mau 2019-mu keren membahana ataupun ambyar, kita semua sama-sama punya kesempatan untuk hadapi 2020 ini dengan mantap.

Tentu untuk menyusun strategi supaya bisa jadi pribadi yang lebih baik, kita perlu juga pengetahuan — kira-kira skill apa saja sih yang akan berguna pada tahun depan?

Tiga tahun yang lalu, World Economic Forum (WEF) merilis artikel soal sepuluh skill yang perlu dimiliki tiap orang di tahun 2020. Visioner banget, ya, si Mbak dan Mas Peneliti di WEF ini. Nah, apa saja sih, kesepuluh skill tersebut? Berikut list-nya.

Complex problem solving (Penyelesaian permasalahan kompleks)

Critical thinking (Berpikir kritis)

Creativity (Kreativitas)

People management (Manajemen manusia)

Coordinating with others (Berkoordinasi dengan pihak lain)

Emotional intelligence (Kecerdasan emosional)

Judgement and decision making (Penilaian dan pengambilan keputusan)

Service orientation (Berorientasi layanan)

Negotiation (Bernegosiasi)

Cognitive flexibility (Kecerdasan fleksibel)

Nah, apakah kita harus menguasai kesemuanya untuk bertahan di 2020? Bisa jadi. Tetapi, kita bukan superman yang bisa menguasai berbagai jurus, bukan? Masing-masing dari manusia memiliki kelebihan dan kelemahannya tersendiri, bukan? Bisa jadi, seseorang memiliki kecenderungan untuk prima di wilayah negotiation dan service orientation, tetapi lemah di wilayah critical thinking.

Menanggapi fenomena ini, Founder Talents Mapping Rama Royani memiliki pendapat tersendiri. Baginya, apabila kita meyakini bahwa manusia adalah ciptaan Allah yang memiliki tugas (alasan keberadaan hidup) masing-masing yang unik, maka seharusnya sejak dilahirkan setiap manusia sudah diberikan perangkat unik agar berhasil menjalankan tugas tersebut.

“Itu berarti bahwa perangkat unik tersebut diberikan untuk menghadapi jaman nya masing masing,” sambung pria yang biasa disapa Abah Rama ini, Jumat (13/12/2019). “Dengan begitu kunci untuk menghadapi hidup dimasa depan adalah bagaimana menemukan perangkat unik-nya masing-masing.”

Abah Rama juga memberikan catatan khusus bagi generasi Z. Generasi Z menurutnya rentan terhadap stress ketimbang generasi Baby Boomers. Maka dari itu, baginya, usaha untuk menemukan potensi diri bagi generasi Z menjadi sangat penting.

“Hal ini terlihat dari catatan World Health Organization (WHO) yang mengatakan bahwa ada 4 ciri orang sehat mental, seperti sadar mengenai kemampuan diri, bisa mengatasi stres keseharian, dapat bekerja produktif dan menghasilkan, serta dapat memberikan kontribusi pada sesama,” tulis Abah Rama dalam pesan Whatsapp.

Seperti yang Bruce Lee ujar, “Aku tidak pernah takut akan seseorang yang telah berlatih melakukan 10.000 tendangan sekali waktu, tapi aku takut terhadap seseorang yang berlatih melakukan satu tendangan 10.000 kali.”

Dari temabakat.com, University of Nebraska melakukan riset tentang pengaruh pelatihan terhadap lebih 1000 pembaca didalam pelajaran speed reading. Pembaca yang paling lemah dalam test awal mendapatkan 90 kata per menit, sedangkan yang paling hebat adalah 350 kata permenit.

Akhirnya kesemuanya diberikan kesempatan untuk berlatih speed reading.

Hasilnya? Yang paling lemah menjadi 150 kata permenit (167%)dan yang paling hebat menjadi 2900 kata permenit (830%!). Ini menunjukkan bahwa usaha untuk memperbaiki kelemahan hanya akan menghasilkan kinerja rata-rata sedangkan mengembangkan kekuatan akan memberikan kinerja yang luar biasa.

Oleh karena itu, mengenali potensi kekuatan dan kelemahan diri menjadi sedemikian krusial dan relevan dalam menghadapi 2020. Pertanyaannya, bagaimana cara kita mengetahui kekuatan dan kelemahan diri? Saya sendiri melakukan beberapa hal di bawah ini.

Apa sesuatu yang bisa bikin saya lupa waktu mengerjakannya?

Coba ambil waktu jeda selama beberapa hari. Atau teknis penyediaan waktu saya serahkan kepada kamu. Kemudian, tanyakan pada diri, apa aktivitas produktif yang bikin kamu lupa waktu mengerjakannya? Bisa jadi, aktivitas itu sesuatu yang patut kamu kembangkan — dengan catatan kamu tahu mengelolanya agar tidak merugikan dirimu.

Apa sesuatu yang orang-orang sering minta bantuan kepada saya?

Barangkali, beberapa orang berbeda meminta kita bantuan pada hal-hal yang serupa. Semisal diminta bantuan untuk menyuarakan pendapat, diminta bantuan untuk curhat, diminta bantuan untuk desain, dan lain sebagainya. Berarti, orang lain mempercayakanmu di area aktivitas tersebut.

Kira-kira apa kekuatan dan kelemahanku di mata orang lain?

Selain itu, coba tanyakan kepada kenalan-kenalan kepercayaanmu. Apa sih kekuatan dan kelemahanmu di mata orang lain? Hal ini bisa jadi bahan evaluasi bagi dirimu untuk tahu, kekuatan apa saja yang patut difokuskan dan kelemahan apa saja yang perlu disiasati.

Perkuat hasil asesmen manual saya dengan tes minat bakat

Walau kita dapat mengestimasi diri melalui diri sendiri dan orang lain, ada instrumen-instrumen asesmen minat bakat yang dapat memberikan gambaran lebih utuh mengenai potensi diri. Ada banyak variasi tes minat bakat yang dapat kamu kerjakan. Salah satunya ada psikotes, Myers Briggs Type Indicator, tes sidik jari, dan Talents Mapping.

Selain itu, ada beberapa hal lain yang perlu kita persiapkan dalam menghadapi 2020, antara lain:

Mengetahui perkembangan informasi dan berita terkini terlebih soal perkembangan teknologi, secara garis besar. Kamu bisa menyiasatinya dengan memasang aplikasi berita seperti kumparan, misal.

Berjejaring dengan sekelompok orang atau komunitas yang dapat menguatkan kolaborasi.

Punya mental untuk selalu mau belajar. Hindari term “itu sih mainannya anak muda” di fase kehidupan manapun.

—

Nah, bagaimana? Sudah tahu apa-apa yang harus dipersiapkan di tahun 2020? Jika saya sih, sudah menyusun beberapa target per tiga bulan di 2020. Minggu depan, insya Allah, saya akan membahas secara sedikit spesifik bagaimana saya menyusun resolusi 2020, ya!***

Pembuatan artikel ini bekerjasama dengan komunitas Indonesian Freelancer.

[sitihdnm]

MY NEIGHBOR TOTORO (1988)  dir. Hayao Miyazaki

To-to-ro? You’re Totoro!… I bet you’re Totoro…

[sitihdnm]

“Once you’ve met someone, you never really forget them.” – Spirited Away (2001) dir. Hayao Miyazaki

[sitihdnm]

Jangan Sekolah Karena Masalah

Satu tahun lalu, saat kehidupan di kantor sedang riuh dgn masalah, saya bercerita kpd seorang sahabat, “Aku enggak sanggup lagi dgn kondisi stressful begini. Aku mau resign dan sekolah aja.” Bagai cerek yg airnya meluap keluar karena dididihkan, begitulah kondisi perasaan saya saat itu.

Lalu apa jawabnya? “No. Jangan sekolah hanya karena ingin lari dari masalah. Sekarang, kamu mau lari dari masalah kantor dgn sekolah. Nanti, kalau ada masalah di sekolah, mau lari kemana?” Diam-diam saya mengamini nasehat itu. Saya pun melanjutkan bekerja, melebur dgn problematika yg ada, sampai akhirnya tidak terpikir lagi utk melarikan diri dgn sekolah.

Satu tahun berlalu, akhirnya saya memutuskan utk kembali ke dunia akademis. Semua tanpa terburu-buru, sebab saya sudah tidak lagi memutuskannya karena ingin lari dari sesuatu. Alhamdulillah, ketika keputusan itu diambil, saya dalam kondisi tenang, bertujuan, dan siap dgn segala konsekuensinya.

Sekarang, saya sedang dalam masa-masa adaptasi. Rasanya? Subhanallah, berat! Fisik dituntut utk lebih kuat dari biasanya, karena setiap hari kelas dimulai sejak matahari baru naik sampai petang. Belum lagi materinya: teori, diagnosa, analisa, kasus, dst; semua memeras otak untuk bekerja lebih keras dari biasanya. Excited and tired at the same time! Nasehat seorang teman utk tidak menyerah dari awal jadi sangat masuk akal.

Saya bersyukur sebab dulu tidak memutuskan utk sekolah dan lari dari masalah, karena jika itu terjadi, saya tidak benar-benar menyelesaikan masalah, hanya sedang menjemput masalah baru yg boleh jadi lebih bermasalah. So, let’s fight, don’t flight!

Kamu, punya pengalaman serupa, kah?

___

Picture: Unsplash

[sitihdnm]

Kalaupun nanti tumblr beneran dibeli sama porn hub. Aku berharap mereka seperti dulu saja. Tersembunyi dan tak muncul kepermukaan home atau message ku, karena interest kita yang berbeda. Sebab, sejujurnya aku masih tak ingin beranjak dari sini. Instagram tak memenuhi hasrat isyarat meracauku. Di sana terlalu banyak orang pamer. Facebook tempatnya perdebatan yang tak berujung. Personal blog terasa sangat sepi. Cuma tumblr yang terasa ramai sekaligus tetap memiliki ruang ruang privat. Bagaimanapun seorang introvert bercerita dia tetap ingin ada yang mendengarkan. Seperti kata hamka, seorang penulis ingin tulisannya dibaca. Yah meski hanya oleh satu dua orang. Karena paling tidak ada yang cukup perhatian untuk membaca isi hati dan perasaan kita. Walaupun tak selalu kita bersepakat. Paling tidak kita tahu kita tidak sendiri. Bukan begitu? :)

Dear tumblr

[sitihdnm]

Jangan Lupa

Kita semua sibuk, kita semua punya masalah yang harus diselesaikan. Seringkali, karena kita merasa demikian, kita jadi punya alasan untuk mengabaikan kebutuhan orang-orang dekat kita akan kehadiran kita. Kita ada, tapi pikiran kita pergi entah kemana. Sibuk melihat-lihat berita melalui HP dengan alasan refreshing pikiran, sibuk bekerja hingga lupa ada orang-orang di sekitar kita menyapa.

Siapa tahu, yang di depan kita cuma sedang butuh pelukan untuk menyadari keberadaannya dan kita di tempat yang sama. Siapa tahu, yang di sebelah kita ingin bercerita, semata-mata agar bisa berbagi pengalaman dan membagi perasaannya. Siapa tahu, mereka hanya orang - orang yang butuh kehadiran kita benar-benar hadir, bukan sekedar jasad yang ada namun pikiran entah kemana.

Mungkin itu sebabnya, ada orang - orang yang memilih berbagi dengan orang lain daripada orang tuanya; atau bersahabat dengan yang jauh daripada akrab dengan saudaranya; atau jika hilang iman maka berbagi kisah dengan pasangan orang lain. Barangkali mereka hanya butuh hadirnya kita, sebagai jiwa.

Mungkin itu juga sebabnya, ada orang yang merasa kesepian meski tidak sendirian. Karena merasa tubuh - tubuh di sekitarnya tidak benar - benar bersamanya, atau menerimanya.

Sederhana, kebutuhan psikis yang tidak terpenuhi. Mereka terlalu enggan meminta, dan kita yang terlalu sibuk untuk bertanya : apa yang kamu butuhkan untuk membuat perasaanmu lebih baik? Apa yang yang kamu butuhkan dariku? Sekedar duduk bersama sambil tertawa? Pelukan saja? Bergandengan tangan? Atau duduk berhimpitan sehingga suka dukamu bisa kurasakan? Apa kamu tidak kesepian duduk sendiri di ujung bangku?

[sitihdnm]

Manusia itu senangnya meminta. Terus saja meminta. Sampai lupa, bahwa sudah Allah kabulkan, hanya saja dengan cara yang berbeda.

[sitihdnm]

“We often wonder why God gives and takes, constricts and expands. What we forget is that human beings understand things by their opposites. Without dark, we can’t understand light. Without hardship, we wouldn’t *experience* ease. Without the existence of deprivation and loss, we couldn’t grasp the need for gratitude or the virtue of patience. And without separation, we wouldn’t taste the sweetness of reunion. Glory be to the one who gives—even when He takes.”

— Yasmin Mogahed

[sitihdnm]

Semoga Allāh merahmati kalian yang memiliki banyak kebahagiaan dan kenikmatan yang Allāh beri, padahal kalian mampu mempublikasikan pada dunia. Namun kalian lebih memilih dan berkata,

“Banyak hati yang harus dijaga”

—sistersalafy