Tumgik
Text
Hidup Baru
Dari dulu ga pernah suka sama binatang, apapun itu. Tapi sekarang, setiap pagi harus ketemu sama kumbang, lipan kecik, kaki seribu, laron daaaann serangga-serangga kecil lainnya. Belum lagi monyet-monyet yang selalu bergelantungan di pohon depan rumah. Apa ga mau mati kejang rasanya. Walaupun Chantika bilang monyet itu ga akan ganggu, tapi tetep aja ngeri-ngeri sendiri liatnya. Tiba-tiba masuk rumah dia, apa ga pengen pipis celanaaa. Belum lagi kata ibu tetangga di musim tertentu ular bakal keluar, ya Allah apalagiiii ini. Dan ini ga pernah dibilang sm suami sebelumnya, entah dia pun ga tau atau menurut dia ini ga penting untuk dikasitau. Padahal istrinya baru denger gitu aja udah merinding disko. Jadi gimana? Mundur? Pulang ke Medan? Malu sama marga dan keluarga dong, lagian yang paling berat itu kalo harus jauh2an sama suami. Jadi yaaa suka ga suka, mau ga mau, siap ga siap, semua itu harus dijalanin. Hal yg mungkin jarang terpikir adalah ketika kita menikah dengan suami kita, maka kita harus juga siap untuk menikahi lingkungan kerjanya. Walaupun mungkin kaget dan ada penolakan di awal, tapi yakinkan diri aja kalo itu semua adalah proses yang dengan seiring berjalannya waktu akan jadi kebisaan yang menyenangkan. Karena apapun itu pasti selalu perlu adaptasi kan? Intinya sih mau tinggal di hutan, kota atau dimana pun selama bareng suami pasti akan terasa lebih bahagia.
3 notes · View notes
Text
LDR
Satu hari bukan 24 jam, tapi lebih dari 86.400 detik, terasa begitu lama. Suara jarum jam dari detik ke detik terasa begitu memilukan dan menyayat hati. Perpisahan ini mematikan seluruh sel di dalam tubuh. Mungkin memang sementara, dan kita akan segera bersama. Tapi hingga waktu itu tiba, aku tidak tau akan bagaimana menjalani hari-hariku, aku seperti kehabisan cara untuk membunuh kesepianku. Layaknya manusia kehabisan oksigen, seperti itulah keadaanku saat ini.
0 notes
Text
Bukan lagi soal cinta, melainkan komitmen. Jika kejujuran dan keterbukaan tidak lagi dikedepankan dalam komitmen yang telah disepakati, lalu apalagi yang dapat dijadikan dasar untuk mempertahankan.
0 notes
Text
Human
Seseorang akan selalu mampu berlaku baik di saat situasi positif dan mendukung. Namun di saat situasi tidak mendukung, di situlah kesabaran kita yang sebenarnya diuji. Lalu, sudah berapa situasi negatif yang bisa kita kendalikan dengan positif?
0 notes
Text
Hati dan Rasa
Karena perhatian dan perasaan adalah dua hal yang sulit dibedakan. Keduanya mungkin datang secara spontan, bisa jadi dipendam bertahun, atau juga tidak mudah dikendalikan. Tapi yang jelas, perhatian dan perasaan begitu sulit untuk disembunyikan. Ketulusan hati membuat keduanya terlihat begitu jelas. :)
0 notes
Text
Bukan Pendendam
Aku bukan pendendam, cuma pengingat. Ingat kalo ada hal kurang menyenangkan yang aku terima. Dan perlakuan anda termasuk yang kurang menyenangkan, makanya akan selalu teringat tanpa bermaksud menyimpan dendam. :)
0 notes
Text
Persamaan yang Menyatukan Kami
Kalo katanya perbedaan yang menyatukan kita, justru aku dan dia bersatu karena banyak persamaan di antara kami. Ini menyenangkan, karena ga perlu lagi mencari tau apa dan bagaimana, cukup ga melakukan hal yang aku ga suka, karena aku tau dia pun pasti ga akan suka. Tapi ga jarang kesamaan ini juga yang sering kali jadi pemicu pertengkaran kalo udah menyangkut ego dan watak kami yang sama kerasnya.
0 notes
Text
Sering kali pertanyaan muncul tentang perasaan pasangan kita. Sesayang apa sih dia sama kita, cinta ga ya dia sama kita, atau mungkin pertanyaan-pertanyaan sejenis lainnya. Bukan karena kita ga percaya atau ragu sama pasangan kita, cuma kadang kala itu dibutuhkan untuk jadi semacam penguatan untuk meyakinkan diri kita lebih bahwa dia yang kita sayang punya perasaan yang sama dengan kita. Ga susah sebenernya buat ngejawab pertanyaan atau keraguan yang kerap kali muncul. Cukup tanya ke diri kita apa dan gimana perasaan kita ke pasangan, ketika udah tau jawabannya apa, maka itu jugalah perasaan pasangan kita. Karena apa dan gimana pasangan kita adalah cerminan diri kita. They are exactly how we feel about them.
0 notes
Text
Moment di Rumah Sakit
Hari itu tepat dengan malam tahun baruan. Rencana sudah dibuat, walaupun mungkin masih berubah. Dan ternyata benar, rencana tinggallah rencana karena kami harus melewati malam pergantian tahun di rumah sakit. Tepat pagi harinya, tiba-tiba tubuhku menggigil disertai demam. Karena panik, aku langsung minta di bawa ke rumah sakit. Setelah ditangani di IGD, badanku sudah tidak menggigil, namun masih demam. Aku diberi obat penurun panas dan suhu badanku kembali normal. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, suami memutuskan agar aku dirawat inap. Aku tidak akan membahas sakitku di sini, karena alhamdulillah hasil pemeriksaan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Apa yang ingin aku ceritakan adalah aku melihat betapa suamiku memiliki kepeduliaan yang begitu tinggi dan rasa sayang yang tidak aku duga sebelumnya. Dia merawatku dengan sangat baik. Bahkan sangat banyak hal kecil yang tidak aku duga akan dia lakukan. Aku merasa iba dan kasihan sebenarnya, karena saat itu seharusnya dia pulang untuk cuti, namun yang dia hadapi justru merawat istrinya di rumah sakit. Berulang kali aku meminta maaf karena telah merepotkan, namun dia selalu berkata tidak apa-apa dan menenangkanku. Aku begitu beruntung memilikinya, terima kasih suamiku. Kami mungkin kehilangan waktu bersama keluarga, namun aku menikmati betul setiap detik yang kami lalui di rumah sakit. Karena aku merasa begitu disayang, diperhatikan, dan aku melihat cinta yang begitu besar dalam diri suamiku. Tuhan, jagalah dia untukku. Berikan kesehatan untuknya dan untukku agar kami selalu kuat dan mampu menghadapi kehidupan ini bersama.
0 notes
Text
Aku lelah takut, aku letih khawatir. Karena ketakutan dan kekhawatiran akan hal-hal di luar kuasaku membuatku merasa berada pada titik terendah dalam hidupku. Bahkan untuk berharap pun, aku memiliki ketakutan yang begitu tinggi. Bukan karena aku hilang kepercayaan pada harapan, namun khawatir harapan berubah menjadi kenyataan yang tidak sesuai dengan keinginanku dan kembali membuatku jatuh, bahkan lebih dalam lagi.
0 notes
Text
Ketakutan itu selalu saja muncul walaupun aku terus berusaha menepisnya. Ketakutan yang entah darimana muncul, namun pikiranku serasa begitu dekat dengannya sehingga enggan untuk menjauhinya bahkan membuangnya jauh-jauh dari bagian otakku. Padahal ia tau betul bahwa ketakutan itu sering kali membuatku kalut bahkan nyaris kehilangan akal sehatku. Lalu, ketakutan apa sebenarnya yang aku maksudkan di sini? Aku bahkan tidak siap untuk mengutarakan dan berbagi dengan orang lain.
0 notes
Text
Tanggung Jawab
Apapun status atau profesi seseorang, poin utamanya terletak pada tanggung jawab. Sebelum memutuskan ingin seperti ini atau seperti itu, menjadi ini dan menjadi itu, penting untuk bertanya terlebih dahulu pada diri sendiri apakah sudah benar-benar siap untuk mengemban dan menjalankan sebuah tanggung jawab. Karena di dalam segala hal, bukan hanya jika berbicara mengenai sebuah status ataupun profesi, selalu terdapat suatu tanggung jawab yang harus dapat kita jalankan dan pertanggung jawabkan dengan baik, sekecil apapun itu.
0 notes
Text
Hidup
Tuhan memaksa kita untuk mengambil keputusan saat ini juga, namun di masa depan, Dia jugalah yang menjadi penentu apa yang harus kita jalani. Ga jarang jadi sering terkesan ngambil keputusan yang salah. Tapi kalo bisa dibilang sih sebenernya ga ada keputusan yang benar atau salah, karena seperti yang kita semua tau, ga akan ada yang pernah tau masa depan bahkan untuk satu detik kemudian aja. Jadi anggap saja ini cara Tuhan mengajarkan kita tentang apa itu hidup, bagaimana kita harus menjalani dan hidup di dalamnya. Semua itu adalah skenario Tuhan tentang Kau dan Hidup.
2 notes · View notes
Text
Argh!
I'm in the middle of nowhere. Don't know to go where. Feels like losing hope and way. Please God, save me. Taking me out from the situation i couldn't understand. I always try, then i always failed.
2 notes · View notes
Text
Mind, Sense and Ego
Tiga hal yang tidak bisa berjalan selaras, justru sering kali membuat semua menjadi semakin rumit. Ya, tak jarang otak berfikir sesuatu, namun hati berpendapat yang lain. Lalu bagaimana kita bisa lulus dan memenangkan pikiran dan perasaan atas diri kita sendiri sementara hal lain, yakni ego terus saja memberikan masukannya yang lain. Sebagai pemilik hak penuh atas pikiran, perasaan dan ego seharusnya kitalah yang bisa mengendalikan hal tersebut, bukan malah memberikan kebebasan pada mereka untuk mengatur bagaimana kita bertindak dan berprilaku di dunia ini. Namun yang terjadi adalah, manusia sering kali menjadi budak dari pikiran, perasaan dan ego.
0 notes
Text
Kenapa tuhan selalu saja menunjukkan apa yang sebenarnya tidak ingin aku lihat? Mungkin tuhan hanya ingin aku lebih kuat menghadapi segala sesuatu di dunia ini terutama untuk hal yang tidak sesuai dengan keinginan dan harapanku. Namun kenyataannya justru sering kali aku jadi merasa tuhan tidak adil, karena tak jarang hal itu membuatku menjadi sedih dan gundah. Tapi selain hatiku yang pilu dengan pertunjukan tuhan, aku selalu berterima kasih dan berusaha meyakinkan diri bahwa tuhan itu baik dengan segala caraNya. Aku hanya perlu sabar untuk dapat memahami seutuhnya secara iklas.
0 notes
Text
Mungkin
Menyesal? Tidak akan ada penyelesaian untuk kata itu. Jalani apa yang telah menjadi keputusanmu. Jika pernah mendengar sebuah kutipan dari film Catatan si Boy, "Kalau udah start, sampe finish lah." Selamat menjalani dan menikmati keputusan kita masing-masing.
0 notes