Tumgik
stabilokering · 2 years
Text
Jalan ke pasar pagi ini jadi ngobrol banyak sama mama. Ternyata sudah sangat-sangat keren kita bisa sampai disini sekarang. Pernah merasakan jatuh sejatuh-jatuhnya, lalu bangkit, tp jatuh lagi; saat itu ngga ngerasa nelongso karena sebelumnua udah pernah lebih jatuh dari situasi itu, jadi ya.. yaudah aja.
Ngeliat si dedek yang sekarang kalau mau sesuatu, diminta nunggu karena perlu ada yg di capai dulu baru dapet apa yg di mau, bukan mau apa-apa harus nunggu karena ga ada uangnya. Dulu, pas seumur dia, kakaknya mau beli pepaya potong gerobak buah aja perlu nunggu ada org yg jajan di warung mama. Padahal udah berkali2 abang buah gerobak lewat tapi memang uangnya belum cukup jadi saat itu cuma liatin abangnya aja dari jendela. Sekarang kejadian itu jd bercandaan kalo kita sekeluarga lagi ngobrol, ngetawain hidup, bangga karena sudah jadi keren😜✌️
Bangga karena ternyata "bisa".
Mungkin belum ada di tahap yg crazy rich, tapi rasanya kalau lagi inget situasi dulu dan sekarang udah beda sekalii, sekarang sudah bisa bernafas rasanya haha. Kalo pas kakaknya kecil, harus nurunin selera karena seleranya ngga cukup sama uang di dompet, sekarang adik-adikku kalau bisa ya jangan, setidaknya jangan kaya kakak dulu.
Kalo lg ngobrol random sama yayah pasti ada aja obrolan "yayah mau bawa hidup keluarga kita biar layak kak" kalo beliau sudah ngomong gitu tandanya mau ngajak deep talk😂
Sabar ya mama, yayah, nanti pelan-pelan kita rapihin semuanya ya.
3 notes · View notes
stabilokering · 5 years
Text
☀️
Karena sesulit itu, menyampaikan dengan lembut dan penuh kehati-hatian saat menasihati ibu dan ayah, janganlah beri mereka dalil, pahami mereka sebelum memberikan pemahaman pada mereka tentang suatu hal. Jangan paksa mereka agar cepat memahami apa maksud ucapan kita, mereka telah renta, sudah terlalu banyak hal yang harus mereka pahami dan itu semua sudah sangat menguras pikiran mereka. Langitkan doa tulus di setiap saat tanpa jenuh, sama seperti matahari yang tak pernah lelah ditugaskan untuk meredup lalu kembali pada sinarnya. Allah akan melembutkan hari mereka untuj mau mendengarkan nasihat anak-anaknya. Jika mereka sakit hati tersebab nasihat yang kita sampaikan, itu berarti kita masih keliru, karena kita belum mampu memahami mereka atau kita belum cukup banyak melangitkan doa.
—fth
0 notes
stabilokering · 5 years
Text
🚀
Kala itu, ibu kembali sakit dan harus dibawa lagi ke rumah sakit. UGD atau IGD sudah tak asing bagi keluarga kami. Bahkan perawat-perawat kamar rawat inap di lantai 2 sudah mengenal keluarga kami. Biasanya ibu mengeluhkan sakit ditubuhnya, tapi saat itu tidak. Ibu tersenyum memandangi satu/satu anak-anaknya. Aku yang sedang menyiapkan obat untuknya pun menghampirinya, duduk disampingnya, kutanyakan padanya "mama mau apa? Mau makan cemilan lagi?" lalu ibu tersenyum dan mengatakan "mama harus bersyukur banget sama Allah ya kak, dikasih anak-anak yang Sholeh dan Sholeha, mama dikasih nikmat sakit yang berarti dosa-dosa mama yang banyak ini, banyak yang digugurkan sama Allah ya kak". Air mataku sudah tak tertahankan lagi, tapi memang ya diriku ini enggan untuk menangis dihadapan orang lain, bahkan orangtuaku sendiri. Aku pun merangkulnya dan menenangkannya "iyaa dong, kan mamanya aja keren gini masa anaknya ga keren, insyaaAllah ma, Allah kan sayang mama. Bentar lagi sembuh ya". Ibu pun tersenyum dan ya meminta cemilan kesukaannya, gemblong.
Ya, itulah ibu. Mentor hidup terbaik dalam hidupku. Kesekian kalinya kutegaskan, menahan tangis dihadapan orang-orang terkasih itu hal tersulit.
-Fth
1 note · View note
stabilokering · 5 years
Text
🌟
Aku akan bersaksi di hapadan Allah, bahwa pria yang Dia takdirkan menjadi ayahku adalah pria terbaik yang pernah aku kenal.
Haramkanlah neraka untuknya yaAllah.
Bu, terimakasih sudah memilih lelaki yang tepat untuk menjadi ayah bagiku.
-Fth
0 notes
stabilokering · 5 years
Text
🌻
21 tahun lalu, mama dan yayah pernah hampir menyerah, mengikhlaskan hidup putri pertamanya. Mama dan yayah pernah hampir percaya pada prediksi manusia. Dan Allah pun membuktikan KuasaNya, ketika hambaNya hampir saja menyerah dan pada akhirnya memilih untuk berbalik arah; bangkit dan percaya pada Rabbnya.
Putri mereka, yang 'katanya' hanya memiliki kemungkinan hidup 20% ternyata mampu untuk bertahan. Pilihan terberat antara mengikhlaskan atau menerima dan siap dengan kemungkinan cacat fisik atau mental pun bisa dipatahkan. Kondisinya membaik setiap harinya dan mengisyaratkan bahwa dirinya ingin hidup untuk menjadi sumber kebahagiaan orangtuanya.
Dokter, bertugas untuk membantu menyembuhkan bukan yang memprediksi kehidupan.
-Fth
0 notes
stabilokering · 5 years
Text
🌠
.how i miss my old me.
Ketika aku menyadari diriku makin berjarak dengan kewajiban yang harus kupenuhi. Surga hanya sebatas angan-angan di pelupuk mata. Segala yang sudah kubangun, kurangkai, kupertahankan mulai memudar hampir tak tersisa.
Allah tidak menghukumku dengan memberiku sakit parah, kehancuran, atau apapun yang 'mungkin' terlihat menyedihkan, bahkan menyeramkan. Lebih dari itu, Allah membuatku merasa sulit untuk beribadah dan beramal. Jangankan sunnah, yang wajib saja terasa sangat berat untuk dikerjakan.
Tersadar sudah terlalu jauh, asik dengan dunia. Terlena. Tertipu. Fana. Semua itu Fana.
.... maka sungguh, dia telah tersesat dari jalan yang lurus. (QS. 60: 1)
Kembalilah wahai diri. Allah masih ingatkan kau diawal keterasingan ini.
-Fth
0 notes
stabilokering · 5 years
Text
Ayah dan ibu semakin tua, tapi aku belum cukup mempersiapkan apa-apa untuk akhirat mereka.
-Fth
0 notes
stabilokering · 5 years
Text
Jika yang kamu inginkan adalah perasaan bahagia, Yayah ndak bisa pastikan akan mampu memberikannya atau tidak,
Tapi jika yang kamu inginkan adalah perasaan syukur, insyaaAllah akan Yayah usahakan kamu mampu mendapatkannya, kak.
(sore ini, pesan dari Yayah)
-Fth
0 notes
stabilokering · 5 years
Text
Berita besar, yang membuat diri ini kesulitan menahan tangis dan marah, kembali lagi kepada dosa yang sama, yang berarti akan kembali lagi pada situasi dimana Allah akan memberi perhitungan dan hukuman.
Kesalahan yang berakhir pada dosa, yang dengan disengaja diperbuat oleh orang yang kita kasihi.
Allah memberi ujian dari dosa yang kita ingin tinggalkan. Dia menguji kita, seperti apa kesungguhan kita untuk meninggalkan dosa tersebut.
Kekalahan untuk menahan hawa nafsu dan terlalu ingin cepat meninggalkan ujian tersebut adalah suatu kegagalan terbesar dalam hidup. Inginnya kita adalah melewati jalan pintas, jalan yang mudah tanpa ada pengorbanan dan rasa sakit. HambaMu ini belum terbiasa dengan kebaikan yang sudah Kau janjikan yaRabb dan memang pada dasarnya belum siap untuk menerima janji dan kebaikan yang lebih besar setelahnya.
Bantu aku untuk senantiasa percaya pada ketetapanMu ya Allah.
-Fth
0 notes
stabilokering · 5 years
Text
. Me-masrah-kan
Akan lebih menenangkan jika kita mampu menerima ketetapanNya.
Apapun itu.
Dan nyatanya, jika kita memilih untuk memasrahkan segala hal yang kita khawatirkan dan sedang kita usahakan; itu akan lebih menenangkan—karena kita tau, sudah ada yang menjamin kebaikan atas hal-hal itu, Allaah.
Jadi, Percayalah.
Tenang saja, yaa?
______
Mau ngoyo sekeras apapun,
kalo memang Allah belum takdirkan ya belum.
Kita hanya diperintahkan untuk ikhtiar,
selebihnya pasrahkan saja.
It's okey, hal-hal yang tidak sesuai rencana itu tidak selalu buruk kok.
-Fth
[me to myself]
0 notes
stabilokering · 5 years
Text
Ayah, maaf. Aku berbohong.
Yah, maaf ya. Akhir-akhir ini kakak seringkali berbohong. Kakak selalu jawab "baik-baik aja" kalo ayah nanya di telpon tentang kabar kakak.
Yah, maaf ya. Kakak berbohong. Kakak selalu bilang "ga apa-apa" kalo ayah minta maaf soal uang yang ayah kirim.
Yah, maafin kakak ya. Kakak terlalu banyak ketawa dan bercanda kalo ayah telpon kakak. Semoga alasan kakak bikin ayah seger pikirannya karena lelah setelah bekerja itu tepat ya, yah.
Yah, maafin kakak juga ya, kalo kakak kadang suka tiba-tiba bergegas mengakhiri telpon. Itu sebenernya kakak udah pengen nangis, udah ga ketahan sih, tapi kan gamungkin nangis sambil telpon ayah. Hehe.
Maafin kakak ya, akhir-akhir ini sudah berbohong.
Ayah ga apa-apa kan ya?
Biar, biar hal-hal baik dan kabar baik aja yang kakak jawab dan kakak ceritain ya.
Yah. Ayah itu, alasan terbaik mengapa kakak bertahan. Sebentar lagi kok yah, ini bakal segera selesai. Love you.
-Fth
0 notes
stabilokering · 5 years
Text
(P)Ujian.
Berbahagia ketika dipuji makhluk. Namun kenapa tidak berbahagia ketika kau dipuji oleh Allaah? Ujianmu saat ini adalah bentuk pujian yang Allaah berikan padamu. Dia tahu kau mampu. Tak akan pernah sampai suatu ujian jika kau dinilai belum berkapabilitas untuk mengerjakan dan menyelesaikannya.
Jadi? Berbahagialah.
-Fth
0 notes
stabilokering · 5 years
Text
Biarkan aku katakan ini padamu,
Menulis adalah caraku meleburkan rasa yang tak ingin aku simpan dan pendam seorang diri. Aku tahu itu bukan hal yang baik. Pun untuk selalu bercerita terang-terangan pada manusia tentang rasa apalagi masalah pun juga bukan hal yang baik.
Bagiku, selain nikmat bercerita dengan Tuhanku, Allaah yang Maha mendengar dan juga Maha Bijaksana. Aku bisa menikmati nyamannya bercerita lewat tulisan yang aku bagikan. Menyampaikan apa yang kurasa, dengan bahasa yang berbeda. Dengan perumpamaan, juga rasa dari emosi yang berbeda dan itu akan meredakan sedih, memanjakan bahagia dan meredam keresahan.
Hal manis yang terjadi setelahnya adalah, ketika aku kembali merasakan emosi yang sama (sedih, bahagia, ataupun takut) , aku kembali membaca tulisan yang kubuat sebelumnya dan itu mampu menjadi obat yang bisa menenangkan emosiku.
Ada banyak cara untuk menyampaikan rasa, bagiku ialah dengan menulis. Apapun itu. Allaah berikan nikmat ini agar tak selalu terlena dengan kebingungan dan kehampaan dalam hidup.
Yang tertulis telah menjadi kisah, cinta dan cita-cita. Ekspresikan lewat pena dan ucapkan dalam Doa. Sederhana juga menenangkan.
-Fth
1 note · View note
stabilokering · 5 years
Text
Tidak Ada satu pun manusia yang tertempa menjadi dewasa dan bijaksana tanpa pernah melewati masalah. Sampai sini, belumkah kau paham bahwa di balik masalah tersimpan karunia? Sebab dengan kehadirannya kau belajar arti keberanian, keputusan, konsekuensi, juga tanggung jawab. Dan usai melewatinya, kau akan belajar arti frasa 'tetap berjalan meski dalam kesulitan'. Tidak kah hal itu amat berharga bagi perkembangan jiwamu agar semakin lapang? Itu mahal sekali bukan? —Febrianti Almeera.
Perihal masalah yang seringkali datang, kita selalu menganggap bahwa itu adalah tanda Tuhan membenci kita, menduga bahwa Tuhan menghukum kita dan ini adalah sebuah kesialan bagi kita. Padahal tak melulu tentang hukuman, benci dan nasib sial. Masalah yang datang bisa jadi sebagai obat yang akan menyembuhkan dirimu dari penyakit hati, membersihkan dirimu dari dosa, itu ialah tanda bahwa Allaah sayang.
Bukankah kau tahu bahwa Allaah Maha Kaya? Dia Maha bijaksana, Allaah Maha tahu apa yang terbaik bagi dirimu. Jangan takut. Selama ini kau sudah melewatinya. Selama ini kau berhasil melaluinya, walaupun dengan air mata ala kadarnya dan memang itu yang Allaah rindukan dari dirimu, air mata dalam memohon hanya kepadaNya.
Ini akan segera berlalu, percayalah🌻
Jadikan kesulitan ini sebagai guru terbaik untuk mendewasakan dirimu, menjadikanmu bijaksana dalam pola pikir dan tindakan.
Untukmu, orang baik dengan hati yang lembut dan sabar. Kau hanya butuh waktu lebih lama untuk memohon dan berdoa padaNya. Semua akan baik-baik saja.
Lakukan dengan baik seperti biasanya. Kamu bisa✨
-Fth
1 note · View note
stabilokering · 5 years
Text
Kamu, sempurna dengan gerakan Sholatmu, dan begitu indah dengan bacaan Al Quranmu.
–fth
0 notes
stabilokering · 5 years
Text
Semakin keras lalu menjadi kuat.
Up and down. Seperti itulah hidup yang kita jalani sekarang. Sebentar dibawah dan sebentar pula diatas. Tidak ada yang lebih lama atau lebih cepat, keduanya sama. Takarannya pun sama.
Beberapa tahun dengan tempaan dan bergulat dengan masalah. Hidup nyatanya lebih berwarna. Pribadi ini jadi semakin paham bagaimana cara memaknai hidup yang dulunya terlalu lama dalam kubangan luka dan penyesalan.
Futur, malas, lelah, penat. Itu masih tetap ada. Wajar. Tapi durasinya sudah lebih sebentar, tak memakan waktu lama untuk dapat kembali menjadi normal dan kembali optimal.
Jadi, berterimakasihlah pada masa lalu dan masalah yang menimpamu. Tanpa mereka, kau hanya gadis kecil manja yang masih saja merengek jika ditimpa masalah lalu pergi menyalahkan diri sendiri dan merasa gagal.
-Fth
0 notes
stabilokering · 5 years
Text
{masa}
Beruntunglah kalian yang dilahirkan menjadi laki-laki. Kalian bisa berbakti pada orangtua kalian sampai kapanpun; untuk selalu menemani mereka, bahkan itu adalah kewajiban bagi kalian. Walaupun kalian telah menikah.
Bersyukurlah kalian para lelaki, yang dengan leluasa dapat mengurus dan berada disamping orangtua kalian sampai kapanpun, bahkan saat kalian telah menikah.
Semoga Allaah jadikan hati kalian selalu lembut dengan kesabaran dalam menemani dan mengurus mereka. Semoga Allaah jagakan dirimu dan orangtuamu.
-Fth
0 notes