Tumgik
sujadaam-blog · 5 years
Text
Pursuit of Happiness
Gua terinspirasi nulis ini dari film yang baru aja gua tonton.
Cerita singkatnya film ini menceritakan seorang ayah yang merjuangin anak dan kehidupannya, jadi tunawisma dan ditinggal bininya. Sampai suatu saat doi keterima kerja di perusahaan jadi broker saham dan kabarnya doi sekarang punya perusahaan sendiri.
Apa yang bisa gua petik dari sini? Berkali kali gua fikir dan renungkan kalau segala tindakan manusia itu pada dasarnya adalah menghindari kesengsaraan dan mendapatkan kebahagiaan.
Orang akan rela sengsara belajar, sengsara berusaha jualan, sengsara ga nobar sama temen-temennya demi mengerjakan sesuatu dan lainnya itu upaya biar dia bahagia dan menghindari kesengsaraan. Ya ga sih?
Tapi, ada hal yang kita lupa, kita terlu sibuk memikirkan hal-hal materil, gua ga munafik cuy gua juga pengen banyak duit, istri cantik, anak pinter dan sebagainya tapi apakah itu yang sebenarnya gua cari?
Gua rasa bukan hanya itu. Kita punya Ultimate Happiness, yang gabisa dibayangin, blm pernah diliat, dirasa dan di alami, ultimate happiness itu adalah akhirat.
Gua jadi teringat soal ayat yang mengingatkan bahwa, kehidupan akhirat lebih baik daripada kehidupan dunia.
Well kalau elu masuk surga its true bro! Elu bakal ketemu Allah! Itu puncak dari segala puncak! Surga udah lewat!
Tapi apakah bisa? Ya gua cuma berdoa dan berusaha aja, setiap apa yang kita lakuin coba usahain arahin kesono ya walaupun diri ini masih bejad.
Kalau ada duit infaq dan bantu orang, kalau ga ada ya tenaga, kalau ga afa ya fikiran dan apapun yang kita punya kasih buat kebaikan.
Semoga kebaikan kecil atau besar itu yang bisa nganterin kita ke ultimate happiness.
Btw, masuk surga bukan karena Amal tapi karena rahmat Allah. Dan semoga Allah kasih kita Rahmat itu sebagaimana Allah kasih kita Rahmat hidup di dunia ini untuk menyelami makna dari kehidupan.
Selamat berbuat baik ya bro dan sis, baik terlihat ataupun ngga :)
5 notes · View notes
sujadaam-blog · 5 years
Text
Sabar dan Perjuangan
Entah kenapa gua kepikiran nulis ini. Soal sabar dan perjuangan.
Berkali kali kita ngadepin yang namanya tantangan dalam perjuangan, jelas itu perlu sabar. Entah itu perjuangan pribadi soal studi atau perjuangan umat soal kontribusi kita atas umat kita. Yang jelas benar sekali keduanya memang berat, tapi Allah tau takaran kita sampe mana, Allah tau kesanggupan kita sampe mana dan Allah faham betul kondisi psikologis kita.
Tantangan ada itu pas dengan kondisi kita, cuma kita harus sedikit bersabar memanage semuanya termasuk memanage diri kita yang kadang terombang-ambing dalam fikiran remaja yang kurang matang.
Pesan untukmu yang sedang memperjuangkan dirimu dan umatmu, ada hal indah jauh disana, indah ketika dirimu menjadi pemimpin atas orang-orang bertaqwa sesuai dengan doa ibumu yang terilhami dari doa nabi ibrahim atas anak keturunannya. Teruslah bergerak dan berjuang, baik terlihat ataupun tak terlihat.
Perjuanganmu membutuhkan kesabaran atas usaha yang sering kali belum menemukan titik terang, santai aja lanjut terus!
Dirimu akan ditempa dengan sangat keras hingga menjadi permata yang indah.
1 note · View note
sujadaam-blog · 5 years
Text
Khawatirmu Tentang Masa Depan
@edgarhamas
Jujur saja, sebenarnya apa hal yang lebih membuatmu khawatir dibanding ketakutanmu pada masa depan?
Itulah yang membuat manusia yang kamu lihat —dan barangkali kita sendiri— belajar mati-matian demi ijazah, katanya agar di ‘hari depan’ diterima di universitas ternama. Sibuk kuliah dan ingin cepat lulus, demi 'masa depan’ yang cerah di perusahaan besar. Kerja lembur bagai kuda dengan misi menciptakan 'masa depan’ karir yang gemilang.
Kekhawatiran kita akan masa depan itu seperti kita berlari mengejar bayang-bayang kita sendiri. Tak pernah berakhir, dan selalu membuat hati gelisah. Menghidupkan hari ini demi esok hari. Sebuah cara hidup paling menyiksa yang pernah ada. Dibayang-bayangi esok akan jadi apa dan akan makan apa. Cara pandang seperti itulah yang melahirkan hamba dunia.
Untungnya, kita punya iman. Dengan iman, kita seperti punya obor yang menuntun kita menyusuri hari-hari ke depan yang gelap temaram. Iman membuat kita tahu bahwa selalu ada jalan bagi mereka yang yakin bahwa segala sesuatu —rizki, cinta dan pencapaian hidup— ada di tangan Allah. Maka mereka tenang, namun tak juga berpaku tangan. Mereka tenteram, tapi justru berkarya makin melesat!
Perkara rezeki dan karunia di esok hari, Allah bilang padamu dengan terang, “Kamilah yang membagi-bagi penghidupan mereka dalam kehidupan dunia” (Az Zukhruf 32) Semua sudah ada jatahnya, sudah ada pembagian seadil-adilnya.
Allah tak pinta kita untuk sibuk menghabiskan waktu demi karir. Justru Allah ingin karir kita hidup untuk menyelamatkan waktu kita yang sempit ini; menghidupkannya menjadi ibadah yang bernilai berat di timbangan akhirat.
Bahkan sejatinya, kerja kita, belajar kita, kegiatan kita, koneksi yang kita bangun, relasi yang kita kumpulkan; hakikatnya bukan untuk mencari penghidupan, tapi untuk bersyukur pada Allah. Unik kan? Kerja bukan demi rezeki, tapi sebagai tanda syukur.
Tapi memang begitulah aslinya. Dan itulah yang Allah ajarkan pada Nabi Daud dan keluarganya, “Bekerjalah wahai keluarga Dawud untuk bersyukur kepada Allah. Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” (Saba’ 13)
Dan kamu pasti tahu, keluarga Nabi Daud justru menjadi keluarga paling kaya sepanjang sejarah manusia. Ia menjadi raja dan anaknya menjadi raja. Bukan sembarang raja.
Yang kamu khawatirkan tentang masa depanmu, sudah Allah cover.
Bersyukurlah dengan menjalani hidup yang bermanfaat bagi dakwah dan umat, itulah cara kita mencover waktu menjadi bulir-bulir pahala yang berat di timbangan amal.
3K notes · View notes
sujadaam-blog · 5 years
Text
"Eksistensi mendahului Esensi"
Jean Paul Sartre
1 note · View note
sujadaam-blog · 5 years
Text
Menjadi Cina
Ada 3 hal yang bisa membuatmu mengalami diskriminasi sekaligus diruang publik indonesia. Yang pertama kau adalah keturunan cina, kedua kau adalah bukan islam dan ketiga kau adalah perempuan.
Sungguh menyedihkan bukan?
3 notes · View notes
sujadaam-blog · 5 years
Text
Berkah Hujan Yang Terlupakan
Hujan sepanjang hari ini bikin gua merenung berkali kali lagi, ternyata enak juga ya kalau ujan sepanjang hari kyk gini, adem cuy! Etapi ga sedikit juga orang-orang yang ga suka sama hujan misalnya pas hujan bilang "astaga hujan lagi hujan lagi, ampuuuuun....." atau "ih kok hujan sih? Hujan mulu deh ah" atau kata kata lain bahkan kadang kita sendiri juga ga sadar kalau kita sering bilang itu.
Sebenernya cuy kalau direnungin sama dipikir orang orang di daerah tropis kyk kita enak tau, ujan ada, aer ga susah yg sering ke curug juga nemu aer bagus karena adanya ujan. Wah tapi apa yang terjadi sama kawan kita di Afrika? Arab? Dan tempat yg susah aer? Ga bisa bayangin dah kalau kita tinggal disana, minum susah, mandi susah ga ada curug, ga ada perkebunan bagus kyk di indonesia.
Atau kalau musim kering lagi melanda? Sampe sampe mandi di masjid kita gara-gara ga ada aer, nah sebetulnya gua mau ngajak aja supaya ga pada mencela hujan, simpel tapi ga menunjukkan rasa syukur. Hujan itu tempat orang berpuisi, tempat orang bernostalgia dengan kenangan dan tempat semua merasa tenang. Yailah wkwk
Jangan marahin hujan ya kawan, syukuri aja, kalau mau keluar pake jas ujan, kalau mau makan? Ya gojek atau grab aja, justru hujan ini rezeki buat mereka :) banyakin doa aja :)
3 notes · View notes
sujadaam-blog · 5 years
Text
Shalat dan Pelajaran Bernegara
Sering rasanya gua renungin sendiri apa sebetulnya hikmah dari Shalat ini, selain memang jelas ini ibadah personal tapi gua yakin ada hal yang lebih dari sekedar ibadah personal dan ternyata Allah menakdirkan gua mikirin hal ini.
Ada pelajaran bernegara dalam shalat.
Dalam bernegara ada yang namanya pemerintah dan rakyat sipil, bahkan keduanya mempunyai relasi hak dan kewajiban. Ada yang memimpin dan ada yang dipimpin.
Dalam shalat kita semua tau ada yang memimpin dan ada yang dipimpin. Imam memimpin jalannya shalat dan ma'mum mengikuti imam sebagai pelaksanaan kewajiban. Kemudian imam-pun wajib memimpin. Imam dipilih dari orang-orang yang terbaik ketika hadir dimasjid artinya imam ini tidak sembarangan karena ia mempunyai tugas memimpin. Ma'mum ketika imam mimpin harus dan wajib taat, ga ada yang boleh ketika imamnya takbir eh dia koprol, kan sontoloyo kalau gitu hahaa
Namun, apabila imam salah dalam memandu, bolehkah ma'mum mengkritik? Jelas boleh! Itu adalah hak dari ma'mum dan bahkan apabila bacaan al fatihah imam tidak jelas ma'mum boleh mengulang shalatnya kembali, apakah hal tersebut merupakan sebuah pemberontakan? Bukan! Hal tersebut merupakan koreksi pada pemimpin apabila tidak sesuai track atau jalur, imam berkewajiban membawa ma'mum dan ma'mum berhak untuk mengkoreksi atau mengkritik, jamaah laki2 dengan ucapan "Subhanallah" sedang jamaah perempuan dengan tepukan.
Coba kita kontekskan ini dalam kehidupan bernegara, ada pemerintah dan ada warga negara, pemerintah wajib membawa rakyatnya pada kesejahteraan dan memimpin dengan baik bahkan harus ada dimensi akhirat saat pemerintah memimpin, semua diorientasikan untuk kebaikan dan rakyat wajib mengikuti apabila memang sudah sesuai jalur, namun apabila pemerintah keluar jalur maka rakyat berhak untuk mengingatkan, baik dengan jalur legal-formal atau jalur legal-politis.
Artinya dalam kehidupan bernegara kita harus saling mengkoreksi satusamalain.
Ada kesamaan konteks dalam shalat dan bernegara, bahwa pemimpin dipilih dari yang terbaik diantara yang terbaik, kemudian pemimpin atau imam wajib memimpin dan mengajak pada kebaikan dan rakyat atau ma'mum wajib mengikuti apabila sesuai jalur, apabila tidak sesuai jalur maka rakyat atau ma'mum berhak untuk mengkoreksi pemimpin atau imam, baik dalam shalat ataupun dalam bernegara. Jalur Legal-Formal bisa dengan mengucapkan Subhanallah dalam shalat atau dalam bernegara dengan Jalur DPR, MK dsb sedang Jalur Legal-Politis dalam shalat bisa dengan shalat lagi dengan mengulang shalatnya apabila imam tidak benar bacaan pokoknya, demikian pula dengan bernegara, apabila pemimpin tidak benar maka jalur legal-politis gerakan dapat ditempuh dengan membuat gerakan alternatif dan gerakan politik aksi massa.
Itulah sepercik hikmah yang bisa sedikit gua bagi dipagi hari semoga ibadah kita bukan hanya sekedar ritual yang tanpa bisa kita maknai apa sebenarnya pelajaran baliknya.
Semangat pagi semuanya!
3 notes · View notes
sujadaam-blog · 5 years
Text
Mumpung masih muda jadilah berguna
Sekarang kita sama sama pikir dan renungin, umur kita sekarang berapa? Udah berapa banyak hal yang kita lakukan untuk sekitar?
Kalau kita refleksikan, Al Fatih umur 21 udah bisa lakuin banyak hal, ya semua tau lah ya ceritanya. Kalau ga tau pc aja hehe ga deng
Intinya dia masih muda udah oke, lah kita? Remah remah macam apa?
Malu sama diri ini punya potensi tapi ga dimaksimalin.
Tulisan ini termasuk renungan gua sendiri, gua juga malu, bentar lagi umur 22 tapi ya Allah remah remah macam apa, nyelip dimana ini remah remah sampe ga bisa berbuat banyak.
3 notes · View notes
sujadaam-blog · 5 years
Text
Sang Guru Revolusioner
Saya mengetahui seorang guru, yang hampir seluruh hidupnya didedikasikan untuk perbaikan diri dan orang disekitarnya.
Saya mengetahui seorang guru yang sejak masa muda pikirannya diresahkan oleh kondisi ketertindasan umat dan berpikir untuk mengubahnya.
Saya mengetahui seorang guru yang tulisan-tulisannya membangun pikiran orang untuk bertindak.
Saya mengetahui seorang guru yang orientasinya di orientasikan untuk Allah dan Ummat.
Guru itu merumuskan bahwa ajakan harus mengajak pada Islam yang bersumber pada ajaran Salafus Shalih.
Merumuskan bahwa motivasi beramal hanya ditujukan untul Allah seperti para Sufi.
Merumuskan bahwa pentingnya untuk mensucikan jiwa.
Merumuskan bahwa wajib melaksanakan perbaikan sosial dan politik bagi setiap orang islam.
Merumuskan bahwa badan yang kuat dan sehat wajib dimiliki oleh setiap muslim.
Merumuskan bahwa setiap muslim wajib untuk pintar dalam bidang keilmuan agama maupun ilmu modern.
Merumuskan bahwa urusan perekonomian jangan sampai ditinggalkan bahkan urusan itu adalah urusan yang sangat penting.
Merumuskan bahwa jangan sampai kita mengabaikan urusan sosial kemasyarakatan dan menarik diri darinya.
Dan,
Guru itu adalah Hasan Al Banna
1 note · View note
sujadaam-blog · 5 years
Text
Post-Islamism atau Pos Islamisme, Selayang Pandang
Sudah pernah melihat bagaimana orang yang memakai kaos oblong, celana jeans, gayanya gaul tapi status-statusnya dalam media sosial islami? Atau sudah pernah lihat seorang profesional bergaya ala barat dalam fashion tapi ternyata eh ternyata dia soleh betul. Atau sudah pernah liat tokoh Fakhri dalam Ayat Ayat Cinta 1 dan 2? Soleh, tampan, pinter, pendidikan tinggi tapi tetap moderat. Nah pasti sudah pernah kan liat yang model-model gitu. Satu lagi nih tau Ust Hanan Attaki? Kenapa doi ga make jubah ala arab atau pakistan? Dan lebih milih make style ala' barat saat doi ceramah? Atau sudah pernah liat islam diruang publik?
Nah semua yang disebutkan atau ditanyain diatas yang kemudian para pembaca semua jawab itu sedikit dari apa yang kita sebut dengan Fenomena Pos-Islamisme.
Apatuch Fenomena Posislamisme? Perasaan ga asing banget deh ya. Nah simak dibawah ini.
Posislamisme adalah istilah yang pertama kali banget dipake sama Ilmuwan Asal Iran, namanya Asef Bayat. Asef atau selanjutnya mang asep (dalam ejaan sunda) ini meneliti fenomena bergesernya gaya keislaman di iran yang asalnya sangat Islamisme sejak Ayatullah Khomaeni mempimpin Revolusi Iran melawan Syah Reza Pahlevi. Nah sebelum beranjak ke Posislamisme kita bahas dulu Islamismenya yak. Oke, Islamisme adalah suatu tafsir atas ajaran agama yang menolak kebudayaan barat yang mencampuri ajaran hingga kebudayaan islam, ya lebih mirip gerakan pemurnian lah ya. Nah sejarahnya islamisme ini muncul akibat dominasi Imperialisme Barat (perancis, inggris dkk) ke Jazirah Arab sehingga atas datangnya mereka membuat negara-negara arab ini mengalami proses percampuran budaya antara Arab dan Eropa, hal inilah yang membuat para pemikir islam resah karena budaya eropa dianggap membuat umat muslim meninggalkan ajarannya. Maka lahirlah gerakan Islamisme dengan berbagai Versi dan Tokoh, sebut saja Rasyid Ridha, Jamaludin Al Afghani, Abul A'la Al Maududdi, Hassan Al Banna, Taqiyyudin, Ayatollah Khomaeni dan sebagainya. Namun yang perlu jadi catatan adalah mereka mempunyai pandangan, tafsir dan metode sendiri-sendiri terkait dengan Islam.
Kebangkitan awal tafsir islamisme ini sangatlah ketat, mereka memurnikan hal-hal yang berbau barat baik dari versi sunni atau syiah keduanya sangat ketat terhadap peradaban barat dan cenderung eksklusif terhadap ruang publik atau domain publik lainnya.
Nah kalau mau tau soal islamisme lebih lanjut, baca buku aja ya haha
Oke lanjut, selanjutnya Mang Asep dalam bukunya yang berjudul Posislamisme menemukan suatu fenomena yang unik di Iran dan negara arab saat itu. Kenapa eh kenapa anak muda saat ini tampil ala eropa tapi juga tetep agamis? Ada percampuran budaya disitu. Dan terus bagaimana partisipasi muslim dalam dunia profesional dan ruang publik mulai meningkat dan meninggalkan wacana perubahan lewat jalur politik yang ketat menuju perubahan melalui ruang-ruang publik.
Ariel Heryanto menggambarkan dengan baik Posislamisme yang terjadi di Indonesia, dengan melakukan penelitian terhadap Film Ayat-Ayat Cinta dan masyarakat islam indonesia, Ariel menuliskan bahwa "Muslim Generasi Baru menemukan cara untuk mendamaikan hal yang bersifat tradisional dengan budaya populer dan Menjadi Modern sama pentingnya dengan menjadi muslim" artinya mereka mendamaikan kebudayaan barat dengan kebudayaan timur dan bahkan hari ini kita melihat berbagai fenomenanya.
Jadi kesalehan posislamisme ga perlu kan pake jubah besar kemana mana buat laki-laki? Atau dengan celana cingkrang kemana mana atau ga perlu kan melihara jenggot panjang-panjang, cukup sedikit aja yang penting ada, cukup pake baju yang penting nutup aurat apapun bajunya.
Kesimpulannya, Muslim Posislamis lebih substansial dan tidak kaku!
1 note · View note
sujadaam-blog · 5 years
Text
Nikmat Pagi hari
Ada hal yang paling penting yang sering kita lewatkan, yaitu bersyukur dipagi hari. Seberapa sering kita bersyukur? Mengucap hamdalah karena kita telah dibangunkan dipagi hari? Menghirup udara segar yang bebas asap asap jahat. Menikmati matahari dan membasahi diri dengan embun.
Ya Allah jadikan kami hambaMu yang bersyukur, terimakasih atas rezeki udara sepanjang hari yang kau berikan, semoga ini menjadi makanan bagi akal dan hati kami agar selalu bisa berguna untuk orang banyak dan tentunya juga beribadah kepadaMu.
0 notes
sujadaam-blog · 5 years
Text
Manusia itu Unik!
Pertama, adalah hal yang sangat membahagikan bahwa kita terlahir sebagai manusia, ya manusia. Tidak terbayangkan apabila kita terlahir sebagai kecoa misalnya, yaa walaupun menjadi kecoa-pun tidak akan menjadikan penciptaan kita sia-sia. Karena Allah menciptakan semua ciptaannya dialam raya ini dengan maksud dan tujuan.
Selanjutnya, menjadi manusia itu penuh dengan sensasi loh! Kenapa sih bisa begitu? Karena kita satu-satunya makhluk dialam raya ini yang dibekali unsur-unsur yang lengkap. Kita mempunyai jasad yang memiliki sifat dasar ketakutan, kelaparan, kenikmatan seksual dan sebagainya. Hal demikian ada hanya demi mempertahankan keberadaan manusia. Unsur lainnya adalah akal atau daya pikir. Menurut gua ini hal yang paling luarbiasa yang Allah kasih buat kita.
Cuy, tanpa akal dunia ga akan seperti sekarang ini, hebatnya Allah menjadikan manusia sebagai seorang pembelajar. Anugrah ini dikasih tanpa kecuali! Semua orang yang lahir dengan agama apapun, suku apapun dan ras apapun semua punya akal!
Akal ini yang digunakan untuk berpikir terntunya dan setelah gua renungkan berkali kali ternyata manusia dan peradaban hari ini juga merupakan hasil hasil dari buah pikir dan evaluasi akal manusia.
Dulu orang gak kepikiran sama sekali dengan namanya pesawat, karena dulu mereka pake kuda, keledai, kebo, onta dan sejenisnya untuk berkendara, tapi sekarang? Akal manusia memikirkan hal yang bisa membawa mereka lebih cepat lagi dengan hal yang luarbiasa, muncullah pesawat terbang. Akal manusia mengevaluasi berbagai hal dan kendala saat mereka menggunakan kuda, kebo, keledai, onta dan sejabanya. Dari sana akal berkesimpulan bahwa dengan menggunakan kuda, onta dan sejabanya itu lama! Cepet capek dan banyak resiko.
Itu baru satu contoh hebatnya Aka manusia. Sejak awal manusia diciptakan akal membantu kita semua untuk membuat diri dan peradaban ini lebih baik.
Gua jadi inget filsafat dasar manusia, bahwa manusia cenderung menghimdari kesulitan dan mencari kesenangan. Setiap apa yang manusia lakukan sejatinya untuk mencari kesenangan dan kesenangan disini banyak yang mendefinisikan. Kalo gua sih kesenangan yang dimaksud ya kebahagiaan dunia akhirat, tapi gua akui untuk mengusahakan kedua hal itu emang gak gampang! So akal kita ini dipake buat apa aja?
Refleksikan lagi berkali kali ya.
1 note · View note
sujadaam-blog · 6 years
Text
Pertanyaan Besar
Apa sebenarnya kita ini? Bagaimana kita bisa ada disini? Untuk apa kita disini?
Bagaimana? Apakah ketiga pertanyaan tersebut membuat kita berfikir keras? Tidak berlebihan bila benar kita berfikir untuk menjawab pertanyaan tersebut karena pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang mendasar.
Apa kita ini? mungkin sebagian besar tanpa fikir panjang akan menjawab bahwa kita ini maanusia, tapi benarkah kita manusia? Sebenarnya manusia itu apa?
Dan bagaimana kita disini? Apakah tiba-tiba saja ketika kita tersadar dan terbangun kita ada disini? Apakah tempat ini? Mengapa sangat membingungkan, kompleks, penuh sukacita, kebahagiaan, konflik, keadilan, ketidakadilan dan banyak hal lain, tempat macam apa ini? Dan bagaimana caranya hingga kita bisa berada disini?
Selanjutnya, untuk apa kita disini?
0 notes
sujadaam-blog · 7 years
Text
Pemerkosaan Identitas Muslim
Sudah lama saya gatal dengan hal ini, bahkan makalah saya dalam matakuliah studi budaya kontemporer khusus menyoroti hal ini, kapitalisme yang 'kawin' dengan budaya islam, begitu seriusnya menurut pandangan saya maka hal itu saya tuliskan dalam bentuk makalah dan saya bahas dalam diskusi kelas pembahasan identitas pada saat itu. kali ini saya akan memberikan sedikit gambaran apa yang telah saya kaji dan diskusikan dalam makalah tersebut. yang pertama adalah perkawinan antara kapitalisme dengan kebudayaan islam, yang ternyata perkawinan tersebut melahirkan 2 anak, yaitu anak yang bisa kita sebut dengan nama 'kombinasi' dan anak yang kita sebut dengan 'komodifikasi', menarik memang kelahiran keduanya ada yang mewakili habil dan ada yang mewakili qabil seperti cerita anak-anak nabi adam dalam cerita yang sering kita dengar kala kita masih taman kanak-kanak dan sekolah dasar. dan kedua anak ini sangat mempengaruhi corak budaya populer masyarakat islam pada era globalisasi ini. bila kita telisik kapankan perkawinan ini dimulai? ternyara perkawinan ini dimulai saat era yang disebut dengan post-islamism (Heryanto 2015), term ini digunakan oleh seorang ilmuwan politik asal iran yang meneliti tentang runtuhnya gerakan ortodoksi didunia arab atau gerakan yang disebut dengan islamism dan beralih pada post-islamism, yang penyebarannya merangsek tidak hanya melalui perlawanan politik dan gerakan massa seperti gerakan islamism namun juga gerakan post-islamism ini menyebar melalui budaya. sedangkan diindonesia sendiri Heryanto dalam bukunya menerangkan bahwa runtuhnya orde baru menandai masuknya pengaruh post-islamism ke indonesia. dan melahirkan pula kedua anak tersebut diindonesia, sayangnya seperti yang kita ketahui dominasi anak yang bernama 'komodifikasi' ini lebih kuat dibanding saudaranya 'kombinasi', bila 'kombinasi' mirip-mirip dengan kejadian yang dipaparkan weber dalam protestant ethic and spirit of capitalism maka 'komodifikasi' ini lebih mirip sebagai seorang pedagang yang melihat apa saja yang penting bisa dijual dan menghasilkan sesuatu demi keuntungan. dan 'komodifikasi' ini merambah masuk kesetiap nafas-nafas islam yang ternyata secara mengejutkan dapat ''dijual" demi keuntungan pribadi pemilik modal, maka dibalutlah apa yang tadinya sebenarnya murni penjualan menjadi 'ala-ala' syariah, seolah syariah namun sebenarnya tidak begitu syariah dalam prakteknya, contohnya baju dan penutup wanita yang biasa kita sebut gamis dan jilbab. baju gamis sebetulnya diperuntukan untuk menutup bagian tubuh wanita yang dapat menyebabkan dirinya diganggu dan juga sama halnya dengan jilbab, esensinya kurang lebih demikian, namun sejak anak itu (komodifikasi) lahir ternyata dibalutlah sedemikian rupa agar dapat disebut 'ala-ala' syariah dan dapat dilepas dipasaran mengingat notabenenya penduduk indonesia adalah mayoritas muslim dan remaja labil yang pada akhirnya ketika lepas dipasaran sungguh luarbiasa pengaruhnya dengan menggeser esensi awal perintah mengenakan penutup aurat, memang benar gamis 'ala-ala' itu menutup dada dan tidak membentuk lekuk tubuh namun warna-warni yang sangat indah itu dipadukan dengan aduhainya paras cantik ditambah dengan unggahan pada akun media sosial agaknya memang sudah membuat wanita tersebut secara tidak langsung mengundang ingin digoda dan diganggu padahal sebenarnya wanita tersebut tidak ingin diganggu. inilah bukti bahwa anak yang bernama qabil tersebut sudah berhasil membuat kereta keluar dari jalurnya dan bahkan banyak membuat kereta tersebut terguling dan celaka. sekali lagi memang hal ini ibarat detik waktu dalam hidup yang memang tidak bisa kita hentikan dan kita putar ulang namun setidaknya melalui tulisan ini banyak orang akan tersadar bahwa perkawinan antara kapitalisme 'ala-ala' barat itu telah berhasil menghembuskan panas neraka pada masyarakat islam masa kini dan ini juga bisa kita anggap sebagai pemerkosaan identitas 'asli' umat muslim. belum lagi bila kita membahas film, lagu dan praktik budaya kontemporer lain yang ada didalam masyarakat islam tentunya akan makin tidak habis fikir ternyata perkembangannya sedemikian kompleks dan rumit. well done untuk paham penumpukan modal (kapitalisme) yang telah menang dalam semua pertarungan dengan lawannya termasuk menang melawan islam, akankah kita terdiam mengalah akan kemenangan kapitalisme ini? saya rasa bodoh bila hanya diam dan tidak melakukan apa-apa namun hal yang perlu dicatat adalah ortodoksi bukanlah solusi tepat untuk melawan hal ini justru akan memperlebar jarak antara kita dan kemenangan. 27 Februari 2017 Arrazi
0 notes
sujadaam-blog · 7 years
Text
Tulisan Lama dan sedikit Liberal
Ribut-Ribut jam malam saya menulis hal ini dikarenakan teman-teman saya sedang ribut tentang pemberlakuan kembali jam malam bagi 'adk' yang pada umumnya pemberlakuan jam malam tersebut hanya berlaku pada teman-teman perempuan saja. dalam perspektif gender hal ini justru sangat tidak adil mengapa yang dikenakan pemberlakuan jam malam hanya perempuan saja? mengapa tidak dengan laki-laki? padahal laki-laki juga sama saja bahayanya ketika malam hari berkeliaran diluar, coba bayangkan kerusakan yang bisa ditimbulkan laki-laki, bisa pada tawuran lah, mabok lah, bahkan yang paling bejad sekalipun menjadikan wanita sebagai objek seksual, nah ini yang paling bahaya dan ini menjadi penyebab mengapa perempuan selalu ditindas dan ruang geraknya menjadi terbatas karena laki-laki selalu menjadikan perempuan itu sebagai objek. mereka dianggap lemah, tak berdaya, butuh perlindungan dan sebagainya sehingga pandangan inilah yang melahirkan 'jam malam' yang hanya diperbolehkan perempuan keluar tidak lebih dari jam 21.00 wib. dalam hal ini perempuan yang notabenenya sudah dianggap lemah dkk nya itu tambah lagi dibatasi aktifitas organisasinya karena rapat lebih dari jam 21.00 saja sudah ditegur, bagaimana jikalau bahasan rapat tersebut urgen dan mendesak? apakah rapat harus dibubarkan lalu kemudian ketika keesokan harinya tidak ada lagi waktu atau dinamika rapat itu sudah tidak seperti malam sebelumnya? bagaimana dengan laki-laki? apakah laki-laki juga dibatasi? mengingat juga laki-laki juga sumber dari kerusakan mengapa tidak dibatasi? disini saya melihat adanya ketidakadilan terhadap perempuan. dari literatur yang saya baca karya dari tamim anshary dengan judul dari puncak baghdad ia menyatakan bahwa pembatasan terhadap perempuan dalam dunia islam ini bermula dari zaman abbasyiah dimana saat itu kerusakan terjadi dimana mana dan akibat pengaruh budaya patriarki maka berkembanglah pembatasan terhadap perempuan. sebenarnya yang saya permasalahkan disini adalah mengapa ketika perempuan yang notabenenya 'adk' dibatasi aktifitas berorganisasinya dikarenakan adanya jam malam yang berlaku bagi mereka, saya jelas sangat sepakat bahwa mencegah mudharat lebih baik dari mengambil manfaat namun apakah dengan membatasi perempuan dalam berorganisasi dengan jam malam justru akan berbuah kebaikan? saya berpendapat hal ini justru akan membuat budaya patriarki akan terus mengakar dan celakanya yang mereproduksi budaya tersebut adalah perempuan dan malah melemahkan perempuan dan berbuat tidak adil padanya. jika ada yang tidak sepakat silahkan balas dengan tulisan atau kita bisa berdiskusi lebih lanjut.
0 notes
sujadaam-blog · 7 years
Text
Problema Umat Beragama di Indonesia dilihat dari sudut pandang Sosiologis
Indonesia negri yang sangat multikultur bahkan bukan hanya multikultur saja namun juga multireligius serta multi-multi lainnya, jelas bahwa hari ini kita hidup berdampingan dengan semua identitas yang berbeda dari mulai identitas budaya, agama hingga identitas politik yang itu semua mudah sekali kita bongkar pasang layaknya lego dalam kehidupan sehari hari. terkadang kita memakai identitas keagamaan, identitas kedaerahan, identitas politik dan semua itu kita pakai layaknya berperan dalam pementasan drama. namun selalu ada identitas yang sangat dominan didalam setiap individu dan identitas keagamaan adalah identitas yang mungkin saja bisa dibilang sangat mendominasi karena beragama adalah kebutuhan setiap manusia untuk memuaskan rasa khawatirnya dan menghadapi ketidakpastian dalam hidup. identitas ini tentunya berkumpul menjadi satu ikatan solidaritas antar orang yang kemudia membentuk kelompok yang mempunyai identitas keagamaan tertentu. tentunya setiap identitas kelompok mungkin bisa saja sama dan juga bisa saja berbeda, dalam hal identitas yang sama maka kelompok tersebut tentunya akan saling menerima satusama lain dan bagaimana dengan penerimaan terhadap identitas lain yang jelas jelas berbeda? jelas pada akhirnya bila satu identitas bertemu dengan identitas lain yang berbeda maka konflik adalah suatu hal yang niscaya. dalam hal ini konflik dapat membuahkan hasil yang baik disatu sisi dan juga konflik dapat membuahkan suatu hal yang negatif. dan problema akan muncul jika hal negatif ini terus bermunculan. yang paling buruk adalah bila suatu komunitas identitas umat beragama sudah berlaku tidak adil bahkan menindas pada identitas umat beragama lainnya, umat beragama hari ini sungguh sangat disibukkan dengan mencocokkan identitas mereka dengan identitas kelompok lain atau bahkan umat beragama yang lain yang pada akhirnya ketika mereka menemukan ketidakcocokan maka mereka akan menindas dan bersikap tidak adil pada kelompok lainnya. hal ini yang saya rasa sangat membuang energi dan menimbulkan ekses yang negatif pada hampir semua masyarakat. terkadang saya bertanya mengapa hari ini orang beragama lebih disibukkan terhadap persoalan yang notabenenya persoalan cocok tidak cocoknya identitas mereka dengan identitas lain? mengapa tidak orang beragama berjihad dan bersolidaritas bersama untuk melawan terorisme, memberantas kemiskinan, melawan korupsi, mengkritik pemerintah atas kebijakan yang salah dan menghabiskan energi mereka pada hal yang positif serta konkrit lainnya. ini yang harus menjadi pekerjaan rumah kita bersama sebagai orang beragama, beragama berarti harus dan wajib membuat keberadaan kita lebih bermanfaat secara konkrit dalam dunia sosial bukan malah justru saling menghancurkan satusama lain. wallahu'alam
0 notes
sujadaam-blog · 7 years
Text
Menikmati Dunia
Banyak orang dengan banyak cara berusaha menikmati dunia, ya tentusaja dengan tafsir masing-masing atas dunia ini tentu tidak lepas dari pengetahuan dan pengalaman orang tersebut. Ada orang yang menikmati dunia dengan menganggap bahwa didunia ini kita harus mementingkan dan mengutamakan kehidupan setelah ini hingga akhirnya lupa dengan orang lain, ia hanya asik beribadah yang sifatnya vertikal. Yang penting saya selamat. Namun apakah itu tidak terdengar seperti Individualisme? Terlepas dari hal itu tentusaja hal itu adalah suatu cara untuk menikmati dunia. Ada lagi orang yang terus melupakan akhiratnya, ia asik dengan kehidupan hari ini, mungkin dengan tidur yang panjang seharian, mungkin dengan kongkow malam hari bersama kawan dan atau traveling kesana kemari. Ia menyebut hal itu dengan menikmati dunia. Seorang sufi akan menikmati dunia dengan caranya, seorang pemabuk akan menikmati dunia dengan caranya pula, seorang traveller pun akan menikmati dunia dengan caranya. Tergantung dari pengalaman dan pengetahuannya atas tafsir dunia ini. Lalu bagaimana dengan cara kalian? Silahkan jalani cara kalian masing-masing. Namun ingat kita bukan seorang sufi dan juga bukan seorang materialis jadi gabungkanlah keduanya, ketika beribadah vertikal kita seperti sufi dan ketika beribadah horizontal lakukanlah seperti seorang materialis.
1 note · View note