Tumgik
#PKD Sumbar
gubuakkopi · 1 year
Text
PKD Sumatera Barat 2022: Daya Budaya
PKD Sumatera Barat 2022: Daya Budaya
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
sumbarlivetv · 3 years
Text
Kota Pariaman Melalui TP-PKK Kota Pariaman Mengikuti Pameran Kuliner
Kota Pariaman Melalui TP-PKK Kota Pariaman Mengikuti Pameran Kuliner
    Pariaman, SumbarLiveTv – Pemerintah Kota Pariaman melalui TP-PKK Kota Pariaman mengikuti Pameran Kuliner Tradisional pada Iven Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021 yang digelar Dinas Kebudayaan Sumbar di Taman Budaya dan Museum Adityawarman, Padang, Sabtu (2/10). Dalam pameran yang diikuti 14 Kabupaten/Kota se-Sumbar tersebut menampilkan berbagai kuliner khas…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
beritasumbarcom · 4 years
Link
via Berita Sumbar
0 notes
beritasumbarcom · 4 years
Text
Transparansi Seleksi PKD Di Kecamatan Situjuah Patut Dipuji
BeritaSumbar.com -
Limapuluh Kota, BeritaSumbar.com – Memasuki hari ketiga penerimaan pendaftaran Pengawas Kelurahan Desa (PKD) untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar serta Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lima Puluh Kota, kantor sekretariat Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan Situjuah Limo Nagari mulai ramai didatangi calon pendaftar.
Sampai Selasa (18/2) pukul 16.00 WIB, tercatat sebanyak tujuh calon PKD yang diwawancarai komisioner Panwas Pemilihan Kecamatan Situjuah, Yorry Anetof. Ke tujuh peminat itu berasal dari Nagari Situjuah Banda Dalam 3 orang, Nagari Situjuah Batua 1 Orang, Situjuah Gadang 1 orang dan Situjuah Tungkar 2 orang.
“Sampai saat ini mendaftar dan sudah dikukan wawancara baru 7 orang, ada 3 orang yang mendaftar kemaren tetapi berkas dikembalikan, dikarenakan tidak memenuhi syarat umur dengan batas minimal 25 tahun pada saat mendaftar,” kata Ketua Panwas Kecamatan Situjuah Limo Nagari , Yorry Anetof, Selasa (18/2).
Dijelaskan Yorry, dalam proses seleksi, pihaknya bekerja secara profesional, mulai dari penerimaan berkas, wawancara, dan penguman calon terpilih.
“Tidak ada titip-titip nama di sini. Semua proses kami lakukan secara transparan. Yang terpilih adalah yang terbaik di masing-masing nagari,” ulasnya.
Pendaftaran sebagai calon PKD sendiri secara serentak mulai dibuka untuk Kabupaten Lima Puluh Kota semenjak Minggu (16/2) lalu. Untuk Kecamatan Situjuah Limo Nagari, total pendaftar yang sudah diwawancarai adalah sebanyak tujuh orang calon.
Untuk Kecamatan Situjuah Limo Nagari akan ada lima PKD yang nantinya ditetapkan, “di masing-masing nagari akan ada satu PKD yang bertugas melakukan pengawasan,” terang Yorry.
Dikatakan Yorry Anetof, Panwas Pemilihan Kecamatan Situjuah masih akan menerima pendaftaran calon PKD sampai dengan 22 Februari. Dia menghimbau kepada putra-putri terbaik Kecamatan Situjuah yang ingin untuk masuk PKD di Pilkada ini untuk segera melakukan pendaftaran ke kantor Sekretariat Panwas Kecamatan Situjuah, dekat simpang 3 kubang.
“Sesuai pedoman pembentukan PKD yang disampaikan Bawaslu RI, wawancara langsung dilakukan di hari yang sama ketika berkas yang diserahkan sudah dinyatakan lengkap dan Memenuhi Syarat (MS),” tambah Yorry.
Yorry Anetof juga mengatakan, hal terpenting untuk menjadi seorang PKD adalah memiliki pengetahuan yang memadai terkait kepemiluan, memiliki integritas dalam menjalankan tugas, serta mampu bekerja penuh waktu.
“Kita juga akan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan tanggapan terkait calon-calon PKD yang nanti ditetapkan sebagai PKD terpilih. Sekali lagi kami menghimbau kepada putra-putri terbaik Kecamatan Situjuah yang ingin berkontribusi terhadap daerahnya,” jelas Yorry. (*)
Baca berita selengkapnya di sini.. from Berita Sumbar via BeritaSumbar.com
0 notes
beritasumbarcom · 4 years
Text
Satria Efendi Siap Pimpin PB PMII
BeritaSumbar.com -
BeritaSumbar.com,-Satria Efendi Tuanku Kuniang resmi mendaftar menjadi calon Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ( PB PMII), Kamis (13/2/2020), malam pukul 20.15 WIB. Satria Efendi mendaftarkan diri kepada Ketua Badan Pekerja Kongres (BPK) PMII ke-XX Rachmatul Fitrah. Pendaftaran disaksikan Panitia Kongres PMII Muhajir dan Asrul. Sedangkan Satria Efendi didampingi Tim Kaderisasi PB PMII Sepriboy Saputra.
Sampai Kamis malam ini yang mendaftarkan sudah 5 orang calon kandidat. Masing-masing Rafsan (Ciputat), Abdullah Sukri (Malang), Kaharudin (Jambi) Daud Gerung (Jakarta) Satria Efendi (Sumatra Barat). Satu-satunya kandidat doktor yang mendaftar sampai saat ini hanya Satria Efendi Tuanku Kuniang, imbuh Rachmatul Fitrah Ketua Badan Pekerja Kongres (BPK).
“Keikutsertaan sebagai kandidat Ketua Umum PB PMII ini untuk kembali menjemput sejarah. Orang Minang dulunya banyak menjadi tokoh pemikir dan pendiri bangsa. Hari ini kita harus bangkit lagi. Dalam bahasa Minang dikenal dengan mambangkik batang tarandam (membangkit batang terendam). Ketua Umum PB PMII pertama kali dijabat Mahbub Junaidi, tokoh pers nasional,” tutur Satria Efendi usai menyerahkan berkasnya.
Satria Efendi Tuanku Kuniang menyatakan siap untuk bertarung memperebutkan pucuk pimpinan tertinggi di PMII.”Saya siap untuk maju dan bertarung secara profesional pada Kongres PMII ke-20 di Balikpapan. Kesiapan tersebut juga mendapat dukungan dari sejumlah alumni PB PMII, kader di daerah dan tokoh lainnya,” tutur Satria Efendi Kamis (13/02/2020) malam.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kongres PMII ke-XX bakal digelar 13-16 April 2020 mendatang di Balikpapan Kalimatan Timur. Satria Efendi Tuanku Kuniang kader PMII dari Kota Pariaman Sumatera Barat menyatakan siap untuk bertarung memperebutkan pucuk pimpinan tertinggi di PMII.”Saya siap untuk maju dan bertarung pada Kongres PMII ke- di Balikpapan. Kesiapan tersebut juga mendapat dukungan dari sejumlah alumni PB PMII, kader di daerah dan tokoh lainnya,” tutur Satria Efendi.
“Saya menyelesaikan S1 di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syekh Burhanuddin Pariaman tahun 2013, S2 di di UIN imam Bonjol Padang tahun 2016. Di tahun itu juga melanjutkan S3 di Universitas Borobudur Jakarta. Tahun 2008 sampai 2016 mondok di Pesantren Madrasyah Miftahul Isitqamah Surau Cubadak Sungai Asam Padang Pariaman, dan dianugerahkan gelar tuanku kuniang, yakni gelar akademik di pesantren klasik Minangkabau,” tutur Satria.
Dikatakan Satria, proses di PMII berawal dari Mapaba pada tahun 2009 di Komisariat Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syekh Burhanuddin Pariaman, tahun 2010 PKD di PMII Cabang Kota Pariaman, 2013 PKL di PMII Cabang Ciputat dan 2018 PKN PB PMII.
Selama di PMII pernah diamanahakan jadi Pengurus Komisariat PMII STIT Syekh Burhanuddin Pariaman, 2013 Ketua Umum PMII Cabang Kota Pariaman. Selanjutnya pengurus PKC PMII Sumbar. Kini di Pengurus Besar PMII pada bidang kaderisasi.
“Saat ini sudah banyak dukungan dari sejumlah pengurus cabang (PC) dan koordinator pengurus cabang (PKC). Kita optimis bisa meraih kemenangan dengan kebersamaan untuk membangun PMII di era milenial ini,” tutur Satria menambahkan. (Rezki Aryendi)
Baca berita selengkapnya di sini.. from Berita Sumbar via BeritaSumbar.com
0 notes
beritasumbarcom · 4 years
Text
Age Kurniawan Pimpin GP Ansor Dharmasraya
BeritaSumbar.com -
Dharmasraya,BeritaSumbar.com,-Dalam rangka regenerasi pengurus, Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Dharmasraya menggelar Konferensi Cabang ke II di Aula Pondok pesantren Tarbiyatul Athfal Dharmasraya pada Minggu (15/12)
Konferensi Cabang (Konfercab) II Gerakan Pemuda Ansor Dharmasraya pada Sistem pemilihan ketua dilaksanakan dengan model musyawarah untuk mufakat ini di mufakati oleh Scraing Comite Komedi LC, ST
Komedi menyadari bahwa GP Ansor yang lahir pada 1934 adalah organisasi pemuda yang berdiri sejak sebelum negara ini lahir. Untuk itu ia harus mampu menyelenggarakan suksesi kepemimpinan secara damai dan diharapkan menjadi contoh bagi organisasi lainnya.
“Selain itu, menjadi pengurus GP Ansor harus diniatkan untuk berhidmah kepada ulama bukan untuk mencari jabatan. Alhamdulillah saya sebagai SC mensyukuri agenda ini berhalan dengan lancar. Dengan itu agenda Konfercab ini kami temakan “Transpormasi Kepemimpinan,.Menuju Organisasi Yang Solid dan Terstruktur” ujarnya
Ketua GP Ansor Kabupaten Dharmasraya periode 2015-2019 Khalik, SE menjelaskan sebagai kader Ansor yang akan menjadi pengurus harus memiliki niat untuk berhidmah dan mendahulukan prinsip musyawarah mufakat untuk memilih pemimpin dari pada sistem voting sebagaimana yang lazim dilakukan sistem demokrasi prosedural.
“Inilah cara kami untuk mengedukasi kompetisi dalam beransor, sejogjanya makosit syariyah tetap dalam AD/ART dan para ulama menyarankan carilah jalan terbaik yakni musyawarah” katanya
Konfercab yang diikuti oleh seluruh Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan Ranting GP Ansor se-kabupaten Dharmasraya, yang berkompetisi didalamnya Age Kurniawan, Jhon Indra, dan Ali untuk pengurus periode 2019-2024
Dengan kata mufakat secara musyawarah, alhasil ketua terpilih Age Kurniawan, dengan menyatakan akan fokus meningkatkan kapasitas anggota melalui kaderisasi secara berjenjang dalam masa kepemimpinannya.
“Dalam 60 hari sejak ditetapkan sebagai Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Dharmasraya saya akan menyelenggarakan Pendidikan Kader Dasar (PKD) di tiap-tiap PAC dan melakukan pelatihan kewirausahaan untuk meningkatkan skill anggota di bidang ekonomi demi transpormasi dan terstrukturnya para kader dengan baik” paparnya
Konfercab yang diselenggarakan sehari tersebut, dihadiri dan dibuka secara resmi Bupati diwakili kabak kesra Syafrudin, Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Rahmat Tuanku Sulaiman, Ketua PCNU Dharmasraya KH Nurkholidin serta para peserta kemudian dihadiri para undangan sebanyak 150 orang.(Rezki Aryendi)
Baca berita selengkapnya di sini.. from Berita Sumbar via BeritaSumbar.com
0 notes
beritasumbarcom · 5 years
Text
PMII Pariaman Gelar Ngojek Tingkatkan Kualitas Kader
BeritaSumbar.com -
Pariaman, beritasumbar.com,-Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kota Pariaman tingkatkan kualitas pengurus dan kader dengan menggelar Ngobrol Jenjang Kader (Ngojek). Dengan Ngojek pengetahuan dan pemahaman kader PMII Kota Pariaman tidak hanya diperoleh melalui Mapaba dan pelatihan kader selanjutnya, yakni pelatihan kader dasar (PKD), lanjut (PKL) dan nasional (PKN) saja. Hal itu di katakan Sekteraris PC PMII Kota Pariaman, Mulya Rizki saat membuka Ngojek perdana, Sabtu (6/7) malam, di sekretariat PMII Kota Pariaman, Jalan M. Rasyid No. 45 Simpang Jagung Kota Pariaman.
Menurut Rizki, Ngojek perdana ini menghadirkan narasumber Pendiri PMII Kota Pariaman Armaidi Tanjung dengan tema, “Tasawuf Sebagai Acuan Pergerakan Universal”. Ngojek dipandu  Poni Irwanto Tuanku Bagindo Mangkuto. “Ke depan Ngojek rutin dilakukan secara berkala dengan pemateri dan tema yang berbeda,” kata Rizki menambahkan.
Sementara itu, Armaidi Tanjung dalam penyampaiannya mengatakan, kader yang berproses dalam PMII haruslah mempertimbangkan dan selalu menjadikan acuan tasawuf dalam setiap gerakannya. Artinya, kader PMII dalam setiap gerakannya diminta mengaju pada nilai-nilai yang dijalankan para penganut tasawuf. Sehingga kader PMII tersebut mampu menjadi kader yang memiliki sikap mental yang selalu memelihara kesucian diri, beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan dan selalu bersikap bijaksana. Sikap jiwa yang demikian itu pada hakikatnya adalah akhlak yang mulia.
“Sasaran tasawuf adalah akhlak dan budi pekerti yang baik berdasarkan  kasih dan cinta kepada Allah. Oleh karena itu, maka ajaran tasawuf sangat mengutamakan adab/nilai cara, baik dalam berhubungan dengan sesama manusia, manusia berhubugan dengan Tuhan dan manusia berhubungan dengan alam.Tasawuf mengajarkan kepada manusia untuk selalu menjaga etika, adab, moral kepada Allah, manusia dan alam,” kata Armaidi Tanjung yang juga Pengurus Dewan Pendidikan Kota Pariaman ini.
Menurut Armaidi Tanjung, Islam mengatur bagaimana adab berhubungan dengan sesama manusia. Tidak hanya sesama muslim, tapi juga dengan non-muslim pun harus memiliki adab. “Ketika Nabi mendengar ada penduduk Madinah beragama Yahudi terbunuh, Nabi  Muhammad segera memobilisasi dana masyarakat untuk kemudian  diberikan kepada pihak keluarganya. “Barang siapa yang membunuh non-muslim, maka ia akan berhadapan dengan saya,”tegas beliau. Ini membuktikan bagaimana Nabi Muhammad Saw menjelaskan hubungan manusia sesama manusia tanpa mengenal agama maupun suku yang berbeda,” tutur Armaidi mengutip dalam sebuah kisah Nabi Muhammad Saw. saat berada di Madinah.
Kondisi sekarang memang jauh berbeda. Jangankan dengan non-muslim, sesama muslim saja terkadang saling caci-maki, bunuh-bunuhan, kafir-kafiran. Merasa benar sendiri. Apalagi selalu mengatasnamakan agama melakukan sesuatu, sekalipun yang dilakukannya sesungguhnya tidak sesuai dengan contoh tauladan yang diberikan Nabi Muhammad Saw.
“Hal itu wajar terjadi, karena memang umat muslim, terutama generasi muda, termasuk mahasiswa, sangat minim membaca sejarah kehidupan Nabi Muhammad Saw. Saya tanya, dari yang hadir ini berapa orang yang sudah membaca buku sejarah Nabi Muhammad Saw. yang 300 atau lebih halamannya. Kalau belum pernah baca, apalagi paham, wajar tak tahu bagaimana harus berhubungan dan bersikap terhadap orang yang berbeda, agama, suku, ras maupun kelompok,” tutur Armaidi,penulis buku, Anakku! Kenapa Harus Masuk Pesantren ini.
Untuk itu, kata Armaidi, sebagai generasi muda umat muslim dan kader PMII Kota Pariaman harus mulai membaca dan memahami perjuangan dakwah Nabi Muhammad Saw. Sekaligus mengaplikasikannya dalam kehidupan, kata Armaidi dihadapan sekitar 40-an orang pengurus dan kader PMII Kota Pariaman. (rel/bus)
Baca berita selengkapnya di sini.. from Berita Sumbar via BeritaSumbar.com
0 notes
beritasumbarcom · 6 years
Text
Kader Ansor Harus Siap Jadi Pemimpin
BeritaSumbar.com -
Padang Pariaman, beritasumbar.com ,-Kader Ansor Padang Pariaman harus tampil di tengah masyarakat sesuai dengan peran yang dimainkannya. Masing-masing kader Ansor diminta terus meningkatkan perannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Karena kader Ansor dipersiapkan menjadi pemimpin di lingkungannya.
Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Padang Pariaman Zeki Aliwardana mengungkap hal itu pada acara sahur bareng (Sabar), Minggu (27/5) dini hari, di salah satu rumah makan di kawasan Simpang Jagung, Kuraitaji, Kota Pariaman. Sabar dihadiri kader Ansor sekitar 50 orang dari tingkat kabupaten, kecamatan, nagari di Padang Pariaman dan senior Ansor di Sumatera Barat Armaidi Tanjung.
Dikatakan Zeki Aliwardana, dari penyebutan struktur organisasi jelas terlihat kader Ansor disiapkan untuk jadi pemimpin. Di tingkat pusat namanya pimpinan pusat (PP), di propinsi pimpinan wilayah (PW), kabupaten pimpinan cabang (PC), kecamatan pimpinan anak cabang (PAC) dan di tingkat nagari pimpinan ranting (PR). “Termasuk dalam tingkat pelatihan, diawali dengan pelatihan kepemimpinan dasar (PKD), pelatihan kepemimpinan lanjutan (PKL) dan pelatihan kepemimpinan nasional (PKN),” kata Zeki Aliwardana alumni PKN Ansor awal tahun 2018 yang diselenggarakan PP Ansor.
“Walaupun hujan deras mengguyur kawasan Kabupaten Padang Pariaman dan sekitarnya sejak Sabtu (26/5) sore hingga Minggu dinihari, tidak menyurutkan semangat kader Ansor untuk meramaikan Sabar yang pertama kali dilaksanakan Ansor Padang Pariaman. Ini menunjukkan semangat sahabat luar biasa dalam menggerakkan organisasi. Memang (calon) pemimpin tersebut tidak takut dengan hujan. Tidak ada alasan hujan turun menjadi halangan untuk berbuat dalam organisasi,” kata Zeki Aliwardana, mantan Sekretaris Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pariaman.
Menurutnya, para pendahulu kita nyawa dan jiwa tantangannya dalam menggerakan organisasi Ansor. Betapa banyak korban kader Ansor yang turut berjuang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dari serangan Belanda. Begitu pula ketika pemberontakan yang dilakukan PKI tahun 1965, kader Ansor pun harus rela jadi korbannya.
Zeki juga minta kader Ansor untuk menghilangkan perselisihan dan beda pendapat yang dapat mengganggu keharmonisan dalam kehidupan. Harusnya terus meningkatkan persatuan dan kesatuan karena tantangan ke depan semakin kompleks dan berat. Jika mengalami dinamika berorganisasi dan kehidupan, jangan cepat menyerah dan lari dari dinamika tersebut. Namun hadapi dan cari solusi terbaik sehingga dapat mendatangkan kebaikan dalam kehidupan.
“Di bulan Ramadhan ini, kader Ansor didorong untuk turut mengkondisikan keamanan di lingkungan masing-masing. Ingatkan masyarakat, tetangga, dan orang terdekat tentang pentingnya menjaga kantibmas. Pintu rumah dikunci jika keluar, mematikan kompor di dapur dan parkir kendaraan dalam kondisi terkunci,” kata Zeki mengingatkan. (bb)
Baca berita selengkapnya di sini.. from Berita Sumbar via BeritaSumbar.com
0 notes