#bucin sky | Explore Tumblr Posts and Blogs

jarak-temu · 4 years

Text

#1 : Karna Sayang

(by Ziyad)

“50,000 years before the sky was introduced to the sea, Allah SWT wrote down your name next to me”

Madinah, 3 Juli 2020

Ku pandang layar HP-ku yang penuh dengan wajah Athiyah. Hanya menyisakan sedikit wajahku yang terletak kecil di pojok bawah layar HP. Gadis imut bersuara anak kecil ini sedang seru-serunya bercerita tentang kesehariannya hari ini. Seakan-akan dia memanfaatkan betul program LDR yang kita namai “Our-Time”. Waktu sakral yg kita habiskan bersama, hanya aku dan Athiyah. Habis Ashar setelah kita selesai dengan rutinitas harian kita masing-masing.

Canda-tawa sampai nangis tapi maksain ketawa sering menghiasi pacaran jarak jauh kami. Yang paling sering kayak gitu Athiyah, sedangkan aku selalu tertawa. Habis aku lucu aja liat dia nangis tapi berusaha ketawa. Nangis ya nangis aja ya kan, kalo setengah-setengah gitu imut jadinya kan wkwk. Tapi setelah aku tertawa, hatiku membatin. Mungkin tak mudah baginya melewati semua ini. Jika sudah begini, kita selalu mengakhirinya dengan kata “Sabar”. Semoga secepatnya Allah ridho mempertemukan kita kembali.

Ohya sampai lupa, namaku Ziyadatul Khair. Biasa di panggil Ziyad. Sedangkan Athiyah dulu adalah temanku. Eh, bukan temen juga deng. Kita gak pernah temenan. Dibilang temen gak pernah ketemuan, dibilang bukan temen tapi seangkatan. Nah loh. Yang jelas Athiyah itu teman hidupku, dan itu yang ku syukuri sampai sekarang. Uhukk.. Bucin bosss

Lanjut cerita..

Topik hari ini Athiyah lagi seneng soalnya habis denger temen-temennya pada mau nikah bahkan dede-dede emesh (Baca: Adek kelas) nya. Maklum Athiyah sekarang telah bermetamorfosis dari gadis polos solihah langsung naik tingkat jadi Ustadzah setelah nikah. Aku juga deng auto jadi ustadz. Tapi intinya gak seheboh Athiyah, wkwk. Heboh karna temen-temennya jadi suka nanyain tips bahkan minta nasehat darinya. Maklum lah ya, menurut penelitian wanita punya 20,000 kata dan selalu sensitif dengan yang namanya rasa.

Sedangkan aku, begitu juga temen-temanku. Makhluk mars yang hanya punya 7000 kata. Belum dikurangin untuk Athiyah cuman sisa berapa, untuk beli gorengan mungkin cuman dapet dua. Akhirnya jika disuruh cerita, aku lebih suka ketemu langsung sambil nongki bareng temen, daripada chat yang aku sendiri gak tau kapan bisa balesnya. Untungnya aku hidup di zaman ketika salah satu temanku adalah Youtubers atau Content Creator. Karna ia merasa kisahku dengan Athiyah ini inspiratif, maka ia mengajakku untuk menjadi narasumbernya agar kisah ini bisa jadi amal jariyah bersama. Alhamdulillah...

Alhamdulillah karna kisah ini bisa menginspirasi dan moga Allah menerimanya, Alhamdulillah juga karna kalo diminta ceritain aku tinggal kirim link youtubenya wkwk

Hmmm.. tapi Athiyah solihahku ini (dipengaruhi gengnya) ingin agar kisah ini dijadikan buku atau apalah yang dijelaskan secara rinci. Biar tiap-tiap fasenya bisa dijadikan pembelajaran, baik untuk diri kita dan mungkin untuk orang lain. Karna sayang, hadirlah tulisan ini.

Bismillah, jadi ceritanya begini...

Bersambung....

#catatan #tulisan #cerita #nasehat #cinta #ldr #rasa #aku dan kamu #jaraktemu

2 notes · View notes

bluesideofzha · 2 years

Text

Dari Hujan Pagi Sampai Kabarnya Min Yoongi

What a good start!

Walopun badan inginnya tidur 2 jam lagi, tapi untungnya mood masih baik hari ini. Sepagian hujan gerimis manja manja sampek jalam ke kantor aja mager. Bukan masalah magernya sih. Anginnya agak kenceng. Dan kalo jalan ke kantor lewat JPO tuh licin. Gak enak kalo sampek kantor udah kusut basah duluan.

Sepagian juga kangen banget sama Min Yoongi. Bisa bisanya kepikiran, brekkie dimasakin sama yoongi. Bias gue yang rajin, dan gue nya enggak huhu. Kok bisa sih yoongi menjalani hidup dengan baik? Sayang banget 💜

Dan karena itu lagu Set Me Free terputar on repeat di spotify.

Set me free, knowing that it won’t go the way I want

Set me free, knowing that it’s not what I want

One day, I crawl on the floor

On another day, I fly high in the sky

Why, why

Lagu yg bikin lo sejenak kontemplasi yekaann.. bawaanya pengen mikiiirr, pengen curhat aja sama yoongiii pagi tadi.

...

Kerjaan lumayaan lancar hari ini, walopun ada dikit ngeheknya. Ngehel bgt sik. Just another fucking do it kalo kata bos gue mah.

Tapi, Yang mengecewakan hari ini, lunch tadi aku gofood nasi ayam bakar. Tapi rasanya hambar. Kalo kata chef renatta, ini tuh rasa grill nya gak dapet. Nasinya gak pulen. Seasoning ayam bakar nya kurang banget, gak diungkep apa-apa. Yaaah sediih ituu.. gue udh ngidam lama banget. Mana tempat biasa ku beli ayam bakar beberapa hari ini gak dagang. Dan Mau gak mau itu lunch harus diabisin juga kaann.

Another life goes on, ditengah kehectic-an meeting dan brainstorm yg blm kelar, yoongi ngabarin dan ku ketinggalan vlive nya. Ya gimana sikk rasanya dikangenin trus tibatiba nongol wkwk. Sumpah aku bucin banget sama jodoh orang satu inii. His deep voice. His smile. His almost long hair. I adore him. Siapapun yg menyakiti diaa, jgn berharap bisa gampang bahagia. Sudah cukup beban dia duluu :")

Tapi ku heppiii sekaliii huhuuu. Thankyou for making time with army, yooonnn.... 💜

Udah gitu aja kan ya buat hari inii. Hatiku sedang baiik, gatau kalo besok.

Jakarta, 1 Maret 2022

(Lagu penutup malam ini Sweet Night dari taetae)

0 notes

pikiranberlebih · 3 years

Text

Black to the Pink #2

Perihal yang saya khawatirkan terjadi. Saya jadi terobsesi dengan Blackpink. Awalnya coba-coba, eh jadi keterusan. Apa kira-kira salah dan dosaku hingga kujadi bucin Blackpink? Sungguh, bingung-bingung kumemikirnyaaa…

Mengutip D’ Lloyd, saya memohon…

Oh Tuhan, Berikan petunjuk-Mu, Untuk kujadikan pegangan hidupku. Katakan salahku dan apa dosaku, sampai kubegini.

***

Sehari setelah mendengarkan lagu lovesicks girls untuk kali pertama, saya ke bank untuk mengurus buku tabungan. Ketika menunggu antrian di customer service, saya yang biasanya membaca e-book tiap menunggu antrian apapun tetiba tergerak untuk mencari fakta seputar Blackpink. Tiba-tiba saja kepikiran. Maka saya bukalah situs pencarian yang terkenal itu. Hal pertama yang saya ketik adalah ‘siapa leader Blackpink?’. Ternyata mereka tidak ada leader guys. “Unik juga”, batin saya.

Setelahnya adalah membaca fun facts seputar Blackpink. Saya baca semua artikel terkait mereka dan kaget. Saya pikir mereka lebih tua dari saya, ternyata I’m the unnie, hahaha. Anggota tertua adalah Jisoo yang lahir pada 1995, disusul Jennie sebagai kelahiran 1996, lalu Rosé dan Lisa yang lahir pada 1997. Kim Jisoo dan Kim Jennie adalah warga negara Korea, tapi Jennie pernah sekolah lima tahun di New Zealand, makanya pandai bahasa Inggris. Park Chaeyoung dengan nama Inggrisnya Roseanne Park alias Rosé adalah gadis keturunan Korea kelahiran New Zealand yang besar di Australia. Last but not least, Lalisa Manoban yang merupakan orang Thailand sekaligus non Korea pertama yang debut di YG Entertainment.

“Ada yang bisa dibantu?”, seseorang mendatangi saya. Saya yang asyik membaca fakta Blackpink tetiba mengarahkan pandangan ke sumber suara.”Ia, ini saya mau buat tabungan baru”, jawab saya. Sosok mbak yang menghampiri saya kemudian mengambil kartu atm dan buku tabungan saya yang sudah kadaluarsa untuk di cek, dan kembali dengan informasi bahwa saya harus mengurus ulang semuanya. Dalam hati saya,”itulah tujuan utama saya datang ke sini”. Beberapa saat kemudian nomor antrian saya dipanggil, maka majulah saya ke customer service. Akhirnya, setelah dua tahun, saya punya atm dan buku tabungan lagi. Sekadar intermezzo guys…

Dari membaca seputar mereka melalui artikel-artikel yang ada, saya kemudian menonton semua acara yang ada mereka, mulai dari episode ketika Jisoo dan Jennie menjadi bintang tamu di Running Man, kemudian episode ketika Jennie kembali diundang ke Running Man untuk episode Lucky and Unlucky Hand. Setelahnya menonton lagi episode ketika Blackpink menjadi tamu di Running Man untuk pertama kali. Dari situ lalu pindah menonton episode Knowing Brother saat pertama kali Blackpink juga jadi bintang tamu di sana. Ternyata mereka juga punya beberapa reality show yang ditayangkan di channel youtube resmi mereka. Jangan sedih, saya juga nonton. Bahkan variety show “Michuri” Village Survival, the Eight season I yang ada Jennie sebagai salah satu anggota tetapnya, saya tonton. Dari acara tersebut saya jadi tahu bahwa Jennie ini ternyata gadis kota yang tidak pernah ke desa sebelumnya. Bahkan di acara tersebut dia mengaku bahwa itu pertama kalinya dia mengupas kentang. “Kalau mengupas kentang saja dia newbie, apa kabar mengupas salak?”, pikir saya. Dia juga mengaku bahwa itu adalah kali pertama dia memasak nasi yang bukan nasi instan. Baru tahu saya ada nasi instan di dunia, selama ini tahunya hanya beras plastik. But anyway, pokoknya acara-acara yang ada Blackpink saya saksikan.

Ketika pada 25 November saya menonton mereka di Waktu Indonesia Belanja TV Show, setelahnya saya memutuskan menonton film Dokumenter mereka, BLACKPINK: Light Up The Sky. Sutradara memberikan kita gambaran nyata mereka sebagai manusia utuh-bukan sekedar sebagai idola yang terlihat sempurna. Filmnya bagus. Gambarnya bagus. Yang jelas setelah menonton itu, pemahaman dan simpati terhadap Blackpink semakin besar. Saya akan heran sih kalau ada orang yang menjadi atau masih menjadi haters mereka setelah menonton film dokumenter itu.

Dari film kemudian lompat dari satu video ke video lainnya secara simultan. Spontan. Itulah yang saya lakukan. Saya semakin mendalami Blackpink tanpa saya sadari. Tidak direncanakan. Saya heran sendiri dengan diri saya. Tapi sudah kepalang basah, ya sudah, sekalian nyebur saja.

***

Saat itu kebetulan sudah minggu-minggu mendekati masa pergantian tahun, kakak saya memutuskan pulang untuk bertahun baru bersama. Maka jadilah kami bertahun baru bersama-sama.

Suatu siang, ditengah-tengah menonton video kompilasi Blackpink yang dibuat oleh para fansnya, saya bertanya ke kakak saya,”kau tau Blackpink?”

“Iya. Jisoo, Jenni, Rose, sama Lisa toh”, kakak saya.

“Ih, kenapa kau bisa tahu?”, saya heran.

“Karena anggotanya cuma empat orang”, kakak saya menjawab keheranan saya.

“Kau ikuti juga ini Blackpink?”, saya penasaran.

“Tidak”, kakak saya singkat.

“Cantik-cantik tawwa. Bagus-bagus juga lagunya. Waktu kudengar kukira lagunya 2Ne1”, saya.

“Pas dibubarkan 2Ne1, setelah itu debut ini Blackpink”, kakak saya.

“Iya, 2016. Padahal bisa jalan berdua. Kejamnya industri”, kata saya.

“Begitu memang industri hiburan, kalau sudah tidak menarik yah diganti, begitu juga nanti Blackpink”, kakak saya.

“Astaga, miripko ini Jennie, capricorn golongan darah B juga. Beda satu hari tanggal ulang tahunmu, baru suka sekali kaget-kaget juga sama suka akting sok imut, hahaha. Baru kalau bicara kadang sadis juga”, kata saya yang seorang gemini.

“The power of capricorn golda B. Itu Jennie biar tidak make-up cantikji. Itu juga Jisoo cantik, muka-muka pemain drama”, jawab kakak saya yang seorang capricorn.

“Itu juga Lisa cantik, tapi kusuka kalau rambut pendek. Rosé cantikji juga, tapi kukira pertama lebih tua dari Jennie, ternyata seumuran sama Lisa”, jawab saya.

“Ih, lebih cantik itu Lisa pas panjang rambutnya, kalau Rosé kayak jutek-jutek mukanya kalau diam”, kakak saya.

“Iya, tapi intinya cantik semua anggotanya”, saya.

Fakta mengejutkan bahwa 2Ne1 dibubarkan dan ditahun yang sama manajemen mereka ternyata menerbitkan Blackpink, memunculkan asumsi publik bahwa Blackpink ada untuk menggantikan 2Ne1. Hal yang kemudian membuat saya bertanya-tanya akan nasib Blackpink dimasa yang akan datang. Setelah percakapan itu saya melanjutkan menonton video-video tentang Blackpink lainnya, sementara kakak saya melanjutkan menonton film yang sedang dia tonton.

***

Tidak hanya kepo soal tindak-tanduk para anggotanya, saya juga jadi semakin kecanduan lagu-lagu Blackpink. Dari lovesicks girls, secara otomatis youtube kemudian memutarkan lagu kedua dari Blackpink untuk saya. “Blackpink in youwr awriiaaaah”, kata Lisa sambil turun tangga. Saya merasa seperti diintimidasi oleh geng Nero ketika mereka bilang,”How you like that? Heh!”. Lagunya sesangar ekspresi para penyanyinya.

Setelah saya mendengar lagu-lagu lain dari mereka, sejak saat itu saya mulai menjadikan lagu-lagu Blackpink bagian dari kehidupan saya. Semacam soundtrack. Hari-hari yang ‘black’ itu berubah jadi ‘pink’, karena lagu-lagu Blackpink. Sebagai contoh…

Ketika menunggu operasi Mama saya, ada Blackpink di sana turut menemani,”Stay…stay…stay with me”.

Ketika pulang ke rumah dari ketidakpastian, ada Blackpink berteriak,”I’ll kick it if you’re down, kick it if you down”.

Ketika sore tiba dan memutuskan membaca buku di beranda, ada Blackpink juga di sana mengungkapkan keresahannya,”You know, I don’t know what to do, don’t know what to do without youuu”.

Ketika menatap derasnya hujan sambil minum kopi instan, Blackpink juga ikut-ikutan mendukung sendunya suasana,”You’ll never know unless you walk in my shoes… ‘Cause everybody sees what they wanna see, it’s easier to judge me than to believe”.

Ketika Mama saya tidak jadi membeli ikan karena harga yang tidak sepakat, ada Blackpink mengkompori,”See you later boy, see you later. See you later boy, see you later-later… See you later, maybe never”.

Secara keseluruhan lagu Blackpink bagus-bagus, tapi kalau saya mau urutkan, yang menempati lima teratas versi saya antara lain Lovesick Girls, Do know what to do, As If It’s Your Last, You Never Know, dan See you later. Tambahan bonus, Let’s-kill-this-loooveeee...

Waktu pertama kali mendengar lagu yang berjudul ‘As If It’s Your Last’ dan ‘Playing with Fire’ di Spotify saya pikir itu lagu dari 2Ne1, ternyata itu adalah lagu dari Blackpink. Saya dengar kabar katanya lagu ‘As If It’s Your Last’ awalnya dibuat untuk 2Ne1. Saya pikir warna musik 2Ne1 terdengar hampir sama dengan Blackpink, hanya saja dikemas secara berbeda. Lebih segar, muda dan berbahaya.

***

Mulai dari kapan tahu sampai hari ini update dari Blackpink kian membanjiri saya. Mulai dari penundaan konser mereka bertajuk “The Show” yang harusnya Desember tahun lalu diganti ke hari terakhir bulan Januari tahun ini, tentang drama perdana Jisoo, tentang anak adopsi Rosé bernama Hank yang punya akun instagram dengan follower jutaan dalam waktu singkat, tentang Jennie yang membuat kanal youtube pribadi dan mengunggah video pertama tepat di hari ulang tahunnya, tentang Blackpink x BTS yang kembali tampil di Waktu Indonesia Belanja TV Show, tentang kemunculan teaser MV debut solo Rosé yang menggemparkan khalayak dan informasi bahwa dia akan menyanyikan side B dari albumnya di konser “The Show” (salut dengan kinerja tim marketing mereka), tentang Lisa yang akan kembali menjadi mentor tari di sebuah program China, tentang kejulidan netijen terhadap bahasa Inggris Jisoo, tentang nyinyiran kekanak-kanakan yang didapatkan Lisa hanya karena terlambat memposting teaser MV debut solo Rosé (kejulidan yang sungguh tidak perlu) dibanding anggota lainnya, tentang isu rasisme yang tak henti menimpa Lisa, tentang video behind the scene dan geladi dari konser mereka, tentang Rosé yang melakukan live di hari ulang tahunnya untuk menyapa para penggemarnya (beberapa diantara pemirsa live tersebut adalah tipikal yang kalau ditongkrongan suka ‘nggak asyik banget sumpah’), tentang Lisa yang menggemparkan jagat maya akibat ulahnya mengunggah video menari terbaru di kanal youtube-nya (sakit ni orang!), dan hal-hal lainnya tentang Blackpink yang tidak henti-hentinya menghujam hadirin dan hadirat sekalian.

Tak lupa pula saya haturkan bahwa …

Saya menjadi bagian dari jutaan orang yang mengikuti media sosial mereka, satu per satu. Bukan untuk tujuan update apalagi ikut-ikutan ya-pengen saja-sebab jujur pikiran pertama saya setelah melihat postingan mereka di sosial media pasca jadi follower adalah ingin unfollow. Tapi sayangnya tidak saya lakukan, hahaha. “Monoton gilaaa postingannya”, pikir saya. Mana captionnya kadang ada, kadang ada walau singkat dan lebih sering tidak saya mengerti karena tulisan korea. Postingan dan update seru justru saya dapat dari akun-akun penggemar ketika menelusuri bagian penjelajahan-sebelumnya banyak diisi postingan tentang Han Ji Pyeong-yang kini berubah jadi sarang postingan seputar Blackpink.

Saya masih menyimpan tanya,”mengapa terlintas pemikiran kreatif dalam diri “semesta” untuk menghadirkan dan mendorong Blackpink menemani hari-hari saya yang penuh hujan deras, jemuran lembab, dan atap bocor? mengapa harus Blackpink? dan mengapa baru setelah empat tahun mereka debut?”.

Ya, semesta memang sering membuat ‘kebetulan-kebetulan’ mengagetkan, begitu pun kepada saya. Tapi apapun itu, sama seperti pikiran saya dibalik adanya pandemi Covid-19 di dunia saat ini, saya yakin kehadiran Blackpink mengisi hari-hari saya juga pasti ada hikmahnya. Semoga saja...

Blackpink pada ulang tahun ke-4 (Source: https://id.pinterest.com)

#overbaperthinking #CatatanHariSeorangDiri #KebetulanSeries #jisoo #jennie #rose #lisa #blackpink #2ne1

0 notes

giancarlonicoli · 3 years

Link

10 dic 2020 09:43

“MA È VERO CHE ROSSI E CABRINI SONO GAY?” – MARIO SCONCERTI RICORDA LE VOCI DURANTE IL MUNDIAL ’82 DI UNA RELAZIONE TRA "PABLITO" E "IL BELL’ANTONIO": "LUI PRESE COSÌ POCO SUL SERIO QUESTA STORIA CHE 25 ANNI DOPO, AL SUO MATRIMONIO, MI RACCONTÒ RIDENDO CHE…" - LA STORIA DEL CALCIOSCOMMESSE: "LUI SI FECE IN SILENZIO I DUE ANNI DI SQUALIFICA. IO LO ATTACCAI SPESSO IN QUEL PERIODO. QUANDO CI RITROVAMMO A TORINO A PRANZO CERCAI DI SPIEGARE. LUI MI PREGÒ DI STARE ZITTO. “È FINITA. RESTIAMO AMICI” - VIDEO

Mario Sconcerti per corriere.it

Paolo Rossi era mio amico. Forse è per questo che non riesco a scrivere la sua morte. Non so scegliere tra i ricordi.

Cominciare dai tre gol al Brasile è facile ma non mi sembra corretto. Paolo è stato molto altro, un uomo buono, un eroe dei tempi, leggero come una piuma e disinteressato alla sua bravura. La conosceva, e più passava il tempo e più l’amava. Ma non gli ho mai sentito dire una volta che è stato un grande giocatore.

Prendersi poco sul serio era il suo modo allenarsi, quasi un clandestino dell’area di rigore, aveva imparato a nascondersi perché non aveva il fisico, arrivava come un tradimento, rubava un metro ed era gol. A Madrid, la notte del Mondiale, ne fece uno alla Germania indescrivibile senza moviola. Oriali mise da destra un pallone al centro che non sembrava niente di che. Cabrini, che marcava Kaltz, fu il primo a tuffarsi per andare a prenderlo.

Foerster, un difensore magnifico e scolpito, capì il pericolo e si buttò per anticipare Rossi, ma quando aprì gli occhi, Paolo gli era già sopra le spalle e aveva colpito con la fronte. Era gol. Stavamo diventando campioni del mondo. Dalla tribuna non capimmo niente, si era visto solo un mucchio di uomini accartocciati e la palla in rete due metri più avanti. Ricordo che il grande Schumacher non fece in tempo nemmeno a muoversi. Poi, dalla polvere della terra, si alzarono al cielo le braccia magre di Rossi. Quello era il suo mestiere, rubare il tempo.

Aveva grande tecnica, giocava benissimo a calcio e non aveva mai pensato di essere un centravanti. Ma quando G.B. Fabbri a Vicenza gli disse che il suo ruolo era quello, lui cominciò a studiarlo. Era magro, aveva un’altezza normale, poteva solo contare su controllo e scatto, colpo d’occhio, posizione. Finì per farlo meglio di chiunque altro.

Ci sono stati anni in cui è stato celebre come i Beatles, ambasciatore di qualunque cosa. Lo invitavano dovunque, lo premiavano e lo ascoltavano come un reduce dallo spazio. Un giornalista che seguiva i ministri italiani mi raccontò che in Cina i diplomatici, per rompere il ghiaccio della conversazione ufficiale, parlarono un quarto d’ora di Paolo Rossi. In Brasile per quei tre gol lo hanno odiato, un sentimento reale, sincero, mai nascosto.

Pochi anni dopo il mondiale Paolo fu invitato in Brasile per una partita di beneficienza. Giocò solo un tempo. Ogni volta che si avvicinava alle tribune con la palla gli tiravano di tutto, monete, noccioline, bucce di banana. Raccontava poi che un tassista, quando capì chi era, accostò e voleva imporgli di scendere. Paolo non sapeva arrabbiarsi, riuscì a trovare un compromesso. Il tassista non lo avrebbe portato a destinazione, ma solo riaccompagnato all’hotel da dove erano partiti.

Paolo era soprattutto una bella persona. Diceva di sì a tutti, passava dagli inviti di Stato alle cene di paese. Era un allegro pensieroso, come i toscani furbi, che mandano via la malinconia con la voglia di passare il giorno, uno per volta. Stava dovunque ma era di pochi.

Gli piaceva che tutto finisse a cena, col vino che faceva lui sulla collina di Bucine, sopra la valle dell’Arno, dove aveva preso dei ruderi e la terra e aveva trasformato tutto in un grande agriturismo, una quindicina di villette indipendenti, autosufficienti in tutto. Con intorno una grande piscina e il campo da calciotto. E una signora che faceva da cuoca nella vecchia cucina per chi ne avesse bisogno e solo se erano amici di Paolo. Di fianco la sua casa, quella con Federica, la moglie della maturità, che è riuscita a dargli tre figli in pochi anni facendolo padre quando era già nonno. Era stato un amore profondo Federica, così come il suo bisogno dei figli. A quasi sessant’anni si era abbandonato all’idea di quella deriva paterna. Non si faceva domande, cercava altre vite e le chiudeva nella sua collina fuori dal mondo, senza una casa intorno e col vino più buono da lì a Montalcino.

Ha avuto molte cose in comune con Baggio: la popolarità, il Vicenza e i ginocchi. Paolo si operò tre volte già quando era un ragazzo nella Primavera della Juve. Allora si diceva che si era rotto il menisco, non c’era artroscopia. Per capire davvero dovevi aprire. Ed erano quasi sempre legamenti saltati. I dolori lo hanno accompagnato sempre, diventarono non resistibili. A ventotto anni smise di essere se stesso. A trenta chiuse la carriera. L’ultima prodezza erano stati due gol all’Inter con la maglia del Milan, gli unici due gol di quella stagione. Dopo divenne la memoria di se stesso.

Cercò altre strade, non era uno che buttava via i soldi. Aveva una società a Vicenza con il suo vecchio compagno Salvi, assicurazioni, imprese edili. Aveva un figlio di quarant’anni che dava una mano. Non ha mai pensato di fare l’allenatore, il calcio non lo ha mai cercato troppo. Pesava troppo e non era di nessuno. Con la Juve aveva vinto un campionato segnando 13 gol, ma anche perso una finale di Champions.

E comunque quella era la Juve di Platini, Boniek e Boniperti, non la sua. Non aveva retroterra come ex se non a Vicenza. Così è diventato opinionista, tanti anni a Sky altri alla Rai. Credo non fosse esattamente il suo mestiere, il calcio alla televisione fondamentalmente lo annoiava. Però con quell’aria quasi svogliata tirava sempre fuori un concetto ardito, sorprendente.

Ha avuto un momento molto brutto nel 1980, quando prese due anni di squalifica per il caso delle scommesse clandestine. Lui lo racconta molto bene nei due libri sulla sua vita. Pensava si accennasse a uno di quei pareggi che erano convenienti a tutte e due le squadre. Non restò più di cinque minuti in quella compagnia, portato da un compagno mentre giocava a tombola. La domenica fece due gol, questo lo condannò, fece sembrare il pareggio convenienza. Ma di gol ne aveva fatti tanti anche prima. Il processo penale assolse lui e tutti gli altri giocatori, lui si fece in silenzio i due anni di squalifica. Il secondo lo passò ad allenarsi con la Juve che lo aveva rivoluto.

Io lo attaccai spesso in quel periodo, ero un colpevolista. Quando ci ritrovammo a Torino a pranzo cercai di spiegare. Lui mise l’indice sul naso e mi pregò di stare zitto. «È finita. Restiamo amici». Perché Paolo era così, non voleva complicazioni, accettava tutto. Forse tutti noi non eravamo che piccoli elementi della sua voglia di vivere sereno, non tranquillo ma sereno. Come se un po’ per uno, tutti contribuissimo a difenderlo.

Non si arrabbiò nemmeno quando in tutto il mondo le agenzia di stampa rimbalzarono la storia che lui e Cabrini erano fidanzati, nel senso vero del termine. Erano in camera insieme ai mondiali e amici di sempre. Un giornalista italiano scrisse che nell’ora di libertà Rossi e Cabrini stavano sul balcone mano nella mano come due fidanzatini.

Era una battuta innocente, ma non esiste l’innocenza nella comunicazione di un mondiale. Il giorno dopo, quando andammo a prendere il Brasile all’aeroporto di Barcellona, la prima cosa che disse Socrates fu: «Ma è vero che Rossi e Cabrini sono maricones?». Cioè gay. Lui la prese così poco sul serio che venticinque anni dopo, al suo matrimonio, sulla collina, nel villaggio sopra Bucine, al tavolo con Cabrini, mi raccontò ridendo che a Vigo si erano messi paura: avevano avuto lo stesso fungo su parti opposte del torace, come se uno l’avesse attaccato all’altro. Ridemmo molto e continuammo a bere.

Ciao Paolo, non dimenticarmi.

0 notes

guinnywinny · 5 years

Text

Train

It was still early in the morning. I stood on platform eight at Manggarai station. The sky was still dark, and the air was still cold so I tighten up my jacket. I saw many people waiting for the train, just like me. And there he was... Standing behind me, hugging his black backpack. I never thought that I would meet him again after several months have passed. I thought he didn't go to ****** by train, because we often meet on a public vehicle.

I will never forget that moment, the second time I met him and I started to have this weird feeling. Weird feeling that some people called 'falling in love.' I never fall in love before. I like one certain person since middle school, but I never felt this weird. I'm happy just by seeing him, or knowing that he stands near me. I'm happy when we sit face to face in the train or on a public vehicle, even though we don't even say a single word. I finally experienced what was on One Direction's song, What Makes You Beautiful. Baby you light up my world like nobody else. Yes! That's the legendary lyric, and now I understand it. He really light up my world. Before I have this feeling, I always lazy to wake up, I went to my office without any passion or spirit, and I didn't even wear make up. But now, I always want to show people [or just him?] my best self. I wear my best shoes, my best jacket, my best blouse, and I put some make up on. More importantly, I love to wake up early and I will be sad if I miss the first train from Bekasi Station. I ever did a crazy thing, and it made my best friend called me 'Bucin' or 'slave of love.' I arrived at Manggarai Station at 05:06 am. The first train from Manggarai to Bogor still available on platform eight. But I hesitated to take the train, why? Because I didn't see him around me. So I decided to sit and wait for the next train from Bekasi to Jakarta Kota. I whispered to myself, "Jenn, this is a gamble." My mind filled with many questions, and I felt uneasy. What if he already took the first train, and it was me who didn't see him? or what if he was sick today? But f*ck them all, I want to wait for the second train from Bekasi. Even I let the second train to Bogor departed, because the second train from Bekasi hasn't arrived yet. And after 30 minutes of waiting, the second train from Bekasi finally arrived! I walked quickly to platform eight, then in a minute the platform filled with people from Bekasi. My heart beat fast, I pretended to look around, looking for him. I bet you will never understand that sensation of waiting, and gambling with your own feeling. My heart almost exploded from too much happiness when I found him walking along with other passengers. "He is here!" my heart screamed. We ended up take the same train, the last feeder train from Manggarai Station. It's been a year since the first time I met him, and it's been three months since I have this feeling. But nothing happened yet between us. We're still stuck in this stranger relationship.

#commute train

0 notes

androidmaniaco · 4 years

Text

183 ofertas Google Play: aplicaciones y juegos gratis y con grandes descuentos por poco tiempo

Algunas aplicaciones son gratis, otras son de pago. Si quieres hacerte con aplicaciones, juegos y paquetes de personallización de Android gratis o a un precio mucho menor del normal, no hay un mejor lugar para conseguirlo que en nuestras ofertas semanales de Google Play. Hoy te traemos nada menos que 56 aplicaciones de pago que puedes conseguir gratis y otras 127 que están rebajadas.

56 aplicaciones Android gratis

Como siempre, empezamos la lista con aquellas aplicaciones, juegos y paquetes de personalización de pago que son gratis por tiempo limitado. Algunos juegos que te pueden interesar son Peppa Pig: la fiesta de Peppa Pig: La fiesta de Peppa, Dr. Panda Hora del baño o Numerico

Aplicaciones

KORG Kaossilator for Android 17,99 euros gratis

Reproductor de música 3,89 euros gratis

QR y escáner de código de barras PRO 1,89 euros gratis

ProGo App - Productive goals 2,40 euros gratis

Crypto Helper 0,79 euros gratis

KORG Kaossilator for Android 17,99 euros gratis

Genetic Helper 0,79 euros gratis

Neurosimulator Vol.I 14,99 euros gratis

Poesi - Gedichte überall lesen 4,49 euros gratis

Bike Repair (AdFree) 1,49 euros gratis

VHF Trainer 9,99 euros gratis

Juegos

Devil Twins: VIP+ 1,89 euros gratis

Dragon slayer : Premium 0,89 euros gratis

Surface Trimino: aumentar el área. Juego casual. 0,89 euros gratis

Secret Tower VIP (Super fast growing idle RPG) 1,09 euros gratis

Speed Math 2018 - Pro 0,79 euros gratis

CMYK - Fun Color Game 1,09 euros gratis

HB Napoleon DELUXE 2,99 euros gratis

Hero's 2nd Memory : Shooting RPG 0,99 euros gratis

Historia Battles Rome DELUXE 2,99 euros gratis

Historia Battles WW2 CFEL FULL 4,99 euros gratis

Sudoku {Premium Pro} 4,59 euros gratis

Hills Legend: Action-horror (HD) 0,59 euros gratis

The Trap: Horror game 0,59 euros gratis

Cribbage With Grandpas 3,29 euros gratis

Dr. Panda Hora del baño 4,49 euros gratis

Dr. Panda en el Espacio 4,49 euros gratis

Hoopa City 3,49 euros gratis

My Little Star VIP : Idol Maker 0,89 euros gratis

Enciclopedia de la Ratoncita 4,99 euros gratis

Levantando la nave espacial (Grow Spaceship) 0,89 euros gratis

Crisis of the Middle Ages 2,09 euros gratis

Kingdom Rush Frontiers 2,09 euros gratis

Kingdom Rush Origins 3,19 euros gratis

LETHAL JUDGMENT EX 1,19 euros gratis

When Silence Fell - A Dark Interactive Story 2,29 euros gratis

Dr. Panda y la Casa de Dodo 4,49 euros gratis

Dr. Panda Escuela 4,49 euros gratis

Hoopa City 3,49 euros gratis

Infinity Heroes VIP : Idle RPG 0,89 euros gratis

Memory Game - Official 0,99 euros gratis

My PlayHome : Play Home Doll House 0,89 euros gratis

Super God Blade VIP : Spin the Ultimate Top! 2,69 euros gratis

Archery : Tirador de archery physics apple 0,79 euros gratis

Card Crusade 4,29 euros gratis

Mental Hospital III 0,59 euros gratis

Sudoku Deluxe VIP 1,89 euros gratis

Bottom of the 9th 3,19 euros gratis

Numerico 2,19 euros gratis

Peppa Pig: La fiesta de Peppa 3,49 euros gratis

Sizzle & Stew 2,19 euros gratis

Personalización

Simplex Icon Pack 1,19 euros gratis

Trium Icon Pack - Be delighted 0,99 euros gratis

YKP 2 1,99 euros gratis

YKP 3 1,99 euros gratis

Pixel Ring Drop - Icon Pack 1,09 euros gratis

127 aplicaciones Android con descuento

Seguimos nuestra recopilación con aquellas aplicaciones, juegos y paquetes de personalización de pago que puedes conseguir a un precio mucho más barato del normal. Varios títulos conocidos son This War of Mine, Baldur's Gate Enhanced Edition, Lumino City y los tres juegos de Reigns.

Aplicaciones

Cámara HD Pro 5,99 euros 1,29 euros

GPS info premium +glonass 1,39 euros 0,89 euros

Finanzas Personales - Rastreador de gastos 3,39 euros 1,99 euros

Bird Identifier 5,49 euros 2,89 euros

File and PDF Converter 1,99 euros 0,59 euros

Buscar Setas 2,39 euros 1,19 euros

Percent Calculator 1,79 euros 1,09 euros

Notas para siempre: flotantes, adhesivas y OCR 2,89 euros 0,69 euros

Sky Safari 6 Plus 15,99 euros 5,49 euros

SkySafari 6 Pro 42,99 euros 21,99 euros

Wear Gallery Pro. 2,39 euros 1,29 euros

3D Geeks 🤓: Premium License for 3D Printing 4,79 euros 2,39 euros

Baby Sleep PRO 🍼 1,99 euros 0,99 euros

Entrenamientos Diarios 17,99 euros 12,59 euros

Lullaby Add-on 🎵 for Sleep as Android + Mindroid 2,99 euros 0,89 euros

Mindroid 🧠 PRO Unlock 4,89 euros 0,99 euros

NT Calculator - Amplia Calculadora Pro 2,69 euros 1,09 euros

PowerLine PRO Unlock 2,99 euros 0,89 euros

SayIt Full Unlock 2,89 euros 0,99 euros

Twilight Pro Unlock 4,99 euros 0,89 euros

Learn C# .NET Programming - PRO (NO ADS) 3,89 euros 1,49 euros

QR Kod ve Barkod Okuyucu - Türkçe - PRO 0,99 euros 0,59 euros

EvoWallet - Money Tracker [Premium] 2,39 euros 1,39 euros

HttpCanary (Premium) 5,99 euros 3,79 euros

Photo Exif Editor Pro 2,39 euros 1,59 euros

Starting Strength Official 18,99 euros 8,49 euros

Battery Widget Reborn 2020 4,99 euros 2,19 euros

Dragon Drum Machine - Synth drums for Android 2,19 euros 1,09 euros

bebe agua - Hydro Coach PRO 4,99 euros 2,49 euros

Millimeter Pro - screen ruler, protractor, level 2,69 euros 1,09 euros

Popup Widget 3 1,49 euros 0,75 euros

Smart Wi-Fi Hotspot PRO 2,99 euros 0,59 euros

Adrian James Bootcamp 4,69 euros 1,09 euros

AKC Math Agility 3,29 euros 1,09 euros

KnowledgeBase Builder 11,99 euros 4,79 euros

PD Pupil Distance for Eyeglasses & VR Headset 5,49 euros 2,69 euros

Juegos

Angel Fish: VIP+ 1,89 euros 0,89 euros

Cosmic Express 4,99 euros 2,69 euros

Galaxy Trader 2,49 euros 0,79 euros

Preschool Numbers and Quantities English & German 1,99 euros 0,99 euros

ReactionLab 2 - Particle Sandbox 2,17 euros 0,79 euros

Slayaway Camp 3,19 euros 1,19 euros

Arithmagic - Math Wizard Game 2,59 euros 1,19 euros

CallofCommander: Zombie Island 1,99 euros 0,89 euros

Cannon Conquest (ALL UNLOCKS) 2,39 euros 1,19 euros

Cosmic Express 4,99 euros 2,69 euros

She Sees Red - Película de misterio interactiva 3,39 euros 2,09 euros

Space Grunts 4,79 euros 2,39 euros

Wolf and Eggs game for watches 1,79 euros 0,69 euros

Dungeon Maker 3,79 euros 1,99 euros

Golf Peaks 3,09 euros 1,99 euros

Slender Last Sleep 0,99 euros 0,50 euros

This War of Mine 11,99 euros 2,19 euros

Baldur's Gate Enhanced Edition 10,99 euros 5,49 euros

BonVoyage! 1,99 euros 1,09 euros

GeoExpert - Geografía Mundial 7,99 euros 4,79 euros

Nobodies: Murder cleaner 2,99 euros 2,09 euros

Battlevoid: Sector Siege 3,99 euros 0,99 euros

Fishing PRO 2020 (premium) - simulador de pesca 2,29 euros 1,29 euros

Gnomes Garden: Christmas story 2,09 euros 0,99 euros

Roguelite 2: Dungeon Crawler RPG 2,19 euros 1,09 euros

Rusted Warfare - RTS Strategy 2,29 euros 0,69 euros

Shattered Plane: Turn-Based Strategy Game 5,49 euros 2,59 euros

Star Vikings Forever 5,49 euros 2,19 euros

The Black Dungeon RPG 2,19 euros 1,09 euros

Whispering Willows 5,49 euros 2,19 euros

Dark Tower 2,29 euros 0,59 euros

En Xataka Android

Cinco aplicaciones para crear divertidos 'deepfakes' en Android

Devyne: Unknown (Retro Adventure RPG) 2,99 euros 0,99 euros

Slayaway Camp 3,19 euros 1,19 euros

Solitaire Dungeon Escape 2 5,99 euros 1,99 euros

Vamos a Romper Cosas! Prima 2,41 euros 1,19 euros

10000000 2,69 euros 1,09 euros

Dead Synchronicity: TCT 2,99 euros 1,19 euros

Downwell 3,19 euros 1,09 euros

Fait 3,89 euros 1,09 euros

Grandpa's Table HD 2,99 euros 0,89 euros

Katy & Bob: Safari Café 2,09 euros 1,09 euros

Lost Artifacts: Ice Queen 2,09 euros 1,09 euros

Minit 5,49 euros 1,09 euros

Nostalgia.NES Pro (NES Emulator) 4,69 euros 1,39 euros

One Up - Lemonade Rush ! 1,99 euros 0,59 euros

OUT OF THE BOX 4,99 euros 3,49 euros

Photographs - Relatos rompecabezas 4,19 euros 1,09 euros

Reigns 3,19 euros 1,09 euros

Reigns: Juego de Tronos 3,49 euros 2,19 euros

Reigns: Her Majesty 3,19 euros 1,09 euros

Rotate To Shape 1,79 euros 0,59 euros

SPACEPLAN 3,19 euros 1,09 euros

Tallowmere 2,19 euros 1,09 euros

The Swords of Ditto 6,49 euros 2,19 euros

Thinking With Magnets 1 1,79 euros 0,59 euros

Three Kingdoms The Last Warlord 9,99 euros 6,99 euros

Umiro 3,19 euros 1,09 euros

Volt 2,29 euros 0,59 euros

Witcheye 3,19 euros 1,09 euros

WordMix Pro 1,50 euros 0,79 euros

Tienes que construir un barco 2,69 euros 1,09 euros

7Days : Decide tu historia .Series Interactivas 3,19 euros 2,09 euros

9th Dawn II 2 RPG 1,99 euros 1,29 euros

Agatha Knife 5,49 euros 1,19 euros

AntVentor: Puzzle Adventure 1,99 euros 0,99 euros

DeepSeaGirl [Story of Ari] 2,79 euros 1,29 euros

fMSX Deluxe - Complete MSX Emulator 5,49 euros 3,29 euros

Magibot 3,99 euros 1,19 euros

Rima: The Story Begins - Adventure Game 8,49 euros 3,79 euros

Sorcery! 5,49 euros 3,29 euros

Sorcery! 2 5,49 euros 3,29 euros

Sorcery! 4 5,49 euros 3,29 euros

Storm Rush 2,29 euros 0,79 euros

Castle Of Awa - Relaxing challenges 3,29 euros 1,09 euros

Devyne: Saga (text-based Adventure RPG) 2,49 euros 1,19 euros

Lumino City 5,49 euros 2,19 euros

QB - a cube's tale 2,99 euros 1,19 euros

Reventure 2,99 euros 1,19 euros

Thumper: edición de bolsillo 4,99 euros 2,19 euros

Personalización

Bucin Icon Pack 1,89 euros 1,29 euros

Earth & Moon in HD Gyro 3D PRO Parallax Wallpaper 3,99 euros 1,49 euros

Game of Life Live Wallpaper 1,99 euros 0,69 euros

Flat Square - Icon Pack 2,49 euros 1,29 euros

Caelus Black Icon Pack - Black Linear Icons 1,29 euros 0,89 euros

Caelus Icon Pack - Colorful Linear Icons 1,29 euros 0,79 euros

Caelus White Icon Pack - White Linear Icons 1,29 euros 0,89 euros

Iconix - Icon Pack 1,39 euros 0,69 euros

Dark Void - Black Circle Icons (Pro Version) 2,09 euros 1,09 euros

Flight Dark - Flat Icon Theme (Pro Version) 2,09 euros 1,09 euros

Flight - Flat Minimalist Icons (Pro Version) 2,09 euros 1,09 euros

World Clock Widget 2020 Pro 4,99 euros 2,39 euros

¿Más ofertas?

Si tras todas estas aplicaciones gratuitas nuestra sección de los viernes se te queda corta, puedes estar al día de las principales ofertas de todos los sistemas operativos a través de nuestros compañeros de Applesfera y Xataka Móvil. Puedes ver también los mejores precios en móviles y accesorios en nuestro Cazando Gangas de hoy.

Os recordamos que los comentarios, como siempre, están abiertos para que podáis añadir las ofertas de Google Play que encontréis. Y si queréis más, nos vemos la semana que viene. ¡Buen fin de semana a todos!

- La noticia 183 ofertas Google Play: aplicaciones y juegos gratis y con grandes descuentos por poco tiempo fue publicada originalmente en Xataka Android por Iván Ramírez .

Xataka Android https://ift.tt/3bf0Lyk

#Xataka Android

0 notes