Tumgik
tumbuhteduh · 8 months
Text
Tumblr media
Episode yang terlewat
Kamu tidak tahu betapa banyak episode yang terlewat, begitu juga aku.
Kamu tidak tahu betapa banyak episode yang terlewat, sampai aku lelah
1 note · View note
tumbuhteduh · 11 months
Text
Aku takut
Aku takut hatiku kecewa, aku takut perasaanku tak utuh,aku takut tak jujur dengan diriku sendiri. Tapi semuanya sudah terjadi, alurnya sudah berbelok ke arahmu, padahal aku, aku takut menujumu, aku takut bukan kamu orangnya. Aku mau berhenti, tapi aku takut membuat semakin banyak orang-orang kecewa.
Qotd sore ini, Allah, dengan kebaikanmu, selamatkanlah aku
4 notes · View notes
tumbuhteduh · 1 year
Text
"jadi gimana?" Tanya itu melayang lagi, angin gerimis menyusup di sela sela pembicaraan kami.
"mamak maunya yang gimana emangnya,? Tanyaku kembali
"lha kok mamak? Yg mau menjalaninya kan kamu. "
"aku nggak mau ngoyo kaya kemarin lagi Mak,"
Kalimatku bergetar, aku mengalihkan pandangan, air mata mulai berkumpul dipelupuk mata. Sialnya, luka itu masih menganga dihadapan mamak.
7 notes · View notes
tumbuhteduh · 1 year
Text
Melihat beberapa gambar yang diunggah itu aku jadi mengerti mengapa Allah tidak mengabulkan doaku, mengapa Allah tidak berkenan terhadap apa yang aku inginkan. Ternyata, Allah bukan hanya akan menyatukan sebatas "aku dan kamu" tapi juga circle kehidupan diantara "aku kamu". Barangkali beberapa hal nampak sefrekuensi, tapi dalam circle yang lain bisa jadi beda jauh sekali frekuensinya.
Itu sebabnya, ketika melihat gambar itu aku langsung berpikir, "wah, kalau aku disitu kayaknya ngga bisa banget tuh," dan lagi-lagi Maha Benar Allah dalam mengatur kehidupanku. Allah akan bersamakan aku dengan ia yang frekuensi circle terdekatnya pun yang bisa aku imbangi.
0 notes
tumbuhteduh · 1 year
Text
6 hari menuju 2023
Dari 359 hari yang telah berlalu, tahun ini adalah tahun terbanyak Allah melatihku untukbtidak berharap kepada selain Dia. Sampai putaran purnama ke12, aku masih gagal untuk tak berharap kepada makhluknya
0 notes
tumbuhteduh · 1 year
Text
Mari menahkodai hati, hendak menuju rindu yang mana? Bisikan lensa mata berputar menajam, terekam oleh otak, lalu terseleksi oleh waktu. Apa yang berkesan, ia yang paling melekat di ingatan.
Untuk sapa yang selalu mengudara, membiasakan diri terbawa dalam ruang diskusi, memotong dua gagasan menjadi jembatan satu ide. Berlalu, cintaNya menyapa begitu lembut.
Segala puji hanya untukNya. Satu persatu ilmu menyusup, dan hey, berseraklah dengan ruang diskusi kecil itu. Tak terasa, perasaan itu mulai menumpuk pengakuan. Perca perca rindu. Kubenamkan di tanah basah, agar tak menyeruak, agar tak berbau, agar tak mengudara.
Ah, payahnya rekaman itu telah berkumpul dalam album langit. Birunya anganku terus meninggi dan entah, aku adalah makhluk lemah dibawahnya.
Catatan lama, 2019
0 notes
tumbuhteduh · 1 year
Text
Dalam fase mati rasa karena berperasaan pada manusia. Yang dulunya membuat debadar dada sekarang menjadi nyeri dada🤣 ya salam
0 notes
tumbuhteduh · 1 year
Text
Tersebab Allah hendak memangkas habis harapan selainbpadaNya. Yaa Rabb, maafkan aku
0 notes
tumbuhteduh · 2 years
Text
Nyesek
Kamu ngasih Pio sama orang lain tapi barusan aja orang yang menjadikan pintu kamu seperti ini sekarang baru berpulang. Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un
Jazaakillah khaiir bulek surat,
Aku takut, waktu bergulir membawa nama orangtuaku
Astaghfirullah
Tumblr media
0 notes
tumbuhteduh · 2 years
Text
Perempuan dan hatinya
Padahal sudah Allah ingatkan, jangan letakkan hatimu diatas tangannya, bisa saja ia terlupa dan menjatuhkan hatimu. Tidakkah remuk kemarin kau jadikan pengingat, bahwa sebaik-baik penjaga ialah meletakkan hatimu ditanganNya.
Yaa muqalibal quluub Tsabit qalbi'ala diniik
0 notes
tumbuhteduh · 2 years
Text
Kalau kita tidak pernah berani memulai untuk berusaha mengejar apa yang kita inginkan; tidak pernah berani berjuang untuk sesuatu yang memang layak diperjuangkan; tidak pernah berani menanggung setiap risiko yang akan datang; Kalau kita tidak pernah mengupayakan bagaimana kita mengetahui kalau sesuatu itu memang untuk kita atau sesuatu itu bukan untuk kita?
Sekalipun takdir sudah ditentukan, bukan berarti kita tidak bergerak menjemput apa yang menjadi takdir kita. Sekalipun takdir sudah ditentukan, bukan berarti kita hanya berdiam diri dan tidak mengupayakan yang terbaik untuk mendapatkannya.
Teringat pertanyaan seseorang ke seorang pembicara "kalau apa yang menjadi takdir kita sudah ditentukan Allah, mengapa kita tetap diminta untuk berusaha?"
Jawaban beliau "Sebab dengan adanya ranah berusaha inilah, Allah mau memberikan slot pahala untuk kita. Dengan kita berusaha, Allah beri ganjaran pahala dari setiap usaha kita"
Seperti rezeki kita harus menjemputnya dengan bekerja bukan?
Allah dengan Kuasa-Nya bisa saja memberikan langsung rezeki itu tanpa kita berusaha. Namun, Allah mau dari jerih payah kita menjemput rezeki, rezeki itu hadir dan pahalanya kita dapatkan.
Poinnya Allah mau melihat dulu bagaimana ikhtiar kita, lalu dari situ Maha Baik Allah memberikan kita balasan berupa pahala.
Sekalipun nanti menemui kegagalan, atau mungkin dialihkan pada hal lain. Di sisi-Nya, Tidak pernah ada usaha yang sia-sia. InsyaAllah setiap usaha kita bernilai pahala dan biarkan Allah yang memberikan balasan terbaik.
Semangat berjuang dan menjaga keberkahan di setiap usaha yang kita lakukan.
313 notes · View notes
tumbuhteduh · 2 years
Text
Dibantai habis-habisan perasaannya.
Hampir berdiri, lalu dicambuk lagi.
Sebelum datang yang mengajak berlari
0 notes
tumbuhteduh · 2 years
Text
Untuk seseorang yang akan datang kemudian
Entah seberapa dekat engkau dengan Tuhan sehingga pertarungan doa selalu engkau menangkan
Semoga takdir yang membawa namamu segera sampai, Allah mudahkan
1 note · View note
tumbuhteduh · 2 years
Text
Tutorial Jatuh Cinta
Jatuh cintalah pada seseorang yang perasaan cintanya lebih besar darimu. Karena ia akan membuatmu menjadi sangat berharga. Bersedia untuk melakukan hal-hal kecil untukmu, menggendong anakmu saat kelelahan, membiarkanmu tetidur dan ia membereskan rumah, membelamu jika ada orang lain yang menyerangmu, menyediakan makanan-makanan kecil saat kamu malas memasak, dan tidak marah-marah saat kamu menghabiskan uang yang digunakan untuk kebutuhan kalian berdua. Jatuh cintalah pada seseorang yang memiliki cara berpikir yang baik, yang luas, yang terbuka. Karena di dalam pikirannya nanti kamu akan tinggal. Karena cara berpikirnya itulah yang akan kamu hadapi selama kalian bersama. Tentu merepotkan tinggal bersama orang yang ternyata cara berpikirnya mudah menerima hoax, tidak bisa mencerna informasi dengan baik, tidak bisa mengambil keputusan dengan bijak, tidak ada keinginan untuk berkembang, tidak punya pendirian yang kuat. Lelah sekali tinggal di pikiran yang seperti itu, bukan? Jatuh cintalah pada seseorang yang mudah diajak berbicara. Kamu tak perlu merasa takut untuk mengutarakan segala isi hatimu, mengutarakan segala penatmu, mengajaknya berdiskusi untuk keluargamu. Tentu tidak enak jika selama bersama, kalian tidak bisa membicarakan hal-hal penting untuk keluargamu. Bahkan, untuk sekedar mengatakan bahwa kamu lelah dan memintanya untuk mengasuh anak sebentar saja, kamu takut. Tak leluasa untuk berbicara. Padahal, memiliki teman bicara seumur hidup yang nyaman itu benar-benar anugrah yang tak ternilai.
Kalau kamu ingin jatuh cinta, tutup sejenak matamu dari hal-hal yang kamu lihat darinya. Rasakan dari hatimu, berpikirkan sejauh mungkin. Seberapa bisa kamu hidup dengan sosok sepertinya. Karena apa yang kamu lihat dari matamu, seperti kecantikan/ketampanan itu akan usang dimakan usia, harta bisa hilang, jabatan bisa lepas.  Kalau nanti kamu jatuh cinta, kamu tak lagi takut jatuh ditempat yang menyakitkan karena kamu bisa memilih di tempat seperti apa cintamu jatuh. Hati-hatilah memilihnya. Kalaupun harus menempuh jalan yang panjang dan berliku, tidak apa-apa. Kalau harus menempuh waktu yang lama, tidak apa-apa. Tidak apa-apa.
©kurniawangunadi
3K notes · View notes
tumbuhteduh · 2 years
Text
Mengerti arti Bacaan Sholat
Sebenarnya jika kita tanya hati kita paling dalam. Apakah kita mengerti dengan semua bacaan Sholat yang kita baca? Memang jika kita ingin mengetahui dan mengerti apa yg kita lafadzkan saat kita Sholat, maka hal itu akan sangat jauh lebih baik, malah mungkin jika kita resapi kita akan mendapatkan apa  itu ke Khusyuk an dlm melaksanakan Sholat Fardhu kita. Rasulullah SAW bersabda “sholatlah seakan-akan engkau sedang melihat Tuhan atau Tuhan sedang melihatmu�� ( Rukun Ihsan ).
Mari kita mulai belajar meresapi arti dari bacaan Sholat kita. Karena Sholat merupakan Dzikir yang sempurna.
Takbir Takbiratul Ihram —-> ALLAAHU AKBAR
                              (Allah Maha Besar)
Iftitah Allaahu akbar kabiira, walhamdulillaahi katsiira, wa subhanallaahi bukrataw, waashiila. (Allah Maha Besar, dan Segala Puji yang sangat banyak bagi Allah, dan Maha Suci Allah sepanjang pagi, dan petang). Innii wajjahtu wajhiya, lillazii fatharassamaawaati walardha, haniifam, muslimaa, wamaa ana minal musrykiin. (Sungguh aku hadapkan wajahku kepada wajahMu, yang telah menciptakan langit dan bumi, dengan penuh kelurusan, dan penyerahan diri, dan aku tidak termasuk orang-orang yang mempersekutuan Engkau/Musryik) Innasshalaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaati, lillaahi rabbil ‘aalamiin. (Sesungguhnya shalatku, dan ibadah qurbanku, dan hidupku, dan matiku, hanya untuk Allaah Rabb Semesta Alam). Laa syariikalahu, wabidzaalika umirtu, wa ana minal muslimiin. (Tidak akan aku menduakan Engkau, dan memang aku diperintahkan seperti itu, dan aku termasuk golongan hamba yang berserah diri kepadaMu)
Al Fatihah Adapun Rasulullah SAW pada waktu membaca surah Al-Faatihah senantiasa satu napas per satu ayatnya, tidak terburu-buru, dan benar-benar memaknainya. Surah ini memiliki khasiat yang sangat tinggi sekali. Mari kita hafal terlebih dahulu arti per ayatnya sebelum kita memaknainya. Bismillaah, arrahmaan, arrahiim (Bismillaahirrahmaanirrahiim) (Dengan nama Allaah, Maha Pengasih, Maha Penyayang) Alhamdulillaah, Rabbil ‘aalamiin (Segala puji hanya milik Allaah, Rabb semesta ‘alam) Arrahmaan, Arrahiim (Maha Pengasih, Maha Penyayang) Maaliki, yaumiddiin (Penguasa, Hari Pembalasan/Hari Tempat Kembali) Iyyaaka, na’budu, wa iyyaaka, nasta’iin (Hanya KepadaMulah, kami menyembah, dan hanya kepadaMulah, kami mohon pertolongan) Ihdina, asshiraathal, mustaqiim (Tunjuki kami, jalan, golongan orang-orang yang lurus) Shiraath, alladziina, an’am, ta ‘alayhim (Jalan, yang, telah Engkau beri ni’mat, kepada mereka) Ghayril maghduubi ‘alaihim, wa laddhaaaalliiin. (Bukan/Selain, (jalan) orang-orang yang telah Engkau murkai, dan bukan (jalan) orang-orang yang sesat) Melanjutkan tulisan yang ketiga, maka setelah membaca Surah Al-Faatihah, maka hendaknya kita membaca ayat-ayat Al-Qur’an.
Rasulullah bersabda “Apabila engkau berdiri utk shalat bertakbirlah lalu bacalah yg mudah dari al-Qur’an “.
Ruku’
Lalu ruku’, dimana ketika ruku’ ini beliau mengucapkan :
 Subhaana, rabbiyal, ‘adzhiimi, Wabihamdihi (Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Agung)
—-> dzikir ini diucapkan beliau sebanyak tiga kali. (Hadits Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah, Ad-Daaruquthni, Al-Bazaar, dan Ath-Thabarani) Rasulullah sering sekali memperpanjang Ruku’, Diriwayatkan bahwa : “Rasulullaah SAW, menjadikan ruku’nya, dan bangkitnya dari ruku’, sujudnya, dan duduknya di antara dua sujud hampir sama lamanya.” (Hadits  Riwayat Imam Bukhari dan Muslim)
I’tidal
Pada saat ketika kita i’tidal atau bangkit dari ruku, dengan mengangkat kedua tangan sejajar bahu ataupun sejajar telinga, seiring Rasululullah SAW menegakkan punggungnya dari ruku’ beliau mengucapkan:
Sami’allaahu, li, man, hamida, hu “Mudah-mudahan Allah mendengarkan (memperhatikan) orang yang memujiNya”. (Hadits diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim) “Apabila imam mengucapkan “sami’allaahu liman hamidah”, maka ucapkanlah “rabbanaa lakal hamdu”, niscaya Allah memperhatikan kamu. Karena Allah yang bertambah-tambahlah berkahNya, dan bertambah-tambahlah keluhuranNya telah berfirman melalui lisan NabiNya SAW (Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, Imam Ahmad, dan Abu Daud)
Hal ini diperkuat pula dengan : Disaat Rasulullah sedang Sholat berjamaah, lalu ketika I’tidal beliau mengucapkan “Sami’allaahu, li, man, hamidah” lalu ada diantara makmun mengucapkan “Rabbanaa lakal hamdu”, Lalu pada selesai Sholat, Rasul bertanya “Siapakah gerangan yang mengucap “Rabbanaa lakal hamdu”, ketika aku ber I’tidal? Aku melihat para malaikat berlomba lomba untuk menulis kebaikan akan dirimu dari jawaban itu”. Maka sudah cukup jelas bahwa mari kita mulai melafalkan : Rabbanaa, lakal, hamdu (Ya Tuhan kami, bagiMulah, segala puji) Kesmpurnaan lafadzh diatas :
mil ussamaawaati, wa mil ul ardhi, wa mil u maa shyi’ta, min shai in, ba’du (Sepenuh langit, dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki, dari sesuatu, sesudahnya) (Kalimat diatas didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu ‘Uwanah)
Sujud
Ketika kita sujud, maka dengan tenang hendaknya kita mengucapkan do’a  sujud seperti yang telah dicontohkan Rasulullaah SAW. Dzikir ini beliau ucapkan sebanyak tiga kali, dan kadangkala beliau mengulang-ulanginya lebih daripada itu. Subhaana, rabbiyal, a’laa, wa, bihamdi, hi (Maha Suci, Tuhanku, Yang Maha Luhur, dan, aku memuji, Nya) Duduk antara dua Sujud
Ketika kita bangun dari sujud, maka hendaklah kita melafadzkan seperti yang dilakukan Rasulullaah, dan bacalah do’a tersebuh dengan sungguh-sungguh, perlahan-lahan, dan penuh pengharapan kepada Allah SWT. Di dalam duduk ini, Rasulullah SAW  mengucapkan :
Robbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa’nii, warzuqnii wahdinii, wa ‘aafinii, Wa’Fuanni
(Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, sehatkanlah aku, dan berilah rizqi kepadaku) Dari Hadits yang diriwayatkan Muslim, bahwa Rasulullaah saw, kadangkala duduk tegak di atas kedua tumit dan dada kedua kakinya. Beliau juga memanjangkan posisi ini sehingga hampir mendekati lama sujudnya (Al-Bukhari dan Muslim). Duduk At-Tasyaahud Awal
Sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Abu ‘Uwanah, Asy-Syafi’i, dan An-Nasa’i. Dari Ibnu ‘Abbas berkata, Rasulullaah telah mengajarkan At-Tasyahhud kepada kami sebagaimana mengajarkan surat dari Al-Qur’an kepada kami. Beliau mengucapkan : Attahiyyaatul mubaarakaatusshalawaatutthayyibaatulillaah. Assalaamu ‘alayka ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu ‘alayna wa ‘alaa ‘ibaadillaahisshaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah.
Wa asyhadu annaa muhammadarrasuulullaah.       (dalam riwayat lain : Wa asyhadu annaa, muhammadan, ‘abduhu, warasuuluh)
2. Menurut hadist yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari, Muslim, dan Ibnu Abi Syaibah. Dari Ibn Mas’ud berkata, Rasulullaah saw telah mengajarkan at-tasyaahud kepadaku, dan  kedua telapak tanganku (berada) di antara kedua telapak tangan beliau - sebagaimana beliau mengajarkan surat dari Al-Qur’an kepadaku : —-> (Mari diresapi setiap katanya sehingga shalat kita lebih mudah untuk khusyuk) Attahiyyaatulillaah, wasshalawatu, watthayyibaat. (Segala ucapan selamat adalah bagi Allaah, dan kebahagiaan, dan kebaikan). Assalaamu ‘alayka *, ayyuhannabiyyu, warahmatullaah, wa barakaatuh. (Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadamu , wahai Nabi, dan beserta rahmat Allah, dan berkatNya). Assalaamu ‘alaynaa, wa ‘alaa, ‘ibaadillaahisshaalihiiin. (Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kami pula, dan kepada sekalian hamba-hambanya yang shaleh). Asyhadu, allaa, ilaaha, illallaah. (Aku bersaksi, bahwa tiada, Tuhan, kecuali Allah). Wa asyhadu, anna muhammadan, ‘abduhu, wa rasuluhu. (Dan aku bersaksi, bahwa muhammad, hambaNya, dan RasulNya).
Notes : * Hal ini ketika beliah masih hidup, kemudian tatkala beliau wafat, maka para shahabat mengucapkan : Assalaamu ‘alannabiy (Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada Nabi). Bacaan shalawat Nabi SAW di akhir sholat
Rasulullah SAW. mengucapkan shalawat atas dirinya sendiri di dalam tasyahhud pertama dan lainnya. Yang demikian itu beliau syari’atkan kepada umatnya, yakni beliau memerintahkan kepada mereka untuk mengucapkan shalawat atasnya setelah mengucapkan salam kepadanya dan beliau mengajar mereka macam-macam bacaan salawat kepadanya. Berikut kita ambil sebuah hadits yang sudah umum/biasa kita lafadzkan, diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, dan Al-Humaidi, dan Ibnu Mandah.
Allaahumma, shalli ‘alaa  muhammad, wa ‘alaa, aali  muhammad. (Ya Allah, berikanlah kebahagiaan kepada Muhammad dan kepada, keluarga Muhammad) Kamaa, shallayta, ‘alaa  ibrahiim, wa ‘alaa, aali  ibraahiim. (Sebagaimana, Engkau telah memberikan kebahagiaan, kepada Ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim). Wa ‘barikh alaa  muhammad, wa ‘alaa aali  muhammad. (Ya Allah, berikanlah berkah, kepada Muhammad, dan kepada, keluarga Muhammad) Kamaa, baarakta, ‘ala  ibraahiim, wa ‘alaa, aali  ibraahiiim. (Sebagaimana, Engkau telah memberikan berkah, kepada ibrahim, dan kepada, keluarga Ibrahim). Fil Allamina Innaka, hamiidummajiid. (Sesungguhnya Engkau, Maha Terpuji lagi Maha Mulia).
Salam
“Rasulullah SAW. mengucapkan salam ke sebelah kanannya :
Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah, serta berkatNya),
 sehingga tampaklah putih pipinya sebelah kanan. Dan ke sebelah kiri beliau mengucapkan : Assalaamu ‘alaikum warahmatullaah
(Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepada kamu sekalian serta rahmat Allah), sehingga tampaklah putih pipinya yang sebelah kiri.”
( Hadist Riwayat : Abu Daud, An-Nasa’i, dan Tirmidzi )
Mari di perhatikan, bahwa ternyata ucapan kita ketika menoleh ke kanan (salam yang pertama) lebih lengkap daripada ucapan kita ketika menoleh ke kiri (salam yang kedua )
————————————————————————————————————————-
Subhanallah dan Alhamdulillah, Maha Benar Allah atas segala FirmanNya. Luar biasa sekali ya arti dari bacaan Sholat ini. Makin merunduk kita, makin terlihat kecil kita, makin menangis kita.
Saya berharap agar ini menjadi bagian dari jalan kemudahan untuk kita di dalam menggapai khusyuk dan memahami setiap gerakan yang kita lakukan. Maka jika kita tahu dan mengerti akan nikmatnya shalat itu, mari kita share ke keluarga kita.
Selamat meresapi dan jangan lupa untuk share ke orang orang yang kita cintai.
8K notes · View notes
tumbuhteduh · 2 years
Text
Seseorang yang datang dengan penuh keyakinan
Bismillah, hari itu akan datang
0 notes
tumbuhteduh · 2 years
Text
Merasa tidak pantas untuk siapapun.
Merasa lemah.
Apapun yang aku kira tak akan hilang, atau takkan menghilang secepat ini bahkan malah menjadi seperti yang tak kukira.
Waktu berjalan sangat cepat, semua membawa pergi hal-hal yang kukira ada banyak kebaikan di dalamnya.
Allah tentu maha baik. Bisa tidak bisa aku harus bersabar.
Semoga Allah sisakan hadiah dibalik sesaknya hari-hari ini.
0 notes