Tumgik
ulyauhirayra · 11 months
Text
Menanggalkan Kita
Kucintai kamu dengan seluruh dan sepenuh aku. Kausayangi aku dengan rasa yang terus membuncah dan meneduhkanku.
Ternyata cinta yang penuh dan saling pun tak cukup. Rasa yang membuncah dan menggebu gebu sekalipun tetap tidak bisa menghentikan laju waktu.
Hari ini pun datang: kupatahkan hatiku; kaupatahkan hatimu.
Kautinggalkan kita dengan langkahmu yang terseok seok. Kutinggalkan kita dengan air mata yang mengalir tak henti.
Kenangan tentangmu begitu ramai. Kenangan tentang kita begitu damai.
Entah bagaimana cara untuk kembali menjalani hari sendiri, entah harus bagaimana agar bisa melaluinya tanpamu.
"Kita pasti bisa, kan?", kaubilang.
"Kita harus bisa", kuharap.
Seandainya..., seandainya saja bisa kuhentikan laju waktu.
4 notes · View notes
ulyauhirayra · 1 year
Text
Aku berada di persimpangan. Kurasa pilihannya hanya dua; kamu menyakitiku pada akhirnya, atau kamu yang lebih dulu tersakiti oleh acuhku. Pikiranku terlalu hingar. Ramai oleh kemungkinan dan ketakutan yang kuciptakan sendiri.
Aku tidak pernah ingin melukai perasaan siapa pun. Satu hal yang aku tahu pasti, aku tidak pernah setengah hati ketika mencintai. Aku ingin mencoba dan memulainya kembali. Aku ingin kembali merasakan jatuh yang sejatuh-jatuhnya kepada seseorang. Tapi terus saja ada bagian dari diriku yang takut untuk dilukai lagi. Terus saja ada bagian dari diriku yang menahan langkahku untuk berjalan ke arahmu.
3 notes · View notes
ulyauhirayra · 1 year
Text
Untuk Adikku,
Entah bagaimana kamu memikirkan tentang bagaimana aku memandangmu. Tetapi kamu adalah adikku. Meskipun banyak perangaimu yang tidak kusukai, kamu tetap adikku yang kusayangi. Meski kadang rasa sayang itu tertutupi oleh responku atas sikapmu pada sekitarmu, ia hanya tertutupi, tidak hilang. Meski rasa sayangku jarang kuperlihatkan, bukan berarti aku benci kepadamu. Kudoakan segala yang baik untuk kehidupanmu, Adikku. Semoga tidak terlambat bagimu untuk menyadari betapa kami semua sayang padamu. Semoga benderang jalanmu, Adikku. Semoga benderang jalanmu selalu.
4 notes · View notes
ulyauhirayra · 2 years
Text
Merawat Iman
"I am leaving soon, take care of your imaan."
Aku membaca kalimat itu beberapa hari yang lampau, dan rasanya seperti tiba-tiba hampa, seperti ditinggalkan ketika sayang-sayangnya. Tahun ini aku merasa ramadan seperti pelukan ibu. Nyaman dan hangat sekali. Rasanya menakutkan membayangkan pelukan yang menenteramkan itu dilepas begitu saja. Rasanya seperti kita akan dipaksa pergi ke dunia nyata, dan harus kembali merawat diri kita sendiri. Tidak ada lagi perlakuan istimewa, tidak ada lagi kasih sayang yang melimpah ruah, tidak bisa lagi menjadi kanak-kanak yang sangat dimanja.
"I am leaving now, take care of your imaan."
Takbiran berkumandang di seluruh penjuru negeri. Ramadan benar benar telah pergi. Tidak ada tarawih lagi malam ini. Tidak ada lagi perburuan malam 1000 bulan. Tidak ada lagi ganjaran pahala yang dijanjikan untuk digandakan dengan berkali kali lipat. Tidak ada lagi kewajiban untuk menahan lapar dan haus di siang hari. Tidak ada lagi pemakluman untuk berlama-lama menghabiskan waktu di masjid. Tidak ada lagi barisan masjid yang ramai hingga penuh sesak. Tidak ada lagi suasana berlomba dalam kebaikan yang begitu men(y)enangkan untuk dilihat.
"I am leaving now, take care of your imaan."
30 hari yang terasa seperti pelatihan intensif, persiapan untuk menjalani kehidupan yang sebenarnya. Apakah kebiasaan itu akan kita bawa hingga nanti? Atau kita malah lantas melupakannya, seolah tidak terjadi apa apa selama 1 bulan terakhir, seolah memang tidak mendapatkan apa-apa.
"Take care of your imaan...
Take care of your imaan..."
Aku mengartikannya, untuk menjaga diri sendiri dengan lebih baik lagi, untuk merawat ibadah yang mulai kita biasakan selama 1 bulan terakhir. Entah itu Sunnah rawatib yang 12, entah itu Dhuha/tahajud yang mulai kita rutinkan, entah itu sedekah subuh, entah itu doa-doa dalam hening yang lantang bersuara di keseharian, entah itu berbagi kepada sesama, apapun. Apapun bentuknya.
Ramadan telah pergi, tapi semoga nyala nya tetap benderang di dalam hati dan perasaan kita.
Ramadan telah pergi, tapi semoga kita masih diberikanNya kemewahan untuk dipertemukan kembali tahun depan.
5 notes · View notes
ulyauhirayra · 2 years
Text
Ya Allah, berikanlah keselamatan, kesehatan, kebahagiaan, dan juga umur yang panjang untuk kedua orang tuaku.
1 note · View note
ulyauhirayra · 2 years
Text
Terkadang aku memikirkan bagaimana orang berdamai dengan kehilangan yang mereka rasakan secara tiba tiba. Entah bagaimana mereka melakukannya. Semakin banyak kabar buruk yang mematahkan hati. Dalam berapa hari ini saja, seorang anak yang sedang bermain diterkam oleh buaya. Seorang bayi meninggal karena tersedak makanan. Seorang perempuan meninggal di tempat setelah mengalami kecelakaan di kawasan Sudirman. Seorang lainnya tertabrak KRL di lintasan kereta karena menggunakan headset. Kecelakaan beruntun yang tidak disengaja tetapi menewaskan banyak orang di Balikpapan. Dan lain lain nya yang memilukan sekali untuk didengar. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana caranya harus berdamai dengan luka yang tiba-tiba seperti itu. Tidak ada peringatan. Tidak ada waktu untuk bersiap-siap. Entah bagaimana orang orang yang mereka tinggalkan menerima perpisahan yang mendadak seperti itu. Entah harus sekuat apa untuk bisa melaluinya dengan baik. Entah harus setegar apa untuk bisa kembali menjalani hidup setelahnya.
Doa paling serius dariku untuk mereka yang ditinggalkan oleh sebab apa pun. Semoga Tuhan senantiasa menguatkan dan mendamaikan gemuruh di dalam hati semua orang yang mengalaminya.
Dan semoga Tuhan masih berkenan melindungi semua yang kita sayangi dengan penjagaanNya yang agung.
4 notes · View notes
ulyauhirayra · 2 years
Text
Akhir
Terkadang aku masih merasa sedih dengan caramu memperlakukanku ketika kita bersama. Aku harus meminta dan bertanya, bahkan untuk hal yang kecil saja. Aku kerap memupuk kecewa dan terus memberi pengertian seluas-luasnya. Aku acap kali harus berlari agar bisa sejajar dan beriringan denganmu. Aku terus beradaptasi agar bisa sampai di titik yang kamu inginkan. Semuanya kulakukan dengan ringan karena aku lebih mencintai kamu daripada cinta yang aku punya untuk diriku.
Sekarang, setelah semuanya selesai, aku jadi mengingat-ingat kembali. Aku mulai menyadari bahwa tidak seharusnya aku diperlakukan biasa saja oleh orang yang mengaku menyayangiku dengan luar biasa. Aku belajar untuk memberikan diriku cinta yang layak, setidaknya sebanyak yang selalu kuberikan kepadamu.
Tidak apa apa, aku tidak akan membencimu karenanya. Tuhan sudah menggariskan segala jenis pertemuan dan perpisahan dengan sempurna. Terima kasih sudah membuatku menyadari apa yang pantas dan tidak pantas aku terima. Kepergianmu membuatku belajar untuk mencintai diriku. Kepergianmu memanduku untuk menemukanku.
Kututup tulisanku kali ini dengan sebuah judul film dokumenter yang sangat mewakiliku, "Semua sudah dimaafkan, sebab kita pernah bahagia."
0 notes
ulyauhirayra · 3 years
Text
Ya Allah, maaf ya...
Padahal Engkau sudah menjanjikan segalanya akan baik baik saja, tapi aku yang bebal ini masih saja bersedih karena banyak hal. Padahal Engkau adalah perencana maha hebat, tapi aku yang serakah ini masih saja kecewa saat sesuatu tidak berjalan sesuai inginku. Padahal Engkau yang paling memahami segala sesuatu, tapi aku yang bodoh ini masih saja merasa paling tahu. Padahal perlindunganMu jauh lebih kuasa dari seluruh alam semesta, tapi aku yang picik ini masih saja merasa takut. Padahal Engkau tidak pernah pergi, padahal Engkau selalu dekat, tapi aku yang dungu ini masih saja merasa sepi.
Ya Allah, maaf ya. Seharusnya Engkau cukup bagiku. Maafkan aku yang sering sekali merasa kurang.
1 note · View note
ulyauhirayra · 3 years
Text
Sungguh
Aku selalu sungguh-sungguh dalam mendoakan kebaikan dan keselamatan untukmu. Aku ingin kamu berumur panjang dan selalu berada dalam penjagaanNya.
Aku selalu sungguh-sungguh setiap kubilang bahwa aku mempercayaimu. Aku tahu kamu orang yang gigih, dan aku tahu kamu akan menemukan jalan untuk meraih mimpi-mimpimu. Aku ingin kamu meyakininya sebesar yakinku.
Aku selalu sungguh-sungguh ketika mengatakan ingin melihat kamu bahagia. Aku ingin hidupmu selalu penuh dengan kegembiraan. Tidak mengapa meski aku tidak bisa menyaksikannya secara langsung.
Tidak mengapa meski bukan denganku.
0 notes
ulyauhirayra · 3 years
Text
Duka
Ada banyak sekali kesedihan yang kita rasakan pada tahun ini. Ada banyak luka yang harus kita sembunyikan dalam senyum lebar yang kita paksakan. Semakin hari, rasanya seluruh perkara seolah bersekutu untuk membuat kita merasa, "mungkin, sudah cukup sampai di sini. Hidup tidak akan pernah membaik"
Namun, jika boleh, aku ingin memberitahumu satu rahasia kecil yang pernah disampaikan oleh Ibuku: luka dan kesedihan itu keniscayaan. Kita tidak akan pernah kebas oleh kehilangan. Kita tidak akan pernah lepas dari kekecewaan. Namun, kita selalu bisa memilih untuk menerima segala ketentuan-Nya dengan dada yang lapang, untuk kemudian bangkit; kembali bersemangat menggapai esok hari. Penerimaan sungguh akan membuat tiap langkah kita menjadi ringan.
Dan untuk menutup tulisan ini, doaku sederhana. Semoga kita bisa menjadi seteguh matahari, yang tetap mampu untuk bangkit dan terus menyinari bumi; tidak peduli meski dijatuhkan berkali-kali.
Dan semoga, tiap-tiap kesedihan kita kelak, senantiasa tergantikan oleh kebahagiaan yang lebih banyak.
3 notes · View notes
ulyauhirayra · 3 years
Text
Aku ingin
menyelami lautan
di kepalamu.
Aku ingin
menemukanku.
0 notes
ulyauhirayra · 3 years
Text
Bebal
Sudah Engkau bilang jangan, masih saja aku lakukan.
Sudah Engkau jelaskan padaku, aku pura pura tuli.
Sudah Engkau peringatkan, aku dengan sengaja melupakannya.
Sudah Engkau tunjukkan bahwa arahku salah, masih saja aku tempuh dengan kecepatan penuh.
Sudah Engkau bilang jalannya akan penuh dengan duri, aku bilang bahwa aku tidak peduli.
Sudah Engkau bilang kebahagiaannya semu dan sementara, aku tenggelamkan diriku dalam rasa yang dangkal itu.
Sudah Engkau tuntun aku berbalik arah, aku bergeming. Berlindung di balik jubah palsu kebaikan semesta demi membenarkan segala yang telah kulakukan.
Sudah Engkau paksa aku yang bebal ini untuk berbalik arah dan kembali, langkahku terseok. Aku tidak mau kembali lagi.
Sudah Engkau bilang bahwa aku harus bangun dari mimpiku, aku menolak. Ini mimpi paling indahku.
Akhirnya, Kau bangunkan dia lebih dulu. Akhirnya, dia berusaha membuatku bangun dari mimpiku--mimpi kami. Katanya, dia sudah terbangun dari mimpi indahnya. Dan dia mengajakku untuk kembali menapak bumi.
Separuh diriku dengan terpaksa mengikuti jejaknya. Mau tidak mau ini memang sudah berlalu.
Separuh ku yang lain masih tertinggal di ruang semu. Sibuk memohon kepada Engkau untuk memberi sedikit tambahan waktu untuk kami, yang kutahu sia sia belaka. Aku tahu Engkau melakukan ini semua karena semata sedang melindungiku, aku hanya tidak tahu bagaimana cara menerima takdirku. Tolong bantu aku lagi ya Tuhanku, tolong bantu aku merelakannya.
3 notes · View notes
ulyauhirayra · 3 years
Text
TERSESAT
Telah berkali-kali aku pergi jauh, merentang jarak seluas-luasnya. Bermain serapih mungkin agar kelihatan seolah-olah aku lupa, padahal memang sengaja. Pergi sejauh mungkin hingga akhirnya tersesat sendiri. Hilang arah. Tak sadar bahwa aku memang tak mahir membaca peta.
Kau membantuku setiap saat, tapi aku tak pernah (ingin) peduli. Aku jadi jarang mengaji. Mataku tak lagi kuat menghapal ayat. Bahkan kadang kutinggalkan shalat hanya demi sibukku yang nyatanya semu. Aku leburkan diriku dalam kesesatan yang sungguh nyata. Kian hari aku kian menutup mata dariMu, hingga kesesatanku semakin jauh.
Aku selalu dapatkan segala yang kubutuhkan. Kuterima semua kesempatan terbaik untuk hidupku tanpa perlu bersusah payah. Aku ingin ke sana ke mari, lalu kutemukan jalan tanpa hambatan. Aku ingin ini itu, lalu berbagai kemudahan berebut menghampiriku. Sekali waktu aku terluka, seribu orang bergegas datang, mengulurkan tangan tanpa harus kuminta. Aku semakin bangga dengan ke-aku-anku. Seringkali, rasa sombong itu datang. Aku merasa hebat. Hidup terasa mudah. Aku memiliki segalanya, tapi aku tak jua berterima kasih. Aku, si kufur nikmat paling hebat.
Tapi semakin hari justru aku merasa semakin tidak bahagia. Aku merasa kosong; kehampaan yang ganjil. Aku mulai berpikir untuk berbalik badan, berputar arah. Menapak kembali jalan yang sempat kulalui dengan penuh kesombongan. "Sebaik-baik tempat adalah kembali, Nak, maka jika kau telah pergi terlalu jauh namun segalanya kian terasa kosong, kembalilah… Pulanglah tanpa keraguan." Nasihat seorang guru yang kurasa telah kulupakan, tiba-tiba kembali berputar dalam pikiran. Aku kembali pulang, Allah. Sepanjang jalan aku berpikir panjang. Tiba-tiba aku merasa malu kepadaMu. Aku telah pergi begitu jauh, tapi Kau tetap erat merengkuh. Aku telah melupakanMu dengan kurang ajar, Kau tetap sayangi aku hingga ke akar.
Terima kasih untuk segala jalan yang Kautunjukkan ya Tuhanku. Terima kasih untuk semua kemudahan yang Kautitipkan. Terima kasih untuk setiap bentuk perlindungan yang Kauberikan. Terima kasih untuk penjagaanMu yang tak pernah putus. Terima kasih untuk semua yang telah dan yang akan. Terima kasih untuk semuanya, Allah; untuk segalanya.
Terima kasih untuk segala yang istimewa, juga yang sederhana. Terima kasih sebab Kau lindungi aku dari berbagai jenis luka; dari setiap ingin yang tak perlu, dari segala angan yang sia-sia. Terima kasih karena Kau tak pernah tinggalkan aku sendirian, kau pertemukan aku dengan orang-orang yang sungguh baik. Kaupeluk aku dari jauh, Kausayangi aku dengan berbagai cara; melalui semua pertolongan dan tiap-tiap kebaikan dari mereka yang tak pernah kusangka-sangka.
Terima kasih yang sebesarnya, yang Maha Bijaksana. Maafkan hamba mu yang sungguh sungguh bebal dan serakah ini.
1 note · View note
ulyauhirayra · 4 years
Text
Sungguh ada banyak sekali yang ingin kuceritakan tentang kamu, tentang kita, kepada dunia. Namun hanya ada satu kata yang tanpa henti melompat di kepalaku. Hanya ada satu kata yang terus berteriak nyaring hingga aku kesulitan mengingat kata lainnya. Hanya ada satu kata yang menggangguku dan selalu memenuhi kepalaku: namamu.
0 notes
ulyauhirayra · 4 years
Text
Sama Dengan
Hal yang selalu aku ingat
Hal yang paling ingin kamu lupakan.
0 notes
ulyauhirayra · 4 years
Text
Ternyata ada yang lebih menyakitkan dari perpisahan itu sendiri: kehidupan yang (harus) berjalan seperti biasa setelahnya, tetap (harus) saling bertemu, tetap (harus) dengan rutinitas biasa, tapi tidak boleh lagi ada perasaan di dalamnya.
0 notes
ulyauhirayra · 4 years
Text
Beberapa Semoga
Semoga segala yang dihilangkan oleh manusia, digantikanNya dengan berlipat ganda. Tuhan tidak pernah tidur. Segalanya selalu terbayarkan. Lunas.
Semoga segala yang dipersulit oleh manusia, dimudahkanNya. Semua mudah bagiNya.
Semoga segala jerih payah keras usaha yang masih terasa kurang bagi manusia, dibalasNya dengan segala kebaikan yang ada di dunia. Tuhan jelas selalu adil.
Semoga segala gundah gulana mu yang disebabkan oleh manusia, disembuhkanNya, dibalasNya dengan kebahagiaan yang terus mengalir dalam hidupmu. Tuhan yang maha menyembuhkan.
Semoga seluruh kesedihan-kepedihan hatimu tersebab jahatnya manusia, diluruhkanNya bersama angin yang bertiup marah. Sungguh hanya Ia yang paling paling dalam mengasihi.
Semoga keserakahan manusia tak membuatmu gentar. Semoga jahatnya manusia tak akan lagi membuatmu takut. Semoga kakimu selalu kuat untuk bertahan. Ia tak akan menelantarkanmu. DijanjikanNya kemudahan setelah kesulitan menghampiri. Ia paling anti ingkar janji.
Semoga berkurang air matamu mulai sekarang, ya?
Tuhan, kan, maha penyayang.
0 notes