Tumgik
zaqiabizal · 4 months
Text
Refleksi Penghujung Tahun 2023
Hai, apa kabar? Ga kerasa ya tahun ini bakal mau berakhir. Jadi ingat terakhir kali nulis sekitar bulan Februari lalu. Bahkan dua blog terakhir ngomongin soal kesedihan dan kebahagiaan. Ga kerasa juga fase-fase S2 dan kehidupan percintaannya udah dilewatin selama kurang lebih 10 bulan. Here's the recap
AKADEMIK
Ngomongin soal akademik gak mungkin terlepas dari bagaimana pengorbanan selama prapasca sampai akhirnya jadi mahasiswa S2 di UGM. Berat? BANGET!!!
Lika liku ini lebih kepada nemuin puzzle yang tersebar di hutan antah berantah lalu menyusunnya kembali membentuk sebuah dimensi yang utuh. Inget banget dulu punya temen cuma 10 orang yang emang lagi strugle juga buat lulus prapasca. Hactic nya tugas dan budaya belajar yang berbeda sampe nangis pun keknya udah gak terhitung karena berat banget. Setelah lulus dan ujian buat Pascasarjananya, keknya cuma berharap banget sama Tuhan kalau keajaiban itu beneran dateng. Singkat cerita akhirnya lulus buat S2 di UGM
Awalnya insecure parah karena memang manusia-manusia yang belajar di UGM sangat ambisius sekali. Beberapa kali gak bisa ngadepin pace orang-orang yang gila belajar. Sampe mikir "Apa salah jurusan ya? Atau salah masuk kampus?". Pikiran dari seorang Zaqi yang lagi tertekan wkwkkw.
Senin 18 Desember kemarin menjadi hari dimana Zaqi sudah terbebas dari gelutnya ambisius rekan-rekannya di S2 (FINALLYYY). Iyaaa... dua semester sudah terlewati walau dengan tertatih-tatih. Selain harus bergelut dengan ambisiusnya temen-temen, ada beberapa hal yang patut di syukuri
Punya temen yang se-frekuensi. Tapi beneran, ketika S2 punya temen se-frekuensi itu bantu banget proses belajar. Untuk ukuran seorang Zaqi yang otaknya mendang mending, teman adalah sarana bantuan paling optimal. Yang kalau gak tau di ajarin kalau sama-sama gak tau saling belajar satu sama lain. Peluk hangat untuk rekan-rekan PPO dan rekan-rekan kelas besar atas bantuannya hehehe
Sudut Pandang yang beda. Sebagian dari rekan-rekan di S2 ternyata memilih jalur ini karena keadaan yang gak di duga-duga. Ada karena masalah percintaan, keluarga bahkan hanya iseng. Iya nano-nano sekali untuk aku yang mikir kalau orang S2 karena emang pengen jadi Dosen, tapi ternyata sebagian ada yang menjadikannya pelarian juga. pelariannya S2 ya, positif sekaliii
Intinya dua semester ini penuh dengan bahagia dan sedikit kesedihan. Bahagia dan bangga karena udah ngelewatin fase sulit belajar selama di UGM karena sebagian besar otaknya adalah menifestasi Albert Einstein alias PINTER BANGET. Sedih karena ya bentar lagi udah pisah, dimana setiap orang punya jalan kehidupannya masing-masing. Ketemu sahabat dan keluarga baru yang umurnya masih bentar banget lalu tiba-tiba pisah, rasanya kek gak adil aja disaat kebanyakan manusia hari ini butuh teman dalam menjalani kehidupannya. But its okay, thats how the world works right?
Keknya asik kalau dibuat part-part gitu gak sih? yaudah next paart soal Percintaan deh selama masa study...
P.S doain biar nyusun tesisnya cepet dan lulus cepet juga biar bisa cepat menikah.... gimana gimana???
0 notes
zaqiabizal · 1 year
Text
SI TLEDOR
Sebut saja dia si Tledor. Mungkin itu yang dapat ku gambarkan hari ini tentangnya. Seorang wanita yang beberapa bulan lalu ku tulis sebagai harapan dan doa. Memang benar ya kadang tulisan bisa menjadi doa baik bagi hambanya.
Ohh ya boleh ku tulis sesuau tentang dirimu? Kebetulan dalam perjalanan menuju Malang ini aku tak bisa tidur dalam kereta.
Selama mengenal mu, mungkin bisa dikatakan aku pengagum rahasiamu. Sosok laki² biasa yang takjub dengan kisah hidup seorang wanita yang ditemuinya dengan tidak sengaja.
Masih ingat betul kolom chat pertama kita bahas tentang Rumah Sakit. Dengan polosnya merasa seperti profesional membahas soal sistem. Lalu berlanjut bahas soal Skripsi. Laki² macam apaa yang bisanya ngide membantumu tentang penelitian sosial kualitatif. Mungkin hanya aku saja yang aneh.
Seiring berjalannya waktu kita mulai mengenal lebih dekat. Kamu beberapa kali juga sering membuatkan ku makanan. Senang rasanya karena aku mulai bosan dengan burjo.
Ada kalanya kamu terlihat sangat teledor. Iya seperti julukanmu hari ini. Mulai dari lupa bawa kunci rumah, dompet yang ketinggalan hingga beberapa detail kecil yang luput tak terbawa. Alhasil dirimu yang polos penuh dengan kepanikan. Lucu juga melihatmu seperti itu.
Momen saat kau terlihat begitu cantik adalah saat pernikahan kakak mu. Aku tak sengaja mengucapkan "wahh cantiknya" dalam lirih yang pelan saat kau datang menghampiriku di tengah kerumunan. Rasanya seperti kehilangan kata² indah setelahnya.
Terkadang aku heran, kenapa kamu mau dengan laki² seperti ku? Bukan kah aku terlihat kaku, cuek bahkan dalam level tertinggi aku tidak peka. Entahlah mimpi apa aku semalam.
Jika itu tentangmu maka akan kuceritakan banyak hal yang membuatku kagum dengan sosok wanita sederhana yang kini sedang bersanding bersama. Kesederhanaanmu mengajarkan ku tentang arti syukur. Keceriaanmu mengajarkan ku dua hal. Tentang mengekspresikan kebahagiaan atau sedang menutupi kesedihan. Perjuanganmu mengajarkan ku untuk tak pernah menyerah dalam keadaan apapun termasuk dalam kehidupan.
Bukankah ini tidak adil? Seorang laki² biasa yang kini sedang memperjuangkan sosok wanita hebat dalam diamnya.
Terimakasih ya...
Sudah menerima laki² biasa yang banyak kurangnya. Yang kaku seperti batu. Cuek bagai bebek. Tidak pekaan.
Kita seolah bagai dua manusia dengan sifat yang berbeda. Entah kenapa bisa bertemu di titik kordinat bernama Jogja. Kalau orang bilang Jogja itu indah, mungkin aku baru merasakannya saat ini. Jogja begitu indah ketika aku tau bahwa perjuangan di kota ini bukan hanya soal S2 tapi juga indah dengan hadirnya dirimu.
6 notes · View notes
zaqiabizal · 1 year
Text
Refleksi Akhir Tahun
Hai...
Sudah lama rasanya tidak menulis di blog seperti ini. Terakhir kali sepertinya sekitar April atau Mei lalu gegara galau gak dapet Universitas. Hiyaa galaunya soal pendidikan, sungguh manusia yang aneh.
Ngomongin 2022 berasa jadi tahun paling sulit rasa-rasanya. Hampir 5 bulan lebih energi terkuras hanya untuk biar bisa sekolah lagi. Membayar kesalahan dimasa lalu karena sempat menolak ajakan dosen buat S2 di Thailand. Ternyata dampak psikisnya terasa haha.
Tahun ini ada hal menarik ketika melihat diri sendiri. Diri ini sangat jarang punya ambisi khusus. Hal yang sudah lama sekali tidak hadir. Mungkin 4-5 tahun yang lalu ketika punya ambisi rasanya ingin banget dicapai. Seperti waktu itu yang ingin banget ke luar negeri, sempat beberapa kali gagal ke Korea, Jepang dan Singapura. Tapi kesempatan itu hadir juga ketika lolos lomba ke Thailand, Malaysia dan Singapura. Iya itu 4 tahun lalu ketika masih punya ambisi yang serius.
Hal itu juga kembali hadir tahun ini. Perasaan gagal, sedih dan sakitnya belajar hadir juga. Entah harus bersyukur atau mengasihani diri sebab jika dirasa-rasa tekanannya luar biasa. Namun Allah sebaik-baiknya rencana. Selama proses pencarian buat sekolah lagi Allah kirimkan beberapa orang yang kebetulan profesinya DOSEN semua untuk hadir mengisi kegalauan saat itu. Kagetnya lagi ternyata tante dari keluarga Arab juga Dosen. Sempet mikir, kok gini banget ya skenarionya? Siapa sih Zaqi? Kok tbtb beberapa org hadir mau ngajak ngopi dan ngomongin soal pendidikan.
Allah juga hadirkan beberapa kesempatan mengenal diri sendiri lebih dalam. Mengenali ttg tujuan hidup dan bagaimana bisa bermanfaat bagi orang. Perasaan seperti ini yang sudah lama hilang ketika terakhir kali dirasakan ketika masih di Malang.
Sebagian mungkin bilang bahwa tahun 2022 adalah tahun kesedihan atau tahun penuh syukur. Bagi diri ini, tahun ini adalah tahun pembelajaran. Seperti fundamental bagi sebagian mahluk, kembali ke akar adalah kunci. Yup Restu Orang Tua. Sekarang semakin belajar bahwa apa-apa yang menjadi keinginan kita harusnya di diskusikan agar kelak yang baik-baik sekaligus menjadi doa.
Apakah QLC sudah berenti? Jawabannya tentu belum. Namun semakin kesini justru arah hidup sedikit demi sedikit menapaki jalannya. Satu hal yang penting dalam mengatasi QLC adalah punya mentor dan teman diskusi. Rasa-rasanya juga di umur segini (walaupun masih 24 dan paling kecil di kelas) hal yang patut di syukuri adalah punya teman yang bertumbuh. 
Belajar banyak sudut pandang dari mereka yang telah melewati fase dewasa. Menyenangkan rasanya belajar dari para orang tua di kelas. Tak kalah penting adalah rasa senang ketika berdiskusi soal kehidupan. Belajar banyak dari mba-mba pendeta ttg makna kehidupan dari sudut pandang beliau, atau belajar dari mba-mba ibu rumah tangga yang ternyata keluarganya dari ayah sampe suaminya dosen di UGM. Diverse banget untuk seorang aku yang masih hahahihi seputar kehidupan.
Tak kalah penting juga belajar banyak dari teman-teman diluar kuliah. Walau tak banyak pnya teman di Jogja, sebagian dari mereka juga turut hadir menjadi sebab pembelajaran dalam kehidupan.
This year is thought for me. Lot of mistakes, crying, and bad condition. I wanna thank for me for the achievement. U proof ur self as well. I love my AKU. I’m proud of me. Next year will be chalengging and we hope that we can survive and growth together.
Happy New Year
0 notes
zaqiabizal · 1 year
Text
Saling Tatap
Sudah hampir satu bulan lamanya aku bergulat dengan tugas tanpa henti dan UAS yang tinggal menghitung hari. Seolah duniaku hanya terbagi pada dua tempat. Kosan dan Kafe. Di tempat ini lah semua ide dan gagasan mengenai tugas-tugas yang ada, selesai secara perlahan. Sampai aku lupa, bahwa aku hanya sendirian tanpa seorang pun menemani
Melihat bagaimana orang lain bercengkrama rasanya seru. Mereka saling tatap dan tertawa satu sama lain. Membicarakan sebuah kisah yang menurut mereka itu adalah hal lucu untuk dikomunikasikan. 
Aku masih ingat terakhir kali aku mengobrol dan saling tatap. Saat itu sedang mengajaknya menikmati sejarah keratonan yogya di ulun sentalu dan berakhir disebuah tempat makan pinggir sungai daerah kaliurang atas. 
Seru yaa...
kadang kita tidak pernah tau bahwa hal-hal receh justru menjadi cerita yang paling mudah diingat dan dikenang. Bagaimana cerita masa SMA nya dulu, sampai romantisnya sang ibu mendidik anaknya. Ahh aku rindu sosok Ibu yang hanya kutemui setahun 2x.
Rupanya saling tatap kali ini harus menjeda sejenak, sembari kembali melihat tugas-tugas yang nampak sudah memanggil dari kejauhan. Semoga saling tatap bisa segera bertatap kembali dengan cerita barunya
0 notes
zaqiabizal · 2 years
Text
Rasanya Aku Sedang Jatuh Cinta
Hai...
Selama hampir 5 bulan tinggal di Jogja, aku merasa nyaman di kota ini. Mulai dari makanan hingga keramahan orang-orangnya. Sampai suatu waktu disela-sela gabut menunggu pengumuman lulus UGM, ngebantuin seorang perempuan yang strugle dengan skripsinya. Bodohnya adalah diri ini tidak mengerti secara jauh tentang penelitian kualitatif. Modal nekat dan menghiasi kegabutan akhirnya memberanikan diri.
Singkat cerita dia lulus dalam 2 bulan bimbingan dengan intens. Awalnya hanya iseng sampai satu momen kita saling terbuka terkait dengan keluarga dan cita-cita. Mulai dari situ ada timbul rasa tertarik walau hanya sedikit.
Seiring berjalannya waktu mengenal dia aku belajar tentang banyak hal terutama menghargai kehidupan. Dia orangnya sederhana, ceria dan yang aku suka adalah pekerja keras. Sosok yang jarang kutemui dari sekian banyaknya wanita.
Sayang, sampai detik ini rasanya seolah memasang barier bagi orang lain masuk kehidupnya. Termasuk untuk mengenal nya lebih jauh. Mungkin ada luka-luka yang masih membekas dihatinya.
Aku bukanlah orang yang mudah jatuh cinta. Bisa dibilang pemilih karena menurutku sebongkah hati tak pantas untuk banyak-banyak singgah ke hati yang lain. Kalau bisa cukup satu, karena aku ingin kisahku porsinya lebih besar jika aku bisa bercerita dengan hanya satu hati aja.
Untuk orang yang saat ini hatiku mulai goyah karenanya, selamat sudah membuka pintu hati yang keras ini. Mungkin kamu tidak tahu tentang tulisan ini, karena aku masih merahasiakannya.
Terimakasih telah menjadi orang yang sederhana dan bisa bercerita banyak hal. Entah aku mungkin takut dan gugup menyatakannya hari ini. Mungkin besok atau lusa ketika memang pada waktunya aku bisa mengungkapkannya.
Mungkin ketika kamu bisa membuka sedikit barier bagi ku masuk, aku sangat ingin menceritakan kisahku lebih dalam. Aku ingin menceritakan soal cita-cita ku, keluarga yang ingin aku bangun sampai bagaimana aku ingin sekali melihat dunia dan berkeliling ke berbagai negara. 
Aku ingin bercerita bagaimana sosial bisa merubah aktualisasi diri manusia. Seperti Bill Gates yang membangun gates foundation atau kalau kamu kenal Andrew Carnegie seorang bapak filantropis yang membebaskan filipina dari jajahan spanyol dengan filatropinya dibidang sosial. 
Hahaha mungkin ini yang disebut jatuh cinta pada hati yang tepat. Semoga tidak patah
1 note · View note
zaqiabizal · 2 years
Text
No more games.
Aku lelah berbasa-basi yang tidak ada artinya. Jangan tanyakan padaku kalimat seperti “Sudah makan belum?” dan “Lagi apa?”, kamu tidak akan mengenal seseorang jika hanya bertanya pertanyaan dangkal seperti itu. Jika kamu benar-benar ingin mengenalku, tanyakan apa ketakutan terbesar dalam hidupku dan siapa orang-orang yang berarti dalam hidupku.  
Aku sudah bosan mengejar-ngejar hati yang memang tidak pernah ingin dikejar. Datang dan pergi seakan-akan aku hanyalah keset. Sengaja menghindar beberapa hari agar dicari-cari. 
Cukup sudah. Aku sudah muak bermain permainan hati ini.
Maka sudah kuputuskan sekarang jika memang benar ada orang di luar sana yang menginginkan masa depan bersamaku, tolong berkatalah yang jujur padaku dan buktikan semua perkataanmu dengan perbuatan.
Kau merindukanku? Beritahu aku.
Kau ingin bertemu denganku? Datanglah ke rumahku atau ajak aku untuk bertemu denganmu.
Kau marah denganku? Beritahu aku alasannya dan mari kita cari solusi bersama.
Kau menginginkanku? Bilang padaku dan aku akan disini bersamamu, takkan kemana-mana.
Hidup kita tidak lama, sayang. Aku tidak ingin menghabiskan waktuku hanya untuk bermain permainan hati seperti itu. Bukankah lebih baik jika kita habiskan waktu kita dengan bersama-sama?
Andira W.
Bandung, 20 Januari 2019.
1K notes · View notes
zaqiabizal · 2 years
Text
Bahkan Aku Lupa
Aku lupa jika hari-hari dalam menjalani hidup harus penuh rasa syukur. Sebab banyak orang diluaran sana ingin menjadi seperti kita yang sibuk mengejar cita-cita dan juga ridho-Nya
Aku lupa jika sabar itu harusnya tidak terbatas. Sebab banyak orang diluaran sana terlalu terburu-buru hingga menyebabkan luka atas ketidaksabaran mereka dalam menghadapi sesuatu
Aku lupa jika Doa dan tawakal adalah paket lengkap yang merefleksikan kehidupan kita. Sebab banyak orang diluaran sana lupa bahwa salah satu sebab mereka terjatuh adalah memisahkan keduanya
Aku lupa jika hari ini, diriku yang sekarang adalah hasil akumulasi dari berbagai macam hal serta doa orang tuaku yang tak pernah putus. Sebab banyak orang diluaran sana sebagian orang tuanya telah tiada sehingga malu rasanya jika aku tak bersyukur masih memiliki orang tua yang utuh hingga hari ini
Bahkan aku lupa, pada-Nya lah tempat semua keluh kesah harus disampaikan. Pada-Nya lah tempat aku meminta. Pada-Nya lah aku bersandar. Sebab banyak diluaran sana lupa kalau mereka memiliki tuhan namun tak menjadikannya prioritas
0 notes
zaqiabizal · 2 years
Text
Takdir
Hi... im back again
Setelah beberapa waktu menghilang karena hacticnya mengejar S2, finally drama per S2 an berhenti di UGM. Walaupun masih mahasiswa pra pasca rasanya ini step awal buat melanjutkan pendidikan yang sempat tertunda 2th lamanya.
Ada hal menarik ketika memutuskan untuk nekad ke jogja dan berhenti dari pekerjaan sebelumnya. Berani ambil resiko (lagi). Lupa kapan terakhir mengambil suatu keputusan besar yang resiko gagal nya juga besar hanya untuk 1 pencapaian tertentu. Rasanya seperti flashback ke masa lalu dimana pernah diposisi ketakutan untuk melangkah, bedanya kali ini tekanannya tidak se menegangkan sebelumnya.
2 tahun tidak bergelut dengan penelitian dan per akademik-an seperti harus mulai dari awal lagi, menariknya adalah pake ngide pindah jurusan ke psikologi. Sungguh beresiko sekali bukan? Tapi bukan itu yang mau di bahas. Kita bicarain soal Takdir
Sebenernya UGM bukanlah prioritas melainkan opsi kedua. Tak pernah menaruh harapan sedikitpun di universitas ini karena memang bukan prioritas utama. Justru menjadi harapan paling besar adalah bisa keterima di UI, ada alasan tertentu kenapa pengen banget kuliah di UI, salah satunya biar bisa ikut politik karena dekat dengan Ibukota. 
Apakah nyesel masuk UGM? Gak sama sekali. Justru sekarang muncul pertanyaan baru “Apa yang bisa gue dapetin atau raih di UGM dan jogja?”
Gue masih ingat perbincangan dengan kolega lama terkait takdir. Perbincangan itu mengarah pada suatu ketetapan yang gak bisa kita intervensi sama sekali. Yup ketetapan Allah gak bisa kita intervensi. Bisa jadi apa yang kita mau bukanlah keputusan yang baik di mata allah, pun sebaliknya. Bisa jadi yang gak kita harapkan justru menjadi keputusan terbaik dari Allah.
Pasti ada alasan kenapa gue keterima di UGM dan ditolak di UI sampe 2x. Gue belum tau jawabannya hari ini, tapi semoga apa yang menjadi ketetapan dari Allah bisa gue jalanin semaksimal mungkin.
Gue jadi inget doa orang tua sederhana banget “Coba kalau doa itu minta yang terbaik. Kalau emang UGM yang terbaik berarti itu pilihannya Allah. Mama Papa nya kalau doain kamu tuh gak pernah spesifik, minta yang terbaik yang anak-anak jalanin hari ini”
Lucu ya, kadang gue lupa kalau doa orang tua itu bagian restu paling sakral dalam menjalani kehidupan. Termasuk keputusan-keputusan yang kita buat hari ini. Keknya gue curiga soalnya Orang Tua udah ngode “Kalau cari jodoh orang jawa aja”
Hhhhmmm keknya gegara itu kali ya ditolak UI 2x padahal belajarnya udah ampe mampus hahahaha
1 note · View note
zaqiabizal · 2 years
Text
Engkau tidak menikahi aku
Engkau tidak menikahi aku yang kau lihat postinganya di sosial media.
Engkau tidak menikahi aku yang kamu kenal ketika kita berkomunikasi di whatsapp ataupun line.
Kamu tidak pula menikahiku yang kamu lihat pernah memimpin sebuah organisasi ataupun mengisi sebuah acara
Karena
Kamu menikahi seorang anak yang dilahirkan kedua orang tuanya puluhan tahun yang lalu
Kamu menikahi seorang manusia yang memiliki masalalu dan masih berjuang untuk masa depannya
Kamu menikahi seseorang yang memiliki pengalaman hidupnya sendiri yang membentuk pribadinya sendiri.
Kamu menikahi seseorang yang mungkin kamu tidak mengenalnya secara utuh.
Maka
Jangan pernah berhenti untuk terus mengenaliku. Karena awal dari sebuah kekecewaan adalah sebuah ekpektasi dan khayalan.
Berusahalah untuk mengenalku sepanjang waktu. Karena aku akan terus bertumbuh dan berubah. Dan semoga dengan bersama nya kita, perubahan itu mengarah lebih baik. Bukan sebalik nya.
Begitu pula aku. Aku hanya mengenalmu sebatas yang kau tunjukan kepadaku. Aku akan terus berusaha mengenalmu sejak pertamakali janji itu di ucapkan.
536 notes · View notes
zaqiabizal · 2 years
Text
Tutorial Jatuh Cinta
Jatuh cintalah pada seseorang yang perasaan cintanya lebih besar darimu. Karena ia akan membuatmu menjadi sangat berharga. Bersedia untuk melakukan hal-hal kecil untukmu, menggendong anakmu saat kelelahan, membiarkanmu tetidur dan ia membereskan rumah, membelamu jika ada orang lain yang menyerangmu, menyediakan makanan-makanan kecil saat kamu malas memasak, dan tidak marah-marah saat kamu menghabiskan uang yang digunakan untuk kebutuhan kalian berdua. Jatuh cintalah pada seseorang yang memiliki cara berpikir yang baik, yang luas, yang terbuka. Karena di dalam pikirannya nanti kamu akan tinggal. Karena cara berpikirnya itulah yang akan kamu hadapi selama kalian bersama. Tentu merepotkan tinggal bersama orang yang ternyata cara berpikirnya mudah menerima hoax, tidak bisa mencerna informasi dengan baik, tidak bisa mengambil keputusan dengan bijak, tidak ada keinginan untuk berkembang, tidak punya pendirian yang kuat. Lelah sekali tinggal di pikiran yang seperti itu, bukan? Jatuh cintalah pada seseorang yang mudah diajak berbicara. Kamu tak perlu merasa takut untuk mengutarakan segala isi hatimu, mengutarakan segala penatmu, mengajaknya berdiskusi untuk keluargamu. Tentu tidak enak jika selama bersama, kalian tidak bisa membicarakan hal-hal penting untuk keluargamu. Bahkan, untuk sekedar mengatakan bahwa kamu lelah dan memintanya untuk mengasuh anak sebentar saja, kamu takut. Tak leluasa untuk berbicara. Padahal, memiliki teman bicara seumur hidup yang nyaman itu benar-benar anugrah yang tak ternilai.
Kalau kamu ingin jatuh cinta, tutup sejenak matamu dari hal-hal yang kamu lihat darinya. Rasakan dari hatimu, berpikirkan sejauh mungkin. Seberapa bisa kamu hidup dengan sosok sepertinya. Karena apa yang kamu lihat dari matamu, seperti kecantikan/ketampanan itu akan usang dimakan usia, harta bisa hilang, jabatan bisa lepas.  Kalau nanti kamu jatuh cinta, kamu tak lagi takut jatuh ditempat yang menyakitkan karena kamu bisa memilih di tempat seperti apa cintamu jatuh. Hati-hatilah memilihnya. Kalaupun harus menempuh jalan yang panjang dan berliku, tidak apa-apa. Kalau harus menempuh waktu yang lama, tidak apa-apa. Tidak apa-apa.
©kurniawangunadi
3K notes · View notes
zaqiabizal · 2 years
Text
Am i tired? Yes
Am i stress? Yes
Am i sad? Totally yes
I don't like failure. I forgot last time when i failed for something that i want. This is sucks. I was cried cause my energy has gone. My emotions, decision etc is done yet
But again, this not the end. I was mad to god, I was mad for my self. Why u didnt try so hard. But I was relize that all my destiny has made from god.
Thank u Bandung, I enjoyed for 1 year left. Learn a lot about life. I know im selfish to choose u before. But again, im gonna miss u someday. For ur food, friends and sundanese language.
Fvk I hate it.
0 notes
zaqiabizal · 2 years
Text
I was failed for many times. I know this is not ending for me cause im still younger at 24. Thank u Bandung for 1 year left. Its time to say goodbye. Bye UI, thank u for the hope. Remember when i said "gagal masuk UI?". Yup prepare under 10 days is not enough. My fault
After lebaran im not in Bandung again. I move to Yogyakarta for live. In there I have om and tante from my arabic family. Tante has a lecture in yogya, so Im gonna prepare a lot.
Bandung is amazing city but my soul is not here. Malang always be my heart, so yup hopefully Yogyakarta be my heart too cause I miss javanese culture and food
0 notes
zaqiabizal · 2 years
Text
Sendirian dan Kesepian
Kadang diantara kita pasti sering ngalamin fase ini. Entah sesibuk apapun kita bekerja ataupun sering ngobrol dengan teman kerja tetap aja masih ngerasa sendiri dan sepi. Ternyata punya kegiatan yang banyak gak menjamin diri kita bebas dari rasa sendirian dan kesepian.
Beberapa diantara penyebabnya adalah ada ruang kosong yang sampai saat ini belum ada yang menembusnya. Bisa jadi kita yang menutup diri, bisa jadi karena trauma masa lalu atau seringnya dikecewakan oleh realita.
Dari beberapa buku yang gue baca ataupun beberapa film yang gue tonton ternyata solusinya cukup mudah sekaligus yang paling susah. Menemukan orang yang  tepat. Simple but its hard
Selama masih belum tercapainya itu rasanya kita selalu terbayangi oleh rasa kesepian ini. Tetap saja yang paling utama adalah bersandar dengan-Nya, namun rasa-rasanya tak elok juga kalau kita menutup diri. Terutama sebagai mahluk sosial yang butuh perhatian.
Apakah sampai saat ini masih mengalami fase ini? 
0 notes
zaqiabizal · 2 years
Text
I wish the best gift on my birthday is "KETERIMA DI UI"
0 notes
zaqiabizal · 2 years
Text
Soft Spot
Aku percaya bahwa setiap orang mempunyai seseorang 
yang menjadi titik kelemahannya.
Dan untukku, 
seseorang itu adalah kamu.
Tidak peduli sudah seberapa sering kamu pergi, 
aku pasti akan menerimamu kembali ke dalam hidupku
seakan kepergianmu kemarin tidak pernah menyakiti hatiku.
Luka yang kamu torehkan di hatiku, kamu tebus dengan perlakuanmu 
yang mengistimewakanku, seakan aku adalah 
satu-satunya wanita yang paling spesial dalam hidupmu.
Tapi kamu bisa berubah menjadi sangat dingin,
memperlakukanku seakan aku hanyalah beban dalam hidupmu,
dan aku tidak pernah tahu alasan mengapa kamu seperti itu.
Dan tetap saja,
maaf yang tidak pernah kamu minta 
akan terus saja aku berikan kepadamu.
Aku tidak akan pernah bisa membencimu,
meskipun aku tahu bahwa semestinya aku harus.
A.W.
Bandung, 18 September 2018.
838 notes · View notes
zaqiabizal · 2 years
Text
Tentang Jawaban
Pernah gak sih kita kalau ngalamin sesuatu kejadian dalam hidup, suka banget mencari-cari jawaban. Kasarannya kita sedang berkelana kesana kesini. Datang ke tempat A, bersandar di pundak B, atau mencari telinga C. Bahkan dalam proses pencarian tersebut gak berbuah hasil sama sekali. Justru kita terus berlari sampai dititik jenuh. What should i do?
Semakin dewasa, kita juga menyadari bahwa lingkaran pertemanan kita semakin sedikit dan dalam. Alhasil kita hanya membuka diri pada orang-orang yang kita anggap punya pengaruh dalam hidup kita.
Karena sudah jenuh alhasil kita terjebak pada kondisi stuck. Temen gak punya, nyari jawaban gak ketemu. Ujung-ujungnya stress dan menyalahkan diri sendiri. Se gak becus itu aku ya?
Gue cuma pengen kasih tau kalau kita semua punya perasaan yang sama pada titik tersebut. Lucunya kadang jawaban yang dicari itu ada lho di samping kita. Bisa dari keluarga atau sahabat yang mungkin sebagian dari kita menganggap mereka adalah keseharian sehingga validasi nya kurang. Butuh orang lain yang mungkin kita kenalnya juga gak lama, tapi menganggap validasi mereka besar sehingga gak akan habisnya kita mencari.
Kalau lu nanya apakah gue sekarang ada di fase tersebut? Yes
Sederhananya adalah Doa dan sabar
Capek gak si lari-larian terus?
Capek gak si merhatiin orang yang belum tentu orang tersebut care dengan kita? padahal tanpa kita sadari ada lho orang-orang yang se sayang itu sama kamu sampai ngorbanin waktunya untuk sekedar peduli. Tapi kamu gak pernah anggap dia ada hanya karena dia bukan siapa-siapa kamu (it mean special)
Tentang jawaban ternyata rumusnya sederhana. PEKA!
peka kalau allah itu ngasih solusi 
peka kalau allah itu menghadirkan orang-orang yang peduli
peka kalau allah itu pengen kamu upgrade diri
Masalahnya kita sering kali tidak peka terhadap apa-apa yang hadir di sekitar kita. Kita hanya sibuk mencari validasi atas tersiksanya diri kita dalam fase kehidupan. Padahal kita hanya perlu bersandar di tempat yang tepat
1 note · View note
zaqiabizal · 2 years
Text
Bandung is a good city but my soul not in here. I dunno...
0 notes