Tumgik
najmahnrl · 1 year
Text
Selamat kembali ke rutinitas!
Kembali menjalani padatnya aktivitas
Kembali berjuang melawan rasa malas
Kembali detail mengatur prioritas
Tak lupa menyikapi waktu dengan tegas
Selamat kembali bergegas dalam mencapai kebermanfaatan tanpa batas!
2/5/23
-*
7 notes · View notes
najmahnrl · 1 year
Photo
Tumblr media
All our paths look so different that it’s impossible to compare yours to anyone else’s.
Chibird store | Positive pin club | Instagram
3K notes · View notes
najmahnrl · 2 years
Text
Ketika kita mempersembahkan harta kita untuk kebermanfaatan, insyaAllah akan datang berbagai macam kemudahan. Akan datang jalan keluar terbaik dari berbagai permasalahan sebab Yang Maha besar yang langsung turun tangan.
Jangan pernah ragu untuk menyisihkan harta kita demi kebermanfaatan karena kita tak pernah tahu apa yang Allah rencanakan.
Apalagi kita sebagai perempuan, sebagai makhluk Allah yang default-nya tak memiliki banyak tanggungan. Maka seharusnya tak ada banyak alasan untuk menyisihkan sebagian besar harta demi kebermanfaatan.
-*
6 notes · View notes
najmahnrl · 2 years
Text
Jangan pernah berhenti untuk berdoa. Karena sejatinya doa adalah puncaknya sebuah ibadah seorang hamba kepada penciptanya.
Bahkan para ulama mengatakan, 'aku lebih khawatir aku tidak diberikan taufik untuk berdoa daripada doaku tidak dikabulkan oleh Sang Pencipta'
Maka soal dikabulkan atau tidak itu bukan urusan kita, hambaNya. Sang Pencipta lebih tahu mana saja yang terbaik untuk kita dan kapan saja waktu yang tepat dikabulkannya doa-doa kita.
Jika cepat dikabulkan, Alhamdulillah. Jika belum dikabulkan, percaya saja mungkin saat ini memang bukan waktu yang terbaik menurut Allah.
Mungkin besok lusa atau mungkin hasil dari doa-doa kita sudah menumpuk menjadi sebuah istana di surga. Hanya Allah yang Maha Tahu segalanya. Tugas kita cukup mengimani dengan sebaik-baiknya.
-*
0 notes
najmahnrl · 2 years
Text
Ketika kita memilih untuk menjalani alur kehidupan ini dengan iman, melewati berbagai macam plot twist dengan ketakwaan, memecahkan teka teki takdir demi mencari hikmah terselip dari sang penulis skenario kehidupan. Maka walaupun mengejutkan, setelahnya kita akan merasakan yang namanya ketenangan. Seperti yang Allah katakan, "dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa" (Q.S Al-A'raf : 128)
-*
0 notes
najmahnrl · 2 years
Text
MASALAH
Ketika dihadapkan oleh berbagai permasalahan,
Hadapi mereka dengan senyuman
Selesaikan satu persatu dengan perlahan
.
Perhatikan setiap ucapan yang kita keluarkan
Serta pastikan ucapan tersebut adalah kebaikan
Bukan keburukan yang mempersulit permasalahan
.
Jalani dengan penuh kesabaran
Hingga pada akhirnya Allah memberikan pertolongan
Memberikan kita arahan dan kemudahan
Sebagai jalan terbaik dari segala permasalahan
0 notes
najmahnrl · 2 years
Text
Ketika kita memilih untuk menjalani alur kehidupan ini dengan iman, melewati berbagai macam plot twist dengan ketaqwaan, memecahkan teka teki takdir demi mencari hikmah terselip dari sang penulis skenario kehidupan, maka walaupun mengejutkan, setelahnya kita akan merasakan yang namanya ketenangan. :)
0 notes
najmahnrl · 3 years
Text
Aku kira kita yang paling istimewa.
Hidup ditanah yang damai. Memiliki segala kekayaan. Juga bisa menentukan nasibnya sendiri.
Bukan negeri yang penuh dengan peperangan. Bahkan tinggal dirumah sendiripun bisa di usir pergi.
Aku kira kita yang paling istimewa.
Membuka jendela pagi menyaksikan mentari pagi. Berjalan di tengah malam, menyaksikan gemerlap bintang.
Bukan negeri yang penuh dengan ketakutan disana-sini. Tak ada mentari pagi, apalagi bintang di malam hari. Hanya ada asap yang membumbung tinggi.
Tapi istimewa di mata manusia bisa jadi berbeda di mata Tuhan. Mereka yang rela mati membela negerinya selalu ada tempat lebih istimewa dibumi dan dilangit.
Nyawa mereka pergi. Tapi namanya terus abadi. Bukankah tak ada keluhuran paling abadi selain mempertahankan diri sendiri dan orang disekitarnya dari kerusakan?
Kita memang hidup nikmat. Tapi mereka memiliki kesempatan untuk hidup terhormat. Kita memang hidup laksana ditaman surga. Tapi bisa jadi mereka lebih dekat untuk menggapai surga sesungguhnya.
Cukup ingat kata Bung Karno "Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel".
Doa terbaik dari kami. Untuk kedamaian dan perdamaian di Palestina.
162 notes · View notes
najmahnrl · 3 years
Text
Lagi-Lagi Lakukan Banyak Kesalahan
Sampai jumpa lagi Ramadhan. Maaf, lagi-lagi diriku melakukan banyak kesalahan. Lagi-lagi diriku belum maksimal dalam meraih banyaknya keutamaan. Ah, begitu banyak penyesalan yang saat ini aku rasakan.
Entah penyesalan ini mau berulang sampai kapan. Tahun kian berganti tanpa adanya banyak perubahan. Niatnya sih, tidak ingin mengulangi kesalahan yang telah dilakukan. Ingin melakukan banyak perbaikan. Sampai-sampai mengatur berbagai rencana dalam kepala sebagai persiapan. Agar diri ini tak lagi lakukan kesalahan yang sama di tahun depan. Namun, setiap rencana pasti butuh pengamalan.
Sayangnya, itulah kesalahan besar yang banyak terjadi. 11 bulan persiapan ramadhan tak dimanfaatkan sama sekali. Tak ada aksi serius untuk mengamalkan berbagai rencana yang telah dipikirkan berhari-hari. Hingga pada akhirnya, sebagian besar rencana menjadi wacana tak berarti. Jadi mau sampai kapan seperti ini?
1 note · View note
najmahnrl · 3 years
Text
Takdir Hidup yang Tak Mudah
Ketika dihadapkan oleh takdir hidup yang tak mudah, kita seringkali bertanya-tanya, "Kenapa ini terjadi padaku? kenapa aku ditakdirkan untuk menghadapi masalah ini? Kenapa sulit sekali melewati semua ini?" dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang serupa. Alih-alih bangkit untuk menghadapi takdir, kita malah patah semangat sampai enggan melakukan aktifitas apapun; merenung dan bersedih sampai tak ingat waktu. Lalu apakah takdir hidup kita akan menjadi mudah setelah itu? Silahkan jawab masing-masing.
Takdir hidup memang tak semuanya mudah untuk dilewati. Namun dibalik itu semua, ada Sang Penulis takdir yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Sang Penulis yang bijak dalam memilih setiap takdir yang akan dihadapi oleh hambaNya, Sang Penulis yang paham akan kebutuhan hambaNya, dan Sang Penulis yang tahu kemampuan hambaNya.
Maka dari itu, sebenarnya kita tak pantas untuk bertanya "kenapa" pada takdir hidup yang kita jalani, sebab jawaban terbaiknya hanya Sang Penulis takdir yang mengetahui. Kita sebagai hamba-Nya cukup menghadapinya dengan ikhlas. Pada akhirnya, Sang Penulis pasti akan memberikan kita jawaban terbaiknya. Jangan tanya kapan waktunya. Lagi-lagi hanya Sang Penulis yang tahu waktu terbaiknya.
Sama halnya ketika Sang Penulis menurunkan ayat-ayat Al-Qur'an kepada Rasulullah. Karena kebijaksanaan dan pengetahuan-Nya yang melebihi siapapun, Ia turunkan ayat demi ayat sebagai jawaban terbaik bagi hamba-hamba-Nya. Ia turunkan surah Al-Fath pada peristiwa Hudaibiyyah, Ia turunkan Al-Isra ayat 60 ketika kaum kafir Quraisy mengejek Rasulullah yang bercerita tentang perjalanan isra dan mi'rajnya, Ia turunkan Al-Hujurat ayat 9 ketika ada dua orang muslim yang sedang bertengkar pada masa itu, dan kejadian serupa lainnya. Hebatnya, ayat-ayat Al-Qur'an tak hanya menjadi jawaban terbaik pada masa itu. Seiring berjalannya waktu, ayat-ayat Al-Qur'an selalu saja menjadi jawaban terbaik bagi siapa saja yang mengimaninya.
Jadi, daripada sibuk bertanya 'kenapa?', coba temukan sendiri jawaban terbaiknya. InsyaAllah petunjuk Sang Penulis akan kau temukan segera.
---------------------------------------------------------------------
"Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar telah diberi Al-Qur'an dari sisi (Allah) Yang Mahabijaksana, Maha Mengetahui"
0 notes
najmahnrl · 3 years
Text
Hikmah Terselip
Tak sengaja tercebur dalam lingkungan menyebalkan, lalu bertemu dengan makhluk-makhluk menjengkelkan, namun mendapat hikmah kemudian. Hal yang aneh bukan? Tapi ini kenyataan. ---------------------------------------------------------------------------- Seringkali takdir berjalan tak sesuai keinginan hati. Setiap langkah yang kita jalani, pasti ada saja hal menyebalkan yang menghampiri. Ingin rasanya menikmati hidup tanpa beban di hati, tapi sayangnya itu tak akan terjadi. Takdir adalah ketetapan Ilahi. Bukan sekadar ketetapan yang biasa kita temui. Dalam setiap takdir yang kita jalani, pasti ada banyak makna terselip dari Sang pencipta alam ini. Makna hidup yang seringkali tak mudah dipahami. Hanya orang-orang terpilih yang pada akhirnya dapat memahami. Sampai akhirnya menyadari bahwa setiap takdir yang dijalani menyimpan begitu banyak hikmah dikemudian hari. Seringkali Allah memang sengaja menetapkan suatu kondisi di luar keinginan hati. Suatu kondisi yang sangat membebani hati. Tapi, Allah tak akan melakukan hal itu tanpa alasan yang pasti. Di balik seluruh beban ini, Allah sudah menyiapkan berbagai hikmah yang sangat berguna bagi kita di kemudian hari. Berbagai hikmah yang dapat menolong kita suatu hari nanti. Jika sudah paham akan hal ini, beban berat sekalipun akan terasa ringan di hati. ---------------------------------------------------------------------------------------- "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui" Q.S Al-baqarah [2] : 216
0 notes
najmahnrl · 3 years
Text
Bukan Istirahat
Libur panjang seringkali membuat manusia lalai. Bukan hanya lalai dalam hal ibadah, tapi juga lalai dalam berbagai kewajiban dunia. Rasa-rasanya ingin istirahat saja selama liburan. Ingin merehatkan hati, pikiran, dan jasmani yang sudah terlalu lelah menjalani hari-hari padat. Namun, apakah kita benar-benar beristirahat selama liburan?
Berselancar di sosial media tanpa jeda, menghabiskan malam dengan berbagai drama Korea, menjelajahi e-commerce sepuasnya, dan berbagai kegiatan serupa; apa itu yang dinamakan istirahat?
Alih-alih merehatkan hati, pikiran, dan jasmani; kita malah dibuat semakin lelah dengan menuruti keinginan diri yang tiada henti. Keinginan diri yang tak lain berasal dari setan atau bahkan hawa nafsu sendiri. Coba pikirkan kembali, waktu kita terbatas di dunia ini, apakah tak sayang jika banyak dihabiskan dengan hal-hal seperti tadi? Apakah tak menyesal jika banyak kesia-siaan yang kita lakukan sebelum mati?
Jika benar-benar ingin merehatkan diri selama liburan, lakukanlah dengan benar. Kurangi interaksi dengan gadget, tidur yang cukup, olahraga yang teratur, dan nikmatilah hiburan secukupnya. Lakukanlah kegiatan yang dibutuhkan bukan diinginkan. Sebab kebutuhan datangnya dari akal, sedangkan keinginan datangnya dari hawa nafsu.
Ingat, sebaik-baik tempat istirahat hanyalah di syurga, maka beristirahatlah secukupnya selama di dunia. Jangan sampai istirahat kita di dunia membuat kita lalai, sehingga tak dapat kesempatan untuk beristirahat di syurga. Nauzubillah :(
--------------------------------------------------------------------
"Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa"
Q.S An-Nisa' [4] : 77
1 note · View note
najmahnrl · 4 years
Text
Kenangan
Ternyata jarak hanya akan memisahkan raga, sebab kenangan membuat hati dan pikiran kita seakan selalu bersama.
--------------------------------------------------------------------
Seiring berjalannya waktu, seiring bertambahnya usia, masa-masa yang terlewati perlahan berganti menjadi kenangan. Kenangan yang tak berkesan perlahan mulai menguap dari ingatan. Kenangan yang sudah begitu lama perlahan tak sengaja terlupakan. Sisanya hanyalah kenangan berkesan yang masih setia berada dalam ingatan.
Tak peduli baik atau buruknya, seluruh masa yang berkesan rasanya seperti memaksa untuk tetap berada dalam ingatan. Walau diri ini sudah berusaha melupakan. Tapi apa daya, sepertinya mereka memaksa diingat agar dapat dikenang dan menjadi pelajaran.
Tak apa, sepertinya memang begitu cara kerjanya. Kenangan baik akan memaksa menetap agar dapat dikenang oleh empunya. Sedangkan kenangan buruk memaksa menetap agar dapat menjadi pelajaran bagi empunya.
Bukankah menyenangkan ketika mengingat kembali kenangan yang baik? Apalagi ketika yang diingat adalah kenangan bersama orang-orang yang spesial di hati. Mungkin jarak kita dengan mereka--orang-orang yang spesial di hati--sudah tak sedekat dahulu, tetapi kenangan seakan-akan dapat menghilangkan jarak itu.
Bukankah bermanfaat sekali ketika mengingat kembali kenangan yang buruk? Dengan adanya kenangan buruk, kita bisa introspeksi diri, kita bisa memperbaiki kesalahan diri yang pernah sebabkan masalah di masa lalu. Sehingga kita tidak lagi jatuh di lubang yang sama saat ini.
Pada akhirnya, kenangan menjadi sangat berguna bagi diri, ya?
1 note · View note
najmahnrl · 4 years
Text
Pahlawan Tanpa Gelar
Mereka yang jasanya tak kalah hebat, namun namanya tak tercatat. --------------------------------------------------------------------- 11 November 2020, 1 hari setelah peringatan hari pahlawan. Tepat pada hari lahirnya seorang Pahlawan Nasional yang memimpin perang Jawa pada tahun 1825 hingga 1830. Perang yang tercatat sebagai perang dengan korban terbesar dalam sejarah Indonesia. Tapi di tulisan kali ini, aku tidak ingin bicara tentang mereka yang namanya sudah tercatat sebagai Pahlawan Nasional. Aku ingin bicara tentang mereka yang seakan terlupakan. Mereka yang berjiwa nirmala, namun namanya tak tercatat sebagai pahlawan negara. Walau begitu, nama mereka tak akan pernah terlupakan oleh sejarah. Nama mereka akan selalu harum walau tak miliki gelar Pahlawan Nasional. Miris rasanya melihat banyak pengorbanan besar yang jarang diketahui orang, banyak keberanian yang tak dikisahkan, bahkan banyak pejuang negara yang namanya tak dikenal. Akibatnya, hanya pahlawan itu-itu saja yang kita kenal sebagai pejuang negara Indonesia. Sebenarnya, bisa ada dua kemungkinan; antara nama mereka yang tak pernah dipublikasikan oleh negara, atau memang kita yang tak mau membaca tentang mereka. Di tengah keadaan Indonesia yang rendah literasi, kemungkinan kedua sangat mungkin sekali terjadi; sebab jika kita mau mencari, pasti banyak ditemukan tulisan tentang mereka—Pahlawan—yang tak digelari. Memaksa negara untuk berikan gelar Pahlawan Nasional pada mereka tentulah sukar sekali, tapi tetap ada cara untuk hargai pengorbanan dan perjuangan mereka yang tak tertandingi; yaitu dengan meningkatkan literasi negara ini. Dengan meningkatnya literasi, nama-nama mereka akan dikenali; perilaku mereka akan diteladani; bahkan perjuangan mereka pun akan diikuti. Ah, semoga saja hal itu akan segera nyata terjadi.    
0 notes
najmahnrl · 4 years
Text
Mereka yang Berjiwa Nirmala
Pertanyaannya, apa masih ada manusia-manusia yang berjiwa nirmala di zaman ini?
-------------------------------------------------------------------
Mumpung hari pahlawan, mari kita bicara tentang kepahlawanan. Bicara tentang perjuangan, pengorbanan, dan pengabdian mereka demi kemerdekaan. Bicara tentang keberanian mereka melewati berbagai pertempuran, pertikaian, dan perlawanan. Bicara tentang kegigihan mereka dalam menjaga negara ini dari berbagai ancaman.
Perjuangan mereka tak pernah mengenal rasa lelah, pengorbanan yang mereka berikan seakan tak ada habisnya, tak lupa pengabdian mereka pada rakyat yang begitu tulus. Mereka berikan semua itu tanpa pamrih sedikitpun. Bagi mereka, kemerdekaan negara inilah yang utama.
Tak peduli sebanyak apa pertempuran, pertikaian dan perlawanan yang harus mereka hadapi; mereka hadapi semua itu dengan gagah berani. Tak mengenal rasa takut sedikitpun pada lawan yang sedang mereka hadapi. Bagi mereka, kesejahteraan rakyat negara inilah yang utama.
Berbagai cara mereka lakukan demi menjaga negara ini dari ancaman lawan. Entah berapa banyak tenaga dan harta yang mereka berikan. Bagi mereka, keamanan bangsa inilah yang utama.
Berbagai ide mereka keluarkan, berbagai karya mereka ciptakan, berbagai inovasi mereka kembangkan. Demi negara ini, mereka rela lakukan hal yang lebih; sebab bagi mereka, kemajuan bangsa inilah yang utama.
Sayangnya, hanya mereka yang berjiwa nirmala yang bisa lakukan itu semua. Mereka yang jiwanya bersih, suci, dan tak ternodai. Mereka yang tak pernah inginkan jabatan, harta, dan segala kenikmatan yang tersedia dalam kursi pemerintahan.
Ah andai saja, negara kita saat ini dipimpin oleh mereka yang berjiwa nirmala. Mungkin tak akan serumit ini keadaannya :).
0 notes
najmahnrl · 4 years
Text
Kecewa
Mau Sampai kapan menjadi budak dunia? Banyak berharap pada hal yang fana, hasilnya tak lain adalah kecewa.
-------------------------------------------------------------
Di tengah perkembangan zaman yang sangat pesat ini, dunia semakin terlihat menggiurkan bagi jutaan mata manusia. Sampai-sampai diri ini juga menaruh keinginan pada dunia secara diam-diam. Biasanya lakukan hal itu tanpa kesadaran penuh, sebab di hati masih ada iman yang inginkan akhirat juga. Tapi apa jadinya bila kesadaran penuh itu sudah kembali, namun diri tetap tak beralih pada hal duniawi yang diingini?
Biasanya si hasilnya adalah rasa kecewa yang tak berujung pasti. Entah kecewa dengan keadaan yang dialami, kecewa dengan kelakuan diri sendiri, atau bahkan kecewa dengan orang-orang disisi. Bila kecewa pada keadaan yang dialami, silahkan lihat pada beberapa postingan sebelum ini, kira-kira seperti itu solusi yang bisa kuberi; bila kecewa pada diri sendiri, silahkan intropeksi diri, kemudian segera perbaiki kesalahan yang sudah disadari; lalu bagaimana bila kecewa dengan orang-orang disisi?
Mungkin kita hampir setiap hari ya, menaruh kecewa pada makhluk yang bernama manusia? Padahal diri ini juga makhluk yang sama. Pasti pernah beberapa kali menanam rasa kecewa pada sesama.
Seketika muncul pertanyaan ini di kepala, apakah ini sebuah karma ya? Akibat menanam rasa kecewa, lalu kita merasakan hal yang sama di hari-hari berikutnya.
Atau mungkin ini memang hukum dunia? Akibat terlalu berharap pada hal duniawi yang fana. Sehingga tak dapat rida dari yang Maha Kuasa. Pada akhirnya, hanya rasa kecewa yang dirasa setiap harinya :(.
1 note · View note
najmahnrl · 4 years
Text
Ternyata Diri Ini Begitu Jemawa
Tak sadar, diri ini begitu jemawa hingga ciptakan kelalaian yang tak berujung pasti.
----------------------------------------------------------------
"Dari Abu Hurairah RA. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘Usia umatku (umumnya berkisar) antara 60 sampai 70 tahun."
Kutipan hadist di atas sebetulnya sangat menampar, jika kita pahami dengan baik. Mengingatkan kita bahwa waktu kita berada di dunia ini tidak akan lama lagi. Coba saja renungi, sudah berapa tahun kita habiskan waktu kita di dunia ini? Kemudian kurangi angka 60/ 70 dengan angka tersebut. Lalu bayangkan hasilnya adalah perkiraaan sisa waktu kita hidup di dunia ini. Ingat ya, hanya perkiraan. Sebab takdir kematian kita hanyalah Allah yang mengetahui.
Kira-kira dengan tahun-tahun yang telah terlewati dan perkiraaan sisa waktu hidup sebelum mati, sudah sebanyak apa amal yang sudah disiapi?
Ah, sungguh pertanyaan yang sangat menusuk hati. Tapi akhirnya, ada suatu hal yang baru kusadari. Ternyata diri ini begitu jemawa hingga lupa bahwa tak punya banyak waktu di dunia ini, diri ini begitu jemawa hingga lalai dalam mempersiapkan diri menuju mati, dan lagi-lagi diri ini begitu jemawa hingga terjebak dalam lubang kenikmatan duniawi.
Tak sadar diri ini telah ciptakan kelalaian akibat kejemawaan dalam hati. Tinggalkan banyak amal kebaikan sebab kelalaian menguasai diri. Ketika tiba waktu mati, hanya penyesalan yang bisa dilakui.
Namun tak ada kata terlambat bila baru menyadarinya saat ini, selama masih ada waktu untuk perbaiki diri, maka masih ada pula peluang untuk siapkan amal terbaik manuju mati. Jadi jangan lagi sia-siakan waktu sisa ini untuk kelalaian yang tak berujung pasti.  
0 notes