Tumgik
panphila-filosofi · 7 months
Text
Palestina : Antara Tanah Perjanjian dan Konsekuensi Poligami Abraham
Tumblr media
Nabi Ibrahim dalam bahasa Ibrani (Hebrew) disebut Abraham. Beliau berasal dari negeri Babilonia wilayah Selatan Mesopotamia kuno atau kini negara Irak. Abraham mempunyai dua istri. Istri pertamanya yaitu Sarah berasal dari Palestina, dan istri keduanya yaitu Hagar (Hajar) berasal dari Ethiopia, Afrika Timur.
Sarah terlambat memiliki anak. Hagar mendahuluinya mempunyai putra yaitu Ismael. Setelah itu barulah Sarah mempunyai putra yaitu Isaac (Ishak). Dari Ismael tidak ada menurunkan para Nabi kecuali Nabi Muhammad. Sementara dari Isaac banyak menurunkan para Nabi khususnya Nabi-Nabi yang berasal dari Israel. Adapun Israel nama lain dari Yakub, dalam bahasa Ibrani disebut Israel, dalam bahasa Arab disebut Yakub. Dari Israel alias Yakub menurunkan para Nabi diantaranya Yusuf, Yunus, Ali-Imran, Harun, Musa, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa, Zakaria, Yohanes Pembaptis (Yahya), dan Yesus (Isa). Kesemuanya merupakan keturunan Yakub atau Israel, dari jalur Isaac (Ishak) putra kedua Abraham (Ibrahim) dari istri pertamanya Sarah yang berkebangsaan Palestina. Adalah wajar jika umumnya bangsa Israel lebih memuliakan Sarah dan umat Islam umumnya lebih memuliakan Hagar (Hajar). Namun perlu disadari bahwa keduanya adalah istri Abraham dengan tentunya mempunyai kelebihan dan keterbatasannya masing-masing.
Adapun yang dijanjikan atau diberikan tanah oleh Allah di Palestina adalah Abraham, bukan Israel (Yakub). Karena ketika Allah menjanjikan tanah tersebut kepada Abraham, Israel belum ada. Justru Israel adalah keturunan Sarah, orang Palestina. Di zaman kuno Palestina bernama tanah Kana'an dan yang mendiaminya disebut bangsa Kana'an. Dengan kata lain, bangsa Kana'an/ Palestina kuno lebih dulu ada sebelum Israel. Dalam perspektif Alkitab, tanah Palestina diperuntukkan untuk seluruh keturunan Abraham (Kejadian13:14-17). Berarti tidak terbatas pada keturunan Abraham dari Sarah istri pertamanya saja, melainkan juga keturunan Hagar istri keduanya. Artinya sebenarnya tanah tersebut milik perjanjian tiga agama alias agama Abrahamik : Yahudi, Kristen, Islam.
Perang Israel-Palestina bagaikan perseteruan dua istri Abraham. Sarah dibela oleh kelompok Yahudi-Israel dan Hagar dibela oleh kelompok Muslim-Palestina. Keduanya berselisih atas kepemilikan tanah Palestina. Masing-masing mengklaim Palestina sebagai tanah leluhur mereka, terlebih Israel yang paling ngotot terhadap kepemilikan tanah itu, karena merasa Sarah adalah yang paling superior sebagai istri pertama Abraham. Seharusnya jika antar umat beragama ini saling menginsyafi bahwa sejarah genetik agama mereka berasal dari kakek moyang yang sama yaitu Abraham, maka kecil kemungkinan terjadinya konflik.
Hudhurul Qolby Panphila
08 November 2023
0 notes
panphila-filosofi · 7 months
Text
Tanah Perjanjian Israel
Tumblr media
Leluhur Palestina berasal dari bangsa Yunani kuno, dengan kata lain orang Yunani-lah yang pertamakali menempati tanah Palestina, tepatnya berasal dari suku Yunani Mycenaean. Setelah sekian lama Yunani berkuasa atas tanah Palestina, barulah kemudian masuk bangsa Israel berupaya untuk mengkudeta Palestina dari bangsa Yunani.
Berawal dari Nabi Musa yang merupakan Nabi dari bangsa Israel, bersama kaumnya melarikan diri dari Mesir, setelah Musa membelah Laut Merah, kemudian mereka menuju “tanah yang dijanjikan Tuhan” kepada bangsa Israel yakni tanah Kana'an atau yang sekarang disebut Palestina (dalam Taurat disebut Kana'an).
Namun, Musa tidak berkesempatan memasuki tanah Kana'an (Palestina) karena Musa wafat sebelum memasuki tanah tersebut. Lantas, yang mewarisi kepemimpinan Nabi Musa adalah Nabi Yusya bin Nun (nama ini tidak begitu familiar dalam Islam namun banyak disebutkan dalam hadits). Nabi Yusya bin Nun kemudian memimpin bangsa Israel memasuki Palestina dengan berperang melawan Yunani, bangsa yang telah lama lebih dulu menempati tanah tersebut.
Konflik diatas terus berlanjut hingga turun ke zaman kepemimpinan Nabi Daud. Dikisahkan dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 246 hingga 251, dimana Nabi Daud berperang melawan pasukan Jalut. Adapun pasukan Jalut yang diperangi oleh Nabi Daud sebenarnya adalah bangsa Palestina.
Tidak banyak umat Islam yang mengetahui, bahwa Para Nabi yang kebanyakan notabene berasal dari Israel, sebut saja Nabi Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa, Zakaria, dst.. Mereka adalah pahlawan Israel dalam perang melawan Palestina.
Pernahkah mendengar kisah tentang Nabi Samson atau Syam'un Al-Ghazi, seorang Nabi yang juga berasal dari bangsa Israel, dikisahkan Syam'un Al-Ghazi mempunyai kekuatan luar biasa yang mampu membunuh ribuan musuh hanya dengan seorang diri? Bahkan diyakini dalam Islam jika memperoleh Lailatul Qadar sebanding pahalanya seperti pahala jihad yang dilakukan oleh Nabi Samson/Syam'un. Dan sebenarnya ribuan musuh yang dibunuh oleh Nabi Samson atau Nabi Syam'un adalah bangsa Palestina.
Oleh karenanya, konflik Israel-Palestina kalau dihubungkan dengan agama akan menjadi irasional (nggak logis). Disatu sisi kita umat Islam mendukung kemerdekaan Palestina, tetapi disisi lain mengagungkan para Nabi yang berasal dari Israel. Dimana fakta historis menunjukkan bahwa mereka adalah pahlawan Israel dalam perang melawan Palestina. Maka, semestinya tidak menghubungkan konflik ini dengan agama. Yang perlu kita lakukan adalah bersimpati dan membantu atau berdonasi terhadap korban perang semampu kita, murni atas dasar kemanusiaan. Karena kalau dihubungkan dengan agama lagi-lagi irasional.
Akankah kemungkinan konflik ini akan sulit didamaikan. Sepertinya akan langgeng gelut sejak zaman Nabi Musa?
Teringat perkataan Albert Einstein dalam suratnya yang ia tulis teruntuk fisikawan Caltech dan Paul Eipstein, “Tuhan tidak kenal lelah bermain dadu dengan Semesta di bawah aturan yang dia buat sendiri.”
Kalau dalam Filsafat Jawa dikatakan “kehidupan manusia bagaikan wayang yang dimainkan oleh Sang Dalang.”
Dalam bahasa Qur'an; “kehidupan dunia adalah permainan..” (QS. Al-An'am, 32).
William Shakespeare menyebutnya “hakikat kehidupan sebagai panggung sandiwara Ilahi.”
1 note · View note
panphila-filosofi · 11 months
Text
PESUGIHAN
Tumblr media
Alam mahkluk kegelapan atau yang disebut alam asura dalam istilah Sansekerta, menurut keyakinan leluhur Jawa era Hindu-Buddha (pra-Islam), di alam asura kondisinya sangat memperihatinkan, menyedihkan, kondisi alamnya gersang, panas yang mampu melukai tubuh, berbagai kesengsaraan ada disana.
Lantas, untuk menjadikan alam asura sedikit makmur atau setidaknya sedikit dapat mengurangi kesengsaraan yang ada disana, maka dibutuhkan Pelita Ilahi untuk membuat alam asura menjadi teduh. Pelita Ilahi itu adalah jiwa seorang manusia yang ditumbalkan, ditanam di alam asura. Sang Bhatari Durga atau Dewi Mahakali adalah yang menjaga alam asura. Melalui perantara Dewi Mahakali, seorang pelaku pesugihan mempersembahkan korban tumbal nyawa manusia.
Mengapa jiwa manusia disebut Pelita Ilahi atau Atma dalam istilah Sansekerta? Karena ruh manusia ditiupkan oleh Ilahi atau percikan cahaya Ilahi. Teliti berbagai kitab suci adakah yang menyatakan bahwa ruh diciptakan? Tidak ada. Ruh tidak diciptakan oleh siapapun, melainkan ditiupkan. Dalam Islam istilahnya Tiupan Allah, dalam Kristen istilahnya Citra Allah. Dan dalam Sansekerta disebut Atma yang berarti Pelita Ilahi.
Pelita Ilahi yang ditumbalkan atau ditanam di alam asura tentu atas izin Sanghyang Urip (Tuhan) juga. Karena Kasih-Nya yang tak terbatas, tetapi setiap perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban oleh-Nya di akhirat kelak.
Jiwa manusia amat berharga, terlahir sebagai manusia adalah sesuatu yang spesial, maka cintailah dirimu dan hormati sesama manusia, jangan anggap rendah dirimu, karena jiwamu amat berharga, jika tidak berharga di alam sini, setidaknya berharga di alam asura. :)
Demikian...
Jangan lupa ngopi.
Jakarta, 11 Juli 2023
0 notes
panphila-filosofi · 1 year
Text
Kontroversi Kisah Kesultanan Islam Demak mengkudeta Majapahit
Tumblr media
Raja Majapahit terakhir yaitu Prabu Brawijaya V, memiliki seorang permaisuri (istri) bernama Dewi Amarawati, yang dipersunting dari Champa (kini Vietnam).
Adapun Dewi Amarawati merupakan adik dari Chandravati, Ibunda Sunan Ampel. Itu artinya Sunan Ampel juga berdarah Champa atau Vietnam (bukan orang Arab) dan Dewi Amarawati yang tak lain adalah Tante kandungnya sendiri.
Sedangkan Prabu Brawijaya V juga memiliki beberapa wanita selir, namun bukan istri utama, selir juga istri tapi kedudukannya dibawah permaisuri. Salah satu selir Prabu Brawijaya V bernama Siu Ban Ci berdarah China, ia terlebih dahulu hamil, sedangkan Dewi Amarawati lambat memiliki anak.
Melihat hal itu timbul kecemburuan dalam diri Dewi Amarawati yang merasa sebagai permaisuri tersaingi oleh selir. Akhirnya ia merayu Prabu Brawijaya V, agar membuang Siu Ban Ci beserta anak dalam kandungannya. Sebetulnya Prabu Brawijaya V sangat sayang kepada keduanya, namun cintanya terhadap Dewi Amarawati lebih besar. Oleh karenanya, permintaan tersebut dituruti oleh Prabu Brawijaya V dengan cara yang halus.
Tanpa sepengetahuan Dewi Amarawati, Siu Ban Ci bersama anak dalam kandungannya oleh Prabu Brawijaya V dititipkan kepada Arya Damar seorang pemimpin yang berkuasa di Palembang pada pertengahan abad ke-15.
Singkat cerita, kelak anak dari Siu Ban Ci yang akan terlahir itu dialah Raden Fatah! Yang kemudian mendirikan Kesultanan Demak sepulangnya ia ke Tanah Jawa!
Ada sebuah kisah yang sampai saat ini masih menjadi perdebatan dikalangan para sejarawan, yaitu bahwa keruntuhan Majapahit dikarenakan kudeta oleh Demak pada tahun 1478, dengan kata lain Kesultanan Demak menyerang, menghancurkan, dan mengambil alih kekuasaan Majapahit. Ada para sejarawan yang tidak membenarkan peristiwa tersebut, namun ada juga yang membenarkan. Alasan yang membenarkan karena peristiwa penyerangan Demak ke Majapahit tercatat dalam beberapa manuskrip diantaranya manuskrip berjudul Serat Kandha, Serat Darmagandhul, dsb. Sedangkan alasan yang tidak membenarkan bahwa manuskrip2 tersebut bukanlah sumber primer, kisah tentang keruntuhan Majapahit dikudeta oleh Demak baru tertulis jauh dibawah tahun 1478, jauh setelah keruntuhan Majapahit, bahkan manuskrip berjudul Serat Darmagandhul baru ada pada masa Kolonial, penulisnya anonim (tidak diketahui namanya), sehingga tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, ada pula sejarawan yang mengambil sumber lain dan membenarkan peristiwa penyerangan Demak ke Majapahit, yaitu Prof. Dr. Slamet Muljana. Beliau dapatkan sumber cerita itu dari Kronik yang berada di Kelenteng Sam Poo Kong, Semarang. (Arti kronik sama dengan manuskrip, namun istilah kronik berasal dari literatur China, red).
Prof. Dr. Slamet Muljana kemudian menerbitkan sebuah buku berjudul “Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara” Terbitan: (1968). Buku ini dahulu pernah dilarang beredar di zaman pemerintahan Soeharto karena isinya yang membahas tentang penyerbuan Kesultanan Demak ke Majapahit, dianggap akan membuat kegaduhan publik yang secara tidak langsung mematahkan teori bahwa Islam di Nusantara disebarkan dengan damai.
Tetapi pada selanjutnya, di tahun 2014, di lansir dari media NU online, KH. Agus Sunyoto menyatakan bahwa Kronik/ manuskrip di Kelenteng Sam Poo Kong tidak ada. Beliau mencari naskah itu tidak ditemukan.
Kesimpulan : Saya sebagai akademisi milenial berusaha untuk seobjektif mungkin dan tidak memihak kemanapun. Terlepas dari benar atau tidaknya peristiwa kudeta tersebut, saya lebih tertarik menyoroti fakta sejarah ketika Ibunya Raden Fatah sedang mengandung beliau, lalu dibuang oleh Ayahnya (Prabu Brawijaya V) ke Palembang. Bagaimana sakit hatinya seseorang saat telah dewasa dan mengetahui bahwa ia pernah tidak dianggap sebagai anak. Raden Fatah juga manusia biasa, yang tak luput dari kekecewaan dan sakit hati. Oleh karenanya, bila mungkin benar ia memberontak kepada ayahnya tidak sepenuhnya dapat dipersalahkan.
Wallahu a'lam.
Jakarta, 01 Mei 2023
0 notes
panphila-filosofi · 2 years
Text
Review Singkat Film SATRIA DEWA: GATOTKACA
Tumblr media
Film Satria Dewa: Gatotkaca bukan film berunsur sejarah sepenuhnya, lebih kepada film fantasi sekelas Marvel, namun diwarnai dengan nuansa kearifan lokal Nusantara dan produksi dalam negeri, diproduksi oleh perusahaan Satria Dewa Studio. Diberitakan biaya pembuatan film Satria Dewa: Gatotkaca mencapai Rp 20 Miliar.
Didalamnya banyak mengambil nuansa budaya, seperti; ketokohan Bhatara Guru, Kitab Sêrat Tapêl Adam, Serat Wulangreh, dsb. Istilah-istilah senjata Supranatural yang dipakai Brajamusti, Brahmastra, Panah Cundamanik, dsb.
Film Satria Dewa: Gatotkaca mengisahkan fenomena Perang Bharatayuddha yang terjadi di masa lampau dan berlanjut di zaman modern, para keturunan Kurawa dan Pandawa membalaskan dendam yang belum terselesaikan.
Apresiasi film ini sebagai pesaing Marvel Cinematic Universe (MCU). Film Superhero Satria Dewa: Gatotkaca yang diadaptasi dari kearifan lokal Bumi Pertiwi.
Hudhurul Qolby Panphila
Jakarta, 16 Juni 2022
0 notes
panphila-filosofi · 2 years
Text
Tumblr media
Kita semua dilahirkan dengan sayap spiritual, Islam hanya mengingatkan kita bagaimana cara terbang.
Islam bukan hanya agama, ia adalah cara hidup yang dapat mengubah fisik, mental, dan spiritual seorang mukmin. Tuhan tidak mengirim Nabi Muhammad ﷺ untuk memulai agama baru; sebaliknya, Dia mengirimnya untuk menghidupkan kembali hubungan kita dengan Yang Ilahi.
Namun, Al-Qur'an tidak hanya berbicara tentang hubungan kita dengan Tuhan; ia juga membimbing dan menasihati kita dalam hubungan kita dengan semua yang Tuhan ciptakan. Al-Qur'an meminta kita untuk memperlakukan diri kita dengan lebih banyak belas kasih, untuk lebih ramah kepada orang lain, untuk lebih menyayangi semua makhluk Allah, dan untuk sadar serta sengaja menggunakan sumber daya duniawi kita dengan cara yang baik.
Tumblr media
Hari yang menandai berakhirnya bulan Ramadhan disebut Idul Fitri, yang diartikan sebagai “hari raya berakhirnya puasa.” Kata fitr berkaitan dengan kata ifthar, fithra, dan Al-Fathir. Kata ifthar artinya berbuka puasa, kata fithra artinya kembali pada hakikat kebaikan manusia, dan kata Al-Fathir adalah salah satu nama Allah yang artinya Yang Maha Pencipta. Pada intinya, tujuan bulan Ramadhan adalah untuk membantu kita mengubah kebiasaan lama kita, mengaktualisasi fitrah atau kebaikan yang sudah ada dalam diri kita, dan kembali pada Yang Maha Pencipta, yaitu Allah.
Momentum Ramadhan dan Idul Fitri adalah momentum paling menyenangkan. Selama Ramadhan kita menghabiskan waktu dengan aktivitas yang seharusnya seorang hamba lakukan ~ melayani Tuhan, melayani fakir miskin dengan cara menunaikan zakat fitrah, menahan ego, merefleksikan begitu banyak cinta kasih, dan bergabung bersama masyarakat. Dan, pada ketika momen Idul Fitri saling bermaafan kepada tetangga, keluarga, teman, sahabat, dsb. Yang akhirnya membuat jiwa kita merasa terpenuhi dan puas.
Tumblr media
Semoga semangat Idul Fitri menerangi Dunia dan menunjukkan kepada kita jalan menuju kedamaian dan harmoni.
#spiritualjourney #happiness #agamahijau #islamsejuk #eidmubarak
Follow Instagram Sufi Blessing : https://instagram.com/sufiblessing?igshid=YmMyMTA2M2Y=
0 notes
panphila-filosofi · 2 years
Text
Tumblr media
Para ilmuwan mengibaratkan tubuh manusia seperti sebuah negara: hati adalah ibu kotanya, dikelilingi oleh tujuh gerbang, yaitu perut, mata, telinga, mulut, kaki, tangan, dan alat kelamin. Karena hati adalah tempat Tuhan berada, orang yang beriman harus menjaga tujuh gerbang tadi dengan menyaring, menghidupkan, dan mengizinkan masuk hanya hal-hal yang mengarahkan hati kita kepada Allah.
Lao Tzu, seorang filsuf Tiongkok pada abad ke-6 berkata, “Barangsiapa yang dapat mengendalikan orang lain mungkin berkuasa, tetapi Barangsiapa yang ahli mengendalikan dirinya, ialah yang lebih berkuasa.”
Ada sebuah usaha penyembuhan dan kebijaksanaan dalam meningkatkan pengendalian diri, yang berada di pulau Okinawa, Jepang yang dikenal sebagai “negara tersehat di dunia” menunjukkan bahwa rahasia umur panjang masyarakat Okinawa berasal dari konsep hara hachi bun me, yang bermakna “makanlah sampai kenyangmu 80%.” Pepatah Jepang ini mengingatkan kita pada sabda Rasulullah ﷺ saat beliau bersabda bahwa seseorang harus memenuhi tubuhnya dengan “1/3 untuk makan, 1/3 untuk minuman, dan 1/3 untuk udara.”
Pada titik temunya, refleksi puasa adalah mengajarkan kita tentang keseimbangan yang disampaikan Rasulullah ﷺ dan yang sudah dilakukan oleh masyarakat Okinawa.
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. 2: 183)
Saat berpuasa, kita melepas sumber energi dari indra fisik kita dan mengalihkan focus kita pada perbaikan spiritual. Rumi berkata, “Insan itu tak ubahnya seperti seruling. Isi lambung bagaikan lubang seruling. Ketika lubang suara penuh, maka Nada Ilahi dalam jiwa kita tak akan terdengar. Kosongkan lubang suara itu dengan berpuasa, agar engkau dapat mendengar nyanyian surga.”
Puasa syariat adalah menahan diri dari segala macam makanan, minuman, dan seks di siang hari. Puasa Hakikat adalah menahan diri dari semua hal-hal yang diharamkan selagi kita hidup di dunia. Bila puasa Ramadhan berakhir dengan momentum Idul Fitri dengan melihat hilal (Ru'yatul Hilal) di malam hari raya. Maka puasa Hakiki berakhir ketika sang hamba memasuki surga dengan memandang Allah (Ru'yatullah).
#spiritualjourney #happiness #agamahijau #islamsejuk #eidmubarak
Follow Instagram Sufi Blessing : https://instagram.com/sufiblessing?igshid=YmMyMTA2M2Y=
0 notes
panphila-filosofi · 2 years
Text
Tumblr media
“Kehati-hatian dan pengendalian lebih dibutuhkan ketika berbuka puasa dibandingkan dalam menahannya.” (Mahatma Gandhi)
Semoga semangat Idul Fitri menerangi Dunia dan menunjukkan kepada kita jalan menuju kedamaian dan harmoni.
#spiritualjourney #happiness #agamahijau #islamsejuk #eidmubarak
0 notes
panphila-filosofi · 2 years
Text
Ziarah ke makam Pangeran Diponegoro
Tumblr media
Pangeran Diponegoro seorang pahlawan nasional RI, asal Keraton Yogyakarta Hadiningrat, putra dari Sri Sultan Hamengkubuwana III.
Pangeran Diponegoro wafat di Makassar, Sulawesi Selatan. Makam beliau berlokasi di Jalan Diponegoro, Kota Makassar, atau tepat di tengah-tengah Kota Makassar.
Tumblr media Tumblr media
Hudhurul Qolby Panphila
Makassar, 05 Februari 2022
.
.
0 notes
panphila-filosofi · 2 years
Text
Jejak Peradaban Islam - Islamic History West Sulawesi: Makam KH. Muhammad Thahir
Tumblr media
Ziarah ke makam KH. Muhammad Thahir, beliau adalah ulama sufi masyhur Sulawesi.
KH. Muhammad Thahir, adalah satu guru dengan KH. Hasyim Asy'ari (pendiri NU) berguru dengan Syaikhona Kholil Bangkalan.
KH. Muhammad Thahir, terkenal dengan sebutan Imam Lapeo, karena makamnya terletak di desa Lapeo, Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Makamnya pernah dikunjungi Cak Nun, dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Tumblr media
Kubah masjid yang didirikan oleh KH. Muhammad Thahir. Menggambarkan Levels of the Heart - Lataif al Qalb (Tingkatan Hati) pada hati manusia, dari kesadaran nista, madya (menengah), dan puncaknya adalah pencerahan pengenalan kepada Tuhan, ma'rifatullah atau tasawuf. Bagaikan jenjang metamorfosis dari ulat, menjadi kepompong, dan kemudian menjadi kupu-kupu.
Masjid Nurul Taubah desa Lapeo, Campalagian, Polewali Mandar, Sulawesi.
Tumblr media
KH. Muhammad Thahir, dikenal akan kecerdasannya, keberaniannya dan sifatnya yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, melekat dalam hati sanubari masyarakat Sulawesi.
Hudhurul Qolby Panphila
Desa Lapeo, Polewali Mandar, Sulawesi.
28 Januari 2022
0 notes
panphila-filosofi · 2 years
Text
Kesetaraan Gender Dalam Filosofi Kubah dan Menara
Tumblr media
Filosofi kubah dan menara. Teman. Tahukah kamu kubah adalah simbol feminin atau mewakili unsur perempuan. Sedangkan menara adalah simbol maskulin atau mewakili unsur laki-laki.
Kubah dan menara tidak terpisahkan oleh banyak bangunan arsitektur masjid. Berdasar catatan sejarah, kubah merupakan arsitektur yang tidak berasal dari budaya asli Islam. Arsitektur ini diadopsi dari kebudayaan Eropa Timur dan Roma pada 27 M. Awalnya kubah sering ditemukan di Eropa Timur yang digunakan sebagai corak arsitektur yang ditemukan di bangunan gereja dan di lapangan merah Rusia.
Masjid berkubah pertama dalam sejarah Islam dibangun di Yerussalem, Palestina antara 685 Masehi hingga 691 Masehi oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan dari Dinasti Ummaiyyah. Filosofi kubah dan menara kaya akan nilai-nilai spiritualitas.
Kubah (dome) sendiri berasal dari bahasa Latin, domus yang berarti rumah. Ciri khas dari kubah memakai bentuk setengah bulat, perlambang (rahim) sang ibu. Diharapkan Ketika kita keluar dari masjid, kita menjadi sesuci bayi yang baru dilahirkan.
Dan menara identik dengan unsur maskulin sang ayah. Menara selalu dibangun dengan lurus berdiri tegak, perlambang vitalitas kejantanan, mengayomi, melindungi dan menjunjung kesetiaan. Inilah gambaran realitas sesungguhnya dari filosofi kubah dan menara.
Kubah dan menara adalah simbol kesetaraan gender. Hal ini mengisyaratkan bahwa Islam agama universal. Esensi nilai-nilai Islam sejalan dengan budaya, peradaban dan asas kemanusiaan.
Ada banyak nilai-nilai filosofi kesetaraan gender dalam Islam. Kedudukan setara laki-laki dan perempuan, juga disimbolkan dalam “salam” akhir shalat, menengok ke kanan dan kiri. Maskulin dan feminin.
Islam mengindahkan keadilan, humanis, sosialis.
Hudhurul Qolby Panphila
23 Desember 2021.
4 notes · View notes