Arunika selesai menemani, kian Lembayung kemerahan menghiasimu, sungguh indah di bawah langit antara para hamba saling mendoakan. _"Doain aku ya". "Doain aku juga ya"._
Pada sebuah perjalanan yang panjang menghabiskan waktu 4 jam. Aku duduk menghela napas, telphon genggamku berbunyi, "iya, halo ma?", "gimana?, masih bisa untuk ujian susulan?" tanya mama. "Ga bisa mah, udah telat" sambil menahan bibir kalut, "yaudah ga papa, jangan sedih ya." jawab mama.
Sungguh tidak heroic bagiku untuk bisa menahan kata-kata mama. Perasaan gaduhnya hati dan rasa penat lelahnya perjalanan kota metropolitan. Ada hikmah setiap perjalanan, akhirnya punya teman, aku bisa ngobrol dengan orang bandung dan baiknya ia mau menukarkan nomor antriannya ke aku. Ada beberapa hal yang tak bisa aku tuliskan disini. Jadii intinya... Setiap momen hanya pemanis dalam kehidupan, semoga aku bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian yang ada, termasuk kamu. 🙂
Mulai dari mana aku akan memulai? Ada banyak yang ingin aku ceritakan di hari-hari kemarin yang aku lewati. "Hem.." hembusan napas kali ini sangat panjang sambil mengetik di handphone pada laman yang diingatkan katanya sudah 4 tahun.
Rasanya akhir-akhir kemarin tidak baik-baik saja, mencoba untuk tersenyum setiap reka adegan yang ada. Wahai diri kuatkanlah bahumu, tegakkan kepalamu, tersenyumlah. Kenapa aku bilang kemarin? Karena aku selalu berusaha hari esok menjadi sosok pribadi yang lebih baik lagi.
Pada sujudku, aku selalu memohon yang terbaik dalam kehidupanku. Yups, suka atau tidak suka, aku harus belajar memahami dan menerima apapun yang terjadi adalah bentuk jalan yang terbaik dari-Nya, bentuk kasih sayang-Nya.
Sementara ini, entah, aku lebih baik bersembunyi untuk menentramkan hati untuk sementara waktu.
Rasanya tertinggal sangat jauh dari harapanku, bingung, tak punya pendirian, -ini yang aku rasakan. "Hai, sampai kapan engkau ada di hati ini wahai perasaan yang menggangguku?" Aku menerima kamu, tapi tidak lama. Aku ucapkan terima kasih sudah hadir :) bahwasannya kau hadir menjadi pemanis dalam kehidupanku tanpa lain adalah bentuk anugerah yang semesta berikan.
Aku manusia biasa, mudah rapuh, butuh penguat, maka aku selalu berharap pertolongan-Nya dalam setiap sujudku agar dikelilingi orang-orang baik :)
Ada beberapa hal yang harus aku jalani tanpa perasaan yang menggangguku. Aku harus bertemu dengan orang yang aku sayangi dengan senyuman indah yang ku miliki. Ada sebuah perjalanan yang harus aku pijak tanpa ada perasaan yang aku takuti. Wahai hati, bersabarlah setiap momen yang Allah berikan, kamu hanya diminta menunggu dengan cara sabar dan salat.
Allah maha melihat dan semesta tahu perjalananmu. Aku harus tangguh. Tulisan ini bukan untuk aku saja, tapi untuk kamu yang membaca tulisan ini. Allah mau naikin level kamu, serius, beneran deh.
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji´uun”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Al Baqarah 155-157)
Kamu juga butuh jeda, istirahatlah sejenak. Ada tubuh dan pikiran yang perlu diberi jeda. Damaikan hatimu dan pikiranmu dari riuhnya suara yang membuatmu tidak nyaman.
Kita ada pada sebuah tujuan yang sama dan berangkat dengan kendaraan yang sama pula. Kereta eksekutif akan segera tiba di sebuah stasiun baru. Suara bel dengan pemberitahuan yang gemuruh tidak jelas.
Cepat sekali langkahmu, apakah kamu akan menungguku?
Sstt..!
Sepatuku terjatuh pada lorong peron, apakah kamu akan bersabar menungguku dengan sepatu lengkap sehabis jatuh?
Atau..
Kamu akan meninggalkan aku untuk menuju ke tujuan yang kamu inginkan? Bukankah kita satu tujuan?
Namun, nyatanya kamu meninggalkanku.
"Maaf, aku khawatir terlambat" begitu ucapanmu via telepon genggam.
"Oh iya, Sip." Jawabku.
"Bagaimana dengan aku?" Batinku.
Dari situ, aku cukup tahu sikapmu, tidak berkata apapun, hanya bisa memahami sebuah keadaan lebih dari cukup.
Hem, hembusan nafas setiap kali aku memandangmu. Kamu cantik sekali, hangat dan damai untuk dilihat. Kekaguman ini aku persembahkan rasa syukur kepada yang menciptakanmu, langit.
Aku sedih, aku bahagia, bagaimanapun aku, Allah punya cara sendiri menghadirkan rasa syukur ketika aku melihatmu, seperti pagi hari ini, warna jingga kemerahan, tak sabar untuk melihatmu, langit.
Dari arah timur, matahari menyinarimu dan dunia, awan seperti pelengkap mempercantik dirimu, langit. Tak ku sangka, ketika aku putar balik ke arah timur, ku lihat dirimu menampakkan pelangi. Indah sekali..
"Apakah semalam hujan? Sepertinya tidak." Gumamku dalam hati.
Nostalgia kembali ketika bisa melihatmu hadir, sewaktu aku kecil, ku arahkan tanganku ke langit dan ku sampaikan pada Mama, "Mah.. lihat ada pelangi, warna-warni." Aku terus mengulanginya.
Namun, sekarang sulit sekali untuk menyampaikan rasa bahagiaku saat melihatmu kepada orang lain. Semua orang bahagia memandangmu, langit. Tampak banyak orang mengabadikanmu dengan handphone genggamnya.
Dalam keadaan rintik, hujan lebat, terik, dan sekalipun kamu menampakkan warna cantikmu. Aku kagum, hebat sekali penciptamu, langit.
Banyak hal yang belum kita ketahui pada setiap fase kehidupan. Dari sekian episode, wajar sekali jika kamu lelah, kamu sedang di dunia. Namun, kamu harus bersyukur setiap fase yang sudah kamu lalui, kamu bisa melewatinya. Semangat!!💐
Kemarin menghadiri acara pameran lukisan muda dan difabel. Untuk muridku yang menjadi peserta pameran, Yoan dan Lily, barakallah, Nak. Kalian sudah menjadi pemeran dalam kebaikan. Tak terasa ya kita sudah melalui kebersamaan dalam setahun dikelas 5.
Selalu teringat diskusi di dalam kelas, kebersamaan dengan kalian, snack time, salat berjamaah, makan siang, baca quran, menghafal quran. Ibadah-ibadah yang kita jalani disekolah semoga kalian selalu menjalankan dan menjaganya 🖤
Kalau kita bahas tentang pemeran, kita adalah pemeran Utama dalam kehidupan kita. Mau dibawa, hendak kemana, dan tujuan akhirnya dimana. Para ilmuwan pendahulu seperti Ibnu Sina, Ibnu Khaldun (buku yang sekarang aku baca), beliau adalah seorang Filsuf muslim terkemuka hingga saat ini. Karya-karya yang mengantarkan dunia pada kejayaan, keilmuan yang Shahih. Kedermawaan dan ketawadhuan beliau terhadap ilmu, hingga Allah mengangkat derajat orang yang berilmu. Maka, kita kembali ke surat cinta-Nya Al Mujadilah ayat 11.
Yuk, sama sama kita berkarya, berpikir kritis, dan menjadi sosok pemberi solusi untuk umat. Semangat pemeran utama! iya kamu.. ✊️😊😆
Fokus perbaiki diri. Fokus perbaiki kualitas diri. Fokus menjadi kriteria yang kamu inginkan sampai akhirnya, Allah dengan cara-Nya yang indah mendatangkan dia yang tepat untuk membersamaimu dalam ibadah terlama bernama pernikahan.