Tumgik
#30hbc1908
aksarannyta · 5 years
Photo
Tumblr media
Kata orang-orang, setiap manusia punya jalannya masing-masing. Tidak dengan aku. Aku tidak merasa memiliki jalan. Yang aku pijaki ini adalah jalan orangtuaku. Aku tidak memiliki kuasa atas langkahku. Ingin kemana, bersama siapa, melakukan apa, semua sudah didikte sedemikian rupa. Nasib lahir di keluarga yang menjunjung tinggi otoriter, memang. Orang tua ingin aku melakukan A, B, C, D, E ya harus melakukan itu. Tak ada pilihan bagiku untuk melakukan V, W, X, Y, Z. Sejak kecil aku sudah dimasukkan berbagai macam les. Jika diabsen sepertinya sudah semua. Kecuali les mencintaimu apa adanya. Dari les musik, menari, berenang, sampai les semua mata pelajaran. Outputnya? Tidak ada satupun passion yang melekat hingga kini usia nyaris berkepala tiga. Bisa hanya sekadar bisa. Tak ada satupun yang dari rentetan les-les itu menjadi kesukaanku. Muak. Mungkin karena terlalu dipaksa. Bahkan pilihan ingin bersekolah dimanapun orangtuaku pilihkan. Harus di sekolah dengan kualitas terbaik minimal di kota kami. Aku dituntut harus memiliki nilai mendekati sempurna. Padahal kepintaran anak tak hanya menyoal akademis. Tapi apalah aku, hanya seorang anak yang tak memiliki jalan. Jalanku adalah jalan yang diatur sedemikian rupa oleh orang tua, agar aku tetap berada pada rutenya. Beranjak dewasa, aku berharap bisa menentukan jalanku sendiri dengan memiliki kebebasan memilih kampus dan jurusan yang aku minati. Nyatanya kesempatan tak aku miliki. Lagi. Aku harus menuruti apa mau orangtuaku. Kedokteran, kata mereka. Alasannya aku harus lebih baik dari orangtuaku yang hanya memiliki apotek dan klinik bersalin. Baiklah, aku turuti. Sampai pada memilih pasangan sekalipun, aku tak memiliki hak untuk menentukan ingin bersama siapa aku menempuh hidup yang kata mereka baru pasca menikah kelak. Semua sudah diatur. Seperti Siti Nurbaya, aku dijodohkan. Terbanyang seberapa membosankannya hidupku? Maka, jika aku melihat kutipan singkat yang banyak berseliweran mengenai semua orang memiliki jalannya masing-masing, aku akan tertawa miris. Oh, tidak semua, Rosalinda! #aksarannyta @30haribercerita #30haribercerita #30hbc1908 #30hbc1908jalan https://www.instagram.com/p/BsXA7o9gyi6/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=rdf6nol1m22
46 notes · View notes
kotaknastar · 5 years
Text
Tumblr media
baru saja merasakan memetik hasil dari kebun sendiri, yang dirawat seperti malika~ 🌱
waktu ibuku berkunjung ke rumah, beliau ada ide buat masak soto. "ada daun jeruk?" tanya ibuku.
"nggak ada, metik di depan aja. sereh juga ada," jawabku.
di antara banyak pilihan tanaman, aku memilih toga untuk ditanam di sepetak lahan kosong depan rumah. meski baru sedikit jenisnya tapi sudah bisa aku rasain manfaatnya. mulai dari pohon salam peninggalan penghuni lama, sereh hasil mencabut di rumah mertua, cabai hasil nanam sendiri dari biji, dan yang paling baru ada jeruk purut hasil beli di online shop.
kepikiran beli lewat online awalnya cuma iseng aja ngetik bibit tanaman jeruk purut di kolom pencarian, eh ternyata banyak pilihan bibit tanaman di sana. dari tanaman obat, buah, sampai bunga pun ada, yang nggak ada gillyweed aja. hihi.
kadang emang lebih praktis beli online ketimbang offline. tinggal pilih, bayar, dan nunggu kurir yang antar barangnya. nggak perlu keluar rumah, nggak perlu beli bensin, dan nggak perlu keluar uang tambahan buat ongkos kang parkir yang mendadak muncul padahal tadinya nggak nampak batang hidungnya secuilpun.
oh, iya, sama satu lagi,
"enak ya lihat-lihat online shop nggak ada pegawai yang ngikutin di belakang. kalau nggak jadi beli, nggak perlu nggak enakan. huhu." --sebuah kicauan (at)fermendkis di twitter.
4 notes · View notes
lianamhr · 5 years
Photo
Tumblr media
Aku ingin menjadi jalanmu menarik hati-hati mungil nan tulus itu Aku ingin menjadi jalanmu membumikan ayat-ayat cintaNya Aku ingin menjadi jalanmu mewujudkan ambisi-ambisi kebaikanmu Aku ingin menjadi jalanmu dilancarkannya rizqi Aku ingin menjadi jalanmu bertambahnya bakti pada ibunda Aku ingin menjadi jalanmu menuju bahagia yg hakiki itu Ya, aku ingin menjadi jalanmu semakin dekat dengan Tuhanmu. Juga Tuhanku. Tuhan kita. Aku ingin menjadi jalanmu sejujur Abu Bakar Aku ingin menjadi jalanmu setegas Umar Aku ingin menjadi jalanmu sepemalu Utsman Aku ingin menjadi jalanmu secerdas Ali Aku ingin menjadi jalanmu sekaya Abdurrahman bin Auf Aku ingin menjadi jalanmu semerdu dan selantang Abdullah bin Mas'ud Aku ingin menjadi jalanmu sebagai penyejuk hati seperti Hasan& Husein Aku ingin menjadi jalanmu sebagai ahli hikmah seperti Abu Darda Aku ingin menjadi jalanmu yg do'a-do'a nya selalu diijabah seperti Sa'ad bin Abi Waqash Aku ingin menjadi jalanmu sesukses Luqman sebagai seorang ayah yg kelak keturunanmu akan menjadi penakluk sepertiga dunia (lagi) seperti Mohammad Al-Fatih dan menjadi pembebas Baitul Maqdis selanjutnya seperti Sholahudin Al-Ayyubi Aku ingin menjadi jalanmu segagah Hamzah bin Abdul Muthalib Aku ingin menjadi jalanmu sebagai yg tak terkalahkan seperti Khalid bin Walid Aku ingin menjadi jalanmu sebagai ahli syurga seperti Ukasyah Aku ingin menjadi jalanmu yg dikenal penduduk langit seperti Uwais Al-Qarni Aku ingin menjadi jalanmu yg wafat hingga menggetarkan arsy-Nya seperti Sa'ad bin Mu'adz Aku ingin menjadi jalanmu sebagai seseorang yg lebih baik dari para shahabat Rasulullaah itu Seseorang yg beriman kepada Rasulullaah, padahal tidak pernah melihatnya. Ya, aku ingin menjadi jalanmu yg Allaah ridhoi. Bersediakah? LM. Hari ke 8 di 2019. #30haribercerita #30HBC1908 #30HBC19jalan 📷 by pinterest. https://www.instagram.com/p/BsYNZnqAByB/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1q6f80462yhws
16 notes · View notes
hanyatulisan · 5 years
Photo
Tumblr media
Hampir setiap hari Senin hingga Jumat, aku melalui jalanan yang sama. Jarak sekitar 60km aku tempuh tanpa lelah. Sepanjang jalan yang aku lewati, ada beberapa titik jalan yang suka kuamati. . Adalah lahan luas yang berada di samping perkampungan. Dulu, lahan itu gersang, ditumbuhi rerumbutan tidak beraturan. Lalu ketika hujan mulai datang, seorang Bapak dan Ibu yang kurang lebih berusia 50 tahun mulai membersihkan lahan tersebut. Mencangkul kemudian menanam benih. Hari hari berikutnya, aku masih mengamati titik jalan tersebut. Mereka yang menurutku adalah sepasang suami istri sedang bercengkrama sambil duduk di atas batu besar yang tidak bisa ditanami apapun sembari melihat lahan tersebut. Hari hari selanjutnya, lahan itu sudah mulai terlihat ada tanaman kecil yang mulai tumbuh. Semakin hari, tanaman mereka terlihat makin subur. Ada kacang tanah, kacang hijau dan jagung. Namun, sudah beberapa hari ini tidak aku lihat lagi mereka yang biasanya ada disana. Entah, mereka sedang kemana. . Dititik jalan lain, aku juga punya tempat kesukaan untuk melihat senja sepulang kerja. Adalah tambak yang luas, menjadikan senja bisa kulihat lebih sempurna. Tidak ada bangunan yang membuat penglihatanku terhalang. Aku selalu suka memperlambat perjalanan saat melintasi titik jalan tersebut. Semoga tempat itu tetap seperti itu. Bisa? . Ada lagi, titik jalan yang menjadikan aku takut saat melintasinya. Disore menjelang magrib, aku seringkali melihat rombong bakso di pinggir jalan, dimana sekelilingnya adalah lahan luas yang penuh rumput dan pepohonan liar. Sepi dan sunyi. Bahkan tak pernah kujumpai ada orang yang berhenti disekitar situ, kecuali memang harus berhenti (ban bocor misalnya). Kadang aku melihat penjualnya, kadang rombong baksonya saja. Jalan itu memang lebih sepi, udaranya juga lebih dingin karna jalanan sedikit menanjak, membuat lebih terasa horor bagiku. Lalu aku bertanya, kenapa dia disitu? Emang siapa yang beli? Ah entahlah. Mungkin ada pembeli rutin disitu yang tidak menampakkan dirinya padaku. . Sebenarnya, tiap perjalanan pasti ada ceritanya. Tergantung kita, mau atau enggak untuk mengamati lebih dalam. . @30haribercerita #30haribercerita #30hbc1908 #30hbcjalan https://www.instagram.com/p/BsXgx3HhCNo/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=hgried1aya79
8 notes · View notes
al-ayubisyam · 5 years
Photo
Tumblr media
#8 AYAH (Percakapan dengan anak laki-lakinya yang sudah bisa berjalan) ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ "Ayah, wahai kau laki-laki yang bijak seperti tanah, di atas telapakmu aku telah tumbuh menjadi pohon yang buahkan mimpi-mimpi." ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ "Nak, lihatlah. Sekarang, kau telah bisa berdiri dan berjalan. Anak laki-laki yang sejak dulu selalu aku jaga dan awasi ke mana pun berkeliaran. Sekarang yang bisa ayah lakukan hanyalah berkata; hati-hati juga selamat jalan." ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ "Ayah, kau lihat, hari kian surut, mimpi-mimpi yang kau rakit telah kuangkat dan kuletakkan di pesisir danau tualang. Rebahlah melihat punggungku menantang petang." ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ "Nak, kalimat hati-hati dan selamat jalan ini akan selalu kusuarakan dengan lantang." ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ "Ayah, tunggu aku pulang." ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ @30haribercerita #30hbc19 #30hbc1908 #delapan #ayah #jurnalsederhana #perjalanan #beranjak #langkah #berkata #catatan #temajalan #jalan https://www.instagram.com/p/BsXKmCPlMKu/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=16mwn1j0cyl6o
4 notes · View notes
ayuriskiyana · 5 years
Text
Hadirmu Abu-Abu
Anonim, ntahlah tapi hanya nama itu yang menggambarkanmu saat ini. Sebab hadirmu hanya terlihat abu-abu; antara ada dan tiada, sampai aku kehilanganmu. Benar-benar kehilanganmu.
Anomim, dulu aku mengenalnya beberapa hari setelah hampir kehilangan kewarasanku karena berpisah dengan sosok yang sangat aku cintai. Sosok anonim ini tiba-tiba muncul dan membuatku ingin terus membalas pertanyaannya di ask fm; jejaring sosial dengan banyak orang yang isinya hanya mengutarakan pertanyaan atau menjawab pertanyaan. Entah kenapa? Dari banyak pertanyaan, pertanyaan dari sosok anonim satu inilah yang membuatku memberikan nomer whatsapp dengan sengaja.
Hingga aku dan dia berakhir dalam percakapan panjang di whatsapp. Aku bercerita banyak hal mengenai masa lalu, begitu pula dia. Sampai hadirnya dalam ruang chatku menjadi yang paling aku tunggu sepanjang aku bisa memegang handphone. Sosoknya membuatku berhasil melupa bahwa beberapa hari lalu aku kehilangan nafsu makan yang tak seperti biasanya hanya karena kehilangan sosok yang berarti dalam hidupku akhir-akhir ini. Sosoknya tiba-tiba menjadi candu baru yang mengisi hari-hariku. Namun, aku sadar ini tak akan pernah berlangsung selamanya, sebab ia hanyalah sosok anonim, nyata yang terlihat fana, sebab tak pernah benar-benar bisa digapai. Jauh dan aku tak pernah tau dia ada sejauh apa, di belahan bumi mana. Ataukah dekat?
Sampai tibalah hari itu, hari di mana, centang biru itu kini hanya menjadi abu-abu. Notifikasi tak lagi terselip di ruang percakapan itu, kau hilang bersama foto yang tak lagi menyerupai gambarmu seperti dulu. Kini hanya menyisakan ruang tanpa kata yang tak akan pernah lagi ada, dua centang biru seperti biasanya, kini hanya akan menjadi abu-abu yang tak akan pernah berubah warna bersama berlalunya sang waktu. Sama seperti dugaanku dulu, anonim hanya sosok yang tak akan pernah bisa menjadi nyata, ia datang hanya sebagai penghapus luka lara, lalu pergi dengan menyisakan berbagai tanya.
Hadirmu abu-abu, tapi aku berterima kasih sebab telah ada dan begitu peduli untuk menyembuhkan lukaku selama ini.
5 notes · View notes
triastariirfiani · 5 years
Text
Jalan Lurus
Ihdinash shirathal mustaqim, shirathal ladzina an'amta'alaihim.. (Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya). (Qs Al Fatihah: 6-7)
Dalam sehari, setidaknya ucapan itu terulang sebanyak 5 kali dalam setiap sholat wajib, belum lagi dengan sholat sunnah lainnya.
Setiap kita selalu menyadari esensi perjalanan hidup ini. Perjalanan ini panjang, makanya kita meminta diberikan jalan yang lurus.
Meminta pun sebagai hamba kita masih sering lemah. Ada kalanya fase semangat menggebu kadang pula. down.
Kalau merenung setiap kejadian, maka sungguh dampak dari kalimat ini begitu terasa, hanya saja yang tidak peka adalah kita.
Pernah berada disuatu keadaan ingin melakukan maksiat, terus hati secara sadar memberontak dan menolak lalu tidak jadi melakukan dosa. Ingin makan berdiri, pakai tangan kiri karena berada di posisi acara yang standing party, malas datang tarbiyah, kajian ilmu keagamaan, kumpul bersama di majelis ilmu, bahkan ingin berhenti saja dari amanah dakwah, keluar rumah pakai kos kaki yang mungkin ribet, memakai hijab syar'i secara istiqomah ditengah tantangan keluarga yang mungkin berat. Namun lagi lagi Allah membuat kita masih mampu menolak semua godaan setan serta tetap menegakkan hati kita diatas agama ini. Siapa yang tidak terharu akan hal tersebut.
Allah selalu hadir dengan jangkauan terdekat hambaNya. Jika kamu mendekat, maka Allah akan lebih mendekat lagi. Kekuatan itu bernama DOA.
Salah satu nasihat yang pernah saya dapatkan agar Allah menujuki ke jalan yang lurus adalah buatlah TARGET harian dan sanksinya yang membuat kita takut gagal dalam kebaikan serta mintalah tolong dan bantuan kepada teman di sekitar. Berteman dengan orang-orang yang dekat kepada Allah.
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Qs Al Ankabut: 69)"
Makassar, Januari 8 th 2019
Tumblr media
4 notes · View notes
senjasewarnasaga · 5 years
Photo
Tumblr media
Urusan hati dan nasi kadang berbanding lurus. Jadi, jangan lupa kenyangkan dulu perutmu, karena pura-pura bahagia itu menguras tenaga. • @30haribercerita #30haribercerita #30HBC19 #30HBC1908 https://www.instagram.com/p/BsYT4UuFQH8/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=fkqca3y6ajv3
4 notes · View notes
athaisatha · 5 years
Text
Tumblr media
#08 : Telusur
Sebetulnya ada jalanan lain yg lebih aku sukai karena kenangannya, tapi kukira orang-orang akan bosan jika aku menceritakan lagi kisah yg sama.
Karena itu aku memilih bercerita tentang jalanan ini, Braga. Aku menyukainya bukan karena kenangan, bukan juga karena pernah ada moment tertentu. Tapi menurutku jalanan ini adalah jalanan paling romantis di kota Bandung terlebih ketika malam hari.
.
Sekian lama aku mengagumi Braga dan tidak pernah kecewa, aku pernah menyusurinya sendiri maupun berdua. Sambil berfoto, mengobrol, dan tertawa. Jalan yg diapit berbagai toko, berjajar tempat singgah yg bikin betah. Telusurku selalu indah.
.
Pernah berjalan malam hari di sana?
Suasananya terbaik, lampu-lampu kecil saling menerangi, lampu sorot kendaraan lewat juga ikut menghapus gelap yg pekat. Sangat cantik, saling berkelebat silih berganti. Meskipun padat namun tetap ramah pejalan kaki.
.
Hanya duduk di pinggiran jalan dan menikmati lalu lalang itu cukup menghibur ternyata. Aku suka suasana Braga penuh cahaya. Aku suka berjalan dari ujung ke ujung untuk menikmati aroma setiap tokonya. Aku selalu suka tiap kali melewati jalanan Braga.
.
Malam itu aku memilih untuk duduk dan menunggu, entah apa. Namun percayalah itu tidak seindah telusurku.
Aku beranjak, kemudian bergerak lagi setapak demi setapak. Aku merasa Braga terlalu indah untuk dinikmati hanya dengan berdiam diri saja.
.
Cr : @yanteukisuju
2 notes · View notes
zzzhra · 5 years
Text
Tumblr media
Perjalanan Terjauh
Perjalanan terjauh kita bukan ke ujung dunia. Bukan pula ke pulau terpencil di belahan dunia lain. Kadang perjalanan terjauh kita adalah ke dalam diri kita sendiri. Sebelum menemukan diri kita sendiri kadang kita harus melalui banyak fase menjadi orang lain. Mencoba satu per satu mana yang pas dengan diri kita. Hingga akhirnya lelah dan kita berhenti mencoba menjadi orang lain. Lalu dengan sendirinya kita menerima diri kita apa adanya dengan ikhlas. Bahwa apa yang kita punya meski tak seindah, segemerlap milik orang lain tapi itulah yang terbaik untuk kita. Kadang perjalanan menemukan jati diri ini memakan waktu, 20 tahun, 30 tahun, atau bahkan seumur hidup. Maka dari itu perjalanan terjauh kita adalah perjalanan ke dalam diri kita untuk menemukan jati diri.
________________
*Catatan manusia yang masa quarter life crisis-nya makin kesini makin akut alias makin bingung di persimpangan jalan*
#30haribercerita
#30hbc1908
#30hbcjalan
#30hbc
#jalan
#perjalananterjauh
3 notes · View notes
parviscandelis · 5 years
Photo
Tumblr media
Hujan merintik lagi. Menghaturkan rindunya kepada tanah dan seisi bumi. Mengecup dahan ranting pepohonan. Melembabkan semesta penciuman. Menjadi sebab payung-payung bermekaran. Hujan kadang datang tanpa aba-aba. Namun tentunya dengan berbagai pertanda. Pun ketika pergi, ia akan selalu menghaturkan selamat tinggal. Dari deras, merintik, menetes, hingga kemudian mereda. Atas datangnya hujan, tak jarang makhluk semesta merutuk. Tak jarang pula bersujud. Karena segala ketiba-tibaan hujan, adalah cara Tuhan menyebarkan kasih-Nya. Hanya saja, kita sering tak sadar. Kita tak peka. Tak percaya bahwa segala yang ada selalu menyimpan cahaya-Nya. Maka apa-apa yang datang tanpa aba-aba. Jika kemudian hilang tanpa aksara ataupun nada. Coba pahamilah. Bukankah pelangi akan muncul selepas hujan reda? Meski tak jarang kita kuyup dibuatnya, atau flu berat selepasnya. Tak apa, akan ada pelangi yang akan kita kecup suatu hari nanti.🍁 . . Purworejo, 9 Januari 2019 —desinuristanti— . . @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1908 #30HBC19 #nulisyuk #nulishappy #parviscandelis https://www.instagram.com/p/Bsa8qO_Bv3m/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1crgweu71mp4u
2 notes · View notes
aisyazaira · 5 years
Text
Tumblr media
Menerima Keniscayaan
Saat itu rumah ramai, pertengkaran, perselisihan sering terjadi. Keributan, percekcokan dari awal terbangun hingga tidur. Tidak saling memusuhi apalagi membenci. Berantem, akur lagi, berantem lagi, akur lagi begitu seterusnya. Hal-hal wajar yang terjadi di dalam sebuah rumah.
Waktu kebersamaan pun terasa sebentar sekali. Tau-tau semuanya berlalu, keadaan berubah. Satu persatu merajut kehidupannya masing-masing untuk berkeluarga. Meninggalkan keluarga untuk membangun keluarga. Awalnya mungkin berat. Karena kehidupan baru akan dimulai bersama orang yang tak dikenal baik sebelumnya. Ada kekhawatiran, namun keyakinan lah yang meneguhkan bahwa semua akan baik-baik saja tanpa mereka orang tua. Karena kita tahu tak selamanya menggantungkan hidup pada mereka, menyusahkan mereka. Ada fase-fase kehidupan yang harus dilalui.
Sehingga wajar jika orang tua merasa kehilangan anak-anaknya saat mereka berkeluarga terlebih kesedihan itu akan sangat terlihat mana kala mereka sakit. Keadaan yang mengingatkan mereka pada hari tua dimana nanti hanya akan dilalui bersama dengan pasangannya. Tatkala anak-anaknya tak lagi ada disampingnya setiap saat.
Begitu juga semakin berumur orang tua, semakin membutuhkan perhatian dari anak-anaknya, semakin sensitif perasaannya, tingkah lakunya kekanak-kanakan. Memang begitulah fase yang akan mereka lalui. Tapi lagi-lagi kita sering terlambat menyadari. Melakukan sesuatu hal sesuai dengan keinginan kita tanpa berkompromi padanya. Padahal dalam setiap yang kita lakukan ada keridhoan yang perlu didapatkan dari mereka. Ada pemahaman yang perlu dipahamkan oleh diri kita dan mereka.
Dan hal itu baru saya mengerti dan pahami semenjak saya kembali ke rumah. Ada banyak kejadian-kejadian yang membuka pikiran saya untuk lebih tajam, dalam dan kritis mengenai keluarga. Ada banyak rahasia yang saya ketahui. Ada banyak pembelajaran yang didapat dan diamati dari pengalaman kakak-kakak saya. Dan dari sanalah saya bisa belajar untuk bijak dalam mengambil keputusan, menghargai setiap pilihan. Karena apa yang saya tentukan tidak hanya menyangkut kebahagiaan diri sendiri tetapi ada kebahagiaan mereka juga. Maka sebelum masa itu, saya ingin menggunakan waktu kebersamaan tersebut dengan sebaik-baiknya, berbakti, mencurahkan perhatian kepada mereka, menyelaraskan pemahaman agar saat masanya tiba tidak ada lagi kesedihan atas kehilangan. Sehingga mereka melepaskan dengan lapang dada dan bahagia.
Tentu saya pun tidak bisa hanya memilih pasangan yang mencintai diri saya tetapi juga mencintai orang tua saya. Sebab kelak kitalah yang bertanggungjawab untuk mengurusi orang tua kita di masa senjanya ketika kekuatan fisik mereka melemah.
Muara, 8 Januari 2019
@aisyazaira
2 notes · View notes
kalapedar · 5 years
Photo
Tumblr media
. JALAN MENUJU PERSIMPANGAN . Mungkin tema "Jalan" kali ini membuat foto pembukanya membosankan karena banyak yang posting gambar jalan dan pernak-perniknya. Seperti tulisan kali ini juga. Ehehe . Pertama-tama mau kasih tebakan dulu nih. "Jalan, jalan apa yang dicari-cari sampai sekarang pun belum ada?" Yang bisa jawab tulis di kolom komentar ya. Eh, enggak perlu. Kagak jadi. "Jalan kau dan aku bertemu," eaaaaakkk... Kalau live ig banyak yang like nih, kaum single. . Trus "Jalan, jalan apa yang sedang ditapaki saat ini?" Jalan menuju Surga-Nya. Kemudian dilempari bunga oleh para pasangan halal. *ga usah dibayangin ekspresi yang nulis ini kek mana ya* . Seringkali kita menelaah jalan yang sudah dipilih, saking senangnya mungkin lupa. Ternyata di ujung jalan yang kelihatan menikung itu dan berhenti di ujung sana, eh masih ada jalan lainnya dan persimpangan lainnya. Atau saking murungnya jadi tak melihat sesuatu yang berbeda. . Jalan ibarat alur, dipisahkan paragraf, dipisahkan bab, dengan setting yang berbeda. Yang dilihat saat ini adalah bagian dari alur masing-masing yang seluruh plotnya belum kelihatan. Oh ternyata kamu dipertemukan dengan si dia agar jalanmu demikian. Meskipun kita pandai menerka dan menghubung-hubungkan yang tak perlu, cobalah pura-pura tak tau. Karena ada yang lebih tau. Simpan saja sebagai pertanyaan. Boleh bertanya, sebaiknya yang tak perlu dan belum ada jawabannya dalam hati aja. Karena jawaban biasanya diberikan jika kita banyak bertanya. Eh kenapa ya kok aku ketemu dia dipersimpangan. Eh ternyata biar kalo belanja di toko baju V bisa dapet diskonan, alhamdulillah. . Pasti pernah kan, kamu cuma bertanya dalam hati soal sesuatu yang nggak penting tapi akhirnya dikasih jawaban yang pas? . . Thank you #pinterest! You save when I don't have any nice pict to complete my sentences. @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1908 https://www.instagram.com/p/BsX8FRxBdyC/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=6zru8j1vtw9d
2 notes · View notes
rorofebrianti · 5 years
Text
Berbaju biru-
Kemarin aku melihatnya. Sekumpulan pemuda berkemeja biru. Di depan kantor keuangan di suatu kota.
Sore itu, ketika gerimis turun kudapati mereka sedang bercengkrama dengan sesama. Mengadu cerita yang sudah dilewati hari ini dari masing-masing mereka. Dipadu padankan dengan secangkir teh hangat dan sebungkus nasi kucing hangat di warung hik pinggiran kantor.
Mungkin mereka dari kota yang berbeda, pikirku. Terlihat dari logat bicara mereka yang berbeda.
Aku tertegun lama. Melihat mereka, anganku menembus awan. Ingatanku melayang, akan impian yang masih tertanam.
Barangkali beberapa tahun silam, diriku mempunyai impian yang sama dengan apa yang mereka si kemeja biru itu jalankan hari ini.
Mengangankan betapa berkahnya kota perantauan bagi pemuda/i yang hendak jihad sebagai pelajar. Merasakan jadi seseorang yang ditunggu tunggu kehadirannya oleh ayah ibu ketika liburan tiba. Ahh indah yaa rasanya.
Tapi tak apa. Aku tidak pernah menyesalinya. Ini murni kehendak Allah.
Begitu banyak hal yang ternyata ingin Allah benahi dalam diri. Lewat tempaan yang dinamakan kegagalan, tempat baru, guru baru, lingkungan baru, dll.
Sungguh, ketika menyadarinya aku malu. Semalu-malunya. Ternyata apa yang sempat dikhawatirkan sudah dijawab olehNya secara tuntas. Tak ada yang tersisa.
Betapa kasih sayang dariNya tiada terkira, ketika diri lumpuh dalam benam kekhawatiran. Betapa limpahan berkah dan rahmat dariNya yang tiada berkesudahan, ketika diri dirundung ketidakpercayaan.
Ternyata ini jauh lebih baik dari yang kuinginkan. Alhamdulillah 'alaa kulli haal, lirihku.
Untuk segala sesuatu yang sudah kamu langitkan, tidak usah risau. Allah akan memenuhinya, dengan cara dan dalam waktu yang tidak pernah kamu sangka🌻
1 note · View note
azizazizahh · 5 years
Photo
Tumblr media
*30 hari bercerita . "Tentang Bumi kepada mu" . Langit. Hari silih berganti namun kau tak pernah berganti, kau masih saja dihati. Dan kau tak pernah menanti. Berkali-kali aku menepis rindu yang datang berulang dan harus selalu aku tepis hingga jatuh ketanah. Bahkan aku berharap dia terbawa angin sampai laut, kemudian takkan kembali karena ditelan Hiu. Untuk setiap rindu yang aku panjatkan dari bumi semoga sampai menujumu langit. Kau memang sedang bersama bintang namun hati ini masih dibuat percaya doaku sampai padamu langit . Ada "kun fayakun" bukan? ada Dia yang tau segala hal baik untuk kita, untuk bumi dan langit. Akankah kita kembali bersama? Bersanding dalam nyata? Untuk kemudian bercerita banyak tentang masalalu dan masadepan. Soal mimpi dan kenyataan. Langit ntah sampai kapan rindu ini terus muncul untukmu, bahkan aku sendiri pun tidak tahu. Apa kau merasakan yang sama? Atau paling tidak kau merasakan rindu dariku? Iya. atau tidak. Aku tak mendengar jawabanmu, semoga Allah akan sampaikan rinduku untukmu dan jawabanmu untuku. Dia yang maha mengabulkan, Maha pengasih lagi Maha penyayang. Yang Maha menciptakan lagi Maha melenyapkan. Mudah bagi-Nya membolak balikan hatiku dan hatimu. Jika semua doa pasti dijawab. Suatu hari aku yakin akan bertemu denganmu langit! Jika tak disini, disana, atau tidak disuatu tempat!Semoga Allah pertemukan kita di Surga-Nya. . 30haribercerita #Ceritazizah #30haribercerita #30hbc1908 (at Bukit Teletubbies) https://www.instagram.com/p/BsqEfp-A60Kfm2-TV7-kySyZFLDpawsg6a8ceQ0/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1fgl0r8bhl94w
1 note · View note
raraap · 5 years
Photo
Tumblr media
08⁣ .⁣ Jalan setiap orang untuk menemukan yang dicintainya selalu beragam. Ada yang lurus layaknya melewati jalan bebas hambatan, ada yang berkelok tapi tetap lancar, mungkin ada juga yang lurus tapi agak macet jadi mandeg. Sabar ya.⁣ ⁣ Tapi kalau udah cinta, jangan seperti cerita cintaku. Cinta itu seharusnya dijaga supaya sekadarnya, agar cinta tersebut tak pernah berubah jadi benci.⁣ ⁣ Kisah tentang aku, pete, dan jengkol. Aku mencintai pete yang dulu selalu aku hindari. Caraku menemukan cinta padanya harus melewati fase membenci, ya membenci jengkol yang dulu sangat aku cintai. Favoritku adalah saat jengkol digoreng bersama dengan tomat, bawang merah, dan cabe merah lalu diguyur kecap manis. Setelah itu dimakan berbarengan dengan nasi liwet, ikan asin dan sambal. Saking cintanya aku akan terus menambah nasi di piring bahkan sampai lupa sudah porsi ke berapa. Saking cintanya.⁣ ⁣ Hingga satu malam tiba, aku sakit perut karena terlalu cinta memakan jengkol. Rasa cintaku berubah menjadi benci. Aku menjauhinya. Dari sanalah aku menemukan bahwa pete ternyata lebih enak dari jengkol. Pete mulai akrab dengan diriku. Aku menyukai pete dalam bentuk apapun, entah itu matang atau mentah, baik muda ataupun tua. Aku mencintai pete apa adanya. Aku tak pernah kalap mencintai pete, mungkin karena aku juga sudah cukup dewasa memahami kemampuan perut untuk diisi dan juga belajar dari pengalaman berharga di saat-saat terakhir bersama jengkol.⁣ ⁣ --------------------------------------------------------------------------------------⁣ Silakan cinta dengan porsi cukup⁣ ⁣ 📷 : pontianak.tribun.news⁣ @30haribercerita #30haribercerita #30hbc1908 https://www.instagram.com/p/BsYITHTDtjn/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=phcdj2f98anv
1 note · View note