Tumgik
zeinaarfn · 6 years
Text
Bagaimana harus menumpulkan ketajaman benda tajam? Membenturkannya. Mengadunya dengan benda lain yg tak kalah kerasnya. Kalau kita biarkan, mungkin jg akan tumpul, tapi sekali terasah, ia akan kembali menajam. Juga tajam kenangan. Harus kita benturkan.
Ada baiknya bila kamu menziarahi situs masa lalumu, seperti kata Putut EA, Isyarat Cinta yg Keras Kepala
0 notes
zeinaarfn · 6 years
Photo
Tumblr media
Untuk zeina pribadi kok 👌🏼
0 notes
zeinaarfn · 6 years
Text
Dia Dilanmu 1990 bukan Dilanku 2017
Tidak mencintai bukan berarti membenci kan?
——
Tersenyum.
Sepanjang pemutaran film, aku hanya tersenyum dan tersenyum. Mungkin karena ceritanya, mungkin karena pemain Dilan-nya, mungkin juga karena teringat dia, yg akan kuceritakan sebagai dilanku.
——
Dulu, ketika MAN, tepatnya setelah membaca novel Dilan aku berharap diberikan satu orang sepertinya. Mungkin bukan hanya aku, pun teman temanku yang berharap demikian. Lucu, urak tapi sayang dan pasti bisa melindungi, ya memang setiap perempuan ingin memiliki seseorang yg bisa melindungi bukan? Tak ku sangka Dilan akan menjadi film. Mantap ayah pidi baiq 👍🏼
——
Akan ku ceritakan Dilan versiku sendiri, sekarang.
Seseorang yg ku kenal dari jaman MAN, saat itu aku tak kenal pasti seperti apa dia. Hingga suatu saat berkesempatan naik gunung, dan setelah itu aku mulai (mau) mengenalnya. Tak seburuk yg selama ini terpikirkan, ternyata baik, dan suka menolong.
Dilanku memang tidak se-sweet cerita Dilan nya Milea, yg rela naik angkot menemani, yg rela menelpon tiap malam, yg mengirimkan tukang pijet untuk milea, memberikan kado ulangtahun sebuah tts yg sudah diisi, membuatkan puisi puisi cinta. Hingga aku yakin tak sedikit yg menginginkan kisah seperti mereka, walau tidak sedikit pula yg mengatakan tidak ingin karna tidak menghendaki akhir hubungan Dilan-Milea.
Dia Dilanmu, bukan Dilanku.
Walaupun tidak se-sweet Dilanmu, aku tetap menyukainya. Hingga aku tak tahu bagaimana mengakhirinya. Dia adalah seseorang yg memperjuangkanku, hingga ... mungkin sebagian dari kalian tau apa yg terjadi. Dia adalah seseorang yg memberikan perhatian perhatian kecil yg menurutku itu luar biasa membuatku terenyuh, pernah suatu ketika ia tiba tiba datang, dan ikut pergi ke solo, rela izin, rela pergi ketika agak pusing, hanya karena ia takut aku tertidur di jalan. Dia adalah seseorang yg selalu bersikeras untuk mengantarku pulang ke rumah dan dia yg rela jauh jauh pergi ke condongcatur hanya untuk mengantar seorang zeina pergi ujian ke kampus. Maaf y, manja dan mageran banget ya aku. Dia yg selama ini mengajariku banyak hal, kesukaannya adalah sejarah, bisa sampai tertidur aku karena mendengarkan ceritanya. Dia sukaaa sekali bercerita, bertukar pikiran. Maafkan yg kadang belum bisa mengimbangi, hehehe ini sedang berusaha. Dengannya aku tak perlu berpura pura, aku bisa menangis, tertawa, marah, aku bisa makan banyak, pesan esteh yg banyak, mengatakan tidak tahu.
Dia yg selalu mengajarkanku bagaimana usaha untuk tidak menyakiti siapapun, walau kenyataannya tetap tidak akan begitu. Katanya yg ku ingat waktu itu : Tidak menyukai bukan berarti menyakiti kan?
Dia jg yg kemarin meminjamkan jaketnya untuk menemaniku ketika aku benar benar butuh hadirnya sebagai penguat.
Aku tahu, banyak yg mengatakan mengapa harus dengan Dilanku itu? Mengapa rela meninggalkan yg lain demi Dilanku ini? Aku hanya ingin kalian tahu, Dia juga pantas diperjuangkan. Dan aku ingin begitu.
Jadi aku setuju saja dengan kata Milea “Dilan mungkin bukanlah seseorang yg baik, tetapi setidaknya dia tidak kasar, dia selalu membuat aku tertawa”.
Tak ada hal lain yg ingin ku katakan kepada dia selain terimakasih, sudah membuatku tertawa dan menangis disaat yg bersamaan. Semoga sehat selalu, Y. 👌🏼
——
Ps : sebenarnya aku tak tahu alur dari post ini, karena berbeda hari ketika menulisnya. Aku lupa apa yg awalnya ingin ku tulis wkwk jd maafkan si amatir ini 😂
2 notes · View notes
zeinaarfn · 6 years
Text
Rumput tetangga memang lebih hijau
Tulisan orang lain pasti dianggap lebih layak baca dari pada tulisan diri sendiri. Memang, aku kadang merasa begitu.
Seneng ketika tulisan kita dapet like atau di komen wajar sih kak, berasa di apresiasi kan ya? Karena memang dari waktu kita kecil kita selalu dapet reward kalau melakukan sesuatu. Kalau kata mama, bentuk dari upaya menumbuhkan rasa percaya diri itu ya di kasih reward. Cuman, karena sudah berumur dan mulai mengetahui bahwa tidak boleh berharap kecuali kepada Allah jadi ya jangan berharap.
Dan balik lagi sih kak, sm tujuan kenapa kita menulis. Kalau aku pribadi nulis ya karna dulu di ic suka nulis diary. Lebih dari itu aku hanya ingin seseorang mendapatkan sesuatu dari apa yg ku tulis, entah itu dari kisah hidupku atau bukan.
——
Aih, jadi ngomong apa sih ini. Intinya semangat kak buat tetep nulis, siapa tau dari tulisan kakak yg kakak anggep ga layak baca itu, muncul orang orang yg kelak jd penulis hebat, yg awal mulai menulis adalah karena baca tulisan kakak.
💪🏼💪🏼
Biar apa?
Sometimes you just need to distance your self to see things more clearly
Beberapa waktu lalu, randomly mikir buat berhenti nulis, padahal akhir-akhir ini justru ketemu orang-orang yang niat parah buat nulis. Ada yang nulisnya terstruktur sekali, ada yang udah nyetak buku, ada yang nerjemahin karya penulis barat, ada yang tiap hari nulis, ada yang nulis puisinya keren banget, ada yang cerita tentang perjalanan (beasiswa, travelling, ketemu jodoh) dan ada yang nulis karna dapet uang juga.
Pun banyak alasan mereka terus nulis, seringnya kutemuin di tulisan mereka alasan kenapa mereka nulis, yang gak kutemuin ya kutanya langsung. Alasan mereka keren-keren. Mungkin karena itulah tulisan mereka keren-keren juga.
Sepertinya normal kalau nulis kemudian ada sedikit harapan tulisan itu dibaca dan disukai orang lain, itu yang kesimpulan pertama yang kutarik setelah nanya dan baca-baca. Ada yang bilang, ketika ada yang suka (like) tulisan kita bakal bikin lebih motivasi nulis lagi, it make feel being apreciated. Pun jika tidak disukai ya, who care, bodo amat. Namun jika tidak tahu kalau dibaca atau tidak, disukai atau tidak gimana? Pun kalo gak disukai (atau spesifiknya di like), apakah itu berarti tidak diapresiasi? Belum tau gimana jawabnya juga.
Suatu waktu, di browser kubuka beberapa tab dan tiap tab adalah link tumblr / blog temen-temen yang nulis. Baca karya mereka dan juga baca tulisan sendiri. Awful. Sedih aja gitu, tulisan sendiri jauh dibanding yang lain, pantesan pada gasuka, wkwk. Emang nulis biar apa?
Pokonya ga biar tulisannya disukai banyak orang kok. Kalo bilang gak, emang ga sedih kalo tulisannya gak disukai bahkan ga dibaca ama orang lain?
Nulis buat diri sendiri aja kok!! terus kenapa ditaruh di tempat yang bisa dibaca orang lain? pasti harapan biar dibaca orang lain kan?
Buat ngilangin stres dan tetep waras. Lah ini malah stres, gimana coba?
Sampe sekarang pun, masih belum jawab keraguan-keraguan tadi. Pun aku belum tau juga alasan yang tepat kenapa nulis. Hanya saja, setelah nanya-nanya (dengan pertanyaan yang merepotkan, membosankan dan aneh), untuk sekarang aku memutuskan untuk tetap nulis. Walaupun memang tulisanku gak layak dibaca, apalagi disukai. Walaupun memang tulisanku gak jelas dan gak sekeren teman-teman lain. Walaupun mungkin kelak tidak akan menjadi penulis. Walaupun mungkin suatu hari nanti akan kembali ragu dan memilih untuk benar-benar berhenti. Sekarang, ingin tetap menulis.
8 notes · View notes
zeinaarfn · 6 years
Audio
There’s light in my heart Helps me find my way back when I’ve gone too far When all my anger makes me blind I remember your mercy for all mankind The reason I forgive as long as I live In a world spinning out of control The reason I love, I’ll never give up And I will always follow your way Your way, your way, oh!
‘Alayka salla Allah O Muhammad [May Allah’s salutations be upon you O Muhammad] Peace & blessings on you every day ‘Alayka salla Allah O Muhammad You inspire me in every way I promise that wherever I go Whenever I pray I’ll be sending you praise With the words that I say Rasulallah [Messenger of Allah], O Muhammad Peace & blessings on you every day
———
Saya selalu merasa saya ini sendiri, apalagii setelah saat itu, harus beberapa kali menghubungi psikolog karena merasa sakit.
Dan barusan sebelum ini saya sempat mengingat detil sakit yg ternyata masih dirasa. Tak lama kemudian,setelah merasa sedikit tenang ingin saya rasanya mendengar lagu maher, then i found this song.
Seketika ketika saya mendengarnya saya merasa mengapa dunia saya amatlah sempit. Bolak balik konsul yg bibit masalahnya krn manusia, yg notabenenya tidak peduli, bahkan menghujat menebarkan kebencian. Membuat semuanya semakin sulit.
Sedangkan perasaan saya berkata seolah semuanya sangat berat.
Mendadak muncul perasaan malu, malu dengan apa yg saya rasakan. Seharusnya tidak begini. Karena setelah saya pikir ulang, masalah yg saya hadapi tidak ada apa apa nya bila dibanding masalah ia yg ketika shalat di lempar kotoran, di hina hina, diancam mau di bunuh. Ingat cerita dimana ada seorang nenek tua yg menghina setiap pagi, dicaci dimaki kemudian ingatkah kalian apa balasan ia berikan untuk nenek itu? Ia berbesar hati, ia tetep menyuapi nenek itu setiap hari dengan sabar. Tidak ada kata doa buruk bahkan makian keluar dari mulutnya untuk nenek itu.
Aih! Tidak mendoakan buruk kepada orang lain saja sulit, apalagi berbuat baik kepada orang yg menyakiti hati. Allahuakbar! Allahumma shalli ‘alaa muhammad
Saya bukan manusia yg tidak pernah menyakiti oranglain. Sering mungkin. Maaf, beribu maaf saya ucapkan dengan tulus. Sama sama berusaha jd manusia yg lebih baik ya, semoga kelak kita bertemu sebagai teman satu surga. Aamiin ❤️
5 notes · View notes
zeinaarfn · 6 years
Text
Cuap
——
Hai!
Ini adalah post pertamaku di tahun baru hitungan masehi. 2018, cepat sekali waktu berjalan. Tidak terasa ya?
Sedikit curhat sebenarnya aku sudah 3x menulis post yg berjudul cuap ini dengan 3 pesan pembuka yg berbeda. Mengapa? Krn kita tak akan bisa memaksakan sesuatu selalu sama apalagi memaksakan selalu sama dengan apa yg kita mau. Hiks sebenarnya bukan itu alasan yg membuatku sudi capek capek menulis 3x, tadi hanyalah alasan klise, seperti ibrah yg dapat diambil dari sebuah kejadian.
Sebelum muncul post ini pun sebenarnya, aku pernah menulis dengan judul 2017. Sudah panjang kutulis, satu persatu kusebutkan golongan orang orang sangat berarti waktu itu. Berisi jazakillahu (a) khairan, ungkapan terimakasih yg menurutku paling berharga. 2017 cukup mendewasakanku, memberiku banyak pelajaran yg dapat membuka mata hatiku sebagai seorang manusia yang seharusnya berusaha menjadi manusia bukan hanya berlagak seperti manusia. Sebenarnya ingin ku bagikan moment bahagiaku disini, tapi ternyata cukup indah menyimpan memori itu bersama yg bersangkutan. More romantic right?
Bisa dikatakan 2017 adalah tahun yg benar benar tidak aku sangka, banyak cerita. Banyak air mata. Tapi banyak juga tawa. Ini berat dan dampak setelah adanya 2017 ini akan kerasa sampai entah kapan, aku sendiri tak tahu.
Hmm pembukanya terlalu panjang. Lanjut ke kejadian hari ini deh. Kajian pagi ini, membicarakan tentang serba salah. Pernah nggak sih kalian merasa berada dalam posisi serba salah? Aku pernah. Kemudian apa yg kalian lakukan untuk keluar dari posisi serba salah tersebut?
Baiklah, aku menemukan banyak pencerahan tadi pagi. Aku mendapatkan banyak jawaban atas pertanyaan yg sebenarnya tidak sempat ku pikirkan.
Aku yg membuat itu semua menjadi masalah, memang bukan salah ku berada di posisi serba salah. Ketika kita berada pada posisi serba salah, kita tetap diharuskan untuk memilih sesuatu. Dan ketika kita berbeda pendapat dengan oranglain atas hal yg kita pilih, lalu mereka menghina, menyalahkan bahkan marah. Itu bukan masalah kita. Tp kenapa kita jd sedih? Dll? Iya namanya manusia. Ok right! Kalimat itu tidak bisa dibantah iya, akupun mengatakan itu memberikan pembenaran bahwa aku boleh sebal sedikit kepada orang lain.
Intinya : dia bukan alasan saya sedih lagi sekarang dan saya akan berusaha untuk tidak menggubris dia dan masalah yg dia buat makin besar besarkan.
1 note · View note
zeinaarfn · 6 years
Video
instagram
Tak apa, aku bisa. Tak mengapa, kamu bukanlah alasan. Tak bagaimana, silahkan berpendapat. Aku tak akan pernah marah (insya Allah). Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku sudah cukup senang dengan apa yg ku miliki sekarang. Tuhan-ku menggantikanmu dengan 100 perempuan yang lain, yg insya Allah ketika aku meninggal kelak mereka akan sudi memandikan dan menyolatkan ku. Terimakasih kawan. Semoga Tuhan meringankan dan mengangkat beban hatimu. Semoga selalu dalam keadaan sehat. Tertanda, Seseorang yg bukan temanmu
1 note · View note
zeinaarfn · 6 years
Text
Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas
Tumblr media
Penulis           : Eka Kurniawan
Genre             : Fiksi
Penerbit         : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan 1       : Mei, 2014
ISBN               : 9786020303932
Halaman        : 256
Harga              : 62.500
Rating             : 4/5
Vulgar. Mikir. Tidak Waras. Tiga kata yang menurutku bisa menggambarkan bagaimana isi dari buku tersebut. Ini merupakan novel karya Eka Kurniawan pertama yang ku baca, namun ini merupakan buku ketiga setelah Cantik Itu Luka dan Lelaki Harimau, yang dua duanya merupakan buku yang worth to read karena prestasi yang diterima buku tersebut.
Eka Kurniawan merupakan seorang novelis yang menyelesaikan pendidikannya di UGM, Yogyakarta jurusan filsafat. Buku ini merupakan karyanya setelah 10 tahun dari lahirnya Lelaki Harimau yang pada 2016 berhasil masuk pada daftar 13 novel fiksi terbaik versi The Man Booker Prize Internasional Award 2016.
Aku belum membaca semua buku karya Eka Kurniawan tetapi aku cukup penasaran dengan karyanya yang berjudul Cantik Itu Luka yang mendapat penghargaan di World Reader’s Award 2016 di Hongkong dan yang berjudul O.
Karena prestasi dari buku tersebut aku berkeinginan untuk membaca bukunya.
Buku Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas ini menceritakan tentang seorang anak bernama Ajo Kawir. Seorang anak dengan burung yang tenang, tidak mau bangun dan mengeras. Seperti mati suri, tidak tertarik dengan hal hal pada umumnya. Ajo Kawir memiliki teman bernama Si Tokek, di dalam buku ini Si Tokek digambarkan sebagai seorang yang paling merasa bersalah atas ke-tenangan burung Ajo Kawir. Ia menganggap burung Ajo Kawir tidak dapat bangun setelah ia mengajajak Ajo Kawir untuk menikmati pemandangan indah. yang waktu itu menyebabkan Ajo Kawir tertangkap dua orang polisi yang memperkosa seorang gadis yang tidak waras (Rona Merah).
Pada saat Ajo Kawir yang kala itu belum bisa menerima keadaannya akhirnya dibantu oleh Si Tokek, lalu kemudian ia menceritakan kepada Iwan Angsa (Ayah dari Si Tokek). Mereka berdua selalu berusaha membantu mengganggu ketenangan burung Ajo Kawir dengan cara cara yang wah. Pernah suatu hari, Iwan Angsa memberikan buku-buku tipis berisikan tentang persetubuhan kepada Ajo Kawir dengan harapan si burung akan bangun, tetapi tidak, burung tetap tidak dapat diganggu. Kemudian Iwan pernah mengajak Ajo Kawir jajan di pinggir rel kereta api, dan menyewakan seorang perempuan yang tugasnya memang untuk membangunkan si Burung. Namun tetap sia sia, burung tetap kekeuh untuk tidak bangun. Dalam buku ini memang tidak diceritakan apalagi usahanya namun yang jelas lambat laun Ajo Kawir menerima kekurangan tersebut.
Suatu hari ia bertemu seorang gadis bernama Iteung, ia adalah gadis yang manis tetapi dibalik wajah manisnya ia merupakan seorang petarung yg tangguh. Mereka berdua sama sama saling menyukai dan ingin memiliki. Tapi Ajo Kawir juga takut tak bisa membahagiakan Iteung kelak sebagai istrinya.
Permasalahan yang ada pada buku ini adalah tentang burung Ajo Kawir yang tidak dapat berdiri dan mengeras. Sejujurnya aku kaget ketika pertama kali membaca buku ini, aku menemukan kata kata yang menurut sebagian besar orang adalah sesuatu yang tabu untuk diucapkan apalagi ditulis dan dipublikasikan. Tetapi ketika saya mendiskusikan dengan temanku, katanya ”Biasa aja jen, sekarang genre buku di Indonesia yang lagi hits memang yang seperti itu.” Ini buku pertama yang kuanggap sangat frontal menjelaskan sesuatu. HAHAHA mungkin aku yang kurang baca buku, mungkin aku yang kuper. Aku tidak menyarankan untuk memberikan buku ini sebagai bacaan untuk orang orang yang belum bisa membedakan mana baik mana buruk. Aku hanya takut mereka membayangkan atau bahkan mencoba setelah membaca buku ini.
Terlepas dari penilaian baik buruknya buku ini menurut adat istiadat dan menurut pendapat masing masing individu, menurutku buku ini bagus, penulis bisa menjelaskan dengan baik sehingga pembaca dapat memahami dengan mudah. Buktinya anak seperti aku bisa senyum senyum membicarakan jari manusia. HAHAHAHA. Kemudian secara alur, keren, menurutku, menggunakan alur maju mundur. Sempat bingung dalam membaca isi buku dan alurnya tetapi lama lama seru, ada rasa penasaran dari sudut pandang mana aku bisa melihat buku ini sebagai buku yang keren, jadi aku tidak memfokuskan otakku untuk memikirkan yang mesum dan berusaha tetap konsen kepada pesan apa yang ingin penulis sampaikan. Ini buku tercepat yang bisa ku selesaikan sekitar 3 jam disambi dengan ngemil dan main hp. Buku ini keren menggunakan tokoh tokoh yang tidak biasa.  
Ada beberapa percakapan yang menarik menurut ku ;
… Mereka pergi mengaji tapi sebenarnya tidak tahu apa apa… (hal. 8)
Entah mengapa kalimat ini mengatakan bahwa berarti yang pergi mengaji saja masih tidak tahu apa apa, apalagi kalau seseorang tidak mengaji.
“Sebab dulu ia temanku. Sekarang juga masih temanku, tapi ia tak mau bicara dengan siapapun” (hal. 12)
Mengingatkan ku untuk tetap berusaha baik kepada orang yang sempat membuat hati bete. Nggak boleh bete, kalau di buku ini diceritakan teman tidak mau berbicara karena dia tidak waras. Jadi kalau ada temanmu yang tidak mau berbicara mungkin dia… HAHAHA
“Kemaluan bisa menggerakkan orang dengan biadab. Kemaluan merupakan otak kedua manusia, seringkali lebih banyak mengatur kita daripada yang bisa dilakukan kepala.” (hal. 126)
——–
Habis baca buku ini banyak banyak istighfar apalagi kalau termasuk anak visual membayangkan gitu. Heu! Oiya, minggu depan insya Allah mau ngereview Tomorrow is Today-nya Rhenald Kasali.
Sekarang sudah mulai musim penghujan, jangan lupa ponco, jangan skip skip makan, nggak ada yang perhatian aja sok sok skip makan :))
4 notes · View notes
zeinaarfn · 6 years
Text
Karenamu
Bukan karena dia atau mereka, ini tentang kamu. Yang menghabisi diri sendiri dengan ketidakpercayaan. Teruslah begitu, bila ingin begitu. Sadarlah! Itu sangat menyakitkan!
semua yg direncanakan gagal dilakukan, semua yg sudah dipersiapkan justru dihancurkan diri sendiri dan pasrah terhadap semesta
Gutjob!
0 notes
zeinaarfn · 6 years
Text
Selalu Ada Reda Setelah Hujan
Pernahkah mendadak merasa sendirian? Hingga lelah dan ingin pergi saja? Aku pernah. Pernahkah merasakan sepinya malam? Hingga berharap malam sepi cepat berakhir? Aku pernah. Pernahkah berfikir agar waktu dapat diulang? Dengan harapan kau dapat memperbaiki semuanya? Aku pernah. Pernahkah merasa dunia tak seperti yg kau harapkan? Hingga berharap tak pernah bertemu dengannya? Aku pernah. Dan akhirnya aku lelah dengan diriku sendiri, yg ketika itu ditanyai "Pernahkah kau mencoba untuk menerima dan bersyukur atas apa yg kau punya? Pernahkah kau mencoba untuk tidak berkeluh kesah? Pernahkah berfikir bagaimana tuhan amat menyayangimu?" Semenjak saat itu aku berfikir ulang untuk berkeluh kesah dan mulai berdamai dengan yg lalu lalu. Aku mulai percaya akan ada reda setelah hujan.
0 notes
zeinaarfn · 6 years
Text
Cadar
Apa yang kamu pikirkan ketika kamu mendengar kata cadar?
Teroris?
Isis?
Islam sesat?
Islam garis keras?
Peculik?
Cuci otak?
Tidak ramah?
Ribet?
Mengapa semuanya berbau negatif ya? Suudzon-kah namanya?
Oke aku tak akan membahas tentang suudzon.
Aku ingin memberi sedikit bocoran tentang apa yang aku pikirkan ketika aku mendengar kata “cadar”.
Awal mulanya, aku berfikir demikian juga, sama seperti kebanyakan orang. Aku berfikir bahwa mereka yg bercadar adalah orang Islam yg suka menculik, orang Islam yg berada dalam garis keras, suka mencuci otak oranglain.
Setelah ku pikir sekarang, aku seperti itu karena aku tidak mengenal betul apa itu cadar dan mengapa sebagian orang memakainya. Dan aku tak terbiasa melihat orang bercadar.
Mengapa tak terbiasa? Mulai dari kecil aku hanya melihat orang-orang tak berjilbab, memakai rok pendek, celana pendek, namun masih dalam batas wajar. Suatu ketika aku melihat berita di tv mengenai teroris, kemudian beberapa tahun kemudian ISIS, lalu pencucian otak yang mana selalu disangkut pautkan dengan orang bercadar.
Mungkin benar kata orang, kesan pertama adalah segalanya. Dan itu berlaku padaku kala itu.
Ketika aku tepatnya duduk di bangku kelas 2 MAN(sekolah yang entah mengapa aku dapat masuk ke dalamnya). Kala itu ku ingat, aku tengah duduk sendiri di masjid. Kemudian datang 2-3 orang yang mengenakan cadar. Akupun berpura-pura sibuk dengan buku yang kubaca sesekali melirik kearahnya. Aku penasaran dengan apa yang mereka lakukan. Apakah mereka memasangkan bom atau berniat jahat di masjid kala itu. Bila benar aku harus segera lari.
Namun yang kutemukan saat itu hanyalah pemandangan mereka memakai bawahan mukena dan sholat.
Benar-benar tak sesuai dengan pemikiran.
Aku tetap mencuri pandang ke arah mereka, aku penasaran. Mengapa mereka menggunakan cadar? Apakah tidak panas menggunakan cadar dengan baju yang bisa dibilang “masya Allah besarnya”? Apakah mereka dapat bernafas menggunakan cadar? Bagaimana cara mereka makan?
Ya, hanya pertanyaan seputar itulah yang kala itu ingin ku tanyakan.
Ketika aku kuliah, tepatnya Ramadhan 1438 H. Singkat cerita, setelah berputar-putar mencari barang di mall kemudian berbuka puasa di suatu rumah makan. Aku dan temanku mencari masjid untuk sholat maghrib dan tarawih. Akupun mengusulkan salah satu masjid di daerah Yogyakarta yang menurutku memiliki kamar mandi yang bersih (aku teringat kalimat “kualitas seseorang dapat dilihat dari kamarmandinya”).
Ketika aku melihat sekitarnya memang bersih, kemudian melihat orang orang yg ada di dalamnya aku hanya mangut-mangut kemudian bergegas sholat maghrib. Selesai sholat aku melihat sekitar, nampak banyak sekali orang yang berkerudung panjang. Terasa nyaman dipandang, intinya aku merasa nyaman dimasjid itu.  
Singkat cerita (lagi) aku dan temanku melanjutkan sholat isya disana. Sebelum takbiratul ihram, aku sempat memperhatikan bahwa yang di depanku adalah seorang wanita bercadar. Muncullah pertanyaan usil dalam benakku “Bagaimana ya, muka kakak itu? Apakah seperti parodi ayat ayat cinta? Ataukah mukanya banyak jerawat maka ia mengenakan cadar? atau ia memilik sariawan yang teramat besar?”. Selesai sholat aku melihatnya sekilas kemudian berfikir “Ternyata tak seburuk dugaanku, wajahnya biasa. Hanya saja akan ada perasaan adem ketika melihatnya”
Sungguh tak kusadari bila ternyata orang yang sholat di samping kananku adalah seorang wanita bercadar pula. Kuberanikan diri untuk melihatnya kemudian bertanya perihal cadar, “Kak, bagaimana rasanya ketika memakai cadar? Apakah kakak bisa bernafas dengan normal?” Saat ini aku hanya tersenyum mengingat kepolosanku saat menanyakan hal itu. Tentulah ia bisa bernafas dengan normal. Kalau tidak, matilah mereka. Hahaha. Ya, sang kakak berkata bahwa ia senang mengenakan cadar, ia merasa nyaman memakai cadar. Walau pada awal mulanya orang memperhatikannya mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, seperti melihat benda asing yang aneh. Aku hanya mengangguk-angguk paham, dalam hati membenarkan seperti yang kulakukan dua tahun silam, ketika melihat 2-3 orang bercadar yang sholat di sekolahku.Aku memperhatikannya dari ujung sampai ke ujung.
Masya Allah terlalu bertele-tele. akupun capek menulisnya, hahaha.
Oke, lanjut.
Ketika liburan kenaikan semester 3, Allah memberikanku kesempatan mengenal perempuan-perempuan bercadar lebih dekat. Ku ingat pertama kali aku melihat wanita bercadar yakni di hari kedua aku berada di villa, *anak hits mah mainnya ke villa :3* aku yang kala itu sedang khusyu bercerita kemudian melihat seorang wanita bercadar masuk ditemani ibunya. Kau tahu apa yang ku gumamkan dalam hati?
MasyaAllah, tak salah bila ia memilih untuk bercadar. Mengapa aku mengatakan demikian? padahal belum ku lihat ia melepas cadarnya. Entah apa yang ada dalam otakku, namun aku dan dua temanku yang lain meyakini bahwa ia memiliki paras yang Insya Allah cantik, terbukti dari matanya. Apakah aku lebay kali ini dalam menceritakannya? ah sudahlah terima saja dan bacalah. Aku tak melebih-lebihkan, namun benar aku dan dua temanku merasakan adem ketika melihat matanya. Dan benar saja ketika untuk pertama kali ia melepas cadar, aku hanya memalingkan muka seraya berkata untunglah aku masih suka lawan jenis. hahaha
Kemudian pada suatu hari aku sempat bertanya alasan ia memakai cadar? ia hanya menjawab karena ada sebuah kejadian yang membuatnya memakai cadar, yang intinya karena ia sering diganggu ikhwan soleh. Jelaslah mereka mengganggunya, siapa orang yang tidak mau mendekati Akhwat cantik sepertinya?
ah malah jadi bahas si masya Allah cantik. *ngomong-ngomong ia selalu memarahiku karena tidak menyandarkan pujian kepada Allah. jadi ya begitulah*
Intinya mereka yang memakai cadar bukanlah teroris, penculik, anggota ISIS atau aliran sesat yang akan mencuci otakmu, mereka hanyalah wanita yang ingin menjaga dirinya. Menjaga diri dari pandangan-pandangan kagum orang-orang tak bertanggungjawab. Menjaga diri sendiri dan yang terpenting membantu oranglain menjaga dirinya sendiri. Seorang teman yang bercadar pernah mengatakan alasan ia memakai cadar adalah karena ia takut menjadi pencuri keimanan seseorang, menjadi penggoda secara tidak langsung, menjadi fitnah bagi seseorang juga dan ia takut menimbulkan ketidak-amanan atau kenyamanan dalam berteman. Yang mana membuatku merasa tertohok. Yah begitulah.
Mereka juga bukanlah orang-orang yang berbahaya, percayalah padaku. Aku saja yang dulu lari ketika melihatnya malah menjadi seseorang yang memberitahu mereka bila ada Ikhwan soleh yang datang. Mereka  juga baik hati, suka menolong, dan yang pasti agamis. *namun, bila kau temukan yang belum agamis, jangan menghujatnya, ia sedang berproses, hargai sebuah proses, hargai hijrah seseorang. waw waw waw mengapa kata kataku seperti menghakimi -____-* Dan yang pasti kau dapat belajar dari mereka, belajar bagaimana mempertahankan sesuatu yang memang harus di pertahankan, bagaimana menjaga diri, dll.
Hmm dua kali aku sempat mencobanya, lengkap dengan pakaiannya yang kurasa kebesaran dibadanku kemudian, aku merasakan bagaimana nikmatnya memakai cadar. Aku mengetahui alasan mengapa mereka mengenakan dan mempertahankan cadarnya. Lain kali kau harus mencobanya sendiri :)
Oiya, sekarang cadar bukan lah sesuatu yang asing, sekarang banyak orang yang memakai cadar namun tetap dapat mengikuti tren. Malaysia salah satu contohnya, dapat kita temukan banyak orang yang memakai cadar dan mereka memiliki gaya yang tak kalah dengan mereka-mereka yang tak mengenakannya, namun tetap syari pastinya.
ah sudahlah. ternyata sudah larut, selamat malam :)
nb: ini mindahin doang dari blog
0 notes
zeinaarfn · 6 years
Text
Ambillah keputusan berdasarkan tujuan utamamu yg pasti dan kemudian atur seluruh kegiatanmu di sekelilingnya
-brian tracy
Aku nggak tahu apakah perasaanku sekarang ini sama seperti yg kalian rasakan.
Jadi begini..
Aku berkali kali mencoba insyaf dan mencari apa tujuan hidupku, tapi berkali kali aku melupakan dan tidak istiqamah tentang tujuan hidupku
Aku perlahan mulai mengerti mengapa aku berada di posisi ini? Dan mengapa seperti ini. Semuanya murni karena aku. Aku sendiri yg menciptakan euforia ini. Aku sendiri yg memutuskan untuk berada di titik ini. Termasuk berada di asrama, berteman dengan a, b, c, tidak berbicara dengan d, e. Tidur di kelas f, g, makan terlalu banyak dan jarang olahraga, memilih tidur ketika h, i, j, k menangis, menjalani hubungan dengan l, tidak memfollow m dst. Iya ini semua aku sendiri yg memilih.
Tak boleh menyalahkan keadaan apalagi mengkambing hitamkan oranglain. We deserve to be a good ppl! Sia-sia kalau ingin menyalahkan. Memang itu wajar. Wajar terjadi karena kita menutupi kelemahan diri kita sendiri. Kita tidak mau salah. Karenanya kita menyalahkan apapun yg sebenarnya atau mungkin memang tidak salah.
Gengsi?
Harga diri?
Terkadang memang karena itu.
Setelah itu terjadi fokusku berubah haluan memikirkan hal itu, lagi lagi dan lagi. Ini yg membuat aku tak jarang malas peduli karena ini yg akan terjadi.
Ketika aku ingin mengatakan bahwa aku lelah dengan semua haluan haluan yg terjadi karena satu peristiwa.
Katanya : ketika perjalanan hidupmu tidak bertujuan, perhatian anda akan mudah teralihkan
Sepertinya memang benar! Ya aku tidak fokus dengan satu tujuan, aku kurang istiqamah. Siapapun elu yg sekarang merasakan seperti ku semoga bisa lebih baik ya
0 notes
zeinaarfn · 7 years
Text
Jangan kesal pada seseorang yang sering mengeluh padamu, itu salahmu. Karena ketika pertama kali ia mengeluh kau membiarkan ia mengeluh lalu kau memilih diam dan tidak mengatakan apapun
-jen
0 notes
zeinaarfn · 7 years
Text
Orang Baik
Kadang aku bener bener bingung ketika ditanya tentang cita-cita. Karena aku menjawabnya dengan “menjadi orang baik”.
Dapat ditebak isi percakapan selanjutnya? Ya! Mereka menyuruhku untuk mengatakan cita cita yg lain yg lebih spesifik dengan dalih semua orang jg mau jadi orang baik, orang baik bukan suatu cita-cita. Ok!
Entah mengapa sampai sekarang cita-citaku tetap menjadi orang baik. Memang semua orang pasti ingin menjadi orang baik, bahkan penjahat sekelas joker juga pasti pengen jadi orang baik. Karena tidak boleh seseorang dari kita menjadikan keburukan sebagai alasan untuk melakukan keburukan yg lain.
Di mata ku, “berusaha” baik itu ketika kita “berusaha” menjadi pribadi yang benar benar patuh dengan perintah dan larangan Tuhan, tidak melanggar. Dan lagi, perintah dan larangan Tuhan ku ini, amatlah banyak. Semua itu harus ku patuhi bukti aku beriman padanya. Notabenenya, yang dilarang adalah sesuatu yang enak sekali dilakukan, sebaliknya perintahnya sering kali merupakan sesuatu yang sulit di lakukan. Jadi wajar ketika seseorang berbuat dosa karena melanggar perintah, menjalankan larangan. Meninggalkan sesuatu yang enak dan menjalankan sesuatu yang tidak enak itu sulit.
Kata abi “tiadalah seorang hamba yg sedang disusahkan oleh Allah, kecuali dia sedang di rencanakan oleh Allah menjadi pribadi yg besar”
Memang susah menjadi orang baik, aku jg merasa kenapa ini sangat amat sulit, padahal ini cita cita aku! Dan setiap orang ingin menggapai cita citanya, termasuk aku dengan cita cita yg dianggap tidak spesifik.
فَاِنَّ مَعَ العُسْرِ يُسْرًا
اِنَّ مَعَ العُسْرِ يُسْرًا
Kata abi bila dua kata ال disebutkan berdampingan menunjukkan bahwa ال pertama sama dengan ال kedua. Berarti kesulitan pada ال pertama sama dengan kesulitan pada ال kedua. Sedangkan apabila isim nakiroh ketemu isim nakiroh (contoh: يسر pertama bertemu dengan يسر kedua) berarti bahwa isim nakiroh yang ke dua tidak sama dengan isim nakiroh pertama. Dengan kata lain dalam satu kesulitan ada dua kemudahan.
Maka dari itu yg sedang dalam keadaan berusaha menjadi orang baik, jangan sedih, jangan susah, tenang saja. Semuanya mudah insya Allah.
Untuk zeina, kalau masih merasa kesulitan ingat kata kata abi diatas yaaa😊
Dan aku sama sekali tidak membenarkan ketika seseorang berbuat dosa. Minta maaflah kalau salah, percayalah Ia maha pemaaf, pemurah, penyayang dan pengasih. Tak ada jalan lain selain minta maaf, karena kita tak punya apa apa.
Menjadi orang baik memang general, tp terkadang aku percaya ketika kita menjaga Tuhan kita, maka Ia akan melakukan hal yg sama yaitu, menjaga kita. Karena itu ketika aku mencita citakan menjadi orang baik, insya Allah Ia akan tunjukkan harus jadi apa aku nantinya. Dalam urusan dunia, bukan berarti aku hanya duduk diam seperti daun diterbangkan angin yaaa. Aku tetap berusaha menggapai cita cita dunia ku.
Doakan semoga dipermudah segala sesuatunya ya
Jabal Rahmah, Darush shalihaat
Pandega marta 💕
3 notes · View notes
zeinaarfn · 7 years
Text
Orang gila adalah mereka yang melakukan sesuatu yg sama namun mengharap hasil yang berbeda
-Jen
Kalau kita gagal, semuanya karena kita. Bukan karena oranglain. Tapi karena kita kekeuh mempertahankan kebiasaan buruk yang dapat merusak diri sendiri.
0 notes
zeinaarfn · 7 years
Text
Lapang katanya
Mereka memanggilku princess, husnudzon saja mengenai maknanya
Seperti biasa, Aku asyik berlomba dengan matahari untuk kembali ke rumahnya. Beradu cepat dengan mobil di lintasannya
Malam ini hujan menyapa genteng asramaku lagi, dan seperti biasa aku berharap hujan turun lebih deras agar aku bisa mendapat pelajaran tentang bacaan kitabku. Akhir-akhir ini aku menyukai saat saat menyapa ص ش ك dan teman temannya. Ternyata tak semua berjalan seperti yang ku bayangkan. Sebenarnya ada alasan lain yang sebenarnya tak ingin ku ungkapkan. Ya! Aku bosan membahas sanlat, sanlat lagi dan sanlat lagi tapi tetap dalam batas wajar.
Diam
Kudengarkan apa yg dikatakannya. Pasti ada yg baik yg bisa ku ambil maknanya
Wudhu; ternyata malam itu belajar mana rukun mana sunnah, belajar bagaimana wudhu ketika air sedikit bahkan wudhu dengan spray. Membuatku berfikir “semua yg kita anggap sederhana sebenarnya tidak sesederhana itu, terlihat sederhana karena kita tidak tahu bahkan tak mau tau”
Hari itu aku diberi tahu aku tergabung dalam suatu grup, yg menurutku itu sedikit menantang perasaanku. Seketika aku senang mendengarnya. Ya aku bisa! Pikirku hari itu. Kututup hari dengan doa agar di perlancar apapun yg ku hadapi besok. Sesekali tersenyum membayangkannya.
Jumat,
Aku berangkat pagi tapi tidak sepagi jumat jumatku sebelumnya. Untung sempat menemukan senyuman yang sama setiap pagi. Senyum ramah bapak koran berhelm merah.
Aku mengantuk. Dan sangat mengantuk. Dosenku menerangkan, aku juga sibuk menangkap materinya dalam mimpi tidurku. Walau sama sekali tak bermaksud untuk melakukan itu.
Siangnya aku mendapat sebuah kabar gembira, ya kesempatan untuk membuka lembaran baru terbuka. Alhamdulillah saja. Benar kata ustad waktu itu “perbaikilah hubunganmu dengan Allah maka Allah akan memperbaiki hubunganmu dengan manusia”. Selama ini aku diam tak tahu harus menceritakan pada siapa. Seperti kehilangan tapi tak tahu kehilangan apa. Namun ketika aku berusaha berjalan sedikit saja Allah memberikanku hal hal yang sama sekali tak kuduga. Benar kata kakak kelas ku waktu itu “ketika kamu berjalan mendekat kepada Allah, Allah akan mendekat padamu dengan berlari. Dst”
Malamnya, ketika aku semangat untuk menjalankan tugasku dalam grup. Muncullah ketua geng, ketika aku bertanya lagi tentang tugasku. Ia serta merta mengatakan “kamu tidak jadi bertugas”. “Lapang” katanya waktu itu baru terasa saat ini. Diterbangkan tinggi sedetik kemudian dihempaskan ke bumi. Ku coba alihkan perasaan “campur aduk” tersebut dengan membaca kalam tuhan. Tanpa babibu, muncul ketua geng menjelaskan bahwa kini ia sedang susah hati dan sedang berusaha merubah itu untuk tetap berlaku positif. Lucu ya, aku susah karena ketua geng, dan ketua geng susah karena oranglain. Pada hakikatnya sebagai makhluk hidup kita memang sering menyusahkan perasaan oranglain. Dan sebagai yg menyusahkan kita harus meminta maaf.
Maaf. Sederhana. Singkat. Tidak muluk muluk. Dengan satu kata itu semuanya berangsur menjadi baik.
Ketika ketua geng mengatakan maaf kalau ada salah, lalu kemudian tersenyum dan berkata “aku tersenyum tp sebenarnya hati aku sedang susah. Kelihatan tidak?”. Tidak! Sama sekali tidak. Aku berfikir ada baiknya juga tidak membebani orang lain dengan raut muka susah kita. Ketika kita tersenyum tanpa sadar kita membantu meringankan masalah yang oranglain hadapi. Bukan bermaksud untuk membohongi diri sendiri. Tapi kurasa itu adalah salah satu bentuk kita meyakinkan diri bahwa kita memang baik baik saja, salah satu cara me-manage stres tersebut. Sebenarnya aku tak begitu tahu mengenai ini, tp aku akan belajar untuk me-manage itu dari sekarang. Asrama ku ini ternyata banyak menyimpan hal hal yang cukup membuatku berkata “wah”. Ketua geng-ku selalu tersenyum sesulit apapun hidupnya, sebagaimanapun sakitnya. Aku malu pada diriku yg saat itu meneteskan air mata karena rasa “tertohok” meng-iyakan kata kata ketua geng. Banyak yang harus ku pelajari dari ketua geng ku ini. Doakan agar cepat seramah dan se-semangat ketua gengku inii.
Selamat malam 💕
0 notes
zeinaarfn · 7 years
Text
Tersenyum bukan menandakan kita senang, tapi menandakan bagaimana kita sadar bahwa banyak yang membutuhkan senyuman kita agar senang
-jen
Bukan berarti kita membohongi diri sendiri atau orang lain, tp mengusahakan agar kita selalu senang
0 notes