Tumgik
dioramaalfanisa · 5 months
Text
Lyfe, Campus, and Everything in Between (1)
Selaluuu menyenangkan saat pergi ke kampus :) today's story (wkwkwk sekarang segala hal Ai bikin story)
Lagi jalan dari yemekhane, menuju Ilahiyat
🍉: Btw aku sering bgtt loh papasan sama dia
🧁: 'Iyalah kak, dia kan anak Ilahiyat juga, anak kelas aku itu'
🍉: Oh yaa?
🧁: 'Iyaa, mana pinter bgtt lagi orangnya'
🍉: Serius? Pantesaan akutuh seriing bgt lihat dia pas belajar di kıraat salonu. Kadang sampai malam, terus kadang ketemu juga di yemekhane kalau lagi makan malam.
Eh tapi tadi aku kan ngga tunjuk orangnya, kamu tau emang yg mana?
🧁: 'Tauu, yg pakai kacamata bukan?'
🍉: Iya betul..
----
So, dia adalah orang yg aku kira mirip aku, (pas adek2 bilang ada anak Ilahiyat yg mirip aku) tapi ternyataa salah, WKWKWK
Kbu, 12-12-2023
Ps: tadinya aku dak mau post ini di Tumblr, karena kayak yg.. apaan sih, segala hal di tulis, wkwkwkwk tadinya inituh cuma di notes aku aja. Tapi karena hari ini aku ketemu dia (lagi) wkwkw sering sebenernya. So, i decided to post it here :)
Tadi ketemu di yemekhane, pas makan malam, tapi setelah percakapan dg Nesya kemarin, selftalk aku jadi beda: iih MaasyaAllah baru makan jam segini, kek nya dia habis belajar deh😆
Hahaa that's why, for me, kampus selalu jadi tempat terbaik untuk belajar/ ngerjain tugas. Kejadian sederhana, kayak ketemu orang yg habis belajar gitu aja bikin aku termotivasi*, lol🤣😂
*terus habis nulis termotivasi, langsung sadar, kok tesis Ai belum selesai2 siih.. hmmm😌 ternyata memang tak segampang ituuu wkwkwk..
Dah ah, bye. Gotta go rn, bus ku sebentar lagi datang.. see you InsyaAllah! :)
1 note · View note
dioramaalfanisa · 5 months
Text
Tomorrow is my birthday. Well, I don't celebrate birthday tho, tapii.. di umur yg mau genap 25 ini, aku serius berdoa.
Ya Allah.. anugerahkan untukku, laki2 yg sholih, yg mencintai Mu juga Rasul Mu, yg walk the talk, bertanggungjawab, yg terbaik untukku menurut Mu Ya Allah.. karena diantara sekian kriteria yg aku inginkan, Engkau yg paling paham bagaimana aku dan apa yg terbaik untukku..
Ya Allah, bless me with a spouse who would be the coolness of my eyes and complete my deen.
Someone, who is close to You, whose heart is attached to You and to our beloved Prophet s.a.w and our Deen. Someone who is kind and compassionate, well mannered, someone who would respect me as a person and as his better half.
A spouse who would help me get closer to You. Understand my dreams. Someone who You have blessed with enough sustenance so he can provide for me and our children to come.
Someone who lifts me up when low, lifts my heart and spirit. Someone who is worth all my beautiful patience for a beautiful halaal companionship. Someone, who is compatible with me and is of my wavelength.
Someone who creates a place in the heart of my parents. Someone, who could be a good parent to my offspring to come. Someone who knows his rights and obligations of this relationship.
Someone who will overlook my shortcoming and flaws and help me do the same.
A spouse who would guard my secrets. Someone, I would look up to and is an inspiration and source of goodness wherever he goes.
Someone, who is loyal, chaste and a person with a Qalbun Saliim🤍
Caption edited 14-12-2023
19.49 TRT
1 note · View note
dioramaalfanisa · 5 months
Text
Mahasiswa Pupupupu
Tadi malam ngobrol sama k arsy
Dari Erasmus sampai orangtua. Dari jam 10pm sampai jam dua. Emang kalau ngobrol ngga bisa santay kita wkwkwk
Salah satu yg aku inget bgtt (wkwkwk) pas lagi bahas IPK😆
🍉: Duluu di Kairo akutuh usaha bgtt di akhir ngejar IPK bagus karena tahun pertama dan kedua aku sibuuuk organisasi. Yg jadi turning point, pas aku shock kalau ternyata asrama aku se ketat itu sama nilai. Di luar sana, nilai segitu aman2 aja, tapi tidak untuk asramaku. Asramaku hanya menerima yg terbaik karena mereka juga selalu memberikan yg terbaik untuk kita. So I think it's fair enough lah.
🧁K arsy kaget: ''Hah? Kk anak organisasi?''
🍉: Iyaa. Ya Allaah.. dulutuh aku se aktif ituu, karena aku tinggal di asrama, so pasti ada jam malam kan, kerjaan ku kongkalikong sama ammu bawwab (penjaga gerbang) buat ngga laporin aku ke ustadzah kalau aku pulang malam
Kerjaannya pulang malam, rapat ini itu, seruu siih, kenalan aku banyaak jadinya wkwkwk tapi untuk sekarang.. engga dulu deh wkwkwk been there done that. Makanya 2 kali aku ditawarin jadi DP PPI Karabük aku menolak.
🧁: "Ya ampuun kukira kk tuh ngga suka organisasi looh"
🍉: Hahaa iyakah? Se ngga keliatan ituu kah? Keliatannya aku mahasiswa kupu-kupu yaa?
🧁: "Bukan kupu kupu. Tapi pupupupu."
🍉: Apatuuh?
🧁: "Pulang pulang pulang doang, ngga ke kuliah, kan kerjaan kk di rumah terus ke kampus cuma hari selasa"
🍉: Hahahaaaaa iyaa yaa? Duuh berarti sekarang aku jadi mahasiswa pupupupu (?) 🤣🤣🤣
Tuesday, 12 December 2023
0 notes
dioramaalfanisa · 5 months
Text
Relationship 101
Hahaa, relationship 101 bgtt ngga tuh judulnya. Disclaimer duluu, ofc am not expert, apalah aku nii, but let me tell you a story :)
I once, pernah bilang hal yg samaa persis kayak makcik ini ke adek2 di Kairo dulu.. (that's why I post this video here, wkwkwk)
Like, if you meet someone and he's caring, yaa yaudah.. Sebatas itu aja. Maybe that's part of his nature, dia selalu caring dan baik ke semua orang :) does this consider the wrong thing? I guess, no.
He's caring doesn't mean he loves you my dear. Or even he loves you, does he has enough courage to marry you or not. (?) This must be highlighted. So from the very beginning, you have put your boundaries (a tight one) agar tida terjebak lalu berujung baper :))
Credit video: Instagram @aidayaticy
4 notes · View notes
dioramaalfanisa · 7 months
Text
Meminta Kepada Allah
Jika manusia bisa kzl kalau kita suka minta2, tapi beda dg Allah. Allah akan sedih, justru kalau kita ngga minta, ngga berdoa kepadaNya
Se remeh apapun keinginanmu, mintalah pada Allah. Bahkan para sahabat, untuk urusan se kecil meminta garam ataupun sandal yg putus, meminta kepada Allah.
Kedatangan ku ke office kali ini sungguh bi idznillah sangatlah smoothly. Aku yg sebelumnya punya pikiran: "duh, kalau ke office mah kuatin hati aja deh, kalau ngga selesai urusannya dalam sehari"
Mungkin karena udah punya pikiran kayak gitu, lihat antrian manusia di senin pagi tapi hoca international student office (iso) belum datang, aku kayak yg.. yaudahlahyaa. Mau gimana lagi.
Sigh. Emang bener. Rejection doesn't hurt. Expectations does.
Tadi aku bisa super santuy, mungkin karena aku sudah zero expectation. Ngga berharap apa2.
Tapi MaasyaAllah sungguh atas izin dan Karunia Allah urusan di office went smoothly.
Karena hoca di student office belum datang, akhirnya datanglah aku ke lantai 2, postgraduate office. Duluuu akutuh bolak balik kesana sampai hoca nya hafal aku. Dan setiap masuk sana aku selalu deg degan, wkwkwk
Alhamdulillah pas aku kesana hoca nya beda orang, dan baik bgtt, bener2 mendengarkan apa yg ku sampaikan dg seksama dan memberikan solusi yg solutif. Aku disuruh ke öğrenci işleri di lantai -2.
Sampai disana aku juga deg degaan. Duuh pokoknya kalau ttg pengurusan administrasi aku ngga pernah ngga deg degan, wkwkwk
Beberapa kali aku juga ke kantor bawah, buat ngurus beasiswaku, tapi hoca yg melayani sungguhlah bintang 1. Udahlah aku deg degan, türkçe ku belepotan, petugasnya malah ngga ramah, tambah blank dong, hingga sering berujung aku yg ngga paham beliau ngomong apa dan ngga dapat solusi sama sekali.
Emang paling bener, kalau kamu ngga yakin sama dirimu sendiri, at least mintalah oranglain untuk membantu. Tapi yaah, balik lagi ke episode ke 49875431 Asma yg ngga enakan.
Alhamdulillah saat ke kantor bawah tadi, hoca yg jaga beda. Hal yg sangatt aku syukuri :))
Karena jujurly aku trauma dg hoca yg biasanya😂
Hoca yg tadi sungguh MaasyaAllah Allahumma Baarik, bicaranya lembut, penuh senyum dan sangat sopan saat melayani students.
Tadi aku tanya kenapa UKT ku bisa lebih tinggi dari teman2 yg kayıt setelahku. Aku menunjukkan buktinya di obs (öğrenci belgesi sistemi) atau student portal sambil melampirkan öğrenci numarası ku (student number)
Aku juga tanya. Iseng aja sih sebenernya, bukan agenda utama, ttg aku yg mau narik uang beasiswa ku dönem (semester) lalu. Mumpung hoca nya baik kan, karena sebelumnya aku selalu failed.
Ternyataa Qaddarallah beasiswa itu sudah tida bisa aku tarik lagi karena aku telat pengurusannya. Harusnya setelah dapat beasiswa aku langsung ambil dan urus secepatnya, tapi ini aku postponed sampai semester berikutnya. Yaudah Qaddarallah berarti.
Salah aku juga yg nunda nunda terus pengurusannya karena malas ke office. :(
Tapi aku ngga begitu kecewa dengernya karenaa:
Itu salah aku sendiri
Beliau ngomong nya tuh pengertian bgt gitu, nada nya juga lembut, sambil senyum :) duuh MaasyaAllah Allahumma Baarik lah pokoknya
Aku emang ngga bisa ambil uang beasiswa semester kemarin, tapi Allah ganti dg sesuatu yg jauuh lebih baik. Atas izin Allah, hoca ngasih aku beasiswa dua semester kedepan sebagai gantinya :) zunggu ai terharuu sampai mau nangis rasanya.*
*Beasiswa untuk IPK diatas 3. Sebelumnya aku apply juga dg ngisi form, tapi entah gimana ngga ada hasil pengumumannya di website, dan UKT ku juga ngga berubah.
Alhamdulillah 'Alaa Kulli Haal. Alhamdulillah Alladzi Bi Ni'matihi Tatimmu Ash Shaalihaat.
---
Hikmah lain yg aku dapatkan hari ini
Sungguh benar adanya, saat kita memudah oranglain, InsyaAllah Allah juga akan memudahkan urusan kita.
Apalagi jika setelahnya mereka berterimakasih lalu mendoakannya. Kita tida akan pernah tau dari siapa doa itu terkabulkan.
So, be nice with others. Jangan dzolimi hak2 mereka, jangan malah mempersulit urusan orang. Karena sebagaimana saat kita berbuat baik lalu orang mendoakan kebaikan untuk kita, sangat mungkin jika Naudzubillah kita berbuat buruk terus orang mendoakan keburukan bukan?
Ditambah doa orang yg terdzolimi itu tanpa batas. Alias mustajab. Duh, ngeri. Wal Iyyadzu Billah.
So this is a huge reminder for myself, but I hope you can benefit from it too :))
Teriring doa dg setulus hati untuk hoca2 office yg sudah memudahkan urusan kami, yg tetap dg sabar melayani, semoga Allah jaga selalu, Allah berikan keberkahan usia, harta, dan keluarganya. Allah mudahkan segala urusannya sebagaimana mereka telah memudahkan kami.
Kbü, 25 September 2023
1 note · View note
dioramaalfanisa · 7 months
Text
Ku sebut Ia, Cinta.
“Hhh.. Pahit, Ma..” 'Ssst.. Bismillah sayang.. Dicoba sedikit saja.. Atau kakak mau makan apa? InshaAllah nanti mama buatkan' Aku menggeleng lemah. Tak ingin apapun. "Kakak ngga mau makan bubur? Mama buatkan bitterballen saja ya.. Dimakan tapi ya.."
Aku menggenggam tangan mama. Menatap mata teduh nya. "Sssh.. Jangan menangis sayang.. Mama disini.." Mama mengusap pelan kepala ku. "Makan yg banyak kakak sayang, biar cepat sembuh, nanti InshaAllah setelah sembuh, kita ke Gramedia, kakak boleh pilih buku apa aja"
Aku tersenyum. Biasanya, aku hunting buku 'tanpa syarat' dengan Ayah. Karena Hunting buku dengan mama, suka 'bersyarat'. :D "Duuh, anak Ayah banget sih Kak, dirayu biar makan nya pake buku" Mama mencubit pipi ku gemas, lalu mencium kening ku.
“Love you sooo much, Ma”
"Love you more baby.. Nah, sekarang kakak makan ya"
-----
Slide wajah mama berganti cepat. Digantikan dengan warna monochrome yang pekat. Hitam. Putih. Abu-abu. Bergantian mengisi layar di otak.
Aku terbangun. Kaget. Menatap linglung sekitar. Ini bukan kamar ku. Warna cat nya berbeda. "Ma.." Aku memanggil mama lirih Tak ada jawaban. "Mama.." Sepi.
Oh, akhirnya ku tersadar. Ini kamar baru ku. 5805 mil jaraknya. Satu tetes air mata kembali jatuh di pipi. Cepat aku menghapus nya. Tidak, sudah cukup tadi.
Aku mengecek suhu badan ku. Sudah membaik. Aku tersenyum. Ah, genggaman tangan mama masih terasa nyata.
Terimakasih Ma, sudah 'hadir' dan menguatkan. Memberikan support kapan dan dimanapun aku berada. Juga bagaimanapun kondisi nya.
May Allah bless and grant you His Jannah, Aamiin.
Because the best medicine for all disease is Happiness
Cairo, 15 November 2018
21.54 clt
2 notes · View notes
dioramaalfanisa · 8 months
Text
Spouse.
Ya Allah, bless me with a spouse who would be the coolness of my eyes and complete my deen. Someone, who is close to You, whose heart is attached to You and to our beloved Prophet s.a.w and our Deen. Someone who is kind and compassionate, well mannered, someone who would respect me as a person and as his better half.
A spouse who would help me get closer to You. Understand my dreams. Someone who You have blessed with enough sustenance so he can provide for me and our children to come.
Someone who lifts me up when low, lifts my heart and spirit. Someone who is worth all my beautiful patience for a beautiful halaal companionship. Someone, who is compatible with me and is of my wavelength.
Someone who creates a place in the heart of my parents. Someone, who could be a good parent to my offspring to come. Someone who knows his rights and obligations of this relationship.
Someone who will overlook my shortcoming and flaws and help me do the same. A spouse who would guard my secrets. Someone, I would look up to and is an inspiration and source of goodness wherever he goes. Someone, who is loyal, chaste and a person with a Qalbun Saliim🤍
5 notes · View notes
dioramaalfanisa · 9 months
Text
DearFutureMiniMe
Doa mama hari ini, semoga kelak kalian bisa tumbuh menjadi anak2 yg sholih/ah dan mencintai ilmu pengetahuan. Anak2 yg tidak mudah puas, pantang menyerah, dan terus belajar.
Tentu ini juga bakal jadi PR buat mama khususnya, untuk menyusun kurikulum belajar yg menyenangkan.
Tidak ada kesimpulan dalam cerita Mama kali ini, Nak.
Bukan kesimpulan, melainkan perenungan panjang. Juga do'a yg tulus di panjatkan. Semoga kelak Mama bisa terus sabar membersamai mu bertumbuh dan belajar,
Semoga Mama bisa diberikan kesehatan dan kekuatan, jasmani dan rohani,
Semoga kami bisa menjadi orangtua yg membanggakan, yg faham dg tahap perkembangan anak, dan bisa mengantarkanmu menuju keridhoan Rabb semesta alam. Aaamiiin, Bismillah semoga Allah mudahkan :)
1 note · View note
dioramaalfanisa · 1 year
Text
Vize Kedua.
Jujurly dönem ini (sampai vize) akutuh kayak lagi… malas berurusan dg sesuatu yg related to kuliah. Like.. duuh, malesin banget harus baca, riset, ujian dll.
Maunya slaaay all the day WKWKWK (jajan2, jalan2, baca novel, baking, main sama Cila, gitu gituu😆🙈)
Ngga deng, bercanda. I mean, dari 17tahun aku sekolah formal, baru kali itu aku merasa.. malas ke sekolah😂 (biasanya aku sukaa banget soalnya hahaa kayaak.. bangun pagi untuk berangkat ke sekolah adalah sesuatu yg aku nanti, lol.)
Karena lagi males itulah, aku bener2 ngga ada ambisi buat harus gimana gimana di semester ini, yg penting aku lulus ajadeh😂 Hal itu juga menyebabkan aku jadi.. deadliner sejati! Misalnya tugas paper sekian minggu, tapi aku baru ngerjain H-sekian hari yg mengakibatkan selalu submit di menit2 terakhir.😭😂
Bahkan ada tugas yg aku baru submit setelah deadline, Alhamdulillah diterima siih, walaupun of couuurse ada pengurangan nilai yaa, hahaa eh, plus dimarahin duktur tentu saja.
Sebenernya akutuh ngga papa banget dimarahin duktur karena aku 1000% sadar itu salah aku. Tapii yg bikin malu karena dimarahin nya pas lagi kelas😂
Awalnya aku merasa.. duh, kenapa sii harus sekelas sama anak PhD, yg sudah mature semua, jadinya ngga ada tuh kenakalan remaja kayak ngga ngerjain PR. Duh, kenakalan remaja~ 😌
Hahaa, itu alasan aku aja emaaang. Ai dasar si Asma.
Tapi dari situ aku jadi overthinking.. berhubung aku orang Indonesia sendirian di kelas, semoga temen2ku ngga beranggapan kalau orang Indonesia itu malas Ya Allaah.. padahal itukan aku ajaa, huhuu~
Emang yaa, kalau kita sendirian, lebih mikir kalau mau berbuat aneh aneh karenaa bawa nama baik Indonesia :) dan aku pribadi, nama Azhar. Duh, berat yaa ternyata~
Long story short, Alhamdulillaah atas pertolongan Allah, vize ini berhasil ku lewati, and I had submitted all the assignments! Yeaaay.
I proud of myself because I keep goin on and not easily give up when things get hard.
Ha! Kayaknyaa cocok juga tuh dijadiin quotes kalau ada yg minta advice, wkwkwk
----------
Update: Alhamdulillah aku lulus vize ini, dan yg paling ngga nyangka, aku dapet highest score di salah satu subject yg bikin jungkir balik akunya🥹
Bener bener ngga nyangkaaa karenaa yaa aku aja lagi ngga mood sekolah kaan, apalagi mikirin nilai😂
Tapi Alhamdulillah Ya Allaah, sungguh nikmatMu memang selalu lebih besar dari rasa syukurku.
Sometimes, akutuh merasa aku paling bodoh sekelas karena bahasa Arab yg patah patah dibanding teman temanku yg native, merasa paling ngga bisa karena ini itu..
Turns out, aku bisa looh.. Ya Allah, sungguh terharu nulis ginian aja.. Memang kadang, orang yg tanpa sadar sering meragukan diri kita yaa.. kita sendiri.
Duh, Asma Teguh. #IYKWIM
Sampai waktu itu, semester lalu duktur aku amaze dg nilaiku😂 beliau kaget aku bisa melebihi orang2 arab yg native asli hehee
MaasyaAllah Laa Quwwata Illa Billah, Allahumma Baarik, Hadza min Fadhli Rabbi..
Last, kesimpulannya, pakai quotes yg sudah aku tulis diatas: Keep goin on and Do Not easily give up when things get hard 💪 semangaat! :)
Tulisan ini sengaja aku simpan di blog, biar bisa dibaca ulang, in caseee, aku merasakan hal yg sama lagi hehee
Friday, 1.59 TRT
-After submitted my last assignment, lol.
6 notes · View notes
dioramaalfanisa · 2 years
Text
“Kenapa jadi kamu yg jemput?” tanyaku saat itu, sesaat setelah menyadari seseorang dibalik kemudi.
“Ayah ibu kondangan. Ngga ada orang dirumah. Ngga tega katanya kalau nyuruh kamu naik grab sendirian. Udah, naik aja”
Hening. 45menit perjalanan dari wisma atlet pademangan -tempat karantina setelah perjalanan luar negeri- ke rumahku, diisi dg keheningan. Canggung, tentu saja.
Hei, berapa lama kita tidak bertemu? 2tahun? 5tahun? 7tahun? Entahlah. Aku sudah berhenti menghitung sejaak.. lama.
Yang kuingat, dia melanjutkan internship di perth, menghabiskan visa pelajar 5th nya. Kami putus kabar, lalu.. yasudah. Aku mendengar kabar kepulangan nya ke Indonesia, namun hanya sebatas itu.
“Aku nyalakan audio yaa” kataku sambil memutar speaker mobil.
Kuterima suratmu.. Telah kubaca.. Dan aku mengerti.. Betapa merindunya.. Dirumu.. Akan hadirnya diriku..
Aku mengulum senyumku, menahan tawa. “Sejak kapan kamu dengerin lagu romance? Sejak kapan kamu tau lagunya dewa19?”
Aku menoleh kearahnya, hanya untuk mendapati wajahnya seperti tersiram frambos. Merah sampai telinga! :D
2 notes · View notes
dioramaalfanisa · 2 years
Text
☃️: “Akutuh kalau lihat orang nangis, reflek nya elus elus, kalau kamu, ambilin tisu.”
🌱: “Makanya, kalau kamu kedinginan, bukannya mikir langsung ambil selimut, tapi malah minta dipeluk”
like always, our random conversation. :)
0 notes
dioramaalfanisa · 2 years
Text
Jangan meninggalkan panggung, bisiknya Berdirilah dg tegak, kau dan kakimu sendiri Lampu2 memang kadang membuatmu silau, Tapi kau tahu, di balik itu semua, Kaulah yg memegang kendali cerita
Jangan meninggalkan panggung, terutama ketika cerita sudah dimulai hampir setengahnya Percaya saja, pada tanganmu dan dialog2 yg sudah kau hafal Hatimu akan menemani-dalam semua adegan
Jangan, jangan pernah meninggalkan panggung Karena pada akhirnya, kita semua akan mendapat peran Meski entah di adegan keberapa Kau tahu kan, dialogmu adalah milikmu sendiri Tak akan ada yg bisa menggantikan
Percaya saja.
-Gita Romadhona.
0 notes
dioramaalfanisa · 2 years
Text
Tumblr media
Be Careful What You Wish For
Pernah denger ngga, hati2 kalau bicara, atau bicara yg baik2 aja, nanti bisa jadi doa.. (?)
Akuu, sering. Daan Qaddarallah kadang memang celetukan kita yg tida sengaja, jadi kenyataan.
Kayaknya, oktober lalu, pas aku pulang ke Indonesia, saat silaturahmi ke jawa, aku sering mbatin; MaasyaAllah, kayaknya enak deh tinggal di desa, bisa lihat pemandangan hijau2 tiap hari, udara nya masih bersih, dsb.
Dua bulan kemudian, Allah tempatkan aku disini. Di kota kecil, yang... Yah, walaupun bukan desa2 bgt karena ngga ada tanaman padi nya (wkwkwkw) tapi tetap saja, kota tempat tinggal ku sekarang, itu kota kecil, 7-8jam dari ibukota menggunakan jalur darat.
Kota yg, jam 9malam pertokoan mulai sepi, dan hanya terdapat satu pusat perbelanjaan yang.. Biasa aja. WKWKWKW [kayak Genena Mall kalo di kairo, bukan kayak City Stars atau Cairo Festival hahaa]
Tidak seperti ibu kota yg hingar bingar, disini, selayaknya kota kecil lainnya, warganya ramah, makanan nya enak, sayur nya segar, daan harganya murah! Hahaa.
Aku jadi merasa... Kadang, Allah mengabulkan doa kita dg cara yg sungguh tida terduga. Siapa sangka aku sekarang tinggal di desa slash kota kecil begini?
Siapa sangka rasa penasaran tinggal di desa, terjawab dg kuliah di kota kecil yg Alhamdulillah nya, kampus nya masih masuk top 10 univ negeri di negara ini.
Setelah tinggal selama 1bulan disini, kesimpulan sementara nyaa, ternyataaa aku lebih suka tinggal di kota untuk kedepan nya! Hahaa.
Emang dasar ai si Asma, :D
Dan lagi2, emang Allah tuh Maha Tau apa yg dibutuhkan hambaNya. Makanya, 17tahun, aku tinggal di Ibukota, atau, pinggiran ibu kota. Mayan, ngga harus 8jam by bus, lol.
Pemandangan warga lokal yg masih menggembala ternak, kehidupan yg sederhana, rasanya memang pas, namun, aku juga masih menyukai bising kendaraan yg berlalu lalang, suara hentakan heels yg terdengar konstan, juga, aroma ibukota yg tak hangat.
So, selama 1bulan di sini sih penilaian ku 6/10 yaa (entah kalau aku sudah 3th disini, mungkin jadi 10/10? Bisa jadi bukan~)
Eh, tapi kalau di desa2 di Netherlands atau Switzerland, mungkin bisa langsung 10/10 kali yaa? Hahaa
*Dak papaa, mimpi aja duluu :')
Kbu, 18 Desember 2021
02.23 waktu lokal.
02.23 waktu hatiku rindu padamuu (sooo cheeesyyyy hahaa)
0 notes
dioramaalfanisa · 3 years
Text
Tuesday, 11 December 2018
[Luka]
Aku tersedak saat seseorang dg sebotol wine menduduki kursi di depan ku dg sempoyongan.
Tangan nya menggapai gapai udara. Mencoba memanggil pelayan. Meminta wine tambahan.
Ia memicingkan mata. Memindai seseorang dihadapan nya. “Ah! Kau, gadis kecil ternyata”
Tangan ku bergetar dibawah meja. Namun aku berusaha meneguk Orange Juice ku, seakan tak ada apa-apa.
Sial. Aku sudah membayar mahal untuk bisa datang dan memesan segelas orange juice (satu satu nya minuman yg kurasa aman) disini. Namun justru pemandangan pemuda mabuk yg kudapat.
Tempat ini memang sering digunakan para ekspat untuk melepas penat.
View nya bagus. Dekorasi nya lebih dari Instagramable. Makanan nya walaupun overpriced tapi very worth to buy.
Pelayanan nya cepat dan yg paling kusuka, sistem disini tidak pernah 'mengusir' mereka yg ingin berlama lama menetap, walaupun mereka tahu, kopi yg mereka pesan, sudah lama tandas.
Hei, aku terlalu banyak mendeskripsikan kafe ini. Aku takut jika kau juga ikut jatuh cinta saat berkunjung kesini.
Ah, tadi kita sampai mana?
Oh ya, seorang pemuda dengan sebotol wine di tangannya.
“Kau pernah mendapat tatapan penuh puja, lantas sedetik kemudian, kau ditatap penuh hina? Hilang. Hilang sudah semua tatap kekaguman itu.. Habis.. Tak bersisa..” Ia memukul meja. Bertanya.
Aku mendongakkan kepala.
Menatap sekilas wajahnya.
Sendu. Mata biru nya berkilat penuh luka.
“Kau pernah gadis kecil? Kau pernah mengalaminya? Hm?”
Aku menggeleng lemah. Lalu mengangguk. Menggeleng lagi.
Bingung. Takut jika jawaban ku malah memperkeruh suasana.
Ia kembali meracau.
Tentang 12 tahun kebersamaan.
Tentang anniversary.
Tentang cincin pertunangan.
Tentang pengkhianatan.
Aku tercekat.
Gerakan memotong pancake ku terhenti.
Yang tadi itu, kenyataan?
Aku menghela nafas kasar.
Rasanya, di kepalaku ada begitu banyak pertanyaan yg minta dipuaskan.
Tepat saat itu, pelayan tergopoh gopoh datang, aku telah menyimpulkan satu hal.
Di kafe itu,
Sebuah pertemuan tak sengaja yg akhirnya menciptakan paradoks baru dalam kehidupan.
0 notes
dioramaalfanisa · 3 years
Text
Sunday, 04 July 2021
Helloo tumblr!
Sebenernya baru 3 hari, tapi rasanyaa looong time no see yaa kita~
How's your day? Honestly, it's been a rough and busy days for me.
Hari2 yg lumayan bikin exhausted, mentally and physically.
Sampai2 rasanya mudah banget jadi sedih. Biasanya aku seneng kalau kemana2 sendirian, karenaaaa aku tim #SoloTraveling garis keras. Tapi sekarang, kemana2 sendiri jadi malah.... Merasa tida punya teman.
Lihat foto makanan, jadi kangen baking. Kangen 'rumah', kangen masak walaupun cuma sederhana wkwkwk (butuh di apresiasi niih jarang2 kaan aku kangen masak)
Disini, selesai kegiatan sudah capek dan ngantuk, tida ada makanan karena aku belum belanja, dan ngga sempet masak. Jadi sesederhana lihat makanan aja bisa bikin sedih~ WKWKWKW
Aku ada kegiatan intensif di tempat lain, tapii pikiranku tuh kadang masih mikirin kegiatan dan amanah2 aku yg lagi dalam mode 'ditunda sebentar'.
Belum ke kharijiah buat legalisir surat taukil lah (mana khali mau pulang tanggal 9 besok), rapat organisasi lah (ini rapat yg super penting bukan yg bisa di delegasikan ke oranglain), belum ke ma'radh padahal mau BFG (ini sumpah sedih sih, karena niatnya aku tiap hari pingin ke maridh sebelum BFG wkwkwk), daaan masih banyak lainnya.
I know, ini ngga mindful. Tapi emang buat bisa mindful tuh harus effort loh.
Eh masa tiba2 aku kepikiran gini: Ya Allah aku aja ninggalin amanah sebentar rasanyaaa udah nano nano. Gimana perasaan ibu yg bekerja yg meninggalkan anaknya yaa? Pasti juga nano nano. Apalagi anak kan amanah yg MaasyaAllah luar biasa.
Makanya, ibu bekerja tuh emang butuh support, karena kaan kita ngga tahu yaa kondisi masing2 orang bagaimana. Coba kalau malah di cecar? Udahlah dari diri sendiri merasa nano nano, ditambah dari oranglain.
Eeeh kok jadi kemana2? Wkwkwkwk It's a random thought sih. Yaudahlah yaa~ mungkin udah lieur malem2.
Goede Nacht Everyone! :)
22.56 CLT
1 note · View note
dioramaalfanisa · 3 years
Text
Bismillahirrahmanirrahim
Thursday, 01 July 2021
Tadi, pas legalisir surat taukil (surat kuasa) di konsuler, salah satu temanku tanya, tentang impian. Tentang BFG.
Salah satu keinginan ku yg belum terceklis saat aku disini adalah... Kerja di KBRI/konsuler. Heheee
Jadiii dari maba tuh aku sukaa bgtt ngeliatin mba mba yg jaga loket lapdik di konsuler. Kak rahmah, kak mufida aulia, dll. Terlihat smart, daan keren :) terus aku mbatin, aku pingin juga ah, kayak kk kk itu nanti.
Maret kemarin, pas banget ada pengumuman calon pegawai honorer di KBRI. Kebetulan jugaaa, syarat nya Alhamdulillah pas. Apply lah aku, iseng2 dulu ya kaan, keterima engga nya belakangan. Qaddarallah aku lulus seleksi berkas. Selanjutnya tinggal interview.
Jeng jeng... Aku ngga ikut interview nya dooong :) Jadi email nya aku anggurin gitu aja, ngga ku balas. padahal kan kalau boleh dikata, tinggal selangkah lagi, kenapa ngga diselesaikan?
Aku lupa dulu alasannya apa, tapi salah satunya adalah asrama. Kebayang ngga sih dg jadwal asramaku yg super padat, aku juga harus kerja di kbri. Mana jauh pula kaaan tempatnya. Aku mau pulang sama siapa kalau harus lembur malam2? Masa naik uber terus? Daaan yg paling penting, gimana nanti aku izinnya ke pihak asrama?
Yaa emang pilihan paling logis saat itu adalah keluar asrama. Dan aku belum siap. Dan akhirnya galau. Dan akhirnya ngga jadi. Wkwkwk
Gitu doang? Iyaa. Hahaa. Gimana lagi? Somehow, sampai sekarang masih ada rasa ingin sih, tapi kaan yaa udah terjadi. Qaddarallah.
Walaupun kadang, pasti adaaaa yaaa selftalk2 'What If' nya. “Gimana kalau saat itu aku tetap daftar, pasti aku ngga menduga2 kayak sekarang” “What if; aku bisa aja keterima kerja disana, dan akhirnya bulan2 terakhir ku di Mesir dihabiskan dg freelance di KBRI sambil kuliah. Pasti seru. Banyak pengalaman nya. Bisa ditaruh di CV juga, WKWKWKW”
Hhhh. Makanya berandai2 ngga boleh dalam islam. Emang bikin masuk bisikan2 setan😂😁
Semua keputusan tentu memiliki konsekuensi nya masing2. Aku kerja di KBRI tapi tinggal diluar, atau aku tetap di asrama dg segala kegiatannya.
Sekarang, tinggal gimana caranya kita merawat syukur, atas apapun yg telah Allah takdirkan untuk kita. Baik buruknya. Suka dukanya.
Tapiii, boleh dong yaa tetap berharap, walaupun saat ini aku belum bisa freelance di KBRI kairo (karena aku udah mau BFG, so kesempatannya sudah nol koma sekian persen) tapiii semoga saja kelak Allah takdirkan aku bisa bekerja di kbri belahan dunia lain. Aaamiiin Hahaaa (tetep ambi) biar temen2 ku yg selalu manggil aku ibu2 KBRI bisa kejadian beneran😆 wkwkwkw (bantu Aamiin kan teman2)
Atau, jadi spouse nya diplomat (?) biar langsung masuk DWP*😂 dah lah yg kedua ini halu~
Apapun ituu impian hamba, Ya Allaah, jika itu baik, maka mudahkanlah untukku. Jika kurang baik, semoga hamba bisa tetap legowo menerima, dan tidak kecewa. Aamiiin
DWP: Dharma Wanita Persatuan
1 note · View note
dioramaalfanisa · 3 years
Text
Thursday, 24 June 2021
[2]
Proses 'Saling Bicara' tadi tentu tidak mudah.
Suaraku sudah bergetar, sudah pingin cry lah pokoknya, tapi aku harus berhasil nenyelesaikan hingga akhir.
Karena konsepnya 'Saling Bicara', jadi aku juga dapat masukan dong, hal2 yg aku kira biasa aja, ternyata bagi dia luar biasa. Hal yg menurut dia biasa, ternyata dampak nya ke aku, sampai bikin aku nangis 2jam padahal besoknya ujian. Hahaa. Drama abis yaa.
Sebagaimana aku punya keluhan akan beberapa sikap dia, dia juga punya keluhan akan sikapku, yg mana, aku bisa aja ngga notice kalau ngga diberitahu. Salah satunya, aku kurang 'perhatian'.
Aku pingin ngeles, “Aku perhatian cuma sama orang yg aku sayang aja. Lah elo siapa? Wkwkwkw” tapiii buru2 aku cegah. Ingat, saling bicara, tanpa ego.
Karena kadang, saat kita di kritik, pengennya bantaaah aja kan.😁 Bukannya langsung, “Oke aku salah, aku minta maaf, lantas apa yg bisa aku perbaiki untuk kedepannya.” Kebanyakan ngeles dulu wkwkwkw, pake 'tapi kan'; tapi kan aku begini karena bla bla bla (eh aku sih ini)
Tadi juga pas aku sampaikan, aku punya datanya berapa kali kamu begini dan begitu, terus malah dijawab: “Kayaknya kamu perlu ke dokter deh, hatimu penuh dengki, bisa2 nya nulis kok catatan keburukan” Ya Allaaaah rasanyaaa pingin kulempar kaca, wkwkwkw
Tapiiii ingat lagi, wahai diri. Pengendalian emosi. Jangan terpancing. Ego plis menyingkir dulu. 😂
-----
*Btw semenjak ikut EP aku jadi terbiasa punya data akan segala sesuatu. Biar jatuhnya saat berbicara itu based on data. Bukan menggeneralisir. Jadi ngga ada kalimat “Kamu tuh sukanya” atau “Kebiasaan deh”. Kebiasaan itu sebenernya berapa kali dilakukan? Jangan2 cuma 3kali dalam seminggu :')
Jadi sebenernya 'data' tadi tuh yaa buat catatan aku, bukan buat 'tajassus' kesalahan seseorang. Astaghfirullah, naudzubillah yaa.
Punya data yg lengkap juga berguna untuk membantu kita meningkat. Misalnya kita punya data marah seminggu tiga kali, terus karena kita terbiasa menulis progress, jadi tau, wah Alhamdulillah minggu ini aku meningkat cuma marah sekali misalnya. Dengan data dan catatan, kita jadi tahu, kita itu sedang meningkat atau justru stuck disitu2 aja?
Data ini bisa luas cakupan nya yaa, bisa akademik, ibadah, sosial, daaan lain2.
------
Alhamdulillah, it ended up with us yg saling memaafkan. Aku jadi tahu apa harapan dia dari aku, dan akupun jadi lebih lega karena sudah menyampaikan apa yg sebenernya aku mau, hal apa yg aku suka dan yg tidak aku suka.
Mengendalikan ego memang pekerjaan seumur hidup sih. Hmm, pekerjaan.😌 Komunikasi memegang peran penting disini.
Catatan sebagai self reminder untukku, bahwa memulai sesuatu yg baru tentu tidak mudah. Sebagaimana aku, yg sedang belajar untuk bisa mengungkapkan rasa. (kok kesannya kayak romance yaa wkwkw. Tenang, rasa kan luas, ngga hanya rasa cinta aja, tak iye? Rasa sedih, bahagia, kecewa, marah, dll.)
Tapii kalau tidak dicoba, kalau tidak dimulai saat ini, mau kapan lagi? Kalau tidak dicoba, mana tau kalau ternyata kita bisa, bukan? Kalau tidak mau mencoba, bagaimana bisa jadi piawai? Sebagaimana hestek nya tokopedia: udaaah #MulaiAjaDulu. Masalah hasil yg bagaimana, itu terserah Allah saja. Yang penting kita sudah memaksimalkan ikhtiar dan terus upaya, upaya, upaya. :D
Disclaimer: Yuhuuu, disclaimer dulu yaa, tulisan ini disimpan sebagai pengingat pribadi, pun sebagai data, bahwa aku pernah menyelesaikan konflik dg cara A, B, C, dengan hasil D. Semoga bisa menjadi pengingat agar aku bisa terus meningkat kedepannya. Aamiiin.
3 notes · View notes