Tumgik
Text
Tumblr media
Tempat di mana kuberpijak saat ini bukan dari bagian hidup yang kurencanakan dan kuimpikan. Tapi, buah dari ribuan doa yang kupanjatkan. Aku merasakan betapa baiknya Allah memberikan jauh lebih baik dari apa yang dipinta oleh hamba-Nya.
Ketika itu apa yang tampak di depan mata tak lagi menarik. Kedudukan, posisi, ataupun pangkat. Aku memilih pergi dan mencari jalanku sendiri. Sambil mencari dan terus mencari aku tetap melakukan apa yang aku mampu dan seharusnya aku lakukan selaku anak yang baru lulus sekolah. Mencari info kuliah, mendaftar, dan ikut tes masuk.
Dalam doa-doa yang kulangitkan aku hanya ingin bagaimana aku bisa lebih dekat dengan-Nya, pun sampai detik ini. Dalam keinginan itu memunculkan banyak harapan. Aku ingin sekali ada seseorang entah itu sahabat atau siapapun itu. Karena ternyata hidup ini tidak semudah seperti apa yang kita bayangkan dengan khayalan-khayalan di malam hari. Terlalu suram untuk dijalani sendiri. Nyatanya aku sering terjatuh dan tersesat. Pada akhirnya, berharap sekali ada yang dapat menggandeng tanganku, merangkul pundakku, memeluk sedihku, mengusap air mataku, dan membimbing jalanku agar selamat sampai akhir.
Alhamdulillah wal hasil di sini lah diriku sekarang berada. Duduk, belajar, dan mengabdi pada seorang guru mulia di Kota Alexandria. Kota yang berhadapan dengan negeri konstantinopel, hanya dipisahkan dengan laut mediterania. Kapan-kapan insyaallah akan kuceritakan banyak hal tentang kota ini dan apa yang kutemukan di dalamnya.
13 notes · View notes
Text
Banyak yang bilang bahwa ibadah terpanjang adalah ibadah pernikahan, padahal sejatinya waktu ibadah itu adalah sepanjang kita hidup. Dimulailah ibadah yang bernama kehidupan ini sejak awal kita dilahirkan sampai kita meninggal dunia dengan tenang. Dan di sini di platform ini aku akan merekam hikmah kehidupan ini dalam sebuah tulisan.
Mari memulainya dengan basmalah.
Bismillahirrahmaanirrahiim..
Mungkin ini adalah awal sebuah cerita baru akan mulai dikenang, minimal oleh penulisnya sendiri, dan syukur-syukur oleh semua pembacanya.
Penulis tahu diri bahwa penulis ialah orang biasa yang tidak bisa apa-apa dan tidak tahu akan mempersembahkan apa untuk kehidupan setelah mati. Jadilah, coretan-coretan ini yang akan membersamai selama kehidupan terus berjalan. Baik, bagus, atau keren isinya penulis tidak bisa menjamin sama sekali ya, kawan. Karena waktu di dunia ini adalah kesempatan untuk belajar sebanyak-banyaknya. Jadi, sudah semestinya akan banyak ketidaksempurnaan dalam penulisan maupun isinya.
Penulis hanya berharap semoga Allah selalu membersamai penulis agar dapat menulis setiap hari. Jatuh, bangun, gagal, lalu bangkit lagi sudah pasti akan ada di setiap usaha yang kita jalani. Jadi, mari bersama-sama mengarungi kehidupan ini dengan saling berbagi rasa dan asa agar kita selalu kuat dan tegar sampai akhir.
Semangat untuk kalian yang terus berjuang. Jangan mudah menyerah. Masih ada tempat untuk berbagi. Dan penulis akan berbagi apapun di sini. 😊
Let's go!
2 notes · View notes