Tumgik
memelukmimpi · 4 years
Photo
Tumblr media
Menjadi ayah, itu salah satu mimpi terbesar saya dulu ketika SMA. Makanya, sebelum tau bakal calon istri saya siapa, nama anak saya udah kupersiapkan dulu dengan matang. Haha. . . Orang-orang pada ketawa ketika mendengar rencana nama anak saya disebut. Komentarnya pun aneh-aneh. Gak lazim lah, wagu lah, asing di telinga lah. Namun, ada pula yang memuji unik, sembari tertawa getir. Wkwk.. Ada lagi yang mengira bahwa itu nama karakter dalam sebuah novel atau film. Well, oke baiklah. Haha . . Bagi saya, saya adalah orang yang yakin, bahwa nama adalah doa. Doa itu, harus clear! Memang, Tuhan dapat menerima bahasa apapun untuk doa-doa yang dipanjatkan. Bagi saya, menyampaikan doa juga mesti clear kan. Tau makna, arti, dan arahnya kemana. Nah!!! Ini, salah satu alasan utama saya mengapa menamai anak saya bukan dengan bahasa arab, sansekerta, atau nama barat lainnya. Cukup dengan Bahasa Indonesia. Se-sederhana itu. . . . Alhamdulillah, beruntung, sang istri tercinta, menyambut baik nama tersebut. Awalnya, sama sih, agak aneh dengernya. Kubilang itu wajar. Karena tiap hari namanya selalu kusebut. Istripun jadi cinta dan suka. Tuh kan, cinta itu bisa muncul karena biasa. Makanya, gak perlu pacaran dulu kok untuk bisa menikahinya. asekkk. hahaaae.. . . . Kibar Juang Prestasi. Itulah nama anak saya itu. Nama tengah yang sungguh menambah kecintaan saya akan nama ini. Makasih ya sayangku @poetrysnr sudah melengkapinya.. . . Menurutmu apa arti atau massage doa dalam nama tersebut??? :) . . . @30haribercerita #30hbc2020 #30haribercerita #PMsukamenulis https://www.instagram.com/p/B7jHVFfBjxe/?igshid=1eyn5u6k1vn84
4 notes · View notes
memelukmimpi · 4 years
Photo
Tumblr media
Awal minggu lalu, saya sempet ke kampus lagi, ke perpus lebih tepatnya. Merasakan kembali bau wangi buku-buku dan semilir AC yang menggigilkan tubuh. Duduk di pojokan dekat kaca, tempat favorit. . . Pikiranku melayang-layang, memeluk satu per satu ingatan tentang tempat ini dan sebuah perjuangan. Tempat ini bener-bener menjadi saksi bersejarah, berdarah-darah jungkir balik belajar. Hehe. . . Mungkin terdengar lebay. Namun, bagiku, kembali ke bangku kuliah setelah 7-8 tahun rehat karena kelayapan kemana-mana, bukan perkara mudah. Mengingat teori-teori ilmu komunikasi yang praktis sudah karatan, juga aktivitas yang menukik habis otakku. . . Niatan dulu, kuliah adalah masa tenggang atau jeda karena lelah dengan aktivitas yang itu-itu aja. Target oriented dan money oriented. Diskusi dengan rekan kerja yang ujung-ujungnya pusing lagi karena dikejar-kejar KPI. Makanya, dapet kesempatan dua tahun kuliah, di Jogja pula, bareng keluarga, adalah momen mahal yang susah untuk terulang kembali. . . 2 tahun ini, benar-benar jadi momen another kawah candradimuko lah. Terimakasih ya kekasih @poetrysnr yang setia menemani, meski harus sabar menanti si suami pergi lama banget kalau kembali. hihihi. maaf sih zheyeeng... . . @30haribercerita #30haribercerita #30hbc2015 #30hbcBayarUtangTulisanKarenaLatePost #PMsukamenulis https://www.instagram.com/p/B7cXSfpBu6D/?igshid=51dj9dbj48k3
0 notes
memelukmimpi · 4 years
Photo
Tumblr media
Entah seberapa banyak yang dipikirkan seseorang, sehingga seringkali dia di sini, di tempat ini, namun tak di sini. . . ya gak sih? . . Contoh, aku ambil jurusan Hukum, tapi hati aku gak di jurusan ini. Aku lebih suka Kedokteran. . . Baru aja takbirotul ihrom, melakukan berbagai gerakan sholat. Tapi kepikiran jemuran, masakan, atau kerjaan yang belum kelar. . . Jadi mikir lagi, analoginya benar gak sih? Hehe... . . Apapun itu, ketika sadar dan merasa diingatkan, kembalilah ke jalur yang benar. Atau, minimal telusuri lagi kenapa kita memulainya, kok bisa-bisanya sampai-sampai sudah di sejauh ini, namun tidak di sini. . . . Tak ada kata terlambat untuk kembali pulang ke jalur yang benar. . . @30haribercerita @atirecrebirah03 #30hbc2013 #30haribercerita #PMsukamenulis #selftalk https://www.instagram.com/p/B7TppLgBELb/?igshid=1oel4rqvaun3m
1 note · View note
memelukmimpi · 4 years
Photo
Tumblr media
Perdebatan memilih sufor atau UHT, pernah terjadi antara istri dan aku. Eh, gak debat-debat banget sih. Lebih kepada diskusi karena melihat beragam referensi dan pengalaman teman-teman sekitar. . . Sebagai ayah dan ibu ASI, tsah, kami pengen banget menyajikan full ASI sama Kibar. Alhamdulillah ASI eksklusif di 6 bulan pertama, terpenuhi. Bersyukur sekali. Namun, menginjak usia setahun setengahan, sang ibu merasa ASInya sudah tak begitu keluar. Hal ini wajar sekali. Bahkan ada kasus juga, baru sebulan dua bulan anak lahir, ASI udah gak keluar. Nah, mesti disambung dong ya pastinya. . . . Sempet bingung. Sufor apa UHT. Finally, kami sepakat memberikan keduanya. Bergantian. Setelah mencoba beberapa produk tentunya. Bismillah... . . Di dunia per-ASI, sempet lho terjadi semacam, bully2an atau mom shaming, karena si ibu memberikan susu non-ASI. Tanpa tabayun dulu apa muasal ibu tersebut tak memberi ASI. Main ceramah aja, tar anaknya kurang imun lho, gak sdhat lho, gampang sakit lho. Padahal, kasusnya bakal banyak kenapa akhirnya si ibu memberikan sufor, UHT, atau varian susu lainnya. Hhhmmm... . . So, tiati komentar sama ibu yang punya anak di bawah usia 2 tahun, namun bukan ASI yang diberikan, ya gais. Gak elok, nanti malah menyinggung. Hehe.. Mending diem, senyum, bilang aja, adeknya lucuu banget ya buuu, cantik mirip ibuknya... Nah, better lah.. hihihi . . cc @poetrysnr @30haribercerita #30hbc2009 #PMsukamenulis #30haribercerita https://www.instagram.com/p/B7IxDhhhole/?igshid=1h02731d0mtst
0 notes
memelukmimpi · 4 years
Photo
Tumblr media
Menjadi orang tua, memang bukan pekerjaan yang mudah. Pekerjaan ini bisa dibilang paling abadi dari pekerjaan profesional lain sekalipun. Bener gak sih? . . Setelah jadi orangtua, barulah kita tau alasan kenapa ortu kita sayang banget sama kita. Kenapa ortu nasehatin ini-itu. Kenapa ortu ngasih larangan dan ngatur segala macem. Kenapa ortu begitu posesif membela kita walau tau sebenarnya kita yang salah. Dan, kenapa-kenapa-kenapa lainnya? . . Pada titik ini, kita sebagai parents yg newbe, jadi reflektif sendiri dan bangga dengan ortu masing-masing. Gila ya, hebat banget ibu bapak gue karena bisa menjadikan aku seperti sekarang. Let say, keren ya ortu bisa ngebesarin kita sampe sekolah tinggi, nikah, punya anak, tanpa asisten RT, misalnya. Di saat sekarang, ortu muda, butuh banget lho asisten buat ngasuh anak-anaknya. . . Baby sitter lah, day care lah, kelompok bermain lah, apapun itu yg ortu kekinian lakukan. Dulu, ortu kita handle itu semua sendiri. Tanggung jawab sepenuhnya! Ini baru contoh se-kuku-jari-yang-item aja sih gais.. . . Gak sih. Bukan buat mencari kelemahan ortu jaman sekarang atau masa lalu. Poinnya adalah, orangtua selalu punya cara masing-masing untuk membangun keharmonisan rumah tangganya, termasuk ngasuh dan ngasih anak. Menjadi orangtua kan dinamis. Bukan sebuah perlombaan yang harus bagus-bagusan, atau dibeda dan bandingkan. Come on... . . Yuk, berhenti men-judge ortu-ortu di luar sana, termasuk menghakimi diri sendiri yang sepertinya kurang baik jadi orang tua. Please, You did goodjob, hai orangtua-orantua keren!!! Kita bukan orang yang pantas memberikan vonis sosial itu kali gais. . . Asek. . Udah ah. . . 📷 by my lovely @poertrysnr . . . @30haribercerita #30bc2006 #30haribercerita https://www.instagram.com/p/B6-IHVXhCb7/?igshid=b50ceu2l994e
0 notes
memelukmimpi · 4 years
Photo
Tumblr media
Ini Kibar. Anak pertama kami. Sejak kehadirannya, dunia kami berubah. Aku yang dulu suka ngeloyor dan main-main sendiri, sekarang mesti lebih banyak standby dan main bareng dia. Pun, nemenin si ibuk @poetrysnr untuk curhat lucu atau sekedar pillow talk jelang tidur. (Iya, sampe sekarang juga nalurinya buat jalan-jalan dan nyenengin diri sendiri masih gede)😂😂 . . Terlepas dari banyak kurangnya saya sebagai bapak. Punya anak memang ngajarin banyak hal sih. Alih-alih kita ngajarin si kicil, yang ada kita banyak belajar dari dia. Satu kurangnya saya adalah tentang kesabaran dan kefokusan. Dari si kecil ini, sungguh saya belajar untuk jadi orang yang sabar dan fokus pada target/tujuan. Ini hanya sebagian kecil. . . Uniknya, orangtua memang pengen perfect buat anaknya ya. Bahkan, yang dipikirin sekarang itu anak-anak-anak!!! Contoh, pertanyaan yang seringkali dilontarkan tiap pagi adalah, "Kibar makan apa ya nanti?" Bukan lagi kita, tapi spesifik anak kita. Haha, kamu gitu juga gak gais??? . . Lambat laun, proses dari "aku" menjadi "kita" memang jadi teruji secara klinis. Haha. Aku yang penuh ego, harus berubah secara perlahan. Lagi-lagi, proses yang baik adalah yang alami, bukan paksaan. Meski terkesan "memaksa diri", namun saya memilih prosesnya yang saya jalani ini adalah sebuah langkah yang alami, organik. Tak apa-apa berkali-kali jatuh, namun ada hikmah yang diambil. Tak masalah berkali-kali mengulang kesalahan, namun kita paham jalannya jadi dewasa. . . Sebab cara cepat dan instan, kadang justru membuat ada proses yang "missing link". So, jalani tahapannya aja berurutan, biar gak kaget ke depannya, mesti harus melangkah lebih lama. Hidup bukan perlombaan, siapa cepat dia dapat. Tapi, bagaimana kita paham betul dengan proses, sehingga nanti kita lebih menghargai hasil yang kita dapatkan. Apapun itu. . . Maaf saya bukan motivator ya. Gak mau ngajak-ngajakin buat ikut-ikutan ide ini juga. Haha. . . @30haribercerita #30hbc2002 #30haribercerita #PMsukamenulis https://www.instagram.com/p/B6z2Rpohe_H/?igshid=7rbg32179qkd
0 notes
memelukmimpi · 4 years
Text
Tak ada seorang pun yg dapat diandalkan, bahkan diri kita sendiri. Dialah Sang Pencipta, andalan di atas andalan!
0 notes
memelukmimpi · 4 years
Text
Kuliah: Menjemput Impian
Suatu hari, aku memimpikan menuliskan cerita ini di blog pribadi. Makanya, rasanya seperti dejavu.
Maaf jika alur cerita akan berasa seperti melompat-lompat. Kuawali dengan randomnya kisahku saat SMP.
Saat SMP, kakak pertama (dan mungkin kedua, lupa-lupa ingat), sudah berada di jenjang kuliah. Makanya, kuliah bukan suatu hal yang asing. Aku meyakini sepenuh hati jika suatu saat, aku pasti kuliah. Karena bapak ibu sungguh support utk anak-anknya berkuliah hingga tinggi, setinggi-tingginya yang mereka bisa support (bahkan bapak selalu mendoktrinku, 'le kuliah sampe doktor ya!').
Maka sejak SMP itu, aku selalu punya mimpi. Besok, aku kudu kuliah. Bukan bapak/ibu yg bayarin, bukan pula pake duit sendiri, tapi harus dengan beasiswa. Dan aku harus sampai luar negeri. Iya, LUAR NEGERI!!!
Kenapa aku begitu semangat mengejar luar negeri? Simple: ingin melihat dunia luar dan melihat duniaku dari dunia luar. Aku meyakini, dengan seperti itu kita akan jauh lebih mengenal diri sendiri. Dengan mengenal diri sangat baik, maka kita bisa mengenal Siapa Pencipta kita.
SMA. Alhamdulillah, aku bisa masuk SMA favorit di kotaku. Sejarah keluarga pun kutorehkan. Baru kali ini anaknya bapak ibu bisa masuk SMAN favorit nomer 1 lho. Aneh tapi nyata. Setelah kuingat-ingat lagi, kok ajaib ya, bapak sering banget lho di tengah waktu santainya kalau pas ngobrol, selalu yang diujarkan adalah mimpi-mimpinya. Pengen anaknya bisa ini, kerja itu, sekolah ini, meraih itu. Masuknya aku ke SMA 1 Pekalongan, adalah salah satunya.
Masuk ke lingkungan smansa, membuat pola pikirku tentang kuliah makin nyata. Tentu, dari guru sampe temen-temen terdekat, supportif sekali mendorongku kuliah. Reramaianlah kita pada daftar PMDK. SNMPTN jalur undangan (prestasi) kalau bahasa sekarang. Sampai ke seleksi sejuta umat SBMPTN juga pastinya.
Hasilnya, PMDK gagal. Ikut SBMPTN gagal. UM UGM, gagal juga. Seleksi masuk STAN, gagal. Ya salam. Baru sadar, masuk kuliah tak sudah itu ferguso!!!
Dengan sisa semangat yang udah agak nyerah. Udah sempet pula pasrah dan matur ke bapak ibu, yaudah lah mondok aja yuk. (Sorry to say), jaman itu, modok seakan jadi sterotip negatif sebagai pelampiasan anak-anak yg gagal memperkuangkan mimpinya buat sekolah di sekolah-sekolah/universitas formal dan favorit pada umumnya. Kuakui itu sterotip salah kaprah sih! Akhirnya, aku daftar UM UNDIP, ngambil D3. Dan alhamdulillah ketrima!
... to be continued ...
0 notes
memelukmimpi · 4 years
Text
Harap Maklum, Masih Manusia ;)
Tiap orang bisa lelah. Bisa terpuruk. Bisa lesu hingga berkeping-keping. Atau malu tertunduk karena kesalahan. Manusia pun bisa sedang sangat jenuh menghadapi ini itu yang sama melulu.
Suatu hari, semangat juga bisa memanjat. Melejit tinggi hingga mulut rasanya ingin terbuka lebar terus. Berasanya harapan sesuai kenyataan. Atau, target selalu dapat tercapai sehingga selalu lapar untuk naik tingkat demi tingkat anak tangga sukses lainnya.
Wajar. Harap maklum. Itu masih manusia. Selalu ada dua sisi berkebalikan, atau banyak sisi yang bersinggungan. Namanya, kedinamisan.
Aku, membiarkan emosi itu berolah, menyerupai apapun yang diingini. Kalau orang lain (atau orang terdekat) tak masalah kena imbas, ya selamat datang energi-energi yang tersebar. Entah, itu positif, atau belum positif. Makanya, hati-hati bermain hati. Bisa-bisa mati berdiri.
Tak ada salahnya menangis. Menangis hingga hanya sesenggukan yang terdengar, namun air mata tak tersisa setetespun. Tak mengapa terbahak, hingga suara kencang tak lebih keras dari angin sepoi yang melayang.
Wajar. Harap maklum. Itu manusia biasa. Selalu ada sisi-sisi ekstrimis yang meliputinya. Itu namanya, kedinamisan.
Jika tak bisa menerima segala ekspektasi dan kenyataan yang dialami diri. Lalu siapa? Orang lain tak kan pernah bisa paham, diri sendiri saja susah paham dengan jiwa dan imaninasinya. Aneh bukan?
Pada akhirnya, menerima. Hanya menerima. Cukup menerima saja dulu. Untuk membuatnya menjadi mudah dikelola, lalu dijalani dengan baik-baik saja. Jika sudah ketemu jalannya, maka menerima akan menjadi lebih mudah dan sederhana.
Harap maklum. Masih wajar. Namanya juga manusia. Hidup dalam keporak-porandaan naik-turunnya aneka rasa. Kedinamisan.
Tak mudah memang, melewati perubahan. Tak gampang memang, menanjaki tantangan. Bukan hal kecil, meniti rintang-hadang yang meradang.
Selamat bersenda-gurau dengan segala penerimaan harapan dan kenyataan yang menjadi santapan sekarang. Sehat selalu, jiwa, raga, dan batiniyahnya!
0 notes
memelukmimpi · 4 years
Text
Rezeqi-MU Sungguh Melimpah, ya Allah...
Ya Allah...
Rezeqimu yang melimpah...
Menenggelamkanku pada kekayaan kenikmatan....
Terimakasih ya Salam.....
Maafkan diri ini yang luput kemudian lalai, padahal mensyukuri yang telah kami dapati...... akan berlipat lagi bahagianya.....
Allaaah.... Sadarkan kami, jaga kami, agar iman itu tetap menghujam
Sampai nanti, kami benar-bemarengjadapmia
0 notes
memelukmimpi · 5 years
Text
Cari sebanyak mungkin alasan, jika mulai menemui kejenuhan dan putus asa. Dirimu terlalu berharga jika harus menyerah pada keadaan. Lawan! Berjuang! Menang!
0 notes
memelukmimpi · 5 years
Text
Podcast episode terbaru nih... Yuk disimak...
Buat yang pake Spotify, klik link ini:
Enjoy! :)
0 notes
memelukmimpi · 5 years
Text
Ceritanya tadi lagi bobok di perjalanan kereta. Dari Pekalongan mau ke Jogja, tapi transit dulu di Semarang. Eh kebangun pas pengumuman "Sesaat lagi akan tiba di stasiun Solobalapan".
Seketika otak berpikir, ya ampun bablas deh nih ah. Ovethinking yekan jadinya, nanti di Solo mesti balik lagi naik Pramex buat ke Jogja, ya ampun kebayang ribetnya seperti apa.
Saat itu ibarat kata lagi ngumpulin nyawa kali ya, jadi mikirnya malah kurang jernih. Ada kompleksitas dan traffic jam dalam otak yang sedang berlalu-lalang. Abis tidur dan baru banget bangun. Belum konek lah. Diem sejenak, sek sek bentar kalau gak salah mestinya sampe Jogja malem kok, lha ini kok masih agak terang suasananya. Coba cek tiket elektroniknya, oh bener kan baru sampe jogja 18.30-an.
Kadang otak suka recall hal-hal yang keliru pas lagi mengalami hal-hal yang mirip. (Nah, mungkin secara psikis atau klinis ada nih nama dan penjelasannya, *belum searching).
Aku mikir, pernah nih ngalamin kalau dr Pekalongan ke Jogja itu rutenya duluan Jogja dari pada Solo. Ohiya, tapi kan aku oper Semarang dulu nih case-nya, jadi Solo dulu baru Jogja. Jadi, gak lagi bablas kok.
Ngerti kan ya maksud ai?? Jadi semacam gagal paham sendiri dengan apa yg lagi dialami.
Dalam hidup. Case seperti ini sering banget kejadian gak sih gais?? So, koendtji-nya adalah mengambil jeda sejenak, relax, untuk dapat berpikir dalam keadaan tenang. Kayaknya sih bisa di applicate ke case-case lainnya. Hehe.
Enjoy! Nyantai dikit ya gais... Jangan ngegas dulu di awal ;)
0 notes
memelukmimpi · 5 years
Photo
Tumblr media
Yang patah tumbuh yang hilang berganti. Nyambung dari kisah 2 hari yang lalu saat pertama kali menyentuh Jogja. Sekeluarnya kami dari bandara, beberapa driver setempat menawari kami tumpangan. Setengah memaksa. Bahkan bisa dikategorikan memaksa, karena mereka mepeeeet terus bahkan hingga jauh kami melangkah. Kopor besar dan tas besar dua yang kutenteng sudah cukup memberatkan. Kami berlalu. Salah seorang bapak taxi mendatangi kami, padahal kami sudah berhasil lolos dari jeratan penawaran. Kami masih duduk-duduk dekat halte Trans Jogja. Masih saja beliau gigih menawarkan tumpangan. Kami masih coba sopan. Tersenyum. “Jogja baik, termasuk orang-orangnya.” Kami percaya itu. Sesekali bapak tadi berkomentar saat saya menelpon dan memandangi gawai. Nampaknya beliaunya tahu saya sedang menghubungi ojol. “Ojol gak boleh masuk mas, taxi saja!” Eh, kok bapak masih saja pantang menyerah ya menawari kami? *Sudah mulai kesal. Singkat cerita, saya berhasil membujuk driver ojol masuk bandara, lalu menjemput istri dan barang-barang kami. Alangkah kagetnya saat kami memasukkan seabrek bawaan, sekelompok orang datang, seolah menggrebek kami. Oh, bapak taxi mengadu. Kali ini membawa petugas keamanan berpakaian preman. Kami “tertangkap”, driver kami diperiksa. Bapak taxi tadi seolah tersenyum puas. Sempat hilang respect dan kepercayaan kami tentang stereotip “orang Jogja itu baik”. Iya, gegara yang terhormat bapak taxi bandara setempat. Kezelnya lagi, saat kami memurunkan barang bawaan, dan mematuhi utk ikut diantar taxi bandara, bapak pengadu tadi malah menolak tegas. “Wegah aku, wis kadung serik!” (Gak mau saya, sudah terlanjur kesel). Seketika bener-bener hilang berkeping-keping rasa itu... Namun, beberapa langkah meninggalkan bandara. Perlahan perasaan mulai bangkit. Iya, yang patah bertumbuh, yang hilang pun berganti. Kehilangan itu memggantikan sejuta keindahan yang lain tentang Jogja. Berlanjut ke cerita berikutnya nanti ya… Mau tau banget kan?? #ybc1903 #yogyakartabercerita2019 @yogyakartabercerita
0 notes
memelukmimpi · 5 years
Text
Yeaaah kembali mengudara Podcast episode terbaru.... Monggooo yuk yuk yuk... Dilarisi.. eh didengerin.... ;)
Bisa juga via jalur Spotify gaaais.....
Hayolaah ... Menerima kritik, saran, dan masukan juga ya jika ada....
Thank you!
0 notes
memelukmimpi · 5 years
Text
Mari, budayakan mendengarkan, dimulai dari mendengarkan podcast terlebih dahulu :)
0 notes
memelukmimpi · 5 years
Text
Tumblr media
Ini Quote bisa banget diterapkan di segala aspek kehidupan kita. Ya gak sih? Ketika terpikir untuk menyerah, entah masalah kerjaan, mengejar cita-cita, mencari cinta, menjalani kehidupan yang rasa-rasanya begitu hambar, atau apapun. Setidaknya, kita juga sedang mikir kegagalan kita. Astaghfirullah....
Begitu seringnya bukan melakukan ini????
Bukan berserah atau pasrah pada Sang Pencipta, namun terkadang mikirnya justru pengen menyudahi saja semuanya.... Astaghfirullah... Di titik ini, barangkali syukur kita kurang banyak.... Artinya, sebenernya kegagalan dan keberhasilan kita sendiri yang menentukan #noted to myself
0 notes