Tumgik
#30haribercerita
sepertibumi · 11 months
Text
[KNOWING UR LIMITS]
Keterlambatanmu akan sesuatu bisa jadi karena memang Allah ingin mengajarkanmu suatu hal sampai kamu paham betul dan dapat mengambil banyak pelajaran darinya.
Beberapa orang diciptakan dengan karakter seperti batu. Keras. Harus dijatuhkan dan dibentur berkali-kali untuk bisa paham.
Beberapa yang lain diciptakan dengan telinga yang sabar mendengar. Belajar dari pengalaman orang lain, menganalisa, memisahkan mana yang layak untuk diadaptasi dan mana yang tidak, lalu mencoba menerapkan pada dirinya.
Beberapa diberi kemampuan untuk cepat memahami. Cepat membaca situasi, memutuskan langkah, namun terkadang membuatnya gegabah.
Dan beberapa di antaranya Tuhan ciptakan dengan pertumbuhan yang lambat. DiajarkanNya suatu hal itu perlahan, hingga tak jarang ia menjadi yang terakhir paham.
Tiada yang lebih unggul dari satu atau yang lain karena kemampuan setiap individunya pun berbeda. Kita semua masih sama-sama meraba, hanya saja cara dan alurnya yang tak sama. Namun, tujuannya satu; pemahaman.
Dan, ya, ujian yang kita hadapi pun tentu berbanding lurus dengan kemampuan yang Tuhan anugerahi.
Tak peduli seberapa cepat kamu bisa memahami sesuatu, Tuhan hanya ingin melihat usaha dan prosesmu dalam memahaminya.
Masa bodoh dengan keterlambatan, bukankah pemahaman akan sesuatu yang sedang kamu jalani dan perjuangkan itu lebih krusial?
Ia mungkin cepat, tapi bisa jadi pemahamannya dangkal.
Kamu mungkin lambat, dan pemahamanmu harus lebih dalam.
Pada akhirnya, mereka yang akan merdeka adalah yang berhasil mengetahui kapasitas dirinya. Mereka tau kapan harus melangkah dan berhenti. Mereka selalu siap dengan strategi terbaik untuk apa yang sedang mereka hadapi.
Dan semua bermula dari fokus ke dalam, dan berhenti menjadi penonton atas proses orang lain.
— @sepertibumi
845 notes · View notes
ruang-bising · 3 months
Text
"Kau Membawa Lebih Dari Sepotongnya, puan..."
Tumblr media
Bu, maaf jika bujangmu ini lebih jarang pulang kerumah dibanding dulu yang seminggu sekali menengokmu ke rumah, maaf juga tatkala kembali ke rumah tidak bisa terlalu banyak mendengar keluh-kesahmu. Diam yang kutunjukkan, berekspresi pun seadanya.
Bu, cerita tentang mimpi-mimpi besarku juga tak bisa kau dengar sementara dulu, terpaksa harus terjeda...
Aku sudah bilang kan bu, aku akan kembali berkelana setelah memutuskan resign dari pekerjaanku? Minggu lalu aku di baduy dalam, hari ini aku berada di pedalaman gunung kidul, di pinggir pantai selatan yang tak bernama, sendiri. kugunakan separuh tabunganku untuk menghilang tanpa khawatir ada yang mencariku, berjalan tanpa tujuan demi menemukan tujuan, berpindah dari satu tempat ke tempat lain tanpa rencana. Apa itu rencana?
Kau tau bu? Seseorang yang menjadi penyebabku berkelana sejauh ini pernah berkata, "Aku hidup untuk hari ini dan besok saja." Terdengar klise namun sepertinya bagus untuk kujalani seperti itu. Setelah kecewa dengan rencanaku, kubiarkan diri ini berjalan mengikuti rencana Tuhan yang entah bagaimana.
Bu, memang benar katamu, ada beberapa orang di hidup kita; yang ketika ia pergi, ia juga membawa sepotong hati kita.
Seseorang datang bu, kau kenal, dia adalah yang paling banyak kutulis di catatan harianku, yang paling bangga pula kuceritakan padamu. Dia adalah pertimbangan dalam setiap keputusan dan rencanaku. Ah, khayalanku sudah sejauh itu, bu. Tapi sayang bu, dia tidak bisa hidup dalam rencanaku, hidupnya sudah terpatri pada rencana keluarganya. Bagi mereka, orang sepertiku tak ada dalam rancangan untuk putri/saudari tercintanya itu.
Bu, terkadang hidup memang sialan, aku dipaksa harus menjadi orang baik, tak boleh marah dan harus selalu sabar. Hal itu pula yang membuat dunia semena-mena terhadap kita, bu.
diriku, 'bak pasar malam, dunia datang dan pergi mencari hiburan, wahana usai aku kembali sendirian, dengan sepi dan sisa kubangan tanah becek serta lumpur di badan.
Bu, badai kali ini kencang sekali, hanya gigil ringkih yang kau dengar jika sekarang aku kembali kepadamu, remuk jiwaku, tulangku sedang tidak membara.
Lagi-lagi memang benar katamu, ada beberapa orang di hidup kita; yang ketika ia pergi, ia juga membawa sepotong hati kita....
137 notes · View notes
mfaizs · 4 months
Text
To Do List dan Kalender Digital.
Sejak bekerja di sebuah perusahaan Swasta di Jakarta dulu, salah seorang mentorku mengenalkanku dengan fitur kalender outlook. Ia terbiasa memasukkan semua jadwalnya dan to do list harian ke dalam outlooknya.
Dari situpun aku belajar bagaimana agar dalam sehari benar-benar produktif. Setiap bulan target2 itu akan di review sekaligus schedule bulan selanjutnya.
Bahkan, atasanku rata-rata memasukkan jadwal mereka ke dalam kalender yang kesemuanya telah terintegrasi, sehingga kami sebagai bawahan pun mengetahui jadwal beliau.
Aku pun masih ingat saat melanjutkan studi di Swedia dulu, termasuk saat training di Inggris, kalender professorku rata-rata dapat diakses, sehingga kita bisa tahu availabilitas beliau tanpa harus mengonfirmasi manual. Termasuk booking meeting dengan beliau pun semua sudah melalui kalender tsb, dan tersinkronisasi dengan semua device selama kita login akun tersebut. Saat kita ingin membooking study room pun juga sudah terconnect melalui platform digital, dan setiap orang memiliki batas maksimum waktu utk menggunakanya. Hal yang aku impikan semoga suatu saat digitalisasi ini benar benar menyeluruh di tempatku sekarang.
Hingga saat ini aku masih membiasakan diri mencatat segala to do list dan jadwal melalui outlook calendar dan microsoft to do list. Untuk mengurangi whatsapp mahasiswa keperluan konsultasi aku menggunakan microsoft booking form yang juga tersinkron di kalenderku. Sengaja kubuat link kalenderku visible ke para mahasiswa agar mereka dapat mengetahui availabilitasku. Rasanya begitu puas saat mengetahui to do list itu tercentang satu per satu.
Sayangnya barangkali tidak semua orang familiar dengan fitur fitur seperti ini. Undangan rapat bahkan mengirim file skripsi kadang masih lewat wa, yang membuat memori hp mudah sekali penuh (apa wktunya ganti hp wkwk). Kadang aku berpikir padahal untuk berlangganan fasilitas seperti ini, sudah pasti institusi membayar mahal, namun sayangnya belum terutilisasi secara maksimal. Akhirnya digitalisasi tak ubahnya seperti hal-hal manual yang dilakukan secara digital.
Apakah kamu merasakan hal yang sama?
#30haribercerita #30hbc2404
instagram
29 notes · View notes
wedangrondehangat · 1 year
Text
Tumblr media
Dengan Tenang
Untuk diriku; silahkan dibaca. Dipahami. Dijalankan. Pelan-pelan. Sudah seharusnya bagaimana shalat ini yang setiap hari dipikirkan karena di dalam kubur nanti akan ditanyakan.
Hari ini aku ingin repost. Bukan, bukan karena sedang tak ada yang bisa kuceritakan, tapi amat disayangkan untuk dilewatkan. Amat disayangkan untuk dibaca sendirian. Semoga pesannya tersampaikan bagi teman-teman muslim-muslimahku tersayang. 🌻
_
Catatan Bogor, 6 Januari 2023
227 notes · View notes
narashit · 4 months
Text
Tumblr media
BIASALAAAH
Halo, 2023 sudah menggempurmu setahun penuh. Bagaimana keadaanmu di hari pertama 2024? Kuharap baik-baik saja dan kamu semakin mengenal dirimu sendiri dan semakin yakin bahwa hidup benar-benar tentang diri sendiri. Maksudku, barangkali kamu sedang berusaha untuk mencapai sesuatu, menjadi sosok manusia yang kamu ingin, atau menyelesaikan perkara-perkara yang selama ini menempeli tengkukmu sampai pegal-pegal.
Tapi lihatlah kembali, betapa kontradiksinya hidup ketika teman seumuranmu sedang merencanakan pernikahan di saat teman seumuranmu yang lain sedang menyelesaikan proses perceraian. Betapa lucunya hidup ketika kamu melihat orang yang sedang mempersiapkan hidupnya untuk jadi lebih baik menemukan dirinya diperkosa dan ditusuk orang tak dikenal sampai mati. Betapa lucunya hidup ketika seseorang yang kamu pikir dialah lentera yang siap menyinari hari-harimu menyusuri lorong gelap bernama kehidupan yang penuh tahi dan beling hingga usia senja justru menjadikanmu pecundang yang tak bisa melakukan apa-apa selain menangis dan berharap langit menibani kotamu sebab kamu tak menemukan alasan untuk tidak mengharapkan hal-hal tersebut.
Semoga kabarmu baik. Tubuhmu dalam kondisi prima. Asam lambungmu tak naik. Sarapanmu terasa nikmat. Pencernaanmu lancar. Tak lupa di mana kamu meletakkan kunci kendaraan, dompet, kartu parkir, dan charger. Semoga pekerjaanmu lancar. Orang yang kamu sayang menyayangimu balik. Tidak bertemu orang-orang brengsek. Dan menerima kenyataan kalau beberapa orang tak pernah pantas dimaafkan. Semoga kamu bersemangat. Minum air putih cukup. Istirahat cukup. Dan tetap terhindar dari ketakutan-ketakutan yang selama ini kamu waspadai.
Kabarku baik. Tak ada yang perlu dikeluhkan kecuali banyak hal.
29 notes · View notes
ruangsyindi · 27 days
Text
Dari semua manusia yang ada di muka bumi ini, pasti tidak akan ada yang suka keburukan dirinya dibicarakan oleh orang lain. Jadi bahan pembicaraan orang. Seburuk apa pun diri, pasti tetap tidak terima kalau orang lain membicarakan kita. Sekali pun apa yang orang lain bicarakan itu adalah fakta. Perasaan sedih dan marah pasti ada dalam hati.
Tapi dari semua manusia yang ada di muka bumi ini, pasti ada banyak orang yang suka membicarakan keburukan orang lain. Bukan keburukannya sendiri, loh. Mana ada yang mau mengumbar-umbar keburukan sendiri. Bahkan meski keburukan itu ada dalam diri, banyak yang tidak sadar dan peka dengan keburukannya sendiri. Tapi kalau keburukan orang lain, jadi orang paling antusias untuk membahasnya. Selamanya kita memang hanya akan sibuk menceritakan kebaikan diri sendiri, ketimbang keburukan diri sendiri.
Menulis ini, saya pun sembari mengingat-ngingat, apa iya saya juga adalah orang yang seperti itu. Senang membicarakan keburukan orang, tapi tidak mau kalau orang lain membicarakan keburukan saya. Jangan sampai diam-diam tanpa menyadari saya juga termasuk dalam kelompok orang yang demikian. Atas semua sikap yang pernah ada, semoga Allah mengampuni dan menjauhkan.
----
Membahas tentang kebiasaan membicarakan orang lain, saya juga jadi teringat dengan perkataan salah satu teman saya sewaktu masih kuliah di Yogyakarta. Waktu itu saya bercerita kepadanya mengenai ibu kos saya yang sering sekali membicarakan penghuni kosan yang lain jika kami sedang duduk-duduk santai bersama. Segala macam informasi bisa kami dengar darinya tentang sikap dan kebiasaan anak-anak di kosan. Terus teman saya mengingatkan bahwa orang yang dengan mudah membicarakan keburukan orang lain di depan kita, pasti suatu saat nanti dia akan dengan mudahnya juga membicarakan keburukan kita di depan orang lain.
Beberapa tahun setelahnya, ketika saya berada di lingkungan kerja, saya semakin banyak bertemu dengan orang-orang yang seperti itu. Silih berganti saling membicarakan di belakang orang-orang yang bersangkutan. Begitu antusias membicarakan orang, tapi tidak tahu kalau orang lain juga begitu antusias membicarakannya.
Meski sejauh ini saya adalah orang yang paling takut kalau diri saya dan keluarga saya menjadi bahan pembicaraan orang, saya tidak akan pernah bisa merubah kebiasaan-kebiasaan orang yang memang suka membicarakan orang lain. Lagi-lagi kita memang tidak akan pernah bisa menutup mulut semua orang tentang kita. Cukup tutup telinga kita, dan biarkan mereka saling bersahutan. Toh juga di sudut tempat kerja yang berbeda, ada orang lain yang juga sering membicarakan mereka. Tapi semoga orang lain itu tidak termasuk kita di dalamnya.
Selamanya, atas sikap dan prasangka buruk kita kepada orang seharusnya kita bisa menjaganya sama seperti kita menjaga diri dari sikap dan prasangka buruk orang lain yang tidak baik kepada kita. Semoga Allah menjauhkan kita dari sikap demikian dan menjaga kita selalu dalam lingkungan orang-orang yang baik. Yang peling penting, Allah tidak akan pernah bosan menutupi aib kita baik di dunia maupun di akhirat nanti.
Kamis, 17 Ramadhan 1445 H / 28 Maret 2024
8 notes · View notes
natasiwi · 4 months
Text
Kemarin di FYP TikTok ku lewat video mbak-mbak sedang menikmati hari-harinya baca bacaan yang nggak bosen untuk dibaca berulang: teenlit. Seketika wisata masa lalu. Esti Kinasih, Luna Torashyngu, Ilana Tan, Ken Terate adalah beberapa penulis teenlit yang dulu memenuhi rak perpus SMP. Teenlit di perpus selalu laku terutama buat para rematri ya termasuk aku. Selain perpus SMP ada tempat penyewaan buku, komik, dvd yang dikenal dengan nama "Ninin" selalu sedia judul-judul novel, teenlit, fiksi yang nggak ada di perpus. Kalau bisa rental ngapain harus beli yakan? :p
Dari sekian teenlit yang pernah ku baca, ada satu judul yang sampai sekarang kalau diingat-ingat isi ceritanya tetap membuat efek perut dipenuhi kupu-kupu. Judulnya "A Little White Lie" karya Titish AK. Teenlit ini pernah diangkat juga ke layar kaca, cuma ya tetap seru teenlitnya. Imajinasi di kepala tentang Ocha dan Adit lebih seru daripada di layar kaca rupanya.
Dulu, baca 1 judul teenlit sehari selesai. Mungkin karena bahasa yang dipakai sederhana, minim diksi, dan terasa lebih seru karena relate dengan kehidupan remaja. Tapi, se-seru apapun baca teenlit ternyata ada juga yang mencemooh. Dibilang nggak keren karena yang dibaca bukan novel-noval sastra.
Sebagai anak yang menginjak usia kurang lebih 16 saat itu agak njumbul dengan pendapat beliau dan jadi nggak respect *peace*. Padahal mah, semua itu soal selera ya nggak sih? Ada yang lebih doyan baca manga daripada baca novel, ada yang lebih senang tenggelam di novel sastra daripada teenlit, ada yang lebih merasa senang baca teenlit, ada juga yang nggak suka baca buku yang terlalu banyak pakai diksi, ada yang nggak suka dengan buku penulis xyz, ada yang lebih milih baca buku pelajaran daripada novel, dll. Persoalan selesai. Toh teenlit atau novel fiksi yang dianggap remeh itu juga nggak seremeh itu lho. Apa dianggap kurang ngasih "cerita yang berbobot"? Padhal ada bukunya Orizuka yang The Truth About Forever yang ngasih insight tersendiri buat pembacanya.
Huft.
(Gambar hanya pemanis ya maniesz :3)
Tumblr media
8 notes · View notes
triastariirfiani · 4 months
Text
Bertemu dengan individu yang penuh kebaikan dan dikelilingi oleh lingkungan yang mendukung adalah suatu anugerah yang luar biasa. Hatinya dipenuhi dengan kegembiraan untuk berbagi dan membantu sesama. Saat kita berjumpa dengan seseorang yang begitu luar biasa, berbagai emosi dan respons timbul; keinginan untuk meneladani kebaikannya, memberikan balasan atas kebaikannya, mendoakannya, memberikan hadiah, serta ekspresi lain yang mencerminkan rasa syukur yang mendalam. Kebaikan itu begitu memukau, hingga membuat saya terpana. Semoga Allah membalas kebaikannya dengan berlipat ganda.
8 notes · View notes
lembayungsenja · 4 months
Text
#30haribercerita kali ini aku mau sedikit sharing hasil aku mengikuti sebuah kelas yang bertajuk Marriage Reflections: A Journey to Deeper Understanding. Kelasnya udah lama, dari tanggal 18 November 2023 lalu, kelas online dari Career Class dengan narasumber dr. Elvine. Berikut beberapa poin pembahasannya..
Pernikahan itu membutuhkan investasi sepanjang hayat. Bukan hanya proses saya jatuh cinta dan punya itikad baik sama kamu dan sebaliknya, lalu kita menikah, dan sudah. Jika sebelum menjadi satu saja perlu banyak effort, maka setelah menjadi satupun masih memerlukan effort, bahkan mungkin lebih besar, effort untuk menjaganya.
Beberapa orang berpikir bahwa pasangan yang baik akan selalu mendahulukan kebutuhan pasangannya. Namun, ternyata, dalam sebuah proses relasi itu sebaiknya tidak ada yang dituntut untuk berkorban, yang ada adalah tuntutan untuk beradaptasi. Tidak perlu berkorban, namun satu sama lain perlu untuk menyampaikan apa yang dibutuhkan. Begitu juga soal ekspektasi, dalam proses pernikahan, berekspektasi boleh, namun harus disampaikan.
Kemudian kembali ke soal effort tadi, pernikahan yang baik membutuhkan banyak effort. Mau bertemu jodoh sebaik apapun, sesuai kriteria kah, pernikahan tetap membutuhkan effort yang besar. Jika belum selesai dengan diri sendiri, jangan pernah mengambil keputusan untuk menikah, karena pasangan bukanlah dokter yang akan menyembuhkan. Pernikahan yang sehat membutuhkan 2 orang dewasa yang sehat juga. Menikah dengan pasangan yang tepat pun akan selalu ada ujiannya.
Beberapa faktor yang perlu dicek terlebih dahulu antara lain, self awareness, self management, dan social awareness, yang kombinasi ketiganya akan menjadi social skill sebagai bekal untuk menjalani kehidupan berumah tangga.
Pernikahan yang baik setidaknya memenuhi unsur GREAT: Good communication, Real Partnership (kerjasama yang baik sebagai partner), Effort (mengeluarkan effort untuk saling mengerti dan memahami), Adaptability (bisa menjadi teman dan pemecah masalah yang baik), dan Total Commitment (mau jalan dan berproses bersama untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik).
Sekian, semoga bermanfaat..
11 notes · View notes
aksarannyta · 1 year
Photo
Tumblr media
"Kadang kita mendapatkan sesuatu ketika kita bisa mengikhlaskan sesuatu lainnya." Kalimat positif yang seringkali aku dengar dan aku pun mengaamiininya. Tapi momen untuk kalimat tadi tidak selalu ada di setiap saat, sampai-sampai aku lupa. 2022 mengambil peran sebagai pengingat. Banyak hal terjadi. Salah satunya hal magic terkait kalimat pembuka tulisan ini. Aku memutuskan untuk melepaskan sesuatu yang aku pertahankan, aku perjuangkan, aku usahakan selama kurang lebih 3 tahun ke belakang. Menimbang baik-buruk, untung-rugi, plus-minus berulang-ulang kali, berhari-hari. Memikirkan jika aku lanjutkan akan bagaimana, jika aku sudahi akan seperti apa. Memilih mana yang terbaik memang tak pernah mudah. Apalagi mengingat waktu, tenaga, mental, pikiran, keseriusan, dan banyak hal yang sudah aku curahkan di sana. Memperjuangkan itu penting, tetapi menyadari kapan harus berhenti juga tak kalah penting, boss. Dan sepertinya 2022 adalah waktunya. Akhirnya aku ketuk palu di kata-kata 'sudah cukup.' Di bulan yang sama setelah menarik keputusan tersebut, hal yang tidak disangka-sangka hadir di kehidupanku. Jawaban dari doa yang sudah lama aku bisikkan. Angan-angan yang aku percayai akan datang di waktu paling tepat. Dipikir-pikir kejadian ini seperti sulap. Aku mengikhlaskan sesuatu prok prok prok dapatlah sesuatu lain yang benar-benar aku harapkan dari sejak lama. Temen-temen pernah gitu juga ga sih? Akhirnya ikutan @30haribercerita juga setelah beberapa hari feed diramaikan sama tulisan-tulisan keren dari para pencerita. Seperti doa tahun-tahun sebelumnya; semoga sebulan ini konsisten 🤭 #aksarannyta #30haribercerita #30hbc23 #30hbc2304 https://www.instagram.com/p/Cm_6-y3P2wR/?igshid=NGJjMDIxMWI=
57 notes · View notes
lintangwicaksani · 1 month
Text
Tak ada yang lebih baik
Aku percaya, segala sesuatu yang terjadi adalah takdir terbaik yang telah Allah berikan. Tapi yaa aku juga manusia yang imannya setipis tisu, yang kadang bisa seyakin itu tapi juga sering kehilangan keyakinan itu-membanding bandingkan jalan hidupku dengan orang lain.
Padahal, tak ada yang lebih baik daripada apa yang terjadi.
Sudah tau kalau membanding bandingkan hal yang kita punya dengan orang lain itu banyak sisi negatifnya, tapi masih saja secara sadar ataupun tidak tetap kulakukan. Dasar aku.
Perasaan yang sensitif, mudah menangis, dan overthinking menjadi paket komplit selama hamil. Bisa tiba tiba nangis karena postingan seorang teman yang juga hamil tapi dia bisa jalan jalan kesana kemari dengan mudahnya. Bisa tiba tiba sedih karena bercandaan mas Bim. Bisa tiba tiba overthinking memikirkan kesalahan apa yang sudah kulakukan hingga membuatku hamil dengan kondisi yang lemah seperti ini. Muncul pertanyaan yang hanya riuh di kepala, "kenapa kok aku gabisa kuat seperti yang lain?" dan berujung dengan air mata yang tiba tiba menetes begitu saja.
Mungkin Allah kasih jalan ini sebagai pengingat, agar aku tak hanya melihat segala sesuatunya dari apa yang "aku inginkan", tapi lebih jauh dari itu. Allah benar benar sayang padaku. Memberiku amanah dan bisa kuat sampai sekarang. Kalau bukan karena kasih sayang Allah, aku tak akan mampu.
Ini juga jalan Allah untuk mengingatkanku untuk tidak melihat jalan orang lain sebagai jalan yang juga "aku inginkan". Allah yang Maha Tahu jalan mana yang terbaik untukku.
Seperti ketika awal tahun lalu mas Bim yang mengajak ke rinjani dan aku yang lebih pengen nonton coldplay, yang terjadi adalah bukan salah satu dari keduanya. Karena selang 2 bulan setelah perdebatan rinjani vs coldplay, aku positif hamil.
Kehadiran Bintang mengingatkanku untuk selalu bersyukur dan bersabar. Karena tak ada yang lebih baik daripada apa yang terjadi
#30haribercerita #30hbc2413 #tulisanlintang
3 notes · View notes
sepertibumi · 1 year
Text
[NASEHAT IBUK]
Tumblr media
"Buk, gimana dulu caranya Ibuk yakin kalo Ayah emang jodoh Ibuk? Apa karena udah ada rasa cocok dari awal?"
Dan obrolan panjang pun dimulai.
"Mbak, ga ada cocok yang benar-benar cocok. Cocok itu diusahakan. Kalau kamu punya 5 kriteria dan ternyata pasanganmu hanya memenuhi 3/5, dua sisanya brarti harus kamu tolerir. Inget, ga ada yang sempurna. Ga ada yang benar-benar 100%. Karena pernikahan itu isinya tentang penerimaan dan saling melengkapi."
"Kita sama-sama belajar dari awal, sama-sama terus berusaha untuk mengenal. Menerima dia berarti juga menerima segala kurang dan lebihnya. Kita ga bisa milih untuk ambil lebihnya aja."
"Nanti kamu akan hidup dengan segala sifatnya. Semuanya akan terlihat setelah pernikahan. Mungkin akan ada satu sifat buruk yang kamu ga suka dan itu akan terus berulang dan berulang kali terjadi. Disitulah nanti sabarmu akan diuji. Pesan ibuk, sepahit apapun, hadapi."
"Apapun masalahnya, seberat apapun ujian di depan nanti, usahakan untuk tetap menjaganya rapat-rapat. Tahan untuk menceritakannya kepada siapapun, sekalipun ke Ibuk. Karena kamu anak Ibuk dan Ibuk pasti akan bela kamu. Padahal Ibuk ga tau apakah benar kamu yang salah atau bukan."
"Telan semuanya berdua. Susahnya, senangnya. Jangan pernah libatkan orang lain. Karena jawabannya pasti kembali ke kalian berdua."
"Buk, apa Ibuk yakin aku bakal nemuin orang yang tepat?"
"Ibuk selalu yakin bahwa kamu akan mendapatkan orang yang baik, yang kamu ridhoi agamanya, yang sesuai dengan keinginan dan doa-doamu."
Sisanya hening dengan aamiin kencang yang riuh dalam hati. Dan berakhilah sedikit obrolan Ibuk dan putri kecilnya yang mulai beranjak dewasa.
222 notes · View notes
ruang-bising · 3 months
Text
"Tidak Semua Buku Yang Kamu Baca Harus Kamu Selesaikan."
Tumblr media
Isma'ul Ahmad pernah menuliskan di dalam bukunya,
"Tidak semua buku yang kamu baca harus kamu selesaikan"
Jika kamu tak lagi mampu menikmati alurnya, tak lagi bergairah melanjutkan jalan ceritanya, dan justru membuatmu semakin bingung memahaminya, tak apa berhenti saja. tidak semua buku yang kamu baca harus kamu selesaikan.
seperti Ia yang sedihnya tertulis 'bahagia' yang tangisnya tertulis 'tawa' dan yang diamnya selalu saja menghadirkan tanda tanya Adalah kata rahasia yang membingungkan, yang selalu kamu paksa untuk kamu pahami.
sesekali kamu harus menerima, bahwa di dunia ini, memang ada hal-hal yang tidak bisa dan tidak harus dimengerti seperti 'Alif Lam Mim'. Sekeras apapun kamu memahami maknanya, barangkali kamu hanya akan menemukan tafsir terbaik yang kebenarannya masih bisa dipertanyakan.
boleh jadi, pilihan terbaik adalah menutup buku itu dan memasrahkan segala jawaban pada-Nya, lalu mengatakan kalimat ini di dalam hati:
"Ia adalah buku yang tak pernah selesai kubaca, tapi akan senantiasa kusimpan. buku yang setiap halamannya mengandung misteri dan setiap katanya menyimpan tanda-tanya. Aku tak akan membukanya kembali sampai aku mulai memahami bahwa tidak harus kata-kata yang menjelaskan tetapi cukup oleh satu anggukan kecil dan sebuah senyuman."
146 notes · View notes
mfaizs · 4 months
Text
(2/365)
Menata Niat
Di zaman yang serba digital ini betapa tidak mudah menata niat. Betapa mudah mungkin amal-amal kita kebaikannya hangus begitu saja ketika ada sedikit saja niat yang salah.
Aku masih ingat beberapa kali dalam pesantren subuh, kajian selasa malam, juga halaqah bainal isyaain, guru kami Ustadz Afri sering mengingatkan kami terkait hal ini.
Sebuah nasihat yang pernah disampaikan Imam Abdullah bin Alawy Al Haddad sebagaimana dikutip oleh salah satu murid beliau, Syaikh Ahmas bin Abdul Karim Assyajjar bahwa kadar pahala kita sesuai kadar niay dan tujuan kita dalam beramal, bukan berdasarkan kadar amal kita.
Seandainya amal kita ditentukan oleh kadar amal, sudah tentu kita tidak apa-apanya dengan para malaikat Allah yang sejak awal diciptakan tanpa henti bersujud bertasbih memuji asmaNya hingga hari akhir nanti.
Dikisahkan dalam Kitab Ad-Dawah An Nahdliyah, bahwa dahulu, seekor katak tertatih tatih membawa air untuk memadamkan api yang berkobar yang membakar Sang Kholilullah Nabi Ibrahim, yang tentu saja akhirnya sia-sia. Tapi Allah mencatat niat baik tersebut hingga syariat melarang membunuh katak hingga saat ini. Pun demikian sebaliknya cicak yang justru meniup api kobaran Nabi Ibrahim dengan harapan api membesar, yang juga tentu saja sia-sia. Tapi niat buruknya tercatat di sisiNya hingga menjadi syariat anjuran untuk membunuh cicak, bahkan 100 kebaikan bagi yang membunuhnya dalam sekali pukulan.
Lebih jauh lagi jika kita mengambil hikmah, karena satu niat dari nenek moyang cicak dan katak, maka itu berpengaruh kepada anak cucunya. Demikian pun barangkali dengan kita, betapa kita tidak tahu jika niat kebaikan atau keburukan yang kita lakukan dampaknya bisa jauh hingga ke anak dan keturunan kita kelak.
Semoga kita selalu diberikan kekuatan dan keteguhan untuk senantiasa menjaga niat. Niat melakukan segala sesuatu karenaNya, agar segala sesuatu akan senantiasa bernilai ibadah di sisiNya.
#30haribercerita #30hbc2402
instagram
22 notes · View notes
wedangrondehangat · 1 year
Text
Tumblr media
Tidak Adil
Bagaimana bisa orang-orang memberi recehan bahkan lembaran seribu-dua ribuan pada para peminta-minta itu yang masih muda, sehat-bugar, bahkan tanpa perlu menyanyikan sebuah lagu hanya bermodal tangan menengadah kaku.
Sementara itu, di seberang jalan seorang penjual celengan sedikit tertunduk lesu seperti menahan haus dan kantuk, sambil menatap orang lalu lalang di jalan berharap ada yang menengok ke arah dagangannya yang sepi pembeli atau barangkali belum satupun celengan yang dijualnya terbeli, sementara para peminta-minta telah meraup banyak recehan, esoknya kembali melakukan, hingga orang-orang nyaris hafal wajah-wajah yang minta belas kasihan, entah mengapa rasanya tiada keadilan.
Entah bagaimana peraturan pemerintah di kota yang kutinggali ini, begitu banyak peminta-minta setiap hari. Mereka ada dimana-mana, di warung-warung makan yang bahkan tertulis pengamen dilarang masuk, di warung-warung sayur bahkan mereka meminta cuma-cuma bahan masakan, di jalan-jalan saat orang-orang berhenti di gerobak jualan, bahkan di depan minimarket yang seharusnya jadi tempat yang nyaman untuk berbelanja.
Penampilan mereka bermacam-macam, mulai dari yang bermodalkan kopiah, kostum badut, hingga punk jalanan. Tidak adil rasanya ketika orang-orang memberi pada tangan-tangan yang masih sanggup bekerja itu, sementara para penjual balon, stiker, buah rambutan, hingga besi jemuran yang berkeliling kota dengan berjalan kaki harus menunggu seharian hingga larut demi memperoleh rupiah.
Ah, tidak adil! Tapi yakin Allah Maha Adil. Benar, bahwa Dia menjamin rezeki setiap makhluk-Nya. Benar, tertuang dalam firman-Nya; "Dan tiada satu pun makhluk bergerak di bumi melainkan dijamin Allah rezekinya" (QS. Hud:6)
_
Catatan Bogor, 8 Januari 2023
31 notes · View notes
narashit · 1 year
Text
Maafkan Aku
Belum lama ini, aku terbangun pagi-pagi sekali dan mendapati usiaku menginjak 27 tahun. Aku menyeduh kopi, membakar rokok, kemudian menemukan pikiranku yang sedang menyesali banyak hal. Kemungkinan-kemungkinan yang terlewat. Memarahan-kemarahan yang aku sendiri tak tahu penyebabnya. Rasa pedih dan ingin menangis yang datang tiba-tiba.
Penyesalan itu membawaku kepada tahun-tahun itu. Ya, kamu tahu apa yang sedang kubicarakan. Tahun-tahun di mana, barangkali, sebuah kesempatan masih terbuka. Kepercayaan diriku yang tersisa menganggap demikian. Meski aku tak tahu betul jika yang ingin kamu bicarakan adalah kenyataan. Boleh jadi, yang kuanggap kesempatan hanyalah proyeksi dari harapan-harapanku yang terlampau tinggi. Bagaimana tidak, kamu memang berada di ketinggian itu. Sebagai manusia, aku akan menempatkanmu bersama orang-orang baik, mungkin seperti Zoro. Kamu pantas. Sangat pantas menjadi wakil kapten raja bajak laut.
Aku ingat betul, hari itu aku nyaris tak melakukan apa-apa. Aku membiarkan isi kepalaku mengambil alih segalanya. Menangis, marah, bersedih, dan mensyukuri sesuatu yang ganjil. Aku masih hidup dan kupikir masih ada orang-orang yang menyayangiku. Disayangi, barangkali adalah utang budi yang paling jarang dikembalikan, sebab dalam keadaan tertentu, nama perasaan sayang kepada orang lain justru kesalahan. Aku salah. Kumohon maafkan aku.
#30haribercerita #30hbc2305
36 notes · View notes