Tumgik
mmdbhq · 3 years
Text
3.00
Suara hujan yang teredam 2 lapis tembok adalah sebuah terapi gratis, alami, dan ramah badan. Untuk pengalaman terbaik jangan lupa cuci kaki, matikan lampu, tarik selimut, pejamkan mata, lalu berdoa agar nanti, masih diberi kesempatan untuk menuntaskan masalah yang belum selesai, sehingga saat hujan datang lagi, kita tidak terhenti di tahap kedua, lalu membiarkan dada dan pikiran sesak karena masalah yang dibuat sendiri.
Adakah cara yang lebih baik untuk bilang saya sebenarnya baik, hanya saja ada tapinya.
0 notes
mmdbhq · 3 years
Text
Compromised Performance
Tumblr media
Ide datang dan pergi. Untungnya kita diberi kesempatan untuk selalu mengelaborasi apa yang hendak disampaikan: ada proses menuju tindakan, berpikir termasuk di dalamnya. 
Dan tidak jarang kita membiarkan diri kehabisan waktu. Membuat yang berharap cemas, membuat yang penasaran menunggu.
Atau justru itu intinya? 
Terutama apabila kita berangkat dari paradigma penilaian ada pada proses, bukan hasil.
Memahami medan
Seorang GSP pun mengakui, performanya layak untuk dikompromi apabila ia memilih untuk bertarung di kelas ringan, melawan Khabib.
Khabib hidup di 155 pon. Seumur hidup dia bertarung disana. Jadi jika saya bermain di 155, harap maklumi penampilan saya. 
Pernyataan yang apa adanya seringkali bukan yang diharapkan memang, tapi percaya atau tidak, itu baik untuk kesehatan semua yang terlibat dalam pembicaraan.
Bahkan untuk yang sekadar menyimak.
.
Yak maaf khalayak, tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mengisi sela proses-proses ini selain menghela napas.
Untuk yang ini tidak perlu dimaklumi ya.
1 note · View note
mmdbhq · 4 years
Text
Semakin dikurangi semakin banyak
Tidak ada istilah mengurangi pekerjaan ya. Yang ada mengalokasikan kembali waktu untuk pekerjaan yang lain.
Terkait pengalokasian waktu, semua hanya dugaan. Objektifitas prediksi patut dipertanyakan: Apakah kita sudah mempertimbangkan hal yang tidak mampu dipertimbangkan? Jika sudah, bagaimana selanjutnya?
Tumblr media
sorry but here's your daily dose of pain
Estimasi waktu masak 30 menit bisa menjadi 2 kali lipatnya hanya karena satu dari sekian banyak variabel yang gagal dipertimbangkan. Tidak ada penyesalan, namun tersadar kembali bahwa rasio acapkali bekerja setelah membiarkan tubuh ini mengalami kejadian ini dan itu. Pemahaman merupakan konsekuensi dari pengalaman.
Kesenjangan antara alam pikir dan kenyataan ini dapat diisi dengan doa. Doa untuk mendekatkan gapnya, atau doa untuk memperjelas gapnya. Sehingga langkah bisa semakin diukur dan diatur.
Tapi muncul pertanyaan selanjutnya: memangnya kita berganti kacamata? Yang tidak bisa dilihat akan tetap tidak terlihat bukan?
Kita bisa memilih untuk merelakan kornet, dan kembali ke telur. Kecewa karena ada keinginan temporal yang harus dikorbankan? Wajar. Namun pening setelahnya dapat ditangkis apabila kita memiliki daya tahan rasa yang baik. 
So it is actually better to build robustness instead of attempting to predict the unpredictable.
Hati mampu menyelesaikan masalah akal, asalkan ia mau mengalah. Semoga kita selalu diberikan kemudahan untuk berkorban.
Dan lebih pokok lagi, semoga kita tidak salah berkorban.
5 notes · View notes
mmdbhq · 4 years
Text
I’m posting this just so you know how bad my english were (and actually still)
This writing been here since forever. I know it’s done but you know, I’m just being me. I originally wrote this for tumblr but turned out I submit it for the newsletter assignment I had back in the US.
and nope no change has been made to this writing since then so let’s celebrate our insecurities.
I don’t even remember that I wrote some of this but anyway take a look at my naive view of this world.
and ofc some awful English.
----------------
Bismilllahirrahmanirrahim
It’s been half year already and surprisingly everything is doing good, except the weather. I was kind of excited for my first snow, but afterwards it feels horrible. On the early November I would say ‘This is the coldest day that I ever experienced!’, but now I’m like dude did you come to America not knowing about winter?. Anyway, after a couple months of fine tuning, here are some highlight of my half year being here: Don’t wait until the cold comes Speaking of the weather, I found that it is interesting to learn how geographical condition has played important roles in shaping people in terms of how people think and beyond that: the consequences. People literally came up with a simple question such as ‘How cold tonight is going to be?’ and now we have this weather forecast things (despite the fact that forecasting has been done even before century) to answer that kind of questions.
But my point is that it is fascinating to know that weather does create a significant change in people behavior (or even the culture) in a certain area. I wouldn’t care much about how do I arrange a good holiday according to the weather back in Indonesia (I mean it’s literally summer/spring everyday). I couldn’t imagine the need of weather forecast would come from a country like Indonesia back then (well cause now we might need it for agricultural purposes. I’m talking way back when humans are not even settled themselves on a place) I mean look at us now. Even sometimes we’d be using ancient way of knowing the weather such as using low-altitude-flying dragonflies as a parameter that it’ll rain soon.
The challenge to survive made all these people a better and even stronger person. No wonder that we (Indonesians) would spend most of our time for luxury time since probably that’s the most perfect thing to do for us Indons.
The fails secret I was at a good friend’s house last winter break, we were doing a lot of stuff and he was kind enough to let me stay for 3 day in his house. We were so obsessed by the Dude Perfect, a group of people in youtube who doing awesome sport stuff such as making those perfect 50 yards swish hoops, football trickshots and much more. So we attempted to do the same thing in my friends backyard. Although we were such a rookie, it is really worth trying. We’re making some videos, and we had a lot of fail videos there. It turns out so hilarious, but here is the point. The more fail videos you have, the more chance you will succeed. We spend a total of about 22 hours, 36 gigs of fail videos, and we got about 12 perfect videos. In this case I just want to say success just need a lot more practice & patience, slight chance does not mean impossible. Luck may help, but practice made your luck turns to power and abilities. The (quite literally) superstore I actually love the grocery store since I was a little kid. I just fascinated by all of those goods in every aisle (especially the foods) and how they arrange all that stuff there, but my highlight is how come they have all those things that I don’t think someone would even look for that stuff. It kind of make no sense for the first time, but I just realized that the more expert you are, the more weird stuff you will have. Groceries nowadays can be a parameter how a people in an area developed as the time goes by. That’s quite all the point that I got, sorry if its over analyzing. In fact, these couple months is when I started taking the term “self discovery”. The fact that I supposedly move on from a situation, but I actually think it is so hard. Honestly, I still had a lot of downtimes, but I am fighting. For awhile, I could not survive in the cultures here. Probably the biggest challenge is reminding myself that, while I do have a real responsibility to be respectful and faithful to our culture, there is a lot of good things that we might need to learn from and adopt it. We’re representing a lot of things, learning, understanding, and adapting at the same time, and it is not that easy. Therefore, I think knowing our identity as an exchange student is a very important things to work on. Last but not least, when life give you lemons, make lemonade, or lemon cake, whichever works.
1 note · View note
mmdbhq · 4 years
Text
Bakwan Kentang
Ketika ada yang bilang ‘saya bisa memasak’, tapi yang menghabiskan hanya yang bilang seorang, artinya-sesungguhnya-bahwasanya-kenyataannya ia tidak bisa memasak.
Perkara masak pun isinya tentang pengorbanan.
5 notes · View notes
mmdbhq · 4 years
Text
Nikmat Dihargai
Penghargaan pada tingkat terkecil dapat dikatakan sebagai hadiah terbesar bagi seorang anak.
Sepele, namun dampaknya bukan hanya untuk dirinya sendiri: orang lain yang bersinggungan dengannya. Murah apresiasi, setidaknya.
Pahitnya, menyadari suatu kesalahan lebih mudah saat kita merasakan kesalahan tersebut.
Maka layaknya, sedikit dari yang bisa dilakukan selain memaafkan yang kadung terjadi: bersurat dengan dirinya di masa yang akan datang.
Saya ingin segera baik, begitu pula dengan saya selanjutnya.
Saya sekarang adalah yang terakhir.
2 notes · View notes
mmdbhq · 4 years
Text
Lupa rasanya
Olive muffalata ngga enak-enak amat sih sebenernya, bahkan cenderung aneh rasanya. Tapi tiba-tiba pengen entah kenapa. Sama kaya small pan pizza yang ngga pernah bikin puas, pahitnya pare di siomay, hingga awug bersama kelapa kelapanya (yang padahal saya ngga suka-suka amat parutan kelapa).
Ya begitu mungkin fitrahnya manusia kalau sudah lupa akan penasaran lagi, susah kapok.
2 notes · View notes
mmdbhq · 4 years
Text
How to deal with an absolutely no chill family
sabr. and prayer
0 notes
mmdbhq · 5 years
Text
Masih
Sampai disini saya bertanya bagaimana proximity antara dugaan dan kenyataan. Jujur, saya takut apabila itu dekat, tapi berharap ia tidak jauh.
Saya hanya tidak (akan pernah) siap untuk kecewa.
0 notes
mmdbhq · 6 years
Text
.-.
Kok masih bisa buka tumblr
0 notes
mmdbhq · 6 years
Text
Cewa
Mata dan telinga saya merupakan alat input. Jumlahnya genap, dua. Allah titipkan kepada saya, untuk mencerna, kemudian diproses, dan berpikir.
Apa yang belum lama saya lihat dan dengar membuat saya berani menginterpretasikan bahwa manusia merupakan makhluk terbaik dalam menyimpan sedikit banyaknya rahasia. Bukan sesuatu yang baru, hanya saja mungkin baru diingatkan akan hal tersebut.
Namun ada yang salah dengan diri ini, saat Allah menampakkan rahasia orang lalu ya,
abaikan,
sudah terlanjur ditulis. Tak apa dipublish. Saya ingin belajar.
Ah padahal mikroklimat Bandung Utara sedang baik malam ini.
0 notes
mmdbhq · 6 years
Conversation
Hidup
Selepas dari Pasir Impun, kali ini di atas bebek mesin, pemberian uwa.
(usai bercerita)
Y: Nahiya kenapa harus orang seperti itu yang diberi beban lebih
B: Entahlah, Gua langsung merasa jadi orang yang paling tidak bersyukur waktu itu
Y: Hm iya, hujan memang bener-bener membawa memori ya
B: Emangsih
Y: Dia bisa semacem menggantikan peran mengingat gitu, entah gimana
B: Bener emang hujan mnemonik
Y: ...
B: ...
0 notes
mmdbhq · 6 years
Text
Smprn.
Tidak ada waktu untuk menjadi orang idealis
Jalan
Tatkala kita berbicara mengenai hidup, terlalu sering kita dihadapkan dengan kosakata yang terasa enggan untuk disampaikan.
Aku menginginkan sesuatu yang paripurna
6, atau 7 tahun dalam dekapan ruang homogen cukup membuat pikiran ini terbelenggu dengan kekhawatiran akan sulitnya bergabung dengan ruang yang baru, yang lebih cair, dan semua dengan mudahnya, terlarut.
Ada sebuah kekuatan asketik yang menahan diri ini untuk bereksplorasi, namun terpatahkan dengan menghadirkan kesadaran akan adanya batas-batas tertentu.
Beranjak paham, petualangan dimulai. Satu persatu jalan dilewati. Mencoba mengambil jalan yang sedikit diambil, namun sayang,
pisau ini belum cukup tajam, untuk membelah belukar masa.
Rehat sejenak, sambil mencoba melampas pisau ini. Lalu berpikir
Apakah jalan ini, akan ada yang menggunakan, nantinya?
Sekelibat dalih muncul, lalu memantik syaraf ini untuk menahan diri, mari cari rute terbaik. 
Tumblr media
Tapi bagaimana? Tak ada bekal disini.
Ah tenang, sungai disana, banyak ikannya.
Ah tenang, mangga akan tumbuh pada waktunya.
Ah tenang, akan ada sarang yang jatuh nantinya.
Dan saya tetap menahan diri, dalam putaran masa tak hingga, dalam ketidakmampuan.
Dan betapa saya menyadari sejauh apapun saya menghindari ketidakmampuan tersebut, saya akan kembali menemuinya, menghampirinya, dan jatuh padanya.
This paradoxical game is so strong I can’t even stand myself.
Bangun
Banyaknya kontemplasi membawa saya semakin jauh dari sikap pragmatis. Bahkan tidak dengan judul ini. Beberapa vokal seharusnya mampu melengkapi pernyataan nomina ini. Namun sedikit kontemplasi cukup membuat saya berpikir ulang mengenai kenyataan bahwa kenyataan ini, masih jauh dari adjektif tersebut.
Lantas, bagaimana dengan hal yang lain? 20 tahun nampaknya belum cukup untuk membuat saya mau menjawab, atau bahkan menerima getirnya pesan dari dunia ini.
Akan tetapi sebuah titah cukup merangkum jawaban atas masalah tersebut:
“Wahai orang yang berkemul; bangunlah, lalu berilah peringatan!”
Ya, terjembab merupakan sebuah keniscayaan, dan mengangkat tubuh untuk bergerak melawan beban gravitasi membutuhkan sebuah dayakarsa yang lebih daripada mengangkat tubuh sesaat setelah rangkaian emosi transitoris kita terhenti, secara involunter.
Bangun merupakan sebuah terma perintah, dan perihalnya: bagaimana kekuatan tubuh ini mampu terkoordinasi secara holistik untuk menyebarkan segala upaya yang setidaknya,
orang merasa baik saat melakukannya.
Terlepas dari segala kesempurnaan.
Lepas
Terima kasih kepada siapapun yang mampu memberikan inset dunia ini, dengan skala dan koordinat yang berbeda;
biarkan saya menjadi manusia yang dapat hidup dalam hangatnya pagi, sepinya petang, dan lelapnya malam, dengan rasa untuk kembali pada jalan yang seharusnya ditapaki.
[103:1–3]
Pena terangkat, dan ya lembaran telah kering.
Bandung, bersama halimun, (masih) dalam hangatnya berkemul dan bayang bayang Pengantar Data Spasial.
4 Desember 20.17
3 notes · View notes
mmdbhq · 7 years
Quote
sebuah permintaan, bukan perintah
kabut malam
0 notes
mmdbhq · 7 years
Text
Sedikit Cemas
Sesuatu mengarahkan saya untuk menulis sepagi ini. Semoga saja ini tidak penting.
Asumsi
Ada kalanya pikiran memunculkan asumsi-asumsi akibat satu atau beberapa hal yang terkadang belum pasti dapat dipastikan kebenarannya. Asumsi ini kecil, namun berdampak besar. Munculnya asumsi ini mengakibatkan sebuah kontemplasi yang rumit dan biasanya, berujung pahit. Karena awalnya, kontemplasi ini menjanjikan sesuatu yang berbeda, yang unik, yang dahsyat, yang membuka, yang membongkar, dan lainnya. Namun nyatanya, kontemplasi ini tidak lebih dari sekadar kacamata kuda yang membuat si pemikir terjebak dalam sebuah kendali yang tidak dapat dia lihat, namun dapat ia rasakan.
Kecocokan
Di balik sebuah asumsi, ada beberapa variabel yang sekiranya dapat mendukung kekuatan dari asumsi tersebut. Kepastian merupakan sebuah sokongan mutlak; ada beberapa sokongan parsial, salah satunya, kecocokan. Kecocokan menjadi mutlak saat memiliki nilai kebenaran, namun menjadi sebuah falasi saat hanya berisikan nilai kebetulan.
Mimpi
Mimpi hanyalah sebuah rangkaian emosi yang muncul dalam tahap dimana mata bergerak dengan cepat, dimana neuron mengosilasikan gelombang berfrekuensi rendah, dimana pikiran sebenarnya bergerak namun badan, lumpuh. Sigmund Freud dalam bukunya Die Traumdeutung (1899), menyatakan bahwa mimpi menunjukkan sebuah keinginan atau hasrat terpendam. Hal tersebut dapat dikaitkan dengan memori yang tertahan, dimana seorang individu tidak mampu mengingat memori tersebut secara utuh, namun ada dampak secara langsung terhadap mereka.
Lalu ada apa dengan ketiga hal tersebut?
Mungkin ada sebuah keinginan, mungkin ada sesuatu yang tertahan. Tapi mimpi ini menunjukkan terlalu banyak kecocokan dengan asumsi-asumsi. Cocoklogi. 
Ah, tapi mimpi hanyalah mimpi. Paradoks. Tidak bisa dijadikan parameter kecocokan.
Ah, tapi semua kecocokan asumsi ini terlalu mengherankan apabila disebut dengan kebetulan. 
Entahlah. mungkin saya sakit. Belum lama ini saya menonton Shutter Island, ada satu percakapan menarik antara Dr. Naehring dengan si tokoh utama.
Did you know that the word 'trauma' comes from the Greek for 'wound'? Hm? And what is the German word for 'dream'? Traum. Ein Traum. Wounds can create monsters, and you, you are wounded, Marshal. And wouldn't you agree, when you see a monster, you... you must stop it? 
Dan saya baru sadar.
Asumsi tetaplah asumsi. Hanya pengetahuan (yang pasti) yang mampu mematahkan asumsi tersebut. 53:28 cukup menjelaskan.
وَمَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ ۖ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ ۖ وَإِنَّ الظَّنَّ لَا يُغْنِي مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا
And they do not have any knowledge of it; they just follow assumption; and indeed assumption does not serve any purpose in place of the Truth.
Tapi heran. Mimpi ini mampu membasuh wajah saya, hampir 10000 detik sebelum fajar menyingsing. Mimpi ini mampu menghantarkan tangan saya untuk mengetik, melewati sekian rangkaian draf yang sudah tertumpuk. Mimpi ini mampu membuat saya melanggar aturan judul saya dan membuat saya harus meyakinkan diri saya bahwa cemas ini, hanya sedikit. 
Ya, sedikit.
Entah apa banyaknya.
Jurnal 193, 11.10
0 notes
mmdbhq · 7 years
Text
.
I got stomachache now idk why. My eating habits was pretty good this week.
But it doesn’t hurt more than losing a mood.
0 notes
mmdbhq · 7 years
Quote
ocit icik ucet
mimpi apa ini
0 notes