Tumgik
petulangrasa · 16 hours
Text
Tumblr media
Spirit Of The Forest Fran Rodríguez - lacabezaenlasnubes @Fran_nubes
1K notes · View notes
petulangrasa · 2 months
Text
kenapa semua usahaku selalu bias di matamu?
seolah yang selama ini ku lakukan hanya angin yang berlalu
mengapa menyebutku tidak berguna bagimu?
disaat kau selalu memanggil namaku.
mengapa hanya kalian yang boleh egois?
mengapa aku tidak boleh melakukan mau ku?
kau mengusirku saat yang kubutuhkan ialah pelukmu
kau melepasku saat yang kuinginkan kau menjadi rumahku
mengapa memintaku untuk selalu mengerti mau mu?
mengapa selalu aku yang menjadi pelampiasan amarahmu?
aku hanya ingin menyelesaikan nya seperti biasa.
aku yang akan diam sepanjang waktu, hingga amarahku mereda
dan kemudian semuanya akan menjadi seperti biasa.
lantas percikan amarah yang kupunya, kau tuangkan minyak yang membuatnya meledak
lantas dengan lantang kau ucap bahwa aku sumber masalah
jika pergi ku adalah keinginan mu,
maka akan ku kabulkan keinginan itu
tenang saja, penyesalan itu hanya milikku.
berbahagialah kamu
Maret, 2024.
ina bersama lukanya
0 notes
petulangrasa · 2 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
𝔠𝔞𝔫 𝔶𝔬𝔲 𝔦𝔪𝔞𝔤𝔦𝔫𝔢 𝔱𝔥𝔢 𝔡𝔞𝔶 𝔴𝔢 𝔪𝔢𝔢𝔱 𝔞𝔤𝔞𝔦𝔫?
7K notes · View notes
petulangrasa · 2 months
Text
lelaki berkata "jaga dirimu wahai perempuan, jangan mengundang kami untuk menghancurkan mu"
sedangkan perempuan hanya berekspresi atas dirinya sendiri.
mengapa tak menundukkan kepalamu juga tuan?
mengapa tak menjaga pikiranmu yang liar?
tak hanya perempuan yang mesti menjaga dirinya, disaat pikiran lelaki lebih gila dari kelihatannya.
1 note · View note
petulangrasa · 3 months
Text
Tumblr media
kala itu malam kian larut bersama rintikan hujan yang kian deras
aku terbangun oleh guncangan keras dan teriakan
seolah kiamat telah mendekat dan aku harus bersiap menjemput ajal
namun ternyata itu hanya sebuah gelombang kepedulian yang sedang ibuku sampaikan pada putri terkasihnya
aku diminta untuk menghubungi sang tuan putri sebab panggilan dari ibuku tak kunjung direspon
ibu sangat khawatir dia belum pulang saat malam kian larut
dia yang nun jauh disana sedang bersenda gurau bersama teman-temannya
lantas ku ambil ponselku dan menghubungi nya entah sudah berapa banyak
sembari mendengarkan kekhawatiran ibu pada sang putri terkasih
haha, lagi lagi panggilannya dijawab oleh operator
hingga panggilan entah yang keberapa mendapat sambutan dari yang dituju
"halo? kenapa? "
begitu menjengkelkan suara itu di telingaku saat itu
"bisakah kau mengaktifkan whatsapp mu? "
aku tidak mau berlama lama mendengarkan seruan penuh perhatian dari ibu untuknya
jadi kuputuskan untuk kembali bergelung dalam selimutku sembari menghitung domba
berharap aku bisa kembali tertidur disaat telah terbangun sebelumnya
benarkah aku sejahat itu?
aku memang hidup dalam rasa iri dengki yang tidak bisa kuhindari
aku selalu memandang cemburu pada saudariku sendiri
benar benar menyedihkan
apa aku bisa mendapatkan kesenangan serupa?
terbang jauh dari gubuk yang disebut rumah?
berjumpa dengan banyak teman yang baik
dan menemukan seseorang yang mencintaiku sebesar itu.
sama seperti yang saudariku miliki, kebahagiaan yang ia punya
tidak, aku tidak pernah berpikir untuk merebut semua itu darinya, hanya memiliki hal yang sama
tidak mengapa jika berbeda, hanya saja aku juga ingin dicinta
oh tidak, itu terlalu tinggi dan sulit untuk aku menggapainya
hanya pergi dari sini saja, apa boleh?
ina. Januari 2024
0 notes
petulangrasa · 4 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
i looked at the sky, asking the sunset why u gone. waiting for the answer till the midnight, but i never knew the reason why.
ina. Dec 2023
1 note · View note
petulangrasa · 6 months
Text
silakan cari aku dalam lembaran paling berisik yang pernah memenuhi harimu
aku disana berada sebagai penguntit yang begitu mengagumimu.
menyebalkan, namun sebenarnya rasa yang kupunya, tulus adanya
kini saat aku berhenti menjajakan kaki menujumu, mengapa kau berbalik?
mengapa menanyakan alasan aku berhenti. sedangkan apa yang menjadi jawabmu ialah pengusiran yang selalu kau ucapkan dengan lantang kala itu.
jangan berbalik kata seolah kau merindu.
jangan bilang bahwa kau menyesali apa yang terjadi di masa lalu.
perasaan ini telah mati.
perasaan yang dulu sering kau maki maki.
silakan mengenang aku pada lembaran yang tidak akan pernah kau temui di masa depan.
sebab setelah aku memutuskan untuk berhenti, disitulah aku telah mati.
0 notes
petulangrasa · 1 year
Text
semua sajakku berisi tentang kesepian, menangisi jalan hidup yang nampak begitu kelam.
layaknya sang malam yang merindukan rembulan sebagai penerang, layaknya padang sabana yang mendambakan hujan.
bukankah kesepian salah satu bentuk gersang?
meski ia juga bermakna damai.
hiruk-pikuk yang bergaduh dalam isi kepala nyatanya tak membuat kekosongan itu lantas menghilang, seolah memang terancang untuk mengemis kasih sayang.
kalimat yang terujar memanglah sebuah kebohongan, bahwa sang hati telah mati tanpa ingin diusik kembali.
namun, siapa sebenarnya yang sedang dibohongi? dunia atau dirimu sendiri?
bukankah akan cukup menyenangkan bila memiliki satu orang yang menganggapmu berharga?
tampak menawan meski pakaianmu tak lebih dari hasil rebutan kala cuci gudang.
tidakkah itu cukup menyenangkan saat ada orang yang bisa kau ajak berbincang dihadapan deburan ombak yang membasahi jemari kaki.
bukankah rasanya menyenangkan saat kau tahu kemana harus pulang saat rumah sudah hilang kehangatan?
itu perasaan yang menakjubkan dan mahal.
perasaan yang hanya dimiliki oleh makhluk beruntung dengn segala privilege yang ia punya.
tidak ada Cinderella sayang, itu dogeng yang dibuat agar kau tetap bertahan.
pembohongan publik yang diagung-agungkan.
lantas kembali pada kenyataan, bahwa yang kau butuhkan ialah seorang teman dalam segala hal, yang bisa kau percaya dan selalu mau mempercayaimu meski dunia setuju untuk menudingmu.
dan lagi lagi itu semua memiliki harga yang tidak murah.
4 notes · View notes
petulangrasa · 1 year
Text
dibalik pijar yang nampak di keheningan malam.
dibalik kaki yang bertahan untuk nampak kokoh kala diterpa deburan ombak.
dibalik segaris lengkungan yang menghiasi rupa elok sang cucu adam.
ia ada.
sebagai alasan aku berpijar saat ini, alasan dari pertanyaan yang sering dilontarkan oleh lingkunganku. bagaimana bisa sampai di titik ini?
maka kamu lah jawabku.
sebab kala itu, ada tanganmu yang kokoh dan mau menggapai tanganku yang kala itu rapuh.
sebab pada masa itu kau yang menuntunku pada pilihan yang ku jalani saat ini dan mempertahankan sang pilihan.
jujur saja, meski bukan seorang pujangga atau sang penyair. aku selalu mengabadikan namamu dalam detakan jantung yang hanya aku yang rasakan.
0 notes
petulangrasa · 2 years
Text
Tumblr media
KEDEWASAAN EMOSI
Salah satu topik yang agak jarang diangkat di Indonesia adalah kedewasaan emosi (emotionally mature).
Yang saya lihat, kebanyakan orang di Indonesia beranggapan bahwa kedewasaan emosi ini akan berjalan seiring dengan umur.
Padahal, berdasarkan pengalaman diri sendiri, kalau nggak sering-sering dikulik, kita jarang sadar bahwa secara emosi, kita kurang dewasa.
Tumblr media
Setidaknya, ada 20 tanda kedewasaan emosi seseorang, diantaranya adalah:
1. Sadar bahwa kebanyakan perilaku buruk dari orang lain itu akarnya adalah dari ketakutan dan kecemasan – bukan kejahatan atau kebodohan.
2. Sadar bahwa orang gak bisa baca pikiran kita sehingga akhirnya kita tau bahwa kita harus bisa mengartikulasikan intensi dan perasaan kita dengan menggunakan kata-kata yang jelas dan tenang. Dan, gak menyalahkan orang kalau mereka gak ngerti maksudnya kita apa.
3. Sadar bahwa kadang-kadang kita bisa salah – dan bisa minta maaf.
4. Belajar untuk lebih percaya diri, bukan karena menyadari bahwa kita hebat, tapi karena akhirnya kita tau kalau bahwa semua orang sebodoh, setakut, dan se-lost kita.
5. Akhirnya bisa memaafkan orang tua kita karena akhirnya kita sadar bahwa mereka gak bermaksud untuk membuat hidup kita sulit – tapi mereka juga bertarung dengan masalah pribadi mereka sendiri.
6. Sadar bahwa hal-hal kecil seperti jam tidur, gula darah, stress – berpengaruh besar pada mood kita. Jadi, kita bisa mengatur waktu untuk mendiskusikan hal-hal penting sama orang waktu orang tersebut sudah dalam kondisi nyaman, kenyang, gak buru-buru dan gak mabuk
7. Gak ngambek. Ketika orang menyakiti kita, kita akan (mencoba) menjelaskan kenapa kita marah, dan kita memaafkan orang tersebut.
8. Belajar bahwa gak ada yang sempurna. Gak ada pekerjaan yang sempurna, hidup yang sempurna, dan pasangan yang sempurna. Akhirnya, kita mengapresiasi apa yang 'good enough'.
9. Belajar untuk jadi sedikit lebih pesimis dalam mengharapkan sesuatu - sehingga kita bisa lebih kalem, sabar, dan pemaaf.
10. Sadar bahwa semua orang punya kelemahan di karakter mereka – yang sebenarnya terhubung dengan kelebihan mereka. Misalnya, ada yang berantakan, tapi sebenernya mereka visioner dan creative (jadi seimbang) – sehingga sebenernya, orang yang sempurna itu gak ada.
11. Lebih susah jatuh cinta (wadaw). Karena kalau pas kita muda, kita gampang naksir orang. Tapi sekarang, kita sadar bahwa seberapa kerennya orang itu, kalau dilihat dari dekat, ya sebenernya ngeselin juga 😂 sehingga akhirnya kita belajar untuk setia sama yang udah ada.
12. Akhirnya kita sadar bahwa sebenernya diri kita ini gak semenyenangkan dan semudah itu untuk hidup bareng
13. Kita belajar untuk memaafkan diri sendiri – untuk segala kesalahan dan kebodohan kita. Kita belajar untuk jadi teman baik untuk diri sendiri.
14. Kita belajar bahwa menjadi dewasa itu adalah dengan berdamai dengan sisi kita yang kekanak-kanakan dan keras kepala yang akan selalu ada.
15. Akhirnya bisa mengurangi ekspektasi berlebihan untuk menggapai kebahagiaan yang gak realistis – dan lebih bisa untuk merayakan hal-hal kecil. Jadi lebih ke arah: bahagia itu sederhana.
16. Gak sepeduli itu sama apa kata orang dan gak akan berusaha sekuat itu untuk menyenangkan semua orang. Ujung-ujungnya, bakal ada satu dua orang kok yang menerima kita seutuhnya. Kita akan melupakan ketenaran dan akhirnya bersandar pada cinta.
17. Bisa menerima masukan.
18. Bisa mendapatkan pandangan baru untuk menyelesaikan masalah diri sendiri, misalnya dengan jalan-jalan di taman.
19. Bisa menyadari bahwa masa lalu kita mempengaruhi respons kita terhadap masalah di masa sekarang, misalnya dari trauma masa kecil. Kalau bisa menyadari ini, kita bisa menahan diri untuk gak merespon dengan gegabah.
20. Sadar bahwa ketika kita memulai persahabatan, sebenernya orang lain gak begitu tertarik sama cerita bahagia kita – tapi malah kesulitan kita. Karena manusia itu pada intinya kesepian, dan ingin merasa ada teman di dunia yang sulit ini.
Written by @jill_bobby
Referensi: https://youtu.be/k-J9BVBjK3o
4K notes · View notes
petulangrasa · 2 years
Text
dulu semenyedihkan apapun hidup yang saya lewati, tak pernah ada doa yang melangit melantunkan kepasrahan akan hidup dan meminta untuk segera dijemput pulang.
namun malam ini untuk pertama kalinya saya benar-benar menyerah akan kehidupan, secepatnya saya ingin dijemput pulang.
dulu semengerikan apapun dunia yang saya jalani, masih ada pengharapan akan hari esok yang lebih baik.
namun malam ini secuil asa pun tak kunjung menampakkan diri di relung sanubari.
entah saya yang terlalu lemah atau dunia yang terlalu kejam.
saya tidak ingin memupuk dosa dengan melukis diatas kanvas yang selama ini jiwa saya tempati, tidak pula mengakhirinya dengan sebuah tikaman pada organ yang membuat nadi saya berdenyut tiap detiknya.
saya ingin semua ini berakhir namun bukan saya yang mengakhiri nya.
bukan kah sudah ada yang bertugas menjemput jiwa malang ini menuju pangkuannya?
lantas mengapa lama sekali giliran saya untuk menemuinya.
saya tidak sedang bersombong ria seolah ia akan menerima jiwa kotor ini begitu saja, namun jika terlalu lama dibiarkan jiwa ini akan kehilangan secercah kesucian yang masih dimiliki olehnya.
kehilangan asa. ina February 2022
1 note · View note
petulangrasa · 2 years
Text
sang malam merundung mentari.
menghempaskan cahaya kemudian menyelimuti nya dengan kegelapan.
kesunyian itu tak lantas menutupi keindahan sang rembulan.
seberkas cahaya yang menghiasi angkasa menunjukkan arti dari keelokan semesta.
menghalau anggapan bahwa malam terlalu menyeramkan.
nyanyian merdu para hewan nokturnal menunjukkan tanda kehidupan.
gemerisik dedaunan yang menari bersama rerumputan mengalunkan nyanyian alam.
percikan air dari aliran gunung membasahi tanaman yang haus akan zat hara.
cahaya cahaya kecil menari dalam gelapnya hutan belantara, para kunang-kunang sedang berpesta ria.
sebuah keindahan yang hilang tatkala mentari menyapa, seolah tak pernah ada sebelumnya.
sang misteri dari lembah tak bernama.
kisah mitologi yang hidup sebagai legenda.
Desember 2021. ina
1 note · View note
petulangrasa · 2 years
Text
yaa mereka merayakan hari ayah.
sosok yang katanya menjadi cinta pertama anak perempuan.
seorang laki-laki yang tidak akan pernah menyakitimu.
mungkin itu bagi mereka yang cukup beruntung memiliki seorang ayah yang penyayang.
namun,sadarkah beberapa orang beruntung itu? bahwa tidak semua orang seberuntung mereka. bahwa masih ada sebagian orang yang menatap iri akan keberuntungan itu.
perasaan dimana mereka dipenuhi oleh tanya yang entah bagaimana jawabnya.
seperti apa rasanya disayangi oleh sang kepala keluarga?
bagaimana rasanya diperhatikan dengan ketulusan oleh sosok yang disebut ayah itu?
mengapa aku tidak bisa merasakannya?
apakah suara bentakan itu bermakna kasih sayang?
apakah sikap acuh itu tanda perhatian?
jika iya,maka aku sering mendapatkan kasih sayangnya. lantas kenapa rasanya tidak menyenangkan? justru terasa sakit seolah dadaku terhimpit batu besar.
tapi tetap saja aliran darah yang sama mengalir dalam tubuhku.
mau disangkalpun dia tetap sosok yang ku sebut ayah dan harus ku hormati.
yaa, mungkin kasih sayangnya berbeda. sebab dengan segala hal yang ku terima darinya. aku menjadi dewasa.
meski belum waktunya.
kesatria yang membunuhku. November 2021. Ina
1 note · View note
petulangrasa · 2 years
Text
Seperti yang pernah ku sampaikan.
Dulu aku mengatakan bahwa aku takut saat nantinya kamu menemukan matahari mu, sedangkan hadirku hanya hujan yang menyembunyikan air matamu.
Dan kini masa itu telah tiba, saat dimana kamu telah hangat bersama mentari dan aku telah bias menjadi pelangi untuk melengkapi cerita indah kalian.
Hadirku dalam ceritamu mungkin hanya sebagai halte persinggahan sebelum akhirnya kamu merasa hangat ketika sampai di rumah.
Aku hanya melindungi mu dari tetesan hujan dan teriknya matahari,namun aku tidak cukup mampu membuatmu menetap. Sebab aku tidak pernah bisa tetap membuatmu hangat,melindungi mu dari angin yang bertiup kencang.
Aku hanya mampu menjagamu sebisa dan semampuku.
Tidak seperti dia yang kini menjadi rumah bagimu, dia yang memberi perasaan hangat dalam dadamu.
Hadirku tak lebih hanya figuran tanpa nama yang tidak memiliki pengaruh apa apa dalam ceritamu.
Ibarat kalimat "Orang-orang yang berlarian menghindari hujan pagi itu"
Tidak memiliki essensial untuk mengubah ceritamu.
Berbeda dengan dia yang menjadi pemeran gadis bertudung coklat dengan lengkungan senyuman indah yang menentramkan jiwa, manarik atensimu serta pembaca.
Aku hanya salah satu orang yang berlarian dalam hujan sembari melihatmu dari kejauhan,si figuran yang hatinya telah tertambat pada laki-laki berhoodie abu abu tua pemilik lesung pipi.
Aku hanya gadis kumal dengan penampilan berantakan, menyadari bahwa tatapanmu hanya tertuju pada sang pemeran utama aku hanya mampu tersenyum miris kemudian melanjutkan langkah yang sempat tertunda. Sembari mengalunkan manodi ditengah lebatnya hujan.
Akhir octrouble bersama perasaan yang masih sama.
Ina
3 notes · View notes
petulangrasa · 2 years
Text
Demi seteguk cinta demi melepas dahaga saya menjadi pengemis yang luntang lantung mengejar asa.
Membuang logika tatkala dopamine mengambil alih realita sang logika.
Melupakan bahwa kortisol tidak akan melepaskan jiwaku begitu saja.
Sang kortisol yang mampu membunuh dopamine serta logika dalam satu tembakan senjata.
Aku terus mengeruk perhatiannya laksana busung lapar yang haus kasih sayang.
Mengabaikan tatapan heyna lapar yang menunggu giliran untuk makan.
Mengingat segala hal tentangnya bagaikan sebuah luka yang indah.
Sebuah goresan ditubuh berbentuk mawar dengan aliran darah kental berwarna merah yang memberinya warna.
Namun serupawan apapun sang bunga, mengukirnya hanya menjadi sebuah luka yang membekas dengan rasa sakit yang terkenang.
Aku tidak sedang menyalahkan semesta untuk pertemuan kita.
Aku pun tidak menyalahkan dia yang mengambil atensimu.
Tidak pula menyalahkan mu atas rasa sukamu akanku yang menguap ditelan waktu.
Aku hanya mempertanyakan diriku sendiri yang ternyata tidak cukup kuat untuk baik baik saja setelah diterpa oleh realita.
Sedangkan aku selama ini hidup dalam fatamorgana.
Setiap ukiran indah yang bermakna, diukir dengan pengorbanan yang menyakitkan.
Dan aku memilih mengukir hatiku dengan sebuah luka yang membekas untuk selamanya.
Dengan nama kamu di dalamnya.
Bahkan di titik terbaik menurut takdir, aku tidak berharap kita dipertemukan.
Sebab aku takut akan berlari menerjang tubuhmu memberi pelukan sedangkan ada tangan yang sedang kau genggam.
Percayalah, doaku selalu baik untuk menyertai langkahmu.
Tidak ada sesal atas hadirmu.
Bukan sebab aku orang baik, namun aku sadar diri bahwa sejak awal ini salahku.
Tanpa amaya aku bercerita. Oktober 2021. Ina
1 note · View note
petulangrasa · 2 years
Text
Mereka menyebutnya karma.
Sebuah hubungan timbal balik dimana apa yang kita tanam, maka itulah yang kita tuai.
Sebut saja aku si gila, yang memperolok takdir seolah jiwaku sekuat baja.
Mempermainkan banyak hati hanya untuk melihat bagaimana takdir bekerja.
Kemudian saat aku dihadapkan pada kekecewaan,aku tertawa miris olehnya.
Selayaknya seorang penulis yang membuat karakter utama, dia ku jadikan pemeran yang mangambil alih hampir keseluruhan cerita.
Segala hal mengenai dia membuat seorang penulis seperti ku jatuh cinta.
Tapi ingatlah bahwa aku si gila.
Menjadi pasangan pemeran utama hanya akan menghancurkan alurnya.
Tugasku hanya menuliskan kisah indah mengenai dia, bukan bersisihan dengannya dan merangkai cerita.
Sebut aku si gila
Manusia dengan otak dangkal yang telah mengetahui bagaimana akhir cerita namun dengan bodohnya diperbudak perasaan bernama cinta.
Lagi, sebut aku si gila.
Manusia tolol yang menjadikan dia tokoh utama sedangkan hadirku hanya figuran tanpa nama yang entitas nya hilang pada paragraf halaman pertama.
Sebut aku si gila.
Yang menulikan teliga atas ribuan nasihat yang mencoba merasuki telinga hanya untuk mengelu-elukan hadirnya.
Dan si gila ini masih sama gila nya.
Setelah tabir kebohongan disibak sepenuhnya oleh realita.
Si gila ini masih tertawa bersama lelucon konyol yang dibawakan semesta.
Bukankah aku memang si gila?
Lantas bukankah orang gila sudah tidak memiliki rasa?
Maka tak perlu risau, aku adalah si gila.
Yang akan baik baik saja meski hanya memakan omongan sampahmu.
Yang akan tetap berjalan meski tubuhnya diterpa angin kekecewaan.
Yang tidak peduli sederas apa hujan airmata membasahinya.
Sebab aku adalah si gila yang dengan nekatnya jatuh cinta pada seorang pemeran utama.
Usai sebelum memulai.
25 Oktober 2021. Ina
0 notes
petulangrasa · 2 years
Text
Aku berada diantara orang orang yang berlarian mencoba menghindari hujan.
Berteduh dibawah atap halte bus yang cat nya mulai mengelupas dimakan usia.
Tangan ku sibuk membersihkan percikan hujan sembari netraku berkeliling memandang sekitaran.
Diseberang sana mataku menangkap siluetmu bersamanya, menepi menghindari hujan sama seperti ku.
Tanganmu dengan begitu lembut mengusap air hujan yang membasahi wajahnya, melepas jaketmu untuk memberi kehangatan untuknya.
Dia perempuan beruntung. Ujarku dalam hati.
Perempuan yang bisa meluluhkan dinginnya hatimu.
Kemudian mataku terasa perih, yahh mungkin sebab air hujan yang menerpa.
Sembari mengusap air mataku, aku meyakinkan diri bahwa rasa sesak di dada ku bukan sebabmu namun oleh debu yang diterbangkan angin kala itu.
Lantas aku berbalik dan bersembunyi dibalik orang orang yang meneduh di atap yang sama denganku.
Menghalangi penglihatan ku dari pemandangan indah diseberang sana.
Aku terlalu pengecut untuk turut bahagia diatas luka yang sampai saat ini masih menganga.
Masih di kota hujan dengan air mata yang membasahi bumi.
Untuk tiwi
0 notes