Tumgik
qbbatuttah · 3 months
Text
14 Feb 2024 ga mau lagi jadi saksi partai maupun presiden, ngeladeni kerja dr pagi ampe jam 2 dini hari. Astagfirullah cuma buat dapetin fee yg ga ampe 500rb, besoknya kerja pula ngajar bocah. Astagfirullah, hindari segala sesuatu yg membuatmu ragu vah, da' ma yuribu wa khudz fiima khalaqta. Ga cocok kerja d lapangan apalagi ampe malam bgni, punggung lagsg remuk astagfirullah :'((((. Harusnya ni kesempatan buat mrka yg nganggur jangan yg bekerja vah, jangn terlalu maruk juga. Astagfirullah, ya udah skarag sabar aja ya vah
0 notes
qbbatuttah · 3 months
Text
Kadang curhat ama manusia tuh biar ada teman berbagi aja, meskipun kita tahu apa yg dia ucapkan semata2 utk menguatkan kita aja, makanya disni baiknya menjadi pendengar yg baik
Tidak ada seorang pun yang bisa merasakan apa yang sedang kamu rasakan, jadi jangan repot-repot mengungkapkannya pada orang lain. Sembunyikan dan adukan pada Tuhan, sebab masalah yang diumbar itu ujungnya membesar.
876 notes · View notes
qbbatuttah · 5 months
Text
"Just because you took longer than others doesn’t mean you failed. Remember that." - Unknown
201 notes · View notes
qbbatuttah · 5 months
Text
Teruntuk orang-orang baik di luar sana yang sedang menanti hilal tentang sosok yang akan menjadi pendamping, mari percaya penuh bahwa Allah sudah siapkan sosok terbaik yang akan mendampingi. Perihal waktu, Allah yang tau kapan masa terbaik rahasia itu disibak.
Teruntuk orang-orang yang selalu semangat dan giat menebar aksi kebaikan dengan ragam cara, mari percaya penuh bahwa Allah telah siapkan sosok terbaik yang akan menjadi garda terdepan mendukung segala aksi baik yang dilakoni hari ini. Perihal waktu, Allah sudah siapkan waktu paling epic kapan momen indah itu terjadi.
Teruntuk orang-orang yang seluruh energi dan sumber dayanya dikerahkan untuk membantu keluarga hingga mulai lelah mengharapkan sosok yang menjadi idaman, mari percaya penuh bahwa Allah telah siapkan sosok paling hangat yang akan merangkul erat. Perihal waktu, lagi-lagi Allah paling tau kapan hari dimana doa-doa bahagia dari tamu undangan akan berdatangan.
98 notes · View notes
qbbatuttah · 5 months
Text
Komentar org memang tdk bisa kita hindari, tapi benci bat skarag kalo ada yg komentar kapan nikah, udh nikah apa belum. Itu tuh privasi kali. Kesel
0 notes
qbbatuttah · 6 months
Text
Sabtu, 4 Nov 2023 sahabat dan temanku melepas masa lajangnya. Happy wedding ya beb Ilah Rohila, kebahagiaan selalu bersamamu
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
3 notes · View notes
qbbatuttah · 7 months
Text
Menerima Kisahnya
Nanti, saat kamu menikah dengan seseorang, kamu tidak sedang menerima lembar buku yang kosong. Kamu akan mendapatkan seseorang yang sudah menulis begitu banyak catatan dan kisah, yang kamu baru akan benar-benar mengetahui kisahnya sesaat setelah akad terucap.
Pada kisah yang begitu menyedihkan, atau pada kisah yang begitu bahagia maka selalu siapkan hati yang lapang untuk menerimanya.
Sebab orang yang kamu nikahi adalah akumulasi dari masa kecil hingga ia dewasanya, bahkan sampai ia menemukanmu.
Tidak apa-apa, siapkan saja ilmu pernikahan dan mengelola rasa dalam berumah tangga. Kapan kamu harus menekan ego dan emosi, kapan kamu harus bersabar dulu untuk sesaat sebelum mengutarakan maksut dengan berbicara padanya.
Menerima kisah seseorang itu tidaklah mudah, terkadang ia jauh dari apa yang kamu harapkan, terkadang bahkan bertolak belakang dengan apa yang kamu bayangkan.
Sebab pernikahan itu menyatukan dan saling memperbaiki, kisah-kisah buruk dan hitam di masa lalu tidak perlu diungkap dan dibuka. Tutuplah serapat mungkin dan kubur sedalam-dalamnya, mulailah menjalani hari-hari dengan kebaikan yang penuh dengan keberkahan.
Andai kamu sedang menunggu seseorang yang datang padamu, maka siapkan ilmunya, perluas hatinya, dan mulailah melangitkan doa, agar apa yang kamu doakan senada dengan apa yang Tuhan takdirkan
Selamat malam, dariku yang tengah duduk di kereta menuju stasiun terakhir.
Gambir, 19 September 2023.
@jndmmsyhd
1K notes · View notes
qbbatuttah · 7 months
Text
Susah tidur
0 notes
qbbatuttah · 8 months
Text
Rumah kita, jika ingin menjadi rumah yang hangat oleh al-qur‘an, harus kita sendiri yang mulai menyalakan cahayanya. Sebab keshalihan itu diupayakan, dibiasakan, disentuh oleh teladan.
132 notes · View notes
qbbatuttah · 8 months
Text
Dunia tempat menanam. Sebanyak-banyaknya pahala. Jalannya lewat ibadah. Lewat berbuat baik kepada diri sendiri, kepada keluarga, saudara, tetangga, sahabat, juga tentu dengan menunaikan hak-hak Allah.
Dunia tempat menanam. Memang melelahkan. Sangat melelahkan. Baik fisik. Juga jiwa. Tak jarang hati pun patah sebab kecewa. Hingga rasanya ingin berdiam diri saja. Memeluk guling. Menarik selimut. Berkemul sebab ada rasa takut dan cemas yang meraksasa.
Tetapi, dunia tempat menanam. Pada waktu yang terbatas. Kita hanya tahu tentang hari ini. Karena yang kemarin tak bisa kembali. Yang esok belum tentu kita temui. Maka menanamlah sekarang. Atau kita hanya akan memetik buah yang sedikit, yang rasanya pun belum tentu manis.
Semua orang menghadapi kenyataan yang sama. Tentang dunia dan hidup ini. Semua orang juga akan menjalani kenyataan yang sama. Tentang keabadian setelah ini.
Kalaulah sore ini kali terakhir kita menatap matahari, apakah surga tempat kita pulang? Hanya kita sendiri yang bisa memperkirakan. Hanya kita yang benar-benar tahu kualitas ibadah diri sendiri.
Tarik nafasmu dalam-dalam. Sesaki dadamu dengan udara yang menenangkan. Ajak dirimu bangun dari lamunan yang tak menghasilkan apa-apa. Berbuatlah sesuatu. Tanamlah kebaikan apa saja. Lebih-lebih kebaikan yang usianya lebih panjang, dari usiamu sendiri.
Bunganya terus bermekaran. Buahnya terus bermunculan. Banyak wajah tersenyum berterima kasih. Padahal dirimu sudah lama tiada.
Agustus 31, 2023
74 notes · View notes
qbbatuttah · 8 months
Text
Begitu lucunya ya kita—manusia. Seringkali disibukkan dengan isi kepalanya sendiri, sibuk menggeledah kemungkinan-kemungkinan pada hal-hal yang sebenarnya belum pasti terjadi.
Pikiran kita terbang ke sana kemari, menggumamkan gumaman "kalau nanti" yang seakan-akan skenario itu pasti akan dialami. Padahal yang dipikirkan itu pun belum sama sekali terjadi. Aneh sekali.
Lalu kita kesal, marah, bingung, lelah hanya karena membayangkan hasil fantasi skenario pikiran yang kita buat-buat. Lucu. Mau sampai kapan sebenarnya kita, membiarkan pikiran kita disibukkan oleh kekhawatiran?
Mau sampai kapan sebenanya kita, membiarkan pikiran kita diramaikan oleh ketakutan?
Mau sampai kapan sebenarnya kita, membiarkan pikiran kita dijejali oleh rasa keputus asaan?
Dan mau sampai kapan sebenarnya kita, melupakan Allah yang dengan kemahaanNya mudah sekali memberikan ketenangan? Mengatur kepastian. Memberikan jawaban.
Sibuk sekali ya kita menyusahkan diri. Padahal tak pernah-pernah Allah suruh kita mengurusnya sendiri.
Berhentilah membuat banyak rekaan kejadian di kepala. Bukan sebuah tugas untuk kita meraba-raba kepastianNya. Karena sejatinya kita tak mungkin bisa mengatur kejadian di masa depan.
Maka, hiduplah di atas keyakinan bahwa Allah adalah sebaik-baik perencana. Sebaik-baik yang menetapkan ketetapan. Dan segala apa yang ditetapkanNya adalah hal yang terbaik untuk kita dapatkan.
564 notes · View notes
qbbatuttah · 8 months
Text
Begitu lucunya ya kita—manusia. Seringkali disibukkan dengan isi kepalanya sendiri, sibuk menggeledah kemungkinan-kemungkinan pada hal-hal yang sebenarnya belum pasti terjadi.
Pikiran kita terbang ke sana kemari, menggumamkan gumaman "kalau nanti" yang seakan-akan skenario itu pasti akan dialami. Padahal yang dipikirkan itu pun belum sama sekali terjadi. Aneh sekali.
Lalu kita kesal, marah, bingung, lelah hanya karena membayangkan hasil fantasi skenario pikiran yang kita buat-buat. Lucu. Mau sampai kapan sebenarnya kita, membiarkan pikiran kita disibukkan oleh kekhawatiran?
Mau sampai kapan sebenanya kita, membiarkan pikiran kita diramaikan oleh ketakutan?
Mau sampai kapan sebenarnya kita, membiarkan pikiran kita dijejali oleh rasa keputus asaan?
Dan mau sampai kapan sebenarnya kita, melupakan Allah yang dengan kemahaanNya mudah sekali memberikan ketenangan? Mengatur kepastian. Memberikan jawaban.
Sibuk sekali ya kita menyusahkan diri. Padahal tak pernah-pernah Allah suruh kita mengurusnya sendiri.
Berhentilah membuat banyak rekaan kejadian di kepala. Bukan sebuah tugas untuk kita meraba-raba kepastianNya. Karena sejatinya kita tak mungkin bisa mengatur kejadian di masa depan.
Maka, hiduplah di atas keyakinan bahwa Allah adalah sebaik-baik perencana. Sebaik-baik yang menetapkan ketetapan. Dan segala apa yang ditetapkanNya adalah hal yang terbaik untuk kita dapatkan.
564 notes · View notes
qbbatuttah · 9 months
Text
Setiap kali kamu ingin tidur, ingatlah pada kisah seorang pria penghuni surga. Amal kebaikannya tidaklah banyak, tapi ia memiliki hati yang bersih lagi selamat, tidaklah ia tidur kecuali hatinya tidak membenci seseorang pun.
Ikhlaskan sebisa mungkin perihal apapun yang hilang, dan soal rasa sebaiknya sewajarnya saja. Agar saat malam datang, mudah bagi hati untuk berdamai.
Menata hati
@jndmmsyhd
875 notes · View notes
qbbatuttah · 9 months
Text
kehidupan, da mengeluh ada bahagia , disitu diberikan pahala bagi muslim untuk melapangkan kebsarannya seluas-luasnya, ya Allah gusti jika apa yg sedang hamba hadapi adalah untuk melatih kesabran dari sisi sifat hamba yang Engkau uji dan latih mohon selalu membersamai di setiap langkah Aamiin. rabbi inni kuntu minasshalihin
Derasnya hujan pasti ada redanya, dan teriknya matahari pasti hilang dengan terbenamnya. Setiap yang ditunggu pasti tiba waktunya bertemu, dan setiap kepiluan hidup pasti akan ada akhirnya. Tuhan adil, tak pernah menguji di luar batas kemampuan ciptaan-Nya.
630 notes · View notes
qbbatuttah · 9 months
Text
Tugas Baru
Tentu saja menjadi wali kelas di SD dan SMP sangatlah berbeda, kini tahun ke 4 ku di AL Azhar sangat dipenuhi dengan beban kerja yang lumayan cukup banyak, Senin aku langsung menuju kelas untuk memastikan anak-anak SD kelas 4 semua untuk ikrar dna pembiasaan pagi dilanjut dengan shalat dhuha dan setoran hafalan, yang melelahkan bagiku adalah mengatur anak-anak yang notabenenya susah diatur, di bagian anak laki-laki merupakan tantangan tersendiri, kesabaranku diuji sekali ya Allah hehe berat tapi kalau dijalani, insyaAllah menjadi mudah. Mungkin dengan mengajarkan anak untuk bersabar dimulai dengan diriku terlebih dahulu yang haru jauh lebih bersabar dalam meghdapi anak-anak, tidak terlalu berteriak saat menegur mereka, semua harus dijalani dengan ikhlas, lillahita’ala dan beribadah kepada Allah . Semangat ya vah
0 notes
qbbatuttah · 9 months
Text
Setiap kali kamu ingin tidur, ingatlah pada kisah seorang pria penghuni surga. Amal kebaikannya tidaklah banyak, tapi ia memiliki hati yang bersih lagi selamat, tidaklah ia tidur kecuali hatinya tidak membenci seseorang pun.
Ikhlaskan sebisa mungkin perihal apapun yang hilang, dan soal rasa sebaiknya sewajarnya saja. Agar saat malam datang, mudah bagi hati untuk berdamai.
Menata hati
@jndmmsyhd
875 notes · View notes
qbbatuttah · 10 months
Text
Melihat Lebih Dekat Desa Sangiang (Part 1)
Desa Sangiang bukan seperti desa pada umumnya, melainkan desa yang berada di pulau Sangiang ini memiliki jarak tempuh sekitar 1 jam setengah dari pelabuhan Paku Anyer. Desa ini merupakan salah satu desa yang termasuk di kecamatan Anyer kab. Serang. Dahulu desa ini kurang lebih dihuni oleh 44 Kepala Keluarga, namun semenjak tsunami 2018 dan (tergiur investor) beberapa keluarga memutuskan untuk menjual tanah dan lahannya. Saat saya berkunjung ke desa tersebut terasa sepi dan kabarnya hanya tersisa 22 Kepala Kelurga yang menghuni Pulau Sangiang. 
Ada bekas-bekas tulisan yang familiar saya tengok di beberapa tembok dan baliho yang terpampang di desa ini, mengingatkan saya saat masih  mahasiswa jika menolak kenaikan BBM dan melihat teman-teman lainnya turun ke jalan, ya tulisan penolakan dari warga setempat untuk menjual tanah-tanah mereka. Sampai pada suatu kesempatan saya bertanya kepada pak Agus sebagai tour guide saya waktu itu, beliau bertutur investor cenderung menawarkan harga yg terlalu murah bagi dirinya pribadi, kisaran harga Rp200jt itu diperkirakan belum cukup baginya dan keluarga-keluarganya yg lain, entah bagaimana mereka yang sudah menjual tanahnya merasa tergiur namun belakangan ingin kembali ke pulau ini. Pak Agus juga menceritakan asal muasal beliau memiliki tanah di pulau tersebut, yang tak lain merupakan peninggalan nenek moyangnya dulu. Ia pun mengaku bahwa sebenarnya ia berasal dari Anyer, hanya tanah dari leluhurnya saja yang berada di pulau Sangiang yang akan tetap ia pertahankan demi anak cucunya, ia pribadi tidak mau menjual tanahnya (syarat dan ketentuan berlaku). 
Saya melakukan perjalanan ke pulau Sangiang ini karena dihantui rasa penasaran dan diiming-imingi dengan pemandangan terumbu karangnya yang indah. Maka dari itu saya memutuskan mengiyakan ajakan teman saya untuk mengikuti Open Trip ke pulau Sangiang dengan membayar fee sebesar Rp250,000 lengkap dengan peralatan snorkeling seperti fin dan kacamata selam. Namun ekspektasi saya rupanya terlalu tinggi karena beberapa kilometer dari pantai, sampah plastik berseliweran melenggang tenang melewati kapal kami, rasanya hancur perasaan saya saat melihat banyaknya sampah-sampah yang dibuang ke laut, tidak terbayang kapan terurainya dan nasib ikan-ikan dan biota laut di bawah sana. 
Perasaan saya tentang sampah-sampah plastik tadi rupanya terobati, saat saya dan rombongan tiba di Tanjung Bajo tempat kami bersnorkeling, saat semuanya siap saya turun dan mulai menyelam melihat bawah laut, rupanya memang indah, maklum ini kali pertama saya melihat terumbu karang dan ikan-ikan kecil di bawah laut. Rasanya saya ingin jago berenang meski sebenaranya memang sudah bisa renang tapi nyali saya belum cukup kuat jika harus melepas pelampung dan fin atau kaki katak yang saya pakai karena terumbu karang dan batuan yang tajam, hal ini terbukti oleh teman saya yang pasca snorkeling merasa sakit dan perih di bagian kaki karena tidak memakai fin. Rasanya menyelam di bawah laut (red.bukan menyelam sesungguhnya) walaupun hanya mencemplungkan kepala saja namun terasa berat dan  air laut tak jarang tertelan oleh mulut saya, lamat-lamat rasanya asin pahit. Sempat saya kehabisan tenaga karena susah mencari pijakan dan lelah menyelam, tapi tenang saja ada adek-adek tour leader yang sigap dan baik hati, oh iya untuk Open Trip ini saya menggunakan jasa via @Jaseng Adventures tour leadernya asyik dan ramah serta ada dokumentasi untuk mengabadikan momen-momen kita saat menejelajah pulau Sangiang. 
Puas dengan snorkeling kami bersiap menuju pintu masuk pulau Sangiang, pemandangannya pun tak kalah eksotis, jalanan menuju pintu masuknya berupa rawa yang dikelilingi oleh tanaman bakau serta tanaman mangrove yang rimbun (saya akan tahu bahwa di sore hari monyet-monyet kecil berseliweran di hutan bakau ini). Kapal kami saat itu masih bisa masuk mengantarkan kami tepat di dermaga kecil pintu masuk pulau Sangiang. Saat saya melihat sekeliling langsung terasa hampa dan sepi, terlihat seorang wanita paruh baya beserta suaminya  berada di teras rumahnya sedang memperbaiki alat penampung ikan atau ayakan (benda dari anyaman bambu), pemandangan bangunan yang kosong, rumah kayu yang sepi serta embekan kambing yang kering membuat suasana kesepian dan kumuh begitu terasa saat saya menginjakan kaki di pulau ini, benarkah ada kehidupan disini gumam saya pribadi, seperti anak yang kehilangan orangtua, begitulah gambaran pulau ini di fikiran saya...
#To be continued
3 notes · View notes