Tumgik
#laktasi
PENGIRIMAN SELURUH INDONESIA, wa 0813-3449-1967, Melayani KB Cyclofem Klinik Habibah Krembung
KLIK https://wa.me/0813-3449-1967Keluarga berencana adalah upaya mewujudkan keluarga berkualitas melalui promosi, perlindungan dan bantuan dalam hak-hak reproduksi untuk membentuk keluarga dengan usia kawin yang ideal, mengatur jumlah, jarak kehamilan, membina ketahanan serta kesejahteraan anak (BKKBN, 2015).KB KLINIK HABIBAH Alamat Lengkap KamiJl.Raya Cangkring, RT.07/RW.02, Cangkring, Kec. Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275( Sebelah Barat Arah Masjid At- Taqwa )Fast Respont : 0318856706Kunjungi juga Media Social Kamihttps://linktr.ee/DistributorGoldenSkincare#pilkbandalan, #pilkbandalanpostpil, #pilkbbagus, #pilkbbkkbn, #pilkbcyclogynon, #pilkbcegahkehamilan, #pilkbdarurat, #pilkbdaruratterbaik,
Tumblr media
0 notes
Text
KEAMANAN TERJAMIN, wa 0813-3449-1967, Melayani KB Iud Klinik Habibah Krembung
KLIK https://wa.me/0813-3449-1967Keluarga berencana adalah upaya mewujudkan keluarga berkualitas melalui promosi, perlindungan dan bantuan dalam hak-hak reproduksi untuk membentuk keluarga dengan usia kawin yang ideal, mengatur jumlah, jarak kehamilan, membina ketahanan serta kesejahteraan anakKB KLINIK HABIBAH Alamat Lengkap KamiJl.Raya Cangkring, RT.07/RW.02, Cangkring, Kec. Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275( Sebelah Barat Arah Masjid At- Taqwa )Fast Respont :0318856706Kunjungi juga Media Social Kamihttps://linktr.ee/DistributorGoldenSkincare#pilkbandalan, #pilkbandalanlaktasi, #pilkbandalanpostpil,#pilkbandalanbiru, #andalanlaktasipilkb,#pilkbdarurat, #pilkbdaruratandalan,#pilkbdaruratterbaik,
Tumblr media
0 notes
Text
PENGIRIMAN SELURUH INDONESIA, wa 0813-3449-1967, Melayani KB Cyclofem Klinik Habibah Krembung
KLIK https://wa.me/0813-3449-1967Keluarga berencana adalah upaya mewujudkan keluarga berkualitas melalui promosi, perlindungan dan bantuan dalam hak-hak reproduksi untuk membentuk keluarga dengan usia kawin yang ideal, mengatur jumlah, jarak kehamilan, membina ketahanan serta kesejahteraan anak (BKKBN, 2015).KB KLINIK HABIBAH Alamat Lengkap KamiJl.Raya Cangkring, RT.07/RW.02, Cangkring, Kec. Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275( Sebelah Barat Arah Masjid At- Taqwa )Fast Respont : 0318856706Kunjungi juga Media Social Kamihttps://linktr.ee/DistributorGoldenSkincare#pilkbandalan, #pilkbandalanpostpil, #pilkbbagus, #pilkbbkkbn, #pilkbcyclogynon, #pilkbcegahkehamilan, #pilkbdarurat, #pilkbdaruratterbaik,
Tumblr media
0 notes
babblingpipit · 7 months
Text
Woman struggles
youtube
Nonton ini terus entah kenapa tiba-tiba nangis sesenggukan. Relatable from A-Z. Disini si uyen cerita kontrasnya perempuan diperlakukan di masyarakat rural Vietnam tempat dia tumbuh vs di Jerman tempat dia tinggal sekarang. Di kedua tempat ada plus minusnya tapi sungguh sangat relateee dengan struggle dan ternyata ekspektasi masyarakat tuh bisa bikin trauma loh.
Beberapa hal yang aku juga alami selama growing up: 1. Cewek tuh dibesarkan fokusnya untuk menjadi istri orang. Jadi harus bangun pagi, bisa beberes dan kerja domestik, rajin mandi dan dandan. Tapi sama banget sama Uyen, keluargaku karena ngeliat aku serius belajar dan sekolah malah jadi nyuruh belajar aja dan bantu-bantu sebisanya aja. Beruntung banget punya keluarga yang ngasih support di bidang pendidikan. 2. Tuntutan untuk jadi cantik dan conform dengan beauty standard tuh ga main-main di kalangan remaja pas aku tumbuh. Bener yang kayak di video, ngobrolin penampilan tuh yang kayak kasual dan b-aja gitu. Gendutan, kurusan, jerawatan, semua dikomentarin dan jujur bikin self-esteem rendah kalo ga sesuai. Jadi takut item, takut gendut, terus pake baju harus estetik. Mungkin karena tadi, peran perempuan itu ya cari suami. 3. Perempuan pilih jurusan kuliah dan cari kerjaan yang ga time-consuming banget (admin, guru, dll) karena setelah berkeluarga harus fokus urus keluarga, sementara laki-laki harus punya karir yang mentereng. Jujur ini iya banget bahkan sampai aku S3 pun ada yang mengomentari untuk kerja jadi dosen aja biar bisa fleksibel urus keluarga! Iya bener sih ingin jadi dosen tapi bukan itu alasannya :( Meskipun ngerti alasannya karena di rural area gitu kan ga banyak support seperti daycare, penitipan anak yang bagus, sekolah dari usia dini, dll. Jadi mau ga mau salah satu dari orang tua harus jadi primary care giver. Kadang aku masih suka kebawa mindset kayak gini sih. Kalo punya anak nanti mikirnya akan career break dulu atau take it easy. Baru sadar pas dibahas di video ini bahwa itu adalah hasil pembentukan pemikiran selama kita tumbuh besar ya.
Dahlah meski demikian tetap homesickk karena jadi perempuan di negara maju pun banyak tantangannya. Aku ngerasa somehow lingkungan kerjanaya lebih unnecessarily harsh dan banyak yang ga akomodatif (contoh: di kantor ane gaada ruang laktasi). Tapi senang dengan menyadari kalo ada yang salah dengan perlakuan masyarakat ke sosok perempuan dimanapun itu, jadi kita bisa pelan-pelan membuat perubahan sama-sama :)
22 notes · View notes
penaimaji · 2 years
Text
Mamak Baru
Banyak orang yang mungkin tidak merasakan betapa beratnya jadi ibu, terutama di masa awal kelahirannya. Lelahnya fisik dan jiwa. Bukan mengeluh, tapi memang kenyataannya seperti itu.
"Masih mending kamu langsung dikasih anak, banyak yang berjuang bertahun-tahun buat bisa hamil", sering banget aku dikasih tau kayak gini.
Padahal bukan ituloh poinnya. Setiap orang tentu punya perjuangan di fasenya masing-masing. Ada yang berjuang mencari jodohnya, ada yang berjuang memperbaiki diri dan menyiapkan bekal pernikahan, ada juga yang berjuang menjalankan program hamilnya. Namun, merasa lelah saat punya anak bukan berarti tidak menghargai perjuangan orang lain; bukan berarti nggak bersyukur punya anak.
"Jangan mau kalah sama orang dulu. Sekarang baru punya anak satu aja udah ngeluh", sampe ada yang bilang gitu juga.
Aku diemin dan cuma senyum aja. Mungkin dia nggak pernah ngerasain shock therapy dari masa jomblo-nikah-langsung punya anak, shock culture, punya anak laki2 yang frekuensi nyusunya lebih banyak dengan kondisi lahir BBLR, i mean yang harus ngejar BB dan TB di usia bayi secara normalnya.
Mana hidup di daerah kecil, fasilitas kesehatan kurang banget, hidup sendirian nggak punya saudara😭 tetangga juga cuek, punya sirkel kajian tapi kok hobinya nyindir, julid, ghibah, baperan. Hadoh.
Jadi berasa banget, setelah menikah temennya bener2 makin sedikit. Berhubung temen2nya di jawa semua sih, jadi hilangnya beneran kerasa.
Tapi alhamdulillah Allah Maha Adil, dikasih suami sabar, penyayang, humoris (bukan humoris sih, lebih tepatnya agak aneh aja dia wkwk) dan mau ikut andil sama kerjaan rumah. Meski kadang2 nggak peka, harus disentil dulu.
Kemarin lebih memilih lahiran di banjarmasin karena fasilitasnya lebih memadai. Itupun harus menempuh perjalanan 8-10 jam. Sekarang jadi sulit mau percaya dokter anak satu-satunya di tempat tinggalku ini, karena kemarin punya pengalaman nggak enak sama dokter kandungan disini. Qadarullah. Kalau diceritain mah bakalan panjang😂
Makanya, jadi males mau cerita ke orang lain, nanti dibilang nggak bersyukur teros wkwk. Lebih baik tanya ke yang tau ilmunya, sambil belajar sendiri dengan memperbanyak literasi.
Jadi ibu kayak nggak boleh capek, nggak boleh lemah, harus bisa semuanya. Nanti dibilang nggak bersyukur, lagi wkwk.
Mungkin ceritaku juga bisa jadi pelajaran. Bahwa ketika kita memutuskan untuk menikah, kita juga harus siap punya anak. Siap dalam artian harus mau belajar tentang perkembangan janin, hal2 di masa kehamilan, menjelang kelahiran, laktasi, mpasi, tumbuh kembang anak, dll. Aku merasa KURANG BANYAK belajar secara detail sebelum nikah, jadi syok. Karena realitanya nggak seperti yang dibayangkan.
Dan yang belajar nggak cuma perempuan aja, laki-laki juga banyak baca dan cari tau, biar paham gimana kondisi istri di masa kehamilan sampai pasca melahirkan; melaksanakan peran yang tidak hanya sebagai suami atau ayah, tapi juga support system untuk keluarganya.
Ditulis di draft tanggal 24 Juni 2022
74 notes · View notes
ratnadh · 1 year
Text
"Ku tahu aku tak sempurna.. Bukan berarti aku tak berhak bahagia.. "
Sepenggal lirik lagu yg dibawakan Aurel yg dulu tak kumengerti artinya.. sekarang nyata terjadi dihidupku.
Perjalanan menjadi ibu dimulai dari kehamilan yg alhamdulillah diuji dengan kondisi lemah yg mengharuskan saya untuk resign kerja lebih cepat..
Ikhtiar untuk lahiran normal dengan olahraga, mengurangi gula, dan berbagai cara lainnya..namun qadarullah..saya melahirkan dengan operasi caesar.. dan diuji dengan kondisi tensi tinggi sehingga harus ada perawatan intensive setelah melahirkan..
Saya di ruang HCU,anak saya diruang baby.. tidak ada pelekatan untuk menyusui karena kami terpisah.. kekhawatiran akan tensi yg tak kunjung turun membuat saya stress, dan stress ini membuat tensi semakin naik, dampaknya ASI saya tidak keluar di hari pertama kedua bahkan beberapa hari setelah melahirkan..
Dampak panjangnya, anak saya tidak bisa minum Asi dengan DBF, dia terlanjur nyaman dengan dot. Sudah berlatih dan konsultasi ke ahli laktasi, sampai sekarang belum ada kemajuan.. saya tetap berjuang untuk memberikan Asi kepada anak saya dengan cara pumping.
Selama pasca melahirkan, saya tinggal dengan orang tua saya karena tentu saya butuh bantuan untuk merawat saya dan anak saya.. Bukan tanpa resiko, dari awal saya sudah memprediksi.. akan ada banyak perdebatan tentang cara pengasuhan yg saya pelajari dengan yg orang tua saya terapkan.. sedih harus berdebat dengan orang tua sendiri, tetapi jika dibiarkan beberapa hal bisa beresiko jangka panjang ke anak saya..
--
Saya menyadari sebagai perempuan dengan saya tidak bekerja, saya sepenuhnya bergantung pada suami, saya mengabdikan diri saya untuk suami dan anak saya.. Banyak kata mereka yg berkomentar secara langsung atau mungkin hanya disimpan di kepala dan diekspresikan lewat hal lain.. kenapa sarjana jadi ibu rumah tangga? Apa tidak kasihan suami sendiri yg bekerja? Kenapa anaknya tidak dititipkan ke orang tua saja dan kamu yg masih muda bekerja?
Ya, saya punya prinsip sendiri.. anak saya adalah amanah dari Allah yg harus saya pertanggung jawabkan nantinya, saya ingin mengurus dia secara langsung..
Apakah saya tidak ingin bekerja? Saya tentu lebih senang jika saya bisa bekerja.. tapi hati saya tidak tega meninggalkan anak saya dengan orang lain, sekalipun itu orang tua saya sendiri.
---
Saya menyadari bahwa banyak yg berpendapat bahwa melahirkan Caesar itu tidak sakit.., bukan ibu sejati.. ada semacam stigma bahwa melahirkan caesar 'kasta prestasinya' lebih rendah daripada yg normal..
Jujur saya sudah tidak peduli dengan anggapan itu.. saya tidak perlu menjelaskan rasa sakit dan perjuangan untuk pulih pasca operasi dengan masih pengobatan untuk turun tensi.. resiko melahirkan tetap sama apapun caranya.. ah, dianggap tidak 'seberjuang' ibu yg lahiran normalpun terseraaah..
---
ASI
Karena saya masih berjuang agar anak saya mau direct breastfeeding.. saya masih perlu tebal muka dan telinga saat melihat, mendengar, membaca.. apapun statement orang tentang saya..
Tidak ada ikatan batin? Anaknya kurang dekapan ? Nanti asinya akan kering? Dan banyak lagi..
Saya masih berusaha tegarrr untuk hal ini..
---
Saya menuliskan semuanya disini, untuk menguras isi kepala saya.. meletakkan semua keruwetan perasaan dan berharap bisa benar benar saya letakkan agar saya bisa fokus dengan apa yg bisa saya lakukan untuk anak saya..
---
Untuk orang orang di dunia nyataku.. siapapun panjenengan semua adalah orang baik.. saya tau semua orang baik.. tapi kabar tidak baiknya, ada hal yg panjenengan lakukan yg mungkin tidak sengaja membuat saya tidak baik baik saja..
Saya perempuan yg melepaskan pekerjaan untuk mengabdi di rumah..
Saya perempuan yg melahirkan secara caesar dan mengasihi dengan asi perah..
Saya perempuan yg tidak sempat mengurus diri karena sedang belajar menjadi ibu untuk anak saya..
Saya perempuan yg sedang menata ulang kondisi psikologis saya.. agar lebih sehat dan menjadi ibu terbaik untuk anak saya..
Saya berhak bahagia atas kurangnya saya.
Saya berhak bahagia atas pilihan saya.
Jika panjenengan memang sangat urgent untuk berstatement atau mengekspresikan ketidaksetujuaan dengan hidup saya.. usahakan saya tidak melihat atau mendengar ya. Tolong. Setidaknya untuk saat ini.
7 notes · View notes
ardinashulhah · 7 months
Text
#BelajarJadiUmma: Suaraku
Pagi hari itu aku sedih karena ngerasa jadi ibuk yang belum baik, belum maksimal sampai kepikiran hal-hal aneh yang bikin suami memintaku untuk istighfar. Rasanya pesimis sekali karena belum berhasil mengerjakan “tugas” dari konselor laktasi dengan baik. Siangnya aku mendenger materi kalau anak itu lebih suka denger suara ibunya dibandingkan suara yang lain karena suara ibu lah yang paling ia sering dengar selama dalam kandungan. “Oh jadi Yusha suka kalau dengar suaraku yaa?” :” seketika merasa lebih berharga di mata Yusha. Huhu. Maafkan umma, Nak.
Ardina. Bandung, 8 November 2023
2 notes · View notes
lembayungsenja · 1 year
Text
Gimana nanti atau nanti gimana?
Cukup random, tiba2 saja aku mereply story seorang teman, mba2 kenal dari 4 tahun lalu yg akhirnya satu kantor (walau beda unit kerja). Dia baru selesai cuti melahirkan dan baru masuk pagi tadi, 15 mei 2023 setelah mengambil penuh haknya. Berbalas2an chat via whatsapp sembari bekerja akhirnya berujung pada, yuk ngobrol langsung aja ketemu di ruang laktasi pas jam istirahat. Aku iyakan. Tepat setelah dzuhur aku pastikan jadi ke ruang laktasi di gedung sebelah. Rupanya dia sudah duluan, belum lama dia duduk dan menunggu aku datang. Ya posisinya dia tinggal turun saja, sementara aku harus berjalan sebentar untuk sampai di ruang samping lobby itu.
Cerita flashback, dulu awal kenal tahun 2019 pas awal sekali aku kerja langsung diarahkan untuk mengikuti training analisis laboratorium selama seminggu, dan kebetulan mba itu juga ikut trainingnya. Lalu di tahun 2021, ada kegiatan sampling air dan sedimen Sungai Ciliwung bagian tengah (Depok-Jakpus) juga ternyata aku sekelompok dgn mba ini. Per tahun 2022 kemarin, mba ini yg tadinya penempatan di lab, sekarang di unit teknis.
Ngobrolin banyak hal dari urusan kantor sampai di luar kantor wkwk. Aku jadi tau ada bagian masa dalam hidupnya mirip2 dengan apa yang aku alami, baik yang dulu maupun sekarang. Ah terlalu banyak hal yang sama sampai kami keasikan, jam sudah menunjukkan waktu istirahat habis. Dari sesi pertemuan random tadi siang, aku menyimpulkan bahwa "gimana nanti" dan "nanti gimana" itu berbeda.
Sekali lagi, antara "gimana nanti" dan "nanti gimana". Temukan perbedaannya! Penempatan katanya hanya terbalik memang, tapi bisa mengubah makna yang cukup besar. "Gimana nanti" lebih kepada yaa keputusan nanti ya dipikir nanti, karena pertimbangannya ya variabel2 yang muncul nanti, bukan sekarang. Sebaliknya, "nanti gimana" membuat suatu kondisi yang lebih terstruktur yang sedemikian sehingga sudah terpikirkan akan bagaimana ke depannya, tentu berdasarkan pertimbangan variabel yang ada saat ini. Masing2 ada plus minusnya.
Sebagian orang ada di golongan yang cukup tenang dengan "gimana nanti", sementara sebagian lain merasa tenang setelah mendapat jawaban dari pertanyaan "nanti gimana".
Dan kamu orang yang mana? Gimana nanti atau nanti gimana?
3 notes · View notes
justsunflowr · 1 year
Text
Menyusui dengan Lip Tie Tounge Tie
Assalamu'alaykum, semoga kalian sehat2 dan dalam penjagaan Allah swt; Semoga kita selalu ingat hak bathin jiwa raga yg tenang dengan tidak skip dzikir (dalam bentuk apapun) walaupun riweuh ngurus bayik, tapi Allah yg urus kita semua (asal kita sabar, shalat, dan bersyukur❤️)
Now, disclaimer dulu:
- Walaupun aku lulusan kedokteran tapi tidak banyak mendalami persusuan ini, tulisan ini aku buat niatnya utk bagi-bagi pengalaman mana tau ada yg sedang mengASIhi dan ternyata juga anaknya dengan Lip Tie Tounge Tie (LTTT).
- Aku juga baru googling2 aja, belum sampe baca jurnal2nya karena belum bs jd prioritas, maka konsullah ke ahlinya, di sini ya konselor laktasi; modal tanyaaa semua dan searching tipis2 (tetep dr sumber terpercaya).
- All typed in one go dr handphone karena kalau aku tunda lagi pasti ga kebuat ini, sama kaya foto postwedding yg udah dibooking terus gajadi, sekarang menyesal kenapa ga sempetin sejam dua jam, sekarang ga mgkn aku bisa difoto proper dengan BMI normal dalam waktu dekat🥲
Jadi mohon maaf typo dan flight of ideas, I will try my best.
Nah apa sih LTTT itu? Bisa di googling aja hehe tapi singkatnya lip tie : ada ikatan bawah bibir atas mana dia terlalu pendek/tebel/terlalu deket gigi dan tounge tie : lingual frenulum yg menghubungkan dasar lidah ke lidah-nya pendek/tebel/terlalu deket ujung lidah
adanya tie ini berpengaruh ke kemampuan lidah bergerak, termasuk dalam menyusui, berbicara dan makan.
Okay, jd gini... aku berencana breastfeeding anak selama mgkn yg aku bisa, kalau semua memungkinkan, kalau rejekinya. Sama seperti kebanyakan ibu-ibu seangkatan, aku ikut juga kelas menyusui online itu.. sangat menambah cakrawala ya; terutama masalah frenulotomy (diinsisi/dibuka/dipotong sebagian) LTTT.
Ternyata ada tiga kubu besar yg aku dapati, kalau ini spektrum it goes like this:
1. Kubu asal kenaikan BB Baik-> Berat badan naik sesuai, tidak perlu, tidak urgent; di beberapa forum aku baca salah satu argumennya, kemampuan oromotor termasuk LTTT nya ini akan ikut berkembang, ada yg dengan fisioterapi dulu juga
2. Kubu di antara -> BB bs saja baik TAPI ada scoring seberapa butuh frenulotomynya, scoring nya ada beberapa tool, kurang lebih ada penilaian dari anatomi LTTT nya (seberapa pendek/tebal/kaku, posisi), anatomi puting dan payudara ibu, sampai keluhan menyusui (sakit payudara, bayi tersedak, dll)
3. Kubu semakin cepat semakin baik kalau ada indikasi, indikasi di sini selain seperti kubu kedua, ini lebih holistik lagi, dinilai juga kenyamanan ibu dan bayi; karena lip tie tounge tie yg walaupun dr awal BBnya baik, tapi karena produksi ASI itu supply and demand (yg mana kalau karena lttt bayi salah latch on/terbukanya mulut kurang maksimal/ngempeng atau ngisap cuma sampe puting) awal2 masih terkompensasi karena produksi yg dipengaruhi hormon postpartum masih banyak, tapi setelah itu karena demand-nya berkurang, maka apa? yak betul, supply pun berkurang; jadilah drama ASI sedikit.
Oh ya sekilas info, dr kelas aku juga belajar: Ibu dengan ASI sedikit yg organik (yg beneran dari sananya) itu persentasinya keciiiiil sekali; banyaknya ya karena manajemen laktasinya kurang optimal. Nah, dengan ngomong ini aku pun tau (karena udah ngerasain) kalau menyusu itu apalagi sampe 2 tahun sebuah 1. privilege; 2. rejeki. Tugas kita sebagai Ibu ya berusaha sebisa kita dengan ilmu dulu sambil doa terus Allah mudahkan. Semoga semua orang punya kesempatan yg sama dan supportive enviroment utk memperjuangkan breastfeeding untuk anaknya.
Nah menurut aku, aku ngikutin kubu yg ketiga ini; ternyata LTTT itu bukan cuma masalah sakit menyusu atau BB seret. Aku juga udah lihat bawah lidah bayi tapi menurutku frenulumnya masih di belakang.
Jadi aku ke konselor laktasi karena bayiku bbnya baik cukup aja jd bulan kedua itu naiknya 800gr, masih bisa ditingkatkan pikirku, jadi mau memastikan apa ada salah posisi/perlengketan maka aku cari konselor laktasi, kebetulan ada IBCLC juga di Medan. Di kasus aku BB naik cukup, tidak sakit menyusui, tapi.. setelah konsul, yg indikasi lttt yg ujung-ujungnya produksi ASI bisa makin drop itu adalah karena bayiku sering ngempeeeng di payudara, bisa aampe sejam; aku baca-baca awalnya modal googling bisa aja itu just another newborn thing -- seeking comfort (comfort nursing); tapi kata konselor laktasi itu juga bisa tanda lttt itu (mulut ga bisa nganga gede maka dia ga kenyang/ga puas menyusu makanya dia bisanya ngempeng lama); efeknya aku tuh siang-siang bisa seharian sampe jadwal tidur malam itu di tempat tidur nyusuin anak, karena yg menyusui yg harusnya bisa selesai dalam10-30 menit; di aku jadi 1-1,5 jam; oh ya, mengempeng/nyusunya dan menyeruput/tidak nganga gede jd areola masih banyak ketinggalan; mengempeng ini mulai ada pas bayiku 2 bulanan kayanya, kalau yg menyeruput itu dari awal tapi kalau disusui samping tiduran nymping masih bisa nganga lumayan. Bibir atas engga memble jd ga ada seal yg baik pas anak menyusui itu aku udah notice sejak lahir, bahkan pas aku coba memble-in, dia balik lagi menyeruput.
Nah saat itu aku pikir aman aja karena BB naik baik. Padahal seal yg ga baik bikin latch on salah, bisa aja sakit, bisa juga engga; yg pasti anak lebih gassy karena udara lebih mudah masuk, jadi lebih mudah muntah dan cegukan; nah bayiku cegukan tuh, mayan sering, aku mikirnya yaa karena newborn jd belum well developed kerja diafragmanya dan katup vocal cord nya; padahal yaaa karena udara terlalu banyak masuk jd lambungnya kembung dan buat spasme diafragma🙂
Nah, pertanyaan awal-awal yg ditanya pas mulai konsul: "Tidur siangnya gimana dari pagi ke malam?" Bayik sejak 1 bulan tidur malamnya sudah teratur, tapi siangnya masih harus aku gendong, kalau di put down jarang bgt bisa, pasti antara lagi disusui maka ketiduran; itu juga abis ngempeng, aku yg banyak narik payudara, dan mostly dia kebangun🙂 Tapi kupikir, kan masih newborn? tapi emang pas sudah masuk 3 bulan ini masih seperti itu.. kata dokternya: "Sampe ada loh yg susah solat karena anaknya rewel" And I was like: Iyah, itu aku dook! Emang yg lain engga?" Katanya harusnya bisa tidur diletak, ga terus2an/rewel. Jadi ya bayiku rewel karena ga kenyang, malam itu karena udah sirkadian ritme makanya lebih terlelap tapi kemungkinan karena lttt ini sangking lelahnya ngeyot tapi ga puas, jd dia tertidur ajaa gitu pas malam, udah lah emang jam tidur dan udah lelah ngenyot begitu.. Ngerti ga guys aku ngomong apa ini? Kalau rahman ngerti nih😂
Nah jadi setelah berdiskusi dengan Bapaknya bayi dan searching sebisa kami; kami setuju dilakukan frenulotomy pas bayi usia 3 bulan. InsyaAllah ini bentuk ikhtiar kami agar bayi bisa menyusui dengan nyaman dan sehat-sehat dan Ibunya bisa lebih produktif.
Nah, dengan menyetujui frenulotomy dan semua risiko-risiko pembedahan minor pada umumnya (pendarahan, nyeri, reaattach, sampe scarring); ohya, nyerinya harusnya tidak lama, karena frenulum sejatinya juga tidak banyak nervesnya, tapi tetep kasian bayi pas diinsisi sih tangisannya🥲 Setelah itu, things got better, not instantly tho!
Setelah insisi, diajarin cara senamin area muka, mulut dan lidah yg harus kami lakuin 5 kali sehari 3 minggu ke depan, kami kontrol lagi/minggu, fisioterapi dengan fisioterapis/mgg dan diberi obat nyeri utk 1 hari dan salep utk bekas insisi utk 3 mgg;
Fast forward, di awal minggu ke-3, bayik cukup senamin 4 kali, tidak perlu fisioterapi lagi, dan lukanya bagus.
Apa yg aku rasain dan amatin?
Seminggu pertama, hari pertama sih deg2an senaminnya masih nangis2 karena itu.. kaku kan lidahnya karena selama 3 bulan ngenyotnya salah.
Aku pun baru tahu karena lttt, bayik emang kebih nunduk nyusunya (karena kerestrict itu lagi) jd sebadan-badan pun kaku (yg aku ga notice, yg tau ini ya dokternya sama fisioterapisnya; yg bisa aku lihat, pas ganti baju, dia ga serewel dulu.
Minggu kedua, masih gatel mau nimbang😂 akhirnya disuruh jgn nimbang supaya ga bias dan kepikiran karena ini mau koreksi quality of life bukan semata-mata BB aja. Di minggu kedua ini awal-awal aku kayak: kok belum berasa ya??, tapi diakhir minggu; yg aku lihat bayik udah bisa nap ditinggal, ga ngempeng lagi, udah bisa lepas nenen dalam 30 menitan, udah makin mirip video2 breastfeeding nganganya.. dan payudaranya lebih terasa terisi; alhamdulillah🫶
nah yg jadi PR besar adalah aku harus latih bayik yg udah kebiasa latch on dengan salah (nunduk, nyeruput, and it takes time, kata dokternya bisa kurang lebih 6 minggu sampe bayik bisa nenen macem video2 breastfeeding itu hehehe), jadi kerjaan aku lepas2in sampe bayik bener nganganya fufufu kasian bayik kadang bete dia🥲 semangat ya naaak maafin Umma kalau masih suka salah ancang-ancangnya.
In the meantime, aku bersyukur dengan keputusan insisi lttt bayi; quality of life nya dan aku beneran makin baik, insyaAllah nanti mengikuti tumbuh kembangnya.. it was scary at first but soo worth it. Dan aku dah ga bisa miring2in english lagi soalnya bayik dah bangun wkwkwk dan perjalanan mengASIhi masih berjalan, bismillah yah!
(Terima kasih Rahman for being an amazing partner and father menemani kami as you always are. We love you.)
Kataku, follow your motherly instinct, cari-cari tahu dulu secukupnya aja terus pergi ke profesional yg klop dan cocok yah☺️❤️
Al-Quran 2:286 "Allah does not burden a soul beyond that it can bear."
Inna ma'al usri yusro "Verily, with hardsip; there is ease."
3 notes · View notes
auliyawahid · 2 years
Text
Punya banyak teman dulu hal yang aku syukuri, sampe terlena dan jadi bumerang di fase hidup yang sekarang. Saking terbiasanya bareng orang banyak, stress lah setelah punya bayi, apalagi bayi spesial yang mau ngga mau bikin emaknye stand by his side 24/7 di rumah, pagi siang sore malem muka itu aja yang dilihat, bukan bosen tapi kangen ketemu orang lain, bentaaaaaaaarrrr aja. Cuma sekedar hahahihi sekejap, ngobrolin apa gitu selain perintilan BB bayi, laktasi, kiat pemberian MPASI.
Please aku butuh segelas lemon tea ice dan sepiring mie iblis level 2 makan di tempat.
7 notes · View notes
SUDAH BPOM, wa 0813-3449-1967, Melayani KB Bukopin Klinik Habibah Krembung
KLIK https://wa.me/0813-3449-1967Bagi ibu, ikut KB akan mencegah anemia. Selain itu mencegah perdarahan yang terlalu banyak saat persalinan, mencegah kehamilan yang tidak diinginkan serta meningkatkan keharmonisan keluarga. Manfaat yang kedua adalah mengoptimalkan tumbuh kembang anak.KB KLINIK HABIBAH Alamat Lengkap KamiJl.Raya Cangkring, RT.07/RW.02, Cangkring, Kec. Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275( Sebelah Barat Arah Masjid At- Taqwa )Fast Respont : 0318856706Kunjungi juga Media Social Kamihttps://linktr.ee/DistributorGoldenSkincare#pilkbandalan, #pilkbandalanpostpil, #pilkbbagus, #pilkbbkkbn, #pilkbcyclogynon, #pilkbcegahkehamilan, #pilkbdarurat, #pilkbdaruratterbaik,
Tumblr media
0 notes
Text
MUDAH DI HENTIKAN , wa 0813-3449-1967, Melayani KB Pil Klinik Habibah Krembung
KLIK https://wa.me/0813-3449-1967KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(1997), maksud daripada ini adalah: "Gerakan untuk membentuk keluargayang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran." Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang di inginkan.KB KLINIK HABIBAH Alamat Lengkap KamiJl.Raya Cangkring, RT.07/RW.02, Cangkring, Kec. Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275( Sebelah Barat Arah Masjid At- Taqwa )Fast Respont : 0318856706Kunjungi juga Media Social Kamihttps://linktr.ee/DistributorGoldenSkincare#pil kb,#pil kb andalan,#pil kb aman untuk ibu menyusui,#apa itu pil kb,#andalan pil kb,#pil kb bagus,#pil kb darurat terbaik,
Tumblr media
0 notes
Text
SUDAH BPOM, wa 0813-3449-1967, Melayani KB Bukopin Klinik Habibah Krembung
KLIK https://wa.me/0813-3449-1967Bagi ibu, ikut KB akan mencegah anemia. Selain itu mencegah perdarahan yang terlalu banyak saat persalinan, mencegah kehamilan yang tidak diinginkan serta meningkatkan keharmonisan keluarga. Manfaat yang kedua adalah mengoptimalkan tumbuh kembang anak.KB KLINIK HABIBAH Alamat Lengkap KamiJl.Raya Cangkring, RT.07/RW.02, Cangkring, Kec. Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275( Sebelah Barat Arah Masjid At- Taqwa )Fast Respont : 0318856706Kunjungi juga Media Social Kamihttps://linktr.ee/DistributorGoldenSkincare#pilkbandalan, #pilkbandalanpostpil, #pilkbbagus, #pilkbbkkbn, #pilkbcyclogynon, #pilkbcegahkehamilan, #pilkbdarurat, #pilkbdaruratterbaik,
Tumblr media
0 notes
kanimmamuju · 17 days
Text
Kunjungi Imigrasi Mamuju, Staf Ahli Menkumham RI Apresiasi Kualitas Pelayanan Publik
Tumblr media
Mamuju - Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Mamuju menerima Kunjungan Staf Ahli Menteri Bidang Sosial, Kosmas Harefa, didampingi Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Barat, Pamuji Raharja, dalam rangka Penguatan Tusi dan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Barat (20/05).
Disambut langsung oleh Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Mamuju, Andi Zulpikar Rasdin, mengucapkan rasa terimakasih atas kunjungan Staf Ahli Menteri di kantor Imigrasi Mamuju.
“Dengan kunjungan ini dapat memberikan semangat dan memotivasi seluruh jajaran untuk terus memberikan pelayanan publik yang berkualitas kepada masyarakat” Ujar Andi Zulpikar.
Staf Ahli menteri memantau kondisi pelayanan serta fasilitas yang tersedia pada kantor Imigrasi Mamuju dan menyapa beberapa masyarakat yang sedang melakukan pengurusan paspor dan warga negara asing yang sedang mengurus izin tinggal.
Kosmas menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Kantor Imigrasi Mamuju atas upayanya untuk peningkatan sarana dan fasilitas layanan dengan tujuan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
"Kantor Imigrasi Mamuju sudah sangat baik dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Terdapat Fasilitas Pojok Baca, Ruang Laktasi, tempat bermain anak dan bahkan kompensasi layanan jika pelayanan tidak sesuai standar" ujar Kosmas Harefa.
Staf Ahli Menteri menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran Kantor Imigrasi Mamuju tetap semangat dalam melaksanakan tugas serta pelayanan kepada masyarakat, terus berkomitmen dalam melaksanakan Reformasi Birokrasi untuk bisa menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
0 notes
anmtsworld · 26 days
Text
Pijat Laktasi
Hari ini saya melakukan Pijat Laktasi di klinik biasa kontrol rutin kehamilan. Untuk pertama kalinya dalam hidup, MasyaAllah enak yaaa rasanya. Dapet terapisnya juga yang Alhamdulillah baik banget, enak dan bikin enjoy selama dipijat. Ini rezeki dan nikmat yang Allah kasih untuk saya. Semoga Allah tolong sampai akhir. Kasih rezeki, sehat, dan hati yang tenang. Aamiin.
Cihanjuang, 11 Mei 2024. 15:39.
0 notes
mahijaanstasia · 1 month
Text
PLOT ON: Siaran langsung.
Anastasia mengaktifkan siaran langsungnya dengan terburu—sang dara tak lagi gugup seperti kali pertama ia melakukan siaran langsung, ia cukup senang sebab memiliki ruang untuk mendistribusikan pengetahuannya. Menurut Anastasia, memiliki pengetahuan berbasis analisis gender adalah sebuah privilase—mengingat sistem besar kapitalisme turut melanggengkan patriarki, sementara pendidikan hari ini merupakan perpanjangan tangab kapitalisme.
Anastasia tak membuang waktu, ia menampilkan senyum semanis sakarin di antara bibir semerah delima yang ia miliki. Jemarinya menyapa kemera—tiga ratus orang bergabung dengan cepat. “Wah, wah ramai ya…” ucapnya.
“Halo selamat malam teman-teman, seperti kemarin aja ya? Saya gak mau lama-lama nih, kita langsung bahas aja. Bisa enggak sih laki-laki menyusui?” Ucapnya.
“Sebetulnya, perkara laktasi jantan itu erat kaitannya dengan perseteruan antar jenis kelamin ya, teman-teman.” Anne berhenti sejenak, ia mencoba melirik kolom komentar pada gawainya, “Menurut Jared Diamond, topik tersebut menggambarkan kegagalan penejasan melalui fisiologis dan pentingnya penalaran evolusi untuk mengerti seksualitas manusia….”
“Jadi singkatnya, yang harus kita pertanyakan itu adalah kenapa evolusi gen mamalia tidak menghendaki laki-laki yang menyusui? Kenapa perempuan?” Ucap Anastasia menggebu, seolah seseorang memang berada di depan wajahnya.
“Sebetulnya, kemampuan laktasi atau menyusui itu masih merupakan potensi dari fisiologis laki-laki meski tidak masuk dalam kemampuan normal mereka. Ibaratnya laki-laki itu punya perangkat kerasnya tapi tidak punya perangkat lunaknya.” Anastasia tertawa, narasi tersebut sejak dibaca sampai sekarang ia ucapkan lagi masih jenaka baginya.
“Laktasi pada jantan itu eloknya menggambarkan semua tema utama dalam evolusi seksualitas.” Anastasi merasa tenggorokannya tercekat, ia berhenti sejenak dan meminta izin pada orang-orang yang menonton siaran langsungnya agar diberi waktu untuk meneguk air.
Setelahnya—setelah basah tenggorokannya, sang dara kembali menyapa teman-teman dan melanjutkan narasinya, “Sebetulnya ada banyak contoh ya, cuma gak bisa saya sebutkan semua. Tetapi salah satunya, laktasi spontan pada pejantan pernah dilaporkan terjadi pada spesies hewan liar yaitu kalong Dayak.”
Kening Anastasi berkerut kecil, ia menangkap sebuah komentar yang mempertanyakan mengapa ia membahas hewan. “Loh ya, kita kan evolusi dari kera?” Ia mengedipkan mata setelahnya.
“Jadi, baik itu manusia atau pada hewan, laki-laki bisa berlaktasi. Maka kita patut bertanya, lantas kenapa evolusi memberi tugas menyusui pada perempuan?”
“Maka kita harus mengingat bagaimana perselisihan evolusioner antar jenis kelamin telah menyebabkan hanya ibu yang mengasuh anaknya pada kurang lebih 90 persen dari semua spesies mamalia. Bagi spesies-spesies yang keturunannya dapat lestari tanpa pengasuhan induk jantan sama sekali, jelaslah bahwa permasalahan laktasi pejantan tak bakal muncul.” Jelasnya dalam sekali tarikan nafas.
“Jadi, jawabannya adalah adanya kepentingan genetis egois para pejantan yang paling terpenuhi dengan mengejar betina-betina lain untuk dihamili.”
“Sudah dulu ya penjelasan saya, ada yang mau bertanya?” Anne lantas melirik gawainya dan membaca salah satu komentar. “Kalau begitu apa boleh memberi suntik hormon pada laki-laki, lalu laki-laki saja yang menyusui?” Anne menggeleng.
“Tidak ya, teman-teman! Jumlah nutrisi pada asi yang dihasilkan laki-laki tidak lebih banyak daripada yang dihasilkan perempuan sekarang, jadi tidak saya sarankan untuk melakukan itu. Kasihan bayinya.”
“Selebihnya seperti biasa ya? Boleh tolong tanya pada link di bio saya saja. Sampai jumpa, terimakasih telah menonton!” Nada ceria tersebut lantas mengakhiri siaran langsung Anne hari ini.
Catatan: Penulis memberi informasi berdasarkan apa yang penulis baca tetapi sebagaimana manusia yang tidak sempurna, penulis memohon maaf apabila adalah kesalahan dalam memberi materi/teori
Tumblr media
0 notes