Tumgik
#Mahasiswi Kedokteran
far2008 · 2 years
Text
Mahasiswi Magang Nyaris Diperkosa Perawat Rumah Sakit, Didorong ke Ruang Operasi yang Kosong
Mahasiswi Magang Nyaris Diperkosa Perawat Rumah Sakit, Didorong ke Ruang Operasi yang Kosong
Seorang oknum perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi, dilaporkan ke Mapolresta Jambi terkait dugaan pelecehan seksual terhadap seorang mahasiswi kedokteran. Pelaku yakni BP perawat berusia 49 tahun. Dari keterangan ayah korban, IW, insiden pelecehan ini terjadi pada 31 Oktober 2022 lalu. Di mana, saat itu putrinya yang sedang melaksanakan magang tengah berjalan di lorong…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
nurkhanifah · 1 year
Photo
Tumblr media
Book Review ( Assalamualaikum Calon Imam )
Penulis : Ima Madani
Penerbit : Coconut Books
Kategori : Romance Religi
Tahun terbit : 2017
Halaman : 476 hlm
“Tetaplah menjadi perempuan seperti Aisyah meski sudah tak ada pria seperti Muhammad. Belajarlah mencintai seperti Fatimah meski tak ada lagi pria sebaik Ali.”
Mengisahkan seorang mahasiswa bernama Nafisya Kaila Akbar yang trauma dengan kisah perceraian orang tuanya juga harus memendam perasaan cintanya kepada tetangga sekaligus sahabat kecilnya bernama Jidan. Namun Jidan ternyata menyukai kakaknya sendiri. Hingga pertemuan tak disangka yang membuat terikat antara Nafisya dengan laki-laki bernama Alif Syaibani Alexis yang ternyata dokter sekaligus dosen dikampusnya.
Premis :
Nafisya seorang mahasiswa yang trauma dengan kisah perceraian orang tuanya yang hanya berpikiran untuk bisa jatuh cinta namun tidak dengan menikah.
Tokoh :
Banyak tokoh yang berperan dalam cerita ini. Tapi penulis berhasil menghidupkan karakter tokoh Nafisya dengan sangat kuat diantara banyaknya tokoh-tokoh pendukung lainnya yang tak kalah kuat seperti Dokter Alif, Jidan, Kak Salsya, Ummi, Abi dll.
Nafisya
Gadis shalihah yang baik, panikan, mandiri, tangguh yang sangat menyayangi umi dan kakanya. Namun, membenci sosok abi.
Alif
Dokter bedah sekaligus dosen yang berkepribadian tegas dan juga tampan menjadi idola para mahasiswi di kampusnya. Terlihat dingin dan galak namun sangat menyayangi istrinya yaitu Nafisya.
Jidan
Lelaki soleh yang menjadi suami Kak Salsya sekaligus sahabat kecil Nafisya
Kak Salsya
Sabar dan juga penyayang
Ummi
Baik, penyayang, sabar dan juga ikhlas
 Alur dan Ritme
Dalam cerita ini menggunakan alur campuran yaitu alur maju dan juga alur mundur. Penyajian jalan ceritanya penuh kejutan  hingga di bagian akhirnya yang sulit ditebak membuat cerita ini semakin menarik.
Latar
Cerita ini berlatar tentang kehidupan kampus dan juga medis sehingga latar tempat yang sering digunakan yaitu di fakultas kedokteran, kampus, rumah sakit, rumah Nafsiyah, rumah Alif, masjid dll.
Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakannya adalah sudut pandang orang pertama dan juga sudut pandang penulis.
Kesimpulan :
Novel ini sangat ringan untuk dibaca dan dinikmati dalam sekali duduk. Membaca novel ini pun bisa menimbulkan efek yang bikin senyum senyum sendiri juga bisa tiba-tiba nangis sesenggukan. Bener-bener deh teh ima berhasil ngebius pembaca lewat karyanya ini.
Selain itu banyak hal yang bisa kita dapatkan dari kisah perjalanan kehidupan seorang Nafisya. Penulis menyematkan banyak kutipan menarik juga bermakna untuk menyampaikan pesan yang mampu menerobos hati juga reminder buat para pembacanya. Salah satunya yaitu “Ketika kamu merasa bangkit maka bersujudlah. Turn to Allah before you return to Allah... itu rumus jitu untuk mrnjalani hidup.”
dan
“Hidup itu pilihan, kan? Ya, pilihan, tanpa bisa memilih apa yang telah Allah pilihkan. Tapi percayalah, yang Allah adalah bagian paling indah.” (Madani, 2017: 43)
 Btw novel ini sudah difilmkan lho. Dan menurut kalian yang sudah menikmati dua-duanya, lebih suka versi novel atau filmnya ni?
7 notes · View notes
vivaborneomedia · 4 months
Text
Isran “Dua” Noor
Catatan Rizal Effendi LAMA tak muncul, tiba-tiba Isran Noor mengundang warga se-Kaltim. Kita semua diundang datang ke Plenary Hall Sempaja Samarinda, Sabtu (3/2) siang . Acaranya bertajuk “Isran Mengundang dan Menghibur.” Dicantumkan juga sebagai bintang tamu Bunga Reyza dari Jakarta. Bunga Reyza adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani) Bandung. Dia penyanyi jebolan ajang pencarian bakat Indonesian Idol, 2022/2023.
Tumblr media
Kompak bersama Isran Noor Secara khusus saya datang dari Balikpapan sejak Jumat malam. Mau tahu acaranya. Apakah Isran bikin stand up comedy atau deklarasi politik. Sudah hampir 4 bulan Isran meninggalkan kursi gubernur. Banyak yang rindu celetukan Isran kalau lagi memberi sambutan. Dia memang suka ngomong ceplas ceplos. Misalnya mengawali sambutan dengan mengaku dirinya mengalami stunting karena postur tubuhnya yang tidak tinggi. Rabun mata kalau yang dilihat nenek-nenek.  Membela tenaga honor dengan menanggung “3 istri 1 anak.” Semua bikin gerr undangan atau mereka yang hadir. Banyak hal yang di balik-baliknya. Kemarin ada judul lagu Elcorona di baliknya. Judul lagu “ikan di dalam kolam” dia putar jadi “kolam di dalam ikan.” Tapi tak ada pantun.  Belum lama ini beredar Isran menyampaikan pantun bahasa Banjar di jagat medsos. “Bairing baunak, si burung palung. Dibari makan sepiring nasi. Kuciak-kuciak maminta tulung, sekalinya selawarnya tajarat mati.” Sesuai jadwal acara dimulakan pukul 13.00.  Tapi Isran baru datang hampir pukul 14.00. Dia disambut secara adat oleh pasukan Laskar Pemuda Adat Dayak Kalimantan Timur (LPADKT) dipimpin ketuanya, A Vendy Meru, SH. Isran mengenakan baju putih seperti gayanya selama ini. Relatif sederhana. Isran termasuk pejabat atau tokoh yang tidak suka pamer kekayaan. Penampilannya tidak terlalu menonjolkan busana, sepatu, dan jam bermerek. Naik pesawat tidak selalu di bisnis. Hotel pun dia tidak pilih-pilih. Ketika menjabat sebagai gubernur, selama 5 tahun dia tak menggunakan fasilitas rumah dinas gubernur di Lamin Etam. Dia tetap tinggal di kediaman pribadinya di kompleks perumahan Korpotek Sungai Kunjang Samarinda. Jumlah warga yang datang di acara “Isran Mengundang dan Menghibur” cukup banyak. Memang ribuan. Apalagi bersifat gratis dan ada artisnya. “Sekalian cari rezeki, siapa tahu dapat hadiah umrah atau hadiah lainnya. Kita doakan juga Pak Isran jadi menteri atau gubernur Kaltim yang kedua,” ujar Mahmud, warga Sungai Pinang Dalam bersemangat. “Bukan saya yang menyediakan, tapi sponsor dan panitia,” jelas Isran. Misalnya hadiah umrah ke Tanah Suci  kabarnya dari Al Khairat Tour & Travel. Selain itu kata Yayan Aliansyah, penanggung jawab acara, ada seribu kupon bisa ditukar uang sebesar Rp100 ribu. SERBA “DUA” Acara “Isran Mengundang dan Menghibur” itu sepertinya persiapan Isran masuk kembali ke panggung politik dan pemerintahan. Sehabis Pilpres dan Pileg 14 Februari nanti, ada “dua” momen di mana Isran bisa menjadi pilihan. Setelah Presiden terpilih dilantik, maka tahap selanjutnya adalah pengisian jabatan menteri di kabinet dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak, yang dijadwalkan November mendatang atau dimajukan September. Isran bisa saja dipilih presiden baru sebagai salah seorang menteri. Karena  Kaltim punya posisi strategis, yang tidak dimiliki daerah lain. Kaya dengan sumber daya alam dan penyumbang devisa terbesar bagi negara. Kalau tak terpilih menjadi menteri, Isran sudah mengisyaratkan dia akan maju kembali dalam pemilihan gubernur  Kaltim masa bakti 2024-2029.  Bahkan dia juga mengisyaratkan bahwa Hadi Mulyadi tetap menjadi calon wakilnya untuk kedua kali. Hadi hadir dalam acara Isran kemarin. Malah dia sempat nyanyi bersama Isran. Lagunya lagu lawas, viral tahun 60-an. Judulnya “Sekedar Bertanya” yang pernah dinyanyikan Dina Mariana. Menurut Isran, dia akan keliling Kaltim untuk menyerap aspirasi masyarakat apakah masih menginginkan dia jadi gubernur lagi atau tidak. “Kalau iya saya lanjut. Kalau tidak ya sudah, jangan menghabisi baterai,” katanya disambut gerr undangan. Isran juga menyebut dirinya sebagai lelaki “duren.” Artinya duda keren. Maklum Isran masih sendiri sejak berpulangnya sang istri, Hj Nurbaiti, 24 Mei 2023 lalu. Saya dengar ada juga yang melirik tokoh berusia 66 tahun kelahiran Sangkuriang, eh, Sangkulirang ini. Dalam sambutannya, banyak yang diplesetkan dia serba “dua.” Itu isyarat ke mana dukungannya dalam Pilpres 2024. Termasuk dalam menyebut nama saya sebagai mantan wali kota Balikpapan “dua” periode. Dia juga menyebut saya caleg Nasdem untuk kursi DPR RI. Hadir juga anggota DPR RI Irwan Pecho yang juga ketua Partai Demokrat Kaltim dan anggota DPD RI H Nanang Sulaiman alias Abang Nanang. Keduanya maju lagi. Ada juga mantan Plt Sekprov, Dr Meiliana dan Prof Jafar Haruna, yang menjadi caleg DPRD Kaltim dari Partai Golkar. Isran juga kencang urusan mempertahankan keberlangsungan proyek besar Ibu Kota Nusantara (IKN). “Apa pun yang terjadi, IKN harus tetap berjalan dan berhasil,” tandasnya. Ia mengungkapkan sudah ada dua yang mati gara-gara menolak IKN. Isran benar-benar ingin menghibur warga yang datang. Ada yang bergoyang, ada yang nyanyi. Diselingi dengan pembagian doorprize. Ada juga yang kebagian buku Isran, yang dibagikan secara gratis. Pulang dari sana, saya baru sadar belum makan. Cepat-cepat singgah di Warung Banjarsari milik Pak Awang Dharma Bakti dekat RSU AWS. Ternyata tutup. Saya pindah ke warung banjar H Ijay di Jl Kadrie Oening. Asyik makannya, tapi nunggunya yang lama. Maklum yang datang sangat banyak. “Tapi enak,” kata Salahuddin, caleg Nasdem Balikpapan Tengah yang menemani saya. Menuju Balikpapan saya disangui Bu Mei kolak pisang durian kesukaan saya. Ada juga kue lidah sapi dan wadai banjar lainnya. “Sekalian titip buat cucunya yang gemoi, si Dafin” katanya tersenyum.(*) Read the full article
0 notes
nurulid · 5 months
Text
Kacamata
Tahun 2021, di masa pandemi, banyak aktifitas kita yang mengalami perubahan. Mulai dari kebiasaan, kita lebih banyak di rumah karena pada saat itu kita dibatasi untuk bepergian; sistem-sistem pembelajaran yang banyak beralih menjadi daring, hingga kehidupan sosial yang tampaknya lebih banyak mengeksplor dunia maya.
Sebagai mahasiswi kedokteran saat itu, sistem pembelajaranku juga mengalamai penyesuaian, dari yang lebih banyak di Rumah Sakit menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Satu hal yang pasti saat itu; aku lebih sering di depan handphone atau laptop.
Suatu ketika, aku merasa sakit kepala yang tidak tertahankan. Minum obat? sudah. Tentu walaupun belum menjadi dokter saat itu, setidaknya aku tau obat-obat dasar yang bisa aku konsumsi untuk saat-saat seperti itu. Akhirnya karena sakit kepala yang cenderung hilang timbul, aku memutuskan untuk cek mata. Ya, itu karena sakitnya terutama didaerah pelipis, yang akhirnya aku putuskan untuk ke dokter mata walaupun saat itu aku merasa tidak ada keluhan untuk penglihatan ku.
Singkat cerita, aku sudah berada di salah satu Rumah Sakit Mata di kota ku dengan lensa ukur yang sudah terpasang dengan baik. Saat satu persatu lensa dicobakan dan aku menemukan lensa yang tepat, penglihatan ku berubah menjadi sangaaat jernih. Aku takjub sekaligus kaget karena saat itu aku baru sadar, ternyata aku rabun!. Memang ukurannya masih kecil hingga aku tidak menyadarinya.
Dalam hidup, sesuatu seperti ini bisa saja terjadi. Kita memandang dunia dengan sangat jelas, cerah, seperti anggapan kita. Tapi ternyata? bisa saja kita salah. Kita sedang rabun namun tidak kita sadari.
Disaat seperti itu, peka lah untuk merasakan tanda-tanda sekitar. Sama seperti sakit kepala ku yang ternyata tanda bahwa mata ku rabun. Seringkali Allah memberikan kita tanda alam berupa hati yang tidak tenang, atau keraguan dalam melakukan sesuatu. Disaat seperti itu, carilah pertolongan. Coba lah mencari kacamata yang pas buat mu. Mungkin saat nya kita mulai melihat dan menilai dunia dari lensa yang lebih jernih, yang mendekatkan kita kepada pencipta kita.
Kita, manusia, dilahirkan dengan hati yang bersih. Lingkungan yang mewarnai kita.
Sebab Allah melahirkan kita dalam kondisi fitrah, maka kita hanya perlu melihat kedalam hati kecil kita dan menjaga hati kita agar selalu bisa menjadi perantara sinyal dariNya.
Barakallahu fiikum.
Makassar, 03/01/2024
0 notes
bleuhairi · 10 months
Text
Awalnya lagi cari-cari ijazah SMA(untuk syarat yudisium), entah kenapa otak ini mikirnya di lemari kaca putih dan setelah di buka ternyata yang terlihat malah rapor. Rapor papa saat SMA, rapor abang saat SD-SMA dan rapor aku dari TK-SMA.
Aku coba luangkan waktu untuk baca rapor ku mulai dari rapor TK ku terlebih dahulu, seketika atmosfer rumah ini berubah menjadi kenangan-kenangan masa kanak-kanak ku.. memori itu sedikit demi sedikit terekam jelas. Tapi aku lebih ingat tentang papa ku mungkin karena beliau lebih banyak memberikan memori manis saat TK hehe memori itu mengingatkan betapa sayangnya papa dengan aku, selalu membuat aku bahagia dan pelukan-pelukan cinta yang selalu ia berikan kepada gadis kecilnya..masyaAllah
Kemudian rapor SD ku hahaha yang tergambar adalah seberapa kerasnya mama ku mendidik ku dalam bidang akademik..mungkin dulu aku ga suka dimarahin untuk belajar, mama keras menyuruhku untuk belajar dan banyak hal strict lainnya 😂.. tapi untuk sekarang aku ngerti kenapa mama seperti itu, dan aku merasakan rasa cinta mama begitu besar dari rapor itu, ia ingin aku menjadi wanita hebat dan pintar yang sesungguhnya semua itu untuk kebaikan aku dimasa dewasa sekarang ini
Saat buka rapor SMP yang terpintas adalah memori haru, haru karena begitu sabar dan ikhlas orang tua aku dengan tingkah dungu ku wkwkwk sampai terfikir apa aku bisa seperti mereka, kelak aku punya anak yang akademiknya pas pasan?
*disclaimer dulu, rapor ku tidak seburuk itu wkwk hanya saja memang pas-pasan (menurut ku) rentang angka 81-93 selama aku sekolah sampai SMA
Setelah itu rapor SMA, setelah melihat beberapa nilai..masa SMA ini yang sangat ku sayangkan sekali, yah benar-benar karena pacaran nilaiku anjlok banget dan semua trauma pahit itu sebentar-sebentar melintas dipikiran ku, masa SMA itu lah masa terburuk
Ya, cukup berita buruknya.. sekarang kita masuk ke berita baiknya
MasyaAllah, Allah maha penyayang.. dengan dosa ku yang bertubi-tubi ini, ia masih sayang denganku dengan cara mengingatkan ku dan menguatkan ku karena mungkin sebentar lagi aku akan koas, fase keras yang akan ku jalani selama 2 tahun.
Tahu tidak? Setiap raport itu ada kesan dan pesan dari wali kelas bukan? MasyaAllah.. mulai dari TK-SMA para guru-guru ku menulis bahwa aku seseorang yang mempunyai semangat belajar yang kuat, masyaAllah.. walaupun aku bukan orang terbaik selama TK-SMA setidaknya beliau-beliau itu tahu bahwa aku seorang pejuang keras..
Dari sini aku sadar, setelah tamat SMA aku melanjutkan hidupku dengan banyak lika-liku dan semua itu tidak bisa aku lakukan jika aku tidak punya rasa juang yang kuat.., aku mungkin memang bukan yang terpintar, tapi aku punya semangat keras untuk capai keinginan ku..
Namun disamping itu yang kerennya juga dari TK-SMA itu semua wali kelas menulis pesan bahwa ketelitianku memang kurang DAN masyaAllah ya.. mama papa ku sangat mengingat hal itu sehingga mendidik aku keras terkait hal ketelitian hingga SMA, mereka tidak lupa..
Setelah melihat rapor-rapor itu aku mulai refleksi diri..
"apakah ada perubahan dari diriku di usia 22th ini?"
"Ternyata aku memang tidak sepintar itu, apa semangat saja cukup untuk aku dapat meraih segala mimpi ku?"
Setelah masa gapyear ku dan kepergian mamaku.. aku kuliah menjadi mahasiswi fakultas kedokteran menempuh preklinik selama 4th dan masyaAllah.. memang sampai saat ini aku bukan orang terbaik diangkatan ku, tapi sungguh dengan pencapaian ipk yang sangat memuaskan membuatku berfikir..apa mungkin ini adalah hasil dari semangat belajar ku dari TK-SMA.. sekarang baru Allah kasih hasilnya
Ya, aku merasa ada perubahan dari diriku menjadi lebih teliti, lebih baik dibidang akademik, aku termasuk yang memiliki nilai bagus dari angkatan ku.. tapi bukan dengan begitu aku merasa puas
Semangat saja cukup untuk mengejar mimpi ku? Sungguh aku belum punya jawaban pasti... semua orang bisa menjadi dokter jika mereka semangat dan tekun belajar, tapi jika hal itu ditambah dengan kepintaran/jenius, maka akan jauh lebih baik dan diperhitungkan bukan?
Maka dari itu, aku berharap dan berdoa.. agar Allah mudahkan aku di umur 22th ini dapat mengupgrade diriku lebih lagi dalam bidang akademik..sehingga koas nanti aku bisa memiliki ipk cumlaude juga, dan cita-cita ku menjadi dokter spesialis pun terwujud..
*bukan pureblood,mudblood atau blood-blood lainnya..😁✌🏻
0 notes
goriaucom · 1 year
Text
Disekap Perampok, Mahasiswi Kedokteran Trauma Hingga Tak Mau Diajak Berbicara
MAKASSAR – ARP, mahasiswi Fakultas Kedokteran di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dirampok dan disekap kawanan perampok di rumahnya di kawasan elite Mega Square Jl Athira, Kecamatan Panakukkang, Makassar, Kamis (26/1/2023) dini hari. http://dlvr.it/ShSGqx
0 notes
pradikta · 2 years
Text
Background of the Story:
The Little Angel.
⠀⠀⠀⠀⠀
Konotasi married by accident atau menikah karena kecelakaan dianggap negatif oleh masyarakat yang disebabkan karena pergaulan bebas sehingga pelaku memasuki sebuah gerbang pernikahan dengan terpaksa. Namun di sini, terdapat sebuah pelajaran pertanggungjawaban yang dilakukan oleh kedua belah pihak.
Pradikta atau kerap dipanggil Dikta adalah seorang mahasiswa kedokteran di sebuah universitas di Bandung. Ia merupakan mahasiswa yang cukup memiliki prestasi belajar dengan baik. Namun, masa-masa indah penuh semangat dan perancangan masa depan yang sudah direncanakan dengan baik seakan sirna untuk sekejap.
Siang itu di lain sisi, di sebuah sekolah tinggi ternama di Bandung, Institut Teknologi Bandung, tepatnya di ruang B fakultas teknik sipil terdapat Kirana dan teman-temannya yang berkumpul menunggu dosen datang. Hari itu, terdapat ujian mata kuliah konstruksi kayu. Bagaimana Dikta tahu? Kirana selalu menceritakan kesehariannya pada sang tuan. Dikta dan Kirana saling mengenal sejak masa awal perkuliahan di tahun 1997, masing-masing dikenalkan oleh temannya sendiri, dari sana keduanya berteman dengan baik.
Untuk mengikuti ujian tersebut, setiap mahasiswa harus mengumpulkan tugas gambar konstruksi terlebih dahulu di kertas kalkir. Naas, Kirana meninggalkan barang penting tersebut di kosannya. Tenggat waktu pengumpulan tersisa 30 menit lagi. Ia pun langsung menelepon Dikta untuk meminta bantuan dan beruntungnya Kirana, pada saat hari itu Dikta tidak ada kelas sama sekali.
“Dikta, anjeun teh di mana?” tanya Kirana di telepon.
“Di rumah aja, kenapa?”
“Tugas aku ketinggalan di kosan, boleh minta jemput gak? Aku udah di kampus, mana waktu pengumpulannya bentar lagi selesai.”
“Dah kamu mah ada-ada aja. Saya berangkat sekarang.”
Kirana menunggu di pinggir jalan depan kampusnya, menunggu Dikta dengan gelisah. Sesampainya sang tuan, Kirana langsung menaiki motor Dikta tanpa mengeluarkan satu kata apapun. Dikta langsung menancapkan gas motornya menuju kosan Kirana. Di jalan sekembalinya, Kirana menggenggam gulungan kertas tugasnya erat-erat dan berhasil mengumpulkan tugasnya tepat waktu.
Dikta tidak langsung pulang. Ia memakirkan motornya di kampus, sekalian mengantar Kirana pulang nantinya. Menuju kantin, Dikta memilih untuk mengenyangkan perutnya terlebih dahulu karena sedari pagi belum makan apapun. Di kantin, ramai mahasiswi teknik industri sedang menyantap makan siang sembari mencuri pandang ke arah Dikta. Sang tuan yang melihatnya hanya tersenyum dan memilih meninggalkan kantin sesegera mungkin.
Dua jam berlalu, ujian yang dilaksanakan Kirana telah selesai. Kirana menghampiri parkiran motor di kampusnya mencari keberadaan Dikta. Sang tuan yang melihatnya dari kejauhan tersenyum dan dengan motornya, menghampiri Kirana. Tahun ini, tahun 1998, terhitung satu tahun Dikta mengenal Kirana, dan sebaliknya sejak pertama kali bertemu.
“Gimana? Lancar?” tanya Dikta.
“Wish me luck aja deh, pasrah aku. Tapi, makasih loh berkatmu aku jadi bisa ikut ujian.” ucap Kirana sambil menaiki motor sang tuan.
“Dengan senang hati, dekat juga kok kosanmu.”
Keduanya telah sampai di kosan Kirana. Sang puan turun dari motor sang tuan, “teu kersa mampir heula?” tawar sang puan dengan terlihat rona merah di pipinya, entah apa maksudnya. Ini bukan pertama kalinya sang tuan masuk ke dalam kosan perempuan di hadapannya. Namun, ini pertama kalinya sang tuan masuk hanya seorang diri. Ah tidak, berdua, dirinya dan sang tuan rumah. Sang tuan menganggukkan kepalanya dan memakirkan motor tepat di depan kamar kosan sang puan.
Keduanya memasuki kamar kosan Kirana. Kamarnya tidak terlalu kecil namun juga tidak terlalu besar, selalu tertata rapi dan wangi. Kirana mempersilakan Dikta duduk di tepi tempat tidurnya, tidak ada kursi di sana. Kirana meletakkan tas dan seluruh bawaannya di meja dan memasuki kamar mandi.
Dikta melihat sekeliling kamar Kirana, duduk dengan tenang menunggu sang dara keluar. Kawasan di sekitar kos kawannya itu terbilang cukup sepi karena rata-rata dihuni oleh mahasiswa dan karyawan yang mana pada jam tersebut masih sibuk dengan urusannya masing-masing.
Kirana keluar dari kamar mandi dan sibuk mencari sesuatu di laci mejanya. “Aku mau kasih lihat kamu sesuatu ini loh, ada film bagus dikasih sama kakakku,” tapi aku gak mau nonton sendiri,” lanjutnya sambil mengobrak-abrik seisi laci.
Dikta hanya menganggukkan kepalanya. “Film apa sih?” tanya Dikta. “Ada, bagus pokoknya. Lupa aku judulnya,” jawab Kirana sambil mengangkat sebuah kaset CD dari sebuah laci. Dengan segera, Ia memasukkan kaset tersebut ke DVD player miliknya.
“Akhirnya!” ujar Kirana lalu menaiki tempat tidurnya. Tata letak interior Kirana cukup bagus dan nyaman, terlebih memiliki banyak furnitur yang memadai seperti TV dan DVD player yang tengah dipakai sekarang.
“Dikta, sini!” perintah Kirana seraya menepuk kasur di sampingnya, menyuruh sang tuan untuk duduk dekat dengannya. Dikta tidak menolak, Ia duduk di samping Kirana. Toh, mereka hanya akan menonton film yang dimiliki sang puan. Dikta menyandarkan punggungnya di bagian kepala tempat tidur sang puan.
Setengah jam berlalu, film yang ditayangkan terasa sangat lama alurnya. Dikta menoleh ke arah Kirana dan begitu juga sebaliknya. Entah setan mana yang merasuki keduanya, wajah masing-masing dari mereka saling mendekat dan membuat tautan di bibir. Suatu tindakan yang tidak seharusnya dilakukan keduanya. Keduanya memang saling mencintai tetapi terbalut atas nama pertemanan. Aksi mereka semakin lama kian panas hingga matahari sudah tak nampak lagi. Kirana mempersilakan Dikta untuk bermalam di kamarnya.
Dua minggu berlalu, sejak saat itu, Dikta dan Kirana menjadi sepasang kekasih. Bukan lagi suatu kejutan untuk para mahasiswa maupun mahasiswi di fakultas bisnis dan manajemen ataupun fakultas teknik bahwa keduanya dekat. Dikta semakin dekat dengan Kirana dan membantu Kirana dalam mengerjakan tugasnya.
Seminggu kemudian, kisah yang diibaratkan seperti menang lotre itu pun sirna. Kirana berdiri di depan rumah Dikta, menangis, tersedu-sedu. Dikta menarik Kirana masuk ke rumahnya dan menanyakan apa yang terjadi. Kirana mengeluarkan sebuah alat dari dalam tas kecilnya. Sebuah alat kecil dengan garis dua di tengahnya.
“Aku hamil,” ujar Kirana dengan air mata yang terus mengalir di pipinya.
Jujur saja, Dikta bingung harus bagaimana. Ia mencintai Kirana, tapi saat itu Ia juga memikirkan masa depannya. Orangtuanya sudah tiada, tidak memiliki kakak dan adik, sebatang kara dan tiba-tiba Ia akan memiliki anak? Dikta memeluk Kirana dengan erat. Pikirannya kalut entah kemana, seakan serangan bertubi-tubi datang ke arahnya.
Ketika kondisi keduanya sudah tenang, Dikta menuntun Kirana untuk duduk sejenak. Kedua tangannya menggenggam tangan sang puan dan mengusap dengan lembut punggung tangan perempuan tersebut. “Aku cinta sama kamu, kita nikah saja ya?”
Kirana mulai menangis kembali. Ia menggelengkan kepalanya. “Aku masih mau kuliah, masih mau kejar cita-citaku.”
Dikta sangat mencintai Kirana, begitu juga saat Kirana mengabarkan bahwa di perutnya mengandung anak sang tuan. Mungkin terdengar egois, tapi Ia tak ingin Kirana menyingkirkan anaknya.
Singkat cerita, Kirana setuju untuk melahirkan sang buah hatinya. Keduanya tidak menikah. Berbulan-bulan Kirana tidak masuk kelas karena malu. Ia juga tidak kembali ke kosannya, tapi Ia kembali ke rumah Dikta. Di sana, Dikta mengurus dan menyayanginya walau di dalam hatinya, Kirana masih belum bisa menerima keadaan tersebut.
Sembilan bulan berlalu, tepatnya pada bulan sembilan, Kirana melahirkan di sebuah rumah sakit swasta di Bandung. Ia melahirkan seorang anak perempuan yang diberi nama Septania Sasha Ningrum. Keduanya membesarkan anak perempuannya bersama-sama. Namun, pada saat Sasha kecil berusia tiga tahun, Kirana hilang entah kemana.
Dikta meneleponnya namun tidak ada jawaban, bertanya pada teman-teman di kampusnya pun tidak ada ysng mengetahui kabar sang puan. Alhasil, Dikta hanya menerima kenyataan bahwa Kirana masih tidak bisa menerima ini semua. Dikta merawat Sasha seorang diri di usianya yang baru dua puluh tahun yang mengharuskannya membawa anak perempuannya di kala kelas berlangsung. Hal tersebut tidak menjadikan dirinya malu. Ia harus menyelesaikan studinya demi anak perempuannya tersebut. Teman-temannya menyukai Sasha kecil yang lucu dan menggemaskan.
Bertahun-tahun berlalu, Ia berhasil menyekolahkan Sasha hingga tamat sekolah menengah atas. Sasha kecil telah tumbuh remaja dan seperti remaja lainnya, Ia mulai memiliki dunianya sendiri.
Tentu, menjadi seorang ayah di usia muda tidaklah mudah. Banyak kecaman dan tuaian masyarakat yang tidak enak didengar datang ke arahnya tapi, Dikta tetap menyayangi anak perempuannya.
Seusai Sasha tamat sekolah, Dikta kembali melanjutkan studi yang tidak sempat Ia lakukan ketika Sasha masih berusia anak-anak. Kini, Ia bekerja sebagai dokter spesialis kardiovaskular atau jantung. Lalu, memutuskan untuk pindah ke ibukota dan juga bekerja di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta.
0 notes
pinkycoffe · 2 years
Text
Hari ini adalah hari pertama kuliah sebagai mahasiswi semester 5, jedag-jedug banget pas ngeliat jadwal yang ngueri poll, padat merayap tapi tetep kudu suantuyy...
kayaknya tahun ini aku bakalan di intilin banyak orang perihal belajar dan perkuliahan, tapi ngga papa, semoga kehadiranku bermanfaat buat yang lain.
wahai moodku yang baik hati dan tidak sombong, please be nice :) kali ini jangan mudah-mudah badmood dong, janji yaa ngga lama-lama kalo lg  badmood, janji yaa kalo badmood aku kasih coklat langsung goodmood lagi. 
Tahun ini ada support system dan moodbooster baruuu, insyaAllah tambah semangat dong... semoga bisa jayyid jiddan atau mumtaz gitu...
setelah 1 tahun gap year, akhirnya aku merasakan lagi udara perkuliahan, dan akhirnya aku merasakan lagi hecticnya jadi mahasiswi kedokteran.
Welcome armi.. 
Tri Armi Berliani
0 notes
baliportalnews · 2 years
Text
Mahasiswa KKN-PPM XXV Universitas Udayana Gelar Sosialisasi Tanggulangi Virus PMK dan Bagikan Disinfektan di Desa Yangapi
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, BANGLI – Selasa (2/8/2022) diadakan pelaksanaan program kerja oleh mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana berupa sosialisasi 'Tentang Informasi dan Edukasi Mengenai Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Hewan Ternak di Desa Yangapi'. Seperti yang diketahui maraknya mengenai penyebaran Virus PMK pada hewan ternak yang mengakibatkan kekhawatiran dan menimbulkan kerugian bagi para peternak di Indonesia sehingga sangat penting untuk bergerak membantu dalam menanggulangi serta mencegah Virus ini agar tidak semakin mewabah. Pelaksanaan program kerja ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat di Desa Yangapi, untuk waspada pada wabah Virus PMK dengan pemaparan materi mulai dari gejala, pencegahan, penanggulangan, serta cara pengolahan daging hewan ternak yang terkena Virus PMK. Acara sosialisasi diadakan di Kantor Perbekel Desa Yangapi mulai pukul 09:00 WITA yang dihadiri oleh para anggota Simantri yang terdiri dari Simantri Penaga, Simantri Sidaparna, dan Simantri Belok. Pemaparan materi tentang Informasi dan Edukasi Mengenai Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Hewan Ternak berlangsung selama kurang lebih 30 menit. Materi mengenai Virus PMK ini disampaikan oleh salah satu mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana dari kelompok KKN yang selanjutnya dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, acara sosialisasi ditutup dengan sesi dokumentasi. Setelah acara sosialisasi dilanjutkan dengan pemasangan poster ditiap simantri dan pembagian disinfektan kepada peternak, hal ini bertujuan untuk menyebar luaskan informasi kepada masyarakat sekitar dalam bentuk publikasi serta pembagian disinfektan untuk membantu sterilisasi kandang ternak dari berbagai virus dan bakteri sebagai bentuk pencegahan dari Virus PMK.
Tumblr media
Mahasiswa KKN-PPM XXV Universitas Udayana Gelar Sosialisasi Tanggulangi Virus PMK dan Bagikan Disinfektan di Desa Yangapi. Sumber Foto : Istimewa Program kerja dari bidang peningkatan produksi kelompok KKN-PPM Universitas Udayana ini mendapatkan respon positif dari para peternak dan masyarakat yang tengah mengalami kekhawatiran mengenai wabah Virus PMK, dengan adanya sosialisasi hingga pembagian disinfektan kepada para peternak di Desa Yangapi membantu masyarakat untuk siap menhadapi serta mencegah Virus PMK. Diharapkan dari kegiatan ini dapat membantu para peternak di Desa Yangapi mencegah dan menanggulangi Virus PMK agar para peternak tidak menagalami kerugian terus menerus akibat wabah Virus PMK dan dapat meningkatkan produksi hewan ternak lebih baik. (Assina Amhar, Mahasiswa KKN-PPM XXV Universitas Udayana) Read the full article
0 notes
imamtobroni · 3 years
Text
WikiLendir
Bercinta dengan Dokter Jilbab Seksi
 WikiLendir
4 years ago

Advertisements
Bercinta dengan Dokter Jilbab Seksi
Bercinta dengan Dokter Jilbab Seksi
Namaku Hendri, aku bekerja di sebuah kantor BUMN. Aku sudah menikah selama 3 tahun dengan istriku. Walau kami belum dikaruniai anak, kami sangat bahagia karena istriku adalah orang yang pandai sekali menyenagkan suami. Sepertinya tidak ada habisnya sensasi, gaya, dan teknik yang istriku peragakan setiap kami bergumul di ranjang. Aku 7 tahun lebih tua dari istriku yang kini berusia 28 tahun.
Beberapa waktu lalu, rumah kami semakin berwarna ketika adik bungsu istriku yang kuliah kedokteran di salah satu perguruan tinggi negeri tengah menjalankan Coass di salah satu Rumah Sakit negeri yang kebetulan berada dekat dengan rumah kami. Umurnya masih sangat muda sekitar 22 tahun, dia termasuk mahasiswi yang cerdas karena dapat menuntaskan studi tepat pada waktunya.
Jika dilihat dari wajahnya, dia lebih cantik dari istriku, ditambah wajahnya yang teduh dan keibuan. Walaupun tubuhnya aku taksir tidak sebagus tubuh istriku tapi masih diatas rata-rata wanita pada umumnya. Perbedaan lainnya, jka istriku senang berpakaian seksi dan menarik lawan jenisnya, apalagi ditunjang dengan tubuh yang sangat aduhai. Adik dari istriku ini malah sebaliknya, dia menutupi kecantikannya dengan pakaian yang sangat longgar dan jilbab yang lebar. DItambah manset dan kaus kaki sehingga aku hanya bisa melihat wajahnya yang putih bersih dan telapak tangannya. Bahkn setiap aku ada di rumah dia tidak melepaskan jilbab dan kaoskakinya walau barang sebentar. Namanya Nurul Annisa gadis cantik itu.
Kami lalui hari dengan wajar, aku bisa berangkat terlebih dahulu dengan mengantarkan istriku ke kantornya. Sedangkan Annisa terbiasa berangkat terakhir karena letak Rumah Sakit yang tidak terlalu jauh dari rumah kami. Walau dalam hati aku menyimpan ketertarikan pada Annisa. Aku semakin bergairah ketika melihat tingkahnya yang sopan, murah senyum, dan lenggok pinggulnya ketika berjalan walau aku yakin bukan maksud dia untuk melakukan itu. Inner beauty yang terpancar ditambah bakat kecantikan den kemolekan tubuhnya selalu ia jaga dengan baik. Katanya hanya untuk suaminya saja, bahkan dia tidak mau pacaran walau saya yakin pasti banyak laki-laki yang menginginkannya. Jilbabnya yang lebar itu tidak dapat menutupi lekukan dadanya yang membusung. Jika istriku berukuran 38 B aku taksir besar tetek adik istriku itu sekitar 36 B. Tingginya yang semampai hampir mencapai 165 cm ditunjang tubuh yang tidak kurus juga tidak gemuk membuat mata laki-laki manapun pasti akan terkesima. Apalagi jika dirumah aku sering melihatnya hanya menggunakan daster saja walau wajah dan kakinya tidak dapat aku lihat, tapi aku dapat membayangkan bagaimana tubuhnya.
Terkadang ketika aku bergumul dengan istriku aku membayangkan sedang melakukan dengan Annisa, sikapnya yang tertutup pada laki-laki dan selalu menutup tubuhnya semakin membuatku penasaran. Hanya saja aku masih menghargainya sebagai adik dari istriku, dan sikapnya yang menjaga diri. Gayanya dan sikapnya yang renyah membuat siapapun jadi tidak sungkan untuk mengenalnya lebih dekat denganna walau ia tetap menjaga jarak.
Suatu hari, sepulang kantor aku membuka DVD Blue Film yang baru aku pinjam dari teman kantorku, Blue Film yang aku tonton degan menggunakan komputer cukup bagus dimana Film tersebut tidak terlalu vulgar dan seronok yang membuat orang jijik. Itu membangkitkan gairahku, kudekati istriku yang sedang menonton tivi di ruang tengah, aku mulai mencumbunya dan dia pun membalas cumbuanku, tiba-tiba ku dengar pindu depan terbuka, pasti Annisa gumamku.
“Tumben jam 9 baru datang Nis?” Tanya istriku,
“Iya mbak, tadi praktik bedah dulu. O ya mas, boleh kan aku pakai ruang kerjanya, aku mau buat laporan” lanjut Nisa.
“Silahkan aja, pakai sebabasnya dan jangan canggung disini” ujarku sambil menahan birahi yang baru saja naik.
“Terima kasih ya mas” ucapnya.
Setelah Nisa masuk kamar kamipun segera melanjutkan kegiatan kami dan pindah ke dalam kamar kami. Pergumulanpun semain seru karena istriku mulai mengeluarkan jurus-jurus barunya. Tapi tidak perlu ku ceritakan karena bukan ini inti cerita yang akan aku ceritakan. Setelah kami puas kamipun tertidur.
Aku terbangun sekitar pukul 1 dini hari, ku lihat istrku masih terlelap kelelahan tanpa seheli benangpun disebelahku. Aku keluar kamar untuk mengambil air minum dan memeriksa kondisi rumah. Kulihat sekilas Annisa masih di ruang kerjaku dan masih didepan komputer, setelah kupastikan semua pintu terkunci dan aku mengambil segelas air. AKu mulai perhatikan Annisa yang tampaknya tidak mengetahuoi keberadaanku. Aku puji kecantikanya dalm hati. matanya yang lentik, bibirnya yang tipis dan menawan. Namun…tiba-tiba aku melihat sesuatu yang ganjil. Mata Annisa masih memandangi layar komputer saat itu, tapi tangannya mulai menyusup dibalik jilbabnya. Dari pergerakan tangan yang tertutup jilbabnya itu aku tahu apa yang dia lakukan. Dia meremas-remas teteknya sendiri, ku lihat matanya setengah terpejam bibirnya terbuka. mungkin dia sedang merasakan sensasi yang baru dia rasakan.
“mhh..uuhhhmmm…aaahhh….” ku dengar desahan samar dari mulutnya, aku segera bergegas ke kamar untuk mengambil Handhone ku dan segera merekam kejadian langka ini.
Tangan kanan Annisa masih terus meraba teteknya, kini rabaannya kian keras dan bersemangat. Tidak hanya itu aku lihat sepintas tangannya melepas kancing daster bagian atasnya, dan aku yakin dia memasukkan tangannya ke dalam teteknya. Kejadian itu terus aku rekam.
Sesekali Annisa melengguh “uuhh…aahhh…mhh…..oohh…” matanya terus terpejam, bibir bawahnya dia gigit, terkadang kepalanya tergeleng ke kanan dan ke kiri.
Ternyata tidak selesai disitu, tangan kirinya mulai menuju ke selangkangannya, dia meraba memeknya sendiri dari luar dasternya. ku lihat jari tengahnya terus menggosok bagian tengah memeknya, aku zoom kamera HPku, dan melihat secara close up apa yang sedang dia lakukan. Annisa mulai menarik dasternya ke atas, walau masih menggunkan kaus kaki mulai terlihat betis atasnya yang sangat putih, sedikit-demi sedikit daster tersebut tertarik ke atas oleh tangan kiri Annisa. Pahanya yang putih mulus mulai tersingkap, Kontolku mulai tegang melihat pemandangan itu. Sampai akhirnya tangannya berhenti ketika daster mulai sampai di bagian perutnya. Dan terpampanglan ceana dalam anisa yang berwarna putih. Tangan kiri Annisa terus bergerak masuk ke dalam celana dalamnya. Ku lihat tangannya terus bergerak-gerak diantara selangkangannya. Desahannya semkin menjadi, rangsangan yang sungguh hebat membuat dia tidak merasakan keberadaanku.
“Auuuuww…oohh….ahhh….eehhhmmm…yyaaahhh ” racaunya.
Sunggh pemandangan yang belum pernah aku lihat seorang wanita berjilbab yang tengah bermasturbasi tanpa melepaskan jilbabnya. Dulu saat kuliah aku pernah mengintip anak ibu kosku yang melakukan itu, tapi itu kurang menantang karena anak ibu kos ku itu sering mengumbar auratnya dan punya affair dengan salah satu teman kosku. Tapi ini pemandangan yang berbeda dan sungguh luar biasa.
Gerakan tangan kiri Anissa diselagkangannya semakin cepat, dan remasan tangan kanannya di tetek semakin kuat. Ingin rasanya aku membantunya, tapi masih sibuk merekam dengan kamera handphoneku. Sesaat kemudian aku lihat dia mulai menghentikan aktifitasnya, nafasnya naik turun teratur, matana masih terpejam, tapi aku tidak tahu apakah dia telah mencapai puncak kenikamatan atau belum karena aku tidak mendengar jeritan yang biasanya menjadi ciri wanita saat orgasme. Sebelum dia sadar aku segera bergegas menuju kamarku, dan mulai mereview kembali dari HPku apa yang baru aku saksikan tadi. Tanpa sadar aku melakukannya sambil beronani, sampai orgasme beberapa kali. Aku baru menyadari DVD Blue Film yang baru aku pinjam tadi, ternyata masih tertinggal dalam komputerku, aku yakin tadi tanpa atau dengan sengaja dia melihatnya. Aku yakin karena dalam DVD itu ada adegan wanita yang melakukan masturbasi, mungkin dia mengikutinya.
Keesokan paginya, semua sepertinya biasa dan nampak wajar, istriku masih sibuk berdandan, maklum dandannya bisa sampai 2 jam sendiri. Aku memulai sarapan tanpa menunggu istriku, kemudian ku lihat Annisa sudah rapih dan keluar dari kamarnya. Dia sangat cantik dengan dandanannya yang sederhana, hanya berbalut bedak tipis dan lip glose seperlunya. Tapi ini adalah pemandangan fantastis, wanita yang apa adanya aku lihat menjadi jauh lebih cantik dibandingkan yang ber-make up. Jilbab warna pink dipadu kemeja putih dan rok panjang warna senada dengan jilbabnya membuat dia semakin cantik. Diapun tanpa merasakan apapun memulai sarapan paginya.
Aku membuka obrolan pagi itu “Gimana Nis? laporannya selesai semalam?”,
“Sudah selesai mas, terima kasih ya ruangan dan komputernya” katanya tenang.
“Ngerjain laporan atau ngerjain yang lainnya?” sindirku.
Annisa langsung terdiam dan menghentikan kegiatannya yang sedang mengambil nasi dari rice cooker. Wajah putihnya mulai bersemu merah, mungkin dia mulai menyadari aku melihat apa yang dilakukannya.
“Tenang saja, kita kan sama-sama dewasa, tahu sama tahu lah dan aku pun tidak akan ceritakan ini ke kakakmu” ujarku sambil ku perlihatkan hasil rekaman di HPku.
Wajah Annisa semakin tegang, keringat mulai membasahi wajahnya, tak sepatah katapun keluar dari mulutnya, aku tahu dia sedang bingung, malu, dan mungkin takut juga.
“Mungkin lain kali kalau mau jangan sendiri, aku siap membantu kamu sampai kamu puas” Bisikku.
Tanpa menjawab dia langsung beranjak dari kursinya dan menyambar tasnya, tanpa mengucapkan sepatah katapun, yang aku tahu matanya yang berbicara, matana nampak mulai penuh dibasahi air mata yang hendak meloncat keluar.
Malamnya, aku berlaku seperti biasa seperti tidak terjadi apapun. Sedangkan Annisa seperti agak sungkan dan kaku setiap bertemu denganku.
Baca juga : SPG Yang Mempunyai Gairah Panas
“Pah, tidur yuk, mamah dah ngantuk banget nich”,
“Ya sudah tidur aja dulu, nanti papah menyusul”.
Setelah kulihat istriku sudah tertidur lelap, aku beranikan diri mendekati kamar Annisa, yang nampaknya masih menyala terang, sepertinya dia masih belajar. Tok…tok…tok… aku mengetuk pintu kamarnya.
“Siapa?” sahutnya dari dalam, saat dia buka pintu kamarnya, aku segera mendorong pintu itu sehingga Nisa agak tersungkur kebelakang. Aku kunci dari dalam pintu kamarnya,
“Mass….mas mau apa? keluar dari kamarku”,
“Kamarmu? apa kamu lupa kamu tinggal dimana?” sahutku agak tinggi, dia terdiam.
“Kamu mau videomu tersebar kemana-mana? bahkan wajahmu close up di video itu, semua orang akan melihat apa yang kamu lakukan”,
“A…apa mau mas?” ucapnya terbata.
“Aku hanya mau kamu memuaskanku malam ini…”,
“Ja…jangan mas, aku masih perawan, aku lakukan apa saja asal bukan melakukan itu”,
“Buka!” perintahku ketika kontolku tepat berada di hadapan wajahnya.
Dia mulai membuka celana pendek yang aku kenakan sampai ke lutut, Nisa agak terperangah meihat kontolku yang mulai tegang dan begitu menonjol seakan celana dalamku tidak sanggup memuatnya.
Dengan bergetar tangannya menurunkan celana dalamku dan kemudian menurunkannya hingga ke lutut. Tampak kini dihadapannya kontolku yang telah tegak mengacung bagaikan sebuah tombak yang siap dihujamkan. Tampak ragu dia meraih kontolku dengan sambil menundukkan kepalanya. Akupun meraih tangannya yang halus, dan menyentuhkannya ke kontolku, rasanya sangat nyaman, dimana kulit lembutnya menyentuh kontolku yang sudah mengeras, kokoh, otot-otot yang keluar menambah kesan sangar. Wajahnya tertunduk dan mulai tersedu, tapi aku tak menghiraukan, aku maju mundurkan tangannya, sampai beberapa saat aku tak perlu menuntunnya karena tangannya sudah faham apa yang harus dilakukannya. Nisa pun mulai berani menaikkan wajahnya dan menatap kontolku. Tak berapa saat aku merasakan sesuatu yang ingin melesak dari dalam tubuhku, sampai akhirnya…
“aahh…..”aku melengguh disertai keluarnya sperma dari kontolku.
“aaaauuwww….” Nisa tersentak kaget ketika spermaku keluar.
Karena dia berada tepat didepan kontolku, muncratan spermaku mengenai wajahnya, matanya, hidungnya, bibirnya dan sebagian lagi ke jilbabnya. Aku tersenyum puas lalu ku tinggalkan Nisa yang masih terpaku.
Esoknya aku melakukan hal yang sama. kali ini, aku tidak perlu membentak dan memerintahkan, Nisa sudah mengetahui apa yang harus dia lakukan. Walau agak ragu, dia mulai berani menurunkan celanaku sendiri, sampai celana dalamku, dan memulai belaian lembut pada kontolku. dia tidak malu dan canggung seperti kemarin walu masih nampak wajah takut dan terpaksa melakukan itu. Aku memegang tangan kanannya, sambil membiarkan tangan kirinya tetap menggenggam kontolku yang hampir tak tergenggam tangan mungilnya karena dameternya yang hampir mencapai 7 cm. AKu renggangkan telapak tangannya dan aku tuntun melakukan gerakan mengusap pada ujung kontolku, telapak tangannya mengusap dengan melakukan gerakan memutar di ujung kontolku seperti yang sering istriku lakukan. Hal ini memberiku sensasi yang lebih, apalagi yang melakukan adalah seorang wanita yang polos tentang seks, alim dan selalu berjilbab, menjaga dirinya dan menutupi tubuhnya. suatu sensasi yang sangat luar biasa. Aku kembali mencapai puncak dan memuntahkannya diwajahnya. Kegiatan itu sering kami lakukan tanpa sepengetahuan istriku sampai beberapa waktu lamanya.
Bercinta dengan Dokter Jilbab Seksi
Pagi ini aku baru sampai dari kantor karena mendapat giliran piket, karena itu siang ini aku mendapat libur. Sampai di rumah suasana wajar setiap pagi seperti yang telah menjadi rutinitas. Istriku sudah siap berangkat ke kantor, dan taksipun telah menunggunya diluar. “Pah aku berangkat dulu ya..” sambil menciumku, tubuhnya indah dibalut blazer ketat dan rok yang sangat pendek, ahh…itu pemandangan biasa.
“Mah…sekalian kunci ya pintunya” ujarku,
“Nanti saja, Nisa belum berangkat, biar dia saja yang kunci pintu…” ujarnya sambil berlalu.
“Hah..nisa masih di rumah..padahal biasanya dia sudahberangkat pagi-pagi sekali” bisikku.
“Kreeekkk…blak” kulihat intu kamar yang dibuka dan kemudian di tutup, ku lihat nisa mengenakan jilbab warna putih sampai dibawah sikunya, gamis pink warna kesukaannya dan rok putih manset dan kaos kaki putih pun sudah menghiasi lengan dan kakinya. Dia terperanjat melihatku sudah di dalam, dia langsung menundukkan wajahnya dan bergegas menuju pintu.
“Nggak makan duli nis?” sahutku memecah keheningan,
“Ngga mas..di RS aja, ngga enak sudah telat…” sambil terus menundukan wajahnya dan berlalu.
“Eii…ttt…mau kemana?santai dulu di sini”,
“Jangan mas…aku udah telat ke RS, nanti residentku marah” sahutnya ketakutan,
“Apa peduliku…!”, langsung muncul niat di pikiranku,
“Kamu mau video itu tersebar? kamu ingat? kamu tingga di rumah siapa? akan tinggal makan, tidur tinggal tidur…”, wajahnya semakin memerah sangat jelas karena kulitnya yang putih tidak dapat menutupinya.
“Kamu juga harus punya pengorbanan…” lalu aku duduk di sofa depan TV yang biasa kami gunakan untuk menonton, aku masih berkemeja lengkap.
“sini…duduk didepanku”, dia langsung memahami perintahku, wajahnya masih tertunduk, dan sama sekali tidak melihatku.
Tanpa di suruh dia langsung membuka ikat pinggangku, lalu celanaku dan menurunkannya sampai ke mata kaki. Ahh…pemandangan yang sangat tidak ingin aku lewatkan, berdua dengan wnaita cantik di rumah, dan yang paling penting, kami tidak melakukannya sembunyi-sembunyi di kamar, tapi di ruang tengah yang sangat luas, aku semakin terobsesi. Tanpa di suruh, nisa langsung mulai menggerak-gerakkan tangannya mengocok batang kontolku yang mulai tegak. berapa saat kemudian,
“berhenti…aku sudah bosan dengan cara itu, ganti dengan cara lain!!”,
“Cara gimana mas…aku ngga ngerti” ambil terus tertunduk pasrah.
“dengan mulut kamu….sekarang”, aku lihat tubuhnya merespon dengan sangat terkejut perintahku, hal yang tidak pernah sama sekali dia bayangkan.
“semakin lama kamu melakukannya…semakin terlambat sampai RS…”bentakku.
Nisa pun mulai menuruti perintahku, didekatkan bibirnya yang mungil itu ke kontolku, ketika bibirnya yang lembut, hangat dan basah oleh lipglose itu menempel ujung kontolku, aku merasakan sensasi yang luar biasa. Cara menciumnya pun sangat aneh, karena dia tidak pernah melakukannya sama sekali, tapi aku biarkan karena di situ seninya, melihat wanita alim yang masih polos melakukan oral sex. Aku tertawa dalam hati, dan menikmati apa yang ada di hadapanku. Mungkin sudah insting, ciumannya mulai mengitari seluruh kontolku, bahkan sesekali dia basahi dengan lidahnya. Dia melakukannya dengan mata yang selalu terpejam, kuberanikan memegang punggungnya, aku rasakan detak jantungnya berdebar sangat keras hingga ke punggung.
“ahh…nikmati sekali nisa sayang….terus sayang…kulum semuanya…seperti kamu mengulum permen lolipop ketika kamu kecil dulu” ujarku sambil mulai berani mengusap dan membelai jilbabnya.
Dengan ragu nisa memasukkan kontolku ke rongga mulutnya, aku tidak tinggal diam aku segera mendorong kepalanya semakin masuk, sehingga dia tahu apa yang harus dia lakukan….Tangaku mulai berani menyusup ke balik jilbabnya, dan menemukan sebuah gundukan yang sangatlembut terbalut bra,
“mhh…cuma 34B tapi lembut dan idah sekali” desisku. Nisa terperangah, dan langsung tangannya mem****g tanganku dan menjauhkannya dari dadanya.
“Diam!!!” bentakku. Dia terdiam, dan matanya mulai meneteskan air mata.
Lalu tangan kananku memegang bagian belakang kepalanya dan memaju mundurkan kepalanya, sehingga bibirnya yang lembut beradu dengan lapisan kulit kontolku, aku merasakan sensasi yng sangat luar biasa dan tidak pernah aku dapatkan. tangan kiriku kembali bergerilya di dadanya, kali ini tidak ada perlawanan, bahkan ketika aku mulai meremas teteknya yang lembut. Aku merasakan putingnya semakin mengeras, tanda dia mulai terangsang dan menikmatinya. Sampai beberapa saat akhirnya
“aaahh…aauuww…” Aku mengejang, dan seketika muncullah lahar putih hangat dari ujung kemaluanku.
Nisa kaget bukan kepalang, dia berusaha mengeluarkan kontolku dari mulutnya, tapi itu sia-sia karena tangan kananku menahannya. Akhirnya spermaku muntah di rongga mulutnya…..dia hanya bisa tergugu dan diam dengan mulut yang masih mengemut kontolku. ketika ku cabut, speraku meleleh dari bibirnya yang manis, dan diapun memuntahkannya…ahhh…indah sekali. dia langsung berlari ke wastafel untuk memntuahkan apa yang baru ditelannya. dia meludah terus menerus, sambil terus senggukan menahan tangis. Lalu dia pun masuk ke kamar. aku masih menikmati ejakulasi terindah yang pernah aku rasakan, sambil tetap duduk di sofa tengah.
Tak berapa lama, nisa keluar dari kamarnya, dengan jilbab dan gamis yang baru, mungkin karena kusut dan terkena cipratan spermaku. Walaupun tetap dengan wajah menunduk, tai dia mulai berusaha bersikap biasa, dan berani mencairan suasana.
“Mas…aku berankat dulu”,
“Iya…hati-hati ya…rahasiamu aman denganku”.
Malam harinya aku bergumul hebat dengan istriku hingga aku terlelap. Sebenarnya aku ingin sekali segera memiliki buah hati, tapi itu belum terjadi, ya sekarang sih aku puas-puasin dulu dengan istri. Saking terlelapnya aku tidak tahu kapan Nisa datang. Jam 2 dini hari aku terbangun lagi, dan seperti biasanya aku mengambil minum di kulkas.
Ku lihat kamar nisa masih terang, “mhh…rajin sekali belajarnya”, lalu ku ketuk pintu kamarnya, libidoku pun mulai naik lagi.
“Nis…buka pintunya” ujarku.
“I…iya mas…”, agak lama dia membuka pintunya karena biasanya dia mengenakan jilbabnya dulu sebelum menemuiku.
“belum tidur ya?”,
“Belum mas, masih ada tugas…mhh…boleh aku pinjam lagi komputernya mas?”,
“Tentu saja boleh…tapi kamu tahu syaratnya bukan?”, dia terdiam…mungkin bingung, dia tahu arah pertanyaanku, tapi dia tidak ingin melakukannya.
Mungkin tidak ada pilihan lagi, seketika dia segera menjalankan tugasnya, anehnya kali ini dia sangat buas mengulum kontolku, dia seperti sudah lihai dengan tugasnya, “ah…mungkin dia mencontoh dari DVD BF yang dulu dia tonton di komputerku”, “mulutnya terus membasahi kontolku, terus melakukan gerakan mengurut dan merangsang agar kontolku segera mengeluarkan lahar putihnya. Pemandangan yang luar biasa, dengan daster yang lebar dan mengenakan jilbab kaos putih ang sangat lebar. Dan dia pun hanya diam ketika dua tanganky menyelinap dibalik jilbabnya dan mulai meremas teteknya. Aku perhatikan mukanya mulai memerah, kadang nafasnya tertahan dan mulai memburu. DIa tarangsang…aku yakin sekali, dia juga manusia yang punya hasrat. Sesaat kemdian kontolku mulai bergetar dan segera melesakkan lahar putihnya, Nisa kaget dan spontan mengeluarkan kontolku dari mulutnya, aku tidak dapat menahannya karena tanganku sedang sibuk meremas teteknya. Seketika spermaku menyembur di wajahnya, mengenai matanya, bibirnya, dan pipinya yang merona merah.
“Ahhh….” aku kaget mendengar kata itu keluar dari bibirnya.
“bersihkan!” serta merta bibir dan lidahnya membersihkan sperma yang masih menempel di kontolku.
Akhirnya, kegiatan ini sering saya lakukan, walaupun tetap aku paksa, namun dia sudah tidak canggung untuk melakukannya. Bahkan, dia semakin lihai agar membuatku segera ejakulasi. Mungkin itu dia dapatkan dari pelajaran di kuliahnya, dia tahu titik rangsang yang paling sensitif.
Advertisements
Share this:
Categories: 36b, Bercinta dengan Dokter Jilbab Seksi, cerita dewasa, cerita seks jilbab, cerita seks toge, Cerita Sex
Leave a Comment
WikiLendir
Back to top
Advertisements
Tumblr media
3 notes · View notes
selektif · 3 years
Text
THE WASUPATI FAMILY
Notes : Written by ASMARINI
Tumblr media
Father : Harris Dewa Wasupati
Tumblr media
Mother : Indriana Wasupati / Lim Younjung
Tumblr media
Older Brother : Batara Cipta Wasupati
Tumblr media
Youngest one : Larasita Puspa Wasupati
.
.
THE BACKGROUND STORY
Written by GEMURUH and ASMARINI
Harris Dewa Wasupati, sulung tersohor trah Wasupati yang masa kini teramat dikenal oleh khalayak sebagai figur pebisnis hebat. Dialah yang mempunyai perusahaan di bidang kesehatan, melahirkan produk-produk nan mampu bersaing di kancah Internasional.
Di masa mudanya, ia menjatuhkan hati kepada seorang mahasiswi baru fakultas kedokteran. Gadis itu bernama Indriana Lim, gadis campuran Korea Selatan yang bermukim di tanah Pertiwi bersama orang tuanya. Lantas menjalin kasih mereka sampai tiba keputusan untuk menikah di usia muda.
Kedua belah pihak menyetujui tanpa syarat. Sebab, alih-alih dua insan bermaksiat, lebih baik disatukan dalam tali pernikahan. Tak ada keterpaksaan, hanya cinta yang menjadi landasan mereka tuk ambil keputusan besar ini. Tahun-tahun berikutnya, lahirlah sang putra pertama. Batara Cipta, yang tumbuh menjadi seorang pria berpegang teguh pada prinsip kendati mengecewakan ekspektasi tinggi sang ayah.
Harris ingin anak pertamanya menjadi pewaris perusahaan kala ia sudah tiada. Namun, jalan yang dipilih oleh Batara Cipta melenceng jauh dari apa yang sang ayah dambakan.
Di tengah-tengah keluarga nan tak lengkap, lahir sang bungsu, Larasita Puspa, yang berhasil menorehkan senyum kebanggaan di mata keduanya. Larasita, bisa dibilang, adalah deskripsi nan tepat dari bungsu sempurna. Sang nona mewarisi profesi serupa, di bidang kesehatan. Menjadikannya sebagai anak yang teramat disayang oleh dua insan terkhususnya sang ayah.
Kisah dua kakak-beradik ‘kan dibalut oleh tema nan tak menetap. Romansa, pilu, dan konflik keluarga. Semuanya dapat dinikmati dalam guratan warita ringkas yang akan segera dimulai.
RAMPUNG
3 notes · View notes
sekotakcokelat · 4 years
Text
Negosiasi LDR
Biasanya, tugas kuliah saya berkaitan dengan masalah yang ada di kerjaan. Entah yang dialami sendiri, atau dari studi kasus. Tapi untuk mata kuliah negosiasi ini, dosennya juara banget ngasih tugas studi kasus: Long Distance Relationshi(t)p.
Jadi ceritanya, ada sepasang kekasih yang sudah tiga tahun pacaran.
Yang lelaki adalah mahasiswa S2 yang lagi kuliah di Belanda dan sebentar lagi lulus. Sebelum lulus, dia udah ditawari pekerjaan di Negeri Kincir Angin itu dengan gaji yang wow pastinya. Intinya kalo dari segi finansial dan job security mah, aman lah.
Sementara yang perempuan, seorang mahasiswi kedokteran yang juga masih kuliah di Indo. Sangat cinta sama dunia kedokteran dan rencananya mau ambil spesialis lagi. Sangat sulit juga kemungkinan untuk ikut lakinya tinggal di luar negeri kalau mereka menikah karena menjadi dokter di luar negeri itu nggak mudah.
Tentu, dua orang ini berencana mau menikah. Berkarir, punya anak, dan mendirikan bisnis di bidang kesehatan. Tapi, mereka harus diskusi dulu, setelah nikah mau tinggal di mana, apakah LDM atau salah satu ngikut pasangannya, adakah yang mau mengorbankan kesempatan karirnya, mau langsung punya anak atau ga, dan mau langsung bikin bisnis atau nggak.
Ribet ya pertimbangannya.
Ditambah lagi, semua concern itu harus dinegosiasikan sesuai teori.
Sebagai orang yang cukup familiar dengan kasus nyata LDR (pada masanya), sebenernya solusinya simpel. Kalau di posisi perempuan dan belum jadi dokter beneran, yaudah sih ngikut lakinya aja. Selesaikan dulu sekolahnya tapi. Toh job security dan life securitynya lebih menjamin. Sekalian juga supaya bisa mandiri dan benar-benar menjalankan pernikahan tanpa direcokin banyak orang yang (sok) berkepentingan. Kalau di posisi laki, yakinkan perempuan dan keluarganya kalau dia bisa menjadi suami dan kepala keluarga yang baik, menyayangi, mengasihi, dan mengayomi. DAN BUKTIKAN.
Kalau memang masih ragu, masing-masing istikharah aja dan lihat tanda-tanda dari Semesta :)))).
Tapi memang, nggak semua orang bisa dan mau berpikir sesederhana itu. Itulah mungkin, salah satu sebab banyak hubungan LDR yang nggak jadi. Heu.
Lain cerita kalau studi kasusnya pasangan yang udah menikah dan dihadapkan sama pilihan apakah mereka akan (harus?) LDM atau nggak. Logikanya sih, iya ini logika saya aja, kalau bisa nggak LDM, kenapa malah harus diciptakan? Kan tujuan nikah salah satunya buat bersama.. dalam suka, duka, gembira, kecewa, sehat, sakit, emosi, kesel, bete, and bla bla bla bla nya. Ya kecuali kalau salah satu punya concern lain yang memang sangat SANGAT URGENT sehingga itu perlu terjadi.
Intinya, kalau di kehidupan nyata, dibuat simpel aja. Negosiasi maupun menjalaninya. Terlalu teoritis malah bikin overthinking dan sakit sendiri hahaha. Tapi selalu inget juga salah satu pesan dosennya kemarin, "Negosiasi pada akhirnya adalah tentang bagaimana menjalin relasi. Tetaplah jadi orang baik. Nggak ada ruginya. Asalkan jadi orang baik yang cerdas."
Begitu.
1 note · View note
vivaborneomedia · 4 months
Text
Isran “Dua” Noor
Catatan Rizal Effendi LAMA tak muncul, tiba-tiba Isran Noor mengundang warga se-Kaltim. Kita semua diundang datang ke Plenary Hall Sempaja Samarinda, Sabtu (3/2) siang . Acaranya bertajuk “Isran Mengundang dan Menghibur.” Dicantumkan juga sebagai bintang tamu Bunga Reyza dari Jakarta. Bunga Reyza adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani) Bandung. Dia penyanyi jebolan ajang pencarian bakat Indonesian Idol, 2022/2023.
Tumblr media
Kompak bersama Isran Noor Secara khusus saya datang dari Balikpapan sejak Jumat malam. Mau tahu acaranya. Apakah Isran bikin stand up comedy atau deklarasi politik. Sudah hampir 4 bulan Isran meninggalkan kursi gubernur. Banyak yang rindu celetukan Isran kalau lagi memberi sambutan. Dia memang suka ngomong ceplas ceplos. Misalnya mengawali sambutan dengan mengaku dirinya mengalami stunting karena postur tubuhnya yang tidak tinggi. Rabun mata kalau yang dilihat nenek-nenek.  Membela tenaga honor dengan menanggung “3 istri 1 anak.” Semua bikin gerr undangan atau mereka yang hadir. Banyak hal yang di balik-baliknya. Kemarin ada judul lagu Elcorona di baliknya. Judul lagu “ikan di dalam kolam” dia putar jadi “kolam di dalam ikan.” Tapi tak ada pantun.  Belum lama ini beredar Isran menyampaikan pantun bahasa Banjar di jagat medsos. “Bairing baunak, si burung palung. Dibari makan sepiring nasi. Kuciak-kuciak maminta tulung, sekalinya selawarnya tajarat mati.” Sesuai jadwal acara dimulakan pukul 13.00.  Tapi Isran baru datang hampir pukul 14.00. Dia disambut secara adat oleh pasukan Laskar Pemuda Adat Dayak Kalimantan Timur (LPADKT) dipimpin ketuanya, A Vendy Meru, SH. Isran mengenakan baju putih seperti gayanya selama ini. Relatif sederhana. Isran termasuk pejabat atau tokoh yang tidak suka pamer kekayaan. Penampilannya tidak terlalu menonjolkan busana, sepatu, dan jam bermerek. Naik pesawat tidak selalu di bisnis. Hotel pun dia tidak pilih-pilih. Ketika menjabat sebagai gubernur, selama 5 tahun dia tak menggunakan fasilitas rumah dinas gubernur di Lamin Etam. Dia tetap tinggal di kediaman pribadinya di kompleks perumahan Korpotek Sungai Kunjang Samarinda. Jumlah warga yang datang di acara “Isran Mengundang dan Menghibur” cukup banyak. Memang ribuan. Apalagi bersifat gratis dan ada artisnya. “Sekalian cari rezeki, siapa tahu dapat hadiah umrah atau hadiah lainnya. Kita doakan juga Pak Isran jadi menteri atau gubernur Kaltim yang kedua,” ujar Mahmud, warga Sungai Pinang Dalam bersemangat. “Bukan saya yang menyediakan, tapi sponsor dan panitia,” jelas Isran. Misalnya hadiah umrah ke Tanah Suci  kabarnya dari Al Khairat Tour & Travel. Selain itu kata Yayan Aliansyah, penanggung jawab acara, ada seribu kupon bisa ditukar uang sebesar Rp100 ribu. SERBA “DUA” Acara “Isran Mengundang dan Menghibur” itu sepertinya persiapan Isran masuk kembali ke panggung politik dan pemerintahan. Sehabis Pilpres dan Pileg 14 Februari nanti, ada “dua” momen di mana Isran bisa menjadi pilihan. Setelah Presiden terpilih dilantik, maka tahap selanjutnya adalah pengisian jabatan menteri di kabinet dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak, yang dijadwalkan November mendatang atau dimajukan September. Isran bisa saja dipilih presiden baru sebagai salah seorang menteri. Karena  Kaltim punya posisi strategis, yang tidak dimiliki daerah lain. Kaya dengan sumber daya alam dan penyumbang devisa terbesar bagi negara. Kalau tak terpilih menjadi menteri, Isran sudah mengisyaratkan dia akan maju kembali dalam pemilihan gubernur  Kaltim masa bakti 2024-2029.  Bahkan dia juga mengisyaratkan bahwa Hadi Mulyadi tetap menjadi calon wakilnya untuk kedua kali. Hadi hadir dalam acara Isran kemarin. Malah dia sempat nyanyi bersama Isran. Lagunya lagu lawas, viral tahun 60-an. Judulnya “Sekedar Bertanya” yang pernah dinyanyikan Dina Mariana. Menurut Isran, dia akan keliling Kaltim untuk menyerap aspirasi masyarakat apakah masih menginginkan dia jadi gubernur lagi atau tidak. “Kalau iya saya lanjut. Kalau tidak ya sudah, jangan menghabisi baterai,” katanya disambut gerr undangan. Isran juga menyebut dirinya sebagai lelaki “duren.” Artinya duda keren. Maklum Isran masih sendiri sejak berpulangnya sang istri, Hj Nurbaiti, 24 Mei 2023 lalu. Saya dengar ada juga yang melirik tokoh berusia 66 tahun kelahiran Sangkuriang, eh, Sangkulirang ini. Dalam sambutannya, banyak yang diplesetkan dia serba “dua.” Itu isyarat ke mana dukungannya dalam Pilpres 2024. Termasuk dalam menyebut nama saya sebagai mantan wali kota Balikpapan “dua” periode. Dia juga menyebut saya caleg Nasdem untuk kursi DPR RI. Hadir juga anggota DPR RI Irwan Pecho yang juga ketua Partai Demokrat Kaltim dan anggota DPD RI H Nanang Sulaiman alias Abang Nanang. Keduanya maju lagi. Ada juga mantan Plt Sekprov, Dr Meiliana dan Prof Jafar Haruna, yang menjadi caleg DPRD Kaltim dari Partai Golkar. Isran juga kencang urusan mempertahankan keberlangsungan proyek besar Ibu Kota Nusantara (IKN). “Apa pun yang terjadi, IKN harus tetap berjalan dan berhasil,” tandasnya. Ia mengungkapkan sudah ada dua yang mati gara-gara menolak IKN. Isran benar-benar ingin menghibur warga yang datang. Ada yang bergoyang, ada yang nyanyi. Diselingi dengan pembagian doorprize. Ada juga yang kebagian buku Isran, yang dibagikan secara gratis. Pulang dari sana, saya baru sadar belum makan. Cepat-cepat singgah di Warung Banjarsari milik Pak Awang Dharma Bakti dekat RSU AWS. Ternyata tutup. Saya pindah ke warung banjar H Ijay di Jl Kadrie Oening. Asyik makannya, tapi nunggunya yang lama. Maklum yang datang sangat banyak. “Tapi enak,” kata Salahuddin, caleg Nasdem Balikpapan Tengah yang menemani saya. Menuju Balikpapan saya disangui Bu Mei kolak pisang durian kesukaan saya. Ada juga kue lidah sapi dan wadai banjar lainnya. “Sekalian titip buat cucunya yang gemoi, si Dafin” katanya tersenyum.(*) Read the full article
0 notes
khdjhmrn · 4 years
Text
Quarter-Life Crisis, sepertinya
Umurku 20 tahun. Tapi sepertinya aku mulai kena krisis seperempat umur hidup.
Mungkin karena aku anaknya memang suka berpikir jauh.
Atau mungkin juga sebab terlalu lama mendekam di dalam rumah.
Tak keluar.
Tak banyak berinteraksi.
Tak lagi duduk di bangku bus, menikmati semilir angin dengan pikiran melayang kemana-mana. Stress jadinya aku. Haha.
Aku jadi memikirkan banyak kemungkinan.
Aku bahkan mulai berandai-andai bagaimana kalau aku berusaha lebih keras waktu itu. Saat aku mau tes SBMPTN.
Atau bagaimana kalau aku tidak lanjut kuliah di Mesir?
Atau bagaimana kalau aku memilih Fakultas Kedokteran saat mengisi mazruf saat itu?
Akankah kini aku adalah mahasiswi kedokteran di Universitas al-Azhar?
Tentu saja, saat itu aku punya banyak alasan untuk dipertimbangkan.
Aku, ikut tes kemenag untuk coba-coba saja. Aku yakin sekali tidak akan lulus saat itu. Jadi kupikir, tahun depannya lagi aku akan ikut tes SBMPTN dan Kemenag sebagai alternatif jika aku masih tidak lulus kedokteran. Kalau sudah ikut tes tahun itu, peluangku untuk lulus tahun selanjutnya akan semakin besar, aku sudah tau gambaran soalnya, begitu pikirku.
Toh, memang aku sudah menawarkan diri untuk mengabdi di pesantren setahun itu. Aku tahu kedokteran susah ditembus, aku ingin ikut bimbel untuk mempersiapkan diri.
Saat itu, sepertinya sudah pasti sekali aku tak lulus tes kemenag, apalagi negara pilihanku saat itu adalah Maroko. Wahai peluang lulusnya kecil sekali. 30 orang setiap tahunnya. Bahkan mudirku sudah lebih dulu mewanti-wanti di gedung mana aku akan tinggal dan bertanggung jawab. Beliau bahkan menawarkan untuk mengajarkanku menyetir supaya nantinya bisa menyetir bus yang mengantar-jemput mahasiswi-mahasiswi Lipia Banda Aceh yang tinggal di pesantrenku. 
Kalau tidak lulus ke Mesir, sepertinya aku sudah pandai menyetir sampai jadi supir bus. Haha. Aku bahkan sempat searching mengenai surat izinnya.
Duh aku sudah mulai pusing, terlalu lama terpapar kipas angin bikin badanku ga enak. 
Oh, dear me, I love me.♥❤
Diketik di laman web tumblr dari laptop hitam gendut kesayangan.
bersambung ke bagian dua...
H7. SA.1.07_22.00CLT
2 notes · View notes
bukhoriam · 4 years
Text
Prinsipku sebagai Lelaki
Aku minta maaf jika kamu menganggapku tidak memperhatikan lawan bicara karena tidak menatap mata dan pandangan entah ke bawah entah ke samping. Aku tak mungkin menatapmu terus-menerus sepanjang kita bicara. Cukup di awal aku memanggilmu dan menatapmu di awal saja bahwa aku memang mau bicara denganmu. Aku lakukan ini bukan karena aku merendahkanmu, justru ini carakulah untuk memuliakan per-empu-an. Yakinlah walau kau merasa biasa saja tapi tidak dengan diriku. Entah kau memang sudah cantik dari sananya atau setan yang menghiasimu. Aku tak ingin menikmati wajah yang belum halal untukku.
Inilah prinsipku sebagai lelaki, makhluk visual. Aku akan terus menjaga diriku, Aku akan terus berusaha menjaga pandanganku. Mungkin saat mentapmu terasa indah apalagi saat pandangan kita bertemu, berjuta rasa terasa dan sulit diungkap oleh kata. Namun beberapa saat setyelah itu aku baru sadar bahwa ini tak beda dengan narkoba. Ada efek sakaw jika tidak diulang kembali. Kau tahu bagaimana rasa sakaw? Aku tak tahu rasanya kecuali yang disebabkan oleh pandangan. Memang rasa 'sakaw' akan hilang sedikit demi sedikit dengan beriringnya waktu, namun bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati?
Jika terkait ayat Al-Quran dikenal istilah sababun nuzul (sebab turunnya ayat), maka terkait hadis Nabi dikenal sababul wurud (sebab munculnya sabda Nabi). Begitupula juga tulisan ini, 2 paragraf di atas ini ditulis olehku pada malam senin, 24 Januari 2016. Ditulis di sela-sela mengerjakan soal-soal latihan SBMPTN demi mengejar impian berkuliah di PTN yang mungkin saat itu aku belum menentukan pilihan di jurusan mana dan universitas mana. Diriku saat itu adalah santri tahun keenam di pesantren dan baru merasakan culture shock saat harus kembali sekelas dan banyak berinteraksi dengan lawan jenis di tempat les setelah 5,5 tahun di kelas hanya bertemu dengan laki-laki. Sekarang diriku sudah banyak berubah efek kuliah di kedokteran yang mayoritas dihuni mahasiswi. Tulisan ini yang pertama diunggah bisa dibuka di sini.
2 notes · View notes
dianpetro · 4 years
Text
Satu frekuensi (2)
Pada suatu malam aku selesai menyaksikan film Habibie Ainun 3. Kalian lebih tau lah bagaimana alur ceritanya. Benar sekali, dalam kisah menceritakan bagaimana Eyang Habibie dengan tulusnya mengisahkan Eyang Ainun dengan teman kencannya di waktu bangku kuliah. Dalam film, karakter teman kencan Ainun adalah Achmad.
Eyang Habibie dan Ainun memang terpisah sejak lulus dari bangku kuliah. Di malam perpisahan, mereka saling berbincang mengenai masa depan studi mereka. Habibie ke Jerman dan Ainun di UI Kedokteran. Setelah itu, mereka melanjutkan proses studinya masing-masing.
Ainun menjadi mahasiswi yang dikenal aktif, pemberani, dan cerdas. Oleh karena itu, banyak mahasiswa yang tertarik dengannya. Hingga ada perkumpulan pengagum Ainun. Salah satu mahasiswa yang tertarik adalah Achmad. Achmad merupakan mahasiswa hukum putra dari dosen Ainun sendiri yaitu Prof. Husodo. Perjalanan mereka merangkai indahnya asmara sangat menarik. Sampai singkatnya pada suatu titik ketika mereka harus berpisah. Ya, titik itu adalah ketika Ainun mempertanyakan apa rencana Achmad kedepan. Jawaban Achmad bukan tidak memuaskan, akan tetapi belum sejalan dengan apa yang dimaui Ainun. Kata Ainun "kita berada dalam buku yang sama, namun terletak pada halaman yang berbeda".
Soal tujuan, Eyang Habibie pun berkali-kali menekankan kata 'frekuensi' yang dijadikan alasan kenapa merek musti bertemu dan bersatu kembali. Frekuensi, kata ajaib yang tanpa memikirkan apapun kecuali masa depan, pada akhirnya akan dipertemukan.
Apakah kamu sudah punya yang satu frekuensi? Masih ada rasa khawatir yang kamu anggap satu frekuensi itu akan ditakdirkan bersama orang lain?
Eyang Habibie ingin mbuat pesawat terbang untuk Indonesia
Ainun ingin bermanfaat bagi orang banyak di Indonesia
4 notes · View notes