Tumgik
#baitulmaqdis
melancong · 4 months
Text
Tumblr media
Salam memperingati peristiwa Israk Mikraj 2024 🌙
Tahukah anda? Israk Mikraj merupakan peristiwa penting dalam Islam yang menggambarkan perjalanan malam Nabi Muhammad S.A.W dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Baitulmaqdis, kemudian naik ke langit untuk bertemu dengan Allah SWT.
Melancong.my
0 notes
nep-razak · 4 months
Text
Jika Musa membelah laut dengan tongkatnya, Daud mengkhayal burung-burung terbang dengan merdu suaranya, Sulaiman mempesona Balqis dengan magisnya, Umar membebas BaitulMaqdis dengan tiga belas tampalan pada bajunya, aku juga berkehendak melaku sesuatu.
Aku bukan Musa, bukan Daud, bukan Umar, jauh sekali Sulaiman. Aku tak perlu angin, burung, pedang, mergastua, flora, fauna, Ifrit, atau apa-apa perantaraan metafora mahupun literal. Aku hanya perlukan telefon.
Dan kredit panggilan.
Aku mahu masuk dalam hati dia, dengan diam dan sungguh berhati-hati -- barangkali berjinjit seakan-akan pencuri -- menggodam kewarasan dia dengan senyuman paling memukau, lalu dengan suara yang terketar-ketar seperti menanggung berat kerahsiaan sesuatu khabar, beritahu dia dengan bunyi yang hampir-hampir kedengaran berbisik, “Aku jatuh cinta.”
Ia satu peperangan. Dan tentera aku adalah imej-imej maya bersenapang-kan persepsi tentang diri aku yang berlegar dan mengepung pemikirannya.
Rancangan aku, sejurus sahaja sebelum dia sempat berkata apa-apa -- kemungkinan terbesar reaksi dia adalah tergamam terkejut -- aku akan terus segera menyambung:
“Dengan kamu.”
1 note · View note
toplevelbook · 4 months
Text
Bait Ul Maal & Social Welfare Faisalabad Jobs 2024
The most recent 10-person hiring list for the Social Welfare Department includes drivers, naib qasids, chowkidars, and kharobs. Before February 3, 2024, interested candidates can submit their applications for the latest Faisalabad jobs with the Social Welfare Department and Bait Ul Maal.
Qualified, exceptionally gifted, and intrinsically motivated Pakistani nationals are invited to apply online for the most recent Pakistan Bait Ul Maal Faisalabad Job Vacancies 2024 by the Bait-Ul-Maal Punjab.
online Apply
https://techidsmash.com/bait-ul-maal-social-welfare-faisalabad-jobs-2024/
Tumblr media
#Shalimar #studentlife #job #jobopportunities #journey #jobsearch #jobopportunity #coordenadas #jobseekers #jobdone #baitulmaqdis #
0 notes
kichubazar · 7 months
Text
1 note · View note
evaannhh · 2 years
Text
" TOLONG .. TOLONG .. ! " kini suaranya semakin melemah . Inilah kisah berdarah tembok ratapan .
Simak kisah selengkapnya pada pals.smart171.org
Roda rantai besi eskavator itu melaju perlahan. Melindas reruntuhan bangunan depan yang baru saja dihancurkan. Lengan eskavator itu harus menuntaskan meruntuhkan seluruh bangunan. Roda rantai besi ekskavator itu memerah, puing - puing bangunan di bawahnya juga tergenang darah. Ia semakin meronta dan meraung - raung, " Itu tangan abi, itu boneka Wala dan baju Aisyah!"
Terlambat , keluarga Faruq tak sempat menyelamatkan diri. Tragedi memilukan di rumah Faruq menjadi perang urat saraf untuk penduduk yang lain. Mereka yang memilih bertahan di rumahnya, yang semula adu mulut dan menghalau polisi Israel, mulai mengendurkan sikapnya. Pilihannya pergi atau mati. Semoga Allah kuatkan mereka , Allah sampaikan mereka pada derajat yang paling tinggi sebab perjuangan mempertahankan tanah suci.
Video ilustration by @gibs.illustration
#palestine #baitulmaqdis #alaqsa #tembokratapan #digitalpainting #digitalart #digitalillustration #illustration #artwork #pals
0 notes
generasbir · 2 years
Text
Yahudi mengendalikan Kesatria Templar perang salib di Yerusalem
Asal Usul Ksatria Templar adalah Keturunan Sesepuh Yahudi?
Sekumpulan pasukan Knights Templar menemukan harta yang Tak Ternilai harganya tepat di bawah Baitulmaqdis atau yang biasa kita dengar adalah masjid Al Aqsha di Palestina ketika berada di Yerusalem."Apa harta tersebut? Harta tersebut merupakan buku-buku pelajaran peninggalan Kaum Bani kuno Israel yang pernah dirampas oleh nabi Sulaiman as. Nabi Sulaiman as. Merampas semua buku-buku sihir dan menyimpannya di dalam bilik rahasia di bawah Masjid Al Aqsha.
Selengkapnya klik disini ⬇️
0 notes
insanunity · 2 years
Text
Kejahatan dan Kemunafikan Tentera [#kafir #zionis] #Israel Telah Membunuh Remaja #Palestin, Fayez Khaled Damdum, 18, di Baitulmaqdis Timur
Protes kemarahan selepas menembak remaja #Palestin, Fayez Khaled Damdum ketika menunggang motosikal, semasa serbuan [#kafir #zionis] #Israel di kawasan itu Laporan #Palestin mengatakan Fayez Khaled Damdum, 18, ditembak di leher ketika memandu motosikal di Baitulmaqdis Timur (media sosial) Laporan #Palestin mengatakan Fayez Khaled Damdum, 18, ditembak di leher, pada 1 Oktober 2022 (Media…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
theberita · 2 years
Photo
Tumblr media
BAITULMAQDIS, 16 Ogos (Bernama) — Israel mengakui membunuh lima kanak-kanak Palestin dalam satu serbuan udara semasa serangan tiga hari di Semenanjung Gaza baru-baru ini, lapor Agensi Anadolu, memetik laporan media Israel pada Selasa. Pegawai Kementerian Pertahanan mengesahkan Israel bertanggungjawab dalam insiden itu, yang berlaku pada 7 Ogos di sebuah tanah perkuburan di kawasan Jabaliya, utara Gaza, yang membawa kepada “kematian lima kanak-kanak kecil pada hari terakhir serangan baru-baru ini,” menurut harian Haaretz. Dakwaan awal telah menyalahkan kumpulan Jihad Islam Palestin atas insiden itu selepas pelancaran roket yang gagal mendarat kembali ke dalam Gaza. https://instagr.am/p/ChUxYL3pRi-/
0 notes
dikiprasetyo26 · 3 years
Text
-- Apa Yang Harus Kulakukan Untuk Saudaraku di Palestina --
Langit mendung di kotamu
Senada juga dengan mendungnya hati umat Islam saat ini
Dimana tak sedikit dari saudara kita
Banyak dilanda jutaan siksa dan derita
Derita mereka di Palestina
Dimana pada momen lebaran yang penuh bahagia
Mereka malah diserang tiada hentinya
Dan tak sedikit jatuh korban jiwa
Yang terus menambah kepedihan hati ini
Bukankah umat islam bagaikan satu tubuh
Jika satu bagian sakit, maka bagian yang lain juga akan sakit
Pertanyaan nya, apakah kita sudah merasakan kepedihan mereka?
Dan aku ingin kau merasakan kepedihan itu
Membayangkan sebentar saja apa yang mereka rasakan
Dan dikau pasti akan sangat bersyukur
Karena diberi nikmat hidup aman di negara Indonesia
Lantas, dalam hati kecilmu bertanya
" Apa yang harus kulakukan untuk membantu saudaraku disana? "
Dan salah satu caranya ialah mendoakan mereka
Itulah bantuan sederhana tapi penuh makna kita kepada mereka
Yakinlah bahwa dengan doa akan mendekatkan yang jauh
Dan melalui doa pulalah Allah SWT kan memberikan pertolongan-Nya
Doakan mereka sehabis sholatmu
Doakan mereka di sepertiga malammu
Lantas, dikau masih bertanya
" Selain doa, kiranya apa yang dapat saya berikan kepada saudaraku di Palestina? "
Salah satunya yakni dengan donasi seikhlasnya
Donasi bagi kita yang terdapat kelebihan rezeki
Setidaknya dengan menyisihkan sebagian harta kita
Dapat disalurkan untuk memberikan bantuan kepada saudara kita
Baik nanti dalam bentuk makanan, pakaian ataupun kebutuhan lainnya
Dan semoga dengan hal-hal diatas dapat membantu saudara kita di Palestina
Jakarta, 18 Mei 2021
20 notes · View notes
muhammadikmalfahmi · 3 years
Photo
Tumblr media
Palestinian citizens of Israel are being rounded up. Israeli govt is hoping that under a “ceasefire” they can continue to carry out their routine criminalization of Palestinians while escaping public scrutiny. Do not let that happen. Share widely. #NoHate #freepalestine #palestine #gazaunderattack #ceasefire #israelarmy #israeliapartheid #colonilization #apartheid #visitisrael #ramallah #telaviv #benjaminnetanyahu #idf #alquds #baitulmaqdis #domeoftherock #westbank #gaza #gazastrip #palestinian Source : https://www.instagram.com/p/CPO4FHsF2kY/?utm_medium=copy_link @a7madabuznaid (at Palestine) https://www.instagram.com/p/CPUBdePBPic/?utm_medium=tumblr
2 notes · View notes
deanialsart · 5 years
Text
2019
March : ChirstChurch Mosque terrorist shooting 50 people killed
April : Notre Dame Church and Baitulmaqdis Mosque burnt at the same time / Sri Lanka terror attack 200 people killed
Dear Lord. What's next?
33 notes · View notes
mubziii · 5 years
Video
Abu Hurayrah radıyallahu Anhu relates that the Prophet ‎ﷺ‎‬ said: “Do not undertake a journey to visit any Mosque, but three: this Mosque of mine, the Mosque of al-Haram and the Mosque of Aqsa” Sahih Muslim 1397 . . #islam #masjidalaqsa #palestine #jerusalem #alquds #alaqsa #domeoftherock #baitulmaqdis #landoftheprophets #muslim https://www.instagram.com/p/B3RUw4pALw-/?igshid=38px4444howb
2 notes · View notes
amnaahmad007-blog · 5 years
Photo
Tumblr media
The Nearest:
2 years back in December i was dying to go Madinah. I asked my mother about, that when we will go there and she replied: “There is no chance in near future.” My heart was broken. I just wanted to have wings and fly their.
Same night, with the filled heart I entered the prayer room at my house and offered Isha, after offering Salah i bowed down for a Sajdah. I didn’t whisper anything, just pour my heart out without saying any word and made a wish of that Holy City. The moment later i stepped outside the prayer room and went to the lounge. All the family members were there, my brother asked me to guess a good news. They don’t even hinted me but deep inside i was sure.
Yes! It was about going to the city of green dome and white minarets. This is how near HE is, This is how Merciful HE is and this is how our prayers are accepted if asked with faith and desire.
Madinah is a place, you don’t need money to go. Your strong desire takes you there. From that day I don’t ask my mother or brother that when we are going. I just catch a strong desire within my heart, bow down for a Sajdah and pack my bag!
1 note · View note
edgarhamas · 6 years
Text
Generasi Shalahuddin
@edgarhamas
“Kaifa Abtasim, wal Qudsu asiir? Bagaimana aku bisa tersenyum, sedangkan Al-Quds terjajah?”
(Shalahuddin Al-Ayyubi, 1137-1193 M)
***
Tumblr media
Pemuda itu, saat itu tidak segagah namanya. Ia tak begitu besar, bahkan bisa dibilang seperti anak ingusan. Padahal ayahnya telah lama mendidiknya untuk menjadi pejuang handal yang siap menghadang satuan-satuan musuh dari Barat. Ya, hari-hari itu adalah hari yang sulit bagi Muslimin, dihimpit pelbagai kesusahan dari dalamnya, dan bahaya dari 22 negeri Eropa.
22 Negara yang tidak pernah akur, namun jika berhadapan dengan Umat Islam, mereka akan saling bersatu padu.
Dia, dia adalah anak seorang gubernur. Lahir di Benteng Tikrit dan tumbuh besar disana, mengenyam kehidupan dan diajak berjalan melihat keadaan kaum muslimin di penjuru Arab, menyaksikan banyak peristiwa yang memilukan; kaum muslimin yang hidup berpecah-pecah, ulama yang rela berfatwa salah demi nama harum di hadapan khalifah, dan pasukan Salib utusan Eropa yang mencabik-cabik kedigdayaan Al-Quds, Palestina.
Namun ia takut dengan darah, ia takut dengan perang. Ia lebih suka berdamai. Ia khawatir sebilah pisau melukai kulitnya, ia berlindung dibawah ketiak ayahnya ketika datang kabar Pasukan Salib membantai daerah Muslimin. Ia dikelilingi keresahan dan kegalauan. Padahal Ia anak panglima, ia anak yang dibesarkan di bawah kewibawaan penghuni benteng raksasa Tikrit, tapi sampai beranjak masa remajanya, ia tumbuh jadi remaja yang akut, takut, dan limbung saat berhadapan dengan kata jihad dan perang.
Nama kecilnya Yusuf, ya; Yusuf. Ia masih takut dengan darah sampai akhirnya Sang Paman, Asaduddin Syirkuh mengajaknya, lebih tepatnya, memaksanya untuk melihat langsung bagaimana situasi perang, mengajarinya memanah, berkuda, mendidiknya dengan tegas dan wibawa. Asaduddin adalah panglima besar yang semangat jihadnya menginspirasi pemuda-pemuda muslimin di era Abbasiyah untuk berdiri di garda depan, memasang kuda-kuda, menyiapkan surat wasiat seandainya esok hari mereka telah syahid di tangan pasukan Salib.
Nyali Yusuf tumbuh, ia dipaksa keluar dari ketakutaannya. Ia dipaksa beranjak dari kegelisahannya, Ia dipaksa Pamannya untuk melihat realitas yang ada; bahwa ummatnya kini terguling-guling dalam ketidakpastian, bahwa sekarang mentari Al-Aqsho sedang dihijabi kabut-kabut samar yang menutupi kesucian dan terangnya semasa dulu. Semenjak 1092 M, perintah Paus Urbanus II dari Roma telah menggiring ratusan ribu pasukan beringas bersalib nan berpakaian lusuh dari 22 negeri Eropa yang kebanyakannya preman-preman dan narapidana penjara. Mereka datang dan tumpahkan darah 70 ribu jiwa muslimin tak berdosa hanya dalam waktu 4 hari 4 malam.
Ketakutan dan kata damai yang bersemayam di hatinya dahulu, senyum indah dan kenyamanan yang ia alami dahulu, berubah drastis.
Kini Yusuf hidup dibawah kilatan pedang, siangnya ia habiskan di atas kudanya, matanya telah tajam melihat, meresapi makna jihad, mengulang hafalan qur’annya di bawah terik matahari.
Asaduddin Syirkuh, pamannya, telah berhasil mendidiknya, lalu membawa Yusuf ke sebuah tempat yang akan jadi pijakan pertamanya menyatukan muslimin, menuju Aqsha! Membebaskan Al-Quds!
Tempat kemenangan itu bermula dari; Mesir, yang tahun-tahun itu Kerajaan Syiah Fathimiyah kehilangan taringnya disana. Berbagai cara mereka lakukan agar kekuasaannya bertahan, termasuk mengundang pasukan salib Eropa untuk membantu sang raja yang terlalu rapuh untuk berkuasa. Bukannya membantu, justru pasukan salib datang dan memperkeruh suasana Mesir.
Asaduddin dan Yusuf diperintahkan oleh Sultan Nuruddin Zanki, untuk berangkat bersama pasukan terbaiknya menuju Mesir, guna memperbaiki suasana dan menghadang ekspansi pasukan salib yang ingin merebut Bumi Islam. Disanalah Allah anugerahkan keberanian besar, Allah anugerahkan azzam membara dan membuka mata Yusuf untuk melakukan langkah besar yang bukan sekedar mengusir pasukan salib, tapi lebih dari itu: membebaskan Quds yang 80 puluh tahun berada dalam kepiluan dan jajahan Kerajaan Salib yang dipimpin Raymond saat itu.
Kemenangan diraih, Asaduddin dan Yusuf berhasil memimpin pasukan terbaik dan menampar pasukan salib dari laut tengah, memukul mundur mereka sampai pantai-pantai Eropa Selatan. Rakyat Mesir mencintainya. Yusuf, ia telah merebut hati rakyat Mesir dan membuat mereka mengangkatnya jadi pemimpin sejati. Ia, Yusuf, menemukan jalannya, ia menemukan tempatnya, ia menemukan markasnya untuk membangun kekuatan besar membebaskan Al-Aqsha.
***
“Ketika Allah menganugerahkanku bumi Mesir, Aku yakin Dia juga bermaksud Palestina untukku”
Begitu salah satu kalimatnya yang terjelma menyejarah hingga kini. Dengan segala upaya, pendidikan ketentaraan dan tarbiyah ruhiyah yang menggebu-gebu, Yusuf yang telah menjadi sultan di Mesir menjadikan Al-Aqsha sebagai slogan-slogan kebangkitan ummat Islam. Ia berkeliling dari kerajaan dan kekhalifahan Muslimin yang terpecah-pecah kemudian menyatukannya.
Namanya mulai mencuat sebagai singa yang mengancam keberadaan Salib di kubah-kubah Al-Quds. Angin menyebarkan namanya dan kaum muslimin menyambut panggilan Jihad darinya, kuda-kuda seluruh Arab disiapkan begitu sejahtera, anak-anak muda ditempa pendidikan Qur’an sedemikian rupa. Masjid-masjid sungguh jadi tempat para Ulama mendengungkan Jihad yang menyala-nyala. Para Ibunda melepas kepergian suami dan anak lelakinya untuk berbaris bersama Yusuf, menuju satu tujuan, menuju kemulian: mengganti salib di kubah Al-Aqsho menjadi bendera tauhid yang gagah berkibar-kibar!
Tumblr media
Hittin, lembah dekat Al-Quds itu, jadi saksi 13.000 pasukan pimpinan Yusuf melawan 60.000 pasukan salib pimpinan Reynald De Chatillon dan Guy De Lusignan. Muslimin menang, telak. Beranjak dari Hittin, pasukan Muslim berbaris lurus berkilo-kilo dengan gagah.
Manjaniq (sejenis alat perang pelempar batu berapi yang populer di abad pertengahan) dipasang bershaf, bersiap dengan batu api. Pasukan panah berjajar, busurnya ditarik dan dan anak panah diterbangkan menutupi langit. Yusuf, bersama 13.000 pasukan –ada yang mengatakan 60.000, ada yang mengatakan 240.000- muslimin telah meneguk janji kemenangan, mereka jadi saksi nyata Al-Quds kembali ke pelukan kaum muslimin pada tanggal 27 Rajab, di tahun 1187 Masehi.
Kemenangan itu menyebar di saentero Arab dan membangkitkan kaum muslimin dari malunya yang sungguh tak tertahankan. Yusuf, yang saat itu telah mendirikan Kerajaan Ayyubiyyah di Mesir telah mengangkat wajah Ummat Islam dan membuat Eropa malu. Di Eropa, namanya pun bekibar gagah, disegani dan dihormati karena masih sempat-sempatnya mendatangkan dokter untuk mengobati penyakit kusta Raymond, Raja Kerajaan Kristen yang bercokol di Yerusalem, dan merawat Richard The Lionheart Raja Inggris ketika diserang wabah. Kawan, saksikanlah lelaki itu, Eropa memanggilnya; Saladin The Wise.
Kaum Muslimin mengenangnya; Shalahuddin Yusuf bin Najmuddin Al-Ayyubi; Shalahuddin Al Ayyubi.
***
Sebenarnya dalam tulisan ini, kita membahas tak sekedar biografi seorang tokoh. Memang benar kata Thomas Carlyle “Sejarah tidak lain tidak bukan adalah kumpulan biografi orang-orang besar yang menciptakannya”. Namun saya mengajak pembaca dan kawan sekalian untuk menelaah dan mendalami sebuah pertanyaan; “Bagaimana Shalahuddin tercipta? Apakah dia datang secara tiba-tiba, atau ditempa menjadi seseorang paling berharga?”
“Shalahuddin bukanlah seseorang, ia adalah sebentuk besar generasi. Ya, Generasi Shalahuddin!”, kata Ustadz Adian Husaini dalam salah satu talkshow beliau. Saya dan tentu kawan-kawan mengangguk mengamini pernyataan ini.
Saya pernah mempelajari sebuah buku tentang proses kembalinya Al-Quds menuju pelukan kaum muslimin. Dibalik kegagahan Shalahuddin dan kegemilangan Satria-Satria Hittin yang menampar kedigdayaan Salib, ada banyak elemen yang ikut andil dan punya pengaruh besar menyiapkan orang-orang sehebat itu.
Yang ada bukanlah Shalahuddin saja dan orang-orang mengikutinya, lalu bersatu dan menang. Tidak! Melainkan sebentuk generasi yang dipersiapkan berpuluh tahun, tepat sejak Al-Quds dijajah oleh Kaum Salib di tahun 1096 Masehi.
Tepat setelah mendengar kabar kejatuhan Quds di tangan pasukan Salib itu, para Ulama mendengungkan Jihad, mendidik anak-anak, memenuhi masjid-masjid. Karena para Ulama sadar, dibalik jatuhnya Quds di tahun 1096, mempunyai sebuah nilai dalam; bahwa Allah ingin ingatkan umat Islam atas kelalaian mereka dan keberpecah-belahan mereka.
Adalah deretan nama ini yang merintis pendidikan generasi Shalahuddin: Imaduddin Zanki, Nuruddin Mahmud, Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani, dan penguasa Sholeh juga Ulama jenuis lain mempersiapkan serentak, sebuah angkatan raksasa manusia untuk dikemudian hari menjadi tentara terbaik dalam pembebasan Quds. Sebuah langkah visioner! Sebuah gerak tepat merespon kejatuhan.
Urusan Sejarawan Eropa dan Arab yang terkagum-kagum dengan kejeniusan taktik perang Shalahuddin itu nomor sekian. Dibalik kejeniusan dan briliannya Salahuddin, tentulah pasukannya juga pastinya pasukan terbaik, dengan keshalihan tingkat tinggi, dengan ketaqwaan yang menjadi-jadi, dengan kualitas tahajjud yang tak kenal absen di malam hari.
Itulah sebentuk besar generasi. Generasi, bukan hanya satu orang. Kita menamainya “Generasi Shalahuddin”, dan nama itu juga yang akan kita dengungkan ke penjuru bumi Muslimin hari ini. Bahwasanya bukan satu orang tampil kedepan, lalu membuat takjub manusia dan kemudian mengikutinya. Tapi… “Ia adalah sebentuk besar generasi. Ya, Generasi Shalahuddin!”, lagi-lagi mengamini kata Ustadz Adian Husaini.
526 notes · View notes
dinaive · 3 years
Text
Jerusalem = المقدس (Al-Muqadas)
0 notes
Photo
Tumblr media
#baitulmaqdis #masjideaqsa #bahjatulasraar#namaz#Sufism #ahlesunnatwaljamat #pakistan #sayyedaminulqadri #hadees #quran #hijab #islamichijab #islamicpost #wazaif #karachi #lahore #BareillySharif #MaslakEAlaHazratZindaba #HuzurMuftiEAzam #allamakhadimhussinrizvi #urdupoetry #instamuslim #muslim #islam #saqibrazamustafai #huzurtajushshariyah #asjadrazakhanqadri #sufiquotes #auliyaallah (at Free Palestine) https://www.instagram.com/p/CO5g-FnB5Av/?igshid=67999gx56ew6
0 notes