Tumgik
#masyarakat
futianz · 5 days
Text
Tumblr media
Selamat pagi Dunia.
Sembari melihat pemandangan mereka yang tengah rehat dan menikmati beberapa bungkus jajanan 500 perak dan 2 bungkus snack Twistko.
Hidup amat menyenangkan, mari nikmati ☕
7 notes · View notes
dinaandme · 1 year
Text
Siapa Itu “Mereka”?
Ada pepatah mengatakan bahwa "kalau lebih beri memberi, kalau kurang tambah menambah“. Pepatah tersebut berisi secuil cara berkehidupan dalam masyarakat. Cara beretika yang menyenangkan satu sama lain. Menebarkan sisi positif, tidak lain tentang tolong menolong dalam kehidupan. Ya, sebagai manusia yang sangat betah dengan dunianya sendiri pun harus bisa survive tentang nikmatnya bermasyarakat. Mengaluni hari bersama beragam pampangan karakter personal. Emosional, menguras energi, katanya.
Itulah “mereka”, entitas hidup yang sering disebut masyarakat atau rekan tempat tinggal. Jangan salah, tidak semua “mereka” itu buruk. Secara sadar atau tidak, kamu juga “mereka” dalam sudut pandangnya. Kita semua adalah “mereka” yang me-”mereka”kan mereka. Duh, intinya kita itu sama saja. Lahir juga dari rahim kan?
Terus, setelah tahu tentang itu, apa yang harus dilakukan? Yah, jalani saja lah. Mau itu berdarah-darah pun tidak semuanya menyakitkan. Selalu ada titik ternyaman. Sayangnya titik itu banyak yang telat sadar. Terlanjur beku di kejenuhan bertajuk tidak betah. Sayang sekali, ya.
Eh, sebentar. Kalau kamu? Lagi melihat “mereka” seperti apa? Sudahkah kamu menggosok kaca mata hidupmu? Bagian mana yang paling terang dalam aspek tumbuh kembang mental bajamu?
3 notes · View notes
prohaus · 2 years
Text
Lesson Learned : Air Bersih ditangan Masyarakat Langsung
Tantangan dalam Penyediaan Air Minum/Bersih berbasis Masyarakat
*disclaimer : tulisan ini semata-mata berdasarkan pengamatan dan opini pribadi, bukan mewakili instansi tertentu maupun berdasarkan studi yang komprehensif dan tanpa bias.
Dalam pemenuhan akses air minum/bersih masyarakat, ada berbagai cara yang dapat diaplikasikan. Ada yang melalui PDAM atau pemerintah daerah dengan jaringan perpipaan, ada yang menggunakan sumur/sumber pribadi masing-masing. Namun, bagaimana jika sumber terlalu jauh, terlalu mahal jika dimanfaatkan secara perseorangan, dan belum ada jaringan PDAM?
Salah satu solusinya adalah penyediaan air minum/bersih berbasis masyarakat. Solusi ini dapat diibaratkan seperti “PDAM Mini skala desa atau bahkan lebih kecil”. Dimana sama seperti sistem terpusat lainnya,  sumber air yang dinilai cukup jauh atau tidak memungkinkan diambil masyarakat secara langsung, dikumpulkan terlebih dahulu baik untuk diolah dahulu maupun langsung didistribusikan ke rumah masyarakat melalui pipa-pipa secara langsung. Sistem ini dikelola dan diawasi oleh masyarakat langsung. Masyarakat yang ditunjuk sebagai pengelola, bertugas untuk memastikan seluruh bagian dari sistem ini dapat berjalan dengan baik. Solusi ini dapat membantu masyarakat yang tidak dapat mengambil air sendiri dan tidak memiliki sumber air.  
Namun…
Tentunya, usaha tersebut tidak terlepas dari berbagai tantangan dan permasalahan yang harus dihadapi. Baik pada saat baru akan memulai kegiatan maupun setelah terbangunnya sistem ini. Berikut, sebagian tantangan yang dihadapi penyediaan air minum/bersih berbasis masyarakat berdasarkan hasil pengamatan saya pribadi.
Kualitas Sumber Air
Penyediaan air minum/bersih berbasis masyarakat umumnya dilakukan di kawasan perdesaan. Wilayah perdesaan sendiri biasanya memiliki kualitas sumber air yang lebih bagus dari perkotaan. Namun, bukan berarti semua sumber air perdesaan dapat digunakan secara langsung. Ada berbagai penyebab yang mengakibatkan kondisi ini:
Kondisi Alam
Bukan karena manusia, namun karena memang adanya seperti itu.
Wilayah perdesaan yang berada di pegunungan kapur, umumnya harus menghadapi air baku dengan kesadahan tinggi (hard water). Masyarakat yang tinggal di hilir sungai juga harus menghadapi air sungai yang sangat keruh karena banyaknya material yang “dibawa” aliran air dari hulu hingga hilir. Sedangkan, air gambut juga sulit untuk diolah karena kondisi air yang sangat asam (pH rendah).
Karena Manusia
Populasi yang lebih rendah memang memperkecil kemungkinan terjadinya pencemaran, namun bukan berati tidak ada manusia kan?
Terkadang, karena wilayah perdesaan berdekatan dengan lokasi tambang atau industri, membuat sumber air tercemar dengan limbah kimia dan logam berat berbahaya. Bukan hanya industri besar, industri kecil-kecilan milik masyarakat juga dapat merusak sumber air, apalagi jika jumlahnya sangat banyak. Sayangnya, kondisi-kondisi ini seringkali kurang mendapat perhatian dari pemerintah setempat.
Belum Memadainya Akses Jalan
Kawasan terpencil jauh dari pusat permukiman dan komersil dengan akses jalan yang belum memadai, tentunya akan menghambat proses pembangunan maupun pengoperasian sistem penyediaan air minum. Mulai dari sulitnya membawa bahan bangunan yang tidak tersedia dimana disebabkan karena terbatasnya akses jalan maupun wilayah yang tidak dapat dijangkau dengan kendaraan darat. Tantangan ini tidak hanya terjadi saat pembangunan saja, membawa material dan bahan kimia untuk keperluan pengoperasian dan pemeliharaan juga dapat terhambat. Belum lagi jika calon lokasi belum memiliki akses jalan sama sekali (selain jalan setapak), oleh karena itu dibutuhkan usaha gotong royong oleh masyarakat untuk membuka jalan ke calon lokasi agar memudahkan kendaraan yang akan membantu proses pembangunan dan pengoperasian.
Terbatasnya Akses Listrik
Akses jalan yang sulit umumnya selaras dengan keterbatasan listrik. Dimana wilayah yang belum terjangkau jalan memperbesar kemungkinan wilayah tersebut belum mendapatkan akses listrik. Meskipun wilayah permukiman yang akan dilayani sudah mendapatkan listrik, belum tentu jaringan listrik tersebut sudah dapat menjangkau sumber air dimana biasanya membutuhkan listrik untuk pompa air. Altenatif solar panel yang belum dapat memenuhi kebutuhan listrik dan biaya bahan bakar yang mahal untuk generator, menuntut PLN melalui permintaan masyarakat untuk mengembangkan jaringan mereka hingga bagian terpencil dimana sumber air berada.
Selain itu, meskipun jaringan sudah ada, apakah daya yang tersedia cukup? mengingat pompa dan mesin dalam penyediaan air minum/bersih membutuhkan daya yang besar dan tidak boleh mengganggu listrik masyarakat.
Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)
Penyediaan air minum bukanlah sesuatu yang dapat disepelekan. Dalam pengelolaannya dibutuhkan sumber daya manusia dengan latar belakang tertentu atau pengalaman yang selaras untuk memastikan perencanaan, pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan dapat berjalan dengan baik secara optimal. Sayangnya, sumber daya tersebut sangatlah terbatas dan bahkan tidak ada di wilayah terpencil.
Dibutuhkan dukungan pemerintah atau NGO melalui fasilitator untuk menciptakan pengelola yang mumpuni dari masyarakat sendiri. Proses pembentukan mindset dan peningkatan kemampuan teknis dan non teknis ini membutuhkan waktu yang panjang dan usaha yang keras oleh fasilitator. Selain dukungan fasilitator, juga dibutuhkan kolaborasi dari pihak swasta sebagai penyedia jasa dan barang pada sebagian tahap kegiatan penyediaan air minum/bersih ini. Pihak swasta perlu mensosialisasikan dan mendampingi masyarakat terkait petunjuk operasional dan pemeliharaan produk mereka yang akan digunakan oleh masyarakat secara komprehensif dan menyeluruh.
Keterbatasan SDM ini juga dapat mengakibatkan belum adanya pengamanan dan pengawasan air minum dari sumber hingga masyarakat untuk memastikan kualitas air yang didistribusikan.
Tarif yang Tidak Berkelanjutan
Seringkali, tarif atau iuran dari masyarakat merupakan satu-satunya pemasukan untuk mengelola sistem ini. Tarif yang terlalu mahal dapat menyulitkan masyarakat, membuat mereka tidak mau tersambung sistem ini, atau masyarakat menunggak/tidak mau membayar. Namun, tarif yang terlalu murah juga dapat menyulitkan pengelola untuk dapat mengembangkan sistem mereka, memelihara bangunan yang ada, bahkan terkadang pengelola tidak dapat mengoperasikan sistem secara optimal dan acapkali tidak melakukan prosedur yang seharusnya dilakukan (penambahan bahan kimia, penggantian media, dan lain-lain) karena keterbatasan dana. Dibutuhkan sosialiasi dan musyawarah secara intensif dengan pengelola dan stakeholder wilayah untuk memastikan tarif yang ada dapat memastikan keberlanjutan sistem, didukung dengan peraturan yang mengikat.
Tumpang Tindih Pelayanan
Sebelumnya, saya mengungkapkan bahwa penyediaan air minum/bersih berbasis masyarakat umumnya melayani wilayah yang belum dapat dilayani PDAM. Namun kenyataannya, sistem ini juga dapat muncul diwilayah yang akan dilayani PDAM (dekat dengan jaringan perpipaan PDAM) dan bahkan dapat muncul di wilayah yang sudah dilayani PDAM. Fenomena ini dapat terjadi karena berbagai hal, salah satunya adalah kualitas pelayanan PDAM yang kurang baik (air tidak mengalir dan/atau air kotor), biaya pemasangan yang relatif mahal, dan iuran PDAM yang lebih mahal dari tarif yang ditawarkan fasilitator program penyediaan air minum/bersih berbasis masyarakat.
Dalam penanganan permasalahan ini, dibutuhkan pemerintah daerah sebagai mediator (antara PDAM dan pihak inisiator program) dan regulator melalui rencana induk untuk membagi wilayah mana yang dilayani PDAM dan sistem ini.
Konflik Kepentingan
Biasanya, masyarakat mau menerima dan bekerja sama dalam kegiatan seperti ini. Namun, pada sebagian kecil wilayah, ada golongan tertentu yang menolak kegiatan ini karena dapat mengancam usaha mereka. Disisi lain, ada golongan tertentu yang hendak memanfaatkan kegiatan ini untuk keuntungan pribadi dengan KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme). Hal ini tentu sangatlah membahayakan, karena dapat mengurangi kualitas, menghambat, atau bahkan mengakibatkan tidak terlaksananya pembangunan penyediaan air minum/bersih berbasis masyarakat.
Epilog
Seperti yang saya ucapkan sebelumnya, penyediaan air minum bukanlah sesuatu yang dapat disepelekan. Dibutuhkan peran serta semua stakeholder seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah setempat, tokoh masyarakat, industri sekitar/swasta, dan masyarakat keseluruhan agar memastikan semua tantangan yang sedang dan akan dihadapi dapat dilalui dengan baik sehingga masyarakat dapat mendapatkan haknya.
7 notes · View notes
bmwccikediri · 2 years
Photo
Tumblr media
Kopi kami ini lahir dari aura kekuatan kesatuan masyarakat. Menyatu dg budaya luhur masyarakat. Melebur bersama keseharian dinamisnya masyarakat. . Bukan berpisah dan berjarak dg kiri-kanan depan-belakang kami semua. . Kami hidup di sini. Kami nyaman oleh mereka. Kami bahagia bersama semanya. . Kami adalah bagian dari mereka semua. Kami adalah bagian dari sekitar kami. KKami ini tak terpisahkan dari masyarakat. Kami muncul, timbul, berada, dan bersama semua yg ada di sini, di sekitar sini, di seputaran sini. . Kami menjalani roda perputaran waktu hanya dg satu kegiatan saja: menjunjung langit di mana bumi ini kami pijak. . Selamat menjalani hari, semuanyasaja tanpa terkecuali. Jangan semangat, apalagi putus asa. Jangan optimis, apalagi pesimis. Dan jangan pernah berpikir positif, apalagi sampai berpikir negatif. . Lakukan saja semuanya yg terbaik dan hanya untuk kebaikan. Sudah itu saja. Itu saja cukup. . #kopi #ngopi #kopinusantara #kopiindonesia #budaya #kultur #masyarakat #society #desa #ndeso #desaku #alam #alamindonesia #blitar #jombang #kediri #nganjuk #tulungagung #trenggalek #3series #e36 #silverbimmer #secangkirkopi #acupofcoffee #SEW1NDU #bmwccikediri #bmwccikedirichapter #teambledhugkelud #joyishere #joyisalwayshere #4ever (at Indonesia) https://www.instagram.com/p/CiT1IQopmp2/?igshid=NGJjMDIxMWI=
2 notes · View notes
sastrawacana · 51 minutes
Text
Pengaruh Kemajemukan Masyarakat Indonesia dapat Mengakibatkan Konflik Apabila?
Pengaruh kemajemukan masyarakat Indonesia dapat mengakibatkan konflik apabila beberapa faktor berikut ini tidak dikelola dengan baik: 1. Lemahnya Semangat Kebangsaan Ketika rasa nasionalisme masyarakat lemah, perbedaan suku, agama, budaya, dan lain sebagainya dapat lebih mudah dieksploitasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memicu perpecahan dan konflik. Hal ini dapat terjadi…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
hargo-news · 17 days
Text
Momen Idulfitri, Penjagub Ismail Silaturahmi Bersama Masyarakat dan Forkopimda
Hargo.co.id, GORONTALO – Momen Idulfitri 1445 Hijriyah dimanfaatkan Penjabat Gubernur (Penjagub ) Gorontalo Ismail Pakaya untuk bersilaturahmi dengan masyarakat. Dirinya bersama Istri melaksanakan gelar griya atau open house di rumah jabatan gubernur, Rabu (10/4/2024). “Melalui momentum Idulfitri ini mari kita pererat silaturahmi antara kita dan juga dengan masyarakat sehingga terjalin hubungan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
melianaaryuni · 20 days
Text
Tradisi Menjelang Ramadan di Beberapa Daerah
Gambar dari https://www.indonesia.travel/ Kebiasaan setiap daerah menyambut Ramadan seringkali berbeda. Kegembiraan menyambut bulan puasa pun terjadi pada individu daerah tersebut. Bahkan ada yang melakukan ritual sebelum Ramadan tiba. Di daerah saya, tradisi menjelang Ramadan itu tidak banyak, ya, Temans. Namun, banyak orang yang melakukannya juga. Tradisi itu seperti berziarah kubur, sedekah…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
irwanjaelani · 29 days
Text
Jelang Mudik Lebaran Sejumlah SPBU Di Datangi Anggota Polres Brebes
Beritalidik.com ( Brebes ) Jelang mudik Lebaran tahun 2024, sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Brebes, didatangi oleh anggota dari Satreskrim Polres Brebes, Jumat (29/3/2024) sore. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka pengecekan stok bahan bakar minyak (BBM) serta akurasi takaran mesin pompa yang dimungkinkan tidak sesuai dengan meteran. Baca Juga…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
wwwintinewscoid · 30 days
Text
Orang SPBU Batu 7 VS Masyarakat Yang Mau Mengisi Bahan Bakar Kendaraannya
INTINEWS.CO.ID, KOTA TANJUNGPINANG – Orang SPBU Batu 7 VS masyarakat yang mau mengisi bahan bakar kendaraannya pada hari Jumat, 29 Maret 2024, sekitar jam 6.30 WIB. Mungkin karena hari libur pagi itu sudah tampak antrean kendaraan motor dan mobil masyarakat yang mau mengisi bahan bakar kendaraannya di SPBU Batu 7, Jalan D.I. Panjaitan, Melayu Kota Piring, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
tangerangraya · 2 months
Text
Gelar Safari Ramadhan, Camat Serpong: Ini Ajang Memperkuat Interaksi Terhadap Masyarakat
Serpong – Bulan suci selalu saja membawa nuansa perubahan dari tiap wilayah, moment bulan ramadhan ini di manfaatkan sebagai ajang silaturahim antara pemerintah kecamatan Serpong dengan masyarakatnya. Hal tersebut disampaikan oleh Camat Serpong, Syaifuddin, saat menggelar Safari Ramadhan, di sela-sela tarawih keliling (tarling) di Masjid Albarkah Rt.006 Rw.10 Kp.Pondok Sentul Kel.Ciater…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
meng-u-las · 3 months
Text
Kesepian
Tumblr media
Photo by Noah Silliman on Unsplash
Belakangan ini ramai diperbincangkan di kota-kota besar yang padat penduduknya, justru banyak ditemukan individu yang kesepian. Disinggung pula dalam artikel kompas pada Sabtu, 6 januari 2024 "Paradoks Warga Kota, Kesepian di Tengah Keramaian", artikel tersebut semakin mempertegas bahwa di kota seperti Jakarta yang setiap hari demikian ramai (termasuk macet dan penuh sesak di jalanan), justru banyak ditemukan mereka yang mengalami kesepian. Apakah budaya Indonesia yang ramah sudah semakin luntur? atau mungkin kita masing-masing sudah terlalu disibukkan dengan rentetan permasalahan kehidupan dan pekerjaan kita masing-masing, sehingga sering kali kita lupa atau tidak mempedulikan orang-orang di sekitar kita?
Kesepian ini menjadi semakin serius, mana kala di berita, kita sering mendengar ada yang sampai secara mengenaskan meninggal akibat kesepian ataupun terkucilkan karena tidak ada yang perduli dengan nasibnya, dari sekeluarga yang meninggal di salah satu perumahan mewah ataupun individu yang ditemukan meninggal karena mengakhiri hidupnya sendiri. Melihat fenomena tersebut, apakah mungkin, kita dengan asas "tidak ingin mencampuri masalah orang lain" justru salah kaprah menjadi manusia yang egois dan justru jadi tidak perduli dengan orang lain sama sekali?
Lebih aneh, di perkotaan besar yang terdapat banyak fasilitas ataupun tempat hiburan yang biasanya bisa dimanfaatkan untuk bersosialisasi, justru ditemukan banyak individu yang kesepian, apakah mungkin selama ini, interaksi yang terjadi sebatas interaksi jual beli atau sebatas ada manfaat yang bisa didapatkan dari sebuah interaksi dan bukan interaksi yang tulus untuk memahami satu dengan yang lain. Atau karena gaya hidup yang begitu tinggi, membuat banyak orang menjadi takut dirugikan apabila menjalankan hubungan pertemanan dengan orang yang salah, sehingga menurunkan derajat diri kita atau waktu yang terbuang tidak bisa menjadi "cuan". Gejala ini menjadikan Kota sebagai sebuah tempat yang keras, bersiap-siaplah kalau kita tidak bisa menyesuaikan diri kita dengan standar kehidupan kita dengan orang orang di sekitar, jangankan mendapatkan kawan bisa jadi kita akan tersingkir dengan sendirinya.
Padahal kalau kita telisik lebih dalam, pada dasarnya manusia adalah mahkluk sosial, sudah menjadi kebutuhan mendasar untuk memiliki sahabat atau berinteraksi dengan orang lain, namun lagi-lagi tekanan sosial, kehadiran media sosial, seringkali justru menjauhkan yang dekat (entah apakah mendekatkan yang jauh?) semakin memperparah, kita jadi jauh (dan menjauhi) orang-orang yang sebetulnya ada di sekitar kita, demi mengejar persahabatan semu dari orang-orang yang hanya berinteraksi dengan kita kalau ada butuhnya, dan mungkin berakhir dengan kita semakin dikecewakan dan semakin terjerumus kedalam jurang kesepian yang lebih dalam.
Mungkin kalau kita merasa kesepian dan membutuhkan teman atau sahabat, sahabat yang kita butuhkan bisa jadi ada didekat kita, tapi tidak terlihat karena kita hanya melihat keatas kearah impian semu, bisa jadi karena media sosial sering kali menjual kemewahan, kita merasa sahabat yang sejati hanya bisa kita dapatkan dengan kemewahan tersebut.
Salah satu post di Instagram akun Proud Project yang dipost pada tanggal 19 Januari 2024 ada yang saya rasa sangat menarik karena membahas "Pertemanan Dewasa tidak seperti di Sitcom", post tersebut membahas sahabat yang low maintenance, ketika kita menyapa, sahabat tersebut bisa langsung membalas sapaan kita, dan low maintenance disini karena kita tidak perlu buang waktu setiap saat nongkrong bareng karena kita sama sama memahami kesibukan masing masing. Dan menurut saya pribadi, sahabat yang baik itu sahabat yang ada bukan ketika kita sedang dalam kondisi diatas, tetapi sahabat yang bahkan tidak memandang siapa kita atau apa yang kita miliki, tetapi yang bisa melihat kita sebagai diri kita.
Menyambung awal tulisan saya, melihat fenomena kesepian yang terjadi, mungkin tugas kita sebagai seorang individu, bisa dengan menyapa orang yang kita jumpai di sekitar kita, mungkin dari sapaan, kita bisa berteman dengan orang yang tidak kita sangka ataupun kita bisa meringankan beban mereka yang sedang kesepian. Terkadang kesepian itu tidak ditampilkan, sehingga kita tidak pernah tahu seseorang sedang mengalaminya atau tidak, dan kalau kita yang mengalaminya, menyapa orang lain mungkin bisa menjadi jalan bagi orang lain untuk membantu kita, jangan pernah merasa lemah karena mengalami kesepian.
0 notes
kanalblog · 3 months
Text
Penyebab Masyarakat Semakin Aktif Berwirausaha
Mengapa masyarakat semakin aktif menyelenggarakan kegiatan wirausaha? Di era modern ini, masyarakat semakin terbuka terhadap berbagai peluang dan potensi yang dapat diakses melalui kegiatan wirausaha. Fenomena ini menjadi semakin menarik dan mendapatkan perhatian yang signifikan. Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengapa masyarakat semakin aktif dalam menyelenggarakan kegiatan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
dinaandme · 1 year
Text
Request
Seseorang pernah berucap kepadaku. 
“Sampai jumpa di 10 tahun yang akan datang. Saat kita sudah menjadi manusia yang seperti apa kita mau.”
Momen haru tengah menyelubungi ruangan pada siang itu. Mendominasi untuk mengetuk pintu kasih paling dalam. Mengutarakan kerelaan untuk menjelma sebagai ucapan “baik, sementara cukup sampai disini.” Hingga momen tersebut dikenal sebagai segmentasi perpisahan. Bagian pahit dari setiap pertemuan baru.
Mengenal orang lain termasuk anugerah yang amat mahal. Berkolaborasi pada suatu tujuan dan diselesaikan dengan hasil akhir naik turun bagai saham warna merah kadang hijau. Perpisahan yang mengandung bawang, atau perpisahan yang sekedar lalu lalang sebagai bagian dari perjalanan. Tidak bisa sembarang request jika memang itu bukan jalannya. Ada momentum pertemuan, ada pelepasan.
Masyarakat Indonesia sering menyebut pertemuan singkat antar manusia itu adalah sudah bergelar teman. Meski jarang juga berbicara, sekedar memantau dan tahu dari kejauhan jika keberadaannya nyata. Gelar tersebut bisa disematkan.
Poin pentingnya adalah, jangan katakan sesuatu yang kau tidak bisa jamin di masa depan kala hatimu sedang membuncah bahagia, atau utara yang keluar kala diri sedang marah. Yang berucap tersebut adalah emosi, bukan diri terdalam. Lakukan sewajarnya, sebagaimana dirimu mengambil nafas atau kala mata berkedip tanpa perintah absolut. Jadikan itu suatu alur lumrah. Tetap mau bagaimanapun, hidup tidak pernah menemui titik salah.
5 notes · View notes
manasukablog · 5 months
Text
Membahas Persoalan Kota Metropolitan
Kota-kota metropolitan di berbagai belahan dunia adalah pusat kehidupan modern yang penuh dengan permasalahan dan peluang. Penduduk yang tinggal di kota-kota ini melibatkan diri pada beragam persoalan yang mempengaruhi hidup sehari-hari mereka. Artikel yang bersumber dari Materi Digital ini akan mengulas secara mendalam beberapa persoalan umum yang dihadapi oleh masyarakat kota metropolitan,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
sumbarlivetv · 6 months
Text
Sutan Riska Memimpin Persiapan World Water Forum ke-10 dengan Penuh Semangat di Bali
BALI –Sumbarlivetv.com- Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum APKASI, memimpin dan memberikan sambutan pada audiensi persiapan 2ND Stakeholder Consultation Meeting World Water Forum ke-10 yang berlangsung di Bali pada Selasa, (10/10/23). Turut hadir dalam acara tersebut, Presiden World Water Council (WWC) Loïc Fauchon, Menteri PUPR Basuki…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
gurindammedia · 7 months
Link
Ratusan masyarakat Kundur Barat menghadiri silaturahmi mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Kepri, sekaligus calon DPD RI
0 notes