Tumgik
#kesehatan mental
taufikaulia · 16 days
Text
Memvalidasi perasaan sendiri itu penting ternyata. Agar kamu tidak terjebak dalam kebingungan dan perasaan bersalah yang tidak semestinya ada.
— @taufikaulia
274 notes · View notes
supernote · 1 month
Text
Kondisi mental seseorang yang membaik artinya bukan berarti ia akan bahagia setelahnya. Namun ia akan bisa menerima kemalangan yang datang. Dengan memiliki keyakinan seperti,
"Aku bisa sengsara lagi, tetapi tidak apa-apa. Aku punya kekuatan untuk menanggungnya jika kemalangan itu datang."
—Doctor Slump Ending Episode
8 notes · View notes
aprilliouz · 1 month
Text
Tentang di mana kamu berada saat ini
Belajar untuk gak melihat titik seseorang berdiri dengan tatapan iri. Mungkin adanya perbandingan menjadi godaan untuk terus memaksakan diri supaya sesuai dengan standar orang lain. Seolah-olah kalo tidak sama artinya salah. Kalo berbeda, artinya kalah.
Padahal mungkin di titikmu dan di titiknya, kalian berdua sama-sama dihadapkan dengan tantangan. Masalahmu tak jadi lebih sepele hanya karena kamu belum ada di titiknya.
Mungkin belum sampainya di titik yang sedang orang lain pijak bukan karena kamu buruk. Tapi kamu memang belum layak.
Belum layak karena kamu masih disiapkan banyak bekal. Diberikan hal-hal lain yang bermakna di posisimu sekarang.
Jangan sampai, kamu kehilangan value. Kehilangan kesempatan menemukan hal-hal bermakna di tempatmu sekarang hanya karena pandanganmu terlalu fokus ke seberang.
Mari merayakan pencapaian mereka, Sambil belajar memahami betapa hebatnya mereka dengan segala apa yang dilaluinya untuk sampai di sana.
Sama sepertimu, Yang hebat untuk sampai di titikmu saat ini 🫰🏻❤️
5 notes · View notes
lembarkertas · 2 years
Text
Terkadang perasaan untuk bunuh diri itu muncul di beberapa orang. Temukan alasan untuk tetap hidup. Misalnya memandang foto orang yang disayangi, pergi ke tempat yang diinginkan, membaca buku yang belum pernah dibaca, atau sekadar mewarnai buku gambar.
Untuk orang terdekat: bangun suasana dan kondisi yang nyaman. Bangun juga support system bagi dia. Terpenting jadi pendengar yang baik.
77 notes · View notes
ourmetime · 1 year
Text
Tumblr media
Peluk jauh untukmu 🤗✨
25 notes · View notes
rangkaiansejalan · 22 days
Text
Kalau kamu berpikir jalan hidup orang lain terlihat begitu mudah dan indah, kamu mungkin hanya melihat hasil dari apa yang sudah dia perjuangkan.
Apa yang ada dibalik keberhasilannya, kamu tidak sepenuhnya mengetahui.
Kamu hanya melihat apa yang ingin dia perlihatkan.
Kalau kamu merasa tertinggal karena melihat banyak postingan teman di sosial media, nggak apa-apa kalau ada rasa sedih.
Terima yaa.. tapi kamu perlu ingat, kalau kamu merasa apa yang kamu lihat itu membuat kamu terpuruk dan rendah diri, tolong berhenti!
Kamu bisa memulainya dengan membiasakan tidak melihat 'story' teman-teman kamu untuk sementara, misalnya.
Lakukan untuk diri kamu sendiri, untuk menjaga kenyamanan dan keamanan diri kamu sendiri.
3 notes · View notes
poemstories · 5 months
Text
Ku kira aku sudah sembuh
Ternyata aku masih saja sakit
Aku ingin berteriak
"Hatiku, Tuhan!
Jiwaku, Tuhan!"
Sambil menangis meraung meronta
5 notes · View notes
kebonbelakang · 27 days
Text
4 apr 24
Kali ini aku menangisi diriku lagi, lagi dan lagi. Aku marah pada diriku yang marah, aku kecewa pada diriku yang kecewa.
Aku membenci setiap orang, terutama terdekatku, aku berharap bisa mengganti mereka. Dikepalaku mereka seakan mencemooh dibelakangku.
Aku kembali menahan tangisku ditempat umum. Sampai pada kesempatan aku tidak bisa menahan air mataku, dia perlahan menetes padahal aku sudah menahannya sekuat tenaga. Aku coba hapus air mata ini pelan pelan.
Aku berharap orang lain tau, aku berharap orang lain bertanya padaku. Aku marah dan kecewa dengan keadaan terutama dengan frustasi diriku dengan diriku.
Aku ingin pergi dari semuanya sungguh aku ingin mengganti semua orang itu, aku membenci orang orang aku membenci semuanya.
Allah, kenapa aku kembali pada hati seperti ini. Baiknya yang aku benci bukan teman baikku tapi dia dan mereka yang suka mencari perhatian…
Haruskah aku menikmati dan menjadikan semua ini menyenangkan. Bodoh aku tau diriku bodoh dan dungu….
2 notes · View notes
tulisanutin · 2 months
Text
Hi me.. Take good care of yourself, even though your mood is fluctuating, sometimes GERD relapses to the point of shortness of breath, but there are things you have to take care of, mentally, heart and mind must remain calm and don't panic, leave everything to GOD, because the path of heaven and the universe which will give the results..
Jakarta, 17 Feb 2023 | 22.16
3 notes · View notes
dearesthana · 4 months
Text
Ritual Pagiku
Orang bijak pernah berkata bahwa kebahagiaan bisa ditemukan di sekitar kita. Well, aku sudah membuktikannya. Soalnya, belakangan kualitas hidupku meningkat hanya karena satu kegiatan.
Coba tebak apa itu?
Jawabannya memasak.
The magic of cooking sebenarnya sudah kubuktikan sejak di Medan. Jadi, waktu homesick banget untuk pertama kalinya sama Jawa, hal pertama yang kupikirkan adalah makanannya. Di Medan tuh nggak ada warteg, guys. Masakan Jawa biasanya hanya ada di restoran tertentu, itu pun rasanya sudah dimodifikasi untuk mengikuti lidah orang Sumatera (aku pernah makan gudeg di Medan, malah mual karena udah beda banget rasanya). So, apa yang bisa kulakukan untuk bisa makan masakan Jawa yang ada di ingatanku? Yap, aku harus masak sendiri.
So, there I went. Setelah pulang kantor jam 5, aku pergi ke pasar dekat kosan (pasar di Medan ada yang buka sampai sore). Setelah itu, aku akan masak. Aku ingat sekali masakan pertama yang kubuat saking homesick-nya itu adalah...sup bening, wakaka. Di Medan nggak ada sup bening, nangis banget waktu akhirnya bisa makan itu T_T.
Nah, kali ini aku butuh keajaiban memasak dengan alasan yang berbeda. Setengah tahun belakangan, aku nggak banyak kegiatan selain bekerja dan ikut bootcamp. Kadang-kadang karena nggak ada kegiatan, aku jadi terlalu hooked sama ponsel. Kegiatan scrolling nggak jelas ini bahkan berlanjut sampai tengah malam. Gara-gara itu, aku kadang jadi punya pikiran negatif dan tidurku kurang nyenyak.
Aku akhirnya memutuskan memasak lagi.
Keseluruhan proses memasak itu kan mulai dari belanja ya. Makanya aku mulai punya "motivasi" buat bangun pagi. Simpel banget motivasinya: ngejar tukang sayur yang datang jam setengah 6 pagi, wakaka. Kalau belanja sendiri, pikirku, aku bisa belajar ulang harga-harga bahan makanan dan memilih yang kualitasnya bagus.
Aku ingat masakan pertamaku di rumah adalah makanan kesukaanku, oseng kerang dan tempe. Berkat memasak makanan itu, sekarang aku bisa bedain mana lengkuas, mana ketumbar, mana kunyit, dan mana jahe. Soalnya nih, biar kerangnya nggak amis, Mama dan Uti (eyang putriku) biasanya menambahkan lengkuas dan daun salam waktu memasak. Kadang-kadang kalau ada, bakal nambahin serai juga.
Uyey, udah lolos ujian jadi istri idaman, haha.
Selesai masakan yang simpel, aku mulai coba yang agak ribet: beef teriyaki dan oseng daging sapi. Aku belanja bahannya di Superindo dekat rumah, kemudian marinasi daging semalam sebelumnya. Gobloknya, jahenya bukan digeprek, tapi malah kupotong cacah. Alhasil bukan beef teriyaki, tapi jadi beef with jahe everywhere. Tapi terharu banget sekeluarga tetap makan itu sampai habis, wakakakaka.
Aku panik-panik gimana gitu waktu itu beef teriyaki nya dikirim ke Semarang buat Uti, gegara omku datang dan makan masakanku. Ternyata, Mama sama Om takut Uti iri karena Om udah pernah cicipin masakanku. Buru-buru deh aku telepon Uti begitu Om udah pulang, "Ti, itu dibawain beef teriyaki dari rumah. Tapi kayaknya tuh bakal ada jahenya deh, hehe. Maaf ya, semoga suka,".
"Nggak apa-apa, to. Kan tetep ini masakannya Mbak Nisa. Makasih ya, sekarang pinter masak ya Mbak Nisa," kata Uti.
Well, sejak itu, aku jadi mencoba menyusun rutinitas baru. Bangun pagi tanpa tidur lagi, kemudian ke tukang sayur jam setengah 6 pagi, siapin bahan-bahan, mandi, kerja, masak, istirahat makan siang. Perubahan itu kecil dan nggak signifikan, tetapi mengubah banyak hal dalam hidupku. Aku jadi lebih mudah tidur sebelum jam 12 malam. Bahkan nih ya, AKHIRNYA kemarin aku ketiduran dari jam setengah 10 malam, kemudian kebangun jam 2 pagi.
I was like, "Ya ampun, ya ampun, akhirnya aku ketiduran! Ih ternyata aku bisa tidur normal lagi!".
Besides, aku happy banget setiap kali lihat masakanku berkurang sedikit demi sedikit karena Papa dan Mama makan. I mean, ini pertama kalinya aku memasak bukan cuma buat diriku sendiri, tetapi buat orang lain juga. Pasti kan bakal ada drama keasinan lah, kurang bumbu lah, kurang manis lah. Yet, they still eat it happily. Kadang dibercandain juga kalau keasinan atau gimana gitu.
Seeing the look of happiness when your loved ones eat your cooking literally hits differently.
...
Jujur, makanan adalah hal yang paling membahagiakan untukku. It gives a little happiness waktu ngebayangin berbagai macam makanan yang bisa kucicipi. Aku hobi menyimpan berbagai rekomendasi restoran, especially yang buffet dan all you can eat.
So, my key to happiness is simple: a good food.
And now, especially, when it is something I cook.
2 notes · View notes
apriliakinasih · 5 months
Text
Tumblr media
Kebiasaan baruku beberapa hari ini: menulis pujian buat diriku sendiri. Jujur, selain karena terpengaruh drama Korea "Daily Dose of Sunshine", aku juga sadar sih selama ini terlalu "mendengarkan" kritik batinku yang cenderung negatif dan sangat tajam. _And I trust what it says all this time. How silly of me._🥲
Jadi, menurutku, kebiasaan baru ini membantu menyadarkan diriku sendiri bahwa ternyata aku ngga seburuk itu, ngga seburuk apa yg dibilang kritik batinku.
Bahwa ternyata, meskipun segala sesuatu tidak berjalan sesuai dengan yang aku harapkan, tapi aku punya kemenangan-kemenangan kecil setiap harinya, dan itu harus kurayakan. 🙂
2 notes · View notes
saudarimu · 5 years
Text
Aku ingin dakwah melalui skripsi
Saat ini aku sedang membaca buku berjudul Art of Dakwah yang ditulis oleh seorang pengemban dakwah yang sudah banyak tulisan dan buku beliau sangat menginspirasiku. Buku ini termasuk salah satu di antara beberapa buku visual ditulis oleh ustad Felix Siauw dan didesain oleh Emeralda Noor Achni.
Tampilan luar dan dalam buku ini menarik dan lucu banget. Nuansa merah jambu yang manis dan eye catching banget buat manusia visual seperti aku. Tidak ada alasan untuk melewatkan buku ini dalam list bacaanmu. Sama seperti beberapa buku beliau yang sudah kubaca sebelumnya, tulisannya ringan, bahasa yang santai, memunculkan kata “oh iya ya” secara otomatis, penuh dengan ilustrasi, berwarna, sangat tidak membosankan dan mengajakku untuk membalikkan lembar ke halaman selanjutnya, selanjutnya lagi, kemudian seterusnya sampai selesai.
Sebenarnya tujuan aku menulis tulisan ini bukan untuk mereview buku itu secara keseluruhan sih. Tulisan di atas sekadar mengungkapkan kesanku ketika membaca buku Art of Dakwah ini dan kesanku dengan buku-buku Ustad Felix yang lain.
Aku sudah membaca sampai bab 6 tentang tata cara berdakwah. Ketika bacaanku tiba pada penghujung halaman, aku tetiba teringat dengan judul usulan skripsi yang kuajukan pertama kali. Judul itu sampai saat ini belum diterima oleh dosenku. Entah karena susunan penulisanku kurang meyakinkan beliau atau karena menurut beliau penelitian itu lumayan sulit untuk dilakukan. Usulan skripsiku yang pertama itu berjudul “Efektivitas pelatihan Islamic parenting terhadap penurunan perilaku kekerasan orangtua pada anak.” Lalu apa hubungan antara bab 6 tata cara berdakwah dan judul usulan skripsiku?
Mungkin dalam tulisan ini aku hanya sekadar menghubung-hubungkan sesuatu yang penting juga tidak penting, sekaligus menyisipkan sedikit curhatanku tentang judul skripsi yang dua bulan belakangan ini membuatku galau dan jadi tidak bersemangat. Hampir putus asa kalau saja aku tidak mengingat ada Allah satu-satunya penguat dan penolongku. Tapi aku benar-benar menemukan ide menulis tulisan ini dari menghubungkan bab 6 dan judul skripsi itu.
Judul skripsi itu aku niatkan sebagai dakwahku. Aku sangat mencintai Islam dan sangat tertarik pada bidang psikologi perkembangan, terutama parenting. Sebab keinginanku sebagai seorang ibu di masa depan insyaAllah adalah membimbing anak menjadi shalih dan shalihah serta membentuk peradaban Islam yang dimulai dari ruang lingkup kecil yaitu keluarga. Ketinggian banget ya bahasaku. Aku berharap besar dengan diterimanya pengajuan judul itu, sembari aku melakukan penelitian sebagai syarat kelulusan, aku juga dapat mendakwahkan Islam kepada ibu-ibu tentang metode parenting Islam sesuai tuntunan Rasulullah. Namun, sampai saat ini Allah belum berkehendak untuk mengabulkan harapanku. Maka tidak ada yang dapat kulakukan kecuali bersabar, tawakkal, dan tetap berikhtiar.
Pertama-tama mungkin aku akan sedikit mereview dan mengutip tulisan dari bab 6 buku Art of Dakwah. Kita sebagai ummat Islam sudah sangat paham bahwa Rasulullah saw adalah individu yang kepadanya setiap manusia layak mengalamatkan panduan dan tuntunan dalam berperilaku, termasuk berdakwah. Sebagaimana Allah berfirman :
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Terjemahan QS. Al-Ahzab: 21)
Ustad Felix dalam bukunya mengemukakan bahwa tata cara dakwah yang benar dan diridhoi oleh Allah telah dicontohkan oleh Rasulullah. Yaitu dakwah yang akan menghasilkan. Sebab ketika kamu sudah berniat berdakwah, bukan berarti kamu bisa berdakwah semaumu. Tentu harus mengikuti cara yang sudah ditempuh Rasulullah. Dan tiga ciri utama dakwah Rasul, yaitu 1) tidak menggunakan kekerasan, 2) mengubah pemikiran, dan 3) menyentuh wilayah politis.
Di halaman selanjutnya, beliau memaparkan 3 tahapan dakwah. Tahap pertama, ketika Islam belum dikenal dan masih sedikit pengikutnya, Rasulullah membina para sahabat di rumah Arqam bin Abi Arqam. Rasulullah menanamkan akidah Islam yang kokoh sebagai prinsip para sahabat. Menjadikan tauhid sebagai inti dari hidup mereka, serta halal dan haram sebagai penentu hidup mereka.
Tahap kedua, Rasulullah menjadikan sahabat sebagai agen-agen perubahan. Menjadi pengemban dakwah kepada kaum Arab jahiliyah. Kemudian mulai berdakwah secara terang-terangan, sehingga menimbulkan reaksi yang bertentangan.
Tahap ketiga, yaitu berdakwah dengan kekuasaan setelah Madinah menjadi negeri kaum muslim. Negara pertama yang menerapkan syariat Islam secara keseluruhan. Menjadikan Al-Quran dan As-Sunnah sebagai asasnya serta Rasulullah sebagai pemimpinnya.
Ada satu paragraf dalam bab itu yang kemudian kukoneksikan dengan judul usulan skripsi, revisi, dan beberapa masukan dari dosenku.
“Begitulah dakwah kebenaran, memang senantiasa melawan sesuatu yang salah dan telah lama berakar. Namun ini dilakukan Rasulullah, untuk menunjukkan yang mana yang haq dan yang mana yang bathil. Menyampaikan rusaknnya sistem jahiliyah Arab, seperti menganggap remeh perempuan, praktek riba yang menguntungkan yang kaya dan mematikan yang miskin, keyakinan-keyakinan akan sesembahan selain Allah dan takhayul di Masyarakat, sampai sistem pemerintahan yang zalim, semua ditunjukkan kesalahannya, dan menawarkan kepada mereka sebuah pengganti yang jauh lebih adil dan baik, solusi Islam atas semuanya.” (Hal. 66)
Dalam latar belakang usulan skripsiku, aku memaparkan fenomena kekerasan orangtua pada anak yang hingga pada saat ini masih menjadi perhatian dan pembicaraan di masyarakat. Aku tentu sepakat dan paham betul bahwa tidak mudah mengubah perilaku yang sudah mendarah daging dalam diri sekelompok individu, yang bahkan sudah menjadi budaya dalam satu wilayah dan standar benar atau salahnya perilaku mereka menggunakan pemahaman mereka, sementara tuntunan memperlakukan anak menurut Islam sudah tidak dihiraukan lagi. Termasuk perilaku kekerasan yang secara tidak sadar dilakukan dan dibenarkan oleh sebagian besar orangtua pada anak.
Mungkin ada orangtua yang menganggap bahwa perilaku seperti memukul, menjitak, mencubit, menjewer, memerahi secara berlebihan, membentak, memaksa, mengekang, dan mencela anak merupakan perilaku salah yang dianggap sebagai kekerasan. Apalagi di waktu dan tempat serta dengan alasan yang tidak dapat dibenarkan. Namun yang sangat memprihatinkan adalah masih ada sebagian besar orangtua menganggap perilaku di atas tidak termasuk ke dalam perilaku kekerasan pada anak. Bahkan perilaku itu dianggap wajar dan dibenarkan sebagai pemberian hukuman pada anak agar tidak melakukan perbuatan yang dilarang atau tidak mematuhi keinginan orangtua.
Nah, sebagaimana Rasulullah ketika berdakwah beliau hendak mengubah pikiran kaum Arab jahiliyah yang salah, telah lama berakar dan menjadi budaya turun temurun dari nenek moyang mereka, aku pun berniat meluruskan pemahaman dan pola pikir orangtua mengenai perilaku salah yang dibenarkan pada anak melalui pelatihan Islamic parenting ini.
Sayang sekali sang penentu diterima atau tidaknya judulku berkeyakinan bahwa kecenderungan perilaku kekerasan orangtua pada anak mustahil untuk diturunkan hanya dengan pelatihan. Kalau pun bisa kemungkinannya akan sangat kecil. Teori-teori dan hasil penelitian terdahulu telah kupaparkan tentang bagaimana Islam begitu sempurna dan rinci mengatur metode pengasuhan orang tua, bagaimana cara memperlakukan anak, bagaimana cara menghukum anak, pada saat usia berapa dan dengan alasan apa orangtua dapat menghukum anak. Bahkan ada pemaparan bukti bahwa hingga saat ini di zaman ini masih ada orangtua yang melakukan kekerasan pada anaknya sebagai hukuman. Tapi tetap saja beliau memiliki dalih untuk tidak menerima judulku. Beliau bilang, aku tidak akan bisa mengubah perilaku seseorang. Kalau pun bisa akan memakan waktu yang lama. Aku juga tidak bisa memungkiri hal itu sih.
Tapi aku tetap percaya, seburuk apa pun perilaku seseorang, berapa lama pun perilaku salah itu telah mendarah daging dan turun temurun dari orangtua-orangtua mereka sebelumnnya, sebagaimana perilaku kaum Arab jahiliyah yang diturunkan dari nenek moyang mereka, dengan mengubah akar dari pemahaman mereka yaitu pemikiran atau pola berpikir sebagaimana tata cara dakwah yang Rasul ajarkan, maka perilaku kekerasan itu pun dapat berubah.
Lalu dijelaskan oleh Ustad Felix dalam bukunya, ada dua cara yang dapat digunakan untuk mengubah perilaku seseorang yaitu melalui pembiasaan dan melalui cara berpikir. Mengubah perilaku melalui pembiasaan membutuhkan waktu yang tidak cepat, cukup berat, usaha yang besar dan perlu istiqamah. Sedangkan, perubahan melalui pemikiran tidak membutuhkan usaha yang berat bagi individu yang diubah pikirannya, tapi membutuhkan keahlian bagi si pengubah pemikiran, kabar baiknya perubahan melalui pemikiran ini akan bertahan lebih lama. Aku mengutip satu lagi paragraf di bawah ini.
“Bila kita ingin mengubah perbuatan seseorang maka kita harus mengubah pemikirannya terlebih dahulu. Karena perbuatan itu sangat dipengaruhi oleh kecenderungan. Sedangkan kecenderungan dipengaruhi oleh pemahaman yang diyakini. Pemahaman dipengaruhi oleh cara berpikir, dan cara berpikir ditentukan oleh informasi yang tersimpan di dalam benak manusia. Jadi, mengubah informasi bisa mengubah perbuatan seseorang. Ini perubahan yang datang dari dalam diri, dan biasanya bertahan lama dan berdampak lebih besar.” (Hal. 86)
Mungkin Allah belum memberikanku kesempatan untuk mendakwahkan tentang pengasuhan secara Islam kepada orangtua yang ada di sekitarku. Selain karena keterbatasan ilmuku, masih ada banyak sekali faktor penghambat dalam diriku. Meskipun bukan aku yang mendapatkan kesempatan mendakwahkannya saat ini, aku tidak akan berhenti sampai di sini. Sebab menyampaikan kebenaran adalah bukti cintaku kepada Allah, cintaku kepada Rasul, cintaku kepada Islam dan cintaku kepada ummat Muslim. Aku tetap ingin membawa Islam kepada orang-orang di sekitarku agar mereka turut merasakan keindahan Islam yang kurasakan. Termasuk pada ranah kecil seperti pengasuhan yang dampaknya akan begitu besar dalam membentuk anak-anak menjadi generasi selanjutnya yang berakhlak mulia dan berideologi Islam.
Kalimat penutup tulisan ini dariku, jangan pernah berputus asa dalam menyampaikan kebenaran. Sebab beratnya mempertahankan bab 1 untuk kemudian didakwahkan dan diterapkan pada masyarakat mungkin tidak sama beratnya ketika Rasulullah mendakwahkan dan menerapkan Islam kepada masyarakat. Tetap kibarkan benderamu di langit wahai pengemban dakwah.
Ditulis di Gowa tanggal 12 Januari 2019
2 notes · View notes
aprilliouz · 2 months
Text
Tumblr media
5 notes · View notes
lihelwaa · 8 months
Text
Aku di Tahun 2005
Kebiasaan setiap sore, senyuman orang lain, pergi kemana saja tanpa beban.
Waktu dimana aku belum merasakan trauma dan hal yang tidak mengenakkan. Dijauhi, difitnah, dikhianati, dan hanya dijadikan bahan gunjingan.
2 notes · View notes
kesehatanmental · 1 year
Text
Kesehatan Mental Kunci Kebahagiaan
Tumblr media
Kesehatan mental merupakan keadaan kesehatan yang berkaitan dengan keahlian seorang buat memproses data, merespon suasana, berhubungan dengan orang lain, serta menanggulangi emosi serta tekanan pikiran tiap hari. Kesehatan mental yang baik bisa mempengaruhi kesejahteraan secara totalitas, semacam tingkatkan keahlian buat membongkar permasalahan, tingkatkan kreativitas, serta tingkatkan produktivitas dalam kehidupan tiap hari LJO777.
Dalam kesehatan mental, ada sebagian aspek yang bisa mempengaruhi kesehatan mental seorang, semacam aspek biologis, psikologis, serta area. Aspek biologis bisa meliputi kendala genetik, ketidakseimbangan hormon, serta pergantian struktur otak. Aspek psikologis bisa meliputi pengalaman masa kecil, trauma, serta permasalahan psikologis semacam tekanan mental, kecemasan, serta kendala bipolar. Aspek area bisa meliputi tekanan pikiran di tempat kerja, permasalahan keuangan, ikatan yang kurang baik, serta area yang tidak sehat.
Kesehatan mental yang kurang baik bisa menyebabkan sebagian akibat negatif pada seorang, semacam penyusutan mutu hidup, penyusutan produktivitas, serta kenaikan resiko penyakit raga serta kendala psikologis yang lebih sungguh- sungguh. Oleh sebab itu, sangat berarti buat melindungi kesehatan mental yang baik lewat bermacam metode, semacam olahraga secara tertib, rehat yang lumayan, serta mengelola tekanan pikiran.
Salah satu metode buat melindungi kesehatan mental merupakan dengan melindungi penyeimbang dalam hidup, semacam menghabiskan waktu dengan hobi serta kegiatan yang mengasyikkan, serta membenarkan terdapat waktu buat bersantai serta melepas tekanan pikiran. Tidak hanya itu, menjalakan ikatan sosial yang positif serta mempunyai sokongan dari orang yang terpercaya pula bisa menolong melindungi kesehatan mental.
Meningkatkan keahlian buat mengelola emosi serta tekanan pikiran pula bisa menolong melindungi kesehatan mental yang baik. Misalnya, dengan belajar metode respirasi yang dalam serta relaksasi, ataupun dengan mencari dorongan handal buat menanggulangi permasalahan kesehatan mental yang sungguh- sungguh.
Melindungi kesehatan raga pula bisa mempengaruhi kesehatan mental, semacam dengan makan santapan sehat serta balance dan berolahraga secara tertib. Berolahraga bisa menolong membebaskan endorfin yang bisa tingkatkan mood serta meredakan tekanan pikiran.
Dikala mengalami permasalahan kesehatan mental, sangat berarti buat mencari dorongan handal. Misalnya, dengan bertanya dengan psikolog ataupun psikiater buat memperoleh penindakan yang pas. Pengobatan bisa menolong menanggulangi permasalahan kesehatan mental serta membetulkan kesehatan mental secara totalitas.
Kesehatan mental pula bisa dipengaruhi oleh aspek sosial, semacam stigmatisasi yang masih terdapat terhadap permasalahan kesehatan mental. Stigmatisasi bisa menimbulkan seorang merasa malu ataupun tidak aman kala terletak pada kondisi soasial LJO777.
Terdapat banyak aspek yang bisa mempengaruhi kesehatan mental seorang. Sebagian di antara lain tercantum:
Tekanan pikiran: Stress merupakan sesuatu keadaan yang bisa terjalin pada manusia kala mengalami suasana ataupun tekanan yang kelewatan. Keadaan ini bisa berakibat pada kesehatan mental serta raga seorang. Stress ialah reaksi natural dari badan buat menolong kita mengalami suasana yang menantang ataupun beresiko. Tetapi, bila tekanan pikiran berlangsung selalu serta tidak diatasi dengan baik, perihal itu bisa menimbulkan akibat yang merugikan untuk kesehatan.
Stress bisa diakibatkan oleh bermacam aspek, semacam suasana di tempat kerja, permasalahan keuangan, konflik dalam ikatan, ataupun permasalahan kesehatan. Tiap orang bereaksi berbeda terhadap tekanan pikiran, namun sebagian indikasi yang universal dirasakan oleh orang yang hadapi tekanan pikiran merupakan keletihan, ketidakmampuan berkonsentrasi, pergantian mood, serta ketidakmampuan tidur dengan nyenyak. Indikasi lain yang bisa jadi timbul tercantum sakit kepala, sakit perut, serta kenaikan tekanan darah. Ada 2 tipe tekanan pikiran, ialah tekanan pikiran kronis serta tekanan pikiran kronis. Tekanan pikiran kronis merupakan tekanan pikiran yang terjalin kala kita mengalami suasana yang menantang dalam waktu pendek, semacam mengalami tes ataupun presentasi di depan universal. Tekanan pikiran kronis umumnya bisa diatasi dengan kilat sehabis suasana yang menantang tersebut berakhir. Tetapi, bila tekanan pikiran berlangsung selalu dalam jangka waktu yang lama, perihal itu bisa jadi tekanan pikiran kronis. Tekanan pikiran kronis merupakan tekanan pikiran yang berlangsung dalam waktu yang lama serta bisa berakibat pada kesehatan secara totalitas. Tekanan pikiran kronis bisa diakibatkan oleh suasana yang menantang semacam beban kerja yang kelewatan, permasalahan keuangan, ataupun permasalahan ikatan yang berlarut- larut. Tekanan pikiran kronis bisa tingkatkan resiko terbentuknya permasalahan kesehatan, semacam tekanan mental, kecemasan, penyakit jantung, serta diabet.
Kendala kesehatan mental: Sebagian orang bisa hadapi kendala kesehatan mental semacam tekanan mental, kecemasan, bipolar, serta kendala makan. Kendala kesehatan mental ini bisa mempengaruhi kesehatan mental seorang serta bisa memerlukan penyembuhan kedokteran serta sokongan psikologis.
Aspek area: Aspek area semacam kekerasan, penyalahgunaan, serta ketidakstabilan keluarga bisa mempengaruhi kesehatan mental seorang.
Penyalahgunaan zat: Penyalahgunaan zat semacam narkoba ataupun alkohol bisa mengganggu kesehatan mental seorang serta tingkatkan resiko terbentuknya kendala kesehatan mental.
Trauma: Trauma bisa mempengaruhi kesehatan mental seorang serta bisa merangsang terbentuknya kendala kesehatan mental semacam tekanan pikiran pascatrauma serta kendala tekanan pikiran kronis.
Buat melindungi kesehatan mental yang baik, sebagian perihal yang bisa dicoba antara lain:
Rehat yang lumayan: Yakinkan Kamu memperoleh waktu rehat serta tidur yang lumayan tiap hari buat mengembalikan tenaga serta memulihkan diri.
Berolahraga secara tertib: Berolahraga secara tertib bisa menolong kurangi tekanan pikiran serta tingkatkan mood Kamu.
Makan santapan sehat: Makan santapan sehat serta balance bisa menolong memelihara kesehatan raga serta mental Kamu.
Mengelola tekanan pikiran: Cari metode buat kurangi tekanan pikiran dalam hidup Kamu, semacam meditasi, yoga, ataupun respirasi dalam.
Berdialog dengan seorang: Bila Kamu merasa tertekan ataupun takut, carilah seorang yang dapat didengarkan buat menolong menanggulangi permasalahan Kamu.
Melindungi ikatan sosial: Pertahankan ikatan yang positif dengan orang- orang di dekat Kamu, semacam sahabat serta keluarga, serta cari peluang buat berjumpa orang baru.
Melindungi penyeimbang dalam hidup: Cari waktu buat melaksanakan kegiatan yang mengasyikkan serta membuat Kamu senang, semacam hobi ataupun waktu luang.
Melindungi area yang sehat: Perhatikan area dekat Kamu, tercantum tempat kerja serta rumah, serta usahakan supaya area tersebut bisa menunjang kesehatan mental Kamu.
Mencari dorongan handal: Bila Kamu hadapi permasalahan kesehatan mental yang sungguh- sungguh, pertimbangkan buat mencari dorongan dari handal kesehatan mental.
Sebagian identitas yang menampilkan kesehatan mental yang tersendat ataupun terdapatnya permasalahan kesehatan mental yang butuh diatasi antara lain:
Perasaan takut ataupun takut yang kelewatan, kerap merasa risau, tegang, ataupun tidak aman.
Perasaan pilu ataupun sedih hati yang kelewatan, yang berlangsung lama serta tidak dapat diatasi dengan gampang.
Pergantian sikap yang signifikan, semacam kehabisan atensi pada aktivitas yang biasa dicoba, kesusahan berkonsentrasi, susah mengingat suatu, ataupun keletihan secara raga.
Pergantian dalam pola makan ataupun tidur, semacam susah tidur ataupun tidur sangat banyak, lenyap nafsu makan ataupun malah makan kelewatan.
Hadapi pergantian atmosfer hati yang kerap serta seketika, kerap merasa marah, gusar, ataupun gampang tersinggung.
Hadapi indikasi raga yang tidak dapat dipaparkan secara kedokteran, semacam sakit kepala, perih otot, sakit perut ataupun sesak nafas.
Merasa kebimbangan, ataupun tidak dapat menguasai suasana ataupun perasaan diri sendiri.
Terisolasi dari area sosial, merasa susah buat berhubungan dengan orang lain, serta menjauhi interaksi sosial LJO777.
3 notes · View notes
rangkaiansejalan · 2 months
Text
Kalau kamu cerita luka batinmu dan ceritamu dihakimi dengan mengatakan kamu harus lebih bersyukur karena hidupmu masih lebih beruntung dibandingkan orang lain, berarti kamu belum cerita ke orang yang tepat.
Sini aku kasih tahu, kalau nggak ada luka batin yang sepele. Luka batin yang dirasakan tiap orang itu sama pentingnya untuk dipulihkan.
Setiap orang membawa beban dari perjalanan hidupnya sesuai takarannya masing-masing.
Tugas kamu bukan menghakiminya, jadi tolong kalau kamu nggak bisa bantu, diam lebih baik.
4 notes · View notes