Tumgik
#kontemplasi
edgarhamas · 7 months
Text
Emang Boleh Sepeka Itu?
(Tadabbur Surat At Taubah 40)
@edgarhamas
Salah satu momen yang barangkali akan meruntuhkan 'sok kuatnya' kita, adalah ketika seseorang tanpa ada angin dan badai tiba-tiba bertanya, "kamu lagi nggak baik-baik aja ya?"
Kita seperti dibaca olehnya, tepat di halaman terpenting; saat orang-orang sama sekali tak peduli.
Ketika yang lain membaca kita sebagai orang kuat dan tangguh, selalu tersenyum dan teguh padahal di dalamnya terseok-seok; lalu kita terbaca bahwa kita tak baik-baik saja.
Saya pun pernah akhirnya menangis sesenggukan karena pertanyaan sederhana itu, "kamu ga baik-baik aja ya?"
Seseorang yang mampu membaca kita, biasanya ia pun pernah melalui badai hidup yang sama, cobaan yang sama bahkan lebih berat.
Maka ia melihat cukup dari menunduk lesunya kita, atau dari helaan napas yang berat sambil duduk terkulai di kursi. Dari mata sayu yang kurang tidur itu.
Dan kau tahu? Ada kisah manusia paling tajam kepekaannya pada seseorang terabadikan dalam Al Qur'an. Di saat harus melakukan misi berat antara hidup dan mati, dikejar oleh pembunuh dengan janji upah sangat tinggi.
Kalimat itu terucap di gelap gua nan sempit, "jangan bersedih..."
Ialah baginda Rasulullah. Gua Tsur nan sempit dan gelap itu beliau jadikan tempat bersembunyi bersama sahabatnya, Abu Bakr.
Padahal beliau sendiri sedang terancam, tegang dalam kejaran musuh. Tapi beliau tenangkan Abu Bakr, "Jangan engkau bersedih, sungguh Allah bersama kita.” (QS At Taubah 40)
Bagaimana rasanya menjadi Abu Bakr dalam situasi itu?
Bisa saja Rasul tak berkata apa-apa, tak melakukan dan menasihati apa-apa. Tapi, Rasul tenangkan sahabatnya; karena Rasul peduli. Beliau peduli pada keadaan orang lain bahkan di saat paling berat. Shalallahu alaihi wasallam.
Jika bertemu orang yang mampu membaca bahwa dirimu sedang tak baik-baik saja saat yang lain tak peduli, pasti kau akan mengenangnya dalam memori teristimewa.
Dan, begitulah Abu Bakr menjadi perisai dan pembela Rasul paling perkasa. Karena Rasul peduli pada sahabat-sahabatnya.
"Kala itu Rasul sedang berhadapan pada tugas besar bernama hijrah yang dirongrong kaum musyrikin" kata Syaikh Abdullah Balqasim, "tapi, beliau tidak lupa untuk menghibur sahabatnya yang bersedih. Maka tak ada alasan bagi kita untuk tidak peduli pada sahabat kita."
masyaAllah!
Aku tahu kita seringkali tak baik-baik saja. Kamu bisa saja tak peduli, bisa saja tak pakai hati, karena kamu sendiri sudah remuk redam.
Tapi percayalah, salah satu hal yang kau butuhkan untuk mengobati kusamnya hidup itu adalah peduli. Dunia sudah kejam, kita jangan ikut-ikutan.
572 notes · View notes
journal-rasa · 2 months
Text
Ibadah Terlama, Bukan Menikah
Menikah memang ibadah jangka panjang, tapi bukan berarti adalah ibadah terlama.
Jadi, beberapa waktu lalu aku melihat video anak-anak Palestina yang penampilannya lusuh berlumuran noda sisa peperangan. Namun sinar wajah mereka begitu memancarkan keteguhan dan keyakinan.
Sang pengambil video mengajukan beberpa pertanyaan padanya, pertanyaan khas kanak-kanak seperti:
"Siapa tuhanmu?"
Allah
"Apa agamamu?"
Islam
"Siapa nabimu?"
Muhammad, shalallahu 'alaihi wassalam
"Apa kitabmu?"
Qur'an
"Apa ibadah yang paling utama?"
Jujur, aku kaget pas denger jawaban anak-anak kecil itu ketika ditanya tentang "Apa ibadah paling utama?"
Karena ternyata, jawaban mereka bukan shalat, bukan puasa, bukan zakat, sedekah, haji apalagi menikah.
Jawaban mereka adalah, Tauhid.
Yup! Tauhid.
Ibadah paling utama sekaligus paling lama. Karena menjalaninya perlu waktu seumur hidup. Gak peduli kamu masih bujang, gadis, menikah, gak menikah, janda, duda, selama kamu masih bernyawa, selama itu pulalah kamu wajib memegang erat tauhid.
Eh, kamu paham gak maksudnya? Bukan, ini bukan perkara murtad gak murtad aja.
Gini, ketika kamu hidup bertauhid. Ketika kamu yakin bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Esa, yang tidak membutuhkan siapa-siapa, yang maha berkuasa atas segalanya,
Maka, ketika suatu saat nanti kehidupan kamu berada di titik terendah yang paling rendah sekali pun, kamu gak akan pernah terpikir untuk bunuh diri, untuk menyerah.
Karena kamu yakin bahwa Allah pasti akan menolong kamu, entah bagaimana pun caranya. Akhirnya kamu dipaksa ikhlas untuk melepaskan semuanya... dan hanya berpasrah kepada-Nya.
Inilah kenapa surat Al-Ikhlas (Qul huwallahu Ahad) justru isinya tentang tauhid, bukan tentang 'ikhlas'.
Karena esensi dari kata 'ikhlas' sendiri akan merujuk pada tauhid. Dzat yang tunggal. Dzat yang nasib semua makhluk bergantung pada-Nya. Dzat yang tidak mempunyai sifat seperti makhluk-Nya (beranak dan diperanak). Dzat yang tidak ada sesuatu apa pun yang bisa setara dengan-Nya.
Iya, karena hanya ketika kita berada di titik terbawah sajalah kita baru menyadari tentang betapa kecilnya diri kita. Betapa kita membutuhkan Yang Lebih Besar dari kita, yang hanya satu-satunya, yang mampu menolong kita, suatu Dzat yang lebih besar, yang tidak terjangkau oleh akal makhluk-Nya, tapi dapat menjangkau seluruh urusan makhluk-Nya.
🌸🌸🌸
Jadi, please tolong jangan lagi bilang kalau "menikah adalah ibadah terlama", dan kalau ada yang posting kata-kata kayak gitu, tolong diingetin, dikasih tau.. please... karena efeknya fatal banget..
Ketika seseorang menganggap bahwa "menikah adalah ibadah terlama", maka yang belum menikah jadi takut buat menikah. Dan yang sudah menikah tapi malah saling mendzalimi sesama, jadi takut untuk bercerai.
Padahal cerai itu halal lho. Cerai itu solusi, bukan parameter kualitas diri.
🌸🌸🌸
Ketika kita paham bahwa tauhid adalah ibadah paling utama dan paling lama, maka kita gak akan mempermasalahkan lagi apakah seseorang itu bisa membina rumah tangga atau malah gagal, karena kita tahu bahwa takdir setiap manusia itu digenggam Allah.
Mempertahankan keutuhan rumah tangga itu perbuatan yang mulia, tapi tolong diingat bahwa kehidupan, dan planet Bumi ini, bukan hanya milik orang-orang yang menikah.
Hey, menikah bahkan gak termasuk rukun Islam?!
260 notes · View notes
penaalmujahidah · 3 months
Text
Ya Rabb, kepadaMu aku mengakui bahwa aku tak berdaya, aku merasakan kecewa saat hal-hal yang aku inginkan terjadi di luar harapan. Saat itu aku menangis, tetapi ada rasa syukur ketika aku masih diberi kesadaran untuk menyusuri labirin takdir meskipun dengan langkah terhuyung.
Ya Rabb, di setiap rasa sakit yang Engkau izinkan terjadi, aku percaya ada kekuatan tersembunyi yang ingin Engkau bangkitkan dalam diriku. Karena selama ini aku buta terhadapnya, dan tak menyadarinya.
Berkali-kali aku lebam, tapi aku percaya bahwa luka-luka itu bisa sembuh tepat pada waktunya. Berkali-kali aku khawatir mengarungi arus takdir, tapi kenyataannya Engkau selalu membimbingku untuk bisa menyelesaikan setiap episodenya dengan baik.
Setiap kegagalan, kesakitan, rasa kecewa, memapahku menjadi pribadi yang tangguh, bijaksana, lebih hati-hati, dan yang paling istimewa adalah saat mampu menyibak kode rahasia bahasa cinta-Mu.
Untuk kali ini, esok dan seterusnya. Bimbing aku ya Rabb agar aku tidak tersesat dalam menapaki labirin takdir yang aku belum tau bagaimana medan di depannya.
@penaalmujahidah
90 notes · View notes
yurikoprastiyo · 4 months
Text
Seringkali kita membutuhkan kontemplasi, dimana kita sejenak bermain dengan pikiran sendiri. Itu seperti menyusuri labirin yang tak terduga di antara pikiran-pikiran yang melompat. Di sana, kita menemukan momen-momen yang tenang dan bermuara pada penemuan jawaban-jawaban kecil dalam keheningan yang memikat.
135 notes · View notes
dinisuciyanti · 4 months
Text
Ditinggal
Kenal dengan 3 orang teman pria yang ditinggal meninggal istrinya (1 orang sakit, 2 orang pasca melahirkan), 2 pria itu juga harus menjaga bayinya yang baru lahir.
Mendengar itu, seketika nyessss. Kok bisa? mereka dulu serasi banget, pas masih pacaran di kampus. Siapa sangka, menikahnya baru beberapa tahun, lalu salah satunya dipanggil Allah.
Hal ini menjadi refleksi diri, bahwa se-ingin-nya menikah dan hidup berpuluh tahun dengan pasangan, masih ada takdir meninggal yang enggak tau kapan.
Jujur, aku ingin menikah, tapi gak se-desperate itu juga, ada hal lain yang masih bisa dilakukan selain questioning kenapa ini kenapa itu. Pun dengan kejadian teman perempuan yang meninggal, meninggalkan suami dan bayinya, rasanya ingin bilang ke diri sendiri, "hey persiapkan juga kemungkinan kamu meninggalkan suami dan bayi mu di usia pernikahan seumur jagung".
Rasanya, urusan menikah, sekolah, atau meninggal, yang mana yang duluan, udah pasrah aja. Menjadi pribadi yang baik dan benar aja, gak banyak ngeluh, dan tetap mengisi waktu dengan hal baik.
6 Januari 2024
86 notes · View notes
kilasjejak · 4 months
Text
Perihal hati, minta selalu pertolongan Allaah untuk menjaganya. Sebab ia adalah segumpal daging yang sangat mudah berubah. Saat ini ia cinta, esok ia bisa menjadi benci. Saat ini ia taqwa esok ia bisa bermaksiyat pada Pencipta.
67 notes · View notes
khoridohidayat · 1 year
Text
“Kemudian, apa alasamu untuk menikahi anak putriku Nak?”
Tiba-tiba pertanyaan itu terlontar dari laki-laki paruh baya yang berada didepanku. Disampingnya, duduk seorang gadis teduh berdandan sederhana, ditemani oleh ibunya yang juga berpakaian rapi ketika itu.
Aku yang sudah sedari tadi berbicara panjang lebar basa basi dengan dua orang paruh baya ini mulai memutar otak untuk menjawab pertanyaan ini dengan baik, tertata dan mengena.
Aku menegakkan punggungku, menghirup nafas dengan rileks, dan merapikan sedikit bajuku yang sudah cukup lusuh karena tebaran angin sore itu.
Disituasi itu, apa yang harus aku lakukan? Kamu sebagai pembaca, apa hal yang bakal kamu lakukan jika kamu berada disituasi itu? Kalau aku, mungkin, aku akan cukup bingung menjawabnya.
Karena, kadang, apa yang kita lakukan sering kali tanpa alasan. Tentang makanan yang kita makan, apakah kita betul memikirkan nutrisinya? Tentang kebiasaan scrolling social media yang kita lakukan setiap hari, apakah kita membatasinya? Tentang mengerjakan tugas sekarang atau nanti, apakah kita memang sudah menghitungnya betul-betul? Sepertinya banyak hal didalam hidup kita yang dilakukan secara otomatis, tanpa sadar.
Tapi untuk ini, aku tak bisa melakukan secara otomatis, aku harus mempunyai alasan. Tapi apa. Aku masih mencarinya.
Aku berhenti sejenak, menghidup nafas cukup dalam dan melepaskannya dengan perlahan. Pikiranku menelusuri ruang perasaan didalam hati, berharap aku bisa menemukan jawaban itu. Aku menyelam kedalam diriku dengan serius, ada hal yang harus aku jawab. Ada seseorang yang membutuhkan jawabannya. Kenapa ya aku memilih dia? Apakah karena cantik? Sepertinya bukan itu poin utamanya. Apakah karena dia pendengar? Iya memang, tapi hatiku berkata bahwa aku mempunyai alasan yang lebih tinggi daripada itu. Apakah karena pekerjaannya? Sebentar-sebentar, sepertinya aku tahu. Oke, aku menemukan alasannya!
“Saya ingin menyelamatkan diriku dan anak keturunanku, Ayah.” Kataku
Sejenak ruangan tamu rumah ini menjadi hening. Suara detikan jam dinding terdengar lebih keras dari sebelumnya. Suara angin dari sebuah kipas di pojok ruangan juga menjadi terdengar lebih kencang. Waktu seperti berhenti ketika itu. Dan nampaknya perempuan itu juga tidak paham dengan apa yang baru saja aku sampaikan.
“Aku kurang paham dengan jawabanmu, bisa tolong jelaskan lebih lanjut?” Kata pria paruh baya itu
Baik, aku menghela nafas lebih dalam, mengatur intonasi dan ritme paragraf-paragraf panjang yang akan aku keluarkan. Tak lupa, aku juga membaca doa untuk memperlancar lisanku, yaitu doa yang sama ketika Nabi Musa diperintah oleh Allah untuk menghadap penguasa Mesir ketika itu .
“Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii.”
Paragraf pertama aku buka dengan sebuah teori psikologi
Jadi maksud saya seperti ini, Ayah. Saya selalu percaya, bahwa baik buruknya seseorang sangat bergantung pada lingkungannya. Orang akan menjadi baik jika dia berkumpul dengan orang baik. Dan juga sebaliknya, orang akan menjadi “jahat” jika dia berkumpul dengan orang yang kurang baik. Iman juga seperti itu. Bahkan Rasulullah pun pernah bersabda, bahwa hati manusia itu sangat lemah. Dia harus terus diikat dengan pertemanan yang baik.
Saat ini, dunia sudah tidak seaman dahulu. Banyak orang menganggap bahwa berpacaran adalah hal yang lumrah. Menonton tayangan tidak senonoh juga sepertinya sudah menjadi bagian hidup bagi beberapa orang diluar sana. Bahkan, beberapa waktu yang lalu, banyak anak SMP dan SMA di suatu kabupaten mengajukan pernikahan dini. Bukan karena memang sudah siap menikah, tetapi mereka telah hamil diluar nikah.
Kejadian seperti ini yang membuat saya takut. Bagaimana jika anak saya juga seperti itu. Bagaimana jika pada suatu saat nanti anak saya merengek untuk pergi satu malam bersama pacarnya. Apa jadinya jika dia pergi bersama pacarnya kemudian dengan rela pahanya dipegang-pegang oleh pacarnya dan dia tidak merasa risih sedikitpun. Mungkin terlihat klise, tapi saya benar-benar pernah melihatnya di jalan, dengan kedua mata kepala saya.
Disisi lain, orangtua juga tak kalah berzinanya. Ada isteri yang selingkuh dengan rekan sekantornya karena dia lebih mendengarkan dan menerima apa adanya daripada suaminya. Ada juga suami yang mempunyai hubungan asmara lain dengan asistennya, yang lebih muda, yang lebih cantik, dan yang lebih sering bertemu dikantornya. Bahkan ada juga orang yang sampai sengaja check in di hotel bersama teman sekantor atau asistennya untuk melakukan hubungan haram itu.
Saya takut jika itu akan terjadi di keluarga saya. Saya boleh menerima cobaan apapun, asal jangan cobaan dalam keluarga dan agama. Karena konon itu adalah cobaan yang paling berat di dunia dan jarang ada orang yang bisa melewatinya dengan baik.
Oleh karena itu, saya harus memilih pasangan yang salihah. Orang yang telah menjaga dirinya. Perempuan yang juga telah berkomitmen lama untuk menjaga hawa nafsunya dengan tidak bermesraan dengan seseorang jika belum sah. Dan, aku melihat, bahwa puteri bapak adalah muslimah yang taat.
Saya pernah mendengar dari sahabatnya bahwa dia selalu shalat hajat sebelum tidur, menjaga shalat tahajjudnya seperti dia menjaga barang yang dicintainya, bahkan sahabatnya juga pernah melihat dia tak sengaja tertidur diatas sajadahnya dengan memeluk mushafnya akibat lelah menuntaskan target bacaan hariannya.
Saya mempercayakan hidupku untuk dilengkapi oleh dia.
Saya sangat selektif dalam memilih teman, maka saya juga berhak selektif dalam memilih pasangan.
Orang yang membeli sepatu mungkin hanya menyesal satu atau dua minggu ketika dia memilih barang yang salah. Orang hanya akan kesal selama satu atau dua tahun jika salah memilih pekerjaan. Tapi, soal pasangan, akan seberapa menyesal jika orang telah salah memilih pasangan?
Saya ingin menyelamatkan diri dari lingkungan yang tidak sehat. Saya ingin menyelamatkan anak dan isteriku dari zina yang telah dihiasi sedemikian rupa. Aku, juga ingin memilihkan ibu yang cerdas dan salihah untuk anakku nanti. Itulah satu alasanku untuk memilih dia sebagai pasangan saya.
Satu paragraf gagasanku telah terucap dengan lancar. Aku melihat orang tuanya mengangguk-angguk setuju dengan jawabanku. Hope it will be. Aku menghela nafas sejenak, menyadari ternyata keren juga ya aku bisa mempunyai gagasan yang kuat seperti itu. Ternyata berdebat di kelas tentang teori psikologi ketika S1 ada gunanya juga hari ini.
173 notes · View notes
hastyraasya · 4 months
Text
Ingin Berperan
Banyak hal yang selalu terlintas, dari banyaknya informasi yang kudapat aku menyaring segala hal yang menurutku penting untuk kehidupanku.
Dari itu pula aku menyadari sesuatu.
Dulu, aku pernah berangan untuk menjadi orang terpandang, menonjol, dikagumi, juga dihormati. Tapi hal itu sekarang terlalu rumit untukku, terlalu sombong juga sepertinya, ketika yang kita inginkan hanya sebatas pengakuan dari orang lain. Sebab pada akhirnya banyak hal yang akan tertinggal, memaksakan dan tak memenuhi standar. Rumit bukan ? Tapi ternyata pikiranku lebih rumit lagi…
Karena pada dasarnya ada hal baik dalam diri ini ingin merasa hidup, aku ingin berperan sebab aku mencari makna kebermanfaatanku hidup di dunia ini.
Pada akhirnya aku selalu berharap bahwa apa yang keluar dari diriku adalah hal-hal yang baik. Aku mengusahakan itu untuk diriku sendiri. Aku berusaha mengalih fokuskan energiku pada semua hal yang pulang dalam tujuan kebaikan.
Aku baru tahu.. ternyata banyak peran yang bisa kita lakukan untuk hidup lebih baik.
Hal kecilnya dari pakaian yang kita pakai. Berapa kali dalam setahun kamu membeli pakaian untuk dirimu sendiri? Kamu tahu darimanakah pakaian yang kamu beli? Dan bagaimana mereka meproduksi pakaian tersebut. Aku baru tahu adanya bahanya fast fashion. Mungkin sederhananya yang banyak orang tahu hanya tentang perkara, pencemaran lingkungan, olahan produksi yang terlalu over, sisa bahan yang banyak menjadi limbah, sampah yang tidak bisa didaur instan dan fakta mengerikan lainnya adalah bagaimana fast fashion ini juga lahir dari penjiplakan designer yang dibayar murah atau copy paste dari fashion week, disisi lain memperkerjakan orang secara murah bahkan meperkerjakan anak kecil dari pekerja tanpa dibayar. Dan pekerjaan mereka lebih dari 15-20 jam dalam satu hari. Kamu tahu brand fashion yang ramai di gandrungi Kaya ZARA,UNICLO, H&M, itu 3 besar yang paling mengotori bumi loh .dll belum lagi dampak penggunaan kimia dalam bahannya yang bisa dibuang ke laut dan mencemarkan. Separah itu untuk kehidupan banyak orang, tapi beberapa kita menikmatinya. Dan yang paling parahnya pelaku produksi fast fashion jika tidak masuk targetnya dalam penjualan dia akan memberi kawasan untuk membuang limbahnya, yang mana penguraiannya paling lambat itu 50 tahun. Limbah fashion itu paling besar no 2 didunia. Aku merasa menjadi pelaku kejahatan jika harus membeli barang dari mereka, jadinya pengetahuan ini mengantarkanku juga pada banyak sekali local brand yang layak dibeli, dan kesyukuranku karena tengah menyukai trifhting atau membeli pakaian bekas, ternyata aku sudah mulai berperan baik setidaknya dalam menyadari apa yang aku pakai tidak dari tempat yang mana aku menyakiti banyak orang.
Sekarang masalah skincare. Waktu itu perkara tiktokshop yang ditutup juga mengantarkan aku pada kesadaran bahwa banyak produk skincare, lahir dari brand produksi china. Yang mana sama, mereka juga menggunakan pergerakan yang fast. Selain itu pergerakan mereka yang soft selling dalam branding menggunakan influencers Indonesia dan menjadi brand no 1 favorit Indonesia. Sebagai kaum mendang mending. Pastinya setelah belajar tentang ingredient yang cocok buat kulit sendiri aku bisa memilih skincare yang murah tapi cukup untuk kebutuhan kulit. Karena rasa inginku dalam berperan untuk memajukan ekonomi Indonesia pun aku belajar untuk meninggalkan mereka. Padahal harga cukup jauh dan cukup untuk ditabung hal lainnya. Tapi karena perasaan itu juga aku jadi banyak belajar dan masuk dalam berbagai macam ranah. Aku tahu ternyata ada juga bahaya tentang fast skincare yang memproduksi banyak agar barang lebih murah diedarkan. Selain itu itu juga jadi tau liciknya china buat memperkaya diri di Indonesia dengan menyeludupkan banyak hal dan dengan berbagai caranya. Apalagi kalau ada dari kalian lihat bagaimana mereka memperkerjakan orang dengan tidak manusiawi dan bagaimana mereka menjualkan barang barang yang kamu tahu kalau made in china selalu cepat rusak itu karena pembuatan mereka yang selalu mengutamakan yang penting cepat, dan terjual. Disisi lain juga banyak penjualan terpisah dari bahan bahan yang kita butuhkan membuat kita perlu membeli lebih banyak dengan membuat banyak sekali sampah yang menumpuk jika diteruskan. Dari sana aku tahu aku juga harus berbelanja kebutuhanku dengan baik. Aku tahu aku masih membutuhkannya, aku bisa mengendalikan diriku agar apa yang aku beli juga baik untukku dan berdampak baik pada dampaknya.
Dan ternyata fakta menyedihkan lainnya 78% orang Indonesia tidak peduli Lingkungan. Dari aku yang sedang belajar sedih mendengarnya karena faktanya banyak orang hidup mencari makna dan peran dalam dunia maya tapi tidak memulai untuk berdaya pada hal kecil di sekelilingnya.
Sebenarnya masih panjang dan rumit pikiranku karena banyaknya informasi itu… tapi yang ini dulu yang mau aku sampaikan..
Ketika membahas lingkungan aku juga merenungkan satu hal. Dari pembahsan fiqih dasar utama yang kita sering pelajari adalah Bab taharah, dari sini juga aku merenungkan diri, apakah aku sudah suci dari apa yang aku pakai, apakah aku sudah mengamalkan, dan menjalankan, yah kita selalu dengan kebersihan sebagian dari Iman tapi dalam kenyataanya kita masih selalu abai. Ternyata memang! Iman kita masih kalah jauh dari mereka yang bahkan tidak percaya Tuhan dan mengamalkan juga menjalankan diri memawas diri untuk hidup yang baik untuk diri sendiri bahkan lingkungan.
Kembali lagi pada inginku pada perasaan berperan, ternyata berperan tidak harus menjadi terkenal, aku bisa memulai hal-hal yang berpengaruh besar tanpa harus dikenal banyak orang. Berdampak baik untukku juga sebagian manusia yang tinggal.
Ah udahlah selamat tidur dari kairo
29 notes · View notes
rumelihisari · 4 months
Text
Tahun ini lukanya memang lebih banyak. luka ini mengantarkan diri pada sebuah pemahaman bahwa hal yang disemogakan pada pergantian tahun bukan lagi tentang bahagia, karena hidup fluktuatif. cukup meminta ketenangan, kelapangan, kesabaran, kekuatan, ilmu,  karena itulah yang menjadi modal menaklukan tantangan.
banyak pelajaran berharga di tahun 2023  yang mungkin bisa diambil hikmahnya.
Tidak apa-apa kalo dilukai dan dibandingan oleh orang lain, asalkan kita tidak melakukan itu. karena menurut tulisan di Tumblr yang kubaca yang aku sendiri lupa nama penulisnya, luka yang kita buat untuk orang lain itu lebih lama sembuhnya daripada luka yang kita terima
Tidak apa-apa untuk mengambil jeda, memilih untuk tidak bertemu orang-orang sementara apalagi orang yang membuat luka di hati kita, supaya kita lebih fokus dalam menyembuhkan luka, berkontemplasi, sembari mengumpulkan energi kembali untuk berkontribusi terutama pada umat.
Hubungan dengan orang lain itu sangat rumit, maka dalam menjalin hubungan dengan siapapun jangan pakai sudut pandang sendiri dalam berasumsi, tapi sudut pandang Allah. kita cukup berbuat baik dan benar menurut Allah saja pada orang lain. jangan sampai kita merasa terluka atas perbuatan orang lain, padahal sebenarnya kita lah yang melukai mereka dengan perbuatan kita.
Kita enggak bisa mengendalikan orang lain atas pikiran buruk mereka tentang kita, yang bisa kita kendalikan adalah respon kita terhadap itu semua.
kejelekan kita yang ada di pikiran orang lain, itu baru berupa pemikiran, bukan sebuah fakta.
Belajar memaafkan walau orang lain nggak meminta memaaf atas kesalahan atau luka yang mereka buat.
Hidup bukan hanya tentang aku, aku, aku, tapi juga umat. sedih, marah, kecewa, terluka secukupnya. jangan sampai larut atau sengaja menenggelamkan diri.  karena kita juga memiliki kewajiban untuk menjadi pionir kebaikan dan menyampaikam kebenaran atas segala ketimpangan dalam kehidupan.
Di kehidupan orang lain, kita ini orang biasa, bukan pemeran utama. jadi nggak perlu nyari atensi sana sini apalagi di sosial media dengan cara menjual kesedihan hidup seolah-olah kita lah yang paling menderita, atau, seolah-olah kita lah yang paling keren dan populer.
Tak perlu mencari validasi orang lain atas prinsip yang kita pegang
Tak perlu membuktikan apapun pada orang-orang yang meremehkan, merendahkan, membandingkan, kita. karena apa-apa yang sedang kita usahakan hari ini bukan untuk dapat nilai dari manusia, tapi dari Allah. tujuannya biar dapat ridho Allah aja.
Jangan menumpahkan kekesalan, kemarahan, kekecewaan, kesedihan, atau menceritakan masalah rumah tangga di media sosial, itu nggak menunjukan kedewasaan berfikir. karena penyelesailan masalah ada pada komunikasi dua arah, bukan mengumbar sana sini.
Takperlu menjelaskan apapun tentang dirimu pada orang lain
Masa muda nggak cuma soal cinta. tapi tentang bertumbuh,  kontribusi, bermanfaat untuk umat. jadi stop untuk mendramatisir keadaan, mulailah berbenah, berkembang, dan berperan dari hal-hal kecil.
Apa yang kita jalani hari ini, itu lah takdir terbaik yang Allah beri. Kita hanya perlu menerima dan ikhlas menjalaninya serta berikhtiar yang terbaik.
Terus kelola sabar dan syukur dalam menghadapi tantangan.
Lebak, 3 Jan 2024
20.12
28 notes · View notes
sitinurhabibah14 · 10 months
Text
Proses download mungkin seperti kehidupan
Setiap % nya mengajarkan banyak hal
Lambatnya menguji kesabaran
Bertambah cepatnya menambah kesyukuran & memberi kepercayaan
Ia seperti lebih dulu Allah izinkan untuk menyelesaikan
Tapi tak tau kan berapa panjang proses yg ia lakukan
Cintai proses menyelesaikan 'download'mu
Masing-masing dari kita punya waktu
Jakarta, 2 Juli 2023
89 notes · View notes
edgarhamas · 1 month
Text
"Masa Ini Akan Berlalu..."
Edgar Hamas | @ceritaedgar
Pernah dengar kisah seorang raja yang memiliki cincin bertulis "masa ini akan berlalu?"
Ia kisah singkat, tentang seorang raja bijak yang selalu diingatkan dengan kalimat "masa ini akan berlalu" setiap kali ia mendengar sebuah laporan dari menteri-menterinya.
Ketika ada laporan tentang hal buruk dan itu sampai ke telinga sang raja, ia pun sempat gelisah dan khawatir berlebih. Namun ia melihat cincinnya dan membaca "masa ini akan berlalu."
Gelisahnya hilang. Ia tahu masa buruk tak akan selamanya. Maka ia fokus membenahi masalahnya.
Pun ketika ada kabar gembira yang membuat semua orang bersorak-sorai, sang raja pun kembali menoleh melihat cincinnya, "masa ini akan berlalu."
Tadinya ia senang berlebihan. Namun setelah diingatkan oleh tulisan itu, ia kembali tenang. Ia senang, namun tak terlena dan bereuforia.
Siklus, itu adalah kuncinya. Sang raja jadi bijak karena tahu masa buruk tak akan selamanya. Masa senang pun tak akan berlama-lama. Sebab ia mengerti bahwa hidup berputar.
"Masa ini akan berlalu", kini coba kau renungkan. Jika kau sedang sedih, ketahuilah ia tak akan selamanya.
Pun bagi siapapun yang berbuat zalim. Kau mengira mereka akan di atas selamanya? Mengira bahwa mereka tak terkalahkan?
"Masa ini akan berlalu", yang zalim akan hilang. Yang di bawah akan naik. Yang tenggelam akan timbul. Yang dizalimi akan menang.
Termasuk di Gaza, Palestina.
Semua ada masanya. Semua ada waktunya. Yang sedang naik daun akan ada saatnya hilang. Yang terkenal akan redup. Yang berkuasa akan usai.
Semua yang di bumi itu fana. Akan usai. "...tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal..." (Ar Rahman 27)
234 notes · View notes
creativemuslim · 1 year
Text
Apa ya yang sebenarnya dimenangkan dari perasaan lebih baik dari pada orang lain?
Kepuasan apa yang sebenarnya dirasa ketika orang lain berada dibawah kita?
Lucu ya, sering kali kita memaksa diri untuk berkompetisi pada perlombaan yang sebenarnya tak pernah terjadi. Sibuk mencari lawan, membuat musuh, hingga mengejar-ngejar piala yang sebenarnya itu fana.
Ah, padahal bukankah tanpa melihat orang lain, tanpa membanding-bandingkan, kehidupan kita ini sudah begitu "luar biasa"?
Terlalu banyak tanggung jawab yang perlu kita selesaikan dibanding waktu yang kita miliki, tapi kenapa malah menyibuki diri dengan semua permainan kosong ini?
Kalaupun ada perasaan tertinggal, sebenarnya kita tertinggal dari mana? Pun apakah tujuannya juga sama? :)
Maka, tenangkanlah kembali diri. Mungkin saja keletihan, kebingungan, kekacauan kita selama ini adalah karena kita terlalu terobsesi pada tujuan-tujuan yang salah. Menaruh tujuan pada pencapaian orang lain—atau berusaha menjadi lebih baik dari orang lain.
Ingat, ketika kita berjuang hanya untuk menjadi lebih baik dari orang lain, kita sebenarnya tidak memenangkan apa-apa. Yang ada kita memenangkan nafsu dan ego kita saja.
Dan sialnya, nafsu dan ego tidak ada batasnya.
180 notes · View notes
irawanyusuf · 7 months
Text
Hubungan antara kita aneh dan hebat. Aku yang aneh, dan ia perempuan yang hebat.
— Anis Mansour
Tumblr media
24 notes · View notes
mardiahdiioo · 2 months
Text
Tak ada lambat yang benar-benar terlambat, tidak ada lebih dulu yang benar-benar cepat. Segala sesuatu akan terjadi jika memang sudah waktunya.
Beberapa hal mungkin tidak sejalan dengan inginmu. Hingga waktu itu tiba, kamu akan menyadari bahwa dibalik itu semua ada sebuah kebaikan yang Allah berikan untukmu.
10 notes · View notes
dinisuciyanti · 9 months
Text
Salut
Aku berada dalam lingkaran teman-teman perempuan 30an yang sedang giat-giatnya mencari pasangan yang potensyel valid no debat. Ya, teman-teman ku yang giat, aku just so so aja. As simple as beda prioritas.
Salut sekali dengan energi para perempuan-perempuan hidden gem ini. Kerja 8 to 5 iya, bahkan weekend kerja, kadang overtime, dan masih menyempatkan mencari pasangan potensyel via jalur darat, internet, dan langit semesta. Ya emang harus disempatkan sih, namanya juga ikhtiar yang optimal. Gak cuma jalur doa di sepertiga malam.
Lagi-lagi, salut sekali dengan mereka. Entah akan disandingkan dengan siapa para hidden gem ini, semoga mendapat yang terbaik. Mungkin nicsap versi lokal gak ngerokok dan imam masjid serta baik budi pekerti dan mau beli apa aja ada uangnya. Hm.
23 Juli 2023
107 notes · View notes
kilasjejak · 5 months
Text
Bila ketakutanmu itu perihal dunia, hentikan ! Hentikan saat ini juga. Dan bila kekhawatiranmu itu perihal akhirat, maka perjuangkanlah. Lanjutkanlah ! Kamu sudah berada di jalan yang benar.
42 notes · View notes