Tumgik
#mengagumkan
vivisufi · 2 years
Text
Semakin bertambah usia
Memaknai kata kagum cukup sederhana
Barangkali pencapaian dulu jadi tolak ukur impian
Posisi menentukan siapa yang berhasil menjadi inspirasi
Kesuksesan menjadi hal yang menyilaukan
Pencapaian, posisi, dan kesuksesan bisa dikalahkan oleh kegagalan
Seorang yang dicap gagal tapi tetap berjalan tanpa mengeluarkan keluhan, sesekali mengusap keringat dengan tangan, tidak menuntut keberhasilan, tetapi terus mengupayakan kebaikan.
Proses yang mengagumkan
3 notes · View notes
jeanyshanty · 2 months
Text
Mengintip Kemewahan Hotel Labuan Bajo Bintang 5: Surga Penginapan di Ujung Timur Indonesia
Hotel Labuan Bajo Bintang 5 – Labuan Bajo, destinasi eksotis di ujung timur Indonesia, tidak hanya menawarkan keindahan alam bawah laut Komodo, tetapi juga menyuguhkan pengalaman menginap mewah di hotel bintang 5. Inilah beberapa hotel mewah yang patut Anda pertimbangkan ketika berkunjung ke Labuan Bajo. Review Beberapa Hotel Labuan Bajo Bintang 5 AYANA Komodo Resort: Eksklusifitas dan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
saturdaysschiyo · 7 months
Text
PALING MURAH,Call +62 857-1996-7433 , Camilan yang bikin nagih
Tumblr media
0 notes
sigithermawan · 2 years
Text
3 Destinasi Wisata Bogor yang Mengagumkan
3 Destinasi Wisata Bogor yang Mengagumkan
Apakah Anda ingin mengawali minggu pertama bulan Juli dengan rekreasi di tempat wisata? Destinasi wisata Bogor yang mengagumkan adalah kuncinya! Di sini, Anda akan menemukan keindahan dari panorama alam yang begitu unik dan berbeda. Mari simak 3 destinasi wisata Bogor yang mengagumkan: 3 Destinasi Wisata Bogor yang Mengagumkan Little Venice Seperti namanya, secara ajaib Anda akan bisa…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
maitsafatharani · 3 months
Text
Terimakasih, Pak Anies.
Barangkali, itu kalimat pertama yang ingin aku ungkapkan, jika ditanya tentang kesan di Pemilu 2024.
Terimakasih ya Pak, sudah berjuang untuk maju, menjadi salah satu calon presiden yang membuat kontestasi Pemilu terasa lebih ada 'ghirah'nya.
Jujur, di 2014 dan 2019, rasanya jengah sekali. Setiap membuka medsos, isu-isu SARA yang menjadi bahasan. Kampanye yang begitu-begitu saja, membuat bosan untukku pribadi melihat perjalanan kampanyenya. Karena paling ya, begitu saja tren-nya. Blusukan ke warga-warga, kampanye di atas pentas sembari bermonolog di bawah terik matahari, juga bagi-bagi amplop *eh.
Di 2024, Pak Anies dan tim menciptakan atmosfer yang berbeda. Desak Anies dan Slepet Imin, menjadi model kampanye yang berani tampil beda di sejarah pesta demokrasi Indonesia.
Dalam Desak Anies dan Slepet Imin, terjadi dialog antara capres-cawapres, dengan audiens. Audiens bisa menanyakan apa pun, bahkan mengadukan keresahan apa pun.
Ini menarik.
Melihat bagaimana para calon pemimpin kita berdialog dengan rakyat biasa maupun para mahasiswa, yang penuh dengan keluhan dan kritik yang beraneka ragam. Gaya kampanye ini meruntuhkan gaya konservatif, dan aku tidak bisa bilang tidak, gaya kampanye ini adalah gaya yang mendidik rakyat.
Buatku pribadi, ini mengagumkan. Bagaimana capres-cawapres bahkan memperhatikan bagaimana strategi dalam berkampanye. Memperhatikan bahwa proses pesta demokrasi, bukanlah sekedar pesta untuk yang akan maju mencalonkan diri. Tapi senyatanya, pesta demokrasi haruslah dirasakan sebagai 'pesta' oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Meski tidak bisa langsung mengikuti agenda Desak Anies, aku adalah salah satu pendengar setia rekamannya di Youtube. Pak Anies selalu menyampaikan di setiap dialog, bahwa Desak Anies adalah cara paslon 01 menawarkan 'cara berpikir' mereka. Menurut beliau, rakyat harus tahu bagaimana cara pemimpinnya membuat keputusan, dimana keputusan lahir dari cara berpikir. Menurut beliau lagi, pemimpin itu tugasnya membuat keputusan, maka sudah seharusnya rakyat memilih pemimpin dengan cara berpikir yang paling relevan. Aku semakin kagum dengan strategi beliau.
Terbayang, menghadiri berbagai dialog pasti adalah hal yang menguras pikiran dan tenaga. Belum lagi jika ada kritik-kritik yang perlu dijawab, betapa melelahkannya. Tapi Pak Anies dan segenap tim, tetap memilih proses yang 'out of the box' ini demi mendidik rakyat dalam proses pemilu. Selain juga pasti ada misi menjaring suara.
Pak Anies, kuakui adalah sosok yang memiliki kelebihan dalam public speaking nya. Beberapa pihak bersentimen negatif, menyebut kelebihan ini sebagai 'omon-omon' belaka, atau 'janji manis' tanpa eksekusi nyata. Beberapa juga berpandangan, orang yang ucapannya manis di mulut, tidak selalu baik dalam bekerja. Tapi, kurasa itu logika yang tidak selalu benar dan tidak bisa dipukul rata. Kecerdasan berbicara tidak berarti payah dalam kerja nyata. Tidak bisa dihakimi begitu saja. Dan lagi, rekam jejak selama Pak Anies menjabat Gubernur Jakarta pun dapat kita pelajari di berbagai platform media sosial.
Ada lagi yang menarik menurutku. Performa Pak Anies saat debat. Aku kebetulan menyimak debat ketiga secara live via Youtube. Disana, Pak Anies tampak begitu 'menyerang'. Jujur, sebagai orang yang tidak suka dengan konflik, aku agak jengah menonton serangan demi serangan tersebut. Tapi, secara jernih aku mencoba berpikir. Acaranya ini judulnya debat, lagipula saat itu temanya adalah pertahanan, dimana salah satu paslon adalah juga menteri pertahanan. Wajar kalau terjadi kritik yang pedas, dan harapannya yang bersangkutan piawai dalam menjawab. Namun, seperti yang kita lihat dan saksikan sendiri, yang terjadi justru sebaliknya. Ah, sepertinya tidak perlu kujelaskan, netizen bisa menilai sendiri dengan mindsetnya masing-masing :)
Aku tersadar, bahwa saat itu Pak Anies sedang menjalankan peran, sebagai seorang kontestan yang berdebat. Terimakasih Pak, sudah menjalankan peran sesuai dengan situasinya.
Lalu tentang visi-misi. Aku belum membaca dokumen visi-misi paslon secara lengkap. Tapi beberapa kali, aku melihat postingan yang mengutip visi-misi dari para paslon. Dan, aku melihat hampir di setiap aspek, Pak Anies selalu memiliki visi-misi yang digagas. Di isu kesehatan, ekonomi, sampai diaspora pun beliau tuangkan gagasan. Dokumen visi-misi yang lengkap ini amat membantu jika kita ingin mencari isu yang menjadi fokus kita. Dan rata-rata mostly isu-isu tersebut ada di dokumen paslon 01.
Tidak hanya itu, muncul juga berbagai gerakan organik seperti aniesbubble, humanies, senimanbersatu, dll yang mendukung perjalanan kampanye Pak Anies. Pak, rasanya saya susah membayangkan gerakan-gerakan seperti itu terbentuk jika tidak ada ketulusan (apalagi tanpa bayaran), karena satu tujuan menginginkan perubahan.
Oh ya, aku juga respect dengan para pendukungnya yang tetap objektif meski mendukung paslon AMIN. Contohnya, pada saat debat cawapres. Patut diakui Cak Imin masih sangat blunder ketika itu. Tapi, para pendukung mengkritik dan menasihati, bukan menutup mata atas kekurangan itu. Dan alhamdulillah, Cak Imin pun terbuka dan menerima kritik. Di debat berikutnya, performanya lebih baik daripada sebelumnya. Membayangkan Indonesia dengan pempimpin yang terbuka, berkepala dingin, mampu memproses (bukan hanya menampung lalu jadi angin lalu) kritikan, luar biasa sekali rasanya.
Pak Anies, aku berharap, apapun yang terjadi selepas Pemilu, Pak Anies tetaplah menjadi Pak Anies yang seperti ini. Pak Anies yang menginspirasi, dan terus menyuarakan suara rakyat, terlepas apa pun pilihan politik Pak Anies. Aku sudah di titik pasrah dengan hasil Pemilu. Pak Anies terpilih ataupun tidak, Allah sudah mengaturnya, bukan.
Namun, setidaknya rakyat mendapat pendidikan yang berharga sepanjang perjalanan pesta demokrasi ini. Dan semoga, terus terdidik dan naik kelas demokrasi di Indonesia.
Pak Anies, terimakasih karena banyak kalimat Pak Anies yang menggugah dan terngiang di banyak orang. Aku jadi teringat salah satu ayat Al Quran,
Tidakkah kamu memperhatikan bagai-mana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit (QS. Ibrahim ayat 24).
Salah satu kalimat yang aku ingat dari Pak Anies adalah saat Pak Anies membicarakan prinsip kebijakan. Kata beliau, "Membesarkan yang kecil, tanpa mengecilkan yang besar.". Maknanya, dalam sekali. Dan kalau itu menjadi basis dari setiap kebijakan, rasanya Indonesia Adil Makmur untuk semua bisa terlaksana.
And, the last. Terimakasih Pak Anies, sudah menggerakkan saya untuk menulis. Baru pertama ini, saya mendukung dan memilih calon pemimpin sampai dituangkan dalam sebentuk tulisan.
Semoga, Allah memberikan yang terbaik untuk Indonesia.
273 notes · View notes
auliasalsabilamp · 4 months
Text
Dipilih Karena Rupa Mungkin Membanggakan.
Tapi Dipilih Karena Agama, Jauh Lebih Mengagumkan.
202 notes · View notes
kurniawangunadi · 1 year
Text
Apakah Kamu Tidak Ingin Bahagia?
Nggak apa-apa untuk mengakui bahwa diri tidak sedang baik-baik saja. Apa yang sedang dijalani dan dihadapi saat ini, terasa sangat membingungkan. Bingung karena tidak tahu harus berbuat apa, mau maju terasa begitu melelahkan, tetap bertahan begitu menyakitkan, mau mundur banyak hal yang harus dijelaskan.
Nggak apa-apa untuk bertanya, meminta saran dan pendapat. Barangkali selama ini, karena apa-apa dihadapi sendirian. Takut untuk melibatkan orang lain, karena sebelumnya pernah meminta tolong tapi bukannya mendapat pertolongan, justru mendapat penolakan. Tidak semua orang bisa menolong, juga tidak semua orang akan menolak untuk menolong. 
Kadang berpikir bahwa bertahan saat ini karena demi hal-hal yang dirasa berharga. Tapi di saat yang sama, kita tidak menghargai kehidupan kita sendiri. Membiarkan terpuruk dan menderita, membiarkannya terluka dan tersakit. Kita lupa untuk menghargai akal dan pikiran yang diberikan oleh Tuhan. Kita diberikan semua itu untuk berpikir dan bertindak, membuat keputusan yang baik dari semua pilihan yang Tuhan berikan jalan keluarnya. Kalau jalan keluarnya sudah ada di depan mata tapi tidak dipilih, kita tidak bisa menyalahkan siapapun dan apapun.
Apa mungkin kepercayaan pada orang lain telah hancur, seperti hancurnya diri saat ini. Saat kepercayaan terbesar yang diberikan, justru disiakan dan dikhianati. Tak menyangka hal serupa itu terjadi pada diri, hal yang sebelumnya hanya kita dengar dari cerita orang lain. Ternyata, kini menjalaninya sendiri. Dulu kita mampu berpikir jernih dan memberi jawaban yang masuk akal, tapi kini apa yang dilakukan dan diputuskan semuanya tidak masuk akal dan tidak bisa dipikir dengan jernih. Apakah diri sudah selemah itu? Bukankah dulu diri ini adalah orang yang sangat kuat, penuh mimpi, ambisi, dan hal-hal mengagumkan.
Sudah sejauh ini, mungkin sudah terlalu jauh. Tapi sejauh apapun, selalu ada jalan untuk berhenti dan memutar balik. Dunia ini sementara, dalam kesementaraan ini, apakah kamu tidak ingin bahagia? (c) Kurniawan Gunadi
403 notes · View notes
langitawaan · 1 year
Text
120.
Ia mengagumkan. Terlihat tenang dengan gempuran ombaknya yang sukar diprediksi.
Ia luas. Terbentang sejauh mata memandang dengan kedalaman yang menyimpan banyak rahasia.
Ia indah bak lukisan megah dengan langit yang menaunginya.
Dihadapannya sudah seharusnya kau menyadari kepada siapa sebaiknya kau jatuh hati?
Betul, kepada Dia yang telah menciptakan-Nya dengan sangat sempurna.
Cerah, 11.05 | 05 Februari 2023.
169 notes · View notes
aydhana · 11 months
Text
Selalu lebih
Tumblr media
Sepanjang perjalanan dari rumah menuju ke tempat pemberhentian angkot, salah satu doa yang di lafadzkan adalah meminta semoga Allah perjalankan dengan angkot yang ga lama ngetemnya 😅, karena cukup memakan waktu meskipun kesempatan yg ada membuka kesempatan untuk hal lainnya. Tapi ya, nunggu angkot ngetem itu lumayan.
Sampai di tempat angkot biasa berhenti, Alhamdulillah ada angkot yg sudah siap berangkat. Rasanya doa kontan Allah jawab. Didalamnya diisi anak² SDN pulang sekolah. Sepanjang perjalanan cukup terhibur dengan jokes antara abang supirnya dengan anak-anak. Mereka saling timpal menimpali. Riuh tawa memenuhi.
Sampailah ketika angkot berhenti di depan SDN lainnya, sang supir meneriaki beberapa anak yg menunggu angkutan untuk pulang.
"Ga ada uang bang" sahut seorang anak yg diajak menaiki angkotnya.
"Dah pada masuk aja. Gratis" Dengan keramahan hatinya sang supir menawarkan tumpangan.
Spontan beberapa anak segera menaiki angkot abangnya. Memenuhi tawaran abangnya.
Satu persatu turun, dan anak² yang turun membanyarnya dengan "Makasi bang", bukan berupa uang.
Hah? Kebaikan macam apa ini?
Seorang supir yang barangkali (dan biasanya begitu) perlu menyetorkan uang nariknya, dengan ringannya memberi tumpangan secara gratis kepada para anak² thalabul ilmi!
Ah! Kalau bukan karena hidayah yang Allah ilhamkan untuk menghadirkan kebaikan ke hati sang supir, tentu pemandangan ini tak akan semenakjubkan ini.
Kebaikan yg barangkali dilihat kecil tapi menakjubkan secara batin.
Anak² yang ditumpangi pun tak sedikit yg membekali doa pada sang abang, "semoga kaya raya bang!" "Semoga hari ini lu dapet banyak bang" "gw doain abis nganter gw penuh ntar angkot lu bang", dan lain sebagainya.
Wah, bukan kah doa mereka yg dosa nya masih sedikit akan lebih mudah sampai pada pengabulan? Bukankah doa seorang penuntut ilmu akan mendatangkan keberkahan ? Bukankah doa seorang saudara kepada saudara lainnya akan diaminkan para malaikat di sekelilingnya, apalagi telah disenangkan hatinya, doa nya akan semakin tulus terpanjatkan, kan?
Kebaikan kecil yang sederhana selalu bersahaja diterima jiwa. Ia langsung menyentuh rasa. Kontan memberikan kesan keteladanan yang menghadirkan panjangnya kebaikan pada yang lainnya.
Begitulah Allah, doa "curhatan" sederhana yang dipanjatkan selalu di kabulkan dengan kebaikan yg berlipat. Tak hanya dikabulkan angkot untuk laangsung jalan, tapi di berikan pula keteladanan yang mengagumkan. Yang lahir dari sebuah kesederhanaan, tapi melahirkan kebahagiaan bagi banyak hati yang membayarnya dengan doa keberkahan.
Sebuah teladan nyata bahwa kebaikan—infaq, tak terbatas bentuknya. Wujudnya beragam, yang jelas ia lahirnya dari hati, sehingga Allah karuniakan sampai ke hati.
114 notes · View notes
sepertibumi · 9 months
Text
Manusia dibentuk dari berbagai kejadian yang pernah Ia alami. Karenanya, antar satu dan lainnya tentu berbeda. Tapi dari sekian banyak macam, "yang apa adanya" adalah favoritku.
Selama ini ga pernah matok standar buat bisa deket sama orang. Sesimpel nyaman, nyambung, yaudah ngalir aja. Tapi akhir-akhir ini baru sadar, ternyata aku serespect itu sama manusia-manusia sederhana yang apa adanya.
Mereka yang memiliki paradigma berfikir simpel tapi mengagumkan. Selalu paham apa tujuan dari segala yang mereka lakukan. Have no big flex, tapi itu menurutku the biggest flex dari diri mereka; low profile.
Deket sama mereka kayak lagi diajak duduk dan ditanya,
"Apasih yang kamu kejar?"
Mereka matang dengan pemikirannya, sudut pandang yang tajam, ga pernah meninggikan dirinya, yang paham kalo indah ya indah aja. Baik ya baik aja. Sedih ya sedih aja. Semerdeka itu, karena mereka ga pernah haus akan validasi.
Selalu menyadari bahwa, "yang kayak kamu itu banyak." jadi jauh-jauh lah dari merasa spesial.
— @sepertibumi
46 notes · View notes
irfaaaaannnn · 7 months
Text
Pukul Dua Pagi Saatnya Minum Air Putih
Tahun kemarin, teman kuliah saya baru saja khatam hafalan Alqurannya, bersanad. Saya belum, padahal kita seumuran.
Enam bulan yang lalu, teman di komunitas book club baru pulang dari Indonesia Timur, membagikan secarik fotonya bersama dua anak sd yang hitam manis. Itu adalah perjalannya yang ketiga. Dan ini adalah pengalaman saya yang pertama, mendengar cerita hebatnya.
Bulan kemarin, teman organisasi saya sudah seminar proposal, sebentar lagi lulus, saya belum, padahal kita seumuran.
Minggu kemarin, teman MTs saya menyebarkan undangan pernikahan, jadi yang kesekian dapat giliran. Saya belum, padahal kita seumuran.
Kemarin, teman satu lagi mengabarkan, naskahnya lulus meja direksi, sebentar lagi bukunya dicetak, ia jadi penulis. Saya belum, padahal kita seumuran.
Hebat ya mereka. Kita seumuran, tapi pencapaian mereka sungguh mengagumkan.
Tapi hey, saya pikir-pikir, saya juga hebat..hebat dari seminggu, sebulan, setahun, dan dari diri saya dua puluh tahun yang lalu.
Pencapaian saya memang tidak semegah yang lain. Tapi bagi saya, ini sangat berkembang jauh dari diri saya di masa lampau. Sesekali memang saya menengok kanan kiri, melihat seberapa laju teman-teman saya mengayuh sepedanya. Tapi tidak mengurangi fokus saya mengayuh sepeda saya sendiri. Saya tetap menuju ke depan.
Apapun yang terjadi, tetap minum air putih yang cukup. Setidaknya bisa membantumu berpikir jernih, mendinginkan kepalamu yang hangat karena skenario yang kamu bikin-bikin sendiri, padahal tak pasti jua terjadi.
40 notes · View notes
rainingyuki · 7 months
Text
Kagum.
I should write you down -- because I’m forgetful and you shone so bright that time.
Sepanjang hidup, pasti ada orang-orang yang membuat kita kagum.
Entah karena penampilannya, kepintarannya, tutur katanya, pembawaan dirinya, prestasinya, kelembutannya, keberaniannya, pengorbanannya, kejujurannya, dan masih banyak lagi.
Aku kagum pada orang-orang yang bangga akan pekerjaannya.
Bukan bangga dalam arti kata sombong. Tapi bangga karena meyakini bahwa apa yang dilakukannya adalah hal yang berarti dan kemudian melakukan pekerjaan itu dengan sepenuh hati.
Sinar wajah mereka berbeda – bahagia, tanpa paksaan.
Tutur katanya juga berbeda – jujur, tanpa kepalsuan.
Hebat, ya, orang-orang yang dapat melakukan sesuatu dengan bangga.
Atau mungkin, bangga bukanlah kata yang benar-benar tepat.
Content.
Puas.
Cukup.
Aku kagum pada orang-orang yang tidak membutuhkan pengakuan orang lain – karena sudah cukup dengan kepuasan batin yang mereka dapatkan dari hal berarti yang mereka lakukan.
Menemukan, atau menentukan, hal yang berarti lalu kemudian melakukannya dengan sungguh-sungguh adalah perilaku orang yang mengagumkan.
Mungkin tidak mudah menemukan, atau menjadi, orang yang mengagumkan seperti itu.
Bahkan sepertinya, perlu proses yang tidak sebentar untuk dapat menemukan atau menentukan hal berarti apa yang ingin dilakukan dan kemudian dilakukan dengan sepenuh hati.
Tidak mudah, namun bukan berarti tidak mungkin.
You shone so bright.
I was watching you in delight.
One day, I am going to shine that bright.
For you taught me that life could be full of light.
26 notes · View notes
saturdaysschiyo · 7 months
Text
MELAYANI BERBAGAI ACARA ,Call +62 857-1996-7433, Snack Paling Laris
Tumblr media
0 notes
sangdaun · 16 days
Text
Setelah Kamu
Setelah kamu belum lagi aku temukan sosok yang sama, atau memang tidak akan pernah ya? Aku pernah baca sebuah kalimat disuatu platform, kurang lebih seperti ini:
"Kamu tidak akan menemukan kehangatan yang sama pada orang yang berbeda. Everyone has a different warmth and sense of comfort."
Aku pikir itu benar. Tapi sayangnya, sebelum aku sadar dan mulai memperbaiki diri setelah tahu akan hal itu, aku sudah berlaku jahat meski tidak secara langsung dengan mengambil sikap terus-terusan membandingkan kamu dengan orang baru yang hadir dihidupku.
Lama waktu berjalan, aku sadar dan akhirnya dapat memaknai kata-kata tersebut. Hal itu membuatku tidak lagi mencari sosok kamu di kepribadian orang lain, melainkan justru sebaliknya.
Aku ingin menemukan sosok yang berbeda dari kamu, untuk melihat lebih banyak lagi kepribadian yang mengagumkan dan membantuku percaya bahwa ternyata benar jika semua orang itu memiliki uniknya tersendiri, hangatnya tersendiri, dan bahagianya tersendiri.
Satu fakta yang aku percayai setelah kamu pergi adalah "Tidak setiap orang yang hadir dihidup kita akan menetap. Beberapa orang hadir dihidup kita hanya dijadikan Tuhan sebagai pembelajaran."
Benar kata kamu, "People come and go, Na. Bahkan orang terdekat kita. Ur friend, ur family."
Awalnya aku menolak dalam hati. "Kenapa harus kamu?"
Tapi perlahan aku juga mulai memahami bahwa hadir dan perginya kamu sudah menjadi bagian dari takdir perjalanan hidupku, begitu pun yang lainnya. Hanya saja mungkin cara dan kesan yang ditinggalkannya yang berbeda.
Aku kira, aku tidak akan pernah membahasmu lagi. Tapi harus kuakui jika hadirmu banyak sekali memberi pelajaran yang bisa aku ambil selain dari inspirasi terciptanya sajak-sajak lagi puisi. Maka dari itu, rasanya tidak pantas jika aku menampik perasaan sesungguhnya dengan sebuah kata penyesalan sebagai sangkalan akan kekecewaan.
Dari keseluruhan tulisan ini, kamu sebagai studi kasusnya, aku banyak belajar untuk membuka hatiku pada orang-orang baru, tanpa mengharapkan mereka untuk menggantikanmu atau menjadi seperti kamu. Setiap orang memiliki warna dan kehangatan yang berbeda, dan aku ingin memeluk semua itu dengan tangan terbuka tanpa bayang-bayang kamu sebagai standar yang aku tetapkan.
Kota Istimewa, Purwakarta
13 April 2024
— Via @sangdaun
8 notes · View notes
triastariirfiani · 8 months
Text
Dear diri...
Lepaskanlah beban harapan yang berlebih, biarkan angin membawa cerita baru. Setiap kesedihan adalah catatan lembut yang menjembatani menuju kebahagiaan yang tengah bersiap menjemput kamu. Jangan biarkan harapan berlebih jatuh pada makhluk. Ingat selalu, buka ruang baru dalam hatimu, dan belajarlah berjalan dengan langkah yang lebih bebas. Dalam langkah itu, terdapat pesona takdir yang seringkali tak terduga, membawa kita pada kejutan yang mengagumkan.. - 30 Agustus 2023 -
36 notes · View notes
sederhanasaja · 2 months
Text
aku adalah penikmat kata yang terangkai indah
tenggelam jauh menyelami makna yang disajikan
sesekali berkata dalam hati, pandai sekali mereka memainkan kata, sedang aku hanya bisa membaca dan menikmatinya
terlewat mengagumkan, padahal kata yang dirangkai seperti kata pada umumnya
entah dengan apa atau pun karena apa
kata yang terlihat biasa menjadi luar biasa indah
iyaa, ditangan mereka, para pencipta puisi indah
9 notes · View notes