Tumgik
daffasahmillah · 1 day
Text
Mabok Agama
Kukira mabok agama adalah istilah yang digunakan seseorang yang malas belajar tentang agamanya. Menjauh dari majelis ilmu karena mabok agama. Ternyata aku salah, mabok agama benar-benar terjadi. Ia terjadi layaknya seorang bayi yang keracunan makanan orang dewasa. Fase permulaan seorang mengenal agama justru di jejali dengan pemahaman agama tingkat lanjut. Bukan nya berbuah kebaikan, justru menjadi petaka.
Tak ada yang salah dengan makanan orang dewasa, tak ada yang salah juga dengan fase bayi. Yang salah adalah proporsi perlakuan kepada keduanya.
Sesuatu yang awalnya baik akan jadi racun dan keburukan jika berlebihan atau berkekurangan. Bahkan dalam ranah agama yang dianggap suci dan penuh rahmat.
Ditulis : 2 April 2024
2 notes · View notes
daffasahmillah · 28 days
Text
Persona
Kukira semua orang hanya punya satu wajah. Wajah yang kulihat dan kukenali sebagai identitasnya. Namun ternyata ada juga yang menghiasi atau menutup wajahnya. Membuat tampilan lain yang sulit dikenali. Menciptakan identitas baru yang tak ingin diketahui.
Wajah itu ialah persona. Diciptakan untuk menutupi cacat wajah yang tak mau diperbaiki. Ingin diterima dengan identitas baru tanpa perlu repot memperbaiki diri. Mudah bukan?
Kadang aku heran dengan dunia saat ini. Liciknya sangat natural hingga aku tak sadar. Tak ada yang salah dengan persona fiktif. Tapi, apakah itu bukan menipu? Menipu diri atas kepalsuan yang diyakini?
Ditulis : 26 Maret 2024
0 notes
daffasahmillah · 29 days
Text
Bentuk Cinta
Ada banyak bentuk cinta. Beberapa diantaranya justru menyakitkan. Tapi, disisi lain ada pula orang yang menyakiti atas nama cinta. Menghalalkan cara keji untuk mengungkapkan cinta.
Pertanyaan yang muncul justru membuatku bingung. Bagaimana sebenarnya cinta itu? Mengapa ia punya rentang rasa yang panjang? Dari hati penuh bahagia hingga rasa hampa lagi menyakitkan.
Ditulis : 26 Maret 2024
1 note · View note
daffasahmillah · 1 month
Text
Ramadan #9
"Kesungguhanmu untuk mengejar apa yang sudah dijamin untukmu dan kelalaianmu melaksanakan apa yang dituntut darimu adalah bukti dari rabunnya mata batinmu."
Al Hikam - Ibn Athaillah
Merenung. Lantas memikirkan, kenapa sesungguh-sungguh itu pada hal-hal yang jelas-jelas telah dijamin sama Allah. Bahkan, muncul kekhawatiran atas apa-apa yang telah jelas-jelas dijamin sama Allah. Muncul perasaan ragu dan tidak percaya, padahal itu sudah dijamin sama Allah.
190 notes · View notes
daffasahmillah · 1 month
Text
Terasing
Ada banyak hikmah dalam keterasingan. Banyak ulama yang pernah merasakan terasing dalam jeruji besi. Kondisi yang terkesan hina dari sudut dunia, tapi mulia jika melibatkan Allah di dalamnya.
Dalam keterasingannya, mereka tetap melakukan amal terbaiknya. Ber-khalwat dengan Yang Maha Kuasa, menuliskan hikmah ilmu dan kehidupan di setiap harinya.
Tapi bagaimana jika itu adalah aku. Aku yang merasa terasing dan diasingkan? Apakah aku akan cukup sanggup bergantung sepenuhnya kepada Allah? Apakah aku bisa melakukan amal terbaik dan menjadi sebenar-benarnya hamba?
30 Maret 2024
1 note · View note
daffasahmillah · 1 month
Text
Dinamika Diri
Ingin aku bercerita tentang sebuah dinamika.
Dalam beberapa fase hidup, aku menyadari ada yang lebih penting dari pemenuhan hak dan ego diri. Yaitu terjaganya sebuah hubungan. Setidaknya jika hubungan itu memang layak diperjuangkan. Semakin kesini, makin aku sadari bahwa diri kita tercipta untuk tujuan lain yang lebih besar dari ego. Maka, tak sepatutnya kita menuhankan ego diri sendiri dan merasa jadi manusia paling layak dimengerti.
Ada banyak tujuan besar yang justru memerlukan pengorbanan. Bukankah pengorbanan adalah bentuk pemenuhan hak orang lain? Minim sekali pemenuhan hak diri dalam sebuah pengorbanan. Selain itu, pengorbanan adalah spontanitas dari cinta. Sebuah kata kerja yang justru lebih mementingkan yang lain ketimbang diri sendiri.
Pecinta sejati akan rela mengorbankan apapun yang ia miliki demi tetap bersama dengan yang ia cintai. Jangankan ego dan harga diri, bahkan nyawa menjadi sangat murah jika itu untuk ia yang dicinta.
Tapi, bisakah kita mencintai sesuatu yang tak terlihat? Yang kadang tak kita rasakan kehadirannya? Bisakah kita jadi pecinta sejati bagi Allah. Yang taat pada setiap syariat-Nya, taat tanpa berpikir dua kali, taat tanpa menimbang keinginan diri.
22 Maret 2024
5 notes · View notes
daffasahmillah · 3 months
Text
INDONESIA KINI
Indonesia memang tak baik baik saja. Harus diakui. Ada banyak kepentingan yang menghambat gerak laju bangsa ini. Ada rintih tangis dan harapan dari mereka yang ditindas oleh "tirani", meski melabeli diri dengan mengayomi.
Katanya demi kepentingan bangsa, padahal semua orang tau, itu adalah kepentingan pribadi. Mulai dari melanggar konstitusi, upaya membangun dinasti, sampai menjadikan bangsa sendiri sebagai anak tiri. Tak banyak yang sadar, tak banyak yang mau mengambil resiko perubahan. Apalagi ketika janji manis bahwa nafsu akan terpenuhi.
Semua butuh makan, semua butuh uang. Tapi tak semua orang punya hati nurani dan harga diri untuk memperjuangkan masa depan negeri.
Lekas sembuh, lekas pulih, wahai negeri.
Semoga satu suara yang aku beri bisa sampai. Tak dicurangi, tak dikurangi. Semoga doa doa kami yang terdzolimi oleh tirani negeri, bisa segera Allah ijabah dengan memberikan pemimpin yang amanah. AMIN
9 notes · View notes
daffasahmillah · 5 months
Note
Ka, aku mau tanya. Aku kadang udh doa dan tanya Allah, tp kok jawaban dari Nya gak dateng dateng ya? Aku harus ngapain lagi
Jawaban dari Allah yang gak datang atau hati kita yang belum bisa membaca jawaban dari Allah? Merujuk pada qs. al hajj : 46
"Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada."
Bisa jadi Allah sudah kasih jawaban tetapi hati kita buta sehingga tidak bisa membaca jawaban dari-Nya :')
Jika ditanya "aku harus ngapain?"
Merujuk pada qs. ar-rum : 41
"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."
Dalam konteks ini, ketidakmampuan kita membaca tanda-tandaNya adalah merupakan akibat atau efek samping dari perbuatan kita. Entah itu dilakukan pada diri sendiri, makhluk-Nya ataupun kepada-Nya. Maka, saranku imani ayat tersebut.
Jadi sebagai bukti iman kita kepada-Nya dan kitab-Nya, kita harus meyakini bahwa apapun kejadiannya, Allah sedang memanggil kita untuk kembali kepada-Nya :')
5 notes · View notes
daffasahmillah · 6 months
Text
CINTA
Dulu, aku adalah orang yang tak bisa merasa, apalagi percaya cinta. Bagiku yang dulu mendewakan logika, rasa dan cinta hanyalah sesuatu yang fana, tak berguna dan sia-sia. Namun, kini aku meyakini sebaliknya. Rasa dan cinta adalah sesuatu yang istimewa. Ia hadir membawa bahagia. Menyembuhkan luka hanya dengan memeluknya. Menghilangkan resah hanya dengan bersamanya. Kini aku bisa merasa Kini aku bisa mencinta Sungguh, dunia terlihat lebih indah dengan warna. Sangat indah dengan rasa dan cinta. Terimakasih.. Ya Allah, terimakasih telah izinkan aku merasakan cinta. Meski di usia yang tak belia. Ya Allah terimakasih telah membuatku yakin bahwa rasa dan cinta adalah kekuatan yang luar biasa. Ya Allah, Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Buatlah aku merasakan cinta abadi. Cinta yang dibawa sampai mati. Cinta hamba pada Tuhannya dan cinta Tuhan pada hamba-Nya. Ya Allah, jadikan aku pecinta sejati. Pecinta yang terus memperjuangkan cinta-Mu. Memperjuangkan dengan yakin dan tulus, Memperjuangkan dengan pembuktian yang tak terputus.
6 notes · View notes
daffasahmillah · 7 months
Text
Asing
Tak jarang aku merasa asing dengan penyadaran terkait hakikat keislaman. "Ohh iya ya?", "Ohh bisa gitu juga ya?" dan ungkapan lain yang serupa. Misalnya, ketika ada seseorang yang mengatakan :
"Mungkin penyebab kamu gak semangat mengerjakan skripsi adalah karena kamu kurang memaknai, muslim yang baik adalah yang lebih baik dari hari kemarin. Intinya adalah bagaimana kamu merespon sesuatu dengan keimanan. Apakah ini yang Allah suka? Dan bagaimana agar apa yang terjadi dapat bernilai ibadah dan meningkatkan keimanan."
Tapi, tiba-tiba aku lebih terkejut dengan sekelebat ungkapan hati yang baru saja muncul :
Apakah ini artinya aku sebenarnya masih asing dengan agamaku sendiri? Apakah aku belum benar benar menjadikan islam sebagai sesuatu hal yang bersifat spiritual? dan hanya menjadikannya ritual saja? Kemana saja aku selama ini?
Semoga ungkapan ini menjadi pengingat ketika menuntut ilmu, agar tak mudah ujub, agar tak mudah merasa lebih tahu dan merendahkan orang lain. Semoga Allah jaga tiap asa, rasa dan upaya dalam ikhtiar mendekat pada-Nya. Aamiin
Ditulis : 17 September 2023
5 notes · View notes
daffasahmillah · 7 months
Text
Mempelajari Hakikat
Pada awalnya mempelajari hakikat dan hal fundamental terasa asing. Jangankan apa yang dipelajari, sekedar mendengar kata hakikat saat itu saja terasa asing.
Merasa diri ini melambat, seolah kembali ke dasar dan mengulang semua pelajaran kehidupan. Berbanding terbalik dengan teman teman lain yang sudah achieve ini dan itu. Sedangkan aku? merasakan kemunduran.
Tak ada prestasi
Tak ada ajang bergengsi
Apalagi apresiasi
Yang dilakukan hanyalah mempelajari sesuatu yang sangat asing di masa kini. Mempelajari hakikat manusia, hakikat keimanan dan hal sejenisnya.
Tak terasa, aku mulai nyaman dengan dinamika ini. Memfokuskan diri pada cara terbaik dari Allah untuk manusia menjalani kehidupan di dunia. Memahami prioritas kehidupan yang selaras dengan sunnatullah. Memahami bagaimana bergantung dan berinteraksi dengan-Nya.
Tenang, terasa sangat tenang ketika sudah mulai memahami hakikat. Memahami premis absolut dari Al-Qur'an dan Hadits. Merasakan begitu besar nikmat dan kasih sayangNya terhadap setiap hal yang terjadi dalam hidup.
Perlahan, dengan ijin Allah, aku bisa membaca hikmah dari ketetapan hidup yang dulu aku benci. Menghadirkan rasa syukur yang berlimpah, haru yang menyeruak dan semakin terasa kasih sayangNya yang begitu besar. Masya Allah.
Semoga Allah berkenan membuka hijab hati ini. Agar lebih mudah hati ini merasa dan membaca hikmah dari setiap peristiwa, agar hati ini semakin tenang dan yakin dengan keimanan yang utuh. Aamiin
12 Oktober 2023
4 notes · View notes
daffasahmillah · 7 months
Text
Manusia Dinamis
Manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain. Maka, setiap manusia pasti melakukan interaksi dengan manusia lainnya.
Dalam setiap interaksi yang dilakukan, ada pengaruh yang diterima diri. Mungkin inilah yang menyebabkan bahwa manusia selalu dinamis, seringkali berubah setiap waktu.
Ada banyak hal yang bisa berubah dalam diri seorang manusia, namun tidak semua perubahan membutuhkan intensitas dan durasi yang sama. Semakin esensial/prinsip sesuatu itu, maka akan semakin sulit ia berubah. Tapi, bukan berati tidak mungkin.
Mungkin inilah yang menyebabkan adanya ungkapan "berkenalan seumur hidup". Jika itu adalah diri, maka kita perlu lebih sadar terhadap setiap pengaruh/informasi/interaksi yang diterima dan melakukan filter padanya. Jika ia adalah oranglain, maka jangan pernah merasa sangat kenal dan meniadakan observasi terhadapnya.
Setelah memahami hal ini, aku tak lagi kaget jika seseorang itu berubah, entah itu orang lain atau diri sendiri. Cukuplah secara sadar dan sabar untuk melakukan observasi, bukan justifikasi.
Wallahu a'lam
11 Oktober 2023
23 notes · View notes
daffasahmillah · 7 months
Text
Diskusi tengah hari
Berawal dari zakat, lalu berlanjut ke kemiskinan, ekonomi, pendidikan dan kesehatan hingga kemudian berakhir pada bahasan sosial.
Dalam diskusi tersebut, aku akhirnya memahami bahwa uang tidak pernah bisa berdiri sendiri dalam menyelesaikan sesuatu. Bahkan seringkali, sebuah solusi yang hanya berdasarkan uang akan bersifat sementara.
Real case nya, sebuah kemiskinan tidak bisa diatasi dengan bantuan. Karena pada kenyataannya ada banyak orang yang hidup dibawah garis kemiskinan dan merasa 'nyaman' dengan kemiskinan mereka.
Kok bisa, miskin malah nyaman?
Dalam setiap keinginan, harus ada kesadaran dalam memilih dan menjalani konsekuensi. Bahasa singkatnya jujur dengan keinginan tersebut. Sedangkan dalam konteks kemiskinan, tidak semua orang rela menukar waktu istirahatnya untuk memperjuangkan pendapatan yang lebih banyak dan layak.
Singkatnya, mereka merasa nyaman dengan kondisi kemiskinannya karena tidak siap menjalani konsekuensi untuk sukses/kaya dengan bekerja lebih keras dan lebih cerdas.
Tapi, ada juga para ulama yang memilih hidup sederhana, bahkan terlihat miskin. Mereka secara sadar memilih hidup sederhana dengan tujuan kebermanfaatan. Bahkan seringkali hidupnya yang sederhana itu dikarenakan hartanya habis untuk umat dan menuntut ilmu. Pilihan berdasarkan kesadaran inilah yang penting untuk diteladani. Karena apapun pilihannya mereka akan menjalani dengan yakin, tenang dan tanpa keluh kesah.
20 September 2023
4 notes · View notes
daffasahmillah · 8 months
Text
Arunika
Penuh keraguan dan khawatir saatku menunggu kehadirannya. Apakah pertemuan kali ini akan memperpanjang konflik? memperkeruh suasana? atau justru sebuah jalan untuk mendekatkan hati yang berjarak. Aku diam menunggu dan menenangkan diri. “Entah apa yang terjadi nanti, aku sudah siap menghadapi”, kataku membulatkan tekad.
Kita tau, tak semua asumsi akan rasa takut benar benar terjadi. Terkadang, ketakutan itu tak lebih dari sebuah asumsi. Begitu juga saat detik itu, ketika aku melihat bagaimana bahagia sorot matanya melihat kehadiranku. Meliatku datang lebih dulu dan menunggunya di sebuah cafe. 
“Dek, kamu udah pesen?”, tanya nya santai seolah tak pernah terjadi pertengkaran hebat itu. Berbeda denganku yang sebenarnya gugup namun mencoba tenang. 
“Ohh, ini aku udah pesen minum”, jawabku singkat
“Loh? cuma minum aja? hayuk pesen makan juga. Kamu belum makan kan?”
“Gausah ka, gapapa”, jawabku masih dengan perasaan canggung
“Kamu udah jauh-jauh kesini, ayok makan juga. Aku yang bayarin. Harus makan pokoknya ya, biar gendut”
“Masih tetep bawel dan maksa”, kataku dalam hati. Menghela nafas dan mulai memilih menu. 22 Juni 2023
2 notes · View notes
daffasahmillah · 11 months
Text
QS. Ali-Imran ayat 74
Artinya : Allah menentukan rahmat-Nya (kenabian) kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah mempunyai karunia yang besar.
Tafsir : Allah memberi kabar gembira kepada orang-orang beriman bahwa Dia mengistimewakan siapa yang Dia kehendaki dengan kenabian dan petunjuk kepada keimanan. Allah pemilik karunia yang besar bagi hamba-hamba-Nya. (Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah) 
Bukankah keistimewaan yang Allah berikan bagi hambanya adalah petunjuk pada keimanan? Bukankah siang tadi kamu melihat bagaimana seseorang yang hatinya ingin dekat dan paham akan islam, tapi Allah jauhkan petunjuk darinya? Betapa kesusahan dan serba salah yang dirasakannya. 
Mungkin benar kali ini aku kebingungan bagaimana harus mempertanggung jawabkan potensi yang Allah beri. Upaya dan keputusan apa yang harus aku lakukan dan lain sebagainya. Tapi sampai detik ini, aku masih Allah beri kesempatan untuk menerima petunjuk keimanan. Allah kumpulkan aku dengan kelompok yang baik dan terus mengingatkan aku pada keimanan. 
Dari sini aku mulai menyadari, mungkin misi dan tujuan utama aku saat ini adalah mencapai derajat mukmin dan bukan sekedar muslim . Menjaga nikmat islam dan iman yang telah Allah berikan. 
17 Juni 2023
Referensi : https://tafsirweb.com/1206-surat-ali-imran-ayat-74.html 
6 notes · View notes
daffasahmillah · 11 months
Text
Jam Tidur
Ia terbangun dan termenung atas kejadian yang baru saja dialaminya. Pertengkaran yang kembali kami alami di ujung malam, sebelum terlelap dengan perasaan yang tidak bisa dikatakan baik-baik saja. 
“Are you okay?” tanyaku peduli sekaligus khawatir
“I’m totally okay, i’m fine”, jawabnya meyakinkan dengan senyum tulus menenangkan.
“Terus kenapa diem, bengong gitu? mas ada salah?”, aku sedikit meragukan jawabannya
“Engga, aku tiba-tiba ngerasa heran dan lucu aja. Kita ternyata bisa sampai bertengkar cuma karena jam tidur. Kalo diinget lagi ternyata lucu, padahal semalem kita berantem sampe saling nyalahin satu sama lain. Maaf yaa mas”
“Iya, gapapa. Sekarang kan udah engga. Kurang komunikasi dan validasi aja”, jawabku sambil mengusap kepalanya, mencoba memberi ketenangan lebih.
17 Juni 2023
0 notes
daffasahmillah · 11 months
Text
JIKA ENGKAU INGIN MENGETAHUI SESEORANG..
Guru kami Syaikh Prof. DR. Sa'ad al-Khotslan hafidzahullah berkata:
• Jika kamu ingin mengetahui kualitas agama seseorang, maka lihatlah muamalah orang tersebut dengan orang lain dalam masalah harta.
• Jika kamu ingin mengetahui kualitas akal seseorang, maka lihatlah bagaimana cara dia berbicara dengan orang yang tidak sependapat dengannya dan apa yang dia lakukan saat marah.
• Jika kamu ingin mengetahui kualitas akhlak seseorang, maka lihatlah bagaimana cara dia memperlakukan para karyawan, bawahan, pembantu, dan fakir miskin.
555 notes · View notes