Tumgik
Photo
Tumblr media
Perempuan bukan makhluk dari planet lain, meski karakter dan banyak hal darinya, berbeda dengan lelaki. Cobalah memahaminya. Tidak sulit, bila saja kau ingin dan berniat mencoba.
#Perempuanpenggenggamrindu
Photo from @nurfadillah_astriani_
72 notes · View notes
Text
Sabda Perubahaan
Setiap mahluk adalah sejarah, bagi dirinya yang dulu. Bukan hanya sebuah keterikatan genetik yang sering diperdebatkan oleh mereka yang fanatik. Tapi telah menjadi bagian penting dalam proses bertahan, dari hidup yang kerap memberi banyak kejutan. Dan mereka yang tengah tertawa sekarang, berasal dari airmata yang berhasil direda di masa silam. Namun mereka yang tak bertahan, mengalami sebuah kemunduran atau bahkan kepunahan. Sebab itu, sering kita mendapati kasus kematian yang berlandaskan permasalahan hati, yang kadang juga disebut “kebodohan.”
Maka percaya atau tidak, aku yang masih hidup sampai detik ini, berasal dari proses panjang sebuah penerimaan yang tak mudah. Proses belajar yang tidak semua didapati dari bangku sekolah, dan proses pemaksaan terhadap hati yang pernah dengan keras melawan kenyataan, hanya untuk mempertahankan idealisitis.
Seekor kupu-kupu yang kau puji cantiknya, pernah juga kau hina. Mungkin perlu kita akui, bahwasanya kita terlalu mudah iri pada kehidupan seseorang yang terlihat lebih baik dari diri kita. Sebab aku juga. Namun layaknya kupu-kupu, ia juga punya sisi kelam yang pernah dihadapai, ketika harus mendengar hujatan mereka yang jiji akan kehadirannya ketika masih berwujud ulat. Yes, we are judge the book by the cover!
Atau seperti senja yang sering dipuji oleh banyak mata, di garis katulistiwa—yang sering kita sayangkan, sebab begitu cepat ia ditenggelamkan. Padahal ia sudah menyapa sejak pagi, namun kita caci hanya karena kita merasa, kehadirannya terlalu mengganggu. Namun ketika kepulangannya di depan mata, kita berharap ia bisa lebih lama. Mungkin jika senja bisa bicara, ia hanya akan mengatakan “terlambat.”
Lantas yang terbesit di dalam kepalaku adalah, tidak banyak orang yang peduli dengan proses. Tidak banyak orang yang rela membuang waktunya untuk mengenal sesuatu lebih jauh. Pun tidak banyak orang yang mau bersabar untuk sesuatu yang lebih besar. Hingga akhirnya banyak orang, yang sangat dekat dengan sebuah penyesalan, layaknya sesuatu yang menyelimuti dalam mimpi panjangnya.
157 notes · View notes
Text
Merelakan Kehilangan
Saya adalah orang yang sulit sekali move on dari banyak hal, terutama kejadian - kejadian buruk yang menimpa. Saya tidak selalu mengerti hikmah di balik setiap kejadian yang saya anggap buruk saat itu juga. Saya bisa menjadi bersedih karena hal itu bertahun - tahun kemudian.
Tapi di belakang hari, di suatu hari di depan, entah itu berapa tahun kemudian, saya baru menemukan. Bahwa saya tidak akan kehilangan tanpa ada yang lebih baik yang diberikan Tuhan.
Setiap kali kehilangan, saya selalu dibelokkan menuju jalan yang lebih menenangkan. Kita memang harus belajar untuk tidak terlalu mempertahankan hal - hal duniawi yang bersifat sementara.
Suatu hari, di suatu masa, kita akan menemukan bahwa kehilangan yang dulu, adalah sebuah kebaikan. Apapun itu.
Suatu hari, di suatu masa, kita akan mendapatkan pemahaman. Kita akan sampai di suatu titik di mana kita tidak ingin kehilangan kita dikembalikan. Bukan karena itu tidak berharga, tapi karena menyadari bahwa itu adalah hal paling baik yang bisa kita dapatkan. 
Kita tidak bisa terus hidup di logika manusia, sebab manusia ada batasnya. Kita hanya bisa merelakan kehilangan ketika yang kita genggam dalam hati adalah iman.
Bandung, 24 April 2017. PS : ini bukan tentang kehilangan roman picisan.
578 notes · View notes
Text
Sabda Perubahaan
Setiap mahluk adalah sejarah, bagi dirinya yang dulu. Bukan hanya sebuah keterikatan genetik yang sering diperdebatkan oleh mereka yang fanatik. Tapi telah menjadi bagian penting dalam proses bertahan, dari hidup yang kerap memberi banyak kejutan. Dan mereka yang tengah tertawa sekarang, berasal dari airmata yang berhasil direda di masa silam. Namun mereka yang tak bertahan, mengalami sebuah kemunduran atau bahkan kepunahan. Sebab itu, sering kita mendapati kasus kematian yang berlandaskan permasalahan hati, yang kadang juga disebut “kebodohan.”
Maka percaya atau tidak, aku yang masih hidup sampai detik ini, berasal dari proses panjang sebuah penerimaan yang tak mudah. Proses belajar yang tidak semua didapati dari bangku sekolah, dan proses pemaksaan terhadap hati yang pernah dengan keras melawan kenyataan, hanya untuk mempertahankan idealisitis.
Seekor kupu-kupu yang kau puji cantiknya, pernah juga kau hina. Mungkin perlu kita akui, bahwasanya kita terlalu mudah iri pada kehidupan seseorang yang terlihat lebih baik dari diri kita. Sebab aku juga. Namun layaknya kupu-kupu, ia juga punya sisi kelam yang pernah dihadapai, ketika harus mendengar hujatan mereka yang jiji akan kehadirannya ketika masih berwujud ulat. Yes, we are judge the book by the cover!
Atau seperti senja yang sering dipuji oleh banyak mata, di garis katulistiwa—yang sering kita sayangkan, sebab begitu cepat ia ditenggelamkan. Padahal ia sudah menyapa sejak pagi, namun kita caci hanya karena kita merasa, kehadirannya terlalu mengganggu. Namun ketika kepulangannya di depan mata, kita berharap ia bisa lebih lama. Mungkin jika senja bisa bicara, ia hanya akan mengatakan “terlambat.”
Lantas yang terbesit di dalam kepalaku adalah, tidak banyak orang yang peduli dengan proses. Tidak banyak orang yang rela membuang waktunya untuk mengenal sesuatu lebih jauh. Pun tidak banyak orang yang mau bersabar untuk sesuatu yang lebih besar. Hingga akhirnya banyak orang, yang sangat dekat dengan sebuah penyesalan, layaknya sesuatu yang menyelimuti dalam mimpi panjangnya.
157 notes · View notes
Text
1..2..3..Bye!
Jatuh cinta memang berjuta rasanya. Seperti diberi kesempatan untuk hidup lagi, seperti bangun dari tidur yang lama. Seperti lega dari haus berkepanjangan, atau seperti teduh dari badai yang bertubi-tubi. Kita dibuat senyum-senyum sendiri. Yang biasanya malas bangun pagi pun, bisa jadi morning person seketika. Bahagia karena akan bertemu, atau sekedar menikmati bagaimana rasanya ada seseorang yang mengucapkan selamat pagi. Kegiatan biasa bisa naik tingkat menjadi luar biasa, tergantung dengan siapa kamu melakukannya. Duduk di teras memandang hujan, misalnya. Atau berbincang hal tak penting di telepon sebagai kegiatan menutup hari. Mimpi-mimpi pun tumbuh tanpa disadari, terbang menari-nari di atas kepala. Semakin hari semakin membesar seiring harapan-harapan yang ditiupkan ke dalamnya. Seperti menulis nasib sendiri di buku takdir. Sejenak kamu lupa, bahwa semestalah sutradaranya, bukan kamu. Hingga akhirnya utusan semesta menepuk pundakmu, dihilangkannya mimpimu dalam sekali tiup. Kamu, mau tak mau meredup.
Gairah hidup melemah, bosan merajalela. Belum lagi harus menahan nyeri di dada sebelah kiri. Rasanya kebiasaan bersamanya terlalu melekat. Jatuh cinta berubah menjadi seperti sebuah jebakan. Di mana pelakunya bisa saja terperangkap di dalam lingkaran kenangan yang diagung-agungkan sendiri. Tak mau pergi. Tak ingin pindah. Lalu, mau sampai kapan? Sedang si dia sudah bisa haha-hihi dengan entah pengganti keberapa setelah kamu? Nah, ini sedikit tips untuk kamu-kamu yang terlanjur nyaman di istana kenangan agar segera beranjak. 
1. Tutup Semua Akses
Jika kamu merasa termasuk tipe yang gampang terbawa suasana, ada baiknya menutup semua akses yang memungkingkan kamu melihat dia, atau aktifitasnya. Bisa dari unfollow semua sosmed, juga hapus kontak. Bukan, ini bukan drama. Karena masing-masing dari kita berbeda. Ada yang cukup kuat, tak terpengaruh walaupun foto atau berita dia bersenang-senang wira-wiri di depan hidung. Nah, beberapa sisanya, itu menyiksa. Melihatnya, hanya akan mengajakmu menyelam lagi ke masa-masa kelam. Oiya, kalau sudah, ya dengan segenap kekuatan jagalah jarimu agar tidak mengetik namanya di kolom cari manapun, ya. Tahan.
2. Sibuk
Klise, ya? Klise tidaknya, sibuk adalah salah satu cara ampuh membunuh waktu. Kamu bisa cari hobi baru, yang sebelumnya lewat di kepalamu saja tidak. Atau malah sekarang waktunya mencoba hal-hal yang kamu takutkan. Sibuk dengan hobi baru biasanya akan menuntun kamu ke lingkaran pertemanan yang baru. Di sini, peluang kamu membaik besar sekali. Jangan menutup hati. Perbanyak teman, percantik diri. Kamu harus belajar nyaman dengan diri sendiri, walaupun tanpa pasangan. Yakinkan diri, bahagiamu letaknya di depan. Waktu hanya akan berjalan maju.
3. Cintai Diri Lebih Baik
Sebelumnya, cinta yang kamu punya harus kamu bagi dua dengan pasangan. Kebanyakan yang terjadi, kamu kehabisan cinta buat diri sendiri, karena sepenuhnya kamu tumpahkan buat dia. Alhasil, kalau akhirnya berpisah, tak ada yang tersisa. Sekarang waktunya kamu membayar itu. Senangkan diri. Egoislah. Habiskan waktumu untuk kesenanganmu. Yang sebelumnya tak bisa menikmati makanan favorit karena si dia alergi, misalnya. Nikmati sekarang. Belanja-belanja barang dambaan, atau travelling sendirian bisa dicoba. Apapun, untuk menyenangkan diri. Cinta, perhatian, waktu, bahkan materi, sepenuhnya untukmu. Nikmati.
1..2..3..Bye! Congratulation, you’re officially moved on. Kuncinya satu; bahagia itu terpancar. Jika wajahmu masih digenangi kenangan masa lalu, tak akan sedap dipandang. Jika di kepalamu masih cerita itu-itu saja yang diputar, berbincang denganmu tak akan menyenangkan. Berbahagialah, baru tularkan itu untuk sekitar. Smile! :)
181 notes · View notes
Photo
Tumblr media
di GNBS - Genrus Nusantara Boarding School, Brangsong, Kendal
0 notes
Quote
HATI-HATI — Berhenti bermain dengan api, bahkan untuk sekadar mencari hangat sekalipun. Api itu akan melahap perasaanmu hidup-hidup. Maka yang tersisa untuk perasaan itu hanyalah​ perih.. atau mati.
Citra Rudyanto (via citrarudyanto)
66 notes · View notes
Photo
Tumblr media
Respect yourself. You deserve to be happy.
93 notes · View notes
Text
Untuk Perempuan yang Masih Sering Menangis
Untuk perempuan yang masih sering menangis… Kapan kau akan berhenti membuang airmatamu untuknya? Meratapi kepergiannya. Menyesali ketidaksetiaannya. Menangisi kelemahanmu. Dan menyalahkan Tuhan atas perpisahan itu.
Untuk perempuan yang masih sering menangis… Kapan kau akan sadar bahwa yang pergi sudah tidak ada di sampingmu lagi? Kapan kau akan paham bahwa meninggalkan adalah tanda menyerah pada cinta? Kapan?
Untuk perempuan yang masih sering menangis… Masa lalu memang bukan untuk kaulupakan. Namun jangan hidup di sana. Berkubang dalam air mata dan kesedihan Lalu tak acuh akan masa sekarang dan melupakan masa depan. Jangan.
Menangislah satu kali. Dua kali. Tiga kali. Untuk memastikan bahwa kau adalah manusia biasa. Namun bangunlah setelahnya Pastikan air matamu tidak sia-sia.
© Tia Setiawati | Palembang, 4 April 2017
349 notes · View notes
Text
Bagaimana perasaanmu, jika kau belum saja menjadi pemeran utama yang layak dicinta? Hadirmu hanya sebatas dianggap angin lalu, menjadi seseorang yang (telah) datang dan peduli, namun akhirnya dilupakan di akhir kisah?
Boleh jadi dibalik satu gambar berisi dua hati yang berbahagia, ada satu hati yang lain terdiam menanggung derita. Sebagaimana terang akan tetap menjadi terang, namun bukan berarti gelap itu tak ada. Sorot dunia hanya akan terbagi pada mereka yang bersukacita ; lalu adakah peduli yang tersisa untuk peran orang ketiga?
Bagaimana bila itu dirimu, lalu kau sadari itulah peranmu?
129 notes · View notes
Audio
Agar kita belajar dan menjadi lebih bijaksana
Suara : @dokterfina Cerita : @kurniawangunadi Backsound : Ost. Master Sun
©Medan, 13 April 2015
HARUS MENGALAMI
Hati kita kadang harus terluka. Agar kita tahu bagaimana rasanya dikhianati. Agar kita tidak mengkhianati. Hidup kita kadang harus hancur. Agar kita tahu bagaimana rasanya dicaci. Agar kita tidak ikut mencaci. Pikiran kita kadang harus jenuh. Agar kita tahu bagaimana rasanya dijauhi. Agar kita tidak menjauhi.
Seluruh cerita hidup kita kadang harus acak-acakan, harus banyak lubang, terluka di sana-sini. Agar kita tahu bagaimana rasanya dibenci, ditinggalkan, ditipu, diolok-olok, diasingkan, dibiarkan. Agar kita tidak menjadi bagian dari orang-orang yang merusak cerita hidup orang lain.
Seluruh cinta kita kadang harus hancur berantakan. Agar kita tahu bagaimana rasanya tidak berbalas, tahu bagaimana rasanya khawatir, menunggu, ditunggu, diburu waktu, dikhianati, bertepuk sebelah tangan, berharap, bersatu. Agar cinta kita menjadi lebih bijaksana, tidak gegabah dalam mengambil keputusannya.
Hidup kita kadang harus seperti itu. Hanya agar kita tahu bagaimana rasanya. Agar kita belajar dan menjadi lebih bijaksana.
51 notes · View notes
Photo
Tumblr media
Fokus...fokus...fokus... Peran dan tanggung jawab menunggu. Karena hidup, ndak harus tentang cinta melulu kan? Hahay..... 🙌 (di GNBS - Genrus Nusantara Boarding School, Brangsong, Kendal)
0 notes
Audio
belajar menjadi lebih bijaksana
Suara : @dokterfina Cerita : @kurniawangunadi Backsound : Ost. Master Sun
©Medan, 13 April 2015
HARUS MENGALAMI
Hati kita kadang harus terluka. Agar kita tahu bagaimana rasanya dikhianati. Agar kita tidak mengkhianati. Hidup kita kadang harus hancur. Agar kita tahu bagaimana rasanya dicaci. Agar kita tidak ikut mencaci. Pikiran kita kadang harus jenuh. Agar kita tahu bagaimana rasanya dijauhi. Agar kita tidak menjauhi.
Seluruh cerita hidup kita kadang harus acak-acakan, harus banyak lubang, terluka di sana-sini. Agar kita tahu bagaimana rasanya dibenci, ditinggalkan, ditipu, diolok-olok, diasingkan, dibiarkan. Agar kita tidak menjadi bagian dari orang-orang yang merusak cerita hidup orang lain.
Seluruh cinta kita kadang harus hancur berantakan. Agar kita tahu bagaimana rasanya tidak berbalas, tahu bagaimana rasanya khawatir, menunggu, ditunggu, diburu waktu, dikhianati, bertepuk sebelah tangan, berharap, bersatu. Agar cinta kita menjadi lebih bijaksana, tidak gegabah dalam mengambil keputusannya.
Hidup kita kadang harus seperti itu. Hanya agar kita tahu bagaimana rasanya. Agar kita belajar dan menjadi lebih bijaksana.
51 notes · View notes
Text
Perempuan yang Kurang Berjuang (?)
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” – (Q.S Al – Ahzab (33) : 35)
Suatu hari, dalam obrolan ringan yang ternyata tidak mengalir seringan biasanya, tanpa diduga seorang teman berkata, “Kalau aku lihat ya Nov, kamu itu tipe perempuan yang kurang berjuang. Gimana coba mau nikah tapi engga punya pacar? Banyak teman sih, tapi deket yang beneran deket sama laki-laki aja engga, gimana coba?” Saat itu, saya hanya menanggapinya dengan tertawa. Tapi ternyata, tawa yang sama tidak bisa terbawa lama-lama. Setelah pulang, saya menangis sejadi-jadinya. Entahlah, rasanya sakit sekali, seperti ada yang menginjak-injak harga diri hingga saya pun bertanya-tanya, “Salahkah? Memangnya harus dengan cara apa seorang perempuan muslim berjuang?”
Dulu, saya menganggap bahwa dekat dengan laki-laki sebelum halal adalah hal yang wajar. Tapi, setelah belajar dan mengetahui bahwa itu bukanlah sesuatu yang diperbolehkan-Nya, maka saya tidak lagi punya cukup keberanian untuk tetap melakukannya. Bukan mudah, rasanya sulit untuk meyakinkan diri sendiri bahwa jalan yang sudah Allah tunjukkan adalah jalan kebenaran yang tak perlu ragu lagi untuk ditempuh. Beberapa orang yang datang dan mencoba mendekat setelahnya pun menjadi ujian tersendiri. Tak mudah! Ah, terang saja, kalau mudah namanya bukan ujian. Bagaimana pun, bukankah semuanya harus dikembalikan pada standar-standar yang sudah ditetapkan-Nya?
Kembali pada anggapan perempuan yang kurang berjuang, saya semakin bertanya-tanya: pertanyaan yang jawabannya ternyata tak mudah untuk didapatkan. Lalu, seperti biasanya, saya bertanya pada Ibu, seseorang yang memang sering menjadi teman diskusi saya hingga saya menganggap beliau seperti Ibu sendiri. Saya bertanya, “Bu, memangnya harus dengan cara apa seorang perempuan muslim berjuang? Apakah pernikahan memang perlu diupayakan sebegitunya oleh seorang perempuan sampai menggadaikan kehormatan?”
Kemudian, Ibu menatap saya dengan lembut lalu beliau balik mengajukan pertanyaan, “Nov, Allah nyuruhnya apa? Allah janjinya apa?” Saya terdiam beberapa saat, lalu sesuatu muncul di pikiran saya, gemetar saya menjawab, “Allah janji, perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan begitupun sebaliknya.” Saya hampir menangis ketika Ibu tersenyum dan mulai menjelaskan, “Iya, Nov, Allah memang berjanji demikian dalam Al-Qur’an. Lalu apa lagi yang kamu takutkan? Biar saja, kamu tidak perlu mendengar anggapan orang yang mungkin memang tidak berpikir dalam satu frame yang sama, yang penting nurut aja sama Allah, ya Nak. Kedekatanmu dengan laki-laki manapun sebelum halal tidak lantas menjadikan kamu berjodoh dengannya. Dekat yang tak halal itu sejatinya tidak mendekatkan, bahkan hanya menjauhkanmu dari Allah. Jangan Nov, jangan hanya karena perasaan lalu kamu menggadaikan kehormatanmu sebagai seorang perempuan muslim. Percaya deh, Allah tidak akan dzalim dan tidak akan mengkhianati hamba-Nya yang berupaya untuk nurut dan menjaga diri.”
Mendengarnya, saya merasa lega. 
Perjuangan perempuan memang terletak pada bagaimana ia menjaga diri dan kehormatannya, memperbaiki diri, mengendalikan hati, mengelola perasaan, memperkaya diri dengan ilmu, bersikap produktif dan mengupayakan ketaatan kepada Allah. Itulah sebaik-baik perjuangan yang bisa dilakukan oleh perempuan. Usaha perempuan haruslah usaha-usaha yang elegan, bukan dengan mengumbar perhatian, apalagi mengumbar perasaan pada yang belum halal.
Untukmu sahabat-sahabat perempuanku, perjuangan ini tentu tidak akan mudah untuk dilakukan. Mungkin akan ada ujian-ujian yang perlu kita hadapi dalam perjalanannya. Semoga Allah senantiasa menjaga dan memudahkan. Kabar gembiranya, ada ampunan dan pahala yang besar dari-Nya jika kita menjaga kehormatan. Semangat memperjuangkan ketaatan! ;)
442 notes · View notes
Photo
Tumblr media
OK! whatever will be will be Alloh is the best of planner Trust !
0 notes
Photo
Tumblr media
I, prepare to be a good future wife for you. You, prepare to be a good future husband for me. But, I don't know you now. I believe that you'll find me...as soon as. Ahayyy...hahahha 😄
0 notes
Text
Kamu temanku. Tapi kamu licik. Kamu diam-diam bermain-main dengan milik orang lain.
0 notes