Tumgik
nhsucira · 7 years
Text
Rancaupas Yang Rancak Bana
Bermula dari obrolan santai waktu kumpul-kumpul lucu malam minggu di bilangan Tebet Jakarta Selatan, seorang manusia mencetuskan sebuah kalimat yang sejatinya hanyalah keisengan semata:
Eh, gue kangen kemping deh, tapi ga pake ngedaki gunung gitu. Kemping ceria yuk!
Yang kemudian diseriusi oleh beberapa manusia yang lain.
Kuy!
Ternyata rasa rindu dengan alam dan juga jengah dengan suasana kota membuat kita, para pejalan-melarat-yang-males-nanjak-gunung ini memutuskan untuk menghabiskan malam minggu awal Agustus di kota tetangga (Bandung). Tercetuslah sebuah tempat..
Rancaupas aja, gimana?
Sahut seorang manusia di gerombolan mini ini.
Waktu itu kami ada berlima, aku, Alfian, Miss Niki, Bang Ian sama kak Afina. Sambil dedudukan di emperan taman di depan Cafe Ropisbak, konferensi Taman Honda pun dimulai.
Eh, btw kok ngga ada abang-abang yang keliling nawarin kopi gitu yah? Aus nih..
Celetuk Alfian.
Iya nih, ga ada. Mesti beli di warung depan sana.
Bang Ian pun menanggapi seraya berlalu membeli beberapa botol A***qua.
Setelah babibu bala-bala, akhirnya kita memutuskan perjalanan bakal dilakukan tanggal 4-6 Agustus. Informasipun segera di sebar ke beberapa grup watsap yang dianggap rating pertemanannya udah sedekat nadi.
Tumblr media
Ngumpulin orang-orangnya agak-agak drama gitu. Kita juga nge-pas-in dengan kuota mobil yang cuma cukup ngangkut 12-13 orang aja, tapi di awal perencanaan banyak banget yang mendaftar untuk ikut serta. Makin mendekati hari H, makin berkurang personilnya dengan berbagai alasan. Dan akhirnya yang jadi berangkat adalah kesepuluhan di atas. Jumlah yang ideal untuk kemping sih. Kita udah hampir kenal semuanya, jadi ngobrolnya ga canggung, dan interaksinya juga bisa mencakup ke semua. Kalo orangnya kebanyakan, pasti ngobrolnya sama si anu-anu doang, yang ujungnya malah jadi ga ikrib.
Berhubung ini adalah kemping-tanpa-nanjak-gunung (padahal tetep di daerah pegunungan, cuma yang nanjak si mobil, kitanya duduk manis di dalem), jadilah kita belanja makanan pokok di pasar deket Rancaupas, yaitu di Terminal Ciwidey. Dan lagi-lagi, berhubung kita ga pake dedakian gunung, jadi yang dibeli pun udah kayak mau hajatan sekampung.
Ikan asin, pete, kerupuk, sambel terasi, pecel sayur, ayam bakar, sampe ulekan dan panggangannya pun kita beli waktu di Pasar Ciwidey itu. Nyam!
Tak lupa kita mengisi kekosongan di dalam perut dengan makanan yang luar biasa murah. Bubur ayam semangkok cuma lima ribu. Nasi, sayur, ikan/ayam cuma sepuluh ribu. Dan rasanya enak! Bener-bener ekonomis.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Waktu itu sekitar jam 12:30 WIB siang, kami sampai di Rancaupas dan langsung mondar-mandir nyari tempat yang pas buat diriin tenda.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Setelah tenda berdiri, kita masak-masak buat makan sore. Menunya pecel sayur, ikan asin goreng, sambel bawang, bakwan, telor dadar. Nasinya kita beli di Rancaupas, karena kita selalu failed kalo masak nasi di nesting, dan menghemat tenaga serta gas juga sih.
Sehabis makan, misi tersembunyi pun dimulai. Eng ing eng..
Foto Prewedding Bang Ian x Kak Afina
Jadi, nyambi kemping unyu-unyu, kita diberi mandat untuk ngepotoin dua sejoli yang mau nikah ini. Temanya sih sederhana, ala-ala anak gunung gitu. Yasud, berhubung kita juga pengen nambah portofolio, jadinya dengan senang hati kita terima permintaan Bang Ian ini.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Hak cipta foto: Alfian, Rina, Intan
Di Rancaupas ini tempatnya komplit banget! Area camping ada, toiletnya bersih, ada musholla juga yang nyaman banget dengan mukena yang bersih-bersih. Ada banyak warung yang jual makanan, alat mandi, kayu bakar sampe penyewaan alat-alat camping. Area parkirnya juga luas untuk bis gede, mobil pribadi maupun motor. Ada juga dagangan gerobak dari warga daerah sini kayak cimol, telor gulung, juga ada yang jualan strawberry dan blackberry.
Di sini juga ada penangkaran Rusa. Kalo masuk ke situ juga gratis, kita cuma perlu beli makanan buat si rusanya. Bisa foto-foto sama rusa sepuas hati.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Suasana paginya juga keren banget. Embun dan kabut yang bikin pagi itu jadi syahdu.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Tapi yang paling rancak bana dari Rancaupas adalah suasana malamnya.
Sambil dingin-dinginan, kita ngitarin api unggun, mengalunkan berbagai macam lagu yang diiringi senar gitar. Sebagian yang lain ngebakarin ayam dan sosis yang sengaja kita bawa dari Jakarta. Ada juga yang bakar pete yang kita beli di Pasar Ciwidey, juga ngebikin spageti pake saos kuning telor-susu cair-jamur yang semuanya endes bagendes.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Api dari kayu bakar makin meredup
Malam makin larut
Mata pun kian surut
Para manusia sembunyi di balik selimut
Di bawah kabut
Di awang mimpi, kami semua terhanyut
Tumblr media
Salam Ngeblur!
Eh, kita mau kemping lagi loh, di Camp Ground Mandalawangi, Cibodas. Mau ikut?
0 notes
nhsucira · 7 years
Text
Demi Kamu Aku Menjerit
Semenjak Iqbal CJR resmi memerankan tokoh Dilan di film Dilan, gue jadi patah hati. Karena, Dilan yang ada di imajinasi gue jauh banget dari sosok Iqbal yang gue kenal (meskipun gue juga ga kenal-kenal banget Iqbal itu gimana kalo main film). Tapiiii, image dia yang seorang bocah boyband sedangkan Dilan yang slengean abis, doyan berantem, out of the box, bikin gue berpikir, "aaak, kok anak boyband sih yang jadi Dilan?"..
Rina, salah seorang temen gue yang juga kecewa sama pemeran Dilan, nyodorin gue foto-foto para cast Dilan yang lain. Dan gue makin yakin, kalo harusnya bukan Iqbal yang jadi Dilan. Tapi yasudahlah, proses casting yang alot pasti akan membuahkan hasil yang baik. Kita tunggu aja gimana filmnya nanti.
Nah, balik lagi. Dari beberapa cast itu, ada satu orang yang entah kenapa menarik perhatian gue. Rina nge-tag gue ke akun instagramnya dia di @jefrinichol. Dan jari gue pun berseluncur ke galeri online-nya.
Tumblr media
Scroll scroll scroll. Tampang Nichol ini menurut gue Dilan banget. Rambut dan pakaian acak-acakan, badan berisi dengan muka anak SMA yang nakal abis tapi sebenarnya baik. Hingga gue sampe di foto ini.
Tumblr media
Wah, ada film pendeknya di Youtube.
Seketika gue pindah ke YouTube dan nyari film yang dimaksud. Menit pertama gue nonton, gue udah jatuh cinta sama aktingnya Nichol.
Omaigat, ini Dilan banget!
Hingga akhirnya gue ngabisin film yang terdiri dari 7 chapter itu, gue ketagihan ngeliat kepiawaian Nichol dalam beradu akting. Sambil diskusi sama Rina via Whatsapp, gue jadi tau kalo dia juga main di film Dear Nathan sebagai Nathan. Nah, Nathan ini adalah sosok anak SMA yang nakal, suka berantem tapi untuk membela kebenaran, dan suka sama cewe dengan memperlakukan cewe itu dengan cara yang beda dari anak-anak SMA pada umumnya. Dilan abis, kan? Tapi berhubung film Dear Nathan udah lama banget turun dari bioskop, gue nyoba nyari-nyari film bajakannya di YouTube ataupun website streaming gitu. Tapi ga ketemu. Hingga akhirnya si Rina bilang kalo Nichol juga main di film Jailangkung yang saat ini masih tayang di beberapa bioskop Jakarta.
Man, gue yang sejatinya ga pernah mau nonton film serem, nawarin diri ke Rina, "yuk! Kita harus nonton!".
Tumblr media
And here I am, berada di teater 4 selama satu setengah jam demi nonton Nichol. Duh, cinta emang bisa bikin buta. Film serem aja bisa jadi romantis asal disitu ada Nichol. Ini gue epic banget sih. Kayaknya gue harus kasih penghargaan ke diri gue sendiri karena udah mau nonton film horor tanpa diajak lebih dulu. Hikhikhik.
Di dalem bioskop, mulai dari duduk kalem, ngelipat kaki biar ga berada disekitar kolong karena gue udah su'udzhon duluan sama kolong dan tempat gelap, memicingkan mata, tutup kuping sambil ngomong 'lalalala' biar suara-serem-ala-film-horor-di-Indonesia ga kedengaran di kuping gue, merem, melek lagi, kalem lagi, teriak, merem lagi, gitu terus sampe film selesai.
Rasanya tuh kayak, "huwaaa, Nichol.." tapi tiba-tiba "aaaaak, itu hantuuuu", trus "waah, DOP-nya bagus", lalu "omaigaaat, backsoundnya ga selow banget!", hingga "yah, gitu doang? Ga serem"..
Beklah. Nichol, kamu bagiku, kayak Adipati Dolken versi muda. Makasih yaa udah mewarnai dunia perfilman Indonesia lagi. Bhay!
0 notes
nhsucira · 10 years
Photo
Tumblr media
"Aku bahagia melihatmu tersenyum dan tertawa. Betapa aku memahami, Tuhan masih menyayangi kita hingga detik ini", katanya.
Dan semudah itu, aku jatuh cinta.
0 notes
nhsucira · 10 years
Quote
Di balik cinta yang bisa kadaluarsa, ada amarah yang bisa kadaluarsa, ada rindu yang luar biasa, ada hati yang tak pernah bisa berhenti mencinta
0 notes
nhsucira · 10 years
Text
Cinta Kadaluarsa
Aku percaya kalau cinta itu memang bisa kadaluarsa. Ketika kita tak lagi merasa bahagia dengan hal-hal kecil, ketika kita mulai mempermasalahkan hal sepele, ketika kita berseteru, dan tak menemukan jalan damai, hingga akhirnya kita memutuskan untuk berhenti peduli.
aneh memang, dahulu kita sangat terkesima ketika menemukannya. Jantung selalu berdegup kencang jika tahu ia ada di dekat kita. Bahkan, tak jarang kita mencuri pandang hanya untuk memastikan dia ada di situ. Kemudian perasaan suka berganti dengan sayang ketika ternyata dia juga menyukai kita. Hingga akhirnya janji tuk hidup bersama terucap. Dunia terasa milik berdua, kala itu. Kita akan mengabaikan kekurangannya, yang kita lihat, kita menjadi sempurna karena dia ada.
Semakin lama, kita mulai memahami tentang diri masing-masing. Mulai ada pemakluman dan lebih banyak kesabaran dan harapan akan perubahan yang lebih baik dari pasangan kita.
Namun jika harapan itu tak pernah terwujud, haruskah kita memberi pemakluman selamanya?
Cinta itu bisa kadaluarsa. Ketika kamu tak lagi merasa nyaman saat bersamanya, ataupun tersenyum saat memikirkannya. Ketika lebih banyak air mata yang kamu terima, baiknya kamu berhenti.
Karena cinta akan ada ketika dua orang sama-sama berjuang untuk menjadi yang terbaik dan membahagiakan pasangannya.
0 notes
nhsucira · 10 years
Text
Kata orang, mitosnya kalau naik motor, harus jatuh dulu baru dianggap sah sebagai pengendara motor.
Setelah 4 hari bawa motor di Jakarta, sepertinya aku sudah disahkan oleh semesta sebagai bagian dari pengendara motor lainnya. Sayangnya, simbol penobatannya adalah lecet-lecet di kaki dan stang motor bagian kanan. Dan semesta mengambil kaca spion kanan motorku sebagai persembahan. Ah, terima kasih buat pagi yang dag-dig-dug ini.
0 notes