Tumgik
#Asrama Mahasiswa Nusantara
beritanews · 1 year
Text
Presiden RI Canangkan Pembangunan AMN di Makassar
Presiden RI Canangkan Pembangunan AMN di Makassar
BERITA.NEWS,Makassar- Presiden RI Joko Widodo secara resmi mencanangkan pembangunan Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Makassar dan Manado Selasa 29 November. Proses pencanangan rangkaikan dengan peresmian AMN di Surabaya. Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menghadiri langsung pencanangan AMN Makassar di lokasi rencana pembangunan, Jalan Perintis Kemerdekaan 17, Makassar. Sementara Presiden RI…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
ibenews · 1 year
Text
Presiden Jokowi Resmikan Asrama Mahasiswa Nusantara di Surabaya
Presiden Jokowi Resmikan Asrama Mahasiswa Nusantara di Surabaya
iBenews.id – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Surabaya, Selasa (29/11/2022) siang. Asrama yang berlokasi di Desa Siwalankerto, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim) ini dihuni oleh mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di tanah air. “Di sini ada 410 mahasiswa, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, semuanya…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
baliportalnews · 1 year
Text
ITB STIKOM Bali Lepas 53 Mahasiswa Program PMM 2022
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Setelah hampir 4,5 bulan mahasiswa program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) gelombang II tahun 2022 mengikuti berbagai aktivitas perkuliahan di ITB STIKOM Bali, 53 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia tersebut, harus berpisah dan kembali ke kampus masing-masing melanjutkan studi, pada Kamis (2/2/2023) pagi. Acara pelepasan yang berlangsung di Aula ITB STIKOM Bali itu, dihadiri langsung dosen dan mahasiswa dengan penuh suca cita ditambah keseruan acara karena masing-masing menggunakan pakaian adat dari daerah asal. Dalam sambutannya, Wakil Rektor 1 ITB STIKOM Bali, Ida Bagus Suradarma mengatakan, program PMM ini ditujukan untuk lebih membekali mahasiswa-mahasiswa yang mau maju untuk menghadapi era milenial yang serba cepat tanpa melupakan akar budaya masing-masing daerah. “Program yang pertama kali digaungkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, Nadiem Anwar Makarim ini, merupakan gebrakan baru yang akan membawa generasi muda Indonesia untuk siap berwirausaha, karena negara yang baju itu harus didukung oleh jumlah wirausahawan yang tinggi,” jelas Ida Bagus Suradarma. Sementara itu, Ketua Yayasan Widya Dharma Santhi, Drs. Ida Bagus Dharmadiaksa, M.Si., Ak., menambahkan, dengan adanya program Merdeka Belajar Kampus Medeka (MBKM) ini dapat melahirkan sarjana-sarjana yang handal di masing-masing kompetensi ditambah dengan ilmu lain yang dibutuhkan pada dunia kerja nantinya. “ITB STIKOM Bali sangat senang dan bangga mendapatkan 53 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, sehingga kita akan menjadi ikatan cinta dan persahabatan yang sesuai dengan tema PMM tahun 2022 yaitu Bertukar Sementara, Bemakna Selamanya,” kata Ida Bagus Dharmadiaksa. Ditemui diakhir acara, PIC PMM 2022, Dr. Evi Triandini, M.Eng., menjelaskan, mahasiswa program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) gelombang II tahun 2022 di ITB STIKOM Bali mendapatkan inbound 53 mahasiswa yang berasal dari 33 perguruan tinggi di Indonesia, sementara untuk outbound ada empat mahasiswa ITB STIKOM Bali ke luar Bali. “Untuk mahasiswa outbound, kami akan lebih pacu lagi agar pesertanya meningkat terutama mahasiswa yang dari Bali agar mereka bisa melihat budaya nusantara di luar sana,” uar Dr. Evi. Dr. Evi menuturkan, untuk 53 mahasiswa inbound selama mengikuti PMM di ITB STIKOM Bali mereka tinggal di asrama ITB STIKOM Bali yang berlokasi di Jalan Kebo Iwa, Denpasar. “Tidak hanya menyiapkan asrama, kami juga menyiapkan transportasi untuk antar jemput agar mereka nyaman mengikuti perkuliahan di ITB STIKOM Bali,” pungkas Dr. Evi. Dalam acara tersebut, tak lupa mahasiswa PMM juga memberikan pesan dan kesan selama mengikuti perkuliahan di ITB STIKOM Bali. “Sangat senang berada di Bali, karena Bali itu aman. Terima kasih ITB STIKOM Bali atas pengalamannya selama 4,5 bulan mengikuti perkuliahan di sini,” ucap salah satu mahasiswa PMM.(tis/bpn) Read the full article
0 notes
goriaucom · 1 year
Text
Peresmian AMN Jadi Panggung Politik, BG: Kerutan di Dahi 100 Persen Identik dengan Prabowo
JAKARTA - Nuansa politik cukup kental dalam acara peresmian Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Surabaya yang dihadiri Presiden Joko Widodo. http://dlvr.it/SdbGWY
0 notes
ridhosb · 4 years
Text
Gak terima beasiswa pembinaan, kudu apa?
“Pernah gak?, kamu pengen banget ngembangin diri, butuh wadah untuk mendapatkannya, tetapi belum menemukan wadahnya apa, giliran menemukan eh kamunya gak diterima”
Sabar, semua ada fasenya, gak diterima disuatu tempat bukan berarti kapasitas kamu gak nyampe untuk melakukan itu, bisa jadi itu jalan terbaik buat kamu untuk lebih berkembang di wadah yang lain. Saat itu Tuhan sedang menguji kamu untuk mendobrak setiap gulita menjadi pelita.
Sembari menunggu tenggelamnya matahari sore, di hari terakhir ramadhan tahun ini, nampaknya berbeda dengan ramadhan sebelumnya. Biasanya hari terakhir ramadhan, sore hari ditemani oleh lalu lalang pemudik di jalan raya depan rumah. Tetapi ramadhan tahun ini hanya lewat satu atau dua motor saja karena pandemik yang melanda negeri ini. Hari terakhir bulan suci ini, Aku menyempatkan untuk evaluasi diri tentang targetan yang sudah aku lakukan dibulan ramadhan ini.
Ngomongin targetan, terlintas juga dipikiran tentang capaian yang sudah aku lakukan beberapa tahun terakhir ini selama menempuh studi di Kampus Pertanian. Bertahun lamanya berada di kampus IPB berbagai aktivitas dilakukan, mulai dari aktivitas organisasi, sosial, olahraga, keagamaan, akademik, kompetisi, dan lain sebagainya.
Aku ingin mengucapkan terimakasih kepada para senior di SMA dulu. Mereka selalu menyuguhkan video motivasi di setiap acara sekolah. Berbagai video itu menggugah semangatku untuk terus menuntut ilmu. Ingat betul diantara video itu adalah video kak Danang A. Prabowo seorang mahasiswa IPB dengan sejuta prestasi yang menuliskan 100 mimpinya pada selembar kertas dan tidak malu untuk menempelkan kertas itu di lemari dan dinding kamarnya. Beliau yakin bahwa setiap mimpinya akan tercapai dengan izin Allah SWT. Satupersatu mimpinya tercapai, karena usaha dan kegigihannya dalam memperjuangkan mimpinya.
Maka setiap orang harus mempunyai mimpi dan wajib memperjuangkannya, serta berhak mendapatkan keberhasilan atas mimpi-mimpinya.
Setiap orang memiliki cara sendiri untuk menempuh jalan juangnya. Ntah memilih ikut organisasi intra kampus, organisasi ekstra kampus, komunitas sosial, komunitas pecinta alam, unit kegiatan, membangun start up atau mengikuti komunitas prestasi di kampus. Selain wadah yang Aku sebutkan diatas ada diantaranya berupa beasiswa tempat tinggal, pembinaan, dan organisasi nasional yang dapat dijadikan sarana self improvement.
Kali ini aku mau cerita tentang bagaimana prosesku mengupgrade diri selama ada di IPB. Lebih kurang 10 semester lamanya. Aku akan memulai cerita secara runut tentang langkah-langkah yang pernah kutempuh dalam mengupgrade diri selama ada di kampus pertanian itu.
Saat itu kondisinya aku masih belum memiliki hp canggih, bisa dibilang handphone buntut dan warnanyapun sudah memudar. Aku juga seing ketinggalan informasi karena handphone tersebut tidak bisa digunakan untuk aplikasi Line, Whatshap dan aplikasi sejenisnya. Meskipun demikian itulah handphone yang menemaniku menjalani prosesku di PPKU.
Diakhir periode tingkat pertama rasanya pemikiran sudah mulai mendewasa, bahwa pencarian jati diri sudah menjadi tujuan utama. Banyak diantara teman-teman mencari beasiswa atau komunitas. Mungkin ada yang bertanya, kenapa harus mendapatkan beasiswa? Beasiswa beragam bentuknya, ada yang menawarkan tempat tinggal, pembinaan, tempat tinggal dan pembinaan, dana kuliah dst. Selain itu ada juga komunitas atau forum yang menawarkan berbagai pembinaan dan relationship. Tentu dengan adanya beasiswa akan sangat membantu meringankan biaya kuliah, mendapatkan wadah pengembangan diri, meningkatnya jaringan kepada orang lain, menumbuhkan semangat dan sikap optimisme, dst. Menguntungkan bukan?
Ceritanya momentum diakhir masa PPKU itu ada pendaftaran beasiswa berupa tempat tinggal, pembinaan, dan jaringan nasional. Nama beasiswanya Rumah Kepemimpinan. Beasiswa ini cukup menarik, rasanya jika Aku ikut organisasi ini maka kemampuanku akan meningkat dengan pesat. apalagi jika melihat orang-orang yang ikut beasiswa ini keren-keren semua. Mereka aktif didalam maupun diluar kampus.
“Dho, ikut rumah kepemimpinan gak?” teriak seorang teman dari depan kelas setelah kami menyelesaikan perkuliahan. Saat itu ceritanya aku gak tau apa itu rumah kepemimpinan.
“Emang rumah kepemimpinan tuh apa? “ tanyaku balik kepada seorang temen itu.
“Itu loh do, beasiswanya orang-orang hebat, tuh liat kakak-kakak yang ada di BEM KM banyak orang-orang RK” ujarnya.
Aku hanya mengangguk dan coba untuk mengingat siapa saja orang-orang yang dia sebut tadi. Tapi jika dipikir-pikir memang benar, orang yang aktif di kampus diantaranya adalah anak RK.
Singkat cerita aku coba untuk mencari tau dan memberanikan diri menyiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan. Dalam waktu yang tidak lama akhirnya berkas selesai dikumpulkan. Sore itu dalam perjalanan pulang ke asrama aku bertemu seorang teman dan bercakap-cakap seputar kuliah dan tempat tinggal pasca meninggalkan asrama. “Kamu mau tinggal dimana Dho? Sebentar lagi kan kita bakal keluar asrama” Tanya temanku. Spontan aku berpikir tentang beasiswa dan rumah kontrakan yang sudah kujanjikan dengan seorang kaka tingkat. Jadi memang beberapa waktu lalu aku sudah memiliki janji untuk ngontrak bareng sama kakak tingkat dan akan segera dibayarkan uangmuka. Aku kepikiran, jika aku melanjutkan pendaftaran rumah kepemimpinan dan seandainya diterima berarti aku mengingkari janjiku dengan kakak tingkat untuk tinggal satu kontrakan. Sementara jika aku lebih memilih melanjutkan rencana tinggal satu kontrakan bersama kakak tingkat artinya aku kehilangan kesempatan untuk mendapatkan beasiswa rumah kepemimpinan yang hanya ada satu kali selama aku di kampus. Berpikir panjang, dengan berbagai pertimbangan akhirnya aku memutuskan untuk tidak mendaftar beasiswa rumah kepemimpinan, menyimpan kembali berkas-berkas yang sudah aku kumpulkan dan melanjutkan kehidupan pasca asrama di rumah kontrakan bersama dengan kakak tingkat. Ketika aku memutuskan ini, artinya banyak peluang kebaikan yang akan aku terima juga walaupun tidak di rumah pembinaan khusus.
Satu tahun setelahnya aku menerima informasi bahwa ada pembukaan kembali beasiswa RK, namun hanya ada kuota untuk 1 orang. Berbagai dorongan dari teman-teman agar aku mendaftar. Aku coba buka kembali persyaratan yang udah pernah terkumpulkan dan mengirimkan berkas-berkas tersebut termasuk surat rekomendasi dari beberapa tokoh. Namun, rasanya memang belum rezeki sehingga aku ga diterima. Soalnya yang daftar memang banyak dan kuota hanya satu kursi aja.
Next time, Aku dapat informasi tentang pendaftaran sebuah organisasi nasional, namanya Forum Indonesia Muda (FIM). Bagiku ini organisasi yang keren, karena menghimpun pemuda dari seluruh nusantara. Alumninya juga keren-keren dengan berbagai skill serta relasi yang tidak ada habisnya. Kerenkan? Dulu diajak oleh kaka tingkat untuk ikut organisasi ini.
“Hayu daftar FIM do, cocok banget buat kamu” ucap kakak tingkat dengan antusias.
Tapi sayangnya saat itu aku ga cukup percaya diri untuk mengiyakan dan mendaftarkan diri di FIM. Selalu keren ketika melihat temen-temen yang gabung FIM dan mereka bisa survive disana, mengembangkan diri dan mencari relasi. Oke satu kesempatan lagi yang diabaikan. Aku coba untuk mencari-cari yang lain, sekiranya yang bias aku ikuti.
Tingkat 3 ada pembukaan pendaftaran Beasiswa Aktivis Nusantara (BANTINUSA). Beasiswa ini juga keren banget dengan berbagai pembinaan dan jaringan sekala nasional sehingga bener-bener akan mengupgrade diri kita. Aku cukup tertarik dengan beasiswa ini karena juga bergerak pada bidang kemanusiaan. Sehingga banyak kegiatan-kegiatan kemanusiaan yang dilakukan jika tergabung dalam baktinusa.
Saat tingkat 3, aku tinggal satu kontrakan dengan kakak tingkat yang mengikuti beasiswa baktinusa. Setelah pulang dari kampus aku coba mengetuk pintu kamarnya dan dipersilahkan masuk ke kamarnya. Aku perlahan mendekati beliau dan duduk didekatnya.
“Bang, aku pengen daftar Baktinusa, kira-kira apa yang harus dipersiapkan ya bang?” Tanyaku kepada senior ini yang juga sebagai wakil presiden mahasiswa di kampusku.
Sambil mengeluarkan laptop dan menunjukkan beberapa file persyaratan untuk ikut BaktiNusa “Persyaratannya tidak terlalu sulit Dho, pasti kamu bisa melengkapi dan mendaftarkan diri” ucapnya dengan penuh keyakinan. persyaratan itu diantaranya membuat life plan, tulisan singkat, terus surat rekomendasi tokoh serta TOEFL. Setelah berbicara singkat dan aku cukup termotivasi untuk ikut, satu persatu persyaratan aku lengkapi. Hari itu juga aku berangkat ke kampus untuk menemui dosen pembimbing akademik dan wakil dekan bidang akademik untuk meminta nasihat dan rekomendasi dari mereka. Setelah meminta surat rekomendasi, Aku pun menyelesaikan life plan dan membuat tulisan singkat tentang gagasan yang Aku punya untuk Indonesia. Semua berkas terkumpul dengan lengkap. Mendekati batas akhir pengumpulan berkas, Aku sedikit ragu untuk submit. Rasanya pikiran begitu rumit, Aku berfikir jika aku diterima artinya ada beban dan tanggung jawab besar yang harus kupikul karena dana dan pembinaan yang aku dapatkan adalah dana dari ummat yang harus aku perjuangkan dan pertanggung jawabkan serta harus aku balas dengan karya dan hal-hal yang bermanfaat lainnya. Sementara jika aku gak terima, aku gak punya wadah lagi untuk pembinaan dan upgrade diri sendiri. Berkas sudah terkumpul dan waktu batas akhir pengumpulan berkas pun semakin dekat, aku akhirnya memutuskan mengirim berkas dan mengikuti proses seleksi.
Setelah beberapa hari, tiba waktu pengumuman. Qadarullah namaku ga ada. Hehe. Sedih? Tentu engga, berarti rezekinya memang tidak disana. Dan aku langsung menuliskan plan lain secara detil bagaimana aku dapat menemukan cara untuk mengupgrade diri dengan cepat selain beasiswa dan wadah pembinaan. Berbagai plan kutuliskan dengan rapih dan berkelanjutan agar disisa-sisa waktu dikampus dapat aku manfaatkan dengan baik. Hehe
Selain beberapa beasiswa yang aku sebutin diatas sebetulnya banyak beasiswa yang diditawarkan kampus maupun luar kampus. Beasiswa berupa asrama tempat tinggal ataupun dana untuk kebutuhan kuliah. Tapi semua itu pilihan, aku memutuskan untuk tidak mengambil. Aku ga terlalu suka dibatasi ruang geraknya, contoh kalo asrama kan ada jam malam, atau ada waktu pembatasn aktivitas diluar, dll. Sehingga karena itu pilihanku, aku harus betul-betul dapat mengatur diri sendiri dengan baik.
Pesan yang ingin disampaikan, setiap gagal jangan pernah berhenti untuk bangun dan mencoba lagi, kalo gak terima disatu tempat ya coba lagi ditempat yang lain, karena jalan masih banyak. Jangan pernah putus asa. Bahwa semakin banyak mencoba maka semakin banyak keberhasilan yang kita dapatkan.
Lalu pertanyaannya, apa yang Aku lakukan untuk menjaga dan mengupgrade diri? Ini pertanyaan sederhana yang banyak ditanyakan setiap orang. Setelah melewati bebeapa pendaftaran beasiswa dan gagal, aku selalu menanamkan prinsip bahwa walaupun aku gak ikut berbagai pembinaan namun secara kapasitas aku tidak boleh kalah bahkan kalau bisa lebih baik lagi. Sedikit bercerita tentang apa yang aku lakukan untuk mengambangkan diri adalah memperbanyak relasi, pengalaman, literasi dan kemampuan softskill lainnya.
Pertama, Aku biasa menonton video atau film motivasi di youtube. Cara ini cukup ampuh untuk mempertahankan semangat dan untuk membuka pemikiran baru. Setiap untaian kata yang disampaikan pembicara dalam video dapat memotivasiku untuk melakukan hal positif dan mengikuti kegiatan yang mendatangkan kebermanfaatan. Pembicaa dalam video biasa memadukan teori dengan pengalaman mereka. Selain itu pemikiran pembicara yang cemerlang dan selalu terbuka terhadap perkembangan zaman. Video yang biasa kutonton diantaranya TEDx Talks, Pak Mario Teguh, Ust Hanan Attaki, Ust Felix Siauw, Pak Anies Baswedan, dan masih banyak lagi. Kedua, Aku biasanya membaca buku, terutama buku-buku terbaru yang berhubungan dengan self improvement, biografi tokoh dan history perjalanan seseorang untuk menggapai kesuksesan. Beberapa novel, tulisan Habiburrahman El Shirazy, Tere Liye, Salim A. Fillah, dan buku biografi tokoh-tokoh inspiratif Indonesia juga biasanya menjadi sasaran empuk untuk Aku baca hingga habis disela-sela kesibukanku di Kampus. Buku adalah jendela dunia bukan? jadi jagan malas membaca buku ya teman. Mungkin sering dengar kalimat ini kan ya? Nah jadi untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan baru, dan belajar dari berbagai kisah orang lain maka buku adalah pilihan yang paling tepat. Ketiga, Aku juga rutin mengikuti seminar dan forum diskusi mahasiswa. Sarana ini rasanya memberikan pengaruh yang besar untuk meningkatkan wawasan, mengetahui setiap perubahan, melatih keberanian dan berfikir kritis, melatih kemampuan untuk menyampaikan pendapat di forum, melatih berfikir sistematis, dan lain sebagainya. Sehingga sangat disarankan untuk siapapun harus rajin ikut seminar dan forum diskusi yang ada. Keempat, Aku biasanya menulis opini atau hanya gagasan rumpang. Aku berfikir bahwa menulis dapat melatih kita untuk menuangkan gagasan diatas kertas dan membagikan kepada orang lain sehingga jika orang lain membaca maka akan bermanfaat. Biasanya setelah aku banyak membaca dan mengikuti forum diskusi mahasiswa rasanya begitu banyak opini dan pandangan baru yang muncul, Aku sempatkan untuk menuliskan setiap opini tersebut. Aku biasanya menulis di note pribadi, caption instagram, blog pribadi, atau menggunakan sarana lainnya. Kelima, Kebiasaan lama sebetulnya, karena sudah aku lakukan sejak duduk di bangku SMA dulu, yaitu kunjungan tokoh. Nah, ini juga salah satu cara yang paling ampuh dan paling sering aku lakukan sebagai bentuk pembinaan untuk diriku sendiri. Sejak dulu aku selalu membiasakan untuk mengunjungi tokoh tertentu, senior di kampus, orang berpengaruh lainnya, dosen atau bahkan teman sesama mahasiswa yang sekiranya aku akan mendapatkan insight baru ketika berbincang dengan mereka. Aku melakukan ini dengan frekuensi yang sangat tinggi. Dalam satu minggu aku biasa mengunjungi dan berbincang dengan minimal 2 orang tokoh. Dampaknya sangat terasa, ngobrol dengan mereka seolah aku selalu diajak untuk berlari kencang, tak ada pemikiran selain memikirkan untuk berkarya dan optimis. Banyak hal yang dapat dibicarakan, mulai dari pengalaman, insight untuk Indonesia, plan kedepan, usaha-usaha, dan berbagai karya yang telah mereka torehkan, serta nasihat-nasihat yang sangat membangun dan tentunya relasi yang semakin banyak. Relasi yang dibangun ini akan sangat bermanfaat bagi kita saat ini dan masa yang akan datang. Silaturahim itu akan membuka jalan dan mendatangkan rezeki bukan? Nah buat kita semua jangan ragu dan malas untuk memperbanyak pertemanan dengan oranglain. Keenam, Aplikasikan seluruh ilmu yang kamu dapat dengan mengikuti berbagai organisasi atau komunitas yang ada dilingkungan tinggalmu. Karena ilmu yang banyak jika tidak dilatih maka tidak akan berkembang, dan dengan ikut organisasi sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan softskill dan hardskill. Ketujuh, tentunya segala usaha yang kita lakukan harus dengan ridho dan izin Allah SWT, maka dari itu kita harus memperbanyak Ibadah dan mendekatkan diri kepadaNya.
“Setelah menuliskan cerita tentang aku dan proses pendaftaranku di beberapa beasiswa diatas, aku tidak diterima itu bukan kesalahan yang menseleksi, tapi bisa jadi salahku yang kurang serius atau bahkan kurang banyak berdo’a. Jadi buat teman-teman dan adik tingkat yang membaca cerita ini, aku rekomendasikan kalian untuk ikut beasiswa pembinaan seperti Rumah Kepemimpinan, Baktinusa, FIM, dan masih banyak lagi. Lakukan dengan serius dan perbanyak berdoa, karena manfaatnya sangat banyak”
Sekian cerita sederhana bagaimana membalikkan setiap kegagalan menjadi sebuah keberhasilan, banyak jalan menuju roma, ada banyak cara untuk meraih setiap mimpi dan harapan. Jangan pernah putus asa, terus melangkah dan menatap kedepan. Setiap kegagalan adalah terpaan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Jangan pernah beredih, karena Allah SWT menurunkan kesulitan beserta dengan kemudahan.
Pugung Waynarta, 09 Juni 2020
2 notes · View notes
ayojalanterus · 3 years
Text
Student Ikut Serta
Tumblr media
 KONTENISLAM.COM - OLEH: ZENG WEI JIAN SELASA malam (3/8/2021), Menko Luhut gelar rapat kordinasi Covid-19. Rupanya Militer & Polisi adalah backbone praxis Vaksinisasi, Tracing, Testing, Treatment dan lain-lain. Kepala Daerah Sipil ngga terlalu berperan. Hadir dalam rapat; Seluruh Kepala Daerah Jawa-Bali, IDI, Epidemologist, Faisal Basri, Perwakilan BEM UI dan HMI. Ada Leon Alvinda Putra yang ngetop dengan "King of Lips Service" dan Raihan Ariatama (HMI). Faisal Basri ngasi advice supaya peran mahasiswa diikut-sertakan. Menko Luhut dikabarkan "senang sekali". Student Leon & Raihan beri beberapa usulan baik. Maximalisasi peran mahasiswa pertama kali diinisiasi oleh Wakil Ketua DPR-RI Don Dasco. Tanggal 05 Juli 2021, Bersamaan dengan manuver Opisisi meradikalisir BEM's King of Lips Service, Don Dasco set-up agenda berkunjung ke Asrama Haji Pondok Gede. Ketemu dengan Menteri Agama Gus Yaqut. Don Dasco bawa Resimen Mahasiswa (Menwa), BEM SI dan BEM Nusantara. Dialog Pimpinan DPR-RI & mahasiswa menghasilkan output seiya-sekata. Kesimpulannya; Peran Mahasiswa harus terasa saat Indonesia diserang Pandemic. Penjelasan Don Dasco & melihat langsung situasi Asrama Haji membuka hati para mahasiswa. Mereka bersedia jadi relawan, bantu program pemerintah & vaksinasi. Ingin gerak cepat. Don Dasco menjembatani Student & Polri. Besoknya mereka langsung eksekusi. Bersama Polisi bikin vaksinisasi gratis di mana-mana. Akhirnya BEM UI dan HMI mengusulkan mahasiswa kedokteran dilibatkan sebagai tenaga kesehatan. Dengan deal kontribusi itu dikonversi & diformulasikan ke dalam Sistem Kredit Semester. Menko Luhut pun senang. Semuanya di-inisiasi oleh Wakil Ketua DPR-RI Don Dasco. Optimisme & masa depan cerah tampak nyata Apabila eksekutif, legislatif, militer, polisi, relawan & semua spektrum bangsa bisa bersinergi seperti ini.
from Konten Islam https://ift.tt/37i7TKp via IFTTT source https://www.ayojalanterus.com/2021/08/student-ikut-serta.html
0 notes
dulurganjar · 3 years
Text
Giliran asrama mahasisww Aceh yang dikunjungi Ganjar Pranowo. Semoga semua sehat dan tidak kekurangan kebutuhan sehari-hari, dibantu bahan makanan dan vitamin juga oleh Gubernur Jawa Tengah untuk temen- teman mahasiswa yang berasal dari Tanah Aceh di ujung barat nusantara .
0 notes
daripulokepulo · 4 years
Photo
Tumblr media
2020 #perjalananmenujupalingbarat #daripulokepulo . BER(KEMA)S . Bawah sadar saya memang begitu kuat untuk menapak titik2 di Nusantara sblm menyelesaikan tugas sbg seorg mhs. Apalg selama 6 tahun ini, betapa tidak seriusnya saya jika berhadapan dgn segala tetekbengek perkampusan dan administrasinya. Setahun lagi, setidaknya 7 tahun sudah sangat lama jika terus mengemban tanggungjawab sebagai mahasiswa. Semua matakuliah cek, kkn cek, di tahun 2020. . Musabab KuliahKerjaNyata yg mjd Maya, serta terlalu banyak suñtuk selama bbrp bulan terakhir, aplg ada kawan yg berencana membagi tugas diri selama KKN untuk pergi ke sumatera mengerjakan tahap awal penelitiannya, maka tercetuslah ini semua. Melengkapi trilogi Merayakan Kemerdekaan di titik Paling Timur, Tengah, dan Barat Indonesia sejak 2018-2020. Hanya ego diri, harap maklum. Maka pengabdian online yg tanpa manfaat ke warga, yg tersisa sepekan kutinggalkan dan kupercayakan ke kawan2 lainnya yg masih percaya dgn embel2 administrasi dan segala formalitasnya. . Berbulan2 jarang bermotoran, apalgi di servis, begitu pula dgn tubuh yg tdk pernah lagi merasakan jauh jalan, larian, dan kayuan sepeda. Maka untuk mepersiapkan perjalanan itu, selain mengumpulkan bekal materi, juga mulai memanaskan mesin2 tubuh yg mungkin membeku. Trayek jalan kaki ps kolombo-kfc-gramedsudirman-ugm membuat pergelangan kaki kanan saya nyeripegal berpekanpekan. Dgn kaki yg sakit, maka bersepeda memutari ringroad menjadi alternatif. . Ada bbrp hal yg membuat saya berpikir keras untuk menahan perjalanan ini, ato tetap lanjut. Pertama karena jadwal pemdaftaran sempro yg sebentar lagi pdhl draftku blm rapi sama sekali. Dan yg paling utama, siapa yg merawat tanamanku selama kutinggal pergi? Tapi ada saja cara semesta, hujan kadang jatuh, dan kawan asrama yg biasanya di kamar mau menyisihkan waktunya untuk merawat. Alhamdulillah. Blm lagi anak2 kecil yg bbrp kali dtng ke asrama, harus pamit kutinggal sementara pdhl mereka sangat senang bergelantung di hammock yg dipasang. Semua itu harus menunggu 2 pekan untuk bertemu saya kembali. . Maka rapid tes lalu berkemas, menjadi awal pembuka perjalanan. Selamat datang cek poin 1: Bekasi. #travelikay (di Stasiun Bekasi) https://www.instagram.com/p/CE9Q6BzMNWi/?igshid=1sb7ysukk1z46
0 notes
danyusuf · 4 years
Text
Akhirnya Nyantri!
Tumblr media
Sebagai seseorang yang lahir di lingkungan nahdliyyin, pondok pesantren menjadi salah satu tempat yang akrab saya jumpai. Tak terhitung sudah berapa banyaknya kawan saya semasa sekolah yang menyambi mondok selagi sekolah. Namun meskipun sudah terbiasa, pada faktanya saya belum pernah sama sekali masuk pondok pesantren. Alasannya sederhana, bagi saya yang memiliki latar belakang condong ke muhammaddiyah, banyak perbedaan yang saya miliki dari segi pengambilan pendapat dengan kebanyakan orang pondok, sesuatu yang bagi saya berpotensi memicu konflik. Selain itu, keinginan saya untuk menjadi pribadi yang lebih bebas dan ketidaksukaan saya dengan keterikatan jadwal menambah pula ketidaktertarikan saya akan dunia pondok, sesuatu yang agaknya saya sesali belakangan ini.
Memasuki dunia perkuliahan, saya menemukan varian baru dari pondok yang selama ini tidak saya temui di Malang. Berbagai macam pondok yang lebih suka menggunakan nama “griya muslim”, “wisma muslim”, atau “asrama muslim” alih-alih menggunakan “pondok” banyak bermunculan. Latar belakangnya pun bermacam-macam, dari dua organisasi muslim terbesar di Indonesia, Muhammaddiyah dan NU, hingga “Tarbiyah,” “Salafy,” dan “Wahdah Islamiyah.” Maklum, Yogyakarta yang didominasi Muhammaddiyah memang saya rasakan cenderung lebih terbuka dengan pergerakan lain dibandingkan dengan daerah Malang Kabupaten yang didominasi NU. Namun agaknya, varian-varian tersebut belum mampu menggaet hati saya. Tidak terbersit sama sekali pikiran dan keinginan untuk menjadi bagian dari mereka. Bahkan untuk nama-nama “pondok” yang mentereng seperti Asrama Rumah Kepemimpinan dengan beasiswa dan prestasinya yang menggelegar tidak mampu menarik keinginan saya, pun dengan pondok-pondok lain seperti Lembaga Pendidikan Insani (LPI), atau Wisma Muslim yang bernaung di bawah YPIA. Lagi-lagi faktor “kebebasan” menjadi alasan utama saya untuk memilih jalur non-asrama.
Namun semua berubah ketika setahun yang lalu, Mas Aldy, Ketua Jama’ah Shalahuddin (JS) 2016 yang baru lulus dari Program Kaderisasi Ulama (PKU) UNIDA Gontor, membawa cetak biru pesantren mahasiswa berbasis keilmuan yang diharapkan lulusannnya menjadi akademisi yang memiliki pandang-alam islam (The Worldview of Islam). Rupanya, rencana pendirian pesantren ini sebenarnya sudah ada semenjak sekitar 6-7 tahun yang lalu, ketika Ustadz Anton Ismunanto, pengisi tetap Forum Mengeja Hujan di JS baru saja lulus dari PKU UNIDA Gontor, namun terkendala dengan minimnya sumber daya manusia yang tersedia saat itu. Maka paska lulusnya Mas Aldy, rencana ini dilanjutkan. Butuh waktu beberapa bulan lamanya hingga pada September lalu, lahirlah Yayasan Bentala Tamaddun Nusantara yang salah satunya membawahi Pesantren Mahasiswa Bentala Insan Adabi (PEMBINA).
Tumblr media
Tak perlu waktu lama bagi pesantren ini untuk menarik hati saya, mengingat tujuannya yang sesuai dengan impian saya, yakni bergerak di bidang keilmuan. Selain itu, hobi mendaras buku saya juga bisa menjadi lebih bermanfaat sekiranya saya berada di dalam lingkungan yang memiliki kesukaan yang sama. Pesantren ini juga berpotensi meningkatkan produktifitas kepenulisan saya, karena memang ruh keilmuan berada di kegiatan baca dan tulis. Maka tak perlu pertimbangan banyak, saya segera mendaftarkan diri. Alhamdulillah, sebulan yang lalu akhirnya saya dinyatakan lolos, dan akan menempuh pendidikan dunia pesantren selama 2 tahun ke depan. Tentu ini menjadi babak baru bagi kehidupan saya, utamanya setelah selesai menjabat di dunia pergerakan mahasiswa yang lebih bersifat umum, sudah saatnya bagi saya untuk mengerucutkan pergerakan saya. Maka biidznillah, insyaallah saya berazam untuk mengoptimalkan kehidupan saya di pesantren ini. Selamat datang di dunia santri!
Serpong, 25 Januari 2020 Dan Yusuf, Akhirnya Nyantri!
0 notes
Text
KEDATANGAN BANGSA EROPA SAMPAI SUMPAH PEMUDA
SYAFIKA PRIKITIW XI IPA 2
SEJARAH INDONESIA Indonesia dikenal sebagai daerah penghasil rempah-rempah. Rempah-rempah dicari bangsa Eropa karena manfaatnya sebagai penghangat dan bisa dijadikan pengawet makanan. Selain karena harganya yang mahal, memiliki rempah-rempah juga menjadi simbol kejayaan seorang raja pada saat itu. Dari faktor-faktor itu, banyak Bangsa Eropa yang berusaha untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah, salah satunya Indonesia.
Portugis Bartholomeus Diaz melakukan penjelajahan samudra dan sampai di Tanjung Harapan, Afrika Selatan, pada 1488. Penjelajahan lalu diteruskan Vasco da Gama yang sampai di Gowa (India) pada 1498, lalu pulang ke Lisboa, Portugal, dengan membawa rempah-rempah. Portugis pun semakin gigih dalam mencari sumber rempah-rempah. Untuk itu, Portugis melanjutkan ekspedisi ke timur yang dipimpin Alfonso d’Albuquerque untuk menguasai Malaka. Ia berhasil menguasai Malaka sebagai pusat perdagangan rempah-rempah di Asia Tenggara pada 10 Agustus 1511.   Spanyol Orang Spanyol yang pertama kali melakukan penjelajahan samudra adalah Christopher Columbus. Ia berlayar ke arah barat melewati Samudra Atlantik sesuai Perjanjian Tordesillas menuju India sekitar tahun 1492-1502. Ternyata ada kesalahan, karena sebenarnya ia sampai di benua Amerika; yang ia pikir adalah India. Penjelajahan berikutnya dilakukan Magelhaens dari Spanyol ke barat daya melintasi Samudra Atlantik sampai di ujung selatan Amerika, kemudian melewati Samudera Pasifik dan mendarat di Filipina pada tahun 1521. Pelayaran Magelhaens berpengaruh bagi dunia ilmu pengetahuan karena dirinya berhasil membuktikan bahwa bumi itu bulat. Penjelajahan Magelhaens kemudian dilanjutkan Sebastian del Cano. Pada 1521, Sebastian del Cano berhasil berlabuh di Tidore, namun kedatangan mereka dianggap melanggar Perjanjian Tordesillas. Untuk menyelesaikan permasalahan keduanya, Portugis dan Spanyol melakukan Perjanjian Saragosa pada 1529.
Belanda Pada 1596, Cornelis de Houtman berhasil mendarat di Banten. Sikap Belanda yang kurang ramah dan berusaha memonopoli perdagangan di Banten membuat Sultan Banten saat itu marah. Akibatnya, ekspedisi ini terbilang gagal. Sekitar 1598-1600, pedagang Belanda mulai berdatangan kembali. Kedatangannya kali ini dipimpin Jacob van Neck. Ia berhasil mendarat di Maluku dan membawa rempah-rempah. Keberhasilan van Neck menyebabkan semakin banyak pedagang Belanda datang ke Indonesia.   Inggris Masuknya bangsa Inggris ke Indonesia juga bertujuan mencari rempah-rempah. Tokoh penjelajahnya adalah Sir Henry Middleton dan James Cook. Henry Middleton mulai menjelajah di tahun 1604 dari Inggris menyusuri perairan Cabo da Roca (Portugal) dan Pulau Canary. Henry Middleton lanjut menuju perairan Afrika Selatan hingga Samudra Hindia. Ia sampai di Sumatra, lalu menuju Banten di akhir 1604. Ia berlayar ke Ambon (1605) lalu ke Ternate serta Tidore dan mendapat rempah-rempah, seperti lada dan cengkeh. Sedangkan ada James Cooksampai ke Batavia tahun 1770, setelah dari Australia.
Di antara bangsa-bangsa tersebut, Belanda merupakan negara yang cukup lama berada di Indonesia. Hingga akhirnya mereka membuat perusahaan dagang di Indonesia. Meski telah bangkrut, sampai sekarang, perusahaan ini tercatat sebagai salah satu perusahaan terkaya di dunia lho. Ada yang bisa menebak nama perusahaannya? Vereenigde Oostindische Compagnie atau lebih dikenal dengan VOC merupakan perusahaan dagang tersebut. VOC didirikan pada 20 Maret 1602 oleh Johan van Oldenbarnevelt. Kepemimpinannya dipegang oleh 17 orang pemegang saham (Heeren Zeventien) yang berkedudukan di Amsterdam. Tujuan pembentukannya adalah: (1) menghindari persaingan sesama pedagang Belanda. (2) Memperkuat Belanda dalam persaingan dengan Bangsa Eropa lain. (3) Memonopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia.   Keberadaan VOC tidak hanya sebagai kongsi dagang, namun juga menjadi kekuatan politik. VOC memiliki hak octrooi, yaitu monopoli perdagangan, mencetak mata uang sendiri, mengadakan perjanjian, menyatakan perang dengan negara lain, menjalankan kekuasaan kehakiman, memungut pajak, memiliki angkatan perang, dan mendirikan benteng. VOC pun memiliki beberapa kebijakan, yaitu: 1. Contingenten: pajak wajib berupa hasil bumi yang langsung dibayarkan ke VOC. 2. Verplichte leverantie: penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah ditentukan VOC. Kebijakan ini berlaku di daerah jajahan yang tidak secara langsung dikuasai VOC, misalnya Kesultanan Mataram. 3. Ekstirpasi: menebang kelebihan jumlah tanaman agar produksinya tidak berlebihan sehingga harga dapat dipertahankan. 4. Pelayaran hongi: Pelayaran dengan perahu kora-kora untuk memantau penanaman dan perdagangan rempah-rempah oleh petani.   Pada tahun 1799, VOC bangkrut karena pegawai VOC banyak yang melakukan korupsi, menanggung utang akibat perang, dan kemerosotan moral para pegawai. Dengan dibubarkannya VOC, maka kekuasaannya di Indonesia kemudian diambil alih oleh pemerintah kerajaan Belanda yang saat itu dikuasai Perancis.
Masa Pemerintahan Belanda Van der Capellen ditunjuk sebagai Gubernur Jenderal, menerapkan kebijakan dalam menghapuskan peran penguasa tradisional, menerapkan pajak yang memberatkan rakyat, sehingga muncul banyak perlawanan dari rakyat. Belanda juga mengutus Johannes van den Bosch untuk meningkatkan penerimaan negara Belanda yang kosong akibat perang dengan masyarakat Nusantara dan Bangsa Eropa lainnya. Van den Bosch memberlakukan sistem tanam paksa (cultuur stelsel) sejak tahun 1830. Penerapan cultuur stelsel banyak mengalami penyimpangan, seperti waktu tanam yang melebihi usia tanam padi, tanah yang seharusnya bebas pajak tetap kena pajak, hingga rakyat harus menyediakan sampai setengah tanahnya. Meski begitu, Tanam Paksa juga berdampak positif karena rakyat Indonesia mengetahui jenis-jenis tanaman baru dan mengetahui cara tanam yang baik.
Lahirnya Sumpah Pemuda Kongres Pemuda II dilangsungkan selama dua hari pada 27 dan 28 Oktober 1928 di Batavia. Hari pertama, kongres menempati Gedung Katholikee Jongelingen Bond atau Gedung Pemuda Katolik, sedangkan kongres di hari kedua diadakan di Gedung Oost Java (sekarang di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat). Tujuan Kongres Pemuda II antara lain: (1) Melahirkan cita cita semua perkumpulan pemuda pemuda Indonesia, (2) Membicarakan beberapa masalah pergerakan pemuda Indonesia; serta (3) Memperkuat kesadaran kebangsaan dan memperteguh persatuan Indonesia. Kongres ini diikuti oleh lebih banyak peserta dari kongres pertama, termasuk Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Jong Islamieten Bond, Pemuda Indonesia, Jong Celebes, Jong Ambon, Katholikee Jongelingen Bond, Pemuda Kaum Betawi, Sekar Rukun dan lainnya. Hadir pula beberapa orang perwakilan dari pemuda peranakan kaum Tionghoa di Indonesia dalam Kongres Pemuda II ini, seperti Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok, dan Tjio Djien Kwie, namun asal organisasi/perhimpunan mereka belum diketahui.
Gedung yang nantinya menjadi tempat dibacakannya Sumpah Pemuda merupakan rumah pondokan atau asrama pelajar/mahasiswa milik seorang keturunan Tionghoa bernama Sie Kok Liong. Gedung yang terletak di Jalan Kramat Raya 106, Jakarta Pusat, ini kini diabadikan sebagai Museum Sumpah Pemuda. Adapun susunan panitia Kongres Pemuda II, seperti yang dituliskan Ahmad Syafii Maarif melalui buku Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan (2009) adalah sebagai berikut: Ketua: Sugondo Djojopuspito (PPPI) Wakil Ketua: R.M. Joko Marsaid (Jong Java) Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond) Bendahara: Amir Sjarifudin (Jong Bataks Bond) Pembantu I: Johan Mohammad Cai (Jong Islamieten Bond) Pembantu II: R. Katjasoengkana (Pemuda Indonesia) Pembantu III: R.C.I. Sendoek (Jong Celebes) Pembantu IV: Johannes Leimena (Jong Ambon) Pembantu V: Mohammad Rochjani Su'ud (Pemuda Kaum Betawi) Hadir pula Wage Rudolf Supratman yang memainkan lagu Indonesia Raya di Kongres Pemuda II dengan alunan biolanya. Lagu Indonesia Raya juga dinyanyikan untuk pertamakalinya dalam kongres ini oleh Dolly Salim yang tidak lain adalah putri dari Haji Agus Salim.
Dolly Salim, “Indonesia Raya”, dan Sumpah Pemuda
Aksi WR Soepratman di Kongres Pemuda II
Isi & Makna Sumpah Pemuda
Setelah melalui prosesi panjang selama 2 hari, maka pada 28 Oktober 1928, para peserta Kongres Pemuda II bersepakat merumuskan tiga janji yang kemudian disebut sebagai Sumpah Pemuda. Adapun isi Sumpah Pemuda adalah sebagai berikut:
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Menurut Azyumardi Azra, seperti dikutip oleh Asvi Warman Adam dalam buku Menguak Misteri Sejarah (2010), Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda merupakan salah satu tonggak sejarah bangsa Indonesia dalam mengawali kesadaran kebangsaan. Sementara dalam buku Literasi Politik (2019) yang ditulis Gun Gun Heryanto dan kawan-kawan diungkapkan bahwa ikrar sebagai satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa merupakan ikrar yang sangat monumental bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Ikrar ini atau Sumpah Pemuda yang dibacakan di arena Kongres Pemuda II dan dihadiri oleh kaum muda lintas suku, agama, dan daerah, nantinya, 17 tahun kemudian, melahirkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pada 17 Agustus 1945. Makna yang terkandung adalah bahwa peristiwa bersejarah itu mengajarkan nilai-nilai persatuan bangsa. Sumpah Pemuda membuktikan, perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia ternyata dapat disatukan sebagai perwujudan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu".
Sumpah Pemuda juga memuat banyak nilai positif yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sri Sudarmiyatun dalam buku berjudul Makna Sumpah Pemuda (2012) menyebutkan nilai-nilai Sumpah Pemuda antara lain: Nilai patriotisme, gotong-royong, musyawarah untuk mufakat, cinta tanah air, kekeluargaan, persatuan dan kesatuan, kerukunan, kerja sama, cinta damai, serta tanggung jawab. Maka, Sumpah Pemuda hendaknya bisa dijadikan sebagai inspirasi bagi generasi muda Indonesia sekarang untuk membawa negara ini ke arah perubahan yang lebih baik, bukan justru terpecah-belah dalam pusaran konflik antar sesama anak bangsa sendiri.
0 notes
miraikitty · 6 years
Photo
Tumblr media
KAPAL API JELAS LEBIH ENAK VERSIKU Ada Rindu yang Terbelenggu Saat Jauh Aku percaya setiap orang punya satu hal untuk membuat dan atau menemani zona nyamannya sendiri. Sepertiku, hal tersebut adalah kopi. Ketertarikanku pada kopi bermula pada isengnya menyeruput kopi pagi bapak. Hitam pekat dengan ampas di dasar, ah inilah kesenangan sederhana yang hakiki, #secangkirsemangat dari Kopi Kapal Api yang sudah jadi langganan di keluarga kami. Murah. Meriah. Tidak hanya kopi instan, aku mencoba aneka jenis kopi nusantara. Biasanya ada saja yang mengajakku untuk coffee time tiap minggu. Sadar bahwa aku tak pernah membiarkan jadwal kosongku begitu saja. Satu, dua kedai kujajahi. Hingga kutemui langganan di mana akan selalu ada kabar jika ada produk baru. Tempat di mana teman kuliah menghabiskan part time nya di sana. Hanya saja kantongku tak selamanya berisi dan berkata pasti, ayo ngopi. Kusudahi perlahan hobi borosku untuk ngopi di luar. Pikirku, aku akan berhenti total pada hobiku itu. Nyatanya, seberapa jauh kau menghindar bukankah ia akan semakin tetap untuk tinggal? Aku coba memutar otak untuk tak menghilangkan tradisi ngopi pagi yaitu dengan duduk di kantin depan asrama untuk memesan segelas kopi kapal api hangat seharga Rp. 3 ribu rupiah saja. Lihat? Harganya bisa jauh berkali-kali lipat jika aku duduk di kedai kopi. Gengsi memang jika kita hanya mengandalkan gengsi untuk pamer tentang hal yang pernah kita raih dan kita dapat. Namun nyatanya, selalu ada saat di mana kamu harus tinggal diam pada hal yang akan menemani pada sesuatu yang pasti, ngopi dengan budget minim sepertiku misalnya. "Kopi Kapal Api" Jelas Lebih Enak menurutku, manis dan pekatnya seolah jadi satu kesatuan bahwa dengan kesederhaan kita pun berhak untuk bahagia. Harga yang pas di kantong mahasiswa tak jadi masalah untuk tetap menghadirkan #secangkirsemangat kopi di pagi hari. Ada kerinduan yang hadir di sana, saat kusadari bahwa aku hanyalah seorang mahasiswa rantau yang kadang rindu suasana rumah. Terkadang selalu rindu saat bapak menawarkan secangkir kopi, "neng ngopi?" sapaan itu akan terngiang begitu saja hingga kopiku perlahan habis. Kini kerinduan itu hadir kembali saat ibu pemilik kantin menawarkan hal serupa, "neng lia ngopi?" kujawab dengan anggukan tanda iya. Kesenangan pada kopi ini pernah jadi pertanyaan bapak, dengan canda tawa khasnya bercerita, "masa anak gadis ngopi?". Namun setelahnya saat aku pulang, sudah jadi langganan tiap malam, dan pagi akan selalu ada tawaran untuk http://waktunyakapalapi.com. Aku tahu bahwa akan ada waktuku utnuk kembali mengejar mimpi, saat tak kutemui ajakan bapak untuk ngopi lagi pagi-pagi. Di lain sisi, bungkus Kopi Kapal Api ini akan dikumpulkan ibu untuk dijadikan berbagai macam kerajinan tangan bersama kawannya, dompet, tas misalnya. Bisa dibayangkan berapa harga kesabaran yang terbayar dari sebungkus Kopi Kapal Api yang dikumpulkan? Sekantong penuh. Anak gadis ini akan selalu menjadi anak gadis kecilmu, pak. Akan ada hal yang mengajarkanku tentang arti menunggu dan setia dari kopi. Aku dilatih untuk merasakan pahit dan manis secara bersamaan. Begitupun dengan kehidupan, tak selamanya pahit akan berulah, pun tak selamanya manis akan selalu hadir. Sabarlah untuk waktu ngopi kita, karena kupastikan tak akan ada seorangpun yang dapat menggantikan teman ngopi setia sepertimu dimanapun aku tinggal, bapak. (lia)
1 note · View note
anatomisosial · 7 years
Text
Lawan Komunis phobia! Menyoal Agama dan Pancasila Dalam Pandangan DN Aidit
Sososk Aidit selalu populer setiap peristiwa Gestok/65 digulirkan dalam pertarungan wacana. Di tingkat akar rumput banyak yang menilai dan menghakiminya tanpa mengenal sejarah dan kontribusinya terhadap bangsa Indonesia. Masyarakat awam yang ‘fakir’ literasi, Aparatur Negara dan mereka yang telah Anti-PKI/Komunis secara turun-menurun akan menerima informasi begitu saja, bahkan tidak sedikit akademisi yang turut serta memandangnya sebelah mata.
Fotonya terpampang di banyak media sosial, parasnya bengis, dingin dan penuh dosa. Film propaganda Pengkhianatan G30S/PKI juga berhasil membuat sosoknya yang kejam dan akrab dengan kepulan asap rokok—tiap gestur dan dialognya memberi kesan layaknya iblis berwujud manusia, penuh tipu muslihat. Stigma Aidit sebagai dalang dari gerakan 30S yang Anti-Pancasila sukses dikonstruksi oleh ORBA dan bertahan sampai detik ini—menghapus lembaran jasa dan perjuanganya terhadap kaum buruh tani, rakyat miskin kota dan orang tertindas pada umumnya. Untuk itu penulis merasa perlu mengkritisi wacana yang bergulir tentang PKI dan sosok Aidit dan pandanganya terhadap Pancasila, agar masyarakat luas lebih adil, kritis dan ada harapan dari ringkasan ini pembaca dapat keluar dari belenggu dokrin Orde Baru.  
Aidit dan Perjuangan Politik Rakyat
Namanya Achmad Aidit, ketika ia sadar akan potensinya dalam kancah gerakan politik, ia berganti nama menjadi Dipa Nusantara Aidit, kerap disapa DN Aidit. Disaat gerakan pemuda dan organisasi intelektual yang berorientasi melawan kolonialisme mulai bermekaran, lahirlah Achmad Aidit pada tanggal 30 Juli 1923 di Belitung, Sumatera Selatan. Ia dibesarkan dari keluarga terhormat dan berkecukupan. Bertolak dengan kengerian yang digambarkan Orde Baru, Aidit kecil dan remaja adalah anak periang, aktif, pembelajar dan pelindung keluarga, banyak teman sebayanya menilai, sosoknya sebagai remaja yang terbuka dan mudah bergaul, rajin mengaji dan mengumandangkan azan di masjid kampungnya.  
Masa muda Aidit diisi dengan pergaulan yang produktif, ia kerap bergaul dan berdampingan dengan buruh-buruh yang berada dua kilometer dari kediamanya, Gemeenschappelijke Mijnbouw Mattschappij Billiton, sebuah perusahaan timah yang dikuasai Belanda. Dari pergaulan itu, aidit belajar dan memahami bahwa buruh menjadi objek kapitalisasi dan alas kolonialisme Belanda, pengalaman itu juga membentuk ciri gerakan politiknya. Karir politiknya dimulai saat berjumpa Persatuan Timur Muda, sebuah perkumpulan pemuda yang diprakarsai oleh Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo), pimpinanya adalah Amir Syarifuddin dan Dr. Adenan Kapau Gani. Semangat perjuangan dan intelektualismenya yang tinggi mengantarkanya menjadi ketua umm Pertimu.
 Dalam usaha heroik pemuda yang penuh hasrat kemerdekaan, Aidit terlibat dalam penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok. Sebelum pecahnya peristiwa tersebut ia tergabung dalam Pemuda Asrama Mahasiswa Menteng 31. Ketika Musso pulang dari Rusia, libido politik Aidit menuju revolusi Indonesia semakin tak tertahankan, Musso hadir dengan agenda aksi yang menjanjikan dan terukur. Ia menerima jabatan kordinator seksi perburuhan partai, sebulan setelah kedatangan Muso, meletup Peristiwa Madiun pada 1948—sebuah kejadian sporadis—berbuah cap PKI sebagai dalangnya. Aidit terpaksa menghilang. Simpang siur keberadaanya, ada yang mengakatan keVietnam Utara ada juga bersliweran Jakarta-Medan dalam pelarian[1].
Di sekitaran tahun 1950 Aidit kembali tampil ke publik, ia ta sendiri, ia menggandeng dua kamerad-nya, Njoto dan Lukman, mereka menjadi semacam trio, tiga serangkai atau semacam “trisula” PKI berikutnya. PKI sudah hampir ‘amburadul’ dan tercecer kekuatanya, dengan cekatan Aidit mengambil langkah progresif dan mengkonsolidasi kekuatan, tak lama dari itu, tiga serangkai ini menduduki kursi kepemimpinan partai dari generasi tua, pimpinan Alimin dan Tan Ling Djie, dan sukses membawa PKI mendulang suara 6,1 juta ke-4 terbesar di pemilu tahun 1955.
Aidit membawa harapan besar bagi kaum tersisih di Indonesia, kaum tani, serikat buruh dan mereka yang mendambakan keadilan. PKI yang dipimpinya tidak seperti partai politik kekinian hari ini yang penuh dengan janji retorika ilusif, frasa perjuangan rakyat dibuktikanya melalui program tanah untuk rakyat, tanah-tanah yang dikuasi borjuis diambil alih dan berikan untuk kemakmuran rakyat kecil untuk dinikmati bersama dan dikelola secara kolektif, mendorong usaha program Reforma Agraria.
Sikapnya yang tegas dan demokratis membuatnya sebagai anacaman besar bagi lawan politik, diantara masyumi dan militer yang banyak di isi politisi oportunis dan mereka yang mencari perhatian dari kampanye anti-komunis-nya Amerika.
Perlu diketahui bahwa Aidit adalah seorang intelektual-organik tulen, tidak hanya mengorganisir ia juga seorang pembelajar dan penulis produktif, dari kecerdasanya lahir banyak karya yang mampu dipahami oleh masyarakat luas, terutama soal ilmu Marxisme yang telah mengilhami ribuan rakyat untuk melawan neo-kolonialisme dan penindasan sistematis melalui ekonomi represif global dan borjuis domestik yang menjadi jari-jemari negara penyokong pasar bebas.
Mimpi dan harapanya adalah menjadikan Indonesia yang sosialis, menjujung keadilan, dan mengangkat harkat martabat kelas proletar. Dia memiliki hipotesa—untuk menyukseskan revolusi diperlukan kurang lebih 30% kekuatan militer, namun ada pembacaan yang cacat, akhirnya teorinya berbuah simalakama. Gerakan 1 Oktober 1965 membawa kehancuran Partai yang telah ia besarkan susah payah. Peristiwa itu akhirnya dijadikan dalih buat militer memprovokasi perang saudara dan membrangus seluruh elemen kekuatan partai termasuk simpatisan PKI dihampir seluruh basis PKI di Indoensia.
Pasca gerakan 1 Oktober 1965 situasinya semakin menjadi sulit, gerakan penculikan yang di prakarsai Letkol Oentung, Cakrabirawa dan beerapa petinggi PKI termasuk Sjam dan Aidit, menyeret—orang PKI dan underbow-nya, PKI secara institusi harus mengakui kesalahan yang keblinger ini. banyak perspektif yang belum final, tapi di masa Orde Baru tafsiran itu final. Aidit harus mengasingkan diri dan berseliweran ke daerah Jawa Tengah, dalam pelarianya pada tanggal 22 November 1965 Ia diringkus di persembunyiannya di rumah Kasim alias Harjomartono di Sambeng, Solo, Jawa Tengah.
Dalam Instruksinya jenderal Soeharto mengamanatkan anak buahnya Mayor  ST mencarikan sumur tua kering dan di dalam sumur tua itulah mayat Aidit menjadi abu dibakar dengan glondongan kayu yang tertumpuk di atsnya. Dihadapan regu tembak Aidit harus menerima satu magazin peluru Kalashnikov bersarang di kepalanya. Eksekusi itu melibatkan empat juru tembak, dua kopral pengemudi Jeep. Nyari tak ada yang tahu peristiwa itu berlangsung.
Aidit, Agama dan Pancasila
Yang tidak banyak diketahui adalah bahwa Aidit seroang muslim progresif—yang faseh baca qur’an dan seorang muazin masjid di kampungnya Belitung. Ketika ia bergulat dalam politik nasional—komunisme seakan meluluhlantahkan pribadinya sebagai mukmin dan ekspresi politik—melawan ‘kedzaliman’ penguasa (Borjuis serakah, Kolonialisme, Imperialisme) tak dimaknai lawan politik sebuah sebagai ikhtiar Amar Ma’ruf Nahi Munkar.
Komunis Atheis, anti Pancasila merupakan hal yang melekat pada Aidit di mata lawan politiknya, kenyataanya Aidit tak pernah pandang bulu dalam menggandeng kawan perjuangan, ia tak melihat perbedaan agama atau ras, selama ia memegang erat garis perjuangan rakyat ia adalah kamerad sejatinya. Dihadapan partai lain PKI adalah partai yang terkenal ketat dalam melakukan rekuitmen, moral komunis yang asing dengan poligami bahkan sempat jadi cekcok Aidit dengan Njoto yang sudah beristri namun merajut kasih dengan gadis Rusia.
Soal urusan Pancasila—pandanganya dapat kita temukan dalam substansi politik diberbagai pertauatanya. Sikapnya yang dianggap ambivalen dibela PKI lewat buku berjudul “Aidit Membela Pantja Sila” dan dalam wawancaranya dengan Solichin Salam, koleksi Komando Operasi Tertinggi (KOTI) Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Kini arsip tersebut terbuka untuk publik, dari situ dapat kita ketahui isi kepala aidit terkait Agama dan Pancasila.
Kesempatan Solicchin Salam mewancarai DN Aidit ketua CC PKI, benar-benar tak disia-siakan olehnya, ia menggerus habis persoalan agama dan pancasila—yang kemudian Hasil wawancara dimuat majalah Pembina pada tanggal 12 Agustus 1964.
Berikut petikan wawancaranya. Kutipan langsung (Wawancara DN Aidit: “PKI menentang pemretelan terhadap Pancasila”: Historia.id)
Benarkah PKI menerima Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia? Bagaimana pendapat Saudara mengenai sila Ketuhanan Yang Maha Esa?
 PKI menerima Pancasila sebagai keseluruhan. Hanya dengan menerima Pancasila sebagai keseluruhan, Pancasila dapat berfungsi sebagai alat pemersatu. PKI menentang pemretelan terhadap Pancasila. Bagi PKI, semua sila sama pentingnya. Kami menerima sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam rangka Pancasila sebagai satu-kesatuan. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mencerminkan kenyataan bahwa jumlah terbanyak dari bangsa Indonesia menganut agama yang monoteis (bertuhan satu).
Sebagaimana dikatakan oleh Presiden Sukarno dalam buku Tjamkan Pantja Sila, “pada garis besarnya, grootste gemene deler dan kleinste gemene veelvoud.. bangsa Indonesia.. percaya kepada Tuhan” di samping “Ada juga orang yang tidak percaya kepada Tuhan...” Sebagaimana juga Bung Karno, kaum komunis Indonesia juga sependapat bahwa ada golongan agama yang tidak percaya kepada Tuhan sebagaimana ditegaskan Presiden Sukarno dalam buku tersebut di atas sebagai berikut: “Agama Budha tidak mengenal begrip Tuhan... Budha berkata tidak ada, tidak perlu engkau mohon-mohon, cukup engkau bersihkan engkau punya kalbu daripada nafsu dan dia sebut delapan nafsu... dengan sendirinya engkau masuk di dalam surga...”.
 Dengan menerima sila Ketuhanan berarti di Indonesia tidak boleh ada propaganda anti-agama, tetapi juga tidak boleh ada paksaan beragama. Paksaan beragama bertentangan dengan sila Kedaulatan Rakyat. Juga bertentangan dengan sila Kebangsaan, Kemanusiaan, dan Keadilan Sosial. Orang Indonesia yang tidak atau belum beragama, ia tetap bangsa Indonesia, tetap manusia yang harus diperlakukan secara adil dalam masyarakat. Tentang ini dengan tegas dikatakan oleh Presiden Sukarno bahwa “ada perbedaan yang tegas antara keperluan negara sebagai ‘negara’ dan ‘urusan agama’.”
 Apakah benar ajaran Marxisme tidak mengakui adanya Tuhan, serta berpendapat bahwa agama adalah candu bagi rakyat?
 Marxisme adalah ilmu dan salah satu bagiannya ialah Materialisme Historis yang menjelaskan hukum-hukum perkembangan masyarakat dan juga akar-akar sosial dari agama. Materialisme Historis menjelaskan secara ilmiah mengapa ada orang-orang yang memeluk agama. Kami berpendapat, agama yang dianut masing-masing orang adalah masalah pribadi. Karena PKI berdasarkan Marxisme, dan karena itu memahami dengan baik akar-akar sosial dari agama, maka anggota-anggota PKI menghormati hak setiap orang untuk memeluk agama. Marxisme sebagai ilmu, sama seperti ilmu-ilmu lainnya, tidak menyoalkan apakah individu atau seseorang beragama atau tidak.
 aDalam sejarah manusia, ada bukti bahwa agama memainkan peranan revolusioner. Misalnya agama Nasrani. Di zaman perbudakan, golongan budak yang beragama Nasrani melakukan perlawanan terhadap kaum pemillik budak, dan agama Nasrani bisa membangkitkan massa budak. Juga dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, partai-partai politik yang beraliran agama aktif dalam perjuangan melawan kolonialisme Belanda. Misalnya Sarikat Islam. Dan bagi PKI yang mendasarkan diri pada Marxisme, adalah sepenuhnya sesuai dengan Marxisme untuk bekerjasama dengan partai-partai agama yang revolusioner, baik dulu maupun sekarang.
 Jadi, apakah agama itu candu bagi rakyat atau tidak harus kita lihat secara kongkrit. Jika agama digunakan untuk memperkuat kolonialisme, misalnya memperkuat kedudukan neo-kolonialisme Amerika Serikat atau memperkuat kedudukan neo-kolonialisme “Malaysia”, maka agama betul sebagai candu untuk rakyat. Tetapi jika agama digunakan untuk menghantam kolonialisme, neo-kolonialisme, feodalisme dan kapitalisme, maka hanya orang gila sajalah yang mengatakan bahwa agama adalah candu bagi rakyat.
 Apakah PKI cukup sadar terhadap kenyataan bahwa sebagian terbesar rakyat Indonesia memeluk agama Islam?
 Kami cukup sadar. Karena itulah diperlukan Pancasila dan faktor “A” (Agama) dalam Nasakom. Kami bukan hanya menyetujui gagasan Nasakom melainkan juga sebagai unsur “Kom” mengadakan kerjasama dengan partai-partai, organisasi, serta perseorangan yang mewakili unsur “A” demi persatuan nasional dan perkembangan revolusi Indonesia.
  Apakah PKI pro agama ataukah terang-terangan anti-agama?
 PKI adalah partai politik. Benar apa yang Saudara katakan bahwa banyak anggota PKI memeluk agama. Saya dapat pastikan, di dalam PKI terdapat lebih banyak orang yang menganut agama Islam daripada di dalam suatu partai Islam yang kecil. Tetapi, hubungan anggota PKI yang beragama dengan Tuhannya tidak bisa diwakili CC PKI, sebagaimana halnya Dewan Partai dari partai-partai politik yang berdasarkan agama tidak bisa mewakili anggota-anggotanya dalam hubungan dengan Tuhan. Menurut Anggaran Dasar PKI, PKI tidak melarang anggotanya memeluk suatu agama asal saja anggota-anggota PKI itu menjalankan program dan politik PKI yang melawan imperialisme dan feodalisme dan bertujuan membentuk masyarakat tanpa kelas dan tanpa exploitation de l’homme par l’homme.
 Berbedakah pembangunan masyarakat sosialis Indonesia berdasarkan Pancasila dengan ajaran-ajaran Marxisme?
 Kita sekarang berada dalam tahap pertama revolusi, yaitu tahap nasional-demokratis, belum dalam tahap kedua, yaitu tahap sosialis. Apakah berbeda atau tidak pembangunan masyarakat sosialis Indonesia berdasarkan Pancasila dengan yang berdasarkan Marxisme-Leninisme, hal ini akan kita ketahui kalau kita sudah sampai pada tahap kedua nanti. Tetapi karena pembangunan masyarakat sosialis berdasarkan Pancasila adalah pembangunan masyarakat tanpa exploitation de l’homme par l’homme, masyarakat adil dan makmur, maka sejak sekarang bisa saya katakan bahwa pembangunan masyarakat demikian sesuai dengan tujuan Marxisme.
 Bagaimana pendapat Saudara mengenai agama Islam, apakah ajaran-ajarannya progresif revolusioner ataukah sudah out of date? Organisasi-organisasi Islam manakah yang progresif revolusioner?
 Out of date atau tidak, hal ini tergantung pada revolusionerkah atau tidak. Jika tidak revolusioner, maka ia adalah out of date. Juga partai komunis, seandainya ia tidak revolusioner, maka ia juga out of date, yang berarti pada hakekatnya ia bukan partai komunis sekalipun namanya partai komunis. Mengenai organisasi Islam mana yang progresif revolusioner, saya tidak bisa menjadi hakim dan memutuskannya. Hal ini tergantung pada tindak-tanduk organisasi-organisasi Islam itu sendiri[2].
Dari petikan wawancara di atas perlu kita pahami konteks politik di satu sisi  dan bagaimana aktualisasi politik Aidit di sisi lain, agar tidak terjebak dalam kubangan frasa yang telah di ‘rujak’ oleh lawan politik dan menemukan pandangan objektif dari sikap Aidit terhadap Agama dan Pancasila.
Kini kita menyaksikan bagaimana populisme Islam politik telah dan akan terus didompleng oleh oligarki partai politik, juga militer yang mulai mencari panggung di beberapa momentum penting. Istilah komunis yang demikian mengerikan dan kadang lucu di mata rakyat dunia maya musti ditarik simpul kacaunya, agar proses pembangunan wacana kiri tidak digoreng bersamaan dengan isyu ini. Kita punya agenda besar perihal land reform, penegakan HAM, perjuangan menentukan nasib sendiri bagi 1,8 juta rakyat Papua Barat dan lain-lainya yang ditengarai oleh sistem ekonomi-politik liberal yang demikian represif.
Kesempatan kaum kiri dalam pertarungan wacana “komunisme” tak boleh mengalami blunder sehingga peristiwa yang telah kita alami di acara Belokkiri Fest maupun Penyergapan seminar 65 di LBH oleh ormas dengan reputasi anti-intelektual ini dimanfaatkan oleh media borjuis yang  berafiliasi dengan partai politik.
Diperlukan semacam garis besar yang mampu merajut beragam isu akar rumput dan mendobrak isolasi hukum parsial yang berimbas pada fragmentasi gerakan, setidaknya apa yang ditawarkan oleh Muhamad Ridha dua tahun lalu dalam artikelnya soal Program Minum di indoprogress secepetnya didiskusikan secara serius sampai pada level konsolidasi gerakan terukur dan memiliki signifikansi yang berarti. Tampaknya kita tak lagi bisa berharap pada mereka yang dianggap melakukan infiltrasi kedalam lemaga-lemaga Negara, ada harapan, namun kecil , yang terlihat adalah disintegrasi diantara aktivis gerakan kiri dan mereka yang mengaku membagi tugas di dalam piranti kekuasaan, ditamah lagi penulis merasa miris melihat terkaparnya kekuatan organisi buruh yang tergantikan dengan ormas-ormas fasis religius.
  [1] http://historia.id/buku/misteri-tiga-orang-kiri Diunduh pada tanggal 02 Oktober 2017, Pukul 16:00.
[2]
http://historia.id/modern/wawancara-dn-aidit-pki-menentang-pemretelan-terhadap-pancasila Diunduh pada 02 Oktober 2017, Pukul 18:00.
it�G����(
Artikel ini juga di posting di Selasar.com
2 notes · View notes
dailymailcoid · 5 years
Photo
Tumblr media
Usai Gejolak Manokwari, Pemprov Jatim Bakal Bangun Asrama Mahasiswa Nusantara Dailymail.co.id, Surabaya - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) mempunyai gagasan untuk membangun asrama mahasiswa nusantara.
0 notes
kiyooraa · 5 years
Text
Perjuangan ngejer SNMPTN
Tumblr media
Hari itu, tepat 22 Maret 2019, pagi sebelum berangkat untuk UASBN. Anak-anak sekamarku udah ramai tentang katanya pengumuman SNMPTN kebobolan jadi pagi-pagi bisa dibuka. Dan, sontak aja waktu itu aku langsung menghubungi orang tuaku dan nyuruh mereka aja yang buka, bahkan aku bilang kalau merah gak usah telepon ya, kalau hijau baru nelpon, haha. Kata orang tuaku, mereka juga deg-degan nya parah waktu mau buka hasil pengumumannya.
Dan, tebak! Alhamdulillah, ternyata pengumuman disitu hasilnya hijau. Aku langsung spontan sujud syukur didepan lemari bajuku, haha. Tapi pas itu aku masih harap-harap cemas, karena katanya pengumuman fixnya siang nanti, dan bisa aja beda hasilnya. Jadinya, karena pas itu aku lagi UASBN aku nyoba buat gak begitu diinget-inget, dan hpku kutinggal dikamar. Begitu balik, Alhamdulillah (lagi dan lagi) masih hijau, dan itu berarti sebentar lagi aku akan resmi jadi Mahasiswa Baru di kampus Ganesha, atau dikenal dengan sebutan Institut Teknologi Bandung. Demi apapun, selama seharian itu nunggu pengumuman aku nangis, senangis2nya karena takut banget gak lolos, soalnya aku males buat belajar lagi, hehehe.
Oh iya, sebelumnya fotonya itu aku edit, yang dikiri sempet aku edit sendiri dan ternyata akhirnya terwujud, padahal temenku sebagian ada yang agak ngeremehin fotonya sih soalnya aku jadiin homescreen hpku, haha.
Sebelumnya aku pengen cerita, jadi dulu dari smp cita-citaku pengen banget jadi Jurnalis. Kalau SD jangan ditanya ya, soalnya jawabannya kaya anak SD pada umumnya, dokter kecantikan. Terus, pas SMP emang udah nargetin harus bisa masuk ke SMA Taruna Nusantara biar aku bisa dapet undangan ke ptn jawa, yang dimana pas itu aku masih pengen ke UGM jurusan Hubungan Internasional atau Ilmu Komunikasi. Tapi, lambat laun pas kelas 11 masih bertahan tuh pengen UGM, dan akhirnya kelas 12 awal aku ubah tibatiba jadi UI, gak tau kenapa karena mikirnya pas itu tiket pesawat udah mahal kalau mau pulang misalnya di UGM harus nunggu bener-bener libur karena pp aja bisa 3jt sendiri, sedangkan kalau UI mikirnya 1,5 aja udah bisa pp haha. Waktu itu sih aku mikirnya cuma pengen ptn jawa, kalau ga dapet aku mending gap year atau pts di jawa (tapi tetep yg bagus) daripada harus di sumatera lg, karena emang bener-bener pengen balik ke jawa. /maafin aku/
Tapi kemudian aku banting setir ke SBM ITB, sekitar bulan januari atau februari. Kenapa bisa banting setir? karena aku sadar peluangku di UI sangat kecil dan bahkan UGM juga krn jurusan yang aku pengen gak ada alumni jalur snmptn disana. Aku pun tertarik SBM ITB karena apa ya? gak tau juga, tapi mikirnya asik gitu pas lihat silabus kurikulumnya, dan aku juga emang dari sd suka jualan gitu, bahkan aku pas sd pernah jualan hiasan rambut, gambar, binder, pet society (anak fb pasti tau nih), dan masih banyak lagi! Bahkan aku pernah jualan es lilin gitu didepan rumah, nawarin ke temen-temen main sama orang lewat. Ceritanya emang udah otak bisnis, tapi pas sma gak begitu, gak tau soalnya disini apa yang dilakuin suka dikomen, jadi males sendiri hehe, dan jadi agak gimana gitu. Selain itu, aku juga emang nyari peluang yang dimana aku ngerasa sayang sama nilai rapotku yang udah aku perjuangin dari kelas 10, sekaligus males buat belajar lagi huhu, aku pun juga gak tertarik kedinasan sama sekali. Pokoknya pas itu mikir cari ptn yang kalau mau pulang gak makan biaya banyak! HAHAHAHA.
Aku orangnya ambis banget. Oh iya, aku ambis karena mungkin memang aku dilingkungan anak IPS yang seharusnya gak ambis. Tapi aku emang udah dikasih patokan sama orang tuaku, buat nilai dari kelas 10 sampe kelas 12 jangan sampai turun. Bahkan aku ngasih ambang batas jangan ada yang dibawah 85, dan tiap semester ambang batas itu semakin naik, hehe. Percaya ga percaya, kalau ada satu nilai peminatan dibawah 85 aku bisa nangis haha! kayanya bawaan dr jaman sd-smp udh diajarin orang tua ambis juga selalu bikin di kertas target nilai misal mtk harus bs diatas sekian, eko sekian, dan blablabla. Kalau dulu sih sampe difotocopy in rapor kosong sm papa terus ngisi sendiri dan dibingkai trs dipajang di kamar dong! gila seambis apa coba haha... inget bgt waktu smt 4 dimana aku yg terlalu santai apa gimana, sampe nilai turun, ga seberapa tp langsung mikir “wah gila gimana bs dapet snmptn kalo nilai turun gini”. Mama marah nilai turun? haha udh biasa dr sd-smp emang selalu gitu, makanya udah biasa bagi aku. Sampe akhirnya aku mulai sadar kalau aku ambis bgt di kelas 12, tp aku gapeduli krn ya gimana ya tujuan aku dr awal masuk tn karena pgn dapet snmptn di jawa (yg dulu notabene susah katanya kalo dr luar jawa, skrg sih sama aja kok).
Banyak gak tuh yang sebel karena aku ambis? Banyak! Banget! Sempet ngedown sih, parah apalagi pas akhir kelas 12 tepat waktu itu sempet ada masalah sama salah satu temen. Dan apalagi aku orangnya bukan tipe yang gampang buat cerita ke orang lain, dan lebih milih buat cerita ke mama atau gak cerita sama sekali. Yang akhirnya semua orang ngelihat aku ambisnya negatif, sampe kabar aku jualin dan minjemin ringkasan yang kata orang gak lengkap padahal itu udah dari kelas 11 (Btw, disini nilaiku juga turun kok, tenang aja), terus ambis snmptnnya parah, dan masih banyak lagi dengan tambahan bumbu dan rempah pedas ke seantero asrama. Bahkan saking ngedown nya, aku jadi males belajar, sampe aku IB dan akhirnya tersadar kalau aku gak boleh lama-lama larut dalam masalah dan kesedihan, justru orang akan seneng kalau kita larut, gitu kata orangtuaku, dan sodara posku juga membuat kata-kata mutiara gitu, haha. Senangnya, teman kamarku support aku disini, terutama Janas. Maafin aku ya, Jan dulu sempat first impression ke kamunya jahat hehe. Tapi aku sama orang itu baik-baik aja kok, gak tau sih dia gimana, tapi aku ngerasa baik-baik aja, dan mendoakan dia dapet studi lanjut yang terbaik juga. Yipie.
Dan dipikir-pikir mungkin aku ambis karena zodiak kali ya, yang notabene aku capricorn dan capricorn sangat dikenal dengan satu kata, Ambisius. HAHAHA. Sama orangtuaku juga ngedidik aku gitu. Bisa dilihat bentuk keambisanku bahkan adalah mengedit foto pengumuman SNMPTN yang Alhamdulillah tercapai hehe.
Aku gak tau sih, doain ya bakal survive di SBM ITB. Karena aku ngerasa banting setir banget sama keinginan awalku, Ilmu Komunikasi. Tapi aku percaya, ini semua udah skenario dari Allah Swt. Mungkin ada sesuatu yang akan aku temukan disana yang gak akan aku temukan kalau aku masih batu dengan jurusan awal. Ya gitu, cuma masih suka sedih aja kalau ngeliat UI, jakunnya bagus, logo makaranya warnanya bisa beda-beda gitu, hahaha.
Oh iya, buat yang nanya raporku buat SNMPTN ini berapa aja, ini ya:
Semester 1: 85.3
Semester 2: 88
Semester 3: 86.8 (turun drastis ya? hehe)
Semester 4: 90.5
Semester 5: 90.6
Dengan rata-rata seluruhnya, 88.24.
Sertifikat yang aku input ada 3, itupun peserta semua. Antaralain ada Asia Youth International Model United Nations (Internasional), Forum Pelajar Indonesia (Nasional), dan Paguyuban Pelajar Istimewa (Nasional).
Pokoknya, kalau kataku, misal kalian punya cita-cita, kejer aja, ambis gak apa, gak usah peduliin kata orang yang berusaha ngejatuhin kamu, gak usah takut buat gak ada temen, karena temen yang bener-bener temen gak akan ninggalin dan berusaha bikin kamu jatuh. Bukan masalah ansos atau enggak, tapi buat apa kalau berada dilingkaran teman yang toxic dan berusaha buat jatuhin kamu? Teman banyak, bantuin mereka kalau mereka butuh bantuanmu, urusan mereka mau gimana ke kamu, yang penting kamu udah berusaha baik dan gak usah berharap balik gitu.
Oh iya! Jangan terlalu berharap sama SNMPTN juga ya, tetep belajar SBMPTN diawal semester 5 juga bisa, karena SNMPTN itu hoki dan jangan lupa buat berdoa!
Semangat, semuanya. Dan makasih kalau udah mau baca hehehehehe, gak bermaksud sombong, curhat, atau apapun kok. Kan dibilang aku suka nulis daripada ngomong, tumblr ini udah kaya diary aku, hahaha.
See ya!
0 notes
yunitalaila-blog · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Ini adalah hari keduaku di Taipei. Meskipun aku baru seorang diri di kamar asrama, tapi aku tidak benar-benar kesepian. Ada tiga senior laki-laki dari Indonesia (yang kemarin menyambut saat aku datang) yang siap membantu apapun yang aku butuhkan. Mereka sudah seperti keluargaku sendiri. Entah mengapa ketika di 'negeri orang', cepat sekali akrab dengan yang sama-sama dari Indonesia. Mungkin karena kesamaan bahasa dan budaya. Kemarin, jam 1 siang, aku diajak jalan-jalan agar aku cepat menyesuaikan diri. Kami hanya berjalan kaki, begitulah kebiasaan orang-orang disini. Di sepanjang jalan, aku ditunjukkan toko-toko yang biasanya dikunjungi untuk membeli kebutuhan. Ohya, di sini kalau berjalan kita di sebelah kanan ya. Berbeda dengan di negara kita. Meski 'one way', kita juga harus berada di sebelah kanan karena bagian kiri diperuntukkan orang-orang yang buru-buru, jadi bisa 'nyalip'😄. Aku tinggal di Ximen Distric. Dan ternyata, di lingkunganku ini katanya selalu ramai. Setelah berjalan cukup jauh, kami masuk ke stasiun MRT Ximen. Mereka menunjukkan bagaimana cara menaiki MRT, menjelaskan jalur-jalurnya, dan yang menyenangkan aku diajak mencoba MRT! Senangnya.. Tujuan 'percobaan'nya adalah ke Taipei Main Station. Ini adalah stasiun pusat dan terbesar di Kota Taipei. Jaraknya tidak jauh, hanya berjarak satu stasiun. Menaiki kereta cepat seperti naik kilat mungkin ya 😆. Hanya saja saat kereta pertama kali melaju, aku seperti tertarik ke belakang. Setelah itu tidak terasa seperti naik kereta. Tidak sampai 5 menit, kami sudah sampai di Taipei Main Station. Stasiunnya sangat megah dan luas. Di bawah stasiun besar ini adalah jalur MRT dan mall! Luar biasa. Aku terkagum-kagum bagaimana mereka membangunnya. Di deretan mall bawah tanah ini, aku diajak ke toko Indonesia. Dari jauh sudah terlihat tulisan-tulisan dalam bahasa Indonesia. Nah, disini lah kita bisa menemui orang Indonesia. Ramah-ramah sekali. Setelah beberapa menit beristirahat di stasiun, kami keluar menuju warung Indonesia. Disitu ada sederet warung-warung yang menyediakan masakan nusantara! Ah senangnya berjumpa dengan nasi 😂. Tapi memang mahal. Kemarin aku membeli satu porsi nasi, urap, sambal, dan telur balado seharga 75 NTD. Ini masih termasuk murah. Kalau lauknya daging atau ikan pasti lebih mahal lagi. Perjalanan pulang ke asrama, aku ingin mencoba menaiki bus. Aku diperlihatkan bagaimana caranya naik bus itu. Banyak sekali nomor-nomor bus yang ada, tentunya dengan tujuan yang berbeda-beda. Hanya sebentar kami sudah sampai karena memang tidak terlalu jauh. Setelah turun dari bus, kami masih harus berjalan lagi sambil mampir-mampir membeli beberapa barang sebelum sampai asrama diiringi gerimis. Katanya ini memang pergantian musim panas ke musim dingin, jadi sering hujan. Selama dua hari di sini, hujan pasti turun di pagi dan siang hari. Kita pun harus sedia payung untuk pergi kemanapun. Hari keduaku masih sepi di asrama. Hanya ada satu orang mahasiswa internasional datang tadi malam sekitar jam 2 yang tinggal di depan kamarku. Hari inipun hujan mengguyur begitu lama. Aku jadi enggan keluar. Hehee.. Semoga segera datang mahasiswi-mahasiswi yang lain. #Taipei, 03 September 2017
1 note · View note
jono2nd · 5 years
Link
KOMPAS.com - Kepala Polrestabes Surabaya Kombes Sandi Nugroho menjelaskan kronologis saat asrama mahasiswa Papua di Surabaya dipadati massa hingga berujung upaya penangkapan paksa terhadap 43 mahasiswa asal Papua.
Menurutnya, aksi yang dilakukan ormas dilatarbelakangi adanya penistaan simbol negara yang diduga dilakukan oleh mahasiswa Papua.
Berita penjelasan lengkap polisi soal pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya mendapat perhatian banyak pembaca.
Sementara itu di Medan, Ustaz Abdul Somad mengatakan sudah melakukan klarifikasi terkait video ceramahnya yang saat ini viral karena dituding menista agama dan sudah dilaporkan ke Mabes Polri.
Berikut 5 berita populer nusantara selengkapnya:
1. Penjelasan lengkap polisi soal pengepungan di
0 notes