Tumgik
#Contoh Psikosomatis
agl-kidz · 2 years
Text
Tumblr media
PROFESIONAL, Call 0895-3600-47385, Psikosomatik Pada Remaja Bunda Lucy
Klik https://wa.me/62895360047385, Psikosomatis Berat, Sembuh Dari Psikosomatis, Obat Psikosomatis, Contoh Psikosomatis, Cara Meneymbuhkan Psikosomatik Tanpa ObatBunda Lucy Trauma CenterPTB Duren Sawit Blok D3/1KlenderJakarta Timur(Dekat Sekolahan SDIT Ar-rahma)http://psikologindonesia.comhttps://g.page/r/CZUcygKgl_UzEAg/reviewhttps://g.page/r/CT98JtEHC7zUEAg/review#psychosomaticfitnessabq #psychosomaticgeneration #psychosomaticgoesviral2k16 #psychosomaticgroundwork #psychosomatichealth #psychosomatichairstylist #psychosomatichelpyou #psychosomatichealer #psychosomaticillnesses #psychosomaticien
0 notes
egle-kd · 2 years
Text
Tumblr media
TERBUKTI, Call 0878-7604-0136, Psikosomatis Gangguan Fisik Bunda Lucy
Klik https://wa.me/087876040136, Efek Psikosomatis,Gejala Fisik Psikosomatis,Faktor Faktor Psikosomatis,Psikosomatis Gangguan Fisik,Fungsi Psikosomatis
Bunda Lucy Trauma Center PTB Duren Sawit Blok D3/1 Klender Jakarta Timur (Dekat Sekolahan SDIT Arrahma)
psychosomaticbodywork #psychosomaticband #psychosomaticbrooklyn #psychosomaticblindness #psychosomaticbreathing #psychosomaticcare #psychosomaticcowboys #psychosomaticclinic #psychosomaticcoach #psychosomaticcowboy
0 notes
sarasastra · 4 years
Text
Hai, Oktober!
Sesungguhnya aku ingin menyambutmu dengan lebih layak. Dengan lebih baik dan lebih semarak. Karena kamu bulan favoritku, bulan yang kunanti-nantikan karena sangat memorable dan pokoknya punya ruang tersendiri dihati deh. Namun beberapa hari sebelum kedatanganmu, situasi begitu kacau dan melelahkan. Hingga aku perlu benar-benar berbenah, dan benar-benar pasrah. Diantara banyaknya pekerjaan yang harus kulakukan, ternyata ada urusan besar yang harus kuselesaikan terlebih dahulu dan oleh karena itu kumintai tolong pada Allah. Karena kusadari dalam-dalam, tak ada yang mampu menolongku kecuali hanya Dia. 
Sakit badan yang cukup intens
Malam kedua di bulan Oktober ini aku menyadari bahwa tubuhku sedang benar-benar ringkih. Mudah pegal mudah masuk angin (eh walau sebenarnya tidak ada istilah ini dalam dunia medis, kata dosen biologiku dulu di itb--bu Tjandra menyampaikan bahwa masuk angin di sini lebih cenderung kepada peristiwa terganggunya metabolisme tubuh kita). Entah ini karena pola makanku yang sedang berubah drastis. Makan nasi hanya sehari sekali dan itupun memaksakan diri. Jajan juga sekarang jadi ogah-ogahan karena nafsu makan hilang begitu saja. Biasanya aku semangat untuk beli makanan di luar, tapi beberapa waktu terakhir ini aku tidak bertenaga untuk sekadar mengunyah makanan yang kubeli secara paksa agar nafsu makanku lekas kembali.
Setiap pagi selama seminggu eh hampir dua minggu terakhir ini punggungku sakit sekali, pegal luar biasa. Kepalaku berat, dan sakit leher. Ah apa ini betulan sakit atau efek dari psikosomatis? Belum lagi beberapa hari yang lalu pinggangku kepentok mesin jahit, bikin memar dan nyut-nyutan gara-gara lagi ngejar kucing dan ambil kucing, waktu naikin badan eh kena ujung meja mesin. Haikk~~ sakitnyaaa.
Dam sedihnya, kucing kesayanganku, Mocca sedang jatuh sakit. :” sudah terhitung 1 minggu setelah aku bawa dia ke vet, tapi kondisinya belum membaik malah semakin memburuk. Sepertinya dia tidak hanya sakit karena 1 hal tapi karena hal lainnya juga. Aku sedih melihatnya sakit.
Sebuah upaya pemulihan
Seperti yang kusampaikan diawal, banyak yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan ini. Utamanya yang paling kupikirkan adalah ‘si urusan besar’ itu. Dalam upaya pulih, aku menonton sebuah video dari pak Simon Sinek yang intinya adalah “kalau kamu mau pulih, rasakan emosi yang ada di dalam dirimu dan ‘namai’ itu.” Jadi emosi itu sendiri perlu dikenali, didefinisikan, supaya kita tahu akhirnya kita harus apa dengan emosi tersebut.
Kalau aku, biasanya butuh beberapa waktu/ambil jeda dan jarak untuk pulih. Lalu curhat ke teman dekat dan terpercaya, dan dengan menuliskannya. Dua hal di atas aku lakukan, tapi ada yang ke skip dari tahap upaya pemulihan itu. Yakni adalah tahap ‘menuliskannya’.
Dan ok, here I am, Nulis sapaan pada bulan Oktober padahal isinya sebenarnya lebih ke pelepasan emosi dan pikiran karena aku ngeuh ini sudah mulai menumpuk dan butuh dialirkan. Dan kenapa mesti di tumblr? hmmm aku juga ga tau kenapa, aku pilih platform yang nyaman aja. Simple. Kalau kamu, yang baca ini merasa sedikit terganggu, boleh kamu hentikan bacanya sampai di sini saja. Hehe 
Btw, aku sedang takjub
Mindfulness, sebuah langkah atau cara untuk tetap sadar dan terhubung dengan apa-apa yang ada di dalam diri kita dan apa-apa yang ada di luar diri kita. Untuk muslim aku sering mengaitkan mindfulness ini dengan istilah “idrak sillah billah” atau arti dalam bahasa Indonesianya adalah “kesadaran hubungan dengan Allah”. Kenapa akhirnya lari ke hubungan sama Allah?
Begini, teman. Kupikir ketika kita sepenuhnya paham bahwa konsekuensi keimanan seseorang itu terdapat pada setiap amalannya. Dan amalan, itu tergantung pada niatnya. Apakah diujung amalan tersebut ada Allah? apakah Allah suka dengan perbuatan kita? Apakah Allah akan ridha jika kita melakukan A, B dan C? eh kok jadi kesini wkwk nyambung ngga ya..
Ok, inti yang mau kusampaikan adalah; aku sedang menyadari betapa kasih sayang Allah itu sungguh nyata. Semakin aku mencoba untuk sadar (si mindfulness ini), semakin aku terharu bahwa Allah begitu sering menghujaniku dengan cinta (rahmah dan rahimNya). Hanya saja selama ini aku sering membuka payung dan tidak membiarkan si cinta ini membasuh tubuhku. Haa, oke lebay maaf. Tapi ini betulan.
Allah betul-betul paham kebutuhan hambaNya. Allah paham sekaligus tahu juga keinginan hambaNya. Kadang apa yang kita inginkan belum tentu yang kita butuhkan. Dan Allah selama ini selalu ngasih kita apa-apa yang kita butuhkan dan bukan yang kita inginkan. Percaya ga? Aku sih sekarang percaya banget!
Aku ingin kasih contoh real yang sedang kualami sekarang, namun khawatir jadi spoiler wkwkw jadi nanti aja kalau sudah benar-benar settle dan goal hehe. 
Takdir Allah barangkali terlihat begitu halus dan rencanaNya berjalan mengendap-endap dibalik keputusan-keputusan dalam hidup kita. Kita seperti sudah begitu yakin dengan keputusan kita, sebisa mungkin kita juga sudah melibatkanNya dan terus meminta petunjuk dariNya. Tapi, ketika ternyata haluan takdir berubah, ada begitu banyak kejutan yang hadir dan menghibur hati kita yang tengah lara. Itu sangat berjuta rasanya! Alhamdulillah, masya Allah pokoknya. Ngga akan bisa disangka dan ditebak gimana Allah memperlakukan hambaNya sesuai dengan karakter masing-masing hehe. Allah perhatian banget pokoknya.
Ngga sempet juga aku bersedih dan lama-lama merenung, Allah langsung kasih grand prize yang bikin aku melongo. :’)))
Alhamdulillah, mari dijalani saja..
Bisa dibilang, saat ini workload-ku lagi banyak banget. Kesehatan fisik menurun juga karena sebenarnya kecapean. Bukan kecapean karena fisik diporsir sih, melainkan karena banyak mikir-banyak ngerjain-kurang istirahat-kurang makan-kurang santai, hehe
Sebenernya gapapa sih, beneran. Hanya saja ada beberapa hal/urusan yang kurang begitu nikmati dijalani karena sebenarnya ga terlalu sesuai sama tujuan atau targetku kedepannya. Tapi karena terlanjur dijalani sejak dari awal, sementara hidup begitu dinamis dan manusia itu sendiri rangkaian dari kompleksitas pemikiran dan pengalaman, maka mau tak mau, responsiblity dan kompromi yang bekerja di sini pada akhirnya. Sambil terus menemukan 1001 cara untuk berhusnudzan pada rencana Allah dan membuat semuanya mejadi lillahi ta’ala biar ga sia-sia. Sayang banget kalau akhirnya bertahan dan dijalani tapi niatnya ga karena Allah.
Ini aku sedang belajar ngepuk-pukin kepala sendiri dan tarik napas-buang napas, ngumpulin energi untuk bisa sebaik-baiknya menjalani apa yang udah jadi tanggunganku. Walau aku sadar salah satu solusinya adalah ‘lepasin beberapa’ atau ‘delegasikan sebagian besar’ pada orang lain yang lebih mampu dan luang. Bukan berarti aku sok sibuk atau gimana ya, tapi aku sadar ini udah mau mencapai titik batasku. Insya Allah I know my self buat urusan gawean gini.
Aku bukan tipe workaholic amanah yang segudang, tapi prefer fokus ke hal-hal yang betulan jadi tanggungjawabku meski sedikit tapi gede urusannya, itu sejauh ini aku oke oke aja. Walau diawal-awal aku sadar aku khilaf kelepasan untuk jadi “yes (wo)man” ketika ditunjuk atau dimintai megang sesuatu. Hmm. Masih PR untuk belajar say no. Tapi ok, mari jalani solusi yang sudah dirancang sejauh ini. Yosh! Komunikasikan, alias obrolin, sampaikan dengan cara yang baik dan penuh pertimbangan. Semoga orang-orang yang terlibat kerjaannya dneganku bisa memaklumi dan memahami. Aamiin.
Duh sebelum ditutup, ingin rasanya di bulan Oktober ini aku rajin nulis/posting tulisan lalu gambar setiap hari dalam rangka ‘inktober’ :”) tapi sepertinya harus kutunda dulu sampai benar-benar punya waktu yang tenang seperti malam ini (eh udah masuk hari Sabtu tangal 3 Okt ternyataaa!! -nulis bagian ini pukul 00.03 WIB). Ga menghilangkan harapan untuk bisa jalanin rencana barusan sih, semoga aja bisa nulis dan gambar lebih intens bulan ini. Bismillah. Semoga Allah ridha dengan apa-apa yang kutulis di sini, dengan apa yang kurencanakan dan apa yang ingin kucapai. Aamiin ya Allah.
Hmm.. ok Oktober, aku sapa sampai sini dulu ya. Besok-besok aku coba nulis lagi, Terima kasih ya Rabb sudah menunjukkan dan menuntunku pada jalan ini di hari ini. Aku bersyukur sekaligus berbahagia. Apa-apa yang hadir melalui rencanaMu adalah yang terbaik. Pasti. Aku tidak ragu. Terima kasih juga sudah mempertemukanku dengan bulan ini. :”) semoga targetanku di bulan ini Engkau ridhai dan mudahkan jalanNya. Semoga aku menjadi muslim yang terus bersyukur, berbagi, bersabar, belajar dan ber-ber lainnya dalam konotasi positif. Aamiin ya Allah...
Ok, lagi-lagi ok hehe. Yuk tidur :) semoga besok jauh lebih baik!
Bandung, 2 dan 3 Oktober 2020 | 00.07 WIB
22 notes · View notes
uncensoredalien · 3 years
Text
Aku Emosi, Aku Gatal
Tulisan ini ditulis berbarengan dengan nugas matkul Honyaku Tsuyaku, tugasnya adalah menyalin beberapa halaman dari kamus Jepang-Indonesia Kenji Matsuura ke dalam format MS Excel. Disaat yang bersamaan, pening sekali kepala ini karena migren yang tak kunjung berhenti dari 2 hari lalu. Ternyata bukan hanya cintaku padamu yang tidak bisa berhenti, rupanya rasa pening ini juga. Hmm.
     Jadi, migren yang aku rasain sekarang adalah salah satu gejala penyakit yang aku alami dari kecil. Namanya psikosomatis. Hah psikosomatis? Apakah ada hubungannya dengan psikopat? Ya enggak lah. Jadi penjelasannya tuh, Psikosomatik terdiri dari dua kata, yaitu pikiran (psyche) dan tubuh (soma). Istilah gangguan psikosomatik digunakan untuk menyatakan keluhan fisik yang diduga disebabkan atau diperparah oleh faktor psikis atau mental, seperti stres, depresi, takut, atau cemas (sumber: Alodokter). Jadi kondisi psikologisku sangat mempengaruhi kondisi badanku. Seminggu lalu, aku diperhadapkan dengan UTS bersamaan dengan proker kepanitiaan dan cicilan tugas-tugas kuliah, ditambah lagi dengan masalah-masalah internal yang cukup buat aku stres berkepanjangan. Alhasil, jadilah migren di kepala sebelah kiriku yang nyut-nyutan setiap detik. Aku keluar dari kamarku, mata kena cahaya matahari, dan rasa nyut-nyutannya pun jadi semakin parah. Aku jadi sensitif sama sinar matahari. Apakah...aku vampir? ARRGHH DARAH SUCIIHHHH.
     Banyak sebenernya gejala-gejala psikosomatis ini. Aku ambil contoh tanteku, menurut kata mamaku, pas lagi stres-stresnya tanteku auto bolak-balik ke kamar mandi karena mules mencret. Nah, mules itu gejala psikosomatis dari tanteku. Selain itu gejala psikosomatis ada denyut jantung jadi cepat, mual atau ingin muntah, gemetaran atau tremor, berkeringat, mulut kering, sakit dada, sakit kepala, sakit perut, psoriasis, tukak lambung, tekanan darah tinggi, diabetes, dan eksim (sumbernya masih dari Alodokter). Aku checklist hampir semua penyakit diatas sebagai gejala yang pernah aku alami (kecuali diabetes, tukak lambung & darah tinggi). Tapi yang jadi highlight gejala yang aku mau bahas adalah si psoriasis ini.
     Nah apa lagi tuh psoriasis? Lagi-lagi nih menyadur dari website Alodokter (lama-lama tulisan kali ini disponsori Alodokter), katanya "Psoriasis adalah peradangan pada kulit yang ditandai dengan ruam merah, kulit kering, tebal, bersisik, dan mudah terkelupas. Terkadang, psoriasis juga disertai dengan gatal dan nyeri. Walaupun tidak diketahui penyebabnya, beberapa faktor diduga dapat memicu timbulnya gejala psoriasis, yaitu mengalami stres, infeksi tenggorokan, atau cuaca dingin." Selain kena psoriasis, ada juga eksim yang penjelasannya kurang lebih mirip seperti psoriasis cuma beda bentuk & letak. Sudah jatuh, tertimpa tangga. Intinya aku kena penyakit kulit yang disebabkan karena masalah psikologisku.
     Penyakit ini sudah aku derita sejak masih kecil banget, kemungkinan pas masih awal masuk SD. Gejala paling awal yang aku rasain pas itu gatel-gatel di daerah pelipis kiri, yang saat itu disalahartikan jadi alergi telur. Nyatanya, aku stop makan telur pun gejalanya masih ada. Terus setelah beberapa saat, bekas luka gatal yang ada di pelipisku hilang. Dikira sudah selesai gitu ya penderitaannya, eh ternyata berlanjut ke masa terparah dalam sejarah per-psoriasis-an dalam hidupku. Tepatnya pas itu kelas 2 SD, di kedua mata kaki, ada 2 luka yang cukup gede dan itu gak sembuh-sembuh sampai beberapa tahun karena kegatalan yang luar biasa di daerah sana. Dan parahnya lagi, yang di mata kaki kanan lukanya panjang umur banget karena baru sembuh pas aku baru masuk SMA. Syukurnya bisa selesai menanggung beban pergatalan duniawi di masa yang konon katanya masa paling manis dalam hidup itu.
     Rasanya gimana? Yang di mata kaki itu, bayangin karena segatel itu, bisa bikin nyeri, ngilu dan sakit di lukanya. Bahkan sudah sampai di tahap berdarah di permukaan lukanya. Tiap jalan sakit banget, kayak kesilet di dalemnya. Dan itu cukup bikin aku minder karena sudah pasti orang yang liat lukanya auto bilang "Ih itu kenapa?". Jadi sebisa mungkin aku tutupi dengan celana panjang atau kaos kaki. Orang yang liat, pasti auto jijik, banyak tanya, atau kadang kasi saran (yang sebenernya gak berguna) seakan dia tau apa yang aku derita. Aku yang saat itu masih SD-SMP, kan pake kaos kaki seragam sekolah tuh, darah dari lukanya tuh nyeplak (merembes) loh, keliatan di kaosnya. Sungguh beban fisik & psikologis yang berat untuk dialami seorang anak di umur segitu.
     Menurut analisaku, kenapa bisa selama & separah itu penyakitnya, itu karena aku umur segitu belum bisa maintain emosiku dengan benar. Dulu pas umur segitu aku kalo emosi kan auto gatel, nah itu tuh gak bisa aku tahan. Jadi digaruk-garuk terus sampe aku rasa hilang gatelnya. Sudah ke berbagai dokter dengan racikan resep obat dan salep dari yang range harganya termurah sampai yang termahal, masih aja ada penyakitnya. Sampai ke perhentian terakhir, dokter Kwartantaya salah satu dokter kulit terkenal di Bali. Orangnya cukup easy going menurutku, pembawaannya santai dan kadang bercanda. Dia bilang, "Oh ini pasti semakin di garuk semakin enak ya? Jadi usahakan jangan diikuti ya perasaan gatelnya. Karena semakin di garuk semakin tebel. Tolong jangan terlalu stres juga ya."
     "Penyakit ini biasanya genetik, kalo adik punya anggota keluarga yang punya riwayat sakit kulit seperti ini, nah kemungkinan dituruninnya dari sana. Penyakit ini gak bisa sembuh total, tapi akan ada umur dimana penyakit ini bener-bener hilang total," lanjut pak dokter yang bikin aku hanya berpasrah menunggu keajaiban. Dia pun kasi resep racikan obat untuk dibawa ke apotek dengan ya begitulah, estetika tulisan seorang dokter. Aku bawa ke apotekernya dan disuruh tunggu obatnya diracik. Dan pas sudah selesai diracik, aku nangis. Bukan karena gejala psoriasisku yang kambuh, tapi harga obatnya yang nyampe ratusan ribu. Tapi worth the price dengan aku yang berangsur sembuh setelah itu.
     Setelah jangka waktu beberapa lama, luka besar di mata kaki itu sembuh. Masih ada bekas tapi berangsur-angsur hilang. Tapi apakah penderitaan stop disana? Tentu tidak, bung. Nyatanya, masih, tapi dalam bentuk yang lebih kecil, karena di umur segini aku lebih bisa kontrol diriku untuk tidak terlalu membabi buta dalam menggaruk. Contohnya ya yang sekarang aku alami, di daerah dekat telapak kakiku ada kulit yang mengeras dan tebal, juga di daerah jari telunjuk tangan kananku. Kelihatannya kecil, tapi sebenarnya ini sangat mengganggu aktivitasku karena rasanya sakit untuk jalan kaki (yang bikin aku pake sendal bahkan di dalem rumah), dan juga yang di telunjuk ini bikin aku susah pegang sesuatu dan kena sabun perih banget. Sedikit aja kulitku kering, auto gatel parah. Makanya juga akhir-akhir ini aku mandi pake sabun bayi dan pake lotion dan produk lain yang bersifat moisturizing dan hydrating. Karena setelah aku perhatikan baik-baik, penyakit ini bikin kulitku sensitif saat dalam keadaan kering, skin barrier-nya terlihat rusak (lapisannya berantakan), ditambah lagi karena digaruk yang bikin penampakannya tidak karuan. Tebal, kering, bersisik, dan teksturnya keras, komplit sudah.
     Dan penyakit ini berbanding lurus dengan struggle-ku yang makin dewasa makin banyak aja cobaan hidupnya. Panik sedikit, garuk. Cemas sedikit, garuk. Lagi marah atau gregetan, garuk. Alam bawah sadar yang main peran disini, which is something really hard to control. Aku berusaha yang terbaik untuk bilang ke diriku sendiri seenggaknya sehari aja tanpa garukan, tapi susah banget ya rasanya. Jadi balik lagi, ini semua tentang gimana aku mengendalikan emosi, tentang gimana caranya bisa lebih tenang dan lebih berpikir jernih dalam waktu yang singkat.
     Jangan terlalu emosional, nanti gatal.
0 notes
semangatna-blog · 6 years
Text
P S I K O S O M A T IS
HALOHA!
Bagi kalian yang temanan sm aku di instagram atau whatsapp pasti pernah melihat atau bahkan sering.... melihat story aku yang tertulis “psikosomatis”
Nah! disini aku akan menjelaskan tentang apasih... story yang aku maksut hehe
Menurut yang aku pelajari, psikosomatis adalah gejala yang ditimbulkan fisik karena adanya rasa cemas, takut, tertekan, depresi, atau emosi negatif lainnya.
Jadi.... kalian tau kan berarti kalau aku tulis story “psikosomatis” berarti aku lagi merasakan hal-hal yang di atas itu HEHEHEH
Terus apasih yang ditimbulkan oleh tubuh ketika orang mengalami psikosomatis? NAH INI MACEM MACEM karena tiap orang beda-beda.
Ada yang tiba-tiba sakit perut, mau muntah, pusing, pegel-pegel, bahkan sampe jerawatan! NIHHH CEWE CEWE NIHHH pasti pernah kan ngerasain tiba-tiba muncul jerawat buanyakkkk bangeud
Salah satunya itu ketika aku lagi tertekan berat karena tugas kuliah dan tugas organisasi, itu pasti banget banget banget jerawatan:(
Nah ituu contohnya aku lagi psikosomatiss. Karena merasa tertekan... jadi tubuhku mengeluarkan jerawat deh:(
Contoh lain? YAAA... ketika  ketemu atau di chat sama your crush gitulah apasih yang kamu rasain? HEHEHE
1 note · View note
tahunggak · 4 years
Photo
Tumblr media
1. Merasa sedih terus-menerus. Dalam situs resmi Anxiety and Depression Association of America disebutkan, sering merasa sedih salah satu ciri utama depresi. Di beberapa kasus, perasaan sedih kerap disertai keinginan untuk bunuh diri. Mengalami perasaan gelisah dan rasa bersalah yang kerap menghantui pikiran juga menjadi ciri Anda tengah mengidap depresi. . 2. Tidur tidak nyenyak. Kurang tidur atau justru terlalu banyak tidur, sama-sama berpotensi sebagai gejala depresi, seperti dilansir di situs resmi Mayo Clinic. National Institute of Mental Health mencatat, orang-orang yang mengalami depresi kerap terbangun di malam hari dengan pikiran yang kacau. Ada pula yang kemudian dapat melanjutkan tidurnya, namun tidak merasa nyenyak. . 3. Gairah seksual menurun. Hati-hati, depresi juga dapat mengganggu keharmonisan hubungan dengan pasangan. Huffington Post mencatat, kehilangan ketertarikan terhadap kegiatan sehari-hari, termasuk juga kehilangan antusiasme terhadap hobi, pasangan, hingga seks. . 4. Kehilangan energi. Orang-orang dengan depresi kerap merasa seolah mereka tidak memiliki tenaga untuk beraktivitas sehari-hari. Tubuh terasa lemah dan kurang motivasi. Jangankan melakukan aktivitas berat, menonton televisi saja mereka sulit untuk fokus. . 5. Perubahan nafsu makan. Depresi dapat berpengaruh terhadap rasa lapar yang dirasakan seseorang. Terkadang depresi membuat nafsu makan meningkat, terkadang pula semakin merosot. National Alliance on Mental Illness melansir, perubahan nafsu makan dapat menyebabkan penurunan berat badan, sehingga di banyak kasus kerap ditemukan pasien depresi dengan tubuh kurus kering karena merasa tidak enak makan. . 6. Gangguan fisik. Psikosomatis adalah kondisi dimana seseorang merasa sakit di bagian tubuh yang berawal dari stres. Contoh kasus psikosomatis yang banyak terjadi ialah mendadak sakit perut saat akan mengerjakan soal ujian atau menjelang interview kerja. Situs resmi National Institute of Mental Health mencatat, kondisi psikosomatis pada pasien depresi seringkali berupa sakit perut, pusing kepala, hingga dada terasa sesak. . Sumber : aura.co.id . #depresi #stres #gejaladepresi #ganguantubuh #sedeih #sad #psikologi #tipskesehatan https://www.instagram.com/p/B9OZq69gIo4/?igshid=tgomzrix2b3
0 notes
Text
Hipnoterapi Untuk Psikosomatis
Psikosomatis merupakan gangguan fisik yang disebabkan oleh problem psikis atau pikiran.Beberapa contoh problem psikis yang dapat memicu munculnya psikosomatis antara lain stres pikiran, kecemasan, ketakutan, kemarahan, rasa kecewa, depresi dan lain sebagainya. Seseorang yang terbiasa berpikiran negatif juga dapat memicu munculnya gangguan psikosomatis. Pada banyak kasus yang pernah kami tangani,…
View On WordPress
0 notes
seputarbisnis · 7 years
Text
Baru 8 Persen Pasien Depresi di Indonesia yang Tertangani
Surabaya (SIB) -Secara pendapatan, Indonesia boleh saja tergolong middle income countries, namun dalam penanganan depresi, Indonesia tak lebih baik dari negara lain yang tingkat pendapatannya lebih rendah. Tetapi bukan berarti negara maju juga lebih baik. "Di negara maju, hanya 29 persen orang depresi yang bisa mendapatkan akses pada pelayanan atau bisa dideteksi di pelayanan kesehatan, nggak banyak juga ternyata," ungkap dr Eka Viora, SpKJ dalam Seminar Media bertemakan Depresi: Yuk Curhat di RS Jiwa Menur Surabaya, Selasa (9/5). Ironisnya, di Indonesia tercatat hanya 8 persen orang dengan gangguan depresi yang bisa terlayani. Sisanya, 92 persen pasien tidak mendapatkan pelayanan yang tepat dan dibutuhkan. Sebabnya, keluhan-keluhan psikiatri atau kejiwaan lebih banyak dalam bentuk keluhan fisik seperti hilangnya nafsu makan, sering mual, atau sakit kepala (psikosomatis) atau penyakit-penyakit fisik yang biasanya mengikuti. "Akibatnya penanganan misal obat yang diberikan menjadi kurang tepat karena hanya menyelesaikan gejala fisiknya saja dan biasanya juga tidak tuntas karena yang tahu mekanisme penyakit kejiwaan di balik itu hanya psikiater," tambahnya. Di sisi lain, depresi atau gangguan mental lain hanya dianggap sebagai 'efek samping' dari penyakit fisik yang dialami si pasien, sehingga kerap terabaikan. dr Eka mengaku beberapa kali menemukan kasus di mana depresi pada pasien penyakit fisik yang tidak tertangani berujung pada kematian. Bahkan bila ditotal, dr Eka mengatakan 30 persen kasus kematian akibat bunuh diri sebenarnya dipicu oleh depresi yang bisa dicegah dan tertangani. "Misal pada pasien MDR-TB yang bunuh diri. Depresi ini mempengaruhi kepatuhan minum obat dari si pasien, yang kemudian menjadi resistensi lalu si pasien tak kunjung sembuh dan memutuskan bunuh diri," jelasnya. Pada saat yang bersamaan, cost atau biaya yang dikeluarkan oleh si pasien karena resistensi pada pengobatannya juga bisa memicu depresi lalu bunuh diri. Contoh lain pada wanita yang terserang depresi pasca melahirkan. Bila depresinya tidak disadari, kemudian tidak tertangani maka dampaknya bisa meluas. "Ibu yang depresi rentan melakukan abuse pada anak," ujar dr Eka. (detikhealth/f) http://dlvr.it/P82nf4
0 notes
isna-zl-blog · 7 years
Text
RIDHO = Sabar + Syukur
Bismillahirrohmanirrohim... Ridho dan ikhlas sering diasosiasikan semakna, tetapi menurut pemahaman saya ada nuansa yang berbeda di antara keduanya, yaitu arah pergerakan hati kita. Ridho arah pergerakan hati adalah dari atas ke bawah, yaitu sikap hati kita dalam merespon pemberian/ketentuan Allah yang sedang kita alami. Sedangkan Ikhlas merupakan pergerakan hati dari bawah ke atas, yaitu sikap hati kita dalam mempersembahkan sesuatu kepada Allah. Ikhlas merupakan nuansa hati dalam persembahan hidup kita, persembahan amaliyah kita baik secara vertikal maupun horisontal hanya kepada ALLAH - hanya kepada ALLAH tidak terbersit sesuatu pun selain ALLAH. Sulit memang. Bahkan Allah dalam hadis Qudsi Q.Sberfirman : "Ikhlas adalah rahasia dari rahasiaKu". Orang yang bisa IKHLAS  (bukan cuma merasa ikhlas atau sok ikhlas, ex. : "Aku gini ini ikhlas kok !") sungguh luar biasa, karena ikhlasnya tidak ada yang tahu amaliyah yang dilakukannya kecuali Allah, sampai malaikat pun tidak bisa mencatatnya, syaithon pun tidak bisa mencampurinya. Sesuatu yang sulit, tetapi harus senantiasa kita latih. Syaikh Abdul Jalil Mustaqim dari Pondok Pesulukan Thoriqot Agung (PETA) Tulungagung memberikan tips praktis untuk melatih ikhlas, dalam dawuhnya mengatakan : "Biyasakno, kulinakno, pangucapmu podo karo karepe atimu" (biasakan ucapanmu sama seperti kehendak hatimu). Penjabarannya sebatas pemahaman saya yang sempit adalah bahwa kalau hati sudah ada kehendak langsung itu juga yang terucap, langsung itu juga yang kita tindakkan. Contohnya kalau kita di traffic light, ada anak jalanan yang meminta-minta, kemudian dalam hati terbersit keinginan untuk memberi maka langsung saja keluarkan, insya Allah itu amal yang ikhlas. Jangan samapi ketika ada niatan memberi ada jeda waktu berpikir dengan menimbang-nimbang - ah... itu ibunya enak-enakan berteduh, anaknya disuruh ngemis - kalau terjadi seperti itu berarti niat hati disabotase oleh pikiran kita sendiri - oleh hawa nafsu kita sendiri, yang akhirnya walaupun nantinya kita juga memberi anak jalanan itu, tetapi kualitas keikhlasannya tentu jauh berbeda. Wallahu 'alam, semoga Allah menggerakkan hati kita untuk selalu ikhlas mempersembahkan hidup kita untuk-NYA. Ridho/rela adalah nuansa hati kita dalam merespon semua pemberian-NYA yang setiap saat selalu kita rasakan. Kalau kita bisa ridho, hidup kita jauh dari stres-depresi-penyakit psikosomatis. Coba kita hitung-hitung sendiri, dalam 24 jam berapa kali kita mengeluh, berapa kali kita marah, berapa kali kita kecewa, berapa kali kita bad mood, berapa kali pula kita bahagia, berapa kali kita gembira, berapa kali kita merasakan syukur. Kenapa suasana hati selalu berubah-ubah ? Karena kita belum bisa ridho menerima kenyataan hidup yang diberikan Allah kepada kita, yang sebenarnya merupakan hasil gerak-gerik kita sendiri. Bagaimana bisa ridho ? Harus dengan sabar dan syukur. Enak atau tidak enak kenyataan hidup sebenarnya adalah konsumsi hawa nafsu kita, sehingga ada nuansa yang berbeda. Sedangkan bagi hati seharusnya netral tidak ada yang enak dan tidak ada pula yang tidak enak. kalau kenyataan hidup yang kita alami enak biasanya kita respon dengan syukur, sedangkan bila tidak enak kita respon dengan sabar. Padahal semestinya sabar dan syukur sama seperti kedua sisi koin yang tidak terpisahkan. Seperti itu pula yang harus kita terapkan dalam setiap detik kehidupan kita. Sabar Kalau kenyataan hidup yang sedang kita alami tidak enak bagi diri kita, ya kita memang harus bersabar tidak usah mengeluh - karena keluhan tidak akan mengubah keadaan - harus terus bergerak mencari solusinya. Bukankah secara hakiki dengan permasalahan yang kita hadapi tersebut, berarti kita sedang diuji oleh Allah, sedang dididik oleh-NYA untuk tahan banting, untuk menggerakkan potensi kehidupan yang sudah diakruniakan-NYA dalam mencari solusinya. Namanya ujian ya harus sabar. Tetapi harus kita ingat bahwa ujian itu datangnya dari Allah juga kan ? Berarti kita sedang dianugerahi Allah sesuatu yang pasti ada hikmahnya, berarti harus bersyukur juga kan ? Analoginya sama seperti misalnya kita ketemu sama Pak Presiden SBY, trus diberi bolpen beliau yang sudah usang, pasti pemberian beliau kita respon dengan terima kasih dan kebanggaan, walu usang yang memberi presiden kok, pasti kita ceritakan ke orang lain. Syukur Kenyataan hidup yang mengenakkan diri kita memang harus kita syukuri, tetapi di balik itu pasti juga ada ujiannya, jadi selain syukur harus sabar juga agar tidak terlena. Contoh sederhana misalnya kita dianugerahi Allah keluasan finansial, ya harus syukur, tetapi juga harus bersabar dalam membelanjakannya, jangan sampi tergelincir untuk hal-hal di luar keridhoan Allah. Bila Sabar dan Syukur sudah menjadi kebiasaan kita dalam merespon segala sesuatu, pada posisi itulah keridhoan atau kerelaan bisa kita rasakan. Hati kita akan selalu tenang, lapang dan bahagia. Senyum akan mengembang secara tulus. Ada keyakinan bahwa ternyata yang ada dalam kehidupan ini hanya ALLAH, yang lain ilusi dan ternyata bahwa di balik segala sesuatu itu ALLAH juga yang ada. BEGITU KITA YAKIN AKAN ALLAH, ALLAH AKAN MEMBUKTIKAN KEYAKINAN KITA DAN SEGALANYA SEPERTI DENGAN MUDAHNYA TERBUKA UNTUK KITA Q.S. 2:153. Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. Q.S. 2:155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar Q.S. 13:22. Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridaan Tuhannya, mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik) Q.S. 2:152. Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. Q.S. 4:147. Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui. Q.S. 14:7. Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". Q.S. 16:78. Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. ASTAGHFIRULLAHHAL'AZHIM. by : den Bagus.
0 notes
egle-kd · 2 years
Text
Tumblr media
DIJAMIN, Call 0878-7604-0136, Psikosomatis Kambuh Bunda Lucy
Klik https://wa.me/087876040136, Psikosomatis Cemas,Psikosomatis Cara Mengatasi,Psikosomatis Demam,Psikosomatis Depresi,Psikosomatis Dalam Psikologi
Bunda Lucy Trauma Center PTB Duren Sawit Blok D3/1 Klender Jakarta Timur (Dekat Sekolahan SDIT Arrahma)
psikosomatisvskutuskutus #psikosomatist #psikosomatisremaja#psychosomatictherapy #psychosomatics #psychosomaticmedicine #psychosomaticillness #psychosomatica #psychosomaticart #psychosomaticawareness
0 notes
egle-kd · 2 years
Text
Tumblr media
TERPERCAYA, Call 0878-7604-0136, Psikosomatis Bisa Sembuh Bunda Lucy
Klik https://wa.me/087876040136, Psikosomatis Asam Lambung,Psikosomatis Akut,Psikosomatis Bisa Kambuh,Psikosomatis Badan Lemas,Psikosomatis Batuk
Bunda Lucy Trauma Center PTB Duren Sawit Blok D3/1 Klender Jakarta Timur (Dekat Sekolahan SDIT Arrahma)
psikosomatikhastalıklar #psikosomatiktıp #psikosomatikağrılar #psikosomatikbozukluk #psikosomatikbellek #psikosomatikdokterandri #psikosomatikdorn #psikosomatikdestek #psikosomatikizmir #psikosomatiklecture
0 notes