Tumgik
#MAK GALERIE
craft2eu · 8 months
Text
CRITICAL CONSUMPTION: Wien bis 08.09.2024
Ständig neue Trends, Textilriesen, die jährlich Dutzende neue Kollektionen unter prekären Produktionsbedingungen auf den Markt bringen, geschredderte Neuware internationaler Luxuslabels und die Zerstörung von Ökosystemen durch textile Müllberge: Die Mode(industrie) steht im Hinblick auf Konsumverhalten, Herstellungsprozesse und Nachhaltigkeit zunehmend im Fokus. Tenant of Culture, To Be Titled,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Text
Tumblr media
Mario von Bucovich :: Studie einer japanischen No-Tänzerin, ca. 1926. | Museum für angewandte Kunst Wien (MAK)
view on wordPress
Tumblr media
Mario von Bucovich :: Berlin, 1927. Tirage argentique. Courtesy Galerie Lumière des Roses | src l'oeil de la photographie
view on wordPress
269 notes · View notes
enigmalestari · 3 months
Text
KEJAHATAN SINDIKAT CYBER CRIME PEDAGANG PILAT TETANGGA MAK DESI GERMO. TARKAM DOMAS SE 🏚BORDIL, BANGUN SARAGIH SE 🏚 PENJAHAT KELAMIN PEMANGSA ANAK2 SEKOLAH, MAK NANDO, MAK SANDI, DOLOK SARIBU, MAKNIREN, DAMANIK, DKK BERSAMA KONTEN2 KREATOR PEMBUAT HOAKS, PENIPU, TIM EDITOR PENIPU & PENJAHAT LAKNAT JELAS2 MEMBAJAK HP KK, DENGAN MENANAM BERBAGAI MACAM MALL WARE BARU DI HP KK BAIK MELALUI KAKI TANGANNYA KARYAWAN ALFAMART DOLOK MASIHUL, DOLOK MASIHUL 2, DLL. JUGA ORANG2 YG DIAM2 SECARA ILEGAL MEMEGANG MENYENTUH HP KK. INI ADALAH CONTOH ISI DARI MALL WARE YG DI TANAM & DI BUAT MEMAKSA WIFI, BLOOTHOD UTK HIDUP & MATI DIKENDALIKAN DARI 🏚 BORDIL MAK DESI, BANGUN SARAGIH, MAK SANDI, DKK, MENCURI DATA DARI APLIKASI DI HP KK, MENCURI FOTO2, VIDEO2 DARI GALERI HP KK, MEMBACA CHAT WA KK, MEMBAJAK AKUN SHOPEE KK, DAN KEMUDIAN MENJADI GILA KARENA MELIHAT BELANJAKAN KK, MEMBAJAK AKUN ALFA GIFT KK LALU MENJADI GILA KARENA INGIN MENGUASAI BELANJAAN KK, MENGINTIF DOMPET DIGITAL KK, MENGINTIP & MEMBAJAK AKUN TIKTOK KK, AKUN SNACK VIDEO KK, MEMBAJAK SEMUA AKUN GMAIL KK : [email protected], [email protected], [email protected], membajak dan menyerang sinyal HP dan no HP KK : 0896-8789-8008, 0852-1844-1914, 0822-7219-1341. KEJAHATAN SINDIKAT CYBER CRIME MEREKA SANGAT BANYAK, KEJAHATAN MEREKA SANGAT MASIF & PENUH MAKSUD JAHAT & KOMPAK DI ANTARA PARA TETANGGANYA MAK DESI BERSAMA BANGUN SARAGIH, MAK SANDI, DKK ( TETANGGA LOOKLIKE SODOM-GOMORA, LOOKLIKE POMPEY ), YG MENYOMBONG, MENANTANG & PENUH OTAK KOTOR, HATI BUSUK, RENCANA JAHAT, PICIK, LICIK
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
2 notes · View notes
galerie-r8m · 5 months
Photo
Tumblr media
OPENTHISWEEK Donnerstag, Freitag und Samstag 16-19 Uhr EDITIOON #2 Große Kunst in kleinen Formaten zu überschaubaren Preisen. For the Love of Art. Galerie r8m Luxemburger Straße 197 50939 Köln Wolfgang Berndt Maks Dannecker Patrick Alexander Deventer Simone...
0 notes
kripto101resmi · 8 months
Text
airRight Coin Nedir?
Tumblr media
airRight'ın bugünkü canlı fiyatı $0.000698 ve 24 saatlik işlem hacmi $11.912.17. AIRI fiyatlarımızı gerçek zamanlı olarak USD cinsinden güncelliyoruz. AirRight son 24 saatte ,26 düştü. Mevcut CoinMarketCap derecesi 1913'tür ve canlı piyasa değeri 178.765$'dır. Çizgide. Dolaşımda 256.262.565 AIRI madeni parası vardır. ve maks. 1.900.000.000 AIRI parası. AirRight'ı mevcut oranda nereden satın alacağınızı öğrenmek istiyorsanız, şu anda aiRight hisselerinin alım satımı için en iyi kripto para borsası PancakeSwap'tir (V2). Kripto değişim sayfamızda listelenen diğerlerini bulabilirsiniz. airRight, ilk NFT telif hakkı oluşturma ve yönetim sistemidir. Oraichain, airRight ortamının sağlayıcısı olmaktan gurur duyuyor: AI Oracle'dan AI hizmetleri, pazar fırsatları, DeFi için galeri toplantıları ve NFT için ağ oluşturma. airRight nedir? airRight, tüm NFT'lerin telif hakkıyla korunan bir yaratımı ve yönetimidir. Güvenilir ve güvenilmez NFT ekosistemini desteklemek için Oraichain, NFT için kapsamlı bir telif hakkı yönetimi ve çiftçilik platformu olan airRight'ı başlattı. Kullanıcılar, katkıda bulunanlar için kapsamlı bir telif hakkı sürecini teşvik ederek AI NFT oluşturabilir, telif hakkı alabilir, ticaret yapabilir ve benzersiz sanat eserleri yaratabilir. Oraichain, airRight ekosisteminin sağlayıcısıdır: AI Oracle'dan AI hizmetlerinin güvenliğini sağlama, pazar erişimi, DeFi için tokenleştirme ve NFT için zincirler arası köprü. AIRI logosu nedir? AIRI veya aiRight Token, üç hedefi olan airRight'ın merkezi simgesidir: (1) yönetişim, (2) tarım ve (3) fayda. Yönetişim: AIRI sahipleri, ücret oranlarını, satın alma ve elektrik politikalarını, tarımsal maliyetleri, kar paylaşımını ve gelecekteki entegrasyonu içeren airRight platformunda politika kararlarına katılma ve bu kararları yönetme hakkına sahiptir. Çiftçilik: AIRI Jetonu, doğrudan ahşap veya ahşap jetonlar aracılığıyla havada çiftçilik üretmenin bir ödülüdür. Fayda: AIRI jetonu, Binance Smart Chain'de (BSC) bulunur ve işleyişi için BNB'ye değil, jetonuna güvenir; bu nedenle, NFT Pazar Yeri, Galeri Oluşturma ve İşlem Ücreti gibi bazı hizmetler, ödeme için AIRI Jetonları gerektirecektir. AirRight sistemi içinde dahili zenginlik yaratmak mantıklı bir seçimdir. Read the full article
0 notes
ahlulhikmah · 9 months
Text
In Memoriam: Taman Budaya Sumatera Barat
Oleh : Ardoni
On 14 Jul 2023
Sahabat,
Sekian puluh tahun yang lalu, dalam usia 19 tahun, saya melintasi gerbang Taman Budaya. Mata saya jelalatan. Di sekitar terlihat kelompok-kelompok orang yang sibuk melakukan kegiatan yang beragam. Ada Pak Darwis Loyang sedang melatih anak-anak menari. Ada Pak Wisran Hadi sedang mengarahkan pemain Anggun Nan Tongga. Ada Uda Des Monon, dan kawan-kawan sedang memainkan musik mengiringi tari grup Indojati.
Ada seseorang berambut gondrong, memakai jas hitam kedodoran, asyik menekan-nekan tuts piano. Orang ini kemudian saya kenal dengan nama Da In Kagami. Ada Uda Rizal Tanjung sedang melatih anak-anak Elen English School main teater. Saya mendekat ke tempat latihan teater itu karena saya salah satu dari anak-anak Elen yang ikut berlatih. Saya bukan pemeran utama, kedua, ketiga, atau keempat, melainkan figuran belaka. Tidak seperti Boyke Sulaiman, Syarifuddin Arifin, atau Zamzami.
Saya masih teringat, agak ke belakang, ada tempat penari suami istri, Hardian Rajab dan Deslendra. Soal tari-menari ini banyak juga sanggar-sanggar yang aktif di Taman Budaya. Salah satu di antaranya adalah sanggar seorang pemuda yang suka memanggil dirinya “Ambo”, tapi lebih sering “Aden”. Ya, Eri Mefri. Sekarang tentu dia bukan pemuda lagi, petua malah.
Taman Budaya “heboh” oleh bunyi-bunyian, termasuk suara Dadang Leona sedang membaca puisi, bertanding keras dengan Asbon Budi Nan Haza dan Andria C. Tamsin. Di belakang, ada seorang yang dipanggil Om sedang memberi petuah atau sekadar bercerita tentang PRRI. Belakangan saya sering duduk di lepau Om itu dan mengenalnya sebagai Om Fahmi atau lengkapnya Bagindo Fahmi. Pokoknya kalau soal perang, tanyalah Om Fahmi; soal budaya Minangkabau, tanya Mak Katik.
Seingat saya, gedung-gedungnya (entah layak disebut gedung, entah tidak) dibuat dari sedikit semen. Selebihnya papan yang sebahagian sudah agak lapuk. Ada juga gedung yang bagus berlantai dua. Di lantai dua itu saya diajari oleh Mak Etek B. Andoeska main talempong, lengkap dengan marah-marahnya kalau saya memukul talempong yang salah.
Di sebelah kiri, terdapat galeri, tempat Is Tojes dan kawan-kawan memajang karyanya. Galeri itu dilengkapi dengan lampu-lampu, yang bagi saya asing, yang menyinari lukisan, mungkin agar lukisan itu lebih jelas.
Berpuluh tahun kemudian, sekarang, malam-malam di Taman Budaya sering memperdengarkan bunyi jengkerik, sepi. Siang juga sepi, paling-paling beberapa orang maota di lepau Da Kardi. Sesekali orang-orang itu main band. Hanya itu. Selebihnya sepi.
Taman Budaya menjadi tempat yang aneh. Di Taman Budaya ini tidak ada lagi taman, tidak ada pula budaya. Begitu melintasi gerbang, terlihat tiang-tiang agak besar dan banyak. Di belakang tiang-tiang itu ada bengkalai gedung yang cocok sebagai lokasi syuting film horor. Eh, jangan-jangan sudah ada hantunya di situ.
Dari Jakarta, pernah tersiar kabar bahwa Taman Ismail Marzuki (TIM) juga akan dipermak. Bahasa hebatnya revitalisasi. Tapi sangat berbeda daripada Taman Budaya Sumbar. TIM benar-benar direvitalisasi. Gedung-gedungnya bukan berkurang, melainkan bertambah. Gedung-gedung baru itu misalnya Gedung Panjang, Gedung Perpustakaan, Wisma Seni, Pusat Arsip H.B Jassin, dan kantor pengelola TIM. TIM semakin keren, semakin lengkap. Para seniman tetap akan berkarya di situ, termasuk Bram Ilyas, yang kini sudah hijrah ke Jakarta.
Related Posts
Begitu pula, Taman Budaya Lampung. Tetap taman tempat budaya Lampung dilestarikan dan kreativitas seniman difasilitasi. Pokoknya kalau ingin mengenal budaya Lampung, datanglah ke Jalan Cut Nyak Dien No.24 Tj. Karang, pusat kota Bandar Lampung, tempat Taman Budaya Lampung berada.
Hampir semua Taman Budaya adalah tempat para budayawan dan seniman, mungkin berdiskusi, berkarya, “mentas” dan seterusnya. Hampir? Ya, karena Taman Budaya Sumbar rencananya akan dijadikan hotel berbintang-gemintang. Lalu bagaimana dengan budaya? Entahlah. Seniman? Entahlah.
Sahabat,
Budaya memang kadang-kadang tidak menguntungkan secara finansial. Budaya adalah warisan dan diwariskan. Budaya adalah nilai-nilai peradaban manusia. Budaya adalah pedoman hubungan antarmanusia atau antarkelompok, wadah penyalur perasaan dan kehidupan, pembimbing kehidupan manusia, dan pembeda antara manusia dan binatang.
Seni juga tidak selalu diniatkan sebagai sarana penambah panjang deretan angka di dalam rekening. Tidak selalu. Seniman bukanlah mata pencaharian, dan juga bukan lapangan pekerjaan. Seni adalah sebuah karya manusia yang merupakan ekspresi atau ungkapan dalam diri. Seni adalah kegiatan manusia untuk menciptakan karya yang mengungkapkan imajinasi, gagasan, atau teknik dalam pembuatannya dengan tujuan untuk dihargai keindahannya maupun kekuatan emosinya.
Budaya dan seni sangat erat kaitannya dengan manusia dan kemanusiaan. Lebih mengarah pada batiniah, alih-alih lahiriah. Semua inilah yang mestinya disampaikan dan disadari oleh para perencana pengalihfungsian Taman Budaya menjadi hotel berbintang-gemintang.
Tapi, sahabat,
Hotel dapat menghasilkan uang, kalau laku maksudnya. Hotel lebih berorientasi bisnis, lebih moderen, lebih apa lagi ya? Mungkin juga kota Padang kekurangan hotel, sehingga perlu ditambah. Apalagi lokasi Taman Budaya ini dekat dengan pantai walaupun diantarai oleh Kantor Dinas Kebudayaan. Mungkin itu yang ada dalam pikiran mereka, pejabat pemerintah daerah.
Lalu apa yang harus kita lakukan? Melawan? Tak bisa, sahabat. Mereka punya segalanya untuk mengalahkan kita. Kekuatan kita hanyalah keinginan tetap berkarya, di manapun tempatnya. Kita, orang-orang tak bertaji ini hanya memiliki semangat untuk menghargai kaeindahan. Semangat yang mungkin mereka abaikan.
Lalu? Tetaplah berkarya. Lawanlah dengan karya. (Dibacakan pada saat Panggung Ekspresi Seni dan Orasi Kebudayaan Seniman Sumatera Barat pada Kamis malam 13 Juli 2023)
0 notes
zeozeozeo · 10 months
Text
Tumblr media
Darja Bajagić (b. 1990 in Podgorica, MNE) lives and works in Chicago and Bogišći, Montenegro. She received her MFA from Yale University in 2014, and her BFA from Pacific Northwest College of Art in 2012. Selected solo and two-person exhibitions include: Forest Passage, Downs & Ross, New York, US (2022); Crucio, November Gallery, Belgrade, RS (2022); Goregeous, Le Confort Moderne, Poitiers, FR (2020); Transfiguration, New Galerie, Paris, FR; Born Losers, Hessel Museum of Art, Annandale-On-Hudson, US (2018); Unlimited Hate, Künstlerhaus, Halle für Kunst & Medien (KM–), Graz, AU (2016). Selected group exhibitions have taken place at National Gallery Prague, CZ (2021); Futura Centre for Contemporary Art, Prague, CZ (2019); Es Baluard Museu d'Art Modern i Contemporani de Palma, ES (2018); Contemporary Art Centre (CAC), Vilnius, LT (2018); LUMA Westbau, Zürich, CH (2017, 2015, 2014); Musée d'Art moderne de la Ville de Paris, FR (2015); Moderna Museet, Stockholm, SE (2015); Museum of Modern Art in Warsaw, PO (2014); Museo de Arte Contemporáneo de Oaxaca, MX (2014); Museum of Applied Arts (MAK), Vienna, AU (2013).
Her works pull together fragments culled from a panoply of sources including pornography websites, religious iconography, murderabilia stores and sensationalized news reporting of grotesque murders. Brazenly explicit, these compositions hold a mirror to a sinister world that, despite its aspirations towards liberal advancement, is inflicted by the fetishism of cruelty and exploitation.
0 notes
awadalmurisi · 1 year
Text
Tenggelam
I
"Benda ni pun boleh kira seni ke?", kata-kata tersebut termuntah dari mulut Aniq tanpa disedarinya. Nandhini hanya sempat membalas dengan menyiku lengan kawannya yang dia jemput ke malam pembukaan pameran seni di sebuah bangunan berhampiran Jalan Petaling. Aniq masih bingung melihat sebuah model bahtera di tengah-tengah ruang galeri yang semakin dipenuhi orang. Ramai yang masuk basah kuyup. Kuala Lumpur sudah dituruni hujan berhari-hari. Hujan pada malam itu lebih lebat daripada hari-hari sebelumnya. 
Lampu putih galeri dipadamkan. Model bahtera kini kelihatan seperti sedang terapung atas air. Bunyi ombak juga kedengaran. Semua pengunjung berdiri diam selama persembahan ini berlanjutan lima minit.
"Apa susah-susah pasang efek buat macam ada air apa semua ni? Kejap lagi banjir ada air betul terus kot", Aniq terus mendengus selepas galeri itu menjadi terang kembali. "Kau jangan buat malu aku boleh tak?", Nandhini membalas sambil menampar ringang bahu jejaka berbaju putih terbesar satu saiz itu.
"Pergi galeri memang tak boleh bagi kritikan ke?", Aniq bertanya lalu membuat muka kononnya dia merajuk. "Kita dah biasa hidup tak boleh cakap sesuka hati kot, jadi aku pun tak berani kritik terang-terang", Nandhini akui sambil menggaru kepalanya. 
"Tapi apa-apa pun kau tangkap je lah gambar aku dengan kapal ni", Aniq pinta kawannya. Nandhini tidak berkata-kata apa dan terus mengambil gambar jejaka berambut keriting itu mencangkung sambil menjelir lidah di depan objek berwarna merah nyala itu.
"OK cun. Mana nak cari kau punya karya-karya kat pameran ni? Aku datang sini pun sebab kau je tau." Aniq bertanya. "Sekejap, ni galeri pertama. Ada banyak lagi dalam bangunan ni. Dia macam maze sikit."
II
"Would you like to have some wine?", James tanya Saleh sambil menghulurkan segelas buatnya. Jejaka Terengganu itu hanya menjawab, "No, I don't drink, sorry". "C'mon, it is opening night. A glass wouldn't hurt," James insisted. Saleh melambai-lambaikan tangannya menolak tawaran James sekali lagi.
Saleh pun mengangkatkan kaki meninggalkan perbualan dengan mat saleh yang tidak dikenalinya itu sebelum dia rasa lagi tidak selesa. Belum sempat dia melangkah jauh, dia terdengar, "Wait, Saleh!"
"Wow, your sarong is exquisite," Jessica berkata kepada Saleh apabila kurator pameran itu menghampirinya. "Mak saya punya, saya tolong pakai", Saleh membalas sambil membetulkan kain yang dipakainya itu.
"It is a pleasure to have you tonight. I hope you are having a good evening so far," Jessica berkata bagi membuatkan Saleh berasa selesa. Pameran ini merupakan kali pertama mereka berdua bekerjasama, jadi Jessica tidak pasti jika Saleh memang lebih suka bersendirian. Saleh melemparkan senyuman dan mengangguk.
III
"Ha! Ini baru seni," Aniq memuji hasil kerja Nandhini yang digantung di ruang galeri di tingkat tiga bangunan itu yang dahulunya kedai dan kini menjadi tempat penggiat seni berkumpul. "Ala, kau puji sebab kau kawan aku je kan?" Nandhini membalas ingin menghilangkan sedikit rasa malu.
"Tak weyh, sumpah," Aniq jawab yakin. Bukan semua orang minat melihat hasil kerja fotografi, tetapi Aniq cukup menghargainya. Koleksi gambar manusia dan suasana di Brickfields yang ditangkap Nandhini disusun rapi. Bagi Aniq, biarpun dia pernah melihat gambar-gambar hasil kerja Nandhini di Instagram, dia lebih suka menghargai gambar-gambar tersebut di depan mata setelah dicuci.
"Gambar-gambar ni bukti istimewanya Brickfields bagi kau kan?", tetapi Nandhini tidak menjawab kerana dia tahu apa yang diajukan Aniq itu bukan soalan. "Nanti satu hari kau kena bawak aku jalan-jalan kat sana. Tunjuk aku apa aku yang aku tak perasan selama ni." Nandhini mengangguk setuju.
IV
"You remember the white man you were talking to earlier? He wants to buy your artwork," Jessica memberitahu Saleh di sebuah kedai buku di bangunan itu. Malam itu kedai itu buka lebih masa bagi meraikan malam pembukaan tersebut.
Saleh tidak tahu apa yang patut dijawabnya. Fikirannya masih tertumpu pada buku-buku yang dibeleknya tadi. Belum pernah ada sesiapa yang ingin membeli karyanya sebelum ini. Malah, dia tidak pernah merancang untuk menjual hasil-hasil kerjanya selama ini. "He wants to buy it? Why?", Saleh akhirnya menjawab.
"You know James is an art collector from New York, right? He will pay you handsomely lah, I can guarantee you," Jessica cuba meyakinkan Saleh.
"Does he know I am the artist responsible for the artwork?", Saleh bertanya bagi mendapatkan kepastian. Sebelum sempat Jessica menjawab, Saleh memaklumkan keputusannya, "Tell him it is not for sale."
V
"Kau tak rasa buruk ke ada bangunan tinggi macam ni kat sini?", Aniq ajukan pertanyaan tersebut kepada Nandhini, yang cuba menangkap gambar bangunan pencakar langit yang sedang dibina itu biarpun hujan masih lebat. Susuk pencakar langit itu selalunya jelas kelihatan dari ruang-ruang koridor bangunan itu.
"Buruk", Saleh menyampuk apabila dia terdengar perbualan dua rakan itu sebaik sahaja meninggalkan perbincangan dengan Jessica tadi. Aniq dan Nandhini memusingkan kepala ke arah suara yang tidak dikenali mereka itu.
"Korang rasa kalau KL tenggelam suatu hari nanti, kita semua boleh tumpang lari pergi kat bangunan ni tak?", Saleh terus sambung bercakap tanpa mengenalkan dirinya. "Kalau tak boleh, lebih baik kita semua beli kapal siap-siap untuk selamatkan diri masing-masing nanti. Rugi beli rumah kalau nanti tenggelam."
Aniq dan Nandhini terdiam seketika lalu tergelak kecil sambil memandang muka masing-masing.
VI
Bunyi kecoh di tingkat bawah membuatkan ramai bergegas menuju ke arah bunyi itu. Tidak sempat menyambung interaksi antara mereka tadi, Aniq, Nandhini dan Saleh turut berlari ke tingkat bawah.
James kelihatan menghayunkan penukul untuk menghancurkan model bahtera yang Aniq kritik. Orang ramai tergamam melihat apa yang berlaku dan tidak berani berada terlalu dekat dengan James. Saleh menjerit-jerit menyuruh James berhenti, tetapi sudah terlambat. Meraung kesedihan, Saleh jatuh terduduk menghadap hasil kerjanya yang kini hancur.
Tanpa berfikir panjang, Nandhini mengeluarkan kameranya lalu menangkap gambar tragedi kehancuran bahtera buatan Saleh.
Aniq, kekeliruan, menujukan matanya ke sekitar ruang galeri bagi melihat reaksi orang ramai. Dia tertanya dengan suara yang kuat, "Weyh, ni performance art ke apa ni?! Tak faham aku.”
0 notes
nevzatboyraz44 · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
DinüyelikDevlet Rus Müzesi
Rus OrtodoksDurumYan şapelde kilise hizmetleri ile Müzesi, [1]KonumKonumSaint Isaac's Square 4, Saint Petersburg , RusyaMimariMimar(lar)Auguste de MontferrandstilGeç Neoklasik , Bizans ve Yunan (çapraz kilise)Tamamlanmış1858ÖzelliklerKapasite12.000 [2] [3]
260.000 m3 ( hacim) [4]Uzunluk104,5 m (iç) [4]
111,3 m (merdiven) [4]Genişlik91 m (iç) [4]
97,6 m (merdiven) [4]İç alan7.000 m 2 (iç) [3] [5]
8.000 m 2 (merdiven)Yükseklik (maks)101,52 m (üst çapraz) [2] [6]
31,5 m (iç nef) [4]
80 m (dom tavan) [7]Kubbe çapı. (dış)25,8 m [8]İnternet sitesiKatedral.ru
Tarih
Dış
kubbe
İç mekan
teknolojiler
Galeri
Ayrıca bakınız
1 note · View note
kemungkinan-blog · 4 years
Text
'Along rindu mak & ayah, nak minta maaf' - Tertuduh kedua dedah kata-kata terakhir arwah Zulfarhan
Tumblr media
Perbicaraan kes bunuh Pegawai Kadet Laut Universiti Pertahanan Nasional Malaysia (UPNM) Zulfarhan Osman Zulkarnain menjadi pilu selepas tertuduh kedua membuat permohonan maaf secara terbuka kepada keluarga mangsa di Mahkamah Tinggi pada Selasa.
Turut mengundang kesedihan apabila Muhammad Azamuddin Mad Sofi, 23, mendedahkan bahawa Zulfarhan, yang membahasakan dirinya sebagai Along, memberitahu yang dia merindui kedua-dua ibu bapanya dan mahu memohon maaf.
Ibu mangsa yang berada di galeri awam kelihatan menitiskan air mata selepas tertuduh kedua itu memberitahu kejadian tersebut.
Menceritakan detik berkenaan, Muhammad Azamuddin berkata sebelum Zulfarhan meninggal dunia pada 1 Jun 2017, dia dan mangsa berada di bilik rakan tertuduh pertama Muhammad Akmal Zuhairi, pelajar Universiti Tenaga Nasional (Uniten).
Ketika itu Muhammad Akmal keluar membeli ‘Oral Rehydration Salt’ (ORS).
"Pada waktu itu Zulfarhan ada muntah sekali. Bila saya membersihkan muntahnya, Zulfarhan memberitahu saya dia minta maaf dekat saya sebab dia menyusahkan saya. Saya bagi tahu dia tak ada masalah kita kawan dan Zulfarhan bagi tahu dia rindu mak dan ayahnya dan mahu minta maaf.
"Dia cakap Along rindu mak dan ayah, saya cakap kalau rindu call lah, tapi dia cakap tak apa aku tak nak menyusahkan mak ayah aku, mak aku sakit. Saya rasa pelik kenapa tiba-tiba dia cakap macam itu. 
"Tiba-tiba dia (Zulfarhan) mengimbau kenangan saya tumpang rumah dia di Johor Bahru. Saya bagi tahu Zulfarhan, apa yang jadi pun aku tetap dengan kau, kau kena kuat, minggu depan dah nak peperiksaan dan Zulfarhan bagi tahu dia sayang saya," katanya dan menambah ketika itu Zulfarhan berada dalam keadaan lemah.
"Zulfarhan beritahu dia mahu baring atas comforter (selimut) secara meniarap. Selang beberapa minit Muhammad Akmal lihat Zulfarhan tidak bergerak dan memanggil nama Zulfarhan, namun tiada tindak balas daripada Zulfarhan, lalu saya pegang tangan dia (Zulfarhan) dan saya rasa tangan dia sejuk," katanya.
Tertuduh kemudian menelefon ambulans dan sebelum ambulans tiba, pihak hospital memberi arahan kepada mereka supaya mengerengkan Zulfarhan.
"Anggota parademik yang tiba membuat pemeriksaan, tiada tindak balas daripada Zulfarhan dan selepas itu Zulfarhan dibawa ke Hospital Serdang.
"Tiba di hospital saya dan Muhammad Akmal melakukan pendaftaran di wad kecemasan hospital itu. Kakitangan hospital memberitahu kami Zulfarhan masih ada nadi dan pada 9.30 malam seorang doktor bagi tahu Zulfarhan sudah meninggal dunia," katanya.
Terdahulu, Muhammad Azamuddin membuat permohonan maaf itu selepas peguamnya, Amer Hamzah Arshad menyoalnya sama ada mahu bercakap sesuatu kepada keluarga Zulfarhan.
"Saya mewakili sahabat-sahabat saya memohon maaf atas apa yang berlaku," katanya dalam keadaan sebak ketika pemeriksaan utama oleh Amer Hamzah semasa membela diri di hadapan Hakim Datuk Azman Abdullah.
Dia berkata hubungannya dengan Zulfarhan diibaratkan seperti "seutas tasbih yang mana ada awalnya dan tiada berpenghujung".
"Walapun Zulfarhan sudah pergi bertemu pencipta, saya dan rakan-rakan sentiasa mendoakan kesejahteraannya.
"Perkenalan kami (tertuduh dan Zulfarhan) bermula 2014, walaupun saya dan Zulfarhan berbeza dalam jurusan tetapi UPNM yang menanamkan erti persahabatan dan prinsip 'no man left behind' menyebabkan saya dan dia berkawan baik," katanya.
Tumblr media
Dalam keterangannya, Muhammad Azamuddin berkata pada 22 Jun 2017, dia hanya melalukan seterika wap itu di bahu dan paha Zulfarhan selama satu saat.
"Saya guna seterika itu pada bahu dan paha Farhan tetapi masa buat seterika dan Farhan tidak bersentuhan.
"Saya ambil seterika wap itu apabila Mubin (rakan tertuduh) cakap Zulfarhan kena ajar sikit, selepas itu saya gunakan," katanya apabila ditanya Amer Hamzah bila tertuduh mengambil seterika itu.
Semasa ditanya mengapa menggunakan seterika wap itu, tertuduh menjawab: “Saya hanya menggertak atau menakutkan Zulfarhan”.
Ditanya lagi mengapa melakukan perbuatan tersebut yang boleh menyebabkan kematian sedangkan dia dan Zulfarhan bersahabat baik, Muhammad Azamuddin menjawab: “Pada saya, tindakan saya hanya untuk menasihati Zulfarhan sebab saya tahu bagaimana perangai Zulfarhan.
"Ketika saya melakukan perbuatan itu saya langsung tidak tahu ia mampu mendatangkan kecederaan kepada Zulfarhan kerana pada ketika itu jelas tiada kesan pada Zulfarhan dan saya tiada niat untuk mencederakan (Zulfarhan), jauh sekali untuk saya melakukan pembunuhan," katanya.
Pada 31 Julai lepas, Mahkamah Tinggi di sini memerintahkan 18 pelajar UPNM membela diri terhadap pertuduhan membunuh, bersubahat membunuh dan mencederakan Zulfarhan.
Lima tertuduh iaitu Muhammad Akmal, Muhammad Azamuddin, Muhammad Najib Mohd Razi, Muhammad Afif Najmudin Azahat dan Mohamad Shobirin Sabri menghadapi pertuduhan membunuh, manakala Abdoul Hakeem Mohd Ali didakwa atas pertuduhan bersubahat membunuh Zulfarhan.
Kesalahan itu didakwa dilakukan di bilik 04-10, blok penginapan asrama Jebat, UPNM antara 4.45 pagi dan 5.45 pagi, 22 Mei 2017 mengikut Seksyen 302 Kanun Keseksaan, manakala Abdoul Hakeem dituduh mengikut Seksyen 109 kanun sama  yang memperuntukkan hukuman mati mandatori, jika sabit kesalahan.
Mereka bersama 12 lagi tertuduh iaitu Mohd Hafiz Fauzan Ismail, Mohamad Lukhmanul Hakim Mohd Zain, Ahmad Shafwan Berdal, Muhammad Amirul Asraff Mala, Luqman Hakim Shamsuri, Muhammad Sufi Mohd Mustapha, Noriznan Izzairi Noor Azhar, Muhamad Ashraf Abdullah, Muhammad Danial Firdaus Azmir, Muhammad Hasif Ismail, Muhammad Adib Iman Fuad Adi Sany dan Mohamad Syazwan Musa juga diperintah membela diri atas pertuduhan mencederakan mangsa.
Kesemua tertuduh didakwa dengan sengaja menyebabkan cedera terhadap mang­sa bagi maksud hendak memerasnya, untuk mendapatkan pengakuan mencuri komputer riba, mengikut Seksyen 330 Kanun Keseksaan dibaca bersama Seksyen 34 kanun sama, yang membawa hukuman penjara maksimum tujuh tahun dan denda.
Perbuatan itu didakwa dilakukan di dalam bilik 03-05, blok penginapan asrama Jebat, universiti tersebut, Kem Perdana, Sungai Besi antara 2.30 pagi dan 5.30 pagi, 21 Mei 2017.
Perbicaraan di hadapan Hakim Azman bersambung hari ini.
Sumber: Bernama
LAPORAN BERKAITAN
'Selepas saya buat (tekap), saya keluar merokok' - Akmal mengaku tekap seterika di tapak kaki & lutut arwah Zulfarhan
from The Reporter https://ift.tt/2NDePY0 via IFTTT from Cerita Terkini Sensasi Dan Tepat https://ift.tt/2JVHnen via IFTTT
1 note · View note
czechzerowaste · 5 years
Text
Zero waste Vídeň
V zimě 2018 jsem se na tři měsíce přestěhovala do Vídně, abych si tam jako stážistka české Stálé mise vyzkoušela trošku diplomacie. A okusila jsem tam samozřejmě i kousek vídeňské zero waste scény.
Tumblr media
V rámci stáže jsem pracovala na sekci pro OBSE – Organizaci pro bezpečnost a spolupráci v Evropě (ta dělá spoustu věcí hlavně na Balkáně a ve Střední Asii, ale teď nejvíce v rámci konfliktu na východě Ukrajiny). Nejvíce pracovního času jsem trávila přímo v centru Vídně v palácovém komplexu Hofburgu, kde OBSE sídlí. I tam se mi zero waste připomínalo při každém zasedání. Nikdy se totiž na stolech neobjevily petky. Místo nich se servírovala voda pěkně ve skleněných vratných sklenicích. Nosila jsem si s sebou čaj v termohrnku a nabízenou vodu ráda využila.
Tumblr media
Bezobalové obchody
První dva měsíce jsem žila v domnění, že je ve Vídni jediný bezobaláč. Němčinu moc neovládám, a tak se mi podařil vygooglit jen Lunzerns nedaleko Prátru. Což bylo přesně na druhé straně města, než jsem bydlela. Takže jsem si tam občas dělala sobotní výlety. Vzala jsem si knížku, sedla do metra, skoro hodinu si četla, nakoupila si, a to samé zase při cestě zpět. V březnu jsem narazila na stránku, která mi prozradila, že bezobalových obchodů je ve Vídni mnohem více a také, že některé mám výrazně blíže. V žádném případě si ale netroufám tvrdit, že jsem našla všechny.
Der Greißler
Albertgasse 19
Po-Pá: 9.30–19.30
So: 8.00–18.00
Do dvou menších místností se vejde nejen bezobalový obchod, prodej čerstvé zeleniny, miniart galerie, kavárna a prostor na kreativní dílny. Prodávají jak potraviny (standardní výběr včetně těstovin a čerstvého pečiva), tak drogerii (například prášek na mytí zubů a nebalené a nebělené toaletní papíry), a také sklenice, lahve a další zero waste pomůcky. Mají také slušný výběr různých nápojů ve skleněných lahvích, hlavně džusy, vína a pivo.
Já jsem si tu na chvíli sedla k práci, dala jsem si Fritz-limo a skvělý makový koláč, který naservírovali na dřevěném talíři. Hodně hipster, koneckonců jako celý obchod. Přestože vídeňské bezobaláče jsou hipster tak nějak celkově, tento je nejvíc.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Lieber Ohne
Otto-Bauer-Gasse 10
Po-Pá: 9–19
Prostorná prodejna a bistro staví na tom, že mají potraviny bio, lokální a bez obalů. Prodávají chutné polévky (2,5–4 eur), jídlo dne (cca 7 eur), sendviče (cca 4 eura) a také kávu a čaj. Na Vídeň jsou v bistru poměrně dobré ceny. Některá jídla mají i ve veganské variantě.
Mají zajímavě zpracovaný prodej stáčených výrobků a celkově hezký design interiéru. Uprostřed prodejny je čerstvá zelenina, naproti vstupu pultový prodej pečiva a chlazených potravin (sýry, olivy atp.). Výběr je tu neskutečně široký, nadstandardně co se týče koření, čajů a sladkostí. Výběr doplňují potraviny ve sklenicích a základní kosmetika a drogerie.
Obchod leží za rohem od známé Mariahilfer Straße, kterou stojí za to si projít. Je to široký bulvár plný obchodů rychlé módy, které budete chtít nejspíše minout. Najdete mezi nimi však několik pekáren, kostelů a na konci i celou MuseumsQuartier. Zde stojí za návštěvu sbírky Schieleho a Klimta v Muzeu Leopoldových, stejně tak jako MUMOK (muzeum moderního umění). S dětmi zajděte do ZOOM Kindermuseum.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Lunzerns
Heinestraße 35
Po-Pá: 9–19
So: 9–17
Obchod leží nedaleko od Prátru a mají v něm tak nějak všechno. Standardní výběr bezobalových potravin, včetně pečiva (chleba, linecké, cookies) a docela velkého výběru chlazených sýrů a dalších mléčných výrobků (mléko, jogurty). Spoustu džusů, vín a piv ve skle a dost stáčených olejů. I přes zimu měli dobrý výběr biozeleniny a ovoce (místní kořenová zelenina, brambory, zelí, dýně a jablka, další z dovozu).
Z kosmetiky a drogerie mají od všeho po pár kusech (stáčené čistící prostředky, mýdla, dřevěné hřebeny, bambusové kartáčky atd). Nadstandardní a moc zajímavý je tu výběr různých zero waste pomůcek (včetně ručního bidetu – na poslední fotce z tohoto obchodu). Kdyby vám to nestačilo, tak vám tu připraví i kávu a v sobotu do 15. hodiny i snídani, se kterou si můžete sednou ke stolečkům před prodejnou.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Warenhandlung Wenighofer & Wanits
Marxergasse 13
Po-Pá: 7.30–18
So: 8–13
Naprosto kouzelná bezobalová prodejna se základními surovinami a zero waste pomůckami. To, co ztrácí na výběru, více než dohání na atmosféře. V ní se odráží přístup a nadšení, které do tohoto místa vkládají jeho zakladatelky sestry Christiane Wenighofer-Wanitsová a Stephanie Wanitsová. Dbají na to, aby všechno v obchodě bylo co nejvíce místní a sezónní, vše bio a všichni dodavatelé dostali férově zaplaceno. Já jsem si Warenhandlung zamilovala.
Není to jen klasický bezobaláč, ostatně jak je ve Vídni běžné, ale také pekárna a kavárna. Ze všech vídeňských bezobalových prodejen má asi nejvíce míst k sezení a taky nejpříjemnější atmosféru. Já jsem si s sebou vzala knížku, dala si kávu a pečivo se sýrem. Dostala jsem ho i s plátěným ubrouskem. A to jsem pak ještě později zahlédla, že jídlo chystají pěkně zero waste a místo jednorázových rukavic si myjí ruce. Celkově to prostě jen dotváří ten příjemný dojem poctivosti, která nikam nespěchá. Slow food jak vyšité.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Unverschwendet
Schwendermarkt Stand 18
Út-Pá: 15–18
So: 8–12
Unverschwendet není bezobalový obchod, ale se zero waste má mnoho společného. Sourozenci Cornelia a Andreas Diesenreiterovi si založili byznys, který vykupuje neprodejnou zeleninu a ovoce (kvůli vzhledu i přebytkům) a vaří z nich luxusní marmelády, čatní, sirupy, marinády, kompoty, hořčice, no prostě cokoli, co si zrovna vymyslí. A vymýšlí to v opravdu hodně zajímavých a lákavých kombinacích.
Jejich prodejna stojí na jednom z menších vídeňských trhů Schwendermarkt. Slouží zároveň i jako kancelář a vzadu se skrývá malá profesionální kuchyň, ve které se všechny ty dobroty tvoří. Mají vtipný vizuál, kterým se snaží veřejnost upozornit na problém plýtvání ovocem a zeleninou a také jím ukazují možnosti, jak plýtvání předcházet. S Cornelií jsem se potkala osobně a udělala s ní povzbuzující rozhovor, tak třeba jej i jednou zpracuju…
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Trhy
Trhů je ve Vídni hodně. Pokud tam nejste v zimě. Před Vánoci si teda můžete samozřejmě užít vánoční trhy, ale v lednu „tržně“ ve Vídni žijí hlavně stálé tržnice. Farmářské trhy jsou většinou otevřené jen v pátek odpoledne a v sobotu dopoledne. Já jsem žádný nenavštívila a z celotýdenních tržnic jsem zavítala jen na dvě.
Meidlinger Markt
Mnohem menší a méně turistický trh v jedné z chudších vídeňských čtvrtí jsem si oblíbila více než slavný Naschmarkt. Zavedla mne na něj spolužačka Alicia, Vídeňačka, se kterou jsem studovala v Dánsku žurnalistiku. Zrovna se vrátila z Kolumbie, já v létě byla ve Středoafrické republice. Tak jsme si sedly do jedné z kavárniček, vyhřívaly se v nesmělém jarním slunci a povídaly si dvě hodiny.
Kromě několika kaváren zde najdete i stánky se zeleninou a ovocem, sýry a uzeninou, oblečením a různým drobným zbožím. V pekařství Market 111 prodávají i bezlepkové pečivo. MarctStandl zase nabízí veganské a vegetariánské jídlo, bio ovoce a zeleninu, jídla ve sklenicích a také malý výběr bezobalových surovin.
Naschmarkt
Nedaleko od centra leží nejznámější vídeňský trh Naschmarkt, který navíc funguje celoročně. Jsou v něm stánky, kavárny i restaurace. Ale žádny raw, vege, bio, local. Tedy raw a vege trochu jo, ale pak je to spíše turecký humus a falafel, italské těstoviny a zelenina a ovoce z dovozu z celého světa. Bezobalové nakupování je tu ale naprosto bezproblémové. Široký výběr zeleniny a ochotní prodavači desítek příchutí falafelu, stačí si přinést vlastní krabičky. Já tu občas právě na humus a falafel chodila. Pokud sem zamíříte, tak se nezapomeňte pokochat i zdobeným vstupem do metra.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Kavárny a bistra
Kaváren jsou ve Vídni stovky. Já teda moc po kavárnách nechodila, přeci jen jsem ve Vídni byla na stáži se stážistickým platem. Zašla jsem si ale do vídeňských klasik – Café Hawelka a Café Jelínek, které si zachovávají stejnou podobu jako před sto lety. Kouzelně ošumělý interiér nedýchá historií jen na oko, vybavení je tu opravdu staré těch sto let. Když si s sebou nepřinesete mobil ani notebook, snadno se ponoříte do dávných časů. A vzhledem k tomu, že většina židlí jsou kouzelné thonetovky, které se stále vyrábějí jen pár kilometrů od mé rodné vesnice, cítila jsem se tu trochu jako doma.
Z těch modernějších kaváren jsem byla v philu, což je nejen kavárna, ale také knihkupectví. Vlastní kavárnu má i každý bezobaláč a pak je tu minimálně ještě jedna sympatická kavárna, které si jednou drobností zaslouží být v souvislosti se zero waste zmíněna…
BioDeli
Otto-Bauer-Gasse 11
Po-Pá: 11.30–16.00
So: 9.00–16.00
Gumpendorfer Straße 36
Po-Pá: 8.30–16.00
Biokavárna téměř naproti bezobaláče Lieber Ohne, která nabízí snídaňové a denní menu. Na výběr je z veganských i vegetariánských jídel. Ceny jsou trochu vyšší, polévka 5 eur, hlavní jídlo 8 eur. Kromě toho, že je jejich jídlo připravované ze surovin vypěstovaných v ekologickém zemědělství, dostaly mne jejich toalety. Mají na nich totiž místo jednorázových papírových utěrek malé látkové ručníky. Přes léto mají před kavárnou zahrádku, která dokrášluje milou atmosféru tohoto podniku.
Tumblr media Tumblr media
Další místa, která mne ve Vídni zaujala
Top Kino – Malé undergroundové kino s ještě menšími promítacími sály a barem v předsálí. Byla jsem tam na Třech billboardech kousek za Ebbingem, v angličtině. Taky doporučuji.
Nationalbibliothek – Knihovna v areálu Hofburgu. Je možné si do ní zakoupit denní vstupenku, já si ale zařídila celoroční kartičku a po práci nebo mezi zasedáními tam chodila pracovat. Součástí je i několik menších muzeí a (podle fotek) nádherný Státní sál (Prunksaal). Do nich je ale třeba koupit zvláštní lístek, takže já tam nezavítala.
MAK – Muzeum aplikovaného umění plné nádherných židlí, váz, koberců a zajímavých uměleckých instalací o současných tématech. Já měla štěstí a narazila na výstavu, která hledala odpověď na otázku, jestli máme odvahu být udržitelní. MAK patří k menším muzeům, takže se dá pohodlně projít za 2 až 3 hodiny. Já tam byla v úterý večer, kdy je muzeum otevřené až do 22. hodin, a pokud přijdete po 17. hodině, vstupné je jen 5 eur.
Tumblr media
Donauinsel – Umělý ostrov na Dunaji, který vznikl při regulování toku v druhé polovině 20. století. V létě je to oblíbená destinace na koupání, procházky, kafíčka i párty. Já jsem tam byla, když foukalo a svítilo jen mrazivé sluníčko, a i tak to byla příjemná procházka. Na ostrově jsou dvě stanice metra, takže se dá hezky dojet na jednu a projít se ke druhé.
Tumblr media
Alte Donau – Staré slepé rameno Dunaje, na jehož březích se nachází několik pláží a také marín. V nich je možné si půjčit šlapadlo, vyjet na Dunaj (jen ten starý), opalovat se, koupat se, chillovat. V červnu po stáží jsem měla cestu přes Vídeň z Bruselu, vedro bylo k praštění, na přestup jsem měla čtyři hodiny. Tak jsem znovu napsala Alicii a navrhla, ať se jdeme koupat. Do řeky. Uprostřed Vídně, kdo by to čekal…
Pokud máte další vídeňské zero waste tipy, směle s nimi do komentářů.
Tumblr media
1 note · View note
craft2eu · 12 days
Text
MY ULLMANN - Gelebter Kinetismus: Bilder, Bühne, Kunst am Bau: Wien vom 17.04. bis 01.09.2024
Futuristisch, bunt, modisch und eigenwillig wie auch tiefgründig in seiner ästhetischen und inhaltlichen Dimension präsentiert sich der künstlerische Kosmos von Maria Ullmann (1905–1995). „My“ – wie sie signierte – gilt als eine der Hauptvertreterinnen des Kinetismus, einer der interessantesten und gleichzeitig am wenigsten beleuchteten Kunstbewegungen des beginnenden 20. Jahrhunderts in Wien.…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Text
CHI / Both And
Tumblr media
Both And Alex Chitty, Julia Fish, Miyoko Ito, Avery Z. Nelson, and Brittney Leeanne Williams October 30 - December 11, 2021 Opening reception: Saturday, October 30 from 12pm - 4pm
[Browse our special exhibition website]
[Watch the Artist Talk from Nov 18]
Tiger Strikes Asteroid Chicago is thrilled to present Both And featuring nuanced abstract paintings by Chicago-based artist Miyoko Ito (1918-1983), alongside contemporary sculptures and paintings by Alex Chitty, Julia Fish, Avery Z. Nelson, and Brittney Leeanne Williams. Each artwork is powerful in its ambiguity, containing contradictions in terms of spatial illusion and reference(s) which obliterate any supposed binary between “abstraction” and “representation.” By situating Ito’s work in relation to that of the artists working today, the exhibition opens up a dialogue around abstraction that calls attention to distinctive engagements with color, space, timelessness, and form.
Online Program
Join Tiger Strikes Asteroid Chicago on Thursday, November 18 at 6:00pm CST for a virtual artist talk presented in conjunction with the exhibition Both And. TSA Chi member Nicole Mauser will moderate a conversation with the exhibiting artists  that explores the relationship between abstraction and representation in their work. San Francisco-based curator Jordan Stein will elaborate on Ito’s work and life. Together we will make connections between each individual’s artistic practice as well as overlaps between the works on view. Register to attend the online Artist Talk here.
Artist Bios
Alex Chitty is a transdisciplinary artist based in Chicago, IL. Chitty received a Bachelor of Fine Art from Smith College (MA) and a Master of Fine Arts from the School of the Art Institute of Chicago. Recent exhibitions include: Traces On The Surface of the World (2021), Gavlak Gallery, Los Angeles, CA; State of the Art II (2020), Crystal Bridges Museum of American Art, Bentonville, AK; Becoming the Breeze: Alex Chitty with Alexander Calder (2019), Museum of Contemporary Art, Chicago, IL; pulling flavor from the dirt (2018),PATRON, Chicago, IL; They will bloom without you (2017), Elmhurst Art Museum, Elmhurst IL; Stranger Things (2017), DePaul Art Museum, Chicago, IL; Objectifying the Photograph (2017), NIU Art Museum, DeKalb, IL; slight pitch (2016), LUCE, Turin, Italy; the sun-drenched neutral that goes with everything (2016), PATRON, Chicago, IL; Turning Spoons into Forks (2016), Hyde Park Art Center, Chicago, IL; Orchid (2014), ADDS DONNA, Chicago, IL; The Way They Wanted to Sleep (2013), Andrew Rafacz Gallery, Chicago, IL; and Alex Chitty: Recent Work (2013), Corbett vs. Dempsey, Chicago, IL, as well as additional group exhibitions in Chicago and the US.
Inclusively and theoretically, Julia Fish’s work can be characterized as both site-generated and context-specific, in temporary projects and installations, as well as in the on-going sequence of paintings and works on paper that she has developed in response to a close examination of the experience of living and working within her home and studio, a 1922 two-story brick storefront in Chicago. Fish has described this process as one which “opens onto questions and critical approaches to the practice of painting, to drawing, and to the nuances and implications of representation/re-presentation.” Concurrent and influential research interests include the related disciplines of architecture, architectural history, and theory. After completing studies for BFA and MFA degrees in Oregon and Maryland, Fish relocated to Chicago in 1985. Her work has been presented in twenty-seven solo exhibitions since 1980, and it has twice been the subject of ‘ten-year’ survey exhibitions; most recently, Julia Fish:bound by spectrum (2019-2020), DePaul Art Museum, Chicago and View (1996),The Renaissance Society at The University of Chicago.. National and international exhibitions include, among others: Galerie Remise, Bludenz, Austria; MAK Center for Art and Architecture/Schindler House, Los Angeles; Martin Gropius Bau, Berlin; San Francisco Museum of Modern Art; Tang Museum, Skidmore College; the 2010 Whitney Biennial; and most recently, The Long Dream, MCA Chicago. Fish’s work is included in the collections of, among others: The Art Institute of Chicago Museum of Contemporary Art, Chicago; Denver Art Museum; DePaul Art Museum, Chicago; Los Angeles Museum of Contemporary Art; Museum of Modern Art, New York; and Yale University Art Gallery. Research support includes grants and fellowships from the Louis Comfort Tiffany Foundation, National Endowment for the Arts/Painting, Richard H. Driehaus Foundation, Cal Arts-Alpert/Ucross Foundation, and competitive faculty research awards from the University of Illinois at Chicago. Julia Fish is Professor Emerita, School of Art and Art History, and UIC Distinguished Professor.
Miyoko Ito (1918-1983) was a Chicago artist known for enigmatic watercolors, oil paintings, and lithographs. Born in Berkeley, CA to Japanese parents, Ito returned to Japan with her family in 1923 to receive a traditional Japanese art education. After returning to California, Ito attended the University of California, Berkeley. During World War II, she and her husband were interned at Tanforan Racetrack near San Francisco under President Franklin Roosevelt’s Executive Order 9066. After release, Ito studied at Smith College and The School of The Art Institute of Chicago, settling in Hyde Park; she was tangentially involved with the Imagists. In 1977, she was awarded a Guggenheim Fellowship and in 1980, The Renaissance Society held a retrospective of Ito’s paintings.
Avery Z. Nelson (they/them) was born in Rhinebeck, NY and lives and works in Brooklyn, NY. They received an MFA from Columbia University. Summer 2021 New York City exhibitions include: Rachel Uffner Gallery, Mrs. Gallery, Harper’s Gallery, and JDJ TriBeCa. Recent solo exhibitions include the Rubber Factory,NYC and JDJ|The Ice House (Garrison, NY). Nelson has received press in The Brooklyn Rail, Artforum.com, Huffington Post, Bad at Sports, Newcity, and New American Paintings. They were a 2019-2021 Sharpe-Walentas Studio Program recipient.
Brittney Leeanne Williams is a Chicago-based artist, originally from Los Angeles. Her work has been exhibited in New York, Los Angeles, San Francisco, Miami (Untitled Art Fair), London, Venice, Italy (Venice Biennale), Antwerp, Copenhagen, and Hong Kong, as well as in Chicago and throughout the Midwest. Williams attended Skowhegan School of Painting and Sculpture and The School of the Art Institute of Chicago (2008-09). She is a Joan Mitchell Foundation grant recipient and a Luminarts Fellow. Williams’ artist residencies include Arts + Public Life (The University of Chicago) and McColl Center for Art + Innovation, among others. Her work is included in Museum X (Beijing) and the Domus Collection (NYC/Beijing), among other public collections.
Curator Bio
Nicole Mauser’s paintings, videos, and installations investigate tensions at play between color fields, materiality, and gestural mark making. Artworks have been exhibited nationally and internationally. Permanent collections include The Nerman Museum of Contemporary Art (KS) and The Alexander (IN). Recent curatorial endeavors include Exhibitionisms (Tiger Strikes Asteroid Chicago) and Privates (Carthage College in Kenosha, WI) with fellow collaborator Tobey Albright. Mauser has been a HATCH resident at the Chicago Artists Coalition and DCASE Artist Grant recipient. She earned an MFA from The University of Chicago and a BFA from Ringling College of Art & Design. Currently, she lives and works in Chicago where she runs Space & Time gallery, is an artist member of TSA CHI and a Lecturer in Visual Art at The University of Chicago.
This exhibition is made possible by The Smart Museum of Art, The Chicago Department of Cultural Affairs and Special Events, and Art Design Chicago.
Above Image Credit: Miyoko Ito, Tanima or Claude M. Nutt, 1974, Oil on canvas, 46-3/8 x 33 in., Photograph ©2021 courtesy of The David and Alfred Smart Museum of Art, The University of Chicago.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
photos by Tom van Eynde
0 notes
enigmalestari · 3 months
Text
KEJAHATAN SINDIKAT CYBER CRIME PEDAGANG PILAT TETANGGA MAK DESI GERMO. TARKAM DOMAS SE 🏚BORDIL, BANGUN SARAGIH SE 🏚 PENJAHAT KELAMIN PEMANGSA ANAK2 SEKOLAH, MAK NANDO, MAK SANDI, DOLOK SARIBU, MAKNIREN, DAMANIK, DKK BERSAMA KONTEN2 KREATOR PEMBUAT HOAKS, PENIPU, TIM EDITOR PENIPU & PENJAHAT LAKNAT JELAS2 MEMBAJAK HP KK, DENGAN MENANAM BERBAGAI MACAM MALL WARE BARU DI HP KK BAIK MELALUI KAKI TANGANNYA KARYAWAN ALFAMART DOLOK MASIHUL, DOLOK MASIHUL 2, DLL. JUGA ORANG2 YG DIAM2 SECARA ILEGAL MEMEGANG MENYENTUH HP KK. INI ADALAH CONTOH ISI DARI MALL WARE YG DI TANAM & DI BUAT MEMAKSA WIFI, BLOOTHOD UTK HIDUP & MATI DIKENDALIKAN DARI 🏚 BORDIL MAK DESI, BANGUN SARAGIH, MAK SANDI, DKK, MENCURI DATA DARI APLIKASI DI HP KK, MENCURI FOTO2, VIDEO2 DARI GALERI HP KK, MEMBACA CHAT WA KK, MEMBAJAK AKUN SHOPEE KK, DAN KEMUDIAN MENJADI GILA KARENA MELIHAT BELANJAKAN KK, MEMBAJAK AKUN ALFA GIFT KK LALU MENJADI GILA KARENA INGIN MENGUASAI BELANJAAN KK, MENGINTIF DOMPET DIGITAL KK, MENGINTIP & MEMBAJAK AKUN TIKTOK KK, AKUN SNACK VIDEO KK, MEMBAJAK SEMUA AKUN GMAIL KK : [email protected], [email protected], [email protected], membajak dan menyerang sinyal HP dan no HP KK : 0896-8789-8008, 0852-1844-1914, 0822-7219-1341. KEJAHATAN SINDIKAT CYBER CRIME MEREKA SANGAT BANYAK, KEJAHATAN MEREKA SANGAT MASIF & PENUH MAKSUD JAHAT & KOMPAK DI ANTARA PARA TETANGGANYA MAK DESI BERSAMA BANGUN SARAGIH, MAK SANDI, DKK ( TETANGGA LOOKLIKE SODOM-GOMORA, LOOKLIKE POMPEY ), YG MENYOMBONG, MENANTANG & PENUH OTAK KOTOR, HATI BUSUK, RENCANA JAHAT, PICIK, LICIK
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
2 notes · View notes
galerie-r8m · 5 months
Photo
Tumblr media
OPENTHISWEEK Donnerstag, Freitag und Samstag 16-19 Uhr EDITIOON #2 Große Kunst in kleinen Formaten zu überschaubaren Preisen. For the Love of Art. Galerie r8m Luxemburger Straße 197 50939 Köln Wolfgang Berndt Maks Dannecker Patrick Alexander Deventer Simone...
0 notes
sunzizya · 3 years
Text
halo mak, mak'nah.. (nenekku, sapaku padanya 'mak/emak/mak nah)
ba'da maghrib tadi, amel liat-liat foto lama di laptop. niatnya, cuma mau memindahkan file yang ada di handphone-ku karena udah penuh, setelah selesai amel buka foto-foto lama. masuklah ke file foto galeri xiaomi, handphone lamaku.
kalau tidak lupa ingat, itu sekitar tahun 2017/ 2018. momen arisan keluarga yang acaranya berlangsung dirumah mamalin, itu rumah terakhir tempat arisan keluarga yang amel tidak sengaja abadikan momen itu sama emak. tapi yang benar-benar momen terakhir arisan keluarga sebenarnya, sekaligus rekreasi sama emak adalah di Ragunan. om alan yang narik arisan waktu itu, dan acaranya dilangsungkan di Ragunan. itu benar-benar kali terakhir kita satu keluarga besar jalan-jalan sama emak. karena rekreasi selanjutnya ke Ciwidey, emak udah gabisa ikut karena kondisi emak sakit waktu itu. dan untuk pertama kalinya juga emak nggak nemenin aba jalan-jalan.
sekarang tepat pukul 00.38, 24 Februari 2021. iya, sudah hampir memasuki tahun kedua tanpamu. aku yakin, mak nah liat seberapa sering amel menangisimu dari sini. tapi malam ini, rasanya mau meledak. amel kangen, mak.
sebentar lagi bulan puasa. amel tau orang yang paling berasa ditinggal emak saat bulan puasa adalah aba. tahun kemaren, sudah ke-2 kalinya aba menjalankan bulan puasa tanpa emak. amel gatau dan gabisa bayangin betapa pilu & sakitnya hati aba. dia pasti benar-benar kangen emak; sahur & buka bareng emak. ya, aba memang ga tinggal sendirian, ada bapa anto, mak yoh, kaka aca, dan bang faras yang tinggal dirumah aba, nemenin aba. tapi gaada yang bisa gantiin kehadiran emak, amel yakin.
mak..
kalau saja aku diberi kesempatan allah untuk berbicara padamu sebentar saja, aku ingin kamu tahu bahwa aku amat rindu emak! aku bingung, kalau lagi kangen aku nangis sampai berdarahpun juga sia-sia. dan aku pernah baca, kalau meratapi orang yang sudah dipanggil allah itu makruh. sungguh, aku tidak bisa menahan untuk tidak menangisi kepergianmu sampai detik ini.
amel kangen emak banget.
Tumblr media
0 notes