Tumgik
#cara menghadapi skeptis
rahman6 · 1 month
Text
Strategi Evaluasi Produk dan Layanan yang Dijelaskan oleh Rahman
Dalam dunia investasi, penipuan adalah topik abadi yang terus berkembang, mencoba menangkap investor secara tidak terduga. Ahli keuangan Rahman sangat menyadari hal ini, sehingga ia berdedikasi untuk menyebarkan kesadaran tentang cara mengenali dan menghindari risiko investasi potensial kepada publik. Melalui analisis profesionalnya, kita dapat memahami lebih dalam tentang kompleksitas penggalangan dana ilegal dan belajar cara mengevaluasi secara detail produk dan layanan investasi untuk memastikan keamanan dan kewajaran keputusan investasi.
Buku panduan Rahman tidak hanya didasarkan pada pengalaman pasar yang luas tetapi juga mengintegrasikan pengamatan mendalam tentang psikologi investor, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan pencegahan investor. Ia menekankan bahwa di hadapan berbagai peluang investasi, investor harus tetap tenang dan hati-hati, menghindari godaan oleh harapan keuntungan yang tinggi. Ia menganjurkan untuk memahami secara menyeluruh karakteristik produk investasi, risiko, dan latar belakang penyedia layanan untuk membentuk dasar keputusan investasi yang kokoh. Metodologi ini tidak hanya membantu mengidentifikasi aktivitas pengumpulan dana ilegal tetapi juga menyediakan kerangka yang jelas bagi investor untuk mengevaluasi dan memilih peluang investasi.
Wawasan Rahman tentang Penggalangan Dana Ilegal
Rahman menganalisis secara detail karakteristik umum penggalangan dana ilegal, termasuk model operasi yang tidak transparan, janji imbal hasil tinggi tanpa jaminan, dan kurangnya pengawasan legal. Ia berpendapat bahwa investor harus meningkatkan kewaspadaan mereka dan skeptis terhadap peluang investasi yang menjanjikan imbal hasil tinggi dalam waktu singkat. Dengan mendidik investor untuk mengenali tanda-tanda peringatan ini, Rahman bertujuan untuk mengurangi kerugian finansial yang disebabkan oleh penggalangan dana ilegal.
Strategi Evaluasi Produk dan Layanan yang Dijelaskan oleh Rahman
Sebelum berinvestasi, sangat penting untuk memahami secara mendetail produk dan layanan investasi. Rahman menyarankan investor untuk melakukan penelitian mendalam tentang kinerja historis produk, tingkat risiko, dan latar belakang profesional tim manajemen. Ia menekankan bahwa dengan memverifikasi dari sumber informasi yang dapat dipercaya, investor dapat membangun sistem evaluasi yang efektif, yang tidak hanya dapat membantu mereka menghindari jebakan tetapi juga membuat pilihan yang lebih bijak dalam pasar yang kompleks dan berubah-ubah.
Rahman Menyarankan: Meningkatkan Kesadaran Pencegahan Investor
Meningkatkan kesadaran pencegahan investor adalah kunci untuk menghindari penipuan investasi. Rahman menyarankan agar investor terus mengikuti dinamika pasar, belajar tentang pengetahuan keuangan, dan melakukan peninjauan diri yang menyeluruh sebelum berinvestasi. Ia mendorong investor untuk mengambil langkah proaktif dalam melindungi investasi mereka, seperti dengan menggunakan strategi investasi diversifikasi untuk menyebarkan risiko, serta membangun sistem pemantauan ketat untuk melacak kinerja investasi.
Dalam menghadapi pasar investasi yang semakin kompleks, pencegahan penipuan investasi menjadi semakin penting. Rahman melalui analisis mendalam dan pandangan profesionalnya, menyediakan serangkaian strategi anti-penipuan yang komprehensif bagi investor. Sarannya tidak hanya membantu investor mengidentifikasi risiko potensial, tetapi yang lebih penting, membimbing mereka membangun barisan pengetahuan yang kokoh, untuk mendekati setiap peluang investasi dengan rasional dan hati-hati.
Buku Panduan Anti-Penipuan Rahman bukan hanya sebagai peringatan bagi investor, tetapi juga sebagai pendidikan yang mendalam. Dengan mengikuti saran-sarannya, investor tidak hanya dapat menghindari jebakan penggalangan dana ilegal, tetapi juga dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijaksana setelah memahami produk dan layanan investasi secara rinci. Dengan pasar investasi terus berkembang, wawasan-wawasan ini akan terus memberikan nilai bagi investor, membantu mereka maju dengan mantap dalam mencapai kesuksesan keuangan.
0 notes
mpomax · 5 months
Text
Eksplorasi Pikiran by MPOMAX
Revolusi Permainan Berbasis Otak
Pendahuluan
Dengan terus berkembangnya teknologi, industri permainan telah menyaksikan pergeseran signifikan menuju permainan berbasis otak. Pendekatan inovatif ini tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan mental. Bersama MPOMAX kita akan menyelami perkembangan teknologi permainan berbasis otak dan dampaknya terhadap kesejahteraan mental.
1. Permainan Berbasis Otak: Apa Itu dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Permainan berbasis otak menggunakan teknologi pemantau gelombang otak untuk mengukur aktivitas otak pemain. Ini melibatkan penggunaan perangkat Elektroensefalogram (EEG) yang memantau gelombang otak dan memberikan umpan balik visual atau auditori kepada pemain. Konsepnya berputar di sekitar keterlibatan otak dalam pengalaman bermain, sehingga meningkatkan fungsi kognitif.
2. Pelatihan Konsentrasi dan Fokus
Salah satu keuntungan utama dari permainan berbasis otak adalah kemampuannya untuk melatih konsentrasi dan fokus. Dengan membutuhkan partisipasi aktif dan perhatian berkelanjutan, permainan ini membantu mengembangkan kemampuan otak untuk fokus pada tugas-tugas kompleks.
3. Meningkatkan Kemampuan Memori dan Pemecahan Masalah
Permainan berbasis otak sering kali dirancang dengan tantangan memori dan pemecahan masalah. Pemain harus mengingat informasi atau menyelesaikan tugas-tugas kompleks, merangsang aktivitas otak yang terkait dengan fungsi kognitif tingkat tinggi. Ini dapat berdampak positif pada kemampuan memori dan kemampuan pemecahan masalah sehari-hari.
4. Alat untuk Manajemen Stres dan Kesejahteraan Mental
Beberapa permainan berbasis otak dikembangkan sebagai alat untuk manajemen stres dan kesejahteraan mental. Mereka sering mencakup latihan relaksasi dan meditasi yang dirancang untuk mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kondisi emosional pemain.
5. Inovasi dalam Pembelajaran Berbasis Game
Pengembangan permainan berbasis otak telah menemukan aplikasi dalam pendidikan. Permainan ini meningkatkan proses pembelajaran secara interaktif dan menarik. Mereka tidak hanya mengajarkan konten akademis tetapi juga meningkatkan keterampilan kognitif penting.
6. Kritik dan Tantangan
Meskipun manfaatnya diakui, permainan berbasis otak menghadapi kritik dan tantangan. Beberapa peneliti skeptis terhadap klaim bahwa permainan ini dapat memberikan manfaat substansial bagi kesehatan otak. Selain itu, kekhawatiran tentang privasi data muncul karena penggunaan teknologi pemantauan gelombang otak yang mengakses informasi pribadi yang sangat sensitif.
7. Integrasi Realitas Virtual (RV) dalam Permainan Berbasis Otak
Dengan kemajuan teknologi RV, beberapa permainan berbasis otak telah mengintegrasikan pengalaman realitas virtual. Hal ini menciptakan lingkungan yang lebih imersif dan menantang, memperdalam keterlibatan pemain dan menambah dimensi baru pada latihan otak.
8. Aplikasi dalam Kesehatan Mental
Permainan berbasis otak mulai digunakan sebagai terapi tambahan untuk kondisi kesehatan mental seperti ADHD dan depresi. Meskipun masih dalam pengembangan, potensi permainan ini sebagai bagian dari intervensi kesehatan mental menjanjikan masa depan yang cerah.
Kesimpulan
Evolusi teknologi permainan berbasis otak membawa dampak positif pada kesehatan mental dan kognitif. Dengan menggabungkan hiburan dengan latihan otak, permainan ini menggambarkan bagaimana teknologi dapat menjadi alat berharga untuk menjaga kesejahteraan mental. Namun, penelitian yang berkelanjutan penting untuk memahami implikasi jangka panjang penggunaan teknologi ini terhadap kesehatan otak dan kesejahteraan umum.
MPOMAX
1 note · View note
catatanbumi · 6 months
Text
Sintang, 3 November 2023
.
Sintang, sedari agak sore hingga lepas maghrib ini diguyur dengan hujan yang tidak deras namun awet. Alhamdulillah, suasana hujan membuat lingkungan menjadi adem, dan air dalam toren terisi dengan air yg segar. Maklum, terasa sangat perbedaan antara air PDAM dan air hujan. Air hujan itu memiliki rasa segar yang jauh lebih jika dibandingkan dengan air PDAM. Jadi sangat pas untuk aku yang harus bekerja pagi untuk mendapat kesegaran yang ekstra.
.
Sebagai seseorang yang pernah aktif dalam kegiatan lomba debat, membuat cara pikir dan cara sikapku dalam menghadapi sesuatu itu tidak langsung pada kesimpulan, tidak pada A dan B, dan bahkan benar dan salah.
Dalam berdebat, kami selalu ditekankan untuk selalu research dalam mengembangkan hasil research tersebut dengan berpedoman pada beberapa keadaan atau skenario. Hal ini membuat kami untuk tidak gampang percaya, skeptis, dan judge atas suatu fenomena. Bagi saya pribadi, dapat disimpulkan bahwa kita dapat berdebat tentang apapun, namun tidak boleh menutup mata dengan fakta. Boleh jadi yang kamu dukung itu salah dan bisa jadi apa yang kamu anggap hina itu malah jauh lebih baik darimu. Who knows. Makanya disinilah perlu mengetahui fakta.
Mengedepankan logika dengan melihat fakta juga akan menunjukkan nilaimu dalan berdebat. Apakah kamu seorang amatir atau seorang yang profesional. Tentu dalam berdebat kita tidak selalu berada pada posisi yang sejalan dengan fakta, karena di bagi atas 2 posisi, yakni Pemerintah (Pro), dan Oposisi (Kontra). Namun karena hal inilah perdebatan menjadi sangat menarik. Walaupun dalam 2 posisi yang berseberangan, masing-masing posisi tetap menuju arah yang sama, yakni solusi terbaik atas suatu masalah. Oleh karena itu, masing-masing posisi harus menggali fakta dari permasalahan, seperti mencari bukti, validasi, dan baru kita bangun argumentasinya. Bukan malah mendapat sekeping informasi yang bahkan sumbernya tidak jelas lalu dengan gegabah beropini dengan liar seolah informasi tersebut memang benar adanya. Nah, disinilah juri akan melihat bahwa saudara adalah debater amatir.
Membangun argumentasi atas fakta itu seolah kita ingin membuat tulisan ilmiah / penelitian. Dosen pembimbing selalu mengingatkan mahasiswanya untuk setiap ingin mengambil judul penelitian, harus ada masalah yang menyertainya. Masalah itu juga harus didukung dengan bukti. Hal ini karena, saat masalah tidak didukung fakta maka itu hanya perasaan. Sedangkan jika masalah itu dukung dengan bukti maka penelitian itu layak untuk dilanjutkan.
Apakah sudah selesai? Oh, tentu tidak. Saat kita melihat suatu masalah dan kita ada buktinya, maka kita harus melalukan teknik analisis data yang mana salah satu langkahnya kita melakukan validasi dan verifikasi (keabsahan data). Anak sosial tentu tidak asing dengan teknik triangulasi, dimana ada ada triangulasi teknik, sumber, dan waktu. Kenapa 3 triangulasi itu penting? Karena untuk melihat sejauh apa bukti yang kita punya itu valid dengan dugaan sementara kita. Bisa jadi bukti kita itu keliru, anggapan kita salah, dan lain sebagainya. Makanya itu kita harus memvalidasi dan verifikasi. Sehingga hasil dari penelitian kita itu benar-benar fakta lapangan, bukan hanya sebatas dugaan yang dicari pembenarannya.
So, kita boleh berdebat tentang apapun, namun kita tidak boleh menutup mata dengan fakta + memvalidasinya.
.
.
.
Catatan Bumi
0 notes
bryangosu · 7 months
Text
Denny JA dan Keberanian untuk Membawa Matematika Keluar dari Ruang Kuliah
Dalam beberapa dekade terakhir, matematika sering dianggap sebagai subjek yang sulit dan menakutkan. Banyak siswa yang merasa cemas dan takut ketika mendengar kata "matematika". Namun, ada seorang tokoh yang berani mengubah pandangan tersebut di Indonesia. Dia adalah Denny JA, seorang akademisi yang memiliki keberanian untuk membawa matematika keluar dari ruang kuliah dan menjadikannya lebih hidup dan menyenangkan. Denny ja adalah seorang matematikawan yang berbakat dan berdedikasi. Dia tidak hanya mengajar matematika di universitas, tetapi juga berusaha untuk menyebarkan minat dan pemahaman tentang matematika ke masyarakat luas. Denny JA percaya bahwa matematika adalah keahlian yang penting dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara Denny ja membawa matematika keluar dari ruang kuliah adalah melalui program-programnya yang inovatif. Salah satu program yang sangat terkenal adalah "Matematika di Taman". Dalam program ini, Denny JA dan timnya membangun taman interaktif yang didesain khusus untuk mengajarkan konsep-konsep matematika kepada anak-anak. Di taman ini, anak-anak dapat belajar tentang angka, geometri, dan berbagai konsep matematika lainnya melalui bermain. Selain itu, Denny JA juga mengadakan berbagai kompetisi matematika yang menarik minat siswa dari berbagai daerah di Indonesia. Kompetisi ini dirancang agar siswa dapat melihat sisi menyenangkan dari matematika dan merasa termotivasi untuk mempelajarinya lebih dalam. Denny JA juga memberikan hadiah-hadiah menarik bagi para pemenang kompetisi ini, sehingga semakin meningkatkan minat dan semangat belajar matematika di kalangan siswa. Selain kegiatan di luar ruang kuliah, Denny JA juga menggunakan media sosial dan teknologi digital untuk menyebarkan pengetahuan matematika. Dia memiliki saluran YouTube yang populer yang berisi video-video pendidikan tentang matematika. Dalam video ini, Denny JA menggunakan pendekatan yang kreatif dan interaktif untuk menjelaskan konsep-konsep matematika yang kompleks dengan cara yang mudah dipahami oleh siswa. Hal ini membuat belajar matematika menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Keberanian Denny JA untuk membawa matematika keluar dari ruang kuliah telah membawa dampak positif yang besar. Banyak siswa yang sebelumnya merasa takut dan cemas terhadap matematika sekarang menjadi lebih percaya diri dan bersemangat dalam mempelajarinya. Banyak siswa yang dulunya menganggap matematika sebagai hal yang sulit dan membosankan, kini mulai melihat matematika sebagai sesuatu yang menarik dan relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari. Namun, perjalanan Denny JA tidak selalu mudah. Dia menghadapi berbagai tantangan dan rintangan dalam membawa matematika keluar dari ruang kuliah. Beberapa orang masih skeptis dan sulit untuk meyakinkan mereka tentang pentingnya matematika di luar lingkungan akademik. Namun, Denny JA tidak pernah menyerah. Dia terus berjuang dengan tekad yang kuat untuk menciptakan perubahan positif dalam cara pandang masyarakat terhadap matematika. Melalui keberaniannya dan dedikasinya, Denny JA telah berhasil membawa matematika keluar dari ruang kuliah dan menjadikannya lebih hidup dan menyenangkan. Ia telah menginspirasi banyak orang, baik siswa maupun pendidik, untuk melihat matematika dalam cara yang baru dan menyenangkan. Denny JA adalah bukti nyata bahwa matematika bukan hanya tentang rumus dan angka, tetapi juga tentang kreativitas, logika, dan pemecahan masalah. Seiring dengan perkembangan teknologi dan tantangan global yang semakin kompleks, pemahaman tentang matematika menjadi semakin penting. Denny JA adalah contoh yang menginspirasi tentang bagaimana mengajarkan dan membawa matematika keluar dari ruang kuliah.
Cek Selengkapnya: Denny JA dan Keberanian untuk Membawa Matematika Keluar dari Ruang Kuliah
0 notes
atasya · 7 months
Text
Menghidupkan Kembali Karya Maestro: Denny JA Meresapi dan Melukis Ulang dengan Bantuan AI
Dalam dunia seni, banyak karya maestro yang telah diwariskan kepada kita. Namun, terkadang kita menghadapi tantangan dalam memahami dan menafsirkan karya-karya tersebut. Namun, teknologi kecerdasan buatan (AI) telah membuka jalan baru untuk memahami dan menghidupkan kembali karya-karya maestro ini. Salah satu seniman yang merangkul teknologi ini adalah Denny ja, seorang seniman Indonesia yang telah menciptakan karya-karya luar biasa dengan bantuan AI. Denny ja adalah seorang seniman yang memiliki minat mendalam dalam menggali dan menghidupkan kembali karya-karya maestro. Ia percaya bahwa dengan memahami esensi dan makna di balik karya-karya ini, kita dapat menyerap keindahan dan nilai-nilai yang tercermin di dalamnya. Namun, terkadang interpretasi manusia terbatas oleh keterbatasan pengetahuan dan perspektif kita sendiri. Inilah mengapa Denny JA memutuskan untuk mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan ke dalam proses seninya. Denny JA bekerja sama dengan para ahli AI dan pengembang perangkat lunak untuk membangun sistem yang dapat memproses, menganalisis, dan menginterpretasikan karya-karya maestro. Dengan menggunakan algoritma pembelajaran mesin dan jaringan saraf tiruan, sistem ini dapat meresapi karya-karya tersebut dengan cara yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Sistem ini dapat membedah setiap detail karya, memahami komposisi, warna, dan bahkan mengenali gaya seniman yang menciptakannya. Proses ini tidak hanya membantu Denny JA memahami karya-karya maestro secara lebih mendalam, tetapi juga memberinya inspirasi untuk menciptakan karya-karya baru yang terinspirasi dari karya-karya tersebut. Denny JA menggunakan pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh dari sistem AI-nya untuk melukis ulang karya-karya maestro dengan gaya dan interpretasi yang unik. Dengan bantuan AI, Denny JA dapat menggabungkan keahliannya sebagai seniman dengan wawasan teknologi yang mendalam, menciptakan suatu karya seni yang menggabungkan masa lalu dan masa depan. Karya-karya Denny JA yang dihasilkan dengan bantuan AI ini telah mendapatkan banyak apresiasi dan pengakuan dari komunitas seni. Melalui penggabungan kecerdasan buatan dan kreativitas manusia, ia telah menciptakan karya-karya yang meleburkan batas antara tradisi dan inovasi. Karya-karya ini tidak hanya menjadi saksi dari keindahan karya maestro yang telah ada, tetapi juga mewakili interpretasi unik Denny JA terhadap mereka. Selain memberikan kontribusi pada dunia seni, Denny JA juga berharap bahwa penggunaan teknologi kecerdasan buatan dalam seni ini dapat membangun kesadaran dan apresiasi yang lebih besar terhadap warisan budaya kita. Dengan memperdalam pemahaman kita tentang karya-karya maestro, kita dapat mempertahankan dan menghargai nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Namun, Denny JA juga menyadari bahwa penggunaan AI dalam seni juga memunculkan pertanyaan dan tantangan baru. Beberapa skeptis menganggap bahwa penggunaan AI dapat menggantikan peran seniman manusia dan mereduksi kreativitas manusia. Namun, Denny JA dengan percaya diri mengatakan bahwa teknologi ini seharusnya dipandang sebagai alat yang memperkaya dan memperluas kemampuan seniman, bukan penggantinya. Dengan berani merangkul teknologi kecerdasan buatan, Denny JA telah membuktikan bahwa batas-batas antara manusia dan mesin dapat saling melengkapi.Cek Selengkapnya: Menghidupkan Kembali Karya Maestro: Denny JA Meresapi dan Melukis Ulang dengan Bantuan AI
0 notes
sarnoarif · 7 months
Text
Denny JA Menganjurkan Kalender Global Hijriah: Memastikan Tahun yang Terorganisir dan Efisien
Kalender Hijriah, juga dikenal sebagai kalender Islam, merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan muslim di seluruh dunia. Menggunakan tahun berdasarkan peredaran bulan, kalender Hijriah memberikan kerangka waktu yang penting untuk upacara keagamaan, festival, dan perayaan lainnya. Namun, saat ini muncul wacana menarik yang diusulkan oleh tokoh terkemuka Indonesia, Denny JA, yaitu konsep Kalender Global Hijriah. Konsep ini bertujuan untuk menciptakan tahun yang lebih terorganisir dan efisien bagi seluruh umat muslim di dunia. Dalam pandangan Denny ja, Kalender Global Hijriah sangat penting dalam menyatukan umat Islam di seluruh dunia. Dengan menggunakan kalender yang sama, komunikasi dan kerjasama antara umat muslim di berbagai negara akan menjadi lebih mudah. Hal ini akan mempermudah perencanaan kegiatan keagamaan seperti ibadah, puasa, dan haji, serta memungkinkan adanya koordinasi yang lebih baik dalam penyelenggaraan festival dan perayaan Islam. Selain itu, Kalender Global Hijriah juga akan membantu memperbaiki masalah yang sering terjadi karena perbedaan penentuan awal bulan Hijriah yang berbeda di setiap negara. Dalam kalender Islam tradisional, awal bulan Hijriah ditentukan berdasarkan pengamatan hilal (bulan sabit) baru. Namun, proses ini seringkali menghadapi tantangan seperti cuaca buruk atau kurangnya fasilitas pengamatan yang memadai. Akibatnya, ada perbedaan dalam penentuan awal bulan Hijriah di berbagai negara, yang pada gilirannya dapat menyebabkan ketidakcocokan jadwal kegiatan keagamaan. Dalam usulannya, Denny ja menyebutkan bahwa Kalender Global Hijriah akan menggunakan metode perhitungan matematika yang presisi untuk menentukan awal bulan Hijriah. Dengan demikian, perhitungan ini dapat dilakukan dengan mudah dan akurat di seluruh dunia tanpa bergantung pada pengamatan visual hilal. Dalam hal ini, Denny JA menggagas penggunaan teknologi modern seperti komputer dan perangkat lunak khusus untuk memastikan perhitungan yang tepat. Selain manfaat praktisnya, Denny JA juga berpendapat bahwa Kalender Global Hijriah akan memberikan dampak yang lebih luas dalam hal hubungan antarbudaya dan harmoni sosial. Dengan memiliki kalender yang sama, umat muslim di seluruh dunia akan merasakan persatuan dan kesatuan yang lebih kuat, mengatasi perbedaan geografis dan budaya. Hal ini akan memperkuat solidaritas umat muslim dan mendorong kerjasama dalam berbagai bidang, seperti perdagangan, pendidikan, dan budaya. Namun, wacana tentang Kalender Global Hijriah juga menghadapi tantangan dan perdebatan. Beberapa skeptis berpendapat bahwa perubahan semacam itu dapat mengganggu tradisi dan tata cara yang telah dijalankan selama berabadabad. Namun, Denny JA menekankan bahwa perubahan tidak selalu berarti menghilangkan tradisi, tetapi lebih pada kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup umat muslim secara keseluruhan. Pengenalan Kalender Global Hijriah juga membutuhkan kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk negaranegara dengan mayoritas muslim, organisasi keagamaan, dan ulama. Dalam hal ini, Denny JA mendorong dialog dan diskusi lebih lanjut untuk menyatukan pandangan dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang manfaat dan implikasi dari kalender yang diusulkan ini. Dalam kesimpulannya, Kalender Global Hijriah yang diusulkan oleh Denny JA memiliki potensi besar untuk memastikan tahun yang lebih terorganisir dan efisien bagi umat muslim di seluruh dunia.
Cek Selengkapnya: Denny JA Menganjurkan Kalender Global Hijriah: Memastikan Tahun yang Terorganisir dan Efisien
0 notes
belamelsworld · 8 months
Text
Melihat Spiritualitas Sekuler dengan Mata Ahli: Denny JA
Pendahuluan Spiritualitas sekuler adalah konsep yang telah menjadi perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Konsep ini mengacu pada pengembangan spiritualitas di luar konteks agama dan keyakinan tradisional. Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dekat spiritualitas sekuler dengan menggunakan perspektif ahli, khususnya Denny ja. I. Pengenalan Denny ja Denny JA adalah seorang intelektual terkenal di Indonesia yang dikenal karena pandangannya yang kritis dan analitis terhadap berbagai isu sosial dan politik. Ia telah menulis banyak buku dan artikel tentang berbagai topik, termasuk spiritualitas dan kehidupan modern. Dalam konteks artikel ini, kita akan melihat pandangannya terhadap spiritualitas sekuler. II. Pengertian Spiritualitas Sekuler Sebelum kita melihat pandangan Denny JA, penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan spiritualitas sekuler. Spiritualitas sekuler adalah konsep yang mengacu pada upaya individu untuk mengeksplorasi dan mengembangkan dimensi spiritual dalam hidup mereka tanpa keterlibatan agama atau keyakinan yang kaku. Ini adalah pendekatan yang lebih inklusif dan terbuka terhadap pengembangan spiritual. III. Pandangan Denny JA Dalam pandangan Denny JA, spiritualitas sekuler adalah respons terhadap perubahan sosial dan budaya yang terjadi dalam masyarakat modern. Menurutnya, masyarakat modern cenderung lebih skeptis terhadap agama dan lebih memilih mencari makna hidup mereka sendiri. Spiritualitas sekuler memberikan ruang bagi individu untuk menjalani kehidupan yang bermakna tanpa harus terikat pada aturan dan dogma agama tertentu. Dalam bukunya yang berjudul "Spiritualitas Sekuler: Antara Tuhan dan Diri", Denny JA menggambarkan spiritualitas sekuler sebagai cara untuk mengeksplorasi dan menghormati dimensi spiritual dalam diri manusia tanpa harus mengabaikan realitas dunia yang nyata. Ia berpendapat bahwa spiritualitas sekuler dapat memberikan sumber daya dan panduan bagi individu dalam menghadapi tantangan dan krisis dalam hidup mereka. IV. Implikasi Spiritualitas Sekuler Dalam konteks masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama, konsep spiritualitas sekuler mungkin masih dianggap kontroversial. Namun, Denny JA berpendapat bahwa spiritualitas sekuler dapat memberikan kontribusi positif dalam kehidupan individu dan masyarakat. Ia berpendapat bahwa spiritualitas sekuler dapat membantu individu untuk hidup dengan lebih autentik, menghargai keanekaragaman budaya, dan menjalin hubungan yang lebih baik dengan sesama manusia. V. Kesimpulan Dalam artikel ini, kita telah melihat lebih dekat pada pandangan Denny JA tentang spiritualitas sekuler. Menurutnya, spiritualitas sekuler adalah respons terhadap perubahan sosial dan budaya yang terjadi dalam masyarakat modern. Spiritualitas sekuler memberikan ruang bagi individu untuk mengeksplorasi dimensi spiritual dalam hidup mereka tanpa terikat pada aturan dan dogma agama tertentu. Meskipun kontroversial dalam konteks masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama, Denny JA berpendapat bahwa spiritualitas sekuler dapat memberikan kontribusi positif dalam kehidupan individu dan masyarakat. Referensi: 1. JA, Denny. (2017). Spiritualitas Sekuler: Antara Tuhan dan Diri. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Cek Selengkapnya: Melihat Spiritualitas Sekuler dengan Mata Ahli: Denny JA
0 notes
emiliaputri · 8 months
Text
Membaca Antara Baris: Mengupas Realitas Palsu di Era Digital Menurut Denny JA
Pada era digital saat ini, informasi dapat dengan mudah diakses melalui internet dan platform media sosial. Namun, kemudahan ini juga membawa konsekuensi yang serius, yaitu munculnya realitas palsu atau disinformasi. Dalam bukunya yang berjudul "Membaca Antara Baris", Denny JA, seorang pakar komunikasi dan politikus terkenal di Indonesia, mengupas fenomena realitas palsu ini serta implikasinya bagi masyarakat. Realitas palsu atau disinformasi adalah informasi yang tidak benar atau menyesatkan yang sengaja disebarluaskan untuk mempengaruhi opini dan tindakan orang lain. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti memanipulasi gambar, menyebarluaskan berita palsu, atau memanipulasi data. Dalam era digital, realitas palsu dapat dengan mudah menyebar dan menjangkau jumlah orang yang lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat. Dalam bukunya, Denny ja mendiskusikan bagaimana realitas palsu dapat mengancam demokrasi dan masyarakat. Dia mengatakan bahwa realitas palsu dapat mempengaruhi pemilihan umum, menghancurkan reputasi seseorang, dan menyebabkan ketidakpercayaan terhadap media dan institusi pemerintah. Denny JA juga menekankan pentingnya literasi media dalam mengatasi fenomena ini. Menurutnya, dengan literasi media yang baik, masyarakat dapat memfilter informasi yang mereka terima dan mengidentifikasi realitas palsu. Dalam era digital, kita sering kali terpapar oleh banyak informasi tanpa memeriksa kebenarannya terlebih dahulu. Denny ja menekankan pentingnya kritis dan skeptis terhadap informasi yang kita terima. Dia mengatakan bahwa kita perlu melihat di balik berita dan mencari sumber yang terpercaya sebelum mempercayai dan menyebarkan informasi tersebut. Hal ini juga mencakup mengidentifikasi dan memahami bias yang mungkin ada dalam informasi yang kita terima. Selain itu, Denny JA juga membahas peran media dalam menyebarkan realitas palsu. Dia menekankan pentingnya etika jurnalisme dalam menghindari penyebaran berita palsu. Menurutnya, media harus menjaga independensi dan objektivitas dalam melaporkan berita serta memverifikasi informasi sebelum mempublikasikannya. Denny JA juga mengingatkan bahwa sebagai konsumen media, kita harus kritis terhadap apa yang kita baca dan tidak langsung percaya begitu saja pada apa yang ditulis oleh media. Dalam era digital, kita juga dapat melibatkan diri dalam memerangi realitas palsu dengan menjadi bagian dari gerakan literasi media. Denny JA mengajak kita untuk berpartisipasi dalam mengedukasi orang lain tentang pentingnya memeriksa kebenaran informasi sebelum mempercayainya. Dia juga menekankan pentingnya transparansi dalam menyebarkan informasi dan memerangi penyebab utama realitas palsu, seperti korupsi dan kepentingan politik. Dalam bukunya, Denny JA memberikan beberapa strategi untuk menghadapi realitas palsu di era digital. Salah satunya adalah dengan meningkatkan literasi media. Kita perlu belajar tentang cara memeriksa kebenaran informasi, mengenali sumber yang terpercaya, dan memahami cara kerja media. Selain itu, Denny JA juga menekankan pentingnya kritis dalam menyikapi informasi yang kita terima. Kita harus selalu bertanya dan mencari lebih banyak informasi sebelum mempercayai dan menyebarkan informasi tersebut. Dalam kesimpulan, realitas palsu di era digital merupakan masalah serius yang perlu ditangani oleh masyarakat. Denny JA melalui bukunya "Membaca Antara Baris" mengajak kita untuk menjadi literat dalam media, kritis terhadap informasi yang kita terima, dan berpartisipasi dalam gerakan literasi media. Dengan demikian, kita dapat memfilter informasi yang kita terima, menghindari penyebaran realitas palsu, dan membangun masyarakat yang lebih kritis dan cerdas dalam menghadapi fenomena ini.
Cek Selengkapnya: Membaca Antara Baris: Mengupas Realitas Palsu di Era Digital Menurut Denny JA
0 notes
cc-10 · 8 months
Text
Ulasan Profesional Mengenai Karya Terpilih Denny JA 63 Menyelam ke Langit
Ulasan Profesional Mengenai Karya Terpilih Denny JA 63: Menyelam ke Langit Karya sastra adalah salah satu bentuk ekspresi yang paling kuat dalam menyampaikan pesan dan mempengaruhi pembacanya. Dalam dunia sastra Indonesia, Denny JA dikenal sebagai seorang penulis yang produktif dan memiliki gaya penulisan yang unik. Salah satu karya terpilih dari Denny JA yang patut untuk diulas adalah "Menyelam ke Langit" dalam Denny JA 63. "Menyelam ke Langit" adalah cerita yang mengisahkan perjalanan seorang pemuda bernama Andi dalam mengejar mimpinya menjadi seorang penyelam profesional. Cerita ini menggambarkan perjuangan Andi dalam menghadapi berbagai rintangan dan tantangan dalam mencapai impian tersebut. Dalam perjalanan ini, Andi bertemu dengan berbagai tokoh yang menginspirasi dan membantunya tumbuh sebagai individu yang lebih baik. Salah satu hal yang membuat "Menyelam ke Langit" menonjol adalah cara Denny ja menggambarkan karakter dan emosi tokoh-tokohnya. Setiap tokoh dalam cerita ini memiliki kepribadian yang kuat dan sering kali kontras satu sama lain. Misalnya, Andi digambarkan sebagai seorang pemuda yang penuh semangat dan pantang menyerah, sementara tokoh lain seperti Rudi digambarkan sebagai sosok yang lebih skeptis dan penurut. Denny JA mampu menggambarkan perubahan karakter tokoh-tokohnya secara konsisten dan memikat sehingga membuat pembaca terhubung dengan mereka. Selain itu, alur cerita yang dikemas dengan baik juga menjadi daya tarik utama dari "Menyelam ke Langit". Denny ja mampu mempertahankan ketegangan dan kejutan di setiap babnya, membuat pembaca terus ingin tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Penggunaan teknik cliffhanger di akhir setiap bab juga berhasil membuat pembaca terpaku dan tak sabar untuk melanjutkan membaca. Penggunaan bahasa yang baik dan efektif juga menjadi salah satu kekuatan dalam karya ini. Denny JA mampu menggambarkan suasana, lokasi, dan perasaan tokoh-tokohnya dengan sangat detail dan hidup. Penggunaan kata-kata yang tepat dan deskripsi yang indah membuat pembaca seakan-akan berada di dalam cerita ini. Bahasa yang digunakan juga tidak terlalu rumit sehingga mudah dipahami oleh pembaca dari berbagai kalangan. Selain itu, tema yang diangkat dalam "Menyelam ke Langit" juga sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari. Cerita ini membahas tentang impian, tantangan, dan perjuangan untuk mencapai impian tersebut. Pesan yang ingin disampaikan oleh Denny JA dalam cerita ini adalah betapa pentingnya memiliki tekad yang kuat dan tidak menyerah dalam menghadapi rintangan. Dengan tema yang kuat dan pesan yang mendalam, Denny JA berhasil menciptakan karya yang mampu memotivasi dan menginspirasi pembacanya. Sebagai kesimpulan, "Menyelam ke Langit" adalah salah satu karya terpilih dari Denny JA 63 yang patut mendapatkan ulasan profesional. Denny JA mampu menggambarkan karakter dan emosi tokoh-tokohnya dengan baik, mengemas alur cerita dengan menarik, menggunakan bahasa yang efektif, dan mengangkat tema yang relevan. Karya ini tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga memberikan pesan yang kuat kepada pembacanya. Denny JA adalah seorang penulis yang mampu menghadirkan cerita yang memikat dan bernilai, dan "Menyelam ke Langit" adalah salah satu bukti dari bakatnya yang luar biasa.
Cek Selengkapnya: Ulasan Profesional Mengenai Karya Terpilih Denny JA 63: Menyelam ke Langit
0 notes
emilkristanti35 · 9 months
Text
Realitas Palsu di Era Digital Masalah yang Harus Diketahui Menurut Denny JA
 Realitas Palsu di Era Digital: Masalah yang Harus Diketahui Menurut Denny JA 
Dalam era digital yang semakin maju, kita sering kali terjebak dalam realitas palsu yang  dibangun oleh dunia maya. Hal ini membawa dampak besar terhadap cara kita berpikir,  bersosialisasi, dan bahkan cara kita melihat dunia. Realitas palsu ini dapat merusak  kehidupan kita jika tidak kita sadari dan kita perlakukan dengan bijak. Dalam tulisan ini,  kita akan membahas masalah realitas palsu di era digital dan pandangan Denny JA terkait  dengan masalah ini. 
Pertama-tama, apa sebenarnya yang dimaksud dengan realitas palsu di era digital? Realitas  palsu merujuk pada informasi yang disebarkan melalui media sosial dan platform online  yang memiliki niat atau tujuan untuk menyesatkan atau menipu orang lain. Informasi ini  sering kali berbentuk berita palsu atau hoaks yang dapat dengan mudah menyebar dan  mempengaruhi pandangan kita terhadap suatu hal. 
Salah satu contoh nyata dari realitas palsu adalah fenomena berita palsu yang menyebar  luas selama kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat pada tahun 2016. Berita palsu  ini tidak hanya menyebar di Amerika Serikat, tetapi juga di negara-negara lain di seluruh  dunia. Banyak orang yang terjebak dalam informasi palsu ini dan mempercayainya tanpa  
melakukan verifikasi atau penelitian lebih lanjut. Dampaknya, pandangan dan sikap mereka  terhadap suatu kandidat atau isu tertentu menjadi terpengaruh oleh informasi palsu  tersebut. 
Lalu, apa yang menjadi masalah utama dari realitas palsu di era digital? Salah satu masalah  utamanya adalah penyebaran informasi palsu yang dapat merusak reputasi seseorang atau  kelompok tertentu. Informasi palsu dapat dengan mudah menyebar melalui media sosial  dan dapat mencapai jutaan orang dalam waktu singkat. Ketika informasi palsu ini  menyebar, sangat sulit untuk mengatasi atau memperbaikinya. Dalam banyak kasus, orang  yang menjadi korban informasi palsu harus berjuang keras untuk memulihkan reputasi  mereka yang rusak. 
Selain itu, realitas palsu juga dapat mempengaruhi cara kita berpikir dan bersosialisasi.  Ketika kita terus-menerus terpapar dengan informasi palsu, kita mungkin menjadi skeptis  terhadap semua informasi yang kita terima. Kita mungkin menjadi kurang percaya terhadap  berita dan fakta yang sebenarnya. Hal ini dapat merusak kepercayaan kita pada institusi  dan media tradisional yang seharusnya menjadi sumber informasi yang akurat dan  terpercaya. 
Denny ja, seorang pakar komunikasi dan politik, telah lama menyuarakan keprihatinannya  terkait masalah realitas palsu di era digital. Menurutnya, realitas palsu adalah ancaman  serius bagi demokrasi dan kebebasan berpikir. Denny JA percaya bahwa kita harus lebih  cerdas dan kritis dalam mengonsumsi informasi yang diberikan oleh media sosial dan�� platform online. Kita harus belajar untuk membedakan antara berita palsu dan berita yang 
faktual, serta melakukan verifikasi sebelum mempercayai atau menyebarkan informasi  tersebut. 
Dalam menghadapi masalah realitas palsu, Denny ja juga menekankan pentingnya  pendidikan media dan literasi digital. Dia berpendapat bahwa pendidikan media harus  menjadi bagian integral dari kurikulum sekolah. Melalui pendidikan media, anak-anak dan  generasi muda dapat belajar tentang cara membedakan berita palsu dan berita yang faktual,  serta mengembangkan kemampuan kritis dalam mengonsumsi informasi. 
Dalam rangka mengatasi realitas palsu, Denny JA juga menyarankan pemerintah, media, dan  platform online untuk bekerja sama dalam memerangi penyebaran informasi palsu.  Pemerintah harus mengimplementasikan regulasi yang ketat terhadap penyebaran berita  palsu dan hoaks. Media tradisional juga harus berperan aktif dalam memberikan informasi  yang akurat dan terpercaya kepada masyarakat. Sementara itu, platform online harus  meningkatkan keamanan dan keaslian informasi yang diberikan kepada pengguna. 
Untuk menyimpulkan, realitas palsu di era digital adalah masalah yang serius yang harus  kita hadapi. Dengan penyebaran informasi palsu yang semakin cepat dan luas, kita harus  belajar untuk menjadi cerdas dan kritis dalam mengonsumsi informasi. Pendidikan media  dan literasi digital juga harus menjadi prioritas dalam menghadapi masalah ini. Dengan  upaya bersama dari pemerintah, media, dan platform online, kita dapat memerangi realitas  palsu dan menjaga integritas informasi di era digital yang semakin maju ini. 
Cek Selengkapnya: Realitas Palsu di Era Digital: Masalah yang Harus Diketahui Menurut  Denny JA
0 notes
iwnst-the-sinner · 10 months
Text
Catatan Tujuh Belas
Tujuh belas tahun yang lalu seorang lelaki menjalani fase yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya. Dia harus membesarkan putra putrinya seorang diri yang masih berusia belasan tahun. Mulanya dia ragu apakah dirinya sanggup menghadapi tahap hidup yang samasekali belum pernah dia hadapi. Bertanya kepada siapa? Terapi toh dia menghadapinya walaupun dengan porak poranda luka hatinya. "Kedua anakku tidak boleh mengetahui luka ini. Mereka harus melihat ayahnya kuat." Demikian tekadnya.
Waktu berjalan banyak yang kejadian yang membuatnya bingung dan tampak bodoh. Ketika kedua anaknya terjadwal sama dalam pembagian raport, dia harus rela meninggalkan pekerjaannya dan menyiapkan energi lebih mengahadapi jam sempit pembagian raport di dua sekolah berbeda. Atau semisal ketika putrinya mendapatkan datang bulan untuk pertama kalinya, dia bingung harus menyediakan pembalut jenis apa dan ukurannya. Ketika cinta pertama putranya meninggal dumia karena kanker tenggorokan. Ketika anak-anaknya diberikan tugas membuat esai mengenai Hari Ibu. Lelaki itu menghadapi semuanya sendirian.
Lima tahun kemudian lelaki itu bertemu seorang perempuan dan jatuh cinta. Seolah tanah kering yang menanti hujan lelaki itu menemukan kembali semangatnya. Dunia tak lagi hitam dan putih. Mejikuhibiniu kini dunianya.
Enam tahun kemudian, tujuh belas Mei di bulan Ramadan, kembali lelaki itu terhempas dan terluka. Dia harus menelan pil pahit kegagalannya yang kedua kali. Kembali dia melewati hari-harinya sendirian membuat lukanya menganga semakin dalam.
Dua tahun kemudian bertepatan mengganasnya pandemi, seorang perempuan hadir merawat lukanya. Lelaki itu tersentuh dan menyerahkan kembali hatinya kepada perempuan itu. Kali ini lelaki itu bertekad untuk tidak gagal lagi. Dia memperbaiki kesalahan-kesalahannya terdahulu. Kali ini yang terakhir, tekadnya.
Tujuh belas Februari Dua Ribu Dua Puluh Tiga. Untuk ketiga kalinya hatinya luluh lantak. Dunianya gelap gulita karena perempuan yang telah merawat lukanya itu malah menancapkan lukanya semakin dalam. Lelaki itu terjerembab terkapar. Dia kesulitan untuk menata kembali langkahnya.
Lelaki yang hatinya lebam itu pun tertatih melatih langkahnya kembali sedikit demi sedikit. Mengapa cara ketiga perempuan yang ia cinta dengan tanpa syarat itu menghancurkan hatinya karena perihal yang sama yaitu lelaki lain yang menjadi orang ketiga.
Kini lelaki itu benar-benar skeptis tentang cinta. Dia telah menutup dirinya dari yang lain. Dia menjalani hidupnya sendirian saja hingga akhir. Kini ayah tunggal yang telah mengasuh dan mendidik kedua anaknya dari sekolah dasar itu hanya tahu menyayangi dan berjuang untuk kedua anaknya saja yang tak terasa telah menjadi mahasiswa. Cinta yang dia pahami cuma cinta ayah kepada anak-anaknya saja.
Lelaki itu memaafkan tapi bukan untuk melupakan. Lelaki itu membenci angka tujuh belas, ironisnya, angka itu adalah tanggal di mana dia hadir di dunia ini untuk pertama kalinya. Ya, dia membenci tetapi sekaligus harus memaafkan masa lalunya dan berusaha tak mengingatnya lagi. Selamanya.....
"Suddenly I stop. But I know it's too late. I'm lost in a forest. All alone. Again and again and again......!!"
youtube
0 notes
hellopersimmonpie · 3 years
Text
Macapat
Layaknya Nastar dan Opor Ayam, pertanyaan tentang pencapaian hidup sepertinya sudah menjadi menu wajib di hari lebaran. Banyak orang berusia pertengahan 20 dan 30 mengeluh di media sosial. Beberapa orang ingin menjawab pertanyaan:
“Kapan nikah?“
dengan pertanyaan:
“Kapan mati?“
Bagi saya, pertanyaan tentang pencapaian hidup sudah terasa hambar dan bisa tertangani dengan baik. Saya sudah terbiasa untuk tersenyum sambil berkata:
“Doain aja“
Lepas itu, saya bisa makan opor dan memuji enaknya opor buatan pemilik rumah. Setelahnya, obrolan akan berpindah ke resep makanan dan bagaimana cara menakar bumbu. Ada banyak cara untuk mengalihkan pembicaraan.
Umur saya sekarang 30. Kalau dihitung, sudah tujuh tahun saya mengulang kalimat:
“Doain aja“
Tapi semakin bertambah usia, saya merasa lebaran semakin berbeda. Dunia terus berubah. Orang-orang di sekitar saya datang dan pergi setiap tahun. Rute perjalanan saya saat silaturrahmi selalu diisi dengan bangunan baru. Jalanan yang dulunya berbatu, sekarang berganti aspal. Banyak sawah yang mulai berganti menjadi pemukiman penduduk. Dunia terus bergerak dan kita menua.
Sejak ibu wafat, saya mulai menyadari bahwa kehidupan itu seperti tembang Macapat yang menjadi dongeng pengantar tidur saat saya kecil. Dari Maskumambang hingga Pucung.
...tembang pertama Maskumambang, tembang terakhir Pucung. Di antaranya, ada Mijil, Sinom, Kinanthi, Asmaradana, Gambuh, Dandanggula, Durma, Pangkur dan Megat Ruh. Dalam sembilan tembang antara Maskumambang dan Pucung, hidup manusia akan beraneka rasanya...
Samar-samar saya mengingat bagaimana Ibu menjelaskan tembang-tembang yang sebenarnya sudah tertulis di dalam buku Pepak Bahasa Jawa. Ibu suka sekali mendongeng. Lewat dongeng beliau, kalimat yang awalnya hanya definisi berubah menjadi kalimat yang hidup.
....Megat Ruh artinya memisahkan ruh dari jasad. Jiwa yang baik biasanya punya kesadaran bahwa dia ke dunia cuma mampir buat minum. Kita tidak perlu terlalu mengikatkan diri ke dunia. Toh kelak setiap jiwa pasti kembali ke pencipta-Nya. TIdak butuh jasad lagi. Esensi kematian itu seperti itu. Ruh berpisah dari jasad karena ruh tidak butuh jasad lagi untuk hidup di dekat pencipta-Nya....
....
Sebelum Megat Ruh, ada Pangkur... Artinya menyingkirkan, mungkur atau mundur dari kehidupan dunia. Di masa tua, manusia biasanya punya banyak waktu untuk mengenang masa lalu dan menyadari badan yang mulai rapuh. Saat itu, manusia mulai sadar bahwa dia harus berusaha melepaskan diri dari dunia. Satu persiapan sebelum Megat Ruh....
...
"Aku kangen sama Pakdhemu nduk. Tapi sayang, aku udah nggak sehat. Pakdhemu juga udah nggak sehat. Sekarang cuma bisa saling berkirim doa saja. Nggak bisa ketemu kayak pas muda"
Lamunan saya tentang tembang Macapat menjadi teralihkan.
Hari ini saya berkunjung ke rumah Pakdhe Sugeng, sepupu ayah saya. Usia beliau seumuran dengan pakdhe Arif, kakak ayah saya. Mereka tumbuh bersama dari kecil hingga usia muda. Saat ini pakdhe Arif sudah sering sakit. Pakdhe Sugeng juga. Sudah kali tiga lebaran beliau berdua tidak bertemu secara fisik karena sudah tidak mampu menempuh perjalanan jauh.
“Wah, masa kecil pakdhe Sugeng sama pakdhe Arif pasti indah ya?“
“Indah sekali. Dulu tiap berangkat sekolah, kami mencari udang di sungai. Udangnya lalu dibungkus daun dan dikubur di dalam pasir. Setelah beberapa jam, udangnya matang karena udaranya panas sekali“
Saya mulai tenggelam ke dalam cerita pakdhe Sugeng tentang masa kecil beliau.
Satu hal yang saya baru saya sadari bahwa Pangkur artinya mundur dari kehidupan duniawi. Mundur bukan karena ingin tapi karena memang sudah tidak mampu lagi menggenggam.
Pada masa tua, manusia kehilangan kenikmatan sedikit demi sedikit sampai mereka benar-benar berjarak dengan dunianya. Yang kita miliki pada masa itu hanyalah kenangan.
....
“Ibu, kalau kiamat nanti, semua orang mati ya?“
“Iya“
“Aku sama Ibu juga?“
“Iya“
“Bisa nggak ya Bu, aku mati duluan?“
“Hushhh....kamu itu, masih kecil kok udah mikir mati“
....
Kalau ditelisik lagi, sewaktu kecil, saya sudah sangat takut dengan kematian kehilangan. Dulu, saya selalu berharap bahwa di antara semua keluarga saya, sayalah yang berpulang duluan. Karena kalau bukan saya yang duluan, saya pasti akan merasakan banyak kehilangan.
Karena berpikir tentang kematian di waktu muda terdengar menyeramkan bagi ibu saya, saya mulai mengubah pertanyaan:
“Kalau tembang mocopatnya freeze sampe Kinanthi doang bisa nggak ya Bu?“
“Kamu tuh yaaa.....udah nggak usah takut. Jalanin aja hidup kamu dengan bahagia kayak anak muda yang lain”
“Gimana mau bahagia kalo kebayang masa tua”
“Makanya kamu harus bahagia. Biar kamu punya banyak kenangan indah yang menguatkan di masa tua”
“Gimana mau bahagia kalau tiap mengenggam rezeki harus keinget bahwa rezeki itu harus dilepas?”
Ibu saya tertawa. Beliau lalu membelikan saya mie ayam dan es krim.
“Pas makan mie ayam sama es krim kamu inget mati nggak?”
Sekarang ganti saya yang tertawa.
Sejak itu, pelan-pelan, saya tumbuh menjadi manusia yang berusaha mensyukuri hari ini. Berusaha menghadirkan hal-hal yang baik untuk menabung kenangan baik sambil berharap kelak saya bisa menua dengan penuh syukur.
Tapi, sejak kepergian ibu, saya kembali skeptis. Apakah kenangan baik akan membawa kebahagiaan di masa tua ataukah kita justeru semakin lemah karena digerogoti rindu?
Ibu, semakin saya dewasa, rasa takut saya semakin nyata. Kehilangan ibu saja rasanya sudah sakit sekali. Bagaimana kalau harus mengalami kehilangan lebih dari sekali?
Pertanyaan saya berganti lagi:
“Bisa nggak kalau dari Durma langsung ke Megat Ruh? Nggak usah melewati Pangkur”
.....
Pulang dari rumah pakdhe Sugeng, saya jadi ingin menangis. Masa kecil semakin jauh. Sementara di masa tua, kita benar-benar harus belajar berdamai dalam rindu dan kehilangan.
Ibu sudah melewati semua fase yang ada di tembang Macapat. Mungkin hari ini jiwa beliau sudah beristirahat dengan tenang
Tinggal saya yang menjalani hari dengan penuh rasa khawatir. Apakah saya mampu menghadapi setiap perubahan dalam hidup? Dari menyemai bibit kebaikan hingga panen, lalu menua dan mengalami banyak kehilangan. Dari Mijil hingga Asmaradana lalu Dandanggula, Pangkur, hingga Pucung.
...
Sayup-sayup, saya mendengar jawaban imajiner dari Ibu di kepala saya:
Ibu selalu berdoa buat kamu biar kamu bisa menjalani hidup dengan baik, mungkin jatuh sesekali, tapi semua tetap berakhir baik. Ibu juga berdoa buat kamu biar kamu tidak sampai kesepian.
Jalani saja semuanya dengan baik. Pelan-pelan.
....
NB: Cerita ini adalah cerita fiktif
194 notes · View notes
bryangosu · 7 months
Text
Tentang: Denny JA dan Gerakan Perempuan Aktif dalam Penafsiran Agama: Mengubah Paradigma
Dalam beberapa tahun terakhir, penafsiran agama telah menjadi topik yang mendapatkan perhatian luas di Indonesia. Dalam upaya untuk mengubah paradigma dan mempromosikan inklusi, Denny JA dan Gerakan Perempuan Aktif dalam Penafsiran Agama telah muncul sebagai kekuatan yang signifikan. Denny ja, yang dikenal sebagai seorang intelektual, pengamat sosial, dan pendiri Gerakan Perempuan Aktif dalam Penafsiran Agama, telah berperan besar dalam mengubah cara orang melihat dan memahami agama. Dalam era di mana penafsiran agama sering kali didominasi oleh pandangan yang patriarkal dan eksklusif, Denny JA dan gerakannya telah mengambil langkah-langkah untuk mempromosikan pendekatan yang inklusif dan progresif. Gerakan Perempuan Aktif dalam Penafsiran Agama, yang didirikan oleh Denny ja, bertujuan untuk memberdayakan perempuan dan melibatkan mereka secara aktif dalam proses penafsiran agama. Gerakan ini mengakui pentingnya perspektif perempuan dalam memahami agama dan menyadari bahwa penafsiran yang inklusif dapat membantu memperkuat posisi perempuan dalam masyarakat. Salah satu pendekatan yang diambil oleh Gerakan Perempuan Aktif dalam Penafsiran Agama adalah mendorong partisipasi perempuan dalam mempelajari dan menginterpretasikan teks-teks agama. Ini melibatkan memberdayakan perempuan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk terlibat dalam diskusi penafsiran agama. Gerakan ini juga mengadakan lokakarya dan seminar untuk merangsang pemikiran kritis dan dialog terbuka tentang isu-isu agama yang relevan dengan perempuan. Denny JA dan gerakannya juga telah bekerja sama dengan para pemimpin agama untuk mempromosikan penafsiran yang inklusif dan egaliter. Mereka telah mengadakan forum-dialog dengan pemuka agama dari berbagai denominasi untuk membahas isu-isu seperti hak-hak perempuan, peran perempuan dalam kehidupan beragama, dan kesetaraan gender. Melalui dialog ini, Denny JA dan gerakannya telah berhasil mendapatkan dukungan dan pengakuan dari banyak pemimpin agama yang sebelumnya mungkin skeptis terhadap pendekatan yang inklusif ini. Selain itu, Denny JA dan Gerakan Perempuan Aktif dalam Penafsiran Agama juga telah aktif dalam menyebarkan pesan mereka melalui media sosial dan platform daring. Mereka menggunakan blog, podcast, dan video untuk menyampaikan gagasan-gagasan mereka kepada khalayak yang lebih luas. Dalam era digital ini, media sosial telah menjadi alat yang efektif untuk mencapai audiens yang lebih besar dan membangun kesadaran tentang pentingnya penafsiran agama yang inklusif. Pengaruh Denny JA dan Gerakan Perempuan Aktif dalam Penafsiran Agama tidak terbatas pada level lokal saja, tetapi juga telah mencapai tingkat nasional. Keterlibatan mereka dalam berbagai proyek dan inisiatif telah membantu menggugah kesadaran tentang pentingnya memperjuangkan kesetaraan gender dalam konteks agama. Mereka telah menjadi suara yang kuat bagi perubahan positif dan telah membantu membuka jalan bagi penafsiran agama yang lebih inklusif di Indonesia. Namun, perjalanan untuk mengubah paradigma dalam penafsiran agama tidak selalu mudah. Denny JA dan Gerakan Perempuan Aktif dalam Penafsiran Agama telah menghadapi tantangan dan kontroversi dari berbagai pihak yang tidak setuju dengan pendekatan mereka. Namun, mereka tetap gigih dan berkomitmen untuk melanjutkan perjuangan mereka untuk memperjuangkan kesetaraan gender dan inklusi dalam penafsiran agama. Dalam dunia yang terus berubah dan semakin kompleks, penafsiran agama yang inklusif dan progresif menjadi semakin penting. Denny JA dan Gerakan Perempuan Aktif dalam Penafsiran Agama adalah contoh nyata bahwa perubahan adalah mungkin dan bahwa paradigma lama dapat diubah.
Cek Selengkapnya: Denny JA dan Gerakan Perempuan Aktif dalam Penafsiran Agama: Mengubah Paradigma
0 notes
hazumio · 3 years
Text
Ujian yang sama
Salah satu cara agar istiqomah dalam mengkaji Islam selain kita harus rajin menghadiri kajian, yaitu dengan dakwah menyeru orang untuk taat pada Allah dan rasul-Nya, dakwah ini bentuknya banyak. Bisa dengan membantu menjadi teman taat orang lain agar saling menguatkan. 
Tapi disini saya cuma mau sharing sedikit ujian dakwah saya, kenapa saya bilang Ujian? karena saya selalu di uji dipersoalan yang sama dan serupa.
Sampe-sampe saya sekarang kalau lihat cewe yang cantiknya ijma dan berniat hijrah saya rada skeptis bahkan saya jadi deg-degan, kenapa? karena saya sudah beberapa kali gagal menghadapi wanita-wanita yang diberikan kelebihan wajah ketika mereka memutuskan untuk hijrah karena males menghadapi drama-drama mereka.
Beberapa orang yang jadi adek-adek mentoring saya lepas dan balik arah, ada yang kembali pacaran, ada yang berhenti ngaji udah gak kajian, ada yang stuck entah maunya apa. Tapi hubungan saya sama mereka alhamdulillah tetap baik. Cuma emang udah gak saya peduliin. Haha.
Keadaan ini tidak sama ketika saya menghadapi adik-adik yang cantiknya khilafiyah, entah kenapa, mereka lebih istiqomah dan lebih mampu menghadapi ujian. 
cewe cantik ijma itu kebanyakan moody, kebanyakan ya, berarti gak semua tapi kebanyakan. Proggresnya saya bilang lamban, paling minimal berhijab syar’i aja dulu, itu gak mudah, harus diyakinkan berkali-kali, tapi ya namanya juga proses orang siapa yang bisa menilai.  
Saya sih gak masalah dengan proggres yang lamban, tapi saya failed selalu ketika menghadapi sikap mereka yang ilang-ilangan, moodyan, kadang ditanya maunya apa dia sendiri gak tau, yakali dikira gue cenayang suruh baca pikiran. 
Kata temen saya ini ujian dakwah saya, ujian istiqomah apakah saya bisa berhasil menghadapi atau tidak, kenapa? saya sudah ngementorin orang hijrah dari tahun 2017, dan yang berhasil saya mentorin cuma yang cantiknya khilafiyah, yang ijma-ijma ini pada gagal, dan saya sendiri heran kenapa selalu dapat mad’u yang mukanya cantik cantik ini, yang ada saya deg-degan bukan karena apa tapi karena udah males duluan ini anak bisa bertahan gak ya, drama apa yang harus saya hadapi kalau nemenin dia hijrah.
Dan sekarang saya ada dititik belajar dari kesalahan, dulu kalo terlalu banyak drama dari para akhwat cantik ini pasti saya tinggalin, males ah. Tapi setelah beberapa kali dikasih ujian yang sama akhirnya mau tidak mau saya tidak boleh kayak dulu. 
Saya juga bingung hai kalian wanita yang Allah lebihkan dalam soalan fisik, kenapa sih hijrah kalian ini banyak dramanya? kenapa gak bisa gitu less drama, yaAllah saya tahu Allah punya maksud kita dipertemukan, mungkin untuk menguji kesabaran saya Haha tapi saya hampir gila ngadepin drama-drama kalian ini.
Apalagi kalau sudah muncul pertanyaan-pertanyaan nyeleneh setelah beberapa bulan hijrah yang diawalnya semangat.
‘Kakak aku pengen pacaran lagi’, ‘Kakak aku pengen ini itu *isinya dosa padahal udah tau diharamin* tapi masih nanya, senyaman itu bilang pengen maksiat ke saya, Hahaha. yaAllah menanamkan Tauhid diusia dewasa pada orang lain itu tidaklah mudah ternyata.
16 notes · View notes
thenameisgee · 2 years
Text
Mental Health Awareness..
Yea.. Masih dibilang taboo kalau berbicara soal ini. Kalo kata kasarnya, "Orang Gila"..
Banyak banget orang yang skeptis kalau berbicara soal ini. Beberapa ada juga yang menghindari orang orang dengan Mental Ilness. Kalaupun ada yang mencari bantuan karena they've been struggled with their mental ilness. Tapi apa respon yang sering di dapatkan?
"Kurang bersyukur tuh" , "Perbanyak berdoa deh" atau "Ih, cuma gitu doang. lebay. Apalagi lo jadi gue?"
Oh no no no, you couldn't compared your sitution with others. We never knew what they've been through in their lives.
Okay okay, kita klasifiksikan masalah kesehatan Jiwa yang saya ambil dari Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan. Ada 3 klasifikasi mengenai kesehatan jiwa yaitu:
1. ODMK (Orang Dengan Masalah Gangguan Jiwa)
Orang dengan masalah ini mempunyai masalah fisik, mental, sosial, pertumbuhan, perkembangan dan / kualitas hidup sehingga berpotensi risiko memiliki masalah kesehatan jiwa
2. ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa)
Orang yang memiliki gangguan dalam pikiran, perilaku dan perasaan yang termanisfestasi bisa dikatakan yang ada dalam diri orang tersebut yang terbentuk dalam sekumpulan gejala dan atau perubahan perilaku yang bermakna atau sangat tampak. Biasanya dapat menimbulkan penderitaan, serta hambatan dalam menjalankan fungsional sebagai manusia
Kalau gangguan jiwa berat, ini masuk ya di dalam ODGJ. Orang tersebut biasanya terganggu kemampuan untuk mengenali apa yang menjadi realita (insight) yang buruk. Bisa dikatakan gejala yang tampak yaitu halusinasi, gangguan rasional seseorang, cara berpikir dan berperilaku
Nah and now, seberapa pentingnya sih kita aware dengan mental ilness. Let me tell you.
Menurut Institute For Health Metrics and Evaluation (IHME) pada tahun 2017.
Bila di bagi lagi menurut ukuran beban penyakit yakni meliputi Disability Adjusted Life Year (DALYs) yang dihitung dari penjumlahan kematian prematur (Year of Life Lost due to premature death/YLLs) dan Tahun hidup dengan kondisi disabilitas (Years lived with disability/YLDs).
Memang secara global kontributor DALYs dan penyebab kematian saat ini adalah kardiovaskular (Jantung dan Pembuluh Darah) sebesar 31,8%. Namun, presentasi YLDs (tahun hilang akibat kesakitan dan kecatatan) cukup besar yaitu 14,4%. Apakah itu menjadi masalah? iya menjadi masalah. Karena orang yang mempunyai masalah mental berpotensi tidak produktif jadi kita harus menggarisbawahi masalah ini.
Dari sumber yang sama mengatakan bahwa beberapa gangguan jiwa yang terdapat di Indonesia diantaranya depresi, cemas, skizofrenia, bipolar, gangfuan perilaku, autisme, gangguan makan, cacat intelektual, Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Dan surprisingly, Depresi menjadi urutan teratas dalam tiga dekade ini. Jadi inilah sebabnya kita harus peduli dengan problem yang satu ini
Usia? semua golongan usia dapat berpotensi mengalami depresi. Bisa di lihat di gambar dan yes di usia produktif pun bisa berpotensi
Jadi yang mau aku sampaikan adalah ubah stigma depresi seseorang kalau orang dengan depresi itu kurangnya bersyukur atau lemah dalam menghadapi hidup. It's not really wise to do that. Daripada kita menghakimi lebih baik dibantu kan? We recognize, We care and then We help.
Kita bisa kok menghubungi Badan Pemerintah untuk meminta bantuan
1. Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes = 021-500454
2. LSM Jangan Bunuh Diri = 021- 96969293
Kalau ada tambahan kontak, bisa ditambahkan. we share we care
Love, G
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
3 notes · View notes
belamelsworld · 8 months
Text
Menguak Dampak Realitas Palsu di Era Digital: Wawasan Denny JA
Pendahuluan Dalam era digital yang semakin maju ini, internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Namun, di balik manfaat yang ditawarkannya, internet juga membawa dampak yang cukup signifikan, terutama dalam hal realitas palsu. Dalam artikel ini, kita akan mengupas dampak-dampak negatif yang ditimbulkan oleh realitas palsu di era digital, dengan mengacu pada wawasan Denny JA, seorang pakar dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi. I. Pengertian Realitas Palsu di Era Digital Realitas palsu, atau yang sering disebut juga dengan istilah "fake news", merujuk pada informasi yang disebarkan secara sengaja dengan tujuan memanipulasi opini publik atau menciptakan ketidakpastian dalam masyarakat. Dalam era digital, realitas palsu dapat dengan mudah menyebar melalui berbagai platform online seperti media sosial, situs berita palsu, dan grup diskusi online. II. Dampak Negatif Realitas Palsu a. Penyebaran Informasi Tidak Benar Salah satu dampak paling merugikan dari realitas palsu adalah penyebaran informasi yang tidak benar. Hal ini dapat membingungkan masyarakat dan mengganggu proses pengambilan keputusan yang baik. Misalnya, berita palsu tentang kesehatan dapat menyebabkan masyarakat mempercayai pengobatan yang tidak efektif atau bahkan berbahaya. b. Meningkatnya Ketidakpercayaan Publik Penyebaran realitas palsu juga berdampak pada tingkat kepercayaan publik terhadap media dan pemerintah. Ketika publik dihadapkan pada informasi yang kontradiktif, mereka cenderung menjadi skeptis terhadap semua sumber informasi yang ada. Hal ini dapat mengancam integritas demokrasi dan kestabilan sosial. c. Perpecahan Sosial Realitas palsu dapat menciptakan perpecahan sosial yang dalam. Ketika informasi palsu menyebar dengan cepat melalui media sosial, hal itu dapat memicu konflik antara kelompok masyarakat yang memiliki pandangan berbeda. Perpecahan ini dapat mengancam keharmonisan sosial dan perdamaian di dalam masyarakat. III. Solusi Menghadapi Dampak Realitas Palsu a. Pendidikan tentang Literasi Digital Salah satu cara yang efektif untuk menghadapi dampak realitas palsu adalah dengan meningkatkan literasi digital masyarakat. Pendidikan tentang bagaimana mengenali berita palsu, memverifikasi informasi, dan menggunakan sumber informasi yang dapat dipercaya harus diberikan sejak dini kepada masyarakat. b. Tanggung Jawab Platform Media Sosial Platform media sosial juga harus bertanggung jawab dalam menghadapi dampak realitas palsu. Mereka harus mengembangkan dan menerapkan kebijakan yang ketat terhadap konten palsu dan memberikan mekanisme yang efektif untuk melaporkan dan membatasi penyebaran informasi palsu. c. Peran Pemerintah dan Regulasi Pemerintah juga memiliki peran penting dalam mengatasi dampak realitas palsu. Mereka harus menjalankan fungsi pengawasan dan regulasi terhadap platform media dan situs berita online. Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam menyediakan informasi yang berkualitas kepada publik. Kesimpulan Dampak realitas palsu di era digital tidak dapat diabaikan begitu saja. Masyarakat perlu menyadari pentingnya memeriksa kebenaran informasi sebelum mempercayainya dan menyebarkannya lebih jauh. Pendidikan literasi digital, tanggung jawab platform media sosial, dan peran pemerintah adalah beberapa solusi untuk menghadapi dampak negatif realitas palsu. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat melindungi kepercayaan publik, memperkuat harmoni sosial, dan memastikan keberlangsungan demokrasi di era digital ini. Cek Selengkapnya: Menguak Dampak Realitas Palsu di Era Digital: Wawasan Denny JA
0 notes