Tumgik
#materikuliah
silverchaniago · 3 years
Video
youtube
Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila
0 notes
zugita · 4 years
Text
Penyakit Minamata
Pertama kali denger istilah ini saat kuliah, cuma lupa kuliah apa. Setelah itu lihat youtubenya kaprodi tentang Sosiologi Pertanian yang jelasin salah satu kasus isu lingkungan adalah adanya penyakit Minamata. Aku yang dua kali denger selintas akhirnya penasaran, apasih penyakit minamata itu? akhirnya googling dan baca artikel liputan 6 tentang penyakit Minamata karena baru di post bulan januari 2020, yang artinya masih fresh banget karena baru 9bulan yang lalu.
Ternyata penyakit Minamata adalah penyakit karena keracunan merkuri akibat dari mengkonsumsi ikan yang berasal dari pantai Minamata, Jepang.  Lhah? bukannya ikan itu bergizi tinggi? kok bisa keracunan? ternyata hal ini disebabkan karena adanya industri yang membuang limbah yang mengandung logam berat (merkuri) ke perairan lepas, entah itu ke sungai atau ke laut langsung *risetnya kurang mendalam nih hehe maapkan*. 
Merkuri ini banyak ditemukan pada ikan dan kerang.  Nah, dalam artikel itu dijelaskan, bahwa kita bisa menemukan merkuri dimana-mana, termasuk dialam bebas seperti tanah, air, dan udara. Namun akan berbahaya apabila merkuri tersebut terkena bakteri.  karena hal tersebut dapat menyebabkan struktur merkuri berubah menjadi metil merkuri yang dapat menyerang otak dan saraf manusia. Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan, koma, gangguan jiwa, bahkan kematian. Bagi ibu hamil, apabila terserang penyakit Minamata ini dapat mengakibatkan gangguan/kecacatan janin, keguguran, bahkan kematian. Nah kan serem banget tuh.
Terdapat kelompok orang yang sangat rentan terpapar merkuri, yaitu ibu hamil, menyusui, dan anak kecil. Nah, merkuri ini dapat menyebabkan orang menderita penyakit alzheimer, parkinson, autis, depresi, dan kecemasan. Selain itu paparan merkuri ini dapat meningkatkan resiko darah tinggi, serangan jantung, dan kolesterol jahat.
Lantas gimana kalo mau makan ikan? ikan kan punya protein tinggi? Nah, berdasarkan artikel yang kubaca, disarankan agar kita 
1. mengkonsumsi ikan 2-3porsi aja/minggu
2. Sebisa mungkin makan ikan yang kecil2 aja seperti bandeng, udang, salmon, sarden.  Jangan terlalu banyak mengkonsumsi ikan2 yang besar seperti Hiu *buset, gimana dah rasa ikan hiu?gak sekalian aja makan ikan paus? hehe canda*, tuna, ikan pedang. Hal ini disebabkan ikan yang besar makan ikan kecil, dan ikan kecil itu makan tanaman laut, dan tanaman laut menyerap merkuri yang terkandung pada air laut. Jadi air lautnya sendiri tidak/sedikit mengandung merkuri. Sedangkan ikan besar mengalami bioakumulasi merkuri dari mengkonsumsi ikan2 kecil2 yang mengkonsumsi tanaman laut tersebut.
Nah kembali lagi ke ibu hamil *efek beberapa temen banyak yang hamil*, ibu menyusui, dan anak2, sebaiknya ketika mengkonsumsi ikan diperhatikan porsinya, seperti tadi dijelasin makannya 2-3porsi aja/minggu, usahakan makan ikan dari sungai/danau tertentu yang aman, yang kira-kira airnya masih bersih, gak terapapar limbah industri dan sedang tidak dalam pengawasan pemerintah.
Oh iya, setelah bertahun2 kuliah dan dapet materi biologi, kimia, aku baru ngeh loh kalo merkuri itu raksa, karena simbol di tabel periodik itu Hg, kemana aja aku selama ini?hadeh
Setelah kupikir2, sepertinya aku mendengar istilah Minamata ketika matakuliah hygiene industry deh, karena matakuliah tersebut tentu bahas tentang K3 industri. Kalo diobrolin di warung kopi seru nih kayaknya soalnya nyambung ke mata kuliah etika profesi juga bahas limbah perairan yang di Indonesia masih hadehhh..panjang deh ceritanya..lanjut ke tulisan selanjutnya aja deh, takut kepanjangan euy hehehe
0 notes
remahansandwich · 7 years
Text
Kamus
[DAY 7]
*WARNING! Tulisan ini mungkin akan membosankan. Gaya penulisannya agak berbeda dari kemarin-kemarin setelah banyak dikritik soal penulisan yang ‘tidak formal’ (padahal memang sengaja dibuat seperti itu biar terkesan sedang ngobrol). Jadi, bagi siapapun yang mudah bosan, silahkan lewati saja tulisan ini. Thank you*
—-
Hari ini mood lagi amat sangat super tidak baik sekali, tapi tetap harus setor tulisan. Jadi daripada tidak sama sekali, ya sudah, saya bahas materi kuliah saja ya, sambil antri buat periksa (check up saja sebenernya, soalnya tidak sedang sakit).
Hari ini masuk mata kuliah Leksikologi. Jadi, apa itu “Leksikologi”? Leksikologi itu ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk arti/makna yang dimuat atau akan dimuat dalam kamus. Dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah Lexicologi. Kalau dalam Bahasa Arab dikenal dengan Ilmu al-Ma'ajim. Ada juga istilahnya “Leksikografi”. Leksikografi beda dengan Leksikologi. Leksikografi adalah seni menyusun kamus dengan menggunakan sistematika tertentu sehingga bisa menghasilkan produk kamus ysng berkualitas. Kamus sendiri memiliki pengertian sebuah buku yang memuat kumpulan kosakata yang dilengkapi makna ataupun keterangan lain untuk menjelaskan informasi yang berhubungan dengan kosakata yang termuat tersebut.
Lalu, untuk apa kamus dibuat? Kebutuhan akan terhimpunnya kosakata-kosakata dalam sebuah bahasa memunculkan inisiatif untuk membuat kamus. Kamus menjadi pedoman dalam memaknai sebuah kata dalam suatu bahasa. Seiring dengan perkembangan zaman, segala aspek dalam kehidupan manusia turut berkembang, termasuk bahasa. Maka tak heran jika kamus ikut berkembang juga, dan selalu mengalami proses revisi berulang-ulang, untuk menghimpun kosakata-kosakata terbaru.
Kamus ada banyak macamnya. Saya sebutkan beberapa saja ya.
Pertama, Kamus Bahasa, yaitu kamus yang membahas suatu kata dengan rinci, serta menyertakan pemakaian kata tersebut. Biasanya kamus ini termasuk jenis kamus monolingual atau hanya memuat satu bahasa. Contohnya kamus Oxford (inggris-inggris).
Kedua, Kamus Terjemahan. Kamus ini dibagi lagi menjadi kamus dwibahasa/billingual dan kamus multilingual. Contohnya kamus Al-Munawwir (Indonesia-Arab, atau sebaliknya). Kalau yang multibahasa berarti lebih dari 2 bahasa (ex: Arab-Inggris-Indonesia).
Ketiga, Kamus Tematik, yaitu kamus yang memuat kumpulan kosakata dengan tema tertentu. Jadi misalnya, semua kosakata yang ada hubungannya dengan “Dapur” dikumpulkan jadi satu lalu diberi judul sesuai tema (Dapur). Contoh riil kamus ini yaitu kamus karangan habib Hasan Baharun, pendiri pondok Dalwa Bangil *lupa judulnya, tapi punya*.
Keempat, Kamus Derivatif atau Kamus Etimologi, yaitu kamus yang menjelaskan asal usul suatu kata. Kamus ini memang sangat jarang ditemukan, tapi ada satu kamus yang bisa dijadikan contoh, yaitu Kamus Etimologi Bahasa Indonesia karya Muhammad Ngafenan.
Kelima, Kamus Spesialis, yaitu kamus yang memuat istilah atau kosakata untuk bidang tertentu. Contoh, kamus-kamus kedokteran, kebidanan, pertanian, dan banyak lainnya.
Hmm, itu saja ya. Lumayan menambah ilmu tentang perkamusan beserta contoh riilnya kan?
Semoga bermanfaat.
nb: untuk lebih lengkap lagi, silahkan baca Buku Leksikologi Bahasa Arab karangan Dr. H. Taufiqurrahman. Beliai dosen Leksikologi saya (plus dosen wali hehe) dan buku beliau lah yang saya jadikan refrensi hihii :)
.
Rumah Sakit UMM, Malang
17102017
0 notes
danurestu · 11 years
Text
Meta Analisis : Sebuah Tugas KSHP
Pengertian Meta Analisis
Menurut Glass (1981), meta analisis adalah analisis kuantitatif dan menggunakan sejumlah data yang cukup banyak serta menerapkan metode statistik dengan mempraktekkannya dalam mengorganisasikan sejumlah informasi yang berasal dari sampel besar yang fungsi-fungsinya melengkapi maksud-maksud lainnya. Definisi tersebut berusaha menjelaskan bahwa meta analisis ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan hasil statistik penelitian lain yang sejenis untuk mengorganisasikan dan menggali data sebanyak mungkin sehingga hasil penelitian mendekati komprehensif.
Secara sederhana Sutjipto (1995) menjelaskan bahwa meta analisis adalah salah satu upaya untuk merangkum berbagai hasil penelitian secara kuantitatif. Dengan kata lain, meta analisis sebagai suatu teknik yang ditujukan untuk menganalisis kembali hasil-hasil penelitian yang diolah secara statistik berdasarkan pengumpulan data primer.
Dengan nada yang serupa tapi tak sama, Sutrisno, Hery dan Kartono dalam Barbora (2009) memaparkan bahwa meta analisis merupakan teknik yang digunakan untuk merangkum berbagai hasil penelitian secara kuantitatif dengan cara mencari nilai effect size. Effect size adalah perbedaan kejadian efek antara kelompok eksperimental dan kelompok kontrol. Effect size dapat dicari dengan cara mencari selisih rata-rata kelas eksperiment dengan kelas kontrol, kemudian dibagi dengan standar deviasi kelas kontrol.
Dari beberapa definisi meta analisis menurut ahli maka meta analisis dapat kita simpulkan menjadi metode yang fokus pada menggunakan atau merangkum hasil penelitian dari penelitian-penelitian lain yang sejenis secara kuantitatif.
  Sejarah Meta Analisis
Penggunaan awal meta-analisis kembali ke abad kedua belas di China kuno, sebuah filsuf terkenal, Chu Hsi (朱熹, 1130 ~ 1200), membangun teori filosofisnya dengan merangkum serangkaian literatur terkait. Ia disebut cara tersebut 'Teori Aturan Sistematis'. Sementara di Dunia Barat, akar sejarah meta-analisis dapat ditelusuri kembali ke abad ke-17 studi astronomi, makalah yang diterbitkan pada tahun 1904 oleh ahli statistik Karl Pearson dalam British Medical Journal yang mengumpulkan data dari beberapa penelitian inokulasi tifoid terlihat sebagai pertama kalinya pendekatan meta-analisis yang digunakan untuk agregat hasil beberapa studi klinis.
Istilah "meta-analisis" diciptakan oleh Gene V. Glass, yang merupakan ahli statistik modern pertama untuk meresmikan penggunaan istilah meta-analisis. Dia menyatakan "minat utama saya saat ini adalah apa yang telah kita datang untuk memanggil ... meta-analisis penelitian. Istilah ini adalah besar sedikit, tetapi tepat dan ... Meta-analisis mengacu pada analisis analisis ". Meskipun hal ini menyebabkan dia diakui secara luas sebagai pendiri modern metode, metodologi di balik apa yang disebut "meta-analisis" mendahului karyanya oleh beberapa dekade.
  Tujuan Meta Analisis
Tujuan meta analisis menurut Ruswana adalah sebagai berikut :
Untuk memperoleh effect size, yaitu kekuatan hubungan ataupun besarnya perbedaan antar variabel.
Melakukan inferensi (simpulan) dari data dalam sampel ke populasi, baik dengan uji hipotesis (nilai p) maupun estimasi (nilai kepercayaan).
Melakukan kontrol terhadap variabel yang potensial bersifat sebagai perancu agar tidak mengganggu kemaknaan statistik dari hubungan atau perbedaan.
  Keuntungan Meta Analisis
Secara konseptual, meta-analisis menggunakan pendekatan statistik untuk menggabungkan hasil dari beberapa studi. Oleh karena itu keuntungan dari meta analisis adalah sebagai berikut:
Hasil dapat digeneralisasi untuk populasi yang lebih besar,
Ketepatan dan keakuratan estimasi dapat ditingkatkan lebih banyak data yang digunakan. Hal ini, pada gilirannya, dapat meningkatkan kekuatan statistik untuk mendeteksi efek.
Inkonsistensi hasil seluruh penelitian dapat diukur dan dianalisis. Misalnya, apakah inkonsistensi muncul dari sampling error, atau hasil penelitian (sebagian) dipengaruhi oleh heterogenitas antara studi-.
Pengujian hipotesis dapat diterapkan pada perkiraan ringkasan,
Moderator dapat dimasukkan untuk menjelaskan variasi antara studi,
Kehadiran bias publikasi dapat diselidiki
  Jenis-jenis Model Meta Analisis
Meta analisis dalam penerapannya juga memiliki beberapa model yang terdiri dari :
Fixed Model. Model ini mengasumsikan bahwa variabilitas di antara penelitian semata-mata didasarkan oleh faktor peluang; artinya apabila penelitian dilakukan tak terbatas, akhirnya akan diperoleh hasil yang sama. Pada model ini varibilitas antar-studi diabaikan atau dianggap tidak ada, yang ada hanyalah variabilitas intra-studi berupa variabilitas berdasarkan faktor peluang. Dengan teknik ini diperoleh nilai interval kepercayaan yang sempit.
Random Effects Model. Pada model ini variabilitas antar dan intra studi diperhitungkan sehingga dengan teknik ini interval kepercayaan yang diperoleh akan lebih lebar dibandingkan dengan Fixed Model.
Quality Effects model. Beberapa peneliti memperkenalkan pendekatan baru dalam penyesuaian variabel antar-studi dengan memasukkan komponen relevan (kualitas) yang berbeda antara studi di samping berat berdasarkan pada perbedaan intra-penelitian yang digunakan pada Fixed Model. Kekuatan model ini adalah memungkinkan bukti metodologis yang tersedia untuk digunakan di atas probabilitas acak subjektif, dan dengan demikian membantu untuk menutup kesenjangan merusak yang telah terbuka antara metodologi dan statistik dalam penelitian klinis.
Tahap-tahap Melakukan Meta Analisis
                Tahapan dalam mengerjakan meta-analisis (Jammie 2004; Sutrisno, Hery, Kartono 2007):
menetapkan domain penelitian yang akan dirangkum
memilih jenis publikasi yang akan dikumpulkan
mengumpulkan hasil penelitian atau literatur
mencatat data-data (variabel-variabel) penelitian
menghiting efek size per sumber atau penelitian
menginterpretasi rangkuman dan membuat laporan
  Penelitian-penelitian Yang Menggunakan Meta Analisis
Banyak penelitian yang menerapkan meta analisis.  Xin Ma dan Kishor (1992) telah melakukan suatu penelitian meta analisis terhadap 113 penelitian utama.  Kajian ini melakukan Penilaian Hubungan Sikap terhadap Matematika dan Prestasi Matematika.   Hasil-hasil statistik pada kaijan ini digunakan untuk mentransformasikan ukuran pengaruh bersama untuk mengukur koefisien korelasi.  Hubungan tersebut menemukan variabel terikat pada sejumlah variabel: kelas, latar belakang etnis, pemilihan sampel, ukuran sampel, dan publikasi data.
  Underwood (1971) menemukan 16 penelitian eksperimen pada hubungan antara memori dan campur tangan pengintegrasian riset secara pasti.  Desain baku dan mendekati baku pengukuran bersama dilakukan untuk kajian-kajian yang disarankan lebih cenderung menggabungkan bukti-bukti kuantitatif daripada yang bersifat tipikal dalam penelitian itu.
  Rosenthal (1976) mengintegrasikan penemuan-penemuan beberapa ratus kajian eksperimental yang mengharapkan efek berada dalam riset tingkah laku (behavioral) tersebut.  Teknik yang digunakan dan dia diskusikan terhadap metodologi sungguh seperti yang ditampilkan oleh Glass (1976), ada dua pemikiran (melahirkan keperluan yang sama).  Selanjutnya, Sudman dan Bradburn dalam Glass (1976) mensintesis beberapa ratus kajian empirik terhadap “efek-efek jawaban” dalam riset surveinya.  Selama lima tahun mereka bekerja untuk mempublikasikan pekerjaan mereka, metode yang dikembangkan, merekomendasikan penerapan berulang dan dalam wilayah yang berbeda: perlakuan terhadap kegagapan (Andrews, 1979), instruksi matematika modern vesus tradisional (Athappilly, 1980), perlakuan terhadap sakit kepala dan tensi sakit kepala (Blanchard, et al., 1980), instruksi sains “orientasi proses” (Bredderman, 1980), kecenderungan dominan khusus pendidikan siswa (Carlberg, 1979), penilaian siswa terhadap perintah dan prestasi siswa (Cohen, 1980), penilaian neuropsychologi anak (Davidson, 1978).
    Referensi
  http://cobaberbagi.wordpress.com/2010/02/15/meta-analisis/
http://syehaceh.wordpress.com/2008/05/15/konsep-meta-analysis/
Anwar, Rusmana. 2005. Meta Analisis. Fakultas Kedokteran UNPAD. Bandung
Greenland S, O' Rourke K: Meta-Analysis. Halaman 652 dalam Modern Epidemiology, 3rd ed. Diedit oleh Rothman KJ, Greenland S, Lash T. Lippincott Williams and Wilkins; 2008.
Glass G. V (1976). "Primary, secondary, and meta-analysis of research". Educational Researcher 5
Cochran WG. Problems Arising in the Analysis of a Series of Similar Experiments. Journal of the Royal Statistical Society, 4
Barendregt JJ, Mozurkewich EL. Meta-analysis of heterogeneous clinical trials: an empirical example. Contemp Clin Trials. 2011
0 notes
essayprof · 4 years
Text
Family care of the mental health patient/Community setting for family health nurses
Family care of the mental health patient/Community setting for family health nurses
Tumblr media
Family care of the mental health patient/Community setting for family health nurses
Question descriptionPLEASE READ CAREFULLY AS THESE ARE TWO SEPARATE ASSIGNMENT IN ONE. MUST BE DONE ON TWO SEPARATE DOCUMENTS
REQUIRED READING CHAP-11,16,17
LINK TO BOOK – http://ners.unair.ac.id/materikuliah/ebooksclub.or…
FIRST ASSIGNMENT -DISCUSSION POST
For this discussion, discuss the benefits and…
View On WordPress
0 notes