Tumgik
wawanlistyawan · 3 years
Text
Lelah, boleh.. Menyerah, jangan!
5 notes · View notes
wawanlistyawan · 3 years
Text
Seseorang yang pasti tidak akan mengecewakanmu yaitu orang tua.. Tempat dimana kamu berangkat untuk berpetualang, tempat dimana kamu akan pulang..
2 notes · View notes
wawanlistyawan · 3 years
Text
Tumblr media
3 notes · View notes
wawanlistyawan · 3 years
Text
Tumblr media
- mas bay -
0 notes
wawanlistyawan · 3 years
Text
Tumblr media
0 notes
wawanlistyawan · 3 years
Text
Tumblr media
0 notes
wawanlistyawan · 3 years
Text
Tumblr media
0 notes
wawanlistyawan · 3 years
Text
Biaya sosial itu tidak murah, apalagi menuruti gaya hidup..
0 notes
wawanlistyawan · 3 years
Text
Konsep berbagi itu semampunya atau distandarkan dengan mengambil "batas terbawah".. Sedangkan kalau sudah dipatok dengan "standar tengah" itu namanya pungutan..
0 notes
wawanlistyawan · 3 years
Text
Seringkali yang namanya "penguasa" Itu merepotkan orang-orang yang dikuasainya.. Berbeda dengan "pemimpin" yang mempermudah kehidupan orang-orang yang dipimpinnya..
0 notes
wawanlistyawan · 3 years
Text
Menjadi Mandiri
Memandirikan diri dan keluarga kecil yang masih baru memang harus pelan-pelan namun terencana.. Ada hal hal yang harus kita tahan.. Ada hal hal yang harus kita segerakan..
Mandiri bukan berarti lepas dari orang tua.. Setidaknya tidak merepotkan mereka..
Berbagi sedikit tidak mengapa.. Yang penting semua 'pos' bisa terisi semua..
0 notes
wawanlistyawan · 3 years
Text
Hati yang sakit adalah hati yang tidak mau menerima nasehat
0 notes
wawanlistyawan · 3 years
Text
Puasa Hari 1
Mungkin kita baru menyadari bahwa sebagian besar dari kita akan menjadi manusia biasa di bumi ini. Tidak dikenal banyak orang, tidak menjadi extraordinary dengan menjadi pendiri start up, memiliki perusahaan, menjadi pemimpin di sebuah tempat, jadi selebriti, dll. Kita hidup dengan menjadi orang biasa, bekerja untuk kebutuhan kita dan keluarga, hidup rukun dan damai dengan tetangga dan masyarakat yang lebih luas. Sembari menghidupkan mimpi-mimpi kecil kita; buka usaha kecil-kecilan untuk menambah pendapatan, belajar bahasa asing, menyekolahkan adik-adik, naik gaji, atau mungkin bermimpi untuk membeli hp baru di akhir tahun karena hp kita sudah waktunya ganti tapi uang yang kita miliki masih dipakai untuk prioritas yang lain.
Kita mungkin memang tidak bisa secemerlang teman-teman kita yang lain. Yang karyanya bisa kita saksikan di mana mana, yang pekerjaannya memberikannya gaji sebulan setara gaji kita setengah tahun atau bahkan mungkin dalam setahun, atau menjadi orang yang dikenal oleh banyak orang dan mengisi dibanyak acara, atau mungkin menjadi figur publik yang berani muncul ke permukaan sementara kita selalu menghindari pembicaraan dan hal-hal terkait politik, dan gerakan-gerakan lain. Dan inilah hal yang membuatku amat bersyukur sebagai seorang muslim. Karena penilian-Nya tidak terikat pada semua hal di atas. Kemuliaan tidak dilihat secara kasat mata seperti yang kita saksikan sehari-hari dan yang sering menjadi sumber ketidakbahagiaan kita karena sering membanding-bandingkan diri. Karena menjadi orang biasa, bukan berarti kita telah gagal dalam hidup, atau menjadi tak bermakna. Karena sekali lagi, ukuranNya bukan itu. Maka, penting untuk kita tahu dimana Dia meletakkan ukuranNya dalam menilai kita sebagai manusia. Agar, apa yang kita lakukan bukan lagi tentang menjadi biasa atau luar biasa. Melainkan bagaimana agar kita bisa memiliki hidup yang bermakna dan bermanfaat. 
Paling tidak, kita tidak menyusahkan orang lain. ©kurniawangunadi | 13 April 2021
498 notes · View notes
wawanlistyawan · 3 years
Text
Puasa Hari 2
Saya ingin berbagi sedikit pandangan soal konsep rezeki yang saya dan istri sering saling mengingatkan. Bahwa, rezeki adalah sesuatu yang telah kita konsumsi/pakai. Pada akhirnya, konsep ini membawa pada sebuah fakta bahwa banyaknya simpanan dan tabungan kami, itu belum menjadi rezeki ketika itu masih di sana, belum dipakai. Barangkali harta itu nanti akan menjadi rezeki anak-anak sebagai waris kalau kami meninggal, atau menjadi rezeki orang lain. Kami sering berucap,”Alhamdulillah, sudah menjadi rezeki.” setelah kami melakukan pembayaran di kasir atau pembelian sesuatu di marketplace. Ada harta yang kami belanjakan untuk mendapatkan sesuatu yang akhirnya kami makan, minum, atau digunakan. Dari konsep ini juga. Membuat kami sadar bahwa, rezeki yang Allah berikan itu memang pada kadar cukup.
“Lawan dari kaya adalah cukup, bukan miskin. Jadi sebetulnya ketika Allah menciptakan kita, rizki kita cukup, tidak ada yang miskin. Yang menjadikan kita miskin itu perasaan kita yang tidak pernah cukup". ujar Ustad Adi Hidayat.
Kita cukup makan sepiring untuk membuat kita kenyang sekalipun semua jenis makanan tersaji di atas meja seperti pada waktu kita datang ke resepsi pernikahan. Kita tidak akan bisa menghabiskan semuanya sekaligus. Pakaian pun, sekali kita pakai hanya bisa sepasang. Tidak bisa kita kenakan sekaligus sepuluh pasang. Dan banyak hal lainnya yang kalau kita merasa cukup, kita benar-benar akan paham bahwa konsep rezeki itu sesederhana itu. Kita cukup makan sepiring, tidak mungkin bisa menghabiskan 100 piring sekaligus untuk diri kita sendiri. Tapi, ketika kita berhadapan pada konsep berbagi. Itu unlimited, tak terbatas. Kita mau membagikan 100 piring, 1000 piring, 1.000.000 piring makanan sekaligus pun bisa. Dan itu semuanya menjadi bagian dari rezeki kita. Makanya, kita sering mendengar bahwa rezeki yang sesungguhnya adalah harta yang kita belanjakan di jalanNya. Seperti rezeki yang telah kita belanjakan untuk membantu orang lain, dan makanan itu menjadi rezeki orang lain melalui perantara kita.  Makanya, saya selalu berdoa memohon kepada Allah agar keluarga kami bisa diberikan kepercayaan untuk menjadi perantara manfaat, maslahat, rezeki, dan kebaikan untuk semakin banyak orang. Kita membuat kapasitas diri kita seperti tandon air yang bisa menampung air dalam jumlah besar untuk kemudian dialirkan ke banyak tempat. Kalau kita mau memiliki rezeki yang tak terbatas, maka berbagilah. Itu adalah pesan dari guruku yang selalu teringat hingga saat ini. ©kurniawangunadi | 14 April 2021
524 notes · View notes
wawanlistyawan · 3 years
Text
Tumblr media
0 notes
wawanlistyawan · 3 years
Text
Tumblr media
0 notes
wawanlistyawan · 3 years
Text
Tumblr media
Reni Purnaningsih
0 notes