Tumgik
alvianekaputra · 3 years
Text
TV
Ada animasi ngomong agama, aku matikan TV
Ada pejabat ngomong ABCDEFG, aku matikan TV
Ada pasangan menikah dan ditayangkan langsung, aku matikan TV
Ada bapak-bapak divaksin dan ditayangkan langsung, aku matikan TV
DIJUAL!
TV LED 30 inch plus remote, lengkap dengan buku petunjuk dan kardusnya. Mulus seperti baru. Hanya dipakai untuk nonton Doraemon dan Liga Inggris. Minat hubungi +62xxxxxxxxxxx
0 notes
alvianekaputra · 3 years
Text
Topeng Ultraman
Kemarin aku lihat balita
Ada yang menjinjing tas Chanel keluaran terbaru dengan rokok menempel di bibir merahnya
Ada juga yang mengenakan dasi dan menjulur sampai jauh, jauh sekali dari lehernya
Yang gemuk sendiri, duduk manis sambil memainkan cerutu di atas mobil dorongnya
Sisanya yang lain berkerumun mengelilingi botol Orang Tua. Tertawa sampai lupa besok harus apa, ke mana, dan untuk apa
Semuanya berkumpul di antara dua gundukan besar beratap rumput yang mereka sebut “Markas Rahasia”
Aku mengintip dari luar Markas Rahasia
Melihat mereka hanya mengenakan popok
Iya, hanya popok
Malah, ada yang popoknya sudah rembes!
Tiba-tiba ada balita lain ikut mengintip
Dia memakai topeng Ultraman, kemudian bergumam, “Besok bisa gini lagi enggak ya?”
Dia menoleh,
“Kita teman kan?”
0 notes
alvianekaputra · 3 years
Text
SEMUA TEREKAM
Aku bernafas
Aku rekam dulu, klik!
Aku menelan ludah
Aku rekam lagi, klik!
Aku berkedip
Tunggu-tunggu, yang tadi belum sempat terekam, ah sial, sial, sial, bagaimana ini?
Ah sial aku lupa merekamnya!
Sial! Sesak!
Sial aku lupa bernafas rupanya!
0 notes
alvianekaputra · 3 years
Text
N****L
N
NO
NOR
NORM
NORMA
NORMAL
Apa bagusnya normal? 
Kenapa harus normal?
Jika bermimpi untuk hidup normal,  apakah itu normal?
Seandainya nanti mati, apa pergi ke neraka itu normal?
Bagaimana jika saat hidup dan sebelum mati, melakukan kontrak dengan Iblis Keabadian, minta diantar ke surga dengan syarat menukar jantung, kemudian mengacak-acak hanya untuk mencari perhatian agar diundang ke singgasana-Nya, dan bertanya apa itu normal?
Yang terakhir, sepertinya Aku yang tidak normal
Lalu, apa itu normal?
NORMAL
NORMA
NORM
NOR
NO
N
“Hanya orang yang ‘sekrupnya longgar dan lepas’ yang bisa mengalahkan Iblis.”
 -Master (Chainsaw Man)-
0 notes
alvianekaputra · 3 years
Text
Jingga dan Nila
“It will be fine.”
“It’s okay, I can handle it.”
“Everything is fine Lavinia.”  
-Nathan Gardner (Color Out of Space)-
Apa semua baik-baik saja?
Apa benar tidak masalah?
Apa sudah hilang rasa gundah dan gelisah?
Aku sudah lelah
Lelah
Apa salah
Apa salah mengakui ada Masalah?
Tetek bengek motivasi membuatku muak
Mari teriak
Satu, dua, tiga
Aku lupa, teriak tidak perlu aba-aba
“Ha!” Begitu kata Semesta
Semacam sulap, lima alpaca jadi satu dan tidak ada lucu-lucunya
“Ha!” Kurasa itu Semesta lagi
Tiba-tiba, dua manusia menempel jadi satu, menjijikkan
Wah, Masalahku luar biasa
Bahkan mampu berkonspirasi dengan Semesta
Ingat, Aku sudah muak
Bzzz, bzzz, bzzz
Gemuruh impuls dari otak menuju saraf
Maaf, Aku sudah muak
Mari rayakan dengan arak
Arak persahabatan antara Jingga dan Nila
Apa semua baik-baik saja?
0 notes
alvianekaputra · 4 years
Text
Kolam
Pada suatu masa, Ayah dan Ibu tidak sengaja bertemu di kolam.
Mereka saling lirik beberapa detik sebelum melompat ke dalam air.
Di dalam air, mereka berenang begitu dekat. Tidak, mereka sangat, sangat, sangat dekat.
Ibu berenang mengitari Ayah.
Ayah hanya melihat Ibu berputar-putar sambil menjaga diri agar tidak mati tenggelam
Beberapa kali Ibu menghampiri Ayah dan menyentuh tubuhnya.
Kemudian Ibu pergi menjauh.
Ayah berenang mengikuti Ibu
Ibu menengok ke belakang, ke arah Ayah. Ibu hanya tersenyum sambil berenang mengibas-ngibaskan rambutnya.
Melihat Ibu tersenyum dan kibasan rambutnya, Ayah terpukau, ya begitu katanya. Sehingga Ayah langsung berenang lebih cepat. 
Kini, Ayah sudah berada di depan Ibu. Kini Ayah dan ibu sudah sangat, sangat, sangat dekat.
Hingga tubuh Ayah dan Ibu saling berimpitan tanpa celah mirip cuddling pemuda-pemudi masa kini.
Sampai
Keduanya birahi dan tidak mampu menahan lagi.
Tiba-tiba, Ibu mengeluarkan sel telurnya dan Ayah, tentu saja mengeluarkan sel spermanya.
Sel sperma bertemu dengan sel telur. Pembuahan, pembuahan, terjadi pembuahan.
Dan dalam 48 jam, Aku lahir ke dunia yang fana ini.
Pembuahan di dalam kolam itu benar terjadi!
Itu adalah suatu yang ilmiah dan alami!
Aku adalah bukti! 
- Roni, si Cupang Slayer - 
0 notes
alvianekaputra · 4 years
Text
Bahaya Laten
Gawat!
Negara ini bersiap menjadi negara komunis!
Ku pikir selama ini itu hanya propaganda para loyalis
Aku telah mengabaikan bahaya laten komunis
Tidak, tidak mugkin ini terjadi!
Negara mulai mengatur ranah privat
Dari pandangan hidup sampai urusan syahwat
Jangan-jangan, nanti bersenggama harus punya sertifikat
Tentu, dengan stempel “palu dan arit” seperti bendera Soviet
Gawat, gawat!
Ah, bisa saja ini hanya pengalihan isu sesaat
Sekadar mengingatkan, bahaya laten elit birokrat
Yang hanya muncul dan mencuri momen “di waktu yang tepat”
0 notes
alvianekaputra · 4 years
Text
Lempar Saja Kursinya Biar Ramai!
Enggak jantan kalau belum tawuran!
Bukan anak laki kalau belum bawa gir terus berdiri paling depan!
“Maju sini Lo sialan!”
Lempar batu, lalu sembunyi tangan. Hahaha, ini hanya gimmick penambah ketegangan.
Ya, kapan lagi mentas di panggung jalanan
Yang sudah lama diidam-idamkan.
Di sini, di jalanan, yang terdengar hanya bahasa kekerasan
Sambil cengengesan, berkawan kematian.
Bergerak sesuai irama tanpa kesalahan, seolah semua ini adalah hafalan.
Terima kasih senior-senior, emang duduk di bangku sekolah itu enggak guna sama sekali!
Lempar semua kursi, lari ke jalan! Dendangkan bahasa persatuan, bahasa kekerasan! 
Kalian emang panutan!
Dari adik kalian yang sedang membuka jalan menjadi “Dewan.”
0 notes
alvianekaputra · 4 years
Text
Kopi, oh Kopi (Sebuah Cerita tentang Diskriminasi)
Sekarang, kalau Pecinta Kopi ingin membuka warung kopi cukup repot prosedurnya.
Ada kabar dari seorang kawan Pecinta Kopi yang mengeluh repotnya administrasi jika ingin membuka warung. Seorang kawan ini memang Pecinta Kopi yang tertib administrasi. Buktinya, dia mengikuti prosedur yang berlaku mulai dari tanda tangan minimal 90 Pecinta Kopi setempat, RT/RW, sudah lulus uji kelayakan oleh minimal 10 ahli kopi, dan mendapat rekomendasi dari Dewan Kopi Nasional.
“Semua syarat udah dipenuhin, tinggal satu aja yang belum,” katanya.
Kemudian, kawan Pecinta Kopi ini tengok kanan-kiri lalu berbisik, para Penggemar Cap Intisari di sini tidak setuju. Kawan Pecinta Kopi ini memang sudah lama tinggal di daerah mayoritas Penggemar Cap Intisari.  Walaupun sudah lama tinggal di daerah tersebut, tetap saja dia kesulitan mendapat dukungan.  Dia bilang hanya butuh tanda tangan minimal 60 Penggemar Cap Intisari.
“Boro-boro minta tanda tangan, pas tau mau bangun warung kopi, reaksi mereka langsung kaget. Bahkan ada yang jelas-jelas nolak terus ngusir. Tapi, yang bikin sakit hati ada tetanggaku yang bilang gini, ‘jangan di sini nanti anak-anak saya enggak mau lagi jadi Penggemar Cap Intisari.’ Wah, itu sakit sik rasanya.”
Belum lama ini, kawan Pecinta Kopi diserbu ormas Penggemar Cap Intisari. Ormas ini berdemo menolak pembukaan warung kopi. Kawan Pecinta Kopi ini bilang kalau warung kopinya saja belum buka tapi, sudah mendapat protes dari ormas Penggemar Cap Intisari. Mereka ini tahu dari mana, begitu kata kawan Pecinta Kopi.
“Apa harus jadi Penggemar Cap Intisari dulu buat buka warung kopi? Masa mesti begitu? Ah, mau buka warung kopi aja repotnya kayak mau bangun rumah ibadah,” gerutu kawan Pecinta Kopi
Kini, dia dan Pecinta Kopi lainnya harus menempuh puluhan kilometer ke kota untuk melakukan ritual ngopi senja-nya.
0 notes
alvianekaputra · 4 years
Text
Kabar Terakhir
Apa kalian percaya yang kalian lihat? Apa yang kalian dengar? Yang kalian baca? Tonton? Atau rasakan?
Apa semuanya benar-benar bisa dipercaya? Atau semuanya benar-benar tidak bisa dipercaya?
Apa sebenarnya kalian percaya hanya berdasarkan suka atau tidak suka?
Apa yang harus dipercaya sekarang?
Apa kabar akan berhenti datang saat kalian sudah tidak lagi percaya?
Entah. 
Mungkin kabar akan jadi sosok subyektif dan sentimental. Ya, sama seperti makhluk idealis nan utopis yang selalu berteriak, “Atas nama kebenaran!”
0 notes
alvianekaputra · 4 years
Text
Mata
Kenapa namanya “Telur Mata Sapi” padahal itu Telur Ayam? 
Jelas-jelas tidak ada keterlibatan Sapi dari pembuahan sampai jadi telur. Mungkinkah Ayam akan melakukan protes ke seluruh manusia, mengambil kembali apa yang menjadi hak mereka, “Telur Mata Ayam”?
Kenapa disebut “Mata Ikan” padahal sebenarnya itu bukan Mata Ikan?
Apakah Ikan-Ikan se-lautan akan berkoalisi menuntut manusia dengan tuduhan pencemaran nama baik, karena Ikan-Ikan bukan penyebab munculnya “Mata Ikan” pada tubuh manusia?
Kenapa “Mata Panda” jadi masalah padahal Panda saja tidak masalah?
Manusia-manusia ini sudah kelewat gegabah dalam mengasosiasikan sesuatu. Panda saja tidak mengeluh mendapat anugerah Mata Panda. Mengapa tidak sekalian saja manusia jadi Panda?
0 notes
alvianekaputra · 4 years
Text
Pertanyaan-Pertanyaan dan Sebuah Pernyataan
Kenapa?
Apa itu?
Mengapa?
Untukku?
Hanya ini?
Ada apa?
Nanti dulu, apa ini?
Yang ini?
Apa?
Sekarang?
Apa-apaan ini?
Tipuan macam apa ini?
Untungnya buatmu apa?
Lalu, mau ke mana?
0 notes
alvianekaputra · 4 years
Text
Bersih Lingkungan
Aku masih lihat makhluk-makhluk feodal berkeliaran!
Di ruang makan
Di jalan-jalan
Di persimpangan 
Di pelacuran
Di gedung perkantoran Sudirman
Di lampu merah Pancoran
Di sela-sela got daerah Matraman
Bahkan di bedeng-bedeng Kampung Bandan
Aku masih lihat makhluk-makhluk feodal berkeliaran!
Selalu lapar dan haus
Menunya, daging orok potong halus ditambah es darah segar dan ditaburi marus
Disantap saat panas terik di proyek Candi Roro Jonggrang (besok jadi dan siap “bungkus”)
Kaidah? teori? aturan? skema? Apa itu? Ora urus!
Yang penting proyek bangun Candi jalan terus
Biar makan dan minum-minum lanjut terus
(Pesan makan maunya yang ayu, yang masih kinyis-kinyis. Pesan minum maunya susu asli peras sendiri saat haus)
Aku masih lihat makhluk-makhluk feodal berkeliaran!
Membungkuk sampai tulang patah adalah kewajiban
Belum patah maka belum disiplin aturan
Ada sabda perintah, maunya segera laksanakan
Jika tanya-tanya, hmmm, dicap penggangu keamanan dan ketertiban
Merasa titahnya adalah bisikan-bisikan langsung dari Tuhan
Cara beribadah pun ditentukan
Doanya juga nanti disesuaikan
Memang kiblatnya tetap ke barat, tapi tidak masalah kebarat-baratan
Aku masih lihat makhluk-makhluk feodal berkeliaran!
Aku masih lihat makhluk-makhluk berbudaya “kampungan”!
Kapan kiranya akan bersih lingkungan?    
0 notes
alvianekaputra · 4 years
Text
Pulang
Aku mau pulang!
Pulang ke mana?
Aku mau pulang!
Iya tapi ke mana?
Aku mau pulang!
Ke mana?
Aku mau pulang!
Iya ke mana?
Aku mau pulang!
Antarkan saja Aku pulang!
Aku hanya ingin pulang!
Ku mohon, Aku ingin pulang.
Tolong, jadi lah tempatku pulang.
Di sini?
1 note · View note
alvianekaputra · 4 years
Text
Bingung
Aku tuh bingung sama Kalian.
Kemarin Kalian bilang, “Jemput semua orang dan pulangkan ke kampung halaman!”
Aku urus semua proses pemulangan, sampai semua mendarat selamat di tanah kelahiran.
Tiba-tiba, Kalian bilang, “Jangan biarkan mereka dekat-dekat Kami. Kami enggak mau ketularan.”
Aku makin bingung sama Kalian.
Kalian yang minta, Aku lakukan.
Sudah dilakukan, masih aja salah di mata Kalian.
Aku tuh bingung sama Kalian.
Aku kerjakan, salah. Aku enggak ngapa-ngapain, tambah masalah. Jadi makin bingung sama Kalian.
Pantas aja, selama 74 tahun Kalian dibiarkan, ditelantarkan, dan enggak pernah dihiraukan.
1 note · View note
alvianekaputra · 4 years
Text
Angin Dingin
Angin dingin menjemput siapapun untuk segera berangkat
Dengar-dengar Ia tidak pernah terlambat.
Katanya, “Orang baik pergi lebih cepat.”
Ya, karena Sang Khalik ingin menjauhi mereka dari pedihnya Kiamat.
K-i-a-m-a-t? Apa Aku mengejanya dengan tepat?
Sungguh, sabdanya jelas. Karena cepat atau lambat
Kemenangan adalah milik Si Jahat 
0 notes
alvianekaputra · 4 years
Text
HARAM
Netflik? Wah banyak adegan telanjang dan yang menyerupai Tuhan. Haram!
Catur? Buang-buang waktu dan dekat dengan perjudian. Haram!
Setarbak? Apa-apaan ini? Pendukung gerakan liberal dan zionis terselubung. Haram! 
Merokok? Ya jelas tidak ada manfaatnya sama sekali buat tubuhmu bung. Haram!
Sepakbola? Halah isinya hanya baku hantam. Haram!
Mohon maaf sekadar mengingatkan, hanya Kami yang boleh menentukan mana yang halal dan haram.
Karena ini menyangkut kualitas ibadah umat sekalian.
Tidak ada selain Kami yang mampu melakukan.
Kami yang paling tahu cara melindungi iman.
Jadi apa itu rasuah, represi, dan tetek bengek penegakan keadilan. Itu bukan hal yang menggangu ibadah, maka silakan teruskan.
Sudah jangan banyak tanya, cukup kerjakan.
Dijamin, jalan lurus menuju Kerajaan Tuhan.
Ingat, berpikir hanya untuk kaum Kafir
0 notes