Tumgik
hanyapuisi · 4 years
Text
Cinta(?)
Tuhan, Apakah ini rasanya jatuh cinta?
Kala melihat fotonya, lalu merasakan angin sejuk berdesir menerpa relung-relung hatimu.
Tuhan, Apakah ini rasanya jatuh cinta?
Kala memandang mata indahnya, kau merasa seakan dunia ini tak cukup indah untuk menandingi keindahan matanya.
Tuhan, Apakah ini rasanya jatuh cinta?
Menatap Senyumnya, lalu merasakan dunia ini takkan lebih berwarna seterang hari ini tanpa senyumnya.
lirih kau bertaya pada tuhan, sembari memamndang fotonya dengan mata indahnya, dengan senyumnya, yang seindah bintang malam ini.
gemerlap. teringat kau sedang jauh dengannya, dengan orang itu.
Maka Air mata itu kembali turun, bersama hujan yang juga ikut turun malam itu. mendung nya menutup gemerlap bintang. seakan menggambarkan kau yang mencintai seseorang yang sedang tak bisa kau lihat. Rindu dalam hatinya berkata lirih, bertanya pada kenyataan,
“apakah ia akan kembali”
1 note · View note
hanyapuisi · 4 years
Text
Tentang Kerinduan.
Semestinya kita tak perlu begitu ingin tahu mengapa ada begitu  banyak orang merasakan benda abstrak berupa kerinduan di dunia ini. sungguh sebenarnya tak perlu mencari tahu, karena suatu hari nanti, mungkin kau juga akan merasakannya, kawan. Ketika sehimpun cinta masuk dalam kehidupanmu yang benar benar pertama kali merasakannya, maka sungguh, berada jauh dengan orang yang dicinta akan membuatmu merasakan apa itu rindu, apa maksud dari yang dikatakan orang bahwa rindu itu berat. kau akan mengerti, betapa kau akan terdiam ketika baru saja bangun tidur yang di dalamnya terdapat mimppi bersama dia yang kau rindu, sambil terkantuk kau mengutuki dirimu sendiri, mengapa harus bangun? mimpimu tadi seakan terlalu indah untuk di”bangunkan”. 
kau terdiam setelahnya, memandang dinding kamarmu. tak ada orang yang mengerti bahwa dalam pikiranmu, terdapat gambar wajah orang yang kau cinta di dinding polos itu, sedang tersenyum. tanpa kau sadari matamu basah. pipimu dialiri air mata kerinduan. hatimu terasa sesak. belum lagi memikirkan bagaimana setelahnya jika setiap harinya akan terjadi hal seperti ini, padahal ia yang kau cintai masih belum mengerti tentang perasaan mu juga. belum lagi kemungkinan - kemungkinan yang selalu mendatangi pikiranmu, bahwa ia takkan kembali. bahwa ia tak pernah menganggap kau ada di dunia ini. 
merindukan seseorang itu berat. tapi merindukan seseorang berarti kau sedang mencintainya. dan percayalah tak semua orang bisa merasakan bagaimana rasanya mencintai. Sungguh tak ada yang salah dari Rindu, Kawan. karena terkadang itulah bukti dari perasaan mu selama ini.
1 note · View note
hanyapuisi · 4 years
Text
Sebelum Dimulai.
"masih ada" pikirku merasakan desir kala melihat fotonya di album wisuda kala itu.
Entahlah, mungkin saja desir ini sebuah pertanda, apa yang pernah terjadi dalam hati dahulu belum juga hilang jejaknya. Masa lalu itu tak pernah terasa masih bertahan sejak berbulan bulan yang lalu.
Tapi entahlah, foto itu, yang tak tampak antara tersenyum atau tidak, menjadi sebab mengapa desir itu kembali hadir seperti dahulu.
Masih ingat, ia adalah perasaan yang tak pernah terasa jika tanpanya. Atau lebih tepatnya, aku hanya merasakan eksistensi perasaan itu hanya ketika orang itu ada.
Senyummu tak tampak, tapi bayangannya selalu ada mengisi relung kosong di hati, pada setiap hadirmu.
Aku berpikir, seharusnya kisah ini sudah berakhir bahkan sebelum ada.
Hatimu takkan pernah menjadi milikku. Aku yakin begitu.
Dan memang benar, tak ada yang murni dari suatu persahabatan antara laki dan perempuan. Selalu saja salah satunya-atau bahkan keduanya, memiliki perasaan.
Dalam kisah ini, aku memendam perasaan padamu, dan kau takkan menganggapku lebih dari seorang teman.
Sungguh, kisah kita memang seharusnya berakhir, bahkan sebelum dimulai.
1 note · View note
hanyapuisi · 4 years
Text
Sepion.
Teruslah Berjuang, Entah Semenyakitkan apa, Entah se lelah apa. kau memang perlu yakin bahwa dia yang telah menjadi impianmu akan membuka hatinya padamu.
Tapi, Kau juga perlu mengerti Bahwa Harapan yang hingga kini tak kunjung selaras dengan kenytaan, Bisa saja suatu waktu sebabkan luka menganga di hati mu. 
Silahkan, Teruslah Berjuang, aku mengerti keyakinan tak goyah sesenti pan dalam hatimu bahwa suatu hari nanti ia melihatmu, tersenyum. dan memandang mu tak lagi seperti biasa.
Namun lagi, Berusahalan untuk mengerti bahwa ada, sungguh ada, yang jika melihatmu tertawa, tersenyum, senang, maka ia akan turut merasakannya, pun sebaliknya, ia akan sedih melihatmu sedih. kau tak pernah tahu, kawan. sungguh ia memendam harapan begitu besar. tapi sayang sekali kau menganggapnya tiada, persis seperti dia yang menjadi impianmu menganggapmu hilang dari dunia ini. 
Kawan, aku tak memintamu berpindah hati, Sebaiknya kau sesekali melihat kebelakang. selebar lebar nya kaca depan kau juga harus sesekali melihat kaca spion. Lihatlah kebelakang. orang yang drengan lelah memperjuangkanmu, dengan sakit yang ia tahan sebab kau anggap angin semata olehmu.
sebelum terlambat, kawan. pikirkann itu.
4 notes · View notes
hanyapuisi · 4 years
Text
Hilang Dan Sesal.
Ada Rasa Kehilangan.
Ketika yang selalu ada, Kini Tak lagi tampak hadirnya.
Ada Rasa Penyesalan.
Ketika Yang telah percaya, Kini Kecewa. Dan Pergi tanpa Perantara.
Kehilangan Dan Penyesalan.
Terbitkan Air Mata Dalam Keheningan.
Pada Malam Kelam Dan Ratapan Rembulan.
2 notes · View notes
hanyapuisi · 4 years
Text
Ketika hujan menjadi saat dimana air mata bersembunyi.
Aku
1 note · View note
hanyapuisi · 5 years
Quote
Aku Ingin Pulang Kepada Rumah Yang Telah Kau Anggap Tempat Singgah
Ingin
1 note · View note
hanyapuisi · 5 years
Text
Secarik Pertanyaan.
Apakah Ia, Yang Baru saja Datang Dan Telah Menebar Benih Rasa, Kelak Akan Pergi Seperti Yang Dahulu?
Pertanyaan Sederhana ini, Ternyata Terus terpikir Hingga Istirahat pun Terganggu.
Bagaimana Tidak? Semua Rasa Yang pernah Datang di Hati, Telah Pergi Dari Tempat Yang Pernah Dianggap Rumah,
Seakan Baru saja menyadari bahwa aku hanyalah tempat singgah.
Bahkan Dulu, Orang yang kucintai Sepenuh Hati, Melupakanku Hanya Dengan Sejenak.
Meninggalkan aku yang Terdiam, Memandang Hati Sendiri Yang telah disakiti sekian kali,
Kalbu Itu Sendu. Surya-nya Telah Pergi Seiring Dia Tak Lagi Menghampiri.
Menyesal, Telah Berharap Sekian Besar. Dan Harus Menghadap Kenyataan Begitu Pahit
Untuk yang Baru Saja datang. Mungkin Secarik Pesan ini tak kan kau baca.
Sungguh Aku Berharap untuk Kesekian Kalinya, Kuharap Kau Tak Hanya Bertandang. Lalu Kembali Menarik Jangkar.
Pergi Menjauh Dari garis Pantai Kalbu.
Kuharap Kau Menetap, Bersama Aksara Rasa Yang Telah Rekat.
Rasa Yang Beribu,
Telah Bertemu.
Diujung Rambu.
Berharap Tak Lagi Sendu
Dan Tak Berpisah Diantara Biru.
 Sementara yang Pergi.
Jangan Kembali.
Dan Merusak Jahitan Yang Telah Lelah Ditutupi.
4 notes · View notes
hanyapuisi · 5 years
Text
Hatiku Rapuh Tanpamu, Hatimu Rapuh Tanpa nya
1 note · View note
hanyapuisi · 5 years
Text
Senyum ketika Matamu Sedang Hujan.
Aku.
1 note · View note
hanyapuisi · 5 years
Text
Catatan Kecil Tentang Merelakan.
Kita Semua Tahu, Bahwa Perasaan Tak Mudah Dibohongi. Kita Semua tahu, Berdusta Atas dasar perasaaan sama saja menyiksa Diri. 
Ketahuilah, Bahwa Kata - Kata tentang cinta tak semudah realisasi nya.  Ketika kau benar benar terpuruk akan betapa berat rasa sakit yang terus menimpa dirimu, dia yang telah pergi tak turut lepas dari hati. 
Orang berkata, Belajarlah merelakan. percayalah Bahwa merelakan lebih melegakan dibanding memilih untuk melupakan.
Mungkin Itu memang Benar. Melupakan sega kenangan yag pernah dilalui bersama , melupakan sega canda tawa yang pernah dirasakan bersama. Itu semua Tidak Mudah. Karena Lagi, Dia Yang Pergi Bekasnya tak Pernah Turut Pergi Dari Hati. Dan Bahkan Semakin Menyakiti .
Tapi Kau Juga Perku Tahu. Merelakan Juga Tak Semudah Itu. Perlu tahu bahwa merelakan itu mudah ketika kau telah membenci nya, membenci ia yang telah pergi, Mengerti bahwa masih ada banyak lagi yang lebih bisa mengerti tentang diri sendiri. Tapi Merelakan itu Akan berat ketika kau begitu sayang dengan nya, Orang yang selama ini Menjadi Salah satu yang terpenting dalam hidupmu.
Merelakan Dan Mempertahankan,Keduanya butuh perjuangan. 
Merelakan Dia pergi. Merelakan Kenangan - kenangan, Canda Tawa Bersamanya Pergi Seiring Waktu Yang Telah Menjadi Lalu.
Ia yang Pergi tak layak Berada pada Pikiran.
Maka Relakanlah, apa yang seharusnya direlakan.
Merelakan untuk Mendapatkan.
4 notes · View notes
hanyapuisi · 5 years
Quote
Berharap Tak merasa Kehilangan, Agar diingat bahwa aku yang memintanya Pergi
Kehilangan
6 notes · View notes
hanyapuisi · 5 years
Quote
Karena dirimu yang Pergi, Kumohon, Ajari aku Cara Merelakan Tanpa Membenci
Rasa.
1 note · View note
hanyapuisi · 5 years
Text
Jurang Yang Salah.
Hai.
Aku Rindu. Pada Kau yang mendorong diri ini jatuh pada jurang perasaan.
Jurang itu membuatku  mengharap.
Padamu.
Tapi selalu saja. Kenyataan membakar semuanya.
.
Aku telah Jatuh. Di jurang yang salah.
1 note · View note
hanyapuisi · 5 years
Text
Jauh
Kau jauh. ya, Kau jauh. 
Kala itu, kita tak sengaja saling pandang. sama sekali tak sengaja. lambat laun pandangan itu menyemai rasa tersembunyi dalam lubuk hati, Hingga ku tahu, rasa ku dan rasa mu saling bertemu, lewat pesan singkat itu.
Angin Berlalu , berpisah dengan segala air mata dan pilu
Kali ini. Kau Jauh, Meski Kita Tak Pernah Dekat.
Kasih Ini Menjadi Kisah.
Tentang Rasa Yang Bertemu,
Dan Nyata Yang Berpisah.
1 note · View note
hanyapuisi · 5 years
Quote
Mungkin, Kenyataan Memang Melarang kita bersama
H.F
1 note · View note
hanyapuisi · 5 years
Text
fromheart
Tertutup Awan Temaram Malam. Hingga Hilang Di Nafas Pagi Diantara Remang Surya. Sepi Merebak Jiwa.
Tak Kicau Tak Biasa. Senyap Menelisik Asa. Bulan ganti Hari. Tak Juga Temu Hari Dirindu. Bertemu Dirimu.
Hai. Kau Jauh Terlalu Jauh. Hanya Sekadar Disapa.
Ku cinta Hanya Ampas Saja. Ku Cinta Mengecap Pisahnya Saja.
1 note · View note