Tumgik
#Ar-Ra'd 28
islamiyatsb · 11 months
Text
Tumblr media
ألا بذكر الله تطمئن القلوب - الرعد ٢٨
7 notes · View notes
deenemaan · 6 days
Text
Surely in the remembrance of Allah do hearts find comfort.
Surah Ar Ra'd Ayat 28
20 notes · View notes
akhtarjr · 2 years
Text
Surely in the remembrance of Allah hearts do find comfort.
~Surah Ar-Ra'd v.28
Establish prayer for my remembrance.
~Surah Taha v.14
Whoever turns away from my Remembrance will certainly have a miserable life.
~Surah Taha v.124
124 notes · View notes
writerfarzanatutul · 2 months
Text
Islamic short story 3
Mubin slumped in his chair, the weight of the online therapy session pressing down on him. "People just... they keep hurting me," he rasped, his voice thick with unshed tears. "My whole life has been one misery after another. Now I can't help but feel like this is it, this is how my story ends." He slammed his fist on the desk, a flicker of anger sparking through the despair. "Is this true, Doc? Am I doomed to this never-ending unhappiness? Won't I ever get my happy ending?"
The therapist's calm voice, meant to be soothing, grated on Mubin's raw nerves. "Focus on the present, Mubin," he said gently. "Happiness may come, or it may not. We can only control our now." It was a diplomatic answer, but it offered Mubin no comfort. He ended the call with a hollow click, the black screen mirroring the emptiness he felt inside.
He sat there for a while, lost in the silence, until a sudden urge pulled him towards the balcony. Rain lashed against the windows, a melancholic rhythm that echoed the storm raging within him. Tears blurred his vision as he watched the world turn grey, mirroring the bleakness in his heart. A sigh escaped his lips, heavy with resignation.
Back inside, his fingers drifted towards his phone on autopilot. Scrolling through his Facebook feed, a single post jumped out, arresting his gaze: "There are no sad endings for those who trust in Allah." The words struck him with the force of a revelation. A sob escaped his throat, raw and uncontrolled. But amidst the tears, a flicker of warmth ignited within him. Was it really that simple? Could the answer he'd been desperately searching for all this time be summed up in a single sentence?
A hesitant smile tugged at the corner of his lips. He wiped away his tears, a newfound determination replacing the despair. He rose and walked towards the washroom, his steps lighter than before. As he began his wudu, the Quranic verse echoed in his mind: "Verily, in the remembrance of Allah do hearts find rest," (Surah Ar-Ra'd, 13:28). Perhaps, just perhaps, there was hope after all.
2 notes · View notes
viviaramie · 2 years
Text
Yang sempit mungkin hati milikku, sehingga kadang-kadang terasa sesak, lalu aku mencoba mencari obatnya di luar diriku, tapi ternyata penawarnya ada di dalam diriku sendiri; berdzikir.
".....Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd : 28)
24 notes · View notes
fawwazn · 1 year
Text
Shalatlah Seperti Merokok
Ke trigger sama judul ? Ya begitulah copywriter sensasional.
Oke, saya menuliskan tulisan ini pada saat bulan Ramadhan dan berawal dari keresahan ketika Shalat Tarawih di suatu daerah yang imamnya macam Eminem, bahkan terkadang gua gatau dengan jelas apa yang dia baca. Ni shalat apa squat ?  Bukannya dapat ketenangan malah keringetan.
Macam so fear metro mini, kejar setoran ugal-ugalan, high RPM (rakaat per minute)
Bicara tentang ketenangan, gue pernah nonton vidio yang beberapa waktu lalu sempet viral, vidionya Ade Rai. Iya, di vidio tersebut Ade Rai menjelaskan tentang pernapasan yang membuat tubuh menjadi tenang atau rileks. Nahh, rileks respon itu terjadi ketika kita melakukan pernapasan perut dan otomatis terjadi ketika kita merokok (katanya). Jadi kenapa merokok itu merilekskan pikiran (ceunah). 
Beralih ke vidio berikutnya dari Ust. Adi Hidayat. Dari yang gue tangkep sebagai manusia b aja.. Untuk mendapatkan suatu ketenangan itu ialah perbanyak Dzikrullah (mengingat Allah). Caranya ?
Di vidio tersebut ada beberapa cara: 1. Dengan melafadzkan dan meyakini kalimat thayyibah; 2. Membaca Quran (termasuk mengamalkannya) dan membaca arti/maknanya, serta membacalah seolah-olah itu diturunkan untuk engkau/kita sebagai pembacanya; 3. Shalat, nikmati setiap gerakannya. Terutama dalam sujud.
Saya mau fokus di Shalat dan nikmati setiap gerakannya. Sebenernya ketika saya mau mengambil refrensi lain, ini akan sangat banyak dan panjang untuk saya kutip. Karena banyak sekali ilmu tentang shalat, khusyuk dalam shalat, hingga bagaimana menikmati shalat.
Ringkas saja, sebagaimana judulnya. Shalat lah seperti sedang merokok, artinya lakukanlah gerakan shalat dengan pernapasan yang membuat tubuh ini menjadi rileks. Bernapaslah hingga tubuh ini merespon dengan rileks. Tenang, santai, tidak perlu tergesa-gesa. Menikmati setiap gerakannya, tarik napas-tahan-buang pada setiap perpindahan gerakan shalat (tumaninah) lalu dilanjutkan dengan membaca bacaan pada gerakan shalat tersebut.
Ini akan terasa sulit, saya pun begitu. Apalagi ketika sedang banyak-banyaknya aktivitas. Nahh kunci agar tidak tergesa-gesa ialah memberikan waktu/space. Bisa dengan shalat on time, sebelum melakukannya kita berkomitmen untuk fokus, dsb. Jujur gua pun masih proses dan selalu berproses untuk tenang.
Dari ketenangan itu gue belajar, bahwa ternyata orang yang shalatnya lama itu, bisa jadi ia sedang menikmati pertemuan/komunikasi hamba dengan Rabbnya.
Mungkin sedikit saya kutipkan beberapa ayat Al-Quran
"Jangan engkau (Nabi Muhammad) gerakkan lidahmu (untuk membaca Al-Qur’an) karena hendak tergesa-gesa (menguasai)-nya." (Al-Qiyamah 16)
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram." (Ar-Ra'd 28)
Dalam riwayat Ahmad “Dia shalat lalu mematuk-matuk seperti ayam (tergesa-gesa dalam shalatnya tidak thuma’ninah), ia tidak mengingat Allah melainkan sedikit.”
Dari pada ciggarettes after salat, mending shalat sambil udud (dalam arti tidak sebenarnya hhe)
Semoga tulisan ini bukan untuk memojokkan seseorang atau suatu golongan, karena ini murni keresahan saya sebagai seorang hamba yang sangat mungkin melakukan kesalahan dan berdosa, wallahu a'lam bishawab. Semoga tulisan yang ringkas ini dapat menjadi pemberat amalan :)
7 notes · View notes
aysfi3 · 8 months
Text
275/365. 2023
PERCAYALAH,
Mereka yang tiba- tiba terbangun tengah malam itu bukan suatu hal yang disengaja 🥀 Itu merupakan ketidaksengajaan isi hatinya yang menyimpan banyak episode, yang kemudian membuat penuh isi kepala 🥲 disitulah kenapa orang- orang menyebutnya overthinking 🫂 Yang tiba- tiba pikirannya menjalur kebanyak hal, yang tiba- tiba nangis di tengah malam, yang tiba- tiba ketiduran dan kembali tersenyum paginya 🌞. Disinilah kenapa pentingnya
Sabar, Ikhlas, Tawakal...
Meskipun ada 1000 orang yang menyemangati mu jika bukan Allah yang membuat mu kokoh, mungkin kamu sudah tidak bisa membedakan mana suara bayangan dan suara asli 🗣.
(QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 28)
اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَ لَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ 
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
2 notes · View notes
anyyatul · 10 months
Text
Learning to Maintain That Calm
﴿الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَئنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَئنُّ الْقُلُوْبُ ﴾
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (Ar-Ra'd/13:28)
Ditengah tuntutan mahasiswa tingkat akhir yang belum juga berada di titik aman, terkadang aku iri dengan orang-orang yang memiliki tempat berpulang ketika kekhawatiran dan ketakutan mulai menggerogoti perasaannya. Mereka seolah punya tempat untuk meringkuk berlindung dari keramaian dunia, mereka memiliki tangan-tangan yang sigap menghapus air mata mereka atau ikut tertawa bahagia dengan keberhasilan mereka, orang spesial yang memberikan ketenangan saat hari-hari mereka melelahkan. Terkadang aku juga iri dengan orang yang bisa dengan mudahnya menemukan ketenangan yang mereka cari, dengan berkeliling ke tempat-tempat menarik, mampir ke tempat makan favorit, memakan kue kesukaan, membeli barang yang diinginkan. Menimbulkan kebahagiaan dan senyuman yang menghiasi wajah mereka sepanjang hari.
Awalnya begitu, namun akhirnya aku menyadari, bahwa aku melupakan hakikat ketenangan hati yang sebenarnya. Terlalu sibuk mencari-carinya kemana-mana, menjadikan orang lain sebagai acuan hidup; hidup mereka seperti ini, aku juga harus begitu, lalu mengesampingkan hal yang begitu penting, melupakan suatu hal yang sudah begitu jelas, bahwa "…hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram."
Ditengah tuntutan mahasiswa tingkat akhir yang belum juga berada di titik aman, aku kerap melupakan suatu hal, bahwa aku memiliki rumah yang dengan begitu lapang menerimaku, yang tidak pernah memandang apa, tidak peduli kenapa, yang selalu menerima semua kurangku. Abah dan Mama menjadi alasan terbesarku untuk selalu bertahan dan membuatku terus tumbuh menjadi sebaik-baiknya manusia, tanpa harus menjadi orang lain, yang selalu menenangkan sekaligus menentramkan perasaan. Terkadang aku juga lupa bahwa ada malam-malam panjang yang sudah Allah sediakan, tempat terbaik mencari sumber ketenangan, bercerita, berkeluh kesah, meminta, pun memohon pertolongan. Ada sepertiga malam dan sujud-sujud panjang yang kerap kulewatkan. Ada Al-Quran yang jelas-jelas menjadi Syifa (Penyembuh) bagi semua keresahan hati dan pikiran.
Pada akhirnya, aku menyadari bahwa jika kita selalu melibatkan Allah dalam setiap keadaan dan pilihan dalam hidup, maka begitulah kebahagiaan dan ketenangan akan selalu hadir juga dalam keseharian kita.
2 notes · View notes
catatanfulanaah · 10 months
Text
BersamaNya aku menemukan kedamaian
letak kedamaian itu ada pada Allaah bukan pada yang lain
Tidak ada manusia yang lolos dari ujian hidup, semua pasti memiliki fase kehidupan masing-masing, semua memiliki ujiannya masing-masing berat dan ringan semua pasti melewatinya, entah itu permasalahan rumah tangga, pertemanan, ekonomi, keluarga dan lain sebagainya
Lantas, bagaimana kita menemukan solusinya? Bagaimana kita harus bertindak? Bagaimana kita harus menyikapinya? Dan bagaimana kita harus menyelesaikannya?
Hal yang pertama kita lakukan yaitu kembali kepada Allaah, kenapa? karena semua yang terjadi itu tidak lain mungkin dikarenakan dosa-dosa kita sendiri, mungkin kita sedang jauh dari Allaah atau dari ibadah, jauh dalam berdoa, jauh meminta pertolongan kepadaNya, dan jauh dari mengingatNya. Kemudian Allaah uji kita dengan berbagai masalah yang mungkin kita tidak bisa selesaikan tanpa pertolonganNya
Dan saat seperti itu maka tidak ada lagi hal yang bisa kita lakukan selain mengadu kepadaNya, meminta pertolongan agar dikuatkan, minta kemudahan kepadaNya agar semua urusan berjalan dengan baik, meminta ampun atas kelalaian kita dalam mengingatNya dan ini akan menjadi moment yang paling berkesan dan yang paling indah dalam hidup yaitu moment disaat kamu menghabiskan waktu bersamaNya, moment dimana hanya ada kamu dan Dia, hanya berdua. Moment pengaduan seorang hamba kepada Rabb-nya
Saat bersamanya kamu akan selalu merasakan kedamaian yang tidak pernah kamu temukan dimanapun, hatimu akan selalu merasa tenang dan lega setelah kamu mengadukan seluruh masalah, kesedihan dan hal-hal yang membuatmu rapuh padaNya
Rasanya tidak ada obat yang benar-benar ampuh dalam mengobati luka dalam selain bersimpuh dihadapaNya 🥀
Memahami makna kedamaian dan ketenangan yang sebenarnya
Kita mungkin terlalu sering mengadukan kesedihan diri kepada manusia dan sosial media sementara itu tidak mengurangi beban yang ada dipundak kita sedikitpun atau bahkan membuat beban itu semakin bertambah berat? Padahal yang kita butuhkan bukanlah manusia ataupun sosial media kita hanya butuh Allaah. Ya, hanya Allaah
Tidakkah kalian lupa dengan firman Allaah dalam surah Ar-Ra'd ayat 28 bahwa Allaah pernah berfirman ;
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
“yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram” (Q.S Ar Ra'd : 28)
Disini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa tidak ada sesuatu hal pun yang dapat menenangkan hati kita, mendamaikan jiwa kita disaat kita ada masalah selain dengan mengingat Allaah disetiap langkah kita bahkan disaat kita memiliki banyak masalah, tidak ada yang dapat membuat hati dan jiwa kita damai selain Allaah dan hanya Allaah
Kemudian Allaah juga berfirman dalam surah Yusuf ayat 86 ;
قَالَ إِنَّمَآ أَشْكُوا۟ بَثِّى وَحُزْنِىٓ إِلَى ٱللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ ٱللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
"Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya".
Sungguh ku katakan tidak ada seseorang pun yang mengerti kondisimu saat itu, bahkan tidak ada peduli dengan kerapuhan mu kemanapun kamu melangkah dan pada siapapun kamu singgah, tidak akan pernah kau menemukan penyelesaiannya selain kembali kepada Allaah
_________________________
Dan disaat kita menjadikan Allaah sandaran untuk kita tetap bertahan, untuk kita tetap kuat dan untuk kita tetap semangat dalam menjalani hidup maka secara tidak langsung kita telah menyelamatkan diri kita sendiri dari hal-hal yang mungkin bisa saja menghancurkan keimanan kita kepada Allaah, kita telah menemukan obat penenang hati dan hanya Allaah yang memilikinya
Tentang penulis :
Penulis : catatanfulanaah
Kota : Sampit, Kalimantan tengah
Pesan dari penulis : tidak banyak hal yang akan ku sampaikan pada kalian, aku hanya berharap semoga tulisan ini dapat membantu kalian lebih dekat kepada Allaah (bii idznillah), aku hanya ingin kamu mengerti dan sadar bahwa bukan hanya kamu orang yang diuji didunia ini namun semua orang juga pernah mengalaminya hanya saja mungkin mereka memilih diam tidak menceritakannya pada siapapun selain kepada Allaah
Aku berharap semoga Allaah menguatkanmu dalam menghadapi setiap fase demi fase kehidupan dunia ini, percayalah tidak ada manusia yang baik-baik saja didunia ini semua sedang berjuang melewati ujiannya masing-masing dan kamu, aku, mereka, kita semua sama sedang berada dalam ujiannya masing-masing:)🥀
Salam manis dariku : catatanfulanaah 🌷🪻🪷🕊️
- Sampit, 28 Juni 2023
4 notes · View notes
itsjournalfi · 1 year
Text
Kita tak perlu tempat bagus untuk merasakan kenyamanan, kedamaian
Kita tak perlu harta sampai kaya untuk mendapatkan kebahagiaan
Kita tak perlu makanan yang banyak dan enak untuk merasakan kenikmatan
Itu mungkin yang dirasakan jika telah merasakan kehilangan
Ternyata .. yang kita perlukan hanya keluarga yang akur, damai, meski sederhana tapi memberikan kebahagiaan
Syukuri yang utuh, syukuri jika telah retak
Percaya kehendak-Nya tidak pernah meleset dari petikan 'hikmah'
Masih di bumi kan? Kebahagiaan dan sedih, makanan manusia sehari-hari. Kalau udah tau tujuan dan percaya apa maunya Allah, kalau udah pakai kacamata Allah atas segala peristiwa, -hati bisa terkendalikan deh.
Pokoknya, kalau inget Allah, -ketika merasa sedang sendiri, merasa kecewa, merasa sulit, merasa marah, -hati ini bisa terobati😭
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ (QS. Ar-Ra'd Ayat 28)
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (QS. Al-Insyirah ayat 6)
لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا (QS. At-Taubah ayat 40)
Self healing with Quran❤🍂
Lalu .. kalau lagi bahagia ... jangan lupa inget Allah jugaaa❤
2 notes · View notes
islamiyatsb · 1 year
Text
الذين آمنوا وتطمئن قلوبهم بذكر الله ألا بذكر الله تطمئن القلوب - الرعد ٢٨ - الشيخ علي الحذيفي - صلاة العشاء - الحرم النبوي - ٩ شعبان ١٤٤٤
5 notes · View notes
iniuntukesok · 1 year
Text
Tiap sholat rasanya kayak bener-bener ketemu Zat yang paling siap buat meluk tanpa aku harus bilang apa-apa. Ambyar di kala sepi dan hanya pada-Nya emang paling top!
اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَ لَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ ۗ 
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
(QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 28)
Aku semakin kuat karena Engkau Yang Maha Kuat selalu menguatkan ya Allah...
3 notes · View notes
sedangperbaikan · 1 year
Text
Kata yang tak bermakna; Tingkah yang tak memberi arti.
Jika sebuah keputusan mampu membelakangi segala memori yg mungkin menyakitkan, ingin ku labuhkam segala yakin dan kepercayaan hanya untuk_Nya. Dengan Tuhan, cerita tak pernah tampak dusta.
Esok, ada kalanya segala posisi akan tergantikan. Posisimu dalam kehidupan, posisimu dalam status sosial, posisimu dalam hati seseorang, dan lain lain. Jadi, memang Allah yg telah membolak balikkan hati seseorang. Tapi, Ia tak pernah salah dalam menempatkan posisi terbaik kita dimana, mengapa dan akan bagaimana. Sudah sepatutnya, kita sebagai hamba hanya patuh dan percaya bahwa angin akan selalu mengarahkan dedaunan untuk sampai pada rotasi kepunahan atau pertumbuhan.
.
.
Jika nanti semuanya tampak menyakitkan dan membuat seseorang rapuh, semoga kecewanya hilang dengan alasan yg berlandas. Semoga ikhlasnya tumbuh dengan memahami arti ketetapan. Semoga segala hal baik yg akan/ sedang dipertemukan menjadi pelipur segala kekhawatiran yg sempat singgah.
.
.
Tidak ada yg bisa kita percayai sepenuhnya dari dunia dan kehidupan. Segalanya fana, dan mereka hanya ingin engkau mencicipi how the true life is :)
QS. Ar-ra'd : 28
2 notes · View notes
daniaimasia · 1 year
Text
Know yourself first.
Kita bertemu lagi, di sepertiga malam. Menanyakan kabar sepertinya sudah menjadi pertanyaan yang lazim ya. Kabarku baik-baik saja. Beberapa hari yang lalu, aku mendapatkan perasaan yang luar biasa. Sedetik pun aku tak mau jauh darinya.
Pertanyaannya adalah; bagaimana bisa hati manusia berubah-rubah sedemikian rupa? Kadang, bisa sangat tidak perduli padanya kadang pula bisa mendewa-dewakannya. Biasa disebut mood swing.
Dikutip dari REPUBLIKA.CO.ID katanya;
Hati yang tenteram, yakni lantaran orang itu beriman dan selalu mengingat Allah SWT. "Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram" (QS ar-Ra'd: 28)
Ada pula hati yang bersih karena seseorang selalu beribadah dengan niat tulus mencari ridha Allah (QS asy-Syu'ara':89)
Selain itu, ada hati yang gelap dan jelek disebabkan keengganan menerima kebenaran Ilahi. Hati ini diilustrasikan seperti kerasnya batu, bahkan lebih keras dari batu (QS al-Bbaqarah:74). Demikian pula, hati yang takabur karena menolak keesaan Allah (QS an-Nahl:22).
Bersyukur bisa merasakan hati yang tentram & bersih. Semoga aku bisa menjaganya disetiap hariku bersamanya.
6 notes · View notes
tahajjud-thoughts · 2 years
Text
Remembrance — ذكر 
—Serenity of the heart is a promise, if the mind remains in constant Dhikr. 
“Those who have believed & whose hearts are assured by the remembrance of Allah . Unquestionably, by the remembrance of Allah hearts are assured."
Ar-Ra'd—28
2 notes · View notes
alfxrmdhn · 2 days
Text
Apa kabar?
Pertanyaan singkat kepada perasaan yang pernah singgah di hati tapi dengan mudahnya melepas ia pergi.
Maka itulah iman. Baru kemarin bulan Ramadhan merasakan nikmat beribadah, perubahan diri ke arah yang lebih baik, dan berusaha konsisten terhadap semua amal ibadah, namun sekarang pertanyaan itu muncul atau bahkan tidak sama sekali?
Banyak bersantai. 2 kata yang mendeskripsikan diri ini setelah berlalu-nya olimpiade orang-orang bertakwa itu. Teringat perkataan Ustadz Ahmad Kamal hafizhahullah di kajian malam terakhir bulan Ramadhan, “sungguh ketenangan akan didapatkan ketika berletih-letih dalam beribadah, termasuk membaca dan mendengarkan kalam-Nya dan ini adalah dzikir terbaik.”
Oang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. Ar-Ra'd: 28)
Ada kutipan yang mengatakan, “jika rasa cinta pada Allah itu lemah di hati, maka anggota badan pun tak semangat untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah”.
Ada lagi pepatah arab mengatakan, “siapa yang mencintai sesuatu maka ia akan banyak menyebutnya”.
Korelasinya, dimulai dari hati. Jika hati tidak terpaut ke Allah maka lisan sebagai anggota tubuh yang paling ringan untuk digerakkan akan menjadi berat apalagi anggota tubuh yang lain. Bahkan bisa aja pertanyaan “apa kabar?” tak terucap menanyakan iman dalam hati karena memang tidak cinta kepada-Nya.
Sederhananya, jika kita menanyakan kabar orang tua pastilah tenang saat mendengar kabar mereka baik-baik saja. Begitu pula dengan keimanan. Pastilah kita tenang jika keimanan masih terjaga apapun ujiannya dan dalam waktu apapun pun. Lalu jika kita tidak menanyakan kabar kepada keimanan kita apakah kita sudah bisa tenang atau memang sudah tidak cinta?
Jika semangat beribadahnya hanya di bulan Ramadhan, berarti cinta kepada Allah cuma 1 bulan. Perlunya cuma sebulan aja, saat ada keperluan, dan di waktu-waktu tertentu saja. Seperti tabiat kebanyakan manusia. Kemuliaan Allah tak akan berkurang jika kita seperti itu, tapi yang rugi tak lain hanyalah diri sendiri. Kita yang butuh Allah, kita butuh ketenangan sepanjang waktu bukan insidental. Apakah kita berpura-pura bisa tenang dan tentram selain di bulan Ramadhan?
Lagi-lagi analoginya, jika kita cinta ke orang tua, pasangan, anak, siapa pun itu, pasti sering menanyakan kabar karena itu indikator dari kepedulian dan tidak melupakan mereka. Jika kita peduli dengan akhirat kita, maka pasti pertanyaan itu muncul sebagai bentuk muhasabah diri, setelah itu berusaha agar menjemput kembali iman yang tertinggal di bulan Ramadhan kemarin lalu bersemangat lagi.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik” (QS. Al-Hasyr: 18-19).
0 notes