Tumgik
#cukup
sepertibumi · 12 days
Text
Ternyata, di hati yang tepat segala kekuranganmu tak bermakna apapun. Mungkin bagi orang lain kamu hanya angin lewat. Namun bagi seseorang, kamu dunianya.
Dan itu cukup :)
— @sepertibumi
19 notes · View notes
esbatubulet · 10 days
Text
Aku masih percaya nanti akan ada waktunya kita dirayakan..
10 notes · View notes
viviaramie · 1 year
Text
Saat kita sudah merasa berkecukupan, maka kita akan mudah untuk berbagi. Maka, perihal selalu merasa cukup itu hal yang penting, itu akan mendorong kita untuk melakukan banyak hal untuk manusia lain.
29 notes · View notes
lirihwaktu · 1 year
Text
Tentang kehawatiran, bahwa suatu hari menyerah menjadi satu-satunya solusi yang dipilih, dan hidup bukan lagi suatu hal yang ingin diperjuangkan
19 notes · View notes
guratpena · 2 years
Text
takaran
mungkin semua telah dibagi sesuai takaran.
meski kadang sebagian tampak begitu sedikit hingga terasa perih dalam kekurangan.
mungkin semua telah dibagi sesuai takaran.
meski kadang sebagian tampak begitu banyak hingga terasa jemu dalam kelimpahan.
mungkin semua telah dibagi sesuai takaran.
meski kadang sebagian tampak cukup namun masih juga terasa kosong.
mungkin semua telah dibagi sesuai takaran.
lalu menyadari bahwa hidup tidak bisa diukur dengan takaran yang didefinisikan manusia.
23 notes · View notes
dialogkopi · 1 year
Text
Secangkir kopi sering kali memberi warna yang tak pernah bosan mengisi sepi ini. Sepi yang sering kali datang disaat ramai dan sering kali menghilang disaat sepi. Aku mengerti, sepi itu adalah bagian dari kehidupan ini. Datang dan pergi seperti angin, bahkan tak ada yang tau seberapa kuat ia datang seperti ombak yang menghantam karang.
Belajar dari seorang kakak, Persoalan sepi sering kali datang tanpa ada yang tau. Bahkan tak ada satupun yang bisa mengisi dikala sepi itu datang. Hanya kita yang bisa membangunkan kita dari sepi itu, belajar dan terus mencoba untuk mengisi diri ini
...
Sepi menjadi teman terbaik untuk membuat kita belajar memahami diri ini, Sepi itu perlu tapi kita juga harus mampu mengontrolnya. Kapan kita perlu sepi dan seberapa besar sepi yang kita inginkan.
Menjaga diri untuk tetap waras dari sepi adalah sesuatu yang tak mudah. Belajar dari sepi untuk terus merasa cukup untuk terus memperbaiki diri.
8 notes · View notes
meng-u-las · 9 months
Text
Bahagia Apa Adanya
Tumblr media
Photo by Nathan Dumlao on Unsplash
Belum lama ini harian Kompas mengangkat tema mengenai Kesehatan mental anak muda. Salah satu hal yang menjadi akar dari permasalahan mental, seringkali adalah hal klise berupa keinginan untuk Bahagia. Bahagia sendiri sebetulnya bisa sangat multi tafsir, tapi belakangan ini menjadi sangat sempit dan seakan tergeneralisir, asal terlihat sukses dengan barang-barang mahal di media sosial ataupun di lingkungan pertemanan maka kita akan “merasa” Bahagia, padahal kalaupun kita bisa mencapai atau mendapatkan barang atau posisi tersebut (dimana semua orang memuja-muja), sepertinya itupun hanya akan membuat diri kita terus menginginkan hal lain, hingga mungkin kita tidak pernah mencapai kebahagiaan itu sendiri, mengutip kata-kata dari Kepala Pusat Bimbingan dan Konsultasi Psikologi, Meiske Yunithree pada artikel Kompas 10 Juli 2023,
“Sifat dasar manusia itu serakah, sulit terpuaskan. Ketidakmampuan kita menerima yang ada pada diri dan tidak bisa merasa cukup dengan apa yang kita miliki adalah kunci ketidakbahagiaan.”
Berkaca dari hal tersebut, sebetulnya cara termudah untuk menjadi benar-benar bahagia adalah dengan mengurangi keinginan kita atau belajar untuk puas dengan apa yang kita miliki. Kalau kita hanya melihat kehidupan ini seputar dengan materi, kita pasti akan sangat kesulitan untuk mencapai yang Namanya kebahagian, karena akan selalu ada hal yang lebih baru, lebih canggih, lebih mahal dan orang-orang pun akan selalu ada yang lebih hebat, ganteng, cantik, kaya dan sebagainya, sehingga pada dasarnya kita harus belajar untuk melihat ke tempat yang lain.
Tanpa disadari, kita seringkali tidak menghargai orang disekitar kita atau bahasa gaulnya “Take for granted”, padahal memiliki sahabat yang baik, pasangan yang menghargai atau melengkapi kehidupan atau orang tua yang harmonis adalah suatu modal penting dalam hidup, jangan hanya karena keinginan sesaat dengan menjadi “Kaya” atau “Sukses”, kita merasa orang-orang disekitar kita tersebut hanya menjadi pelengkap, jikalau demikian tentu hingga tahap tertentu, orang-orang tersebut akan menjauh ataupun menghilang, karena dalam hubungan antar manusia, diperlukan usaha dari antara dua belah pihak, minimal ada waktu untuk berbicara dari hati ke hati dengan orang tersebut atau ada waktu yang bisa dihabiskan Bersama.
Dunia saat ini seperti mengajarkan kita untuk berlomba-lomba memiliki sesuatu yang mahal mewah ataupun keren, tapi kita sebetulnya lupa dalam lingkungan pergaulan yang sehat, sebetulnya bukan apa yang kita miliki atau penampilan kita yang dihargai oleh orang lain, melainkan diri kita seutuhnya tanpa ada embel-embel materi, pencapaian ataupun jabatan, mudah-nya kita bisa diri kita apa ada-nya, dan bayangkan anak kecil yang bermain, mereka tidak melihat siapa temannya dari latar belakang, mereka melihat temannya apa adanya dan bisa asik bermain sampai lupa waktu, dengan memiliki hubungan demikianlah kita bisa menjadi pribadi yang senantiasa Bahagia.
2 notes · View notes
nurulbeysha · 1 year
Text
Usai
Terkadang kita harus menyelesaikan sebuah cerita bukan karena tak mampu melanjutkan, namun keadaan yang memaksa untuk segera mengusaikan
5 notes · View notes
sedangperbaikan · 1 year
Text
Kata yang tak bermakna; Tingkah yang tak memberi arti.
Jika sebuah keputusan mampu membelakangi segala memori yg mungkin menyakitkan, ingin ku labuhkam segala yakin dan kepercayaan hanya untuk_Nya. Dengan Tuhan, cerita tak pernah tampak dusta.
Esok, ada kalanya segala posisi akan tergantikan. Posisimu dalam kehidupan, posisimu dalam status sosial, posisimu dalam hati seseorang, dan lain lain. Jadi, memang Allah yg telah membolak balikkan hati seseorang. Tapi, Ia tak pernah salah dalam menempatkan posisi terbaik kita dimana, mengapa dan akan bagaimana. Sudah sepatutnya, kita sebagai hamba hanya patuh dan percaya bahwa angin akan selalu mengarahkan dedaunan untuk sampai pada rotasi kepunahan atau pertumbuhan.
.
.
Jika nanti semuanya tampak menyakitkan dan membuat seseorang rapuh, semoga kecewanya hilang dengan alasan yg berlandas. Semoga ikhlasnya tumbuh dengan memahami arti ketetapan. Semoga segala hal baik yg akan/ sedang dipertemukan menjadi pelipur segala kekhawatiran yg sempat singgah.
.
.
Tidak ada yg bisa kita percayai sepenuhnya dari dunia dan kehidupan. Segalanya fana, dan mereka hanya ingin engkau mencicipi how the true life is :)
QS. Ar-ra'd : 28
2 notes · View notes
rismaisnayah · 2 years
Text
7 Kunci Manajemen Keuangan Kakak -Bukan seberapa banyak tapi bagaimana mengaturnya-
Nasihat ini hadir di tengah tengah perjalananku dan kakak dari ladang pulang ke rumah. Sepanjang perjalanan 6 KM itu, kakak memberiku nasihat perihal bagaimana seorang wanita mengatur keuangannya.
Bahasan ini berawal dari ungkapanku tentang ladang milik kakak yang tempatnya menyenangkan dan asri. "Itu hasil nabung mb selama ini" katanya. "Penghasilan mas memang ngga banyak, dan perkara warisan dari orang tuanya mas juga tidak pernah mempermasalahkan haknya. Masmu bukan type orang yang seneng sama harta. Dia punya kekurangan tapi kelebihannya juga banyak salah satunya ya perkara harta ini" imbuh kakakku.
Satu lagi nasihat selain masalah manajemen keuangan yaitu tentang melihat sisi kelebihan dari pasangan, tidak hanya terfokus pada satu atau dua bab kekurangannya saja. Kembali lagi ke manajemen keuangan. Aku bertanya kepada kakak "mb, gimana sih mb ngatur keuangan sebagai ibu rumah tangga ?" Aku sungguh sangat penasaran sekali karena banyak saudara yang mengatakan kalau kakaku adalah orang yang pandai mengeposkan (membagi alokasi) keuangan sesuai prioritas dan seberapapun yang dipegangnya selalu cukup.
Kata kakakku intinya bukan seberapa banyak, tetapi bagaimana kita mengaturnya. Kuncinya ada di beberapa hal berikut :
-------------------------------------------------------------
1. Merasa cukup dan bersyukur atas besaran rezeki berupa materi yang Allah berikan.
2. Tentukan besaran infaq wajib yang perlu dikeluarkan setiap dapat penghasilan dan keluarkan paling pertama (usahakan agar infaq ini bukan dari uang sisa setelah di poskan ke yang lain2)
3. Bayar zakat jika sudah sampai nishabnya
4. Bayarkan hutang jika punya hutang (dan bahasan ini akan panjang karena berkaitan dengan hutang yang bisa dicicil dan dibayar kontan sesuai dengan besaran hutang dan lamanya waktu pembayaran)
5. Tunaikan sedekah subuh setiap hari meskipun mampunya sedikit2, tetapi literally dilakukan setiap hari.
6. Jika menabung, lebih baik dalam bentuk emas ketimbang uang.
7. Tidak mudah berhutang terutama untuk hal hal yang sifatnya konsumtif
-------------------------------------------------------------
Sungguh terlihat tidak biasa bukan, sedekah, zakat, infaq. Tetapi ku katakan it's work, karena yang mengatur semua itu adalah Allah, Dzat yang Maha Memiliki apapun. Sehingga ketika kita berniaga denganNya dengan cara yang ma'ruf, maka Allah akan ganti akan dicukupkan segala urusan hambaNya. Tidak ada yang sulit bagiNya untuk urusan cukup mencukupkan.
7 hal di atas adalah sedikit saja bentuk ikhtiar yang sudah lama diterapkan oleh kakak dalam mengelola keuangan utamanya keuangan rumah tangga. Pernah suatu hari ketika mas sakit selama setahun lebih, sumber pendapatan kakak tidak menentu hingga selama kurang lebih setahun, uang bulanan kakak adalah 1.5 juta dengan kondisi baru melahirkan anak terakhir, anak kedua kenaikan kelas, anak pertama masuk pesantren dan kondisi suami sakit berat.
Kakak selalu bilang "jika bukan karena Allah, ngga mungkin uang segitu cukup untuk hidup mb dan keluarga selama sebulan". Fix tidak bisa berkata kata lagi bagaimana Allah mengatur segala urusan makhluk-Nya. Bab hutang kakak juga pernah menyampaikan bagaimana kita agar tidak mudah berhutang untuk apapun itu sebenarnya, selama kita masih bisa berusaha. Apalagi jika berhutangnya ke lembaga yang menerapkan adanya bunga. Barangkali memang terasa lapang di awal tetapi akan menyulitkan di akhirnya.
Poin yang kemudian paling memberi pelajaran lebih bagi saya adalah tentang qanaah (rela menerima dan merasa cukup) akan hasil yang telah diupayakannya. Kita akan terasa lapang tidak gelisah pun khawatir dengan seberapapun yang Allah beri jika kita memiliki jiwa yang qanaah. Karena sudah yakin saja, bahwa Allah tidak akan pernah menelantarkan hambaNya. Urusan rezeki adalah salah satu yang sudah Allah jamin, tetapi bukan berarti tidak kita iringi dengan ikhtiar.
Semoga menjadi nasihat bagi diri bahwa hidup ini tidak saja tentang mengejar uang lalu lupa segalanya. Dalam buku the 7 habits for highly effective people dijelaskan bahwa uang itu pelayan bukan tuan. Pelayan seharusnya, kita yang mengendalikan bukan pelayan yang justru mengendalikan kita. Bahwa pada prinsipnya bukan seberapa banyak tetapi bagaimana kita mengaturnya. Dan bukan seberapa mewahnya tetapi bagaimana kita mensyukurinya.
Wallahu'alam
7 notes · View notes
cukupmenyimak · 2 years
Text
Tentang Pulang dan Bertemu
Tumblr media
Bagian yang paling tidak menyenangkan dari pulang adalah ketika harus kembali pergi.
Pun, bagian yang paling tidak menyenangkan dari bertemu adalah ketika harus kembali berpisah.
12/09/2021 —45
10 notes · View notes
kalamzain · 2 years
Text
Afirmasi
Sebagai pemburu pengetahuan tentu saja kita pasti ingin sekali memahami pelajaran dengan mudah. Namun faktanya, sebagian di antara kita ada yang merasa sulit untuk memahaminya sehingga butuh waktu yang agak lama, ini sebagaimana yang saya rasakan.
Saya sebagai seorang santri yang bukanlah santri mukim (tinggal di asrama) tentu sedikit sekali waktu berduaan dengan kitab gundul. Ini membuat saya kurang mendalami cara membacanya.
Namun hari ini (Ahad, 23 Oktober 2022) saya dibuat sadar oleh apa yang di ungkapkan Dr. Muchlish Hanafi dalam sambutannya di acara "Tasyakuran Wisuda Tahfizh" yang diselenggarakan oleh Ma'had Darussunnah International for Hadis Sciences, ia mengutip ungkapan:
من حفظ المتون حاز الفنون
"Siapa yang menghafal matan (baca; kitab) ia akan memperoleh ilmunya"
Ungkapan ini secara spontan saya afirmasi karena membuat saya sadar bahwa saya bisa seperti sekarang karna dulu pernah mengamalkan ungkapan itu walaupun tanpa di sadari -baru disadari sekarang.
Sepertinya saya harus kembali seperti masa-masa itu, menghafal dan terus menghafal dimulai dengan mencukupi masa bucin ini.
Lantas, bisakah diri ini melanjutkan prestasi itu?
2 notes · View notes
aprilliouz · 12 days
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
suratcinta · 13 days
Text
Cinta yang cukup tak akan cakap membenci.
1 note · View note
vivisufi · 1 month
Text
Ada 2 biji di dalam gelas air
biji baik tenggelam
biji tak baik terangkat, siap untuk di buang tak mampu tumbuh
Biji baik bisa tumbuh di tanah subur, tak tumbuh di pasir
Tetapi, ini bukan sekedar keadaan biji
Biji baik berpotensi tumbuh tapi biji baik harus memilih tempat yang tepat untuk tumbuh
Sebaik-baiknya kualitas biji, dia tak akan mampu hidup dengan baik di tempat yang salah
Karena baik saja belum cukup
0 notes
ayyellowww · 2 months
Text
aku menyerah 🏳 :)
0 notes