Tumgik
#Pandangan Tentang Hidup
kurniawangunadi · 8 months
Text
33 Tahun dan mengapa belum menikah di usia ini?
Ini tentu bukan bercerita tentangku, tapi tentang pengamatan. Sebagai penulis, beberapa kali melakukan proses interview, ngobrol, bertukar pikiran, dan sebagainya. Dulu, pandangan seperti ini tidak banyak kutemukan karena dulu usiaku masih 24 tahun saat memulai karir. Sekarang, tahun ini telah beranjak 33 tahun, sebentar lagi anak pertama masuk SD. Dan beberapa kali juga, melalui istri, ditanya apa ada temanku yang bisa dikenalkan ke teman-temannya istri. Yang tahun ini, menjelang kepala tiga. Dari proses-proses yang risetku selama menulis dan apa yang terjadi, datanya tidak sesederhana itu. Kita berada di lingkungan yang baik, tidak serta merta membuat kita langsung ketemu pasangan hidup yang sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Dipadu padankan dengan obrolan bersama psikiater beberapa waktu terakhir. Ada beberapa pendapat subjektif yang bisa kuhadirkan dari seluruh kumpulan riset itu, nanti kalau kamu ada lainnya, boleh ditambahkan : 1. Kehidupan yang semakin materialistik, ukuran terhadap materi dan kesiapan materi menjadi parameter yang sangat menentukan dalam pernikahan. Dan ukuran ini membesar, seperti kepemilikan rumah, kendaraan, atau gaji dalam nominal tertentu, serta tuntutan hidup materialistik (apa-apa diukur dengan uang) ini berpengaruh pada pola pikir dan kesiapan orang untuk menikah. Memang, mempersiapkan finansial untuk menikah itu penting, tapi ketika semua keputusan berpusat pada uang - mendominasi pikiran. Itulah awal mula dari kondisi tersebut. Apakah kamu setakut itu pada masalah rezeki? Kondisi yang sangat mungkin berbeda dengan waktu orang tua kita dulu. 2. Kondisi mental dan emosional yang belum pulih. Percaya atau enggak, orang lain bisa merasakan apakah kita ini cukup stabil atau se-eror itu. Apalagi jika keeroran kita tervalidasi melalui asesmen. Kita perlu untuk mengakui dan menyadari kalau memang kita perlu meluangkan waktu untuk mengobati diri sendiri. Kalau pun butuh waktu beberapa tahun, ya itu bagian dari konsekuensi. Karena masuk ke dalam pernikahan memang memerlukan kondisi mental emosional yang cukup kuat. "Badai"nya sesuatu, dinamikanya sangat beragam, dan tantangan yang akan dihadapi sangat berbeda dengan saat kita masih single. Kita akan berkompromi dengan banyak sekali orang. Apalagi jika nanti kita memiliki anak. Mereka perlu orang tua yang sehat jiwa dan pikirannya. Agar jangan sampai, kalau saat kita memiliki trauma, ternyata tanpa sengaja menjadi penghambat bagi anak-anak kita. 3. Romantisasi keadaan. Belum menikah di usia tersebut sebenarnya itu bukan masalah, tidak ada panduan bahwa menikah itu harus usia 25-30. Tidak ada dosanya juga belum menikah di umur 30 lebih. Tapi, membiarkan diri meromantisasi keadaan sehingga dari sana kita merasa mendapatkan dukungan, validasi, pembenaran pendapat, dan apapun yang sebenarnya digunakan untuk menutupi kekhawatiran diri karena belum menikah. Alih-alih berusaha untuk membangun persepsi diri yang benar, pandangan hidup yang lebih luas, dengan demikian kita bisa memiliki value kita sendiri yang kuat, yang tidak goyah saat kita sendirian dikamar yang sepi, atau saat di tengah kumpulan keluarga.
4. Tidak siap dengan masalah. Kalau kata buku yang kubaca, menikah itu seperti memilih masalah yang akan kita jalani seumur hidup, jadi pilihlah masalah yang kamu mau menjalaninya. Tontonan berupa film, drama, dan romanitasi yang berseliweran di media sosial secara tak sengaja membangun kesadaran kita bahwa menikah itu pasti akan sebahagia itu. Ini juga berkaitan pada poin satu tadi salah satunya. Tidak siap dengan beragam masalah, harus beradaptasi dengan beragam kondisi, kompromi dengan pasangan, belum lagi hal-hal lainnya. Tidak setiap pernikahan itu selalu dimulai dengan sudah memiliki rumah, kadang harus ngontrak. Tidak dimulai dengan langsung ada mobil, harus kerja bertahun-tahun dulu. Belum lagi nanti kalau harus memilih sekolah anak yang disesuaikan sama budget keluarga. Belum lagi, bersosialisasi dengan masyarakat. Singgungan yang banyak itu akan menciptakan dinamika, salah satu dinamikanya adalah masalah-masalah tersebut. Belum lagi dinamika soal tinggal di mana, siapa yang akan ngejar karir duluan, dan berbagai pembagian peran dan tugas dalam keluarga. Apakah kamu siap menghadapi dan berkompromi dengan beragam masalah itu? Sesuatu yang memang sudah sepaket dengan pilihanmu untuk berkeluarga.
Apakah kamu bisa membayangkan? Empat dulu, ada banyak temuan lainnya dari hasil diskusiku selama ini. Pendapat di atas sangat subjektif, benar-salahnya tidak mutlak. Tapi semoga bisa menjadi pelajaran penting. Pelajaran yang membuat kita bisa memiliki perspektif yang lebih luas dalam mengamati sesuatu. Ada tambahan? (c)kurniawangunadi
609 notes · View notes
lanmaxtremesblog · 1 month
Text
Selera Seks Budak Orang Kampung
Sejak aku ditukarkan ke sekolah di sebuah kampong yang terletak di pedalaman semenanjung, hidup ku semakin berubah hari demi hari. Aku merupakan seorang guru matematik yang baru keluar dari maktab. Sememangnya aku adalah lelaki yang perwatakan menarik, sederhana dan mudah menghormati orang-orang kampong. Maka tidak hairanlah boleh dikatakan semua orang kampong cukup suka kepada ku.
Kampung yang terletak jauh dari bandar dan boleh dikatakan agak ceruk juga di tempati lebih kurang 100 keluarga. Kedudukan antara rumah adalah jauh dan dipisahkan oleh kebun getah. Manakala jalan penghubung hanyalah jalan tar kecil yang hanya muat-muat untuk sebuah kenderaan sahaja. Manakala sekolah tempat aku mengajar pula menjadi tempat pelajar-pelajar dari kampung ini dan juga lagi dua buah kampung bersebelahan menuntut ilmu. Begitulah sedikit penerangan tentang kampung yang ku diami sekarang.
Aku tinggal di sebuah rumah kampung yang disewakan oleh salah seorang penduduk kampung yang berhijrah ke Bandar. Kuarters guru-guru tidak dapat menampung lagi jumlah guru-guru kerana projek pembinaan kuarters yang lebih besar masih dalam pembinaan. Walau pun rumah yang aku sewa tidak secantik mana, hanya rumah kampung beratapkan asbestos dan berdindingkan papan. Namun aku selesa mendiaminya meskipun seorang diri.
Seperti yang telah aku sebutkan sebelum ini tentang perwatakan aku dan juga hubungan ku yang baik dengan orang kampung, maka ramai orang kampung yang datang meminta berbagai bantuan dengan menjadikan aku sumber rujukan mereka dalam berbagai hal. Kelebihan aku yang mahir dalam komputer memberikan mereka semua peluang untuk merujuk aku dalam berbagai masalah komputer dan sekali gus mengajar anak-anak mereka supaya pandai mengendalikan komputer.
Selama bertahun aku menetap di kampung tersebut, selera nafsu ku juga semakin berubah. Minat ku kepada isteri-isteri orang yang matang dan montok semakin meluap-luap. Kebanyakkan suri rumah yang menetap di kampung tersebut memiliki tubuh yang montok. Maka sudah tentu masing-masing memiliki struktur tubuh yang gebu seperti tetek yang besar, malah ada yang melayut, perut yang gebu, peha yang montok serta bontot yang bulat dan besar. Tidak ketinggalan juga ramai antaranya yang kelihatan tonggek. Sudah tentu saban hari aku menelan air liur melihat punggung mereka yang bulat itu melenggok-lenggok dan bergegar di dalam kain batik sewaktu ke kedai atau ke rumah ku bagi bertanyakan berbagai pandangan berkaitan ilmiah dan kehidupan. Memang malu dan sukar untuk aku katakan, namun hakikat sebenarnya adalah aku sudah pun menikmati beberapa isteri orang sepanjang aku mengajar di sini.
Semuanya bermula dari keberanian ku mengorat kak Timah, isteri abang Azhar. Kak Timah datang ke rumah ku pada petang minggu itu bagi bertanyakan kepada ku cara untuk menutup akaun arwah emaknya yang meninggal dunia bertahun dahulu. Sepanjang kak Timah berbual di ruang tamu rumah, mata ku seakan sukar untuk melepaskan dari menatap wajahnya yang bagi ku sungguh menawan meski pun usianya ketika itu sudah hampir mencecah 45 tahun. Teteknya yang kelihatan sedikit melayut di dalam baju kurung kedahnya nampak seperti sedap untuk di hisap. Pehanya yang montok itu kelihatan montok dan sungguh menggoda di dalam kain batiknya yang lusuh. Sepanjang aku berbual dengannya, tidak habis-habis aku membayangkan alangkah nikmatnya jika peha montok itu mengangkang untuk ku sumbat batang ku di celah nonoknya. Sepanjang kami berbual, sempat juga aku selitkan sedikit unsur-unsur lucah.
Ternyata kak Timah juga suka, malah dia juga turut memberi respon dengan kata-kata lucah walau pun dalam bentuk sindiran. Kemudian kak Timah meminta diri untuk pulang dan sebaik dia berdiri dari sofa rotan ku, mata ku segera mencari bontotnya. Berkali-kali aku menelan air liur melihat bontotnya yang berkain batik lusuh itu. Dah lah bontot besar, lebar pulak tu. Bila berjalan ke pintu bontotnya melenggok dan bergegar. Aku yang geram pun dengan selambanya menampar bontotnya sampai dapat ku lihat ianya bergegar. Kak Timah tak marah pun, dia sekadar menjeling dan senyum. Paling mengejutkan adalah dia mengatakan adakah aku gatal dan aku menjawab sememangnya aku gatal melihat bontot yang cantik miliknya itu.
Kak Timah berhenti di muka pintu dan dengan membelakangi ku dia melentikkan bontotnya. Terbeliak mata ku melihat bontotnya yang lebar itu kelihatan semacam makin sendat dalam kain batik lusuh itu. Aku tepuk bontotnya sekali lagi dan dia nampaknya membiarkan. Melihatkan kak Timah seakan menyukai dengan perbuatan nakal ku, aku memberanikan diri meraba bontotnya yang nyata tidak memakai seluar dalam.
Aku tunduk menciumi bontotnya dan kak Timah menonggekkan bontotnya. Aku semakin stim dan aku tarik tangan kak Timah kembali ke ruang tamu. Aku minta kak Timah berdiri berpaut pada dinding dan aku pun kembali mencium dan menghidu bontotnya yang besar lebar itu sepuas hati ku. Menonggek kak Timah berdiri membiarkan bontot lebarnya aku cium dan ku puja dengan bernafsu. Aku menyangkung di belakang kak Timah. Batang aku yang keras dalam seluar aku rocoh-rocoh. Sememangnya aku mengidamkan bontot perempuan yang lebar dan bulat seperti milik kak Timah itu. Kak Timah aku lihat menoleh kepada ku dengan tudung yang masih di kepalanya. Dia senyum melihat aku menggomol bontotnya.
Aku berdiri pula dan aku rapatkan batang aku di bontot kak Timah yang bulat. Sungguh sedap dan lembut rasanya. Tangan ku meraba-raba bontot kak Timah. Daging empuknya yang lebar dan berlemak aku ramas penuh nafsu. Kak Timah melentikkan tubuhnya. Dia seperti menyerahkan seluruh bontotnya yang berkain batik lusuh kepada ku. Aku memang bernafsu betul ketika itu. Bontot bini orang kampung yang besar dan montok itu membuatkan aku sungguh tak tahan.
Aku keluarkan batang aku dan aku lancap di belakang kak Timah. Sambil melancap aku tengok bontot kak Timah. Aku ramas bontot empuknya. Kak Timah menoleh lagi dan dia tersenyum lebar melihatkan aku melancap di bontotnya. Kak Timah menarik batang ku rapat ke daging empuk bontotnya. Kain batik lusuhnya aku rasa sungguh lembut dan licin disentuh batang ku. Aku menghimpit batang ku ke bontot empuknya.
Aku cium kepala kak Timah yang bertudung itu. Aku hembuskan nafas berahi ku di telinganya. Tubuh gebu bini orang itu seakan menggeliat hingga bontot montoknya rapat menyentuh batang ku yang keras. Aku gila betul kepada bontotnya. Kak Timah rapatkan batang ku di celah bontotnya. Sekali lagi aku merasakan bontot empuknya yang sedap di dalam kain batik lusuh yang lembut itu menghimpit batang ku. Tubuh kak Timah turun naik membuatkan bontot empuknya turun naik menghimpit batang ku. Sedap sungguh rasanya ketika itu.
Kak Timah pun melentik-lentikkan bontotnya seakan mahu melanyak batang ku di bontotnya. Memang betul-betul nikmat aku dilancap bontot kak Timah. Batang ku menempel di bontot kak Timah menikmati lenggokkan daging empuknya yang berlemak. Aku semakin tak tahan lagi. Kanan kiri pinggul berlemak kak Timah aku ramas-ramas. Aku tarik pinggul empuknya hingga bontotnya rapat menghenyak batang ku. Aku tekan batang ku dan ku sorong tarik batang ku di atas bontot lebar yang empuk milik bini orang kampung itu. Aku stim teramat sangat melihat bontot besar yang berkain batik. Aku tak tahan. Akhirnya air mani ku terpancut-pancut keluar. Bontot kak Timah yang berkain batik lusuh dihujani pancutan demi pancutan air mani.
Kak Timah menoleh dan melihat muka ku yang nyata sedang dilanda keghairahan melepaskan air mani di atas bontotnya. Kak Timah melentikkan bontotnya seakan meminta ku melepaskan air mani ku sepuasnya. Dia hanya tersenyum membiarkan bontot lebar yang besar itu di limpahi air mani lelaki yang bukan suaminya.
Aku peluk kak Timah. Tubuh montok yang berlemak itu aku peluk dalam keberahian melepaskan air mani yang membasahi kain batik lusuh di bontotnya. Tetek kak Timah aku ramas geram bersama geramnya aku menekan batang ku yang sedang memancutkan air mani di bontot kak Timah.
Kak Timah pun pulang ke rumah bersama air mani ku yang masih membasahi kain batiknya. Malah, dia membiarkan cairan kental keputihan itu meleleh di bontotnya. Aku berdiri di pintu memerhatikan bontot besarnya yang melenggok dan bergegar di dalam kain batik yang basah dengan air mani ku.
Perbuatan ku bersama kak Timah tidak berakhir di situ. Sekali-sekala, kak Timah datang ke rumah ku dan kami akan bermesra-mesra hingga air mani ku membasahi kain batiknya. Kadang kala aku tidak melancap di bontotnya, tetapi kak Timah melancapkan batang ku dengan menggoncangkan batang ku menggunakan tangannya yang dibaluti kain batik lusuhnya yang lembut. Namun, lumrah manusia, diberi betis nak peha. Akhirnya kak Timah berzina juga dengan ku.
Persetubuhan yang kami lakukan memang sungguh menikmatkan. Dapat juga aku merasa tubuh montok bini orang kampung yang berbontot besar dan montok itu. Walau pun kami tidak pernah bersetubuh telanjang, hanya dengan menyelak baju dan kain batiknya sahaja sudah cukup membuatkan persetubuhan kami hangat. Kak Timah tahu aku meminatinya kerana bontotnya. Akhirnya dapat juga ku nikmati dubur kak Timah dan membenihkan lubang najisnya yang empuk berlemak itu. Pertama kali aku melakukannya, air mani ku keluar tidak sampai seminit. Ianya gara-gara terlalu ghairah kerana mendapat apa yang selama ini aku idamkan. Setakat air mani ku memenuhi lubang nonoknya sudah menjadi perkara biasa. Malah, seorang bayi turut terhasil dari perbuatan sumbang kami berdua.
Kak Timah yang sentiasa sudi melayan nafsu ku dan curang kepada suaminya semakin hangat di atas ranjang. Dia semakin bijak mengetahui apakah keinginan ku dalam permainan nafsu. Bontotnya yang aku idam-idamkan dan selalu ku puji dan stim kepadanya menjadi medan persetubuhan yang paling kerap aku nikmati. Malah sekiranya masa tidak mengizinkan atau kami kesuntukan masa, tetapi tetap inginkan persetubuhan, kak Timah tahu bagaimana hendak melakukannya.
Dia akan hisap batang ku dulu dan kemudian dia akan menonggeng di mana-mana saja yang sempat dan tersembunyi, selak kain batiknya dan aku pun jolok duburnya. Pernah kami melakukannya di majlis gotong royong di balairaya. Kami sempat melencong di dalam kebun pisang. Pokok pisang kebun Haji Jamil menjadi tempat kak Timah berpaut sementara aku menikmati lubang bontot lebarnya yang sedap dan berlemak itu. Bergegar lemak-lemak yang melebarkan dan membesarkan bontot bini orang tu. Memang sedap. Tak hairanlah setiap kali main bontot memang tak pernah pancut luar. Sedap sangat lepas dalam.
Selain kak Timah aku juga dah merasa tubuh montok dan gebu milik kak Esah. Bini orang yang selalu gersang itu aku nikmati tubuhnya sewaktu aku dalam perjalanan ke rumah ketua kampung melalui jalan pintas yang melalui kebun-kebun. Kak Esah kira sudah berumur juga. Di dalam lingkungan 50-an. Anak-anaknya juga sudah besar-besar dan ada yang lebih tua dari ku. Suami kak Esah terperap di rumah lantaran sakit angin ahmar. Jadi hanya kak Esah dan anak-anaknya yang mencari rezeki dengan membuka kedai makan di tepi jalan besar yang dibuka setiap malam hingga awal pagi.
Biar aku cerita macam mana tubuh gempal kak Esah yang montok tu aku nikmati. Sewaktu aku melalui denai yang merupakan salah satu jalan pintas, aku terserempak dengan kak Esah yang juga sedang melalui jalan yang sama dan juga hendak pergi ke rumah ketua kampung. Jadi kita orang pun berjalan bersama-sama perlahan-lahan sambil berborak-borak. Sewaktu tiba di denai yang kecil, aku biarkan kak Esah jalan dahulu di depan sementara aku mengikutnya di belakang. Semasa tu lah aku tengok bontot kak Esah yang berkain batik tu nampak licin tanpa seluar dalam.
Bontotnya yang besar dan nyata sungguh berlemak lebar itu membuatkan aku geram. Melenggok-lenggok bersama pehanya yang besar. Sambil aku mengikutnya aku merocoh batang aku yang keras dalam seluar sambil mata aku tak henti menontot lenggokan bontot kak Esah. Kak Esah cakap apa pun aku tak perasan sampaikan dia menoleh ke belakang tengok aku sebab aku tak ambil endah apa yang dia katakan. Aku sedar kak Esah menoleh kepada aku yang sedang khusyuk pegang batang dan tengok bontot dia. Aku tengok muka kak Esah, dia senyum je kat aku. Lepas tu aku pun senyum balik kat dia dan akhirnya kita orang pun tiba kat rumah ketua kampung.
Selepas selesai urusan, aku dan kak Esah berjalan balik ke rumah bersama-sama. Kemudian kak Esah tanya aku satu soalan killer. Dia tanya kenapa masa dalam perjalanan pergi tadi dia nampak aku pegang batang aku sambil tengok bontot dia. Aku pun dengan selamba je bagi tau yang aku stim sangat kat bontot dia yang besar tu dan melenggok-lenggok dalam kain batik tu. Kak Esah senyum je dan dia pun kata patutlah masa kat rumah ketua kampung mata aku asyik tengok peha dia je. Memang betul pun, masa aku kat rumah ketua kampung, kak Esah duduk depan aku. Mata aku asyik memandang pehanya yang gebu dan lebar dalam kain batik tu. Aku berkali-kali menelan air liur dan bayangkan betapa bestnya kalau peha besar tu terkangkang menerima rodokan batang aku di cipapnya.
Masa ketua kampung pergi ambilkan borang asrama untuk anak kak Esah, aku lagilah tak boleh tahan sebab kak Esah duduk silangkan kakinya. Jadi pehanya nampak lagi sendat dalam kain batik tu. Aku tau kak Esah tengok aku, jadi dengan selamba aku raba-raba batang aku yang keras dalam seluar.
Lepas dah melalui denai kecil, aku pun berjalan beriringan dengan kak Esah. Aku tengok depan belakang kiri kanan. Line clear. Aku pun mula cucuk jarum. Aku raba bontot kak Esah. Rasa lembut je bontot lebar dia yang berlemak tu. Dari tepi aku nampak bontot dia menonggek pulak. Makin stim pulak aku. Kak Esah biarkan je. Dia senyum je. Aku yang tau dia ni mesti boleh makan punya pun tarik tangan dia masuk kat belukar tepi denai tu. Kak Esah biar je aku tarik dia sampai agak dalam sikit dari denai tu, aku pun sandarkan kak Esah kat sepohon pokok yang redup. Aku peluk kak Esah dan kucup bibir bini orang yang berumur dan montok tu. Kak Esah nampaknya membalas. Memang dia pun suka kat aku rupanya.
Kami berdiri berpelukan dan berciuman. Tubuh montok kak Esah yang bertudung, berbaju kemeja singkat dan berkain batik itu aku peluk semahunya. Seluruh pelusuk tubuh bini orang yang berlemak itu aku raba dan ramas sesedapnya. Batang aku yang makin stim dalam seluar kak Esah pegang. Dia buka seluar aku dan dia pegang serta mula melancapkan batang aku sampai aku jadi makin stim yang teramat sangat. Aku minta kak Esak hisap batang aku. Kak Esah pun menyangkung dan menghisap batang aku keluar masuk mulutnya. Aku tengok kepala kak Esah yang bertudung tu bergerak depan belakang hisap batang anak muda yang berpuluh tahun muda darinya. Bontot kak Esah yang lebar tu nampak sendat dalam kain batiknya masa dia menyangkung macam tu. Aku paut kepala kak Esah dan aku jolok mulut kak laju-laju. Kak Esah biarkan aku rodok kepala dia yang bertudung tu.
Selepas itu, aku minta kak Esah duduk atas rumput yang bersih dan kering. Kak Esah macam faham apa yang aku nak buat. Dia pun mengangkang dan menunggu aku membuka kain batiknya. Aku usap peha kak Esah dan aku selak kain batiknya. Cipap kak Esah yang kehitaman tu aku nampak dah berkilat dengan lendir. Nampak sangat makcik kita sorang ni dah stim sangat. Aku pun apa lagi, terus terjun dalam lubang cipapnya yang dah longgar gila tu. Aku hayun sesedap rasa. Walau pun dah longgar sebab dah berderet budak yang dia beranakkan, tapi masih syok dengan kelembutan daging dalamnya dan licin dengan air cipapnya. Kena pulak tu kak Esah kemut memang sedap. Rasa macam ada mulut satu lagi tengah hisap batang aku kat bawah. Lazat, memang lazat.
Kak Esah terkangkang dengan kain batiknya yang terselak. Tudungnya yang semakin kusut menampakkan bahawa dia semakin hilang kawalan diri. Aku menjolok cipap longgar perempuan berumur yang bertubuh montok dan berlemak itu semahu-mahunya. Bunyi lucah dari cipapnya yang berlendir dengan air nafsu sungguh memberahikan. Tudung kak Esah sedikit kusut. Lemak yang membuncitkan perut kak Esah membuai-buai setiap kali aku menghenjut batang ku keluar masuk bagaikan belon yang berisi air. Nafsu ku semakin tidak keruan dan aku semakin seronok menyetubuhi wanita matang itu.
Kak Esah memeluk ku dan menarik tubuh ku rapat kepadanya. Dia berbisik bertanyakan adakah sedap menyontot tubuh gemuknya. Aku memberi respon dengan mengatakan ianya sungguh melazatkan. Kak Esah mendesah nikmat dan menyuarakan kesedapannya di jolok batang ku. Suara kak Esah semakin tersekat-sekat.
Kak Esah semakin kuat memeluk ku dan akhirnya tubuhnya terangkat-angkat membuatkan tubuh ku yang lebih slim darinya turut terangkat. Jelas dia sudah mencapai kepuasan batinnya. Bau peluh kak Esah semakin semerbak menusuk hidung ku. Aku bangun dari menindih tubuhnya. Aku minta kak Esah menonggeng di atas tanah yang beralaskan rumput. Kak Esah menonggeng dan aku lihat kain batik di bontotnya basah dengan air nafsunya. Aku selak kainnya dan aku ramas daging bontot kak Esah yang berlemak.
Aku sumbat batang ku ke dalam lubang cipap kak Esah. Aku celup batang aku sekali dua hingga ke pangkal dan aku keluarkan kembali. Aku ludah simpulan lubang dubur kak Esah yang berwarna gelap itu. Aku kuak belahan bontotnya yang berlemak itu bagi membolehkan air liur ku masuk ke dalam duburnya. Aku halakan kepala batang ku ke simpulan dubur empuk bini orang yang berumur itu dan aku tekan sedikit demi sedikit hingga tenggelam kepala batang ku.
Kak Esah merengek dan bertanya kepada ku adakah boleh melakukan persetubuhan melalui jalan najis itu. Aku memberitahunya bahawa sudah tentu boleh dan sememangnya aku bernafsu kepadanya gara-gara bontotnya. Kak Esah memberitahu ku bahawa dia tidak pernah di liwat dan agak takut untuk melakukannya. Aku memujuk kak Esah agar tenang dan biarkan aku saja yang bertungkus lumus. Aku minta kak Esah berikan saja duburnya untuk ku nikmati. Kak Esah agak gugup, namun dia membenarkan.
Aku tekan batang ku hingga seluruhnya masuk ke dalam dubur kak Esah. Melentik tubuh gebunya mungkin sebab pedih sebab pertama kali duburnya di liwat. Aku hayun batang aku di lubang najisnya yang sempit itu. Sungguh sedap rasanya meliwat dubur perempuan berumur yang berlemak itu. Kain batik kak Esah aku selak lagi hingga seluruh bontotnya yang putih dan lebar itu menampakkan gegarannya. Bagaikan belon berisi air, bontot berlemak kak Esah berayun ketika aku menghayun batang ku. Setiap kali batang ku menujah dubur empuk berselulit perempuan kampung itu, semakin sedap ku rasa. Aku menghayun bagai nak gila.
Kak Esah merengek tak henti-henti. Melentik bontot kak Esah dijolok batang aku. Aku hilang kawalan. Bontot berlemak yang lebar itu semakin membuatkan aku ghairah. Aku jolok bontot tonggek bini orang itu semakin laju. Kak Esah mengerang semakin kuat. Akhirnya aku benamkan batang ku dalam-dalam dan ku lepaskan air mani yang berkhasiat dan subur ke dalam dubur kak Esah. Kak Esah merengek sewaktu dia merasakan air mani terpancut-pancut dari batang ku yang tersumbat sedalam-dalamnya di dalam duburnya. Aku perah seluruh air mani ku agar keluar memenuhi lubang bontot bini orang yang kegersangan itu.
Selepas puas memenuhkan lubang bontotnya, aku tarik batang ku keluar. Serentak itu, tanpa aku duga kak Esah mengeluarkan gas aslinya dari lubang bontotnya yang ternganga. Berkali-kali kak Esah terkentut-kentut hingga anginnya dapat ku rasa kuat menghembus batang ku yang sudah terkeluar dari duburnya. Kemudian mengalirlah benih ku keluar dari duburnya setelah ianya sesat tidak menjumpai lubuk peranakan yang boleh dibuntingkannya, sebaliknya hanya najis-najis yang bakal diberakkan sahaja yang dijumpainya. Kak Esah tersipu-sipu malu. Dia berdiri dan membetulkan tudung serta kain batiknya. Ketika itu kak Esah memanggilku dan mengangkat kainnya. Kak Esah menunjukkan sesuatu kepada ku. Dari kainnya yang diangkat, aku lihat air mani ku mengalir turun dari duburnya ke peha dan betisnya. Kak Esah kata air mani ku banyak dan dia kata aku seakan-akan kencing di dalam duburnya.
Dengan kepedihan, kak Esah berjalan semacam terkangkang pulang ke rumahnya. Sewaktu kami berpisah mengikut haluan masing-masing, aku terdengar bunyi air mani ku tercirit-cirit dari lubang bontotnya. Kak Esah ketawa kecil sambil berlalu dari situ. Aku melihat kain batik kak Esah basah dari bontot hingga ke bawah. Aku tersenyum sendiri. Tak sangka, sedap juga emak orang yang dah kira berumur tu. Paling kelakar adalah sempat juga dia kentut kepada ku. Memang aku tak dapat lupakan kak Esah. Setiap kali terkentut, tiap kali itulah aku akan teringat kepada kak Esah.
selepas affair dengan kak Esah, aku menjalinkan pula hubungan sulit dengan Kak Sue. Dia ni bini orang juga. Lakinya bekerja bawa lori di pekan dan balik 3 hari sekali. Anaknya pun dah besar-besar dan paling sulong sebaya aku dan masih belajar di unversiti. Aku mula main dengan kak Sue semasa kak Sue datang ke rumah aku minta tolong buatkan surat untuk urusan tanahnya. Aku pun sambil buat surat sambil cucuk jarum. Kak Sue ni orangnya biasa-biasa je, tak semontok kak Esah dan Kak Timah, gebu-gebu je lah. Tapi bontot dia membuatkan aku macam nak bawak dia lari dan kawin kat Siam. Dahlah lebar, tonggek pulak tu. Aku yang stim sangat kat dia pun selamba je bangun dari kerusi komputer. Dia punya terlopong tengok aku sampai lalat pun boleh masuk. Nak tahu kenapa. Sebab masa aku bangun tu batang aku tegak menongkat kain pelikat. Kak Sue senyum je kat aku. Aku pun senyum juga kat dia.
Lepas tu aku offer dia pegang batang aku. Kak Sue ni pun berani juga nak cuba. Dia pun pegang. Biasalah, alang-alang dah pegang, aku minta dia lancapkan sekali. Kak Sue pun lancapkan dan aku pun tanggalkan kain pelikat dan baju aku sampai aku telanjang depan kak Sue. Kak Sue pun hisap batang aku lepas aku minta dan seterusnya persetubuhan pun bermula. Aku main dengan kak Sue tak pernah ikut depan. Walau jolok cipap sekali pun, tak pernah ikut depan. Mesti menonggeng sebab aku syok gila dengan bontot dia yang lebar dan tonggek tu. Dah lah pinggang dia slim. Aku beruntung sebab kak Sue dah selalu kena liwat laki dia. Jadi tak ada masalah masa aku jolok bontot dia pertama kali. Memancut air mani aku dalam bontot dia. Kak Sue ni pun jenis suka pakai kain batik ke hulu hilir. Jadi memang senang sangat nak main dengan dia kat mana-mana pun.
Pernah sekali tu aku dah gian gila dengan bontot tonggek dia tu, aku main dengan dia kat belakang reban ayam rumah dia. Masa tu aku sengaja datang ke rumah dia. Tengok-tengok dia tengah berkemban sidai baju kat ampaian. Aku pun ngorat ajak main. Dia pun ok je. Tapi masa tu mak dia ada dalam rumah. Anak-anak dia pun ada juga. Jadi dia pun ajak aku pergi belakang rumah dan kat belakang reban pun jadi. Aku selak kain batik kemban dia dan jolok cipap dia dari belakang. Bila nak terpancut je, aku cabut batang aku dan aku jolok bontot dia. Aku rodok dubur tonggek kat Sue kuat-kuat sampai dia menjerit kecil. Lepas tu macam biasalah, aku kencingkan mani aku dalam bontot dia.
Tu je lah… sampai sekarang aku masih menikmati tubuh empuk mereka. Dari apa yang aku tahu, masing-masing kata puas main dengan lelaki muda. Sebab lelaki dah berumur ni dah tak pandang sangat perempuan montok-montok dan gebu-gebu macam mereka. Lelaki muda je yang boleh bagi mereka kepuasan batin walau pun lubang masing-masing dah longgar. Lebih-lebih lagi lubang bontot yang ada sebilangannya yang sebelum itu tak pernah kena liwat, akhirnya di liwat juga. Bagi mereka, walau pun tak sedap pada mulanya, tapi bila dah selalu kena, sedap gila rasanya hingga menimbulkan kerinduan dan ketagihan pada duburnya untuk diliwat. Malah, itu jugalah satu-satunya lubang yang masih sempit dan sedap ditubuh mereka yang boleh dinikmati dengan penuh nikmat untuk lelaki muda yang memberikan mereka kepuasan batin. Jadi tak hairanlah dia orang semua malas nak jaga badan. Lagi besar bontot dia orang lagi dia orang suka sebab dia orang tahu ada orang yang menghargai bontot besar mereka tu.
By_lanmaxtremesblog
93 notes · View notes
payungbercerita · 22 days
Text
BAIK BURUK MANUSIA
Kita sudah dewasa, seharusnya tidak lagi menilai seseorang hanya dari perkataan-perkataan tentang kekurangan dan keburukannya yang datang dari suatu percakapan. Tidak juga begitu asyik menempali dengan membesar-besarkannya. Tidak juga menyebarkannya kepada semua orang.
Penilaian manusia selalu punya celah, ada hal-hal yang luput dari pandangannya. Sebab itu, tidak seharusnya kita mempercayai semua pernyataan orang-orang yang sibuk membicarakannya. Jika pun kita mendengarnya, maka cukupkanlah hanya sebatas dengar. Jika pun diri kita  mendengarnya, maka cukupkanlah hanya sebatas tahu dan berjaga-jaga. Kita sudah dewasa, jangan sampai mudah untuk dipengaruhi dalam menilai seseorang. Lagi pula, mengapa kita begitu sibuk menilai orang lain sedangkan ada begitu banyak hal dari diri kita yang perlu kita urusi? Merugilah, jika kita benar-benar sibuk mengurusi kehidupan orang lain, menilai baik buruknya, lalu lengah dalam mengoreksi diri.
Sebab manusia selalu punya kesempatan untuk berubah selama Allah izinkan ia hidup. Yang sikapnya buruk hari ini, bisa jadi beberapa hari kemudian menyadari lalu berupaya untuk memperbaiki.
Sebab manusia selalu punya kelebihan dan kekurangan, begitu juga diri kita. Sedangkan kita, kadang hanya melihatnya dari beberapa sisi saja. Yang terlihat buruk dalam pandangan kita, barangkali dalam pandangan-Nya ia lebih baik dibanding diri kita. Yang terlihat sedikit amalnya, barangkali semuanya diterima oleh-Nya. Yang terlihat banyak amalnya, belum tentu semuanya diterima. 
Jadi, adakah celah untuk kita merasa lebih baik dan berbangga diri? Tentu tidak.
17 Mei 2024
48 notes · View notes
riuhqolbu · 29 days
Text
Pada setiap pertemuan, kejadian dan cerita hidup orang lain selalu memberi hikmah untuk kita. Kejadian dan cerita yang kita lihat dan dengar itu bukan karena kebetulan tapi sudah Allah atur sebaik-baiknya agar terlihat dan terdengar oleh kita.
Kalau kita peka, seringnya saat kita terpuruk karena suatu hal, pada saat yang sama kita melihat dan mendengar kejadian dan cerita yang bahkan lebih parah menurut pandangan manusia. Ini bukan tentang siapa yang lebih parah ceritanya, tapi tentang kasih sayang Allah yang ingin menunjukkan kalau kita tidak sendiri, semua orang sedang menjalani ceritanya, dan setiap cerita manusia itu memiliki hikmahnya masing-masing untuk direnungi, untuk jadi penguat, bukan untuk dibandingkan, karena cerita pada setiap manusia itu sudah sesuai kadar kemampuannya. Percayalah, Allah itu tidak pernah salah dalam menuliskan cerita manusia.
Semoga kita bisa menjadi manusia yang pandai mengambil hikmah dari setiap cerita diri sendiri maupun cerita orang lain. Semoga kita kuat, semoga kita bisa menerima.
40 notes · View notes
milaalkhansah · 7 months
Text
Yang Lebih Tinggi Dari Sabar dan Ikhlas
Kemarin, randomly gw cerita ke bestie, kalau selama ini tuh gw selalu merasa iri tiap liat ada orang yang diuji dengan ujian yang luar biasa. Alasannya, karena gw merasa ujian yang luar biasa adalah sebuah tanda bahwa Allah percaya sama kemampuan hamba tersebut untuk menanggungnya. Selain itu gw juga menganggap bahwa itu salah satu tanda rasa sayangnya Allah yang besar sama orang tersebut. Jadi saat melihat hidup gw yang sekarang gini-gini aja—Maksudnya ya ujian atau masalah itu tentu masih kerap ada-ada aja. Tetapi sangat jarang sekali gw diberi ujian yang kadar beratnya betul-betul luar biasa—seperti yang gw liat di hidup orang lain—gw selalu merasa ..., apa ini sebuah tanda bahwa rasa sayang dan percaya Allah ke gw emang gini-gini juga?
Terus dia jawab, "Kalau gw malah beda. Gw seringnya liat orang yang mendapati ujian yang luar biasa dalam hidupnya itu bisa jadi sebagai balasan atas apa yang telah dia perbuat. Dan apa yang dia perbuat tersebut bisa jadi salah satunya adalah menyakiti atau zalim sama orang lain"
"oh kayak semacam pembalasan atau penebusan dosa-dosa gitu ya?"
"heeh"
Terus berawal dari teman gw cerita tentang seseorang yang dia kenal sedang mengalami musibah atau ujian yang berturut-turut, kami jadi membahas tentang makna sabar dan juga syukur versi kami masing-masing. Gw bilang, kalau menurut gw tuh di atas "ikhlas" itu ada yang lebih besar lagi yaitu "legowo", dan makna legowo ini cuman orang yang udah ngerasain sendiri yang bisa mengerti. Saking dalamnya makna kata tersebut menurut gw.
Terus teman gw jawab, "tetapi kamu tahu nggak yang lebih tinggi lagi dari itu semua apa?" Tanya teman gw.
"apa?"
"rasa syukur."
"oh iya ya. Gw baru inget"
"contohnya Rosulullah, beliau tu kalau diuji sama Allah malah langsung bersyukur"
"iya juga ya, ada gasih yang kayak gitu?"
"pasti adalah tapi pasti gak mudah"
Mendengar jawaban doi, gw jadi flashback masa-masa di mana gw diuji dengan ujian yang luar biasa. Yang kalau dirunut, respon gw itu kek gini;
Diuji-marah-sabar(bukan karena emg gw mau sabar, tetapi karena gw gak punya pilihan lain selain sabar)-terus yang terakhir "yaudahin" (yang sebenarnya lebih ke arah putus asa ato udah "jalanin aja" saking gak tahunya mau ngapain)
Alias dulu tu tiap diuji gw cuman berpikir bagaimana ujian ini cepat berakhir. Gak pernah gw mikirin "hal baik" apa yang bisa gw ambil dari ujian tersebut—yang pada akhirnya selalu membuat gw menjadi orang yang merasa "paling menyedihkan" hidupnya hanya karena ujian tersebut.
Hingga akhirnya setelah gw tambah dewasa dan berhasil melewati sesuatu yang membuat gw bahkan pernah menginginkan kematian, makin sering diuji, dan makin dewasa pandangan gw, gw baru akhirnya bisa mengerti apa saja "hal berharga" yang gw dapetin dari ujian-ujian gw yang terdahulu—yang membuat gw akhirnya baru bisa mensyukuri ujian-ujian tersebut setelah bertahun-tahun berhasil melewatinya.
Beberapa contohnya kayak ...,
"oh jadi ini ya alasan kenapa hubunganku sama mama dulu gak akur, dan gw udah struggle sama banyak hal dari kecil ternyata karena Allah mw gw belajar lebih dini tentang pola pengasuhan seperti apa yang pantas atau baik buat anak-anak gw nanti, dan juga karena Allah mw perlihatkan gw 'sesuatu' lebih awal di banding orang lain"
Atau
"ternyata kalau dulu gw maksa buat tetap kuliah, di saat ekonomi keluarga gw gak memadai, gw mungkin akan mengeluarkan uang dan juga tenaga lebih banyak pada hal-hal yang sia-sia atau gak benar-benar gw inginkan, yang membuat gw akan lebih lama mengenal apa yang sebenarnya gw inginkan, atau apa passion gw selama ini"
Jujur, gw nulis ini tuh sebenernya gw malu dan juga terharu. Malu sama Allah kalau inget-inget gimana gw yang seringnya selalu berpikir jelek saat diberi ujian sama Allah. Terharu karena baru sadar bahwa berbagai ujian yang gw rasakan dalam hidup ternyata juga merupakan salah satu bentuk rasa sayang Allah sama gw karena membuat gw pada akhirnya menjadi lebih kuat dan juga lebih bijak lagi dalam memandang segala sesuatu.
Sekarang tuh tiap lagi diuji sama Allah, meski gak serta merta langsung bisa mensyukuri ujian tersebut. Setidaknya gw menjadi lebih "tenang" dalam menghadapinya. Dan proses bersyukur itu menjadi nggak "selama" dulu buat gw bisa lakuin.
Terus, perlahan ... gw juga akhirnya sadar bahwa bentuk-bentuk kedewasaan yang gw dapatkan saat ini ternyata melalui fase atau proses yang panjang dan juga melelahkan. Sehingga saat ini, tiap diberi ujian gw berusaha untuk melewatinya dengan lebih "tenang" karena gw tahu, apa yang gw lewati saat ini pasti menjadi sesuatu yang akan gw sangat-sangat syukuri di masa depan nanti. Sebagaimana gw yang saat ini bisa mensyukuri apa yang telah terjadi di masa lalu gw dulu.
Pada akhirnya setiap takdir yang Allah gariskan untuk kita pastilah baik atau pasti akan selalu berakhir pada kebaikan kita sendiri. Jadi, mari kencangkan prasangka baik kita dan kuatkan rasa syukur kita kepada-Nya.
• November bercerita hari kesembilan belas
52 notes · View notes
monicaftr · 3 months
Text
Kriteria Pasangan
"… Ya Allah, berikanlah hamba pasangan yang bukan hanya menerima kekurangan, tapi juga mau bersama-sama memperbaiki kekurangan. Pasangan yang bukan hanya mau hidup bersama, tapi juga mau menghidupi mimpi satu sama lain. Jadikan kelak pasangan hamba penyejuk hati hamba dan keluarga hamba, dan jadikan hamba penyejuk hati pasangan hamba serta keluarganya. Yang dengannya jalan ke surga menjadi lebih mudah dan lebih terarah …"
Pagi tadi aku melihat salah satu postingan Mas @svatria dengan judul dalam reelsnya "Menikahkan Mimpi". Aku teringat kepada salah satu doa yang aku lafalkan terkait pasangan yang bunyinya seperti kalimat di awal. Dulu aku sempat berpikir bahwa perempuan yang menikah seperti masuk dalam penjara. Banyak sekali keterbatasan dalam hidupnya dan banyak sekali pekerjaan yang harus dikerjakan perempuan dan tidak bagi laki-laki. Pandangan patriarki dalam menjalani rumah tangga. Hal tersebut membuat ketakutan muncul untuk memulai kehidupan berumah tangga. Namun, setelah mencari tau lebih dalam dan bertemu dengan pasangan-pasangan yang menginspirasi, aku mencoba meyakinkan diri bahwa suatu saat aku akan menemukan seseorang laki-laki yang bisa melengkapi kekosongan puzzleku.
"Semoga nanti ketemu pasangan yang bisa menerima apa adanya, ya" Ucap beberapa orang kepadaku bermaksud mendoakan agar segera mendapatkan pasangan. Aku merasa bahwa menikah bukan hanya tentang menerima segala kekurangan, tetapi juga berusaha untuk memperbaiki kekurangan. Bukan menuju sempurna, tetapi bukankah manusia memang terlalu banyak kekurangan? Mau belajar, ini adalah maksud dari memperbaiki kekurangan. Kita terlalu banyak tidak tahu, tetapi banyak jalan untuk mencari tahu. Dengan kemauan belajar yang tinggi, perjalanan rumah tangga akan lebih terarah untuk sampai tujuan. Kalau kata Tulus, "jangan cintai aku apa adanya"
Lain lagi kata Nidji, "mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia" Dengan mimpi, manusia hidup. Dengan mimpi, manusia mempunyai semangat juang. Sadar bahwa semua mimpi tidak harus tercapai, tetapi mimpi yang diremehkan, diabaikan, apalagi dimatikan adalah rasa sakit yang rasanya tidak akan pernah dilupakan. Menikahi mimpi, ya aku setuju dengan reels inluencer tersebut bahwa ketika seseorang mau menikah, berarti ia juga mesti menikahi mimpi-mimpi atau cita-cita pasangannya. Mendukung, mengarahkan, serta merealisasikan cita-cita tersebut bersama. Kalaupun cita-cita tersebut sulit rasanya untuk dicapai, aku yakin dengan saling berdiskusi dan berkompromi, nilai dari cita-cita tersebut tetap dapat diselaraskan dengan kehidupan berumah tangga.
Dan tentu saja tujuan akhirat, ini adalah yang utama. Ujung dari segala ujung tujuan kaum muslim di seluruh dunia adalah surga. Menikah adalah proses ibadah terpanjang. Jika tujuan akhirat bukan dijadikan yang utama, berkeluarga akan menjadi sia-sia.
28 notes · View notes
yonarida · 4 months
Text
Prinsip Stoik untuk Menjadi Kuat dan Tenang di Tengah Tantangan Kehidupan
Tumblr media
Dalam pandangan Epictetus, ada beberapa prinsip: 1. Mendengarkan lebih banyak daripada berbicara - Kebijaksanaan seringkali terletak pada suara orang lain. Ketika kita mendengarkan dengan penuh perhatian, kita membuka diri untuk belajar dari orang lain dan mendapatkan sudut pandang baru.
2. Membayangkan yang terburuk - Penyebab utama kecemasan adalah kekhawatiran akan hal-hal yang tidak pasti. Dg membayangkan yang terburuk kita bisa mempersiapkan diri untuk situasi terburuk.
3. Bersiaplah untuk gagal - Kegagalan adalah bagian alami dari kehidupan. Semua orang gagal, bahkan orang-orang yang paling sukses. Tetapi banyak orang takut gagal, dia takut dianggap bodoh atau tidak kompeten. Kita harus bersiap untk gagal. Belajar dari kesalahan. Analisis apa yang salah. Gunakan informasi untuk perbaiki diri di masa depan.
4. Sadari bahaya "keberuntungan" - Keberuntungan kadang menjadi bumerang. Beberapa orang mungkin memanfaatkan kita untuk keuntungan mereka sendiri. Jangan biarkan keberuntungan mengubahmu. Tetaplah rendah hati dan berpegang teguh pada nilai-nilai moralmu. 5. Jangan bergantung pada satu harapan - Kita perlu punya banyak tujuan dalam hidup. Beberapa tips: - bayangkan beberapa kesuksesan di masa depan, seolah-olah sudah terjadi. Tulislah berbagai tujuan yang ingin km capai. Fokus pada proses, bukan hasil. 6. Ingat kematian - Kita akan mati suatu hari nanti. Ini bukan berarti kita menjadi takut atau pesimis, sebaliknya, artinya kita harus "hidup" setiap hari seakan-akan itu hari terakhir kita. Dengan cara ini, kita akan lebih menghargai waktu yang kita miliki dan akan cenderung fokus pada hal-hal yang penting dalam hidup. Tips: - Sempatkan waktu untuk merenungkan kematian. Pikirkan hal yang penting dalam hidup. Fokuslah pada saat ini dan hiduplah setiap hari seakan itu adalah hari terakhir kita.
7. Kekayaan sejati terletak pada jiwa yang puas - Kebahagiaan adalah tentang bersyukur atas apa yang kita miliki, bukan menginginkan apa yang tidak kita miliki. Orang yang bijak adalah orang yang tidak bimbang atas hal-hal yang tidak dimilikinya, melainkan bersuka cita atas hal-hal yang dimilikinya. Hargai apa yang sudah kita capai alih2 fokus pada apa yang tidak kita miliki. Tips: - sempatkan waktu untuk bersyukur setiap hari - fokuslah pada hal-hal positif dalam hidup - bandingkanlah diri dengan orang yang kurang beruntung
8. Kerendahan hati adalah kunci untuk belajar - Kerendahan hati adalah sikap yang mengakui bahwa kita tidak mengetahui segalanya. Dengan bersikap rendah hati, kita akan lebih terbuka untuk belajar hal-hal baru. Kita juga akan lebih menghargai pengetahuan dan pengalaman orang lain. Kita perlu untuk bersedia belajar dari orang lain dan belajar menerima bahwa kita mungkin salah. Tips: - Dengarkan orang lain dg penuh perhatian - Berani untuk bertanya - Bersikaplah terbuka untuk belajar dari kesalahan - Jangan menganggap diri kita lebih baik dari orang lain
9. Rasa bersalah adalah kebodohan - Rasa bersalah adalah emosi yang kompleks yang dapat memiliki dampak besar pada kehidupan kita. Rasa bersalah yang jelek adalah yang membuat kita rendah diri, menyesal, depresi, dan yang membuat kita berfokus pada masa lalu dan tidak membuat kita belajar dari kesalahan. Ada 3 jenis sikap orang dalam menangani rasa bersalah: - Orang yang sempit pikiran menyalahkan orang lain atas kesalahan mereka. Mereka tidak mau bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri. - Orang biasa menyalahkan diri mereka sendiri atas kesalahan mereka, mereka merasa malu dan menyesal tetapi mereka tidak mengambil tindakan untuk memperbaiki kesalahan mereka. - Orang bijak melihat rasa bersalah sebagai kebodohan. Mereka berfokus pada masa depan dan memperbaiki kesalahan mereka. Memaafkan diri sendiri. Yang ketiga adalah yang terbaik.
10. Berteman dekatlah dengan orang-orang yang positif Teman bisa berpengaruh pada diri. Pikiran dan sikap negatif bisa menular. Khususnya untuk yang pertahan dirinya masih lemah, berteman dekatlah dengan mereka yang positif. Orang positif akan membantu kita melihat dunia dengan cara yang lebih positif. 11. Reaksi anda membentuk takdir anda Apa yang terjadi pada kita tidak selalu ada dalam kendali kita. Namun bagaimana kita bereaksi adalah sepenuhnya dalam kendali kita. Reaksi kita membentuk takdir kita. Kita bisa memilih tetap ada dalam kesedihan atau kita bisa memilih untuk membuka jalur pengetahuan diri. Ketika kita memilih untuk bereaksi secara positif, kita membuka diri untuk kemungkinan baru. Kita dapat belajar dari pengalaman kita dan menjadi orang yang lebih kuat dan lebih bijaksana. Tips: - fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan - jangan menyalahkan orang lain atas situasi anda - pelajari dari pengalaman anda - bersikaplah optimis terhadap masa depan 12. Lakukan kewajiban Kita semua punya kewajiban sesuai dg bagian kita. Penting untuk memenuhi kewajiban kita. Kita harus melakukan tugas kita tanpa menunggu kesenangan atau pujian dari orang lain. Matahari tidak memerlukan pujian atau pesona untuk terbit setiap hari. Matahari hanya melakukan apa yang sudah seharusnya dia lakukan tanpa mengharap pengakuan. Lakukan itu karna itu hal yang benar untuk dilakukan. Ketika kita melakukan kewajiban kita, itu adalah hal yang baik untuk diri kita sendiri dan untuk orang lain. Tips: - Kenali peran Anda - Fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan - Jangan menunggu kesenangan atau pujian untuk melakukan pekerjaan Anda 13. Abaikan mereka yang membenci anda - Kita semua pernah mengalaminya. Penting untuk tidak membenci mereka yang membenci kita. Kita perlu untuk mengabaikan mereka. Mereka tidak layak untuk waktu dan perhatian kita. Mereka tidak pantas untuk kita habiskan energi kita untuk membenci mereka. Mengembangkan kebencian hanya akan menyakiti diri kita sendiri. Kebencian akan membuat kita menjadi orang yang negatif dan tidak bahagia.
14. Kesederhanaan - Kemewahan adalah hal yang menarik. Kita semua ingin hal-hal yang kita inginkan dan butuhkan. Namun apakah kemewahan itu benar-benar membuat kita bahagia? Sejatinya, kesederhanaan adalah kunci untuk kebahagiaan. Hidup sederhana dapat membuat kita lepas dari tekanan dan kecemasan. Kemewahan membutuhkan komitmen dan banyak energi sehari-hari untuk dapat mempertahankannya. Kita harus bekerja keras untuk mendapatkan barang-barang mewah, juga untuk merawatnya. Ketika kita memilih hidup sederhana, kita berhenti dikelilingi tekanan tanggal jatuh tempo tagihan. Ketika hidup sederhana, kita lebih ada banyak waktu untuk menikmati hal-hal yang penting, spt: keluarga, teman, dan hubungan kita dengan diri sendiri. Kesederhanaan dapat membantu kita lebih menghargai hal-hal yang kita miliki.
15. Jangan biarkan orang lain mengendalikan kehidupan anda - Kita hanya akan bisa marah jika kita membiarkan diri terganggu oleh orang lain. Sebaliknya, jika kita bisa mengendalikan emosi kita, kita akan menjadi orang yang lebih kuat dan lebih bahagia. Kita memiliki kunci internal di dalam diri kita. Beberapa kunci membawa kita ke kebahagiaan, sementara yang lain langsung menuju ke kehancuran emosional. Kunci yang menuju kehancuran emosional adalah kunci yang kita serahkan kepada orang lain. Kita menyerahkan kunci ini ketika kita membiarkan orang lain mengendalikan emosi kita. Solusi: mendirikan suatu penghalang yang mencegah kita terpengaruh dengan sikap orang lain. Kita bisa membangun penghalang ini dengan menyadari bahwa setiap individu adalah pemilik dari apa yang mereka katakan. Kita juga mempunyai kekuatan untuk memutuskan apa yang kita pilih untuk didengar. Ketika kita menyadari hal ini, kita akan lebih sulit untuk mendengar dan terpengaruh dengan sikap orang lain (khususnya yang negatif). Tips: - fokus pada diri sendiri dan pada hal yang kita sukai - jangan biarkan orang lain menguasai pikiran anda - bersikaplah positif dan optimis
16. Persahabatan adalah kekayaan sejati Persahabatan adalah hubungan yang sangat berharga. Teman sejati adalah orang selalu ada untuk kita, baik dalam suka maupun duka. Mereka akan mendukung kita saat kita membutuhkannya, dan mereka akan membuat kita tertawa saat kita merasa sedih. Persahabatan juga dapat memberikan kita rasa kebersamaan dan ikatan yang kuat. Teman-teman kita dapat membantu kita untuk lebih terhubung dengan dunia sehingga bisa membuat kita merasakan dukungan dan cinta. Tips: - jadilah diri sendiri - jadilah pendengar yang baik, luangkan waktu untuk mendengarkan teman-teman anda - berikan dukungan - bersedialah membantu teman-teman anda saat mereka membutuhkannya - nikmatilah kebersaman - luangkanlah waktu untuk bersama teman-teman anda
17. Selalu cari kebaikan dari setiap situasi - Penting untuk memiliki sikap positif dalam hidup. Ketika kita mencari kebaikan dalam setiap situasi, kita akan lebih mudah dalam menghadapinya. Kita juga akan cenderung melihat peluang baru yang tidak kita sadari sebelumnya. 18. Jangan khawatir pada hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan - Kehidupan bisa menjadi hal yang kompleks dan penuh tantangan. Kita seringkali dihadapkan pada hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan. Ketika kita fokus pada hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan, kita hanya akan membuat diri kita sendiri menjadi stress dan gelisah. Kita adalah pemilik pendapat kita sendiri tetapi bukan reputasi kita. Kita bisa mengontrol apa yang kita pikirkan dan rasakan, tetapi kita tidak dapat mengontrol apa yang orang lain pikirkan atau katakan. Kita juga memiliki keinginan dan semangat untuk mencari, tetapi kita tidak dapat mengontrol jumlah keberuntungan dan kesuksesan kita. Kita bisa bekerja keras dan berusaha sebaik mungkin, tetapi kita tidak dapat menjamin mendapat hasil spt yang kita inginkan. Oleh karena itu, khawatir dan menjadi pahit pada hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan hanyalah membuat keputusan untuk membuang-buang waktu.
Source: diringkas dari video di laman https://www.youtube.com/watch?v=bQD367YMTH4
26 notes · View notes
hellopersimmonpie · 5 months
Text
Selamat Tahun Baru!
Tahun baru ini gue punya satu resolusi yaitu belajar hidup sederhana dan mengenal makna cukup. Karena dengan menyederhanakan hidup, gue bisa belajar lebih banyak hal.
Apa yang gue dapet dari tahun lalu? Tahun lalu, gue mulai serius di Narrative Design di game. Gue seneng banget belajar tentang narrative design karena narrative design tuh salah satunya mendesain dunia dalam game. Dari situ, kita akan belajar banyak hal tentang perilaku manusia berkaitan dengan dunianya.
Ada empat topik naratif yang sudah gue cicil risetnya dalam dari awal tahun 2022 - akhir 2023 tahun ini. Yang pertama tentang kehidupan di sebuah kota dengan segala macam culture khasnya. Proses risetnya mengharuskan gue travelling ke kota-kota kecil dan mengamati kehidupan di sana.
Dari proses riset ini, gue jadi tau banget karakter orang-orang dari beberapa kota yang menjadi target. Bagaimana persepsi mereka tentang jarak (1 jam buat orang Semarang bisa 50 km. Sementara buat orang Jakarta bisa cuma 20 km), bagaimana mereka menghabiskan waktu di akhir pekan, dimana mereka jalan-jalan bareng pasangan dan keluarga serta bagaimana pandangan mereka tentang kehidupan yang nyaman? Ini kalau dikulik menarik banget. Nggak akan bisa gue tulis semuanya sih. Tapi gue paham bahwa semua manusia pada dasarnya berhak hidup nyaman di lingkungan yang membuat mereka aman. Dan untuk itu, nggak melulu harus kaya. Tentunya gue nggak bakal bilang:
"Nggak apa-apa miskin asalkan bersyukur"
No. Ini tentang awareness gue terhadap ruang hidup. Setelah berjalan-jalan di kota kecil dengan keramahan pasarnya, gue jadi ngerasa di kota-kota besar, nggak banyak "ruang hidup" yang "breathable". Semua serba sesak. Rumah sesak. Jalan sesak. Tempat kerja juga sesak. Kebutuhan tentang ruang hidup yang aman dan nyaman itu esensial bagi semua orang. Tapi arah politik kita nggak banyak yang enforce ke sini. Akhirnya banyak orang yang berpersepsi bahwa ruang hidup yang aman dan nyaman itu hanya bisa dibeli pakai uang dan diperebutkan dengan sistem "meritokrasi". Padahal nggak begitu juga.
Topik kedua adalah tentang spektrum emosi. Gue belajar puluhan spektrum emosi. Inipun sebenarnya belum mampu menampung semua emosi yang ada dalam pikiran manusia.
Yang gue dapat diri sini adalah, betapapun dewasanya kita, kita nggak selalu mampu mengendalikan reaksi kita atas emosi yang tidak nyaman. Kita mungkin mampu mengendalikan reaksi kita untuk beberapa emosi yang familiar. Tapi rentang emosi itu amat sangat luas, jadi semakin luas lingkungan yang kita tempati, semakin diverse juga spektrum emois yang kita rasakan. Dari situ, kita bisa tumbuh jadi manusia yang hidupnya beberapa kali terluka tapi hati kita juga bertambah luas.
Dari sini gue juga belajar banget untuk nggak buru-buru melabeli orang dengan kata emosional. Karena nyatanya, orang seringkali tidak bisa mengendalikan emosi ya karena belum pernah belajar. Entah karena emosinya nggak familiar, entah karena trauma jadi nggak mampu belajar, atau pure karena pola asuh yang nggak ngasih ruang bagi seseorang untuk memahami emosinya sendiri.
Topik ketiga adalah tentang sejarah yang akhirnya ngebawa gue pada sejarah kerajaan berbasis agama mulai dari Islam, Hindu, Buddha dan Kristen. Nah, apa yang gue dapatkan dari semuanya? Gue memahami proses seseorang dalam mendalami agama dan kepercayaan adalah sesuatu yang personal. Tapi di sisi lain bisa juga jadi sesuatu yang cultural dan politis. Culture itu akan saling memakan. Entah dengan cara yang halus ataupun keras.
Sebagai muslim, tentunya gue bakal seneng kalau punya lingkungan yang memudahkan gue buat beribadah. Gue bakal happy banget kalo bisa WFH di mall atau mobile pake kendaraan umum tanpa mikir ribet sholat karena tempat sholat dan wudu accessible. Di agama lain, pasti ada juga orang yang kayak gue.
Kalau kita nggak maksain banyak hal, keinginan semacam ini akan jadi keinginan yang baik. Tapi kalau kita mulai maksain, kita bakal berujung memaksakan budaya kita ke orang lain dan pasti akan ada orang yang ruang nyamannya tergusur. Dalam kerajaan berbasis agama apapun, pasti akan ada pihak yang dikucilkan.
Dari sini, apakah sekular selalu terbaik dibandingkan teokrasi? Belum tentu juga. Sekularis dan teokrasi itu masih dalam tataran konsep. Yang berpengaruh di tataran praktis ya kualitas manusianya.
Gue pernah mikir bahwa pemerintahan berbasis Islam pasti bagus karena Alquran nggak akan pernah mengajarkan hal yang salah. Tapi kenyataannya tidak semudah itu. Alquran itu tatarannya masih di pedoman yang harus diturunkan lagi ke sesuatu yang lebih konkrit. Cara menurunkan pedoman ke tataran praktis ini yang butuh ekspertise dan kebaikan hati manusia.
Maka mengkondisikan lingkungan biar menghasilkan orang-orang yang berilmu dan penuh welas asih tuh jauh lebih penting. Pola pikir kita tentang peradaban nggak bisa biner. Mengusahakan yang terbaik dalam kondisi yang serba tidak sempurna adalah ikhtiar yang bisa kita lakukan sebagai manusia tanpa banyak modal di akhir zaman ini ~XD Dulu tuh pola pikir gue tentang memperbaiki lingkungan di bidang politik ya dengan memilih caleg atau presiden yang baik. Tapi ternyata enggak. Di kerajaan berbasis agama, akan selalu ada resi, ulama, ataupun brahmana yang berseberangan dengan pemerintah. Mereka ini adalah ilmuwan yang tekun banget di bidangnya sehingga mereka tetap mampu berpikir jernih meskipun yang lain tidak. Salah satu cara memperbaiki lingkungan adalah dengan menjadi cerdas. Tahu kebutuhan kita sebagai manusia sehingga kita bisa mengusahakannya baik di ranah personal ataupun ruang publik.
Contohnya?
Gue sebagai perempuan amat sadar tentang kebutuhan tempat kerja yang ramah perempuan. Maka gue bakal mengusahakan itu di tempat kerja gue. Setidaknya kalo gue nggak bisa bikin semua perempuan nyaman, gue bisa mengusahakan agar para perempuan di sekitar gue bekerja dengan baik. Akan lebih baik lagi kalau kita bisa menyuarakan ini ke tempat yang lebih luas sehingga dampaknya juga lebih luas juga.
Selama gue belajar tentang politik Islam, topik yang gue dapet lebih banyak Qiyadah wal Jundiyah, dakwah Tabligh dan Tamkin. Gue belum menemukan forum umum yang mengkaji kebijakan dan menghasilkan naskah akademik yang komprehesif. Well, ini mungkin memang bukan bahasan awam dan jadinya akademisi banget. Tapi menurut gue yaa, orang berilmu itu nggak selalu di ranah legislatif. Kadang-kadang kita perlu berdiri tegak di bidang kita dan mengkaji hal-hal yang memang bermanfaat ~XD whoaa gue ngomongnya kejauhan. Begitulah.
Topik terakhir tentang ekologi. Ini yang paling lucu. Topik ini seperti merangkum semua topik yang gue pelajari sebelumnya. Di ekologi, gue awalnya belajar tentang konsep ekosistem. Setelah itu gue belajar tentang psikologi manusia tentang lingkungan. Setelah itu? Gue belajar tentang sejarah interaksi antara manusia dan ekosistem dari zaman mesopotamia sampai sekarang. Gue berasa amaze banget sama topik world building ini. Betapa Allah memampukan manusia untuk menemukan dan menyimpan konsep sebanyak itu :")
Dalam sejarahnya, ada manusia-manusia yang menganggap alam sebagai saudara sehingga mereka menghormati alam dengan baik. Kemudian datanglah para kolonial yang materialistik. Mereka menganggap bodoh manusia yang memberi ruang hidup bagi selain manusia. Di mata para kolonial ini, semua di depan mereka adalah aset produktif. Termasuk manusia yang modalnya lebih rendah dari mereka pun demikian. Akhirnya kita jauh dari alam dan semua jadi berantakan :)
Di titik ini gue belajar menjadi manusia yang ramah lingkungan. Tentunya gue tidak akan ekstrim mengubah gaya hidup sampai membuat sabun sendiri. Melainkan belajar mengurangi keinginan yang tidak esensial. Mungkin hikmah dari Allah memperkenalkan konsep hisab adalah agar kita nggak terlalu banyak mengotori lingkungan karena keserakahan kita :")
Manusia selalu merasa jadi aktor yang bisa menolong lingkungan. Padahal sebelum kita hidup, ekosistem sudah berjalan dan banyak berubah. Kita cuma makhluk yang kebetulan bertamu. Tetaplah rendah hati :")
44 notes · View notes
journeyofken · 26 days
Text
At First Sight
Mau pake judul “Love at First Sight” alias cinta pandangan pertama takut aku kejauhan wkwk, jadi at first sight aja karena emang masih belum jelas.
Ada hal lucu yang terjadi akhir-akhir ini. Jadi tu minggu lalu aku sama Ibuku silaturahim ke rumah sobiku Ois. Nah pas disana kebetulan ada saudaranya Ois, mas-mas sama temennya yang juga lagi silaturahim.
Aku ga merhatiin dia sama sekali karna ya ga kenal, cuma papasan pandang doang pas pertama kali masuk rumahnya sobiku itu. Habistu aku ngobrol sama Ibunya Ois dan sibuk makan-makan jamuan yang di sediain.
Terus selang beberapa waktu mas-masnya pamit, aku ya cuma ngangguk sambil senyum kayak biasanya nyapa tamu gitu.
Eh sehari setelahnya..Ois chat aku bilang kalo aku dapet salam dari saudaranya itu. Aku ya cuma hah? salam buat aku? Yaudah aku bilang aku terima salamya. Dan drama pun mulai. Ois semangat banget buat ambil peran buat mak comblangin kita. Dia bilang kalo masnya itu lucu banget karna baru pertama kali dia nanyain soal perempuan. Aku ga paham mesti respon gimana wkwk..
Sampai pada mas” itu tiba-tiba follow akun ig dan DM aku. Sebelum acc dan buka dmnya aku nanya dulu ke Ois itu akunnya masnya itu bukan. Terus dia jawab iya. Aku be like: haduh aku mesti respons gimana 😭🙌🏻.
Masnya ngirim salam aja ternyata terus aku bales salamnya. Then, yaa like the common, dia nanya hal-hal general tentang aku. Aku ya jawab seperlunya aja karna jujurly aku ga bisa dan ga terbiasa buat chat basa basi apalagi ke lawan jenis. Maksudnya aku gabisa bikin topik yang ga begitu” penting gitu jadinya jarang banget nanyain dulu, pasti banyaknya aku jawab-jawab aja makanya aku bagian berusaha excited, karna khawatir kalo aku ga menghargai komunikasi.
Jadi masnya yang selalu chat dan nanya dulu, aku bagian jawab dan sesekali nanya balik. Selain dari sisi overthinking ku, ya aku bisa ngerasain kalo initu ada maksud lain. Karena ya gimana ya kita lagi di umur yang lagi lucu-lucunya dimana kebanyakan orang seumuran udah punya pasangan hidup. Jadi hipotesa sementaraku ya masnya ada tendensi ke aku. Entah berapa kadarnya tapi ya ada lah kalo aku rasain. Jadimya, aku terus berusaha untuk respons sewajarnya aja. Tapi gatau gimana masnya percieved tanggapanku.
Ttapi, berhubung aku belum ada intensi dan belum siap dan beberapa alasan lain :””)) untuk ke arah membangun hubungan (yg halal) jadinya aku juga berusaha untuk agak menjauh. Tapi ya itu, beliau gaa bosen untuk memberikan pesan yang ya cukup ngebuatku sedikit ngerasaa “oh begini rasanya disukai” “begini rasanya diterima” ((meskii ini ya asumsiku sendiri wkwk))
Pointnya tuh itu sebenernya yang pengen aku highlight.
Sebagai sesorang yang tiap hari bergelut dengan perasaan insecure, merasa sulit untuk menerima diri sendiri dan terus menanyakan perihal pantas tidaknya aku dicintai oleh manusia lain, hal yang mas-mas itu lakuin tuh bisa bantu aku bangun kepercayaan dan penerimaan diri. 🥹
Sementara nulis segitu dulu deh, dilanjut nanti lagi :”))
17 Mei 2024 #kenslovejournal
12 notes · View notes
heiprah · 27 days
Text
Sosial Media
Pernah ga sih ngerasain capek karena hiruk pikuk dunia, tentang segala kesemerawutan, semakin kamu berusia, semakin dewasa, semakin membandingkan pencapaian diri sendiri dengan orang lain, dan sadar bahwa aku hanya berjalan dan mengulang diperjalanan yang sama namun tidak dengan penghasilan yang sepadan haha.
Belum lagi, saat ingin rehat dari rutinitas, maksud hati ingin menghibur diri dengan scroll scroll sosial media ala kaum zaman kekinian. Namun video linimasa cepat layaknya tiktok, reels, hingga youtube shorts yang membuat manusia seolah dipaksa berfikir pendek dan singkat, seperti ketika melihat timeline pencapaian oranglain yang terlihat seperti gampang, kesuksesan yang instan, home decor yang amat diimpikan, dunia perdrakor-an di dunia perhalu-an terkadang rasa syukur ini menjadi berkurang. Astagfirullah Ada dunia tumblr, disini aku merasa tenang. Bait-bait kata yang ku temukan seolah paham tentang kehidupan yang kuhadapi sekarang. tersenyum melihat tulisan-tulisan manis, dibaca perlahan, direnungkan. yup! kita sama, kita punya pandangan yang sama tentang dunia. aku menemukan teman, aku pernah membaca sebuah tulisan Tumblr seperti kamar tempat kita berbaring setelah penuh dengan kepenatan dunia. Terimakasih untuk kalian yang sudah berbagi kata, terimakasih sudah sering-sering diingatkan tentang hidup yang sementara ini.
8 notes · View notes
diksifaa · 1 month
Text
Menjaga yang wajib
Salah satu bentuk syukur kita sebagai hamba Allah dengan segaka kesempurnaan bentuk penciptaanNya yakni dengan menjaga dan merawat diri. Kita sepakat untuk itu. Tapi hal ini juga merupakan tantangan, apalagi tentang budaya hidup sehat.
"Sehat", sebenarnya tergantung pada masing-masing individu. Mungkin diluar sana ada yang harus melakukan medical check up rutin per bulan, mengonsumi vitamin, mengharuskan treatmen dan mengatur jumlah gizi dalam makanan, menjaga porsi, dan mengatur waktu bangun tidur dan lainnya. Semua ini tergantung bagaimana pandangan, habbits, san kebutuhan setiap individu.
Begitupun aku. Bagiku sulit sekali melakukan satu hal baru untuk merawat kesehatan, seperti minum vitamin setiap hari, jarang adanya. Karena bagiku bisa menjaga makan 3 kali sehari, dan menjaga diri untuk tidak membeli makanan junk food sering-sering, serta tidur dibawah pukul 00.00 saja sudah sangat mengapresiasi diriku. Hehe
Itulah hidup sehat. Tidak harus dengan menambah rutinitas lain, tapi bisa dengan menjaga yang wajib saja bisa menjadi ikhtiar kita agar tetap hidup sehat.
Sehat sehat kita yaaa
~Faa
7 notes · View notes
azurazie · 1 year
Text
Teruntuk anak perempuanku.
Nak, kalau menuruti keinginan, ayah sama seperti yang lain. Ingin menunjukkan wajah dirimu dan ibumu kepada dunia. Dengan pamer ke social media seperti kebanyakan ayah yang lain lakukan. Menunjukkan betapa menggemaskannya dirimu dalam pertumbuhannya. Jelitanya dirimu dalam pandangan ayah.
Akan tetapi tahukah kamu, ternyata rasa cinta dan sayangku kepadamu dan ibumu ternyata tidak bisa dibeli dengan dunia ini. Rasa ingin pamer atasmu seolah tiada artinya. Rasa cinta itu melebihi besarnya keinginan itu.
Maka, kututup rapat-rapat wajahmu dan ibumu untuk khalayak ramai di social media sampai saat ini. Dengan harapan kamu suatu saat mengerti, ayah tidak pernah pamer tentang putrinya bukan karena tidak ingin. Bukan karena tidak bisa. Akan tetapi karena berharap dirimu terjaga dari 'ain. Terjaga dari kemudharatan yang boleh jadi akan timbul setelahnya. Lebih-lebih menjadi fitnah untuk dunia ini. Dan semoga sifat hayaa itu tetap terjaga dalam seumur hidupmu.
Akan selalu malu untuk menundukkan pandangan, kapanpun dan dimana pun kelak dirimu akan menjalani hidup.
Dari seorang ayah yang mencintai putri kecilnya dengan sepenuh hati dan harapan.
@azurazie
36 notes · View notes
pengelanakisah · 4 months
Text
Melangkah meninggalkan jejak yang tampak samar oleh kabut penuh lara. Sudah teramat lama jiwamu berselimut sunyi berteman sepi, mengaburkan pandangan tentang perasaan bahwa hidup akan terus berjalan. Kamu berhak memiliki pelangi setelah hujan panjang yang tak kunjung reda. Kembalilah tersenyum wahai nona.
16 notes · View notes
nurainihim · 8 months
Text
Pertaruhan Nilai
Dalam hidup ini akan selalu ada pertaruhan nilai. Saat kamu berjuang tentu ada nilai yang dipertaruhkan. Apapun itu, bisa kecil ataupun besar. Bisa yang berharga ataupun tidak.
Begitu pula saat kamu mengambil sebuah keputusan, untuk bertahan atau justru ingin mengakhiri begitu saja. Itupun ada nilai yang dipertaruhkan. Jika yang menjadi tolok ukur nilai itu hanya sebatas menitik beratkan pada pandangan manusia, pada dunia yang fana ini, tentu yang kita temukan adalah kekecewaan dan kekecewaan. Akan tetapi, jika nilai yang kita pertaruhkan bukan sebatas tujuan dunia dan pemahaman kita tentang perjalanan hidup bagian daripada beribadah kepada-Nya. Tentu akan ada yang nilai yang sepadan yang Ia tukar di masa yang kekal, nanti.
16 notes · View notes
jejaringbiru · 1 year
Quote
Aku butuh ruang sunyi, untuk mendudukkan kepala dan hati dalam satu meja. Dialektika terjadi pada keduanya yang nyaris setiap hari, bahkan sebelum satu pertanyaan menemukan jawabannya, sudah melompat lagi pada pertanyaan-pertanyaan berikutnya. apakah hidup ini memang tentang bertanya dan sebuah pertanyaan akan selalu bersanding dengan jawaban? pada titik apa aku akan berhenti bertanya tentang satu hal, jika pada satu jawaban esok bisa bertemu dengan jawaban yang lebih baik?
Pada akhirnya yang kusadari adalah hidup ini bukan tentang pertanyaan, tetapi tentang bertumbuh. pertanyaan itu bertumbuh, jawaban juga bertumbuh seiring semakin panjangnya pengalaman, petualangan, pengetahuan. kita tidak tahu, kapan kita akan memiliki pandangan yang fix soal kehidupan, kita hanya perlu menjalaninya, dan menikmati perjalanannya.
@lunalaurensa
Page 110 of 365
35 notes · View notes
ruangrindusblog · 10 months
Text
“Cinta tapi tak bersama”
Di dalam kerumitan filsafat cinta, terdapat dua jiwa yang pernah bersentuhan, namun tak pernah menyatu sepenuhnya. Mereka adalah Alam dan Sofia, dua penjelajah jiwa yang menemukan makna cinta dalam kedalaman pikiran dan perasaan.
Mereka berpapasan dalam perjalanan hidup mereka, mengikuti jalur yang berbeda, namun selalu saling melengkapi. Alam adalah seorang filsuf yang mendalami konsep cinta, sedangkan Sofia adalah seorang penyair yang menggambarkan perasaannya melalui kata-kata.
Ketika mereka bertemu, diskusi filsafat cinta mereka menjadi pertukaran pandangan yang tak terlupakan. Mereka merumuskan definisi mereka tentang cinta, mencari jawaban dalam teori-teori klasik dan pengalaman pribadi mereka. Namun, meskipun kedua pikiran mereka saling terhubung, takdir tampaknya memiliki rencana lain.
Sofia, dalam kebijaksanaannya, memutuskan untuk pergi menjelajahi dunia dan mengalami cinta dalam berbagai bentuknya. Sementara Alam di tempatnya, menggali lebih dalam ke dalam misteri cinta dengan setiap teori yang ia susun.
Waktu berlalu, dan Sofia kembali setelah beberapa tahun. Mereka bertemu kembali, dan dalam mata mereka terpancar kebijaksanaan yg teramat dalam. Mereka merasakan keabadian dalam pemahaman mereka tentang cinta. "Engkau keabadian dalam ruang-ruang rinduku," kata Alam dengan tulus.
Sofia tersenyum dan menambahkan, "Ketika kita memahami bahwa cinta bukan hanya mengenai kebersamaan fisik, tetapi juga mengenai persahabatan jiwa, maka cinta itu benar-benar abadi."
Mereka mungkin tidak bersatu dalam arti konvensional, tetapi dalam perjalanan mereka dalam filsafat cinta, mereka menemukan keabadian. Mereka telah mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang cinta, dan itu akan terus hidup dalam pikiran dan karya mereka. Kedalaman ini mengingatkan kita bahwa cinta sejati tak selalu harus diwujudkan dalam bentuk hubungan fisik, tetapi bisa ditemukan dalam pemahaman yang mendalam dan pengalaman jiwa.
Penulis : Ewia Ejha Putri
01/09/2023. 01.52
Tumblr media
12 notes · View notes