Tumgik
#Politik & Ekonomi
andy-bt · 5 months
Text
Pemilu Sela USA; Dinamika Partai Demokrat vs Republik
By: Muzakkir Djabir Fayetteville, USA Jumat, 11 November 2022 Post: 21 November 2022 – 19:23 Pemilu sela (midterm elections) Amerika Serikat di musim gugur pada tanggal 8 November yang lalu, menjadi momen krusial bagi posisi mayoritas tipis Partai Demokrat di Senat maupun DPR. Krusial karena berkait erat dengan keberlangsungan agenda atau kebijakan Presiden Biden, khususnya dalam masa tersisa…
Tumblr media
Tampilkan di WordPress
0 notes
salsabilamcp · 4 years
Text
Intro to IR : Answering Question
Salsabila Mutiara Cantika Putri-072011233034-Maldives
1. What is nasionalism?
Nasionalisme merupakan suatu sikap memiliki kesamaan cita-cita dan tujuan serta keselarasan kebudayaan dan wilayah sehingga timbul rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari internal maupun eksternal.
2. Why nastional identity plays significant roles in building relation among nationstates?
Identitas nasional merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dengan ciri khas yang menjadikannya berbeda dengan bangsa lain.Identitas ini penting dijadikan pegangan dalam pelaksanaan hubungan antarnegara karena dengan berpegang pada identitasnya maka dalam proses kerja sama perwakilan negara akan berusaha untuk memenuhi kepentingan atau kebutuhan negaranya. Kerja sama yang dilakukan juga tidak akan menyimpang dan sesuai dengan identitas negara
3. Illustrate power in IR and give example for each sub category of power in IR!
Kekuatan adalah kemampuan suatu aktor untuk mewujudkan keinginannya. Dalam hubungan internasional ada tiga jenis kekuatan .
1) Hard power
Kekuatan suatu negara untuk memengaruhi negara atau aktor lain dengan menggunakan kekuatan material, seperti militer,ekonomi,populasi,dsb yang bersifat memaksa. Penyerangan Israel terhadap Palestina untuk menguasai daerah teritorial Palestina merupakan contoh hard power.
2) Soft power
Kekuatan suatu negara untuk memengaruhi negara atau aktor lain dengan ajakan bekerja sama, diplomasi atau sebagainya dengan menggunakan aspek non material seperti budaya, ideologi,dan lainnya, Korean wave dimanfaatkan Korea Selatan untuk membentuk kerja sama dengan Tiongkok dengan tujuan memajukan ekonomi merupakan contoh soft power.
3) Smart Power
Ini merupakan gabungan dari hard power dan soft power. Barack Obama yang sewaktu itu merupakan Presiden Amerika serikat ialah yang pertama mencetuskan dan menggunakan smart power untuk berdiplomasi. Contoh dari soft power adalah Obama mengahapus jarak antara Amerika dan Indonesia yang merupakan negara penduduk muslim terbesar di dunis. Ia mengapus citra bahwa AS adalah negara yang konfrontasi dengan negara muslim.Setelah diterima dengan baik di Indonesia,maka nantinya akan memudahkan kegatan politik atau kerja sama yang akan dilakukan.
Reference
2016.Pendidikan Kewarganegaraan.[e-book].Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset,Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
Kompas.2019. Nasionalisme: Arti, Sejarah, dan Tujuan [online]. In https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/skola/read/2019/12/29/180000269/nasionalisme-arti-sejarah-dan-tujuan [diakses 2 Oktober 2020]
Raimzhanova,Aigerim.2015.Power In IR: Hard, Soft, and Smart. Institute for Cultural Diplomacy and the University of Bucharest.
1 note · View note
afif-am · 4 years
Text
Apa Aku Belajar: Dunia Tanpa Tembok II
Tumblr media
Gambar buku yang dibincangkan oleh penulis. Maaf penulis tiada kamera LDR mahupun iPhone. #shotonApayangada
Tajuk: Dunia Tanpa Tembok II
Penulis: A.R.W.
Penerbit: Patriots Publication
Muka surat: 285
Eh, dah masuk Febuarilah. Hmm…gila betullah Januari. Macam-macam berlaku. Tah #WorldWar3 trending pulak haritu. Pastu keluarlah segala macam teori dan andaian dari palataologis1 yang berkelulusan freedom of speech yang hanya memerlukan emel dan kata laluan. Kebetulan aku baru habis baca satu buku pasal geopolitik dan hubungan antarabangsa. So ni ada beberapa perkara yang dapat aku kongsi daripada buku tersebut.
Kenapa kena ambil tahu politik antarabangsa?
Mungkin anda tertanya2, “Asal kena tahu IR2 pulak?"
“Kenapa aku kena tahu sebab Trump buat benda tu?”
“Kenapa aku kena tahu alasan Turki buat begini?”
“Aku rasa belajar, tidoq, makan cukuplah kan?”
Kata penulis dalam prakata bukunya,
“Kita boleh hidup aman damai, main TikTok, muat naik gambar-gambar makanan dan melancong di Instagram adalah kerana kita hidup dalam persekitaran yang aman. Nikmat-nikmat sebegini boleh hilang dalam sekelip mata kalau kerajaan tidak pandai mengurus konflik antarabangsa."
Lihat saja bumi Syria. Dulu digambarkan sebagai syurga di dunia Arab kot. Sekarang? sudah berupa neraka sebab salah urus konflik. Penulis menyambung lagi,
"Apabila manusia terlalu lama hidup dalam keselesaan, maka mereka akan mula lalai dan lupa untuk bersiap siaga dengan konflik. Manusia yang hidup dalam keadaan ini juga cenderung untuk membayangkan dunia ini baik-baik sahaja, penuh idealistik."
Its important for us to know the issues that ocurred around us domestically and internationally so that we realise that the world doesn't only revolve around your late-night calls and chats with your soulmate. The world also doesn't only revolve around the hundreds of the anime series we have watched and obsessed with it. You also need to know that the world doesn't revolve around getting chicken dinner3 24/7 with your mates. If you got your priorities right, then good for you. (Rileks, aku juga main game dan tonton anime). Cuma kadang2 ada sekumpulan manusia yang hanya terperuk dan ambil kisah pasal mereka dan hiburan mereka sahaja. Tak nak ambil tahu isu semasa.
Penting juga untuk kita ambil tahu isu2 semasa ni supaya kita ni kurang berkhayal dalam belajar/kerja dan tahu apa yang kita nak capai. Supaya kita tak terpisah dari dunia realiti. Akhir sekali -fuhh, macam rumusan bm spm da-, belajar ilmu IR juga dapat menghindar anda dari menjadi teoris2 tegar.
Nampak ada perkaitan US, Israel sikit..ILLUMINATI!!!! -insert x-files soundtrack- Nampak "new world order" sikit...FREEMASONNN!!!4
Bukanlah aku menafikan secara 100% tentang konspirasi bagai ni dan mengatakan ianya mustahil, tapi lebih baik untuk kita tidak terburu-buru melompat ke dalam kesimpulan -fuh, melompat- dalam mengatakan semua urusan politik antarabangsa ada kaitannya dengan Israel, Illuminati dan sebagainya dan lakukan kajian yang lebih berasas berbanding menyambungkan titik2 yang takde kaitan pun sebenarnya. Takut-takut kolam yang kita lompat ke dalamnya itu, cetek. Kita juga sakit.
Realistik > Idealistik
Dalam satu bab dalam buku ini yang membincangkan peranan kuasa dalam politik antarabangsa, penulis menulis, (i'm paraphrasing btw)
"Mendahulukan nilai (idea) daripada survivaliti akan membawa padah. Itulah yang jadi lepaih WW1. Waktu tu, depa yang liberal internationalist di negara2 demokrasi (Britain-Perancis) desak supaya negara lucutkan senjata dan jenayahkan perang untuk pastikan Perang Dunia tak berulang."
"Pelucutan senjata menyebabkan ketidakseimbangan kuasa antara negara2 demokratik dan negara2 fasis5 (Jerman-Itali). Last2 WW2 meletus jugak sebab ketidakseimbangan kuasa tersebut memberi galakan kepada negara2 fasis untuk lancarkan perang. Heh, "Naktafi bihaza wassalamualaikum'"6 lah jawabnya. Penyelesaian idealis yang cuba ketepikan soal kuasa bukan saja gagal mengelak peperangan, malah hampir menggadaikan nilai2 yang diperjuangkan (andai kata fasis menang, maka tiada lagi demokrasi & etc)."
Hidup mesti berpijak di bumi nyata. Berpijak dengan realiti. Dalam kepala otak kita, secara idealnya dalam dunia utopia impian kita mungkin kita nak manusia berkelakuan baik, mengikut peraturan dan tak mahu bergaduh (situasi atas). Tapi manusia akan terus jadi manusia. Inilah yang diketengahkan oleh golongan realis. Kata penulis, "Realis melihat konflik dan peperangan akan kekal sepanjang zaman sebab perkara tersebut berpunca daripada sifat manusia itu sendiri. Manusia yang hidup pada sebelum tahun 2020 ada sifat tamak. Manusia yang hidup selepas 2020 pun masih ada sifat tamak."
Samalah dalam situasi2 kecil seperti kes kecurian. Hang percaya dan berharap agar manusia berkelakuan baik dan patuh arahan. Jadi hang tinggai phone hang atas meja di tempat terbuka. Bila hang balik meja aik, sudah hilang, sudah kena curi. Sekarang, pencuri bodoh atau anda bodoh? Begitu juga dengan situasi berkenaan kaitan tutup aurat dan kes rogol.7
Dengan mengambil langkah pengawasan bukanlah kita menghapuskan kemungkinan untuk benda tu berlaku secara 100% namun bukanlah kita mengatakan mencuri dan merogol itu tak bersalah, tapi kita melakukan sedaya upaya dari PIHAK KITA untuk mengurangkan kemungkinan perkara buruk berlaku. Betul, orang yang mengunci pintu pagar rumahnya juga masih ada yang dicuri keretanya. Tapi takkan kita nak berhenti pakai kereta pula?
"Realism without idealism is sterile, idealism without realism is naive." 8
Palataologis: Manusia yang memandai-mandai dalam perkara yang depa taktau. Rujukan muktabar mereka Google. Dan selalu memulakan ayat dengan "Saya rasa.../Entah-entah..." ↩︎
IR: International Relations. Kajian tentang keberkaitan politik, ekonomi dan undang-undang dalam peringkat global. ↩︎
Chicken dinner: Ganjaran yang diberikan untuk mereka yang berjaya hidup sehingga akhir dalam mod mati-kalah PUBG. Malangnya chicken dinner tidak dapat ditukarkan menjadi hidangan untuk mengisi perut2 kosong mahasiswa :(. ↩︎
Freemason: Antara perkara kegemaran para penggemar teori konspirasi berbanding belajar ilmu agama dan bantu majukan Islam. ↩︎
Fasis: Mereka yang berpegang ideologi Fasisme. Fasisme adalah ideologi politik yang mengutamakan kepentingan negara berbanding kepentingan individu melalui penekanan kepada ketakutan terhadap musuh yang dibayangkan dengan kerangka ideologi lain. Tiada kena mengena dengan abang2 fasi program motivasi. ↩︎
نكتفي بهذا والسلام عليكم: Ayat biasa yang digunakan oleh pensyarah untuk menandakan tamatnya kelas. Juga berupaya untuk memberi kesegaran kepada yang mengantuk dan telah terkorban. ↩︎
Di sini aku sertakan kajian akademik berkenaan menutup aurat dan impaknya kepada penurunan kadar gangguan seksual. https://psycnet.apa.org/doiLanding?doi=10.1037%2Fa0023461 ↩︎
Ayman Rashdan Wong, Dunia Tanpa Tembok II, Bab 7, Muka surat 40. ↩︎
2 notes · View notes
rimarahmawati6 · 5 years
Text
Persatuan Harga Mati!
Cita-cita persatuan sebagaimana yang termuat dalam butir ketiga pancasila yakni persatuan Indonesia nampaknya masih menjadi PR besar bagi bangsa ini dalam mewujudkannya, terlebih Indonesia yang tengah memasuki tahun politik. Konstelasi perpolitikan hari ini membuat masyarakat lebih sensitif dan mudah terprovokasi. Kemajuan teknologi di samping memberi berbagai kemudahan terutama dalam mengakses informasi, juga dapat mendorong seseorang untuk bertindak melampaui batas moral dan aturan. Ujaran kebencian berupa caci-maki yang dilontarkan masing-masing pendukung pasangan calon presiden dan wakilnya kerapkali memenuhi timeline dan kolom komentar di media sosial, bahkan sampai tersebarnya berita bohong yang memperkeruh keadaan. Upaya-upaya kotor untuk menjatuhkan lawan politik yang berpotensi menimbulkan perpecahan tentu menambah catatan kelam pelaksanaan pemilu baik eksekutif maupun legislatif di tanah air.
Tidak hanya itu, gerakan separatis yang telah lama menjadi duri dalam daging di tubuh ibu pertiwi yang dilakulan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) belum menemui penyelesaian yang menggembirakan. Di hari ketiga bulan Desember organisasi ini kembali melakukan terornya dengan melakukan penyerangan terhadap pekerja proyek jembatan pada jalan Trans Papua, Kabupaten Nduga. Dikutip dari tempo.co (6/12) Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambom menuturkan bahwa penyerangan yang dilakukan OPM tersebut merupakan bentuk menuntut hak kemerdekaan, “Buat kami Indonesia datang sebagai pencuri,” ujarnya.
Sebelumnya pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) OPM 1 Desember 2018 para aktivis yang mendukung pemisahan Papua dari NKRI sepeti Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP), Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), dan Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua Indonesia (AMPTPI) melakukan unjuk rasa dengan tuntutan kemerdekaan Papua dari Republik Indonesia.
Berbagai gejolak yang muncul mengindikasikan bahwa bangsa ini tidak sedang dalam kondisi baik-baik saja. Setiap lima tahun sekali pelaksanaan pemilu seringkali diwarnai dengan aktivitas-aktivitas yang memicu permusuhan. Hal tersebut senantiasa terjadi karena hari ini kekuasaan bagaikan piala bergilir yang menjadi rebutan para elit politik. Sehingga wajar jika banyak masyarakat yang menilai bahwa politik hanya ajang perebutan kursi di parlemen. Politik serigkali dikonotasikan negatif karena politik prakatis kini memang tidak mencerminkan hakikat politik yang menjadi kebutuhan masyarakat. Diskusi-diskusi yang dilakukan bukan lagi membicarakan bagaimana agar bangsa ini terbebas dari neoimperialisme yang jelas-jelas mengancam keutuhan bangsa dari banyak sektor, melainkan adu argumen tentang bagaimana masing-masing calon mampu meyakinkan masyarakat agar suara jutaan jiwa penduduk Indonesia berada dipihaknya. Politik kepentingan ini yang dapat menyulut api di tengah-tengah masyarakat.
Keberadaan gerakan-gerakan separatis seperti OPM tentu menjadi ancaman keutuhan bangsa. Atas nama Hak Asasi Manusia (HAM) organisasi ini menuntut lepas dari NKRI. Papua yang memiliki kekayaan tambang melimpah nyatanya tidak mampu menjadikan masyarakat di sana hidup sejahtera. Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang diserahkan kepada asing dengan kontrak yang terus diperpanjang meski telah banyak melanggar aturan tetap dipertahankan. Menguatnya dominasi asing atas ekonomi Indonesia sebagai dampak dari adanya liberalisme migas yang dipayungi hukum ‘pesanan’. Inilah yang kemudian menjadi salah satu alasan terbentuknya Organisasi Papua Merdeka yang senantiasa menuntut kemerdekaan atas tanah kelahiran mereka.
Maka seperti yang telah penulis sampaikan, bahwa masalah mendasar bangsa ini bukan siapa yang akan memimpin Indonesia lima tahun kedepan, melainkan bagaimana agar Indonesia dapat melepaskan diri dari cengkraman para imperialis yang secara kasat mata mengancam persatuan bangsa. Karena pada faktanya persoalan serupa masih tetap ada meski berulangkali telah mengalami pergantian pemimpin, bahkan OPM pun masih mendapat ruang untuk melakukan aktivitasnya.
Untuk mencapai itu semua tentu perlu peran bersama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Pertama, penting dipahami bahwa berbeda pilihan politik tidak menjadikan permusuhan antar anak bangsa, karena musuh bersama yang perlu kita lawan adalah langgengnya dominasi dan paham-paham asing akibat diterapkannya pengaturan hidup produk penjajah. Kedua, ikatan antar inividu dalam masyarakat perlu melebih ras, kelompok, kepentingan, kesukuan, bahkan kebangsaan, karena sekat-sekat ini dapat menghabat cita-cita persatuan yang sesunguhnya.
Sejak masa perjuangan merebut kemerdekaan dari bangsa imperialis yang saat itu menjajah secara fisik, hingga sekarang di mana penjajahan gaya baru tengah bercokol di negeri ini, peran ulama dalam mengusir penjajah begitu besar. Pada abad ke-19 ketika sistem imperialisme mengalami transformasi dari sistem imperialis kuno menjadi sistem imperialis modern, dengan adanya upaya penguasaan seluruh Nusantara Indonesia oleh Keradjaan Protestan Belanda, ulama bergerak menumbuhkan kesadaran adanya musuh bersama (common enemy), menyebarkan kesadaran adanya kesamaan sejarah (common history), sehingga dari adanya kesamaan sejarah ini menumbuhkan kesamaan kepentingan (common interst) untuk membangun Indonesia bebas dari penjajahan di seluruh sektor, dan tumbuhlah semangat melawan imperial Protestan Belanda kala itu. (Ahmad Mansur Suryanegara : 2009)
Kolaborasi ulama dengan kaum intelektual dan pemuda untuk mewujudkan cita-cita persatuan bangsa tentu sangat ditunggu oleh masyarakat luas. Kajian di masjid tidak hanya berbicara perkara akhlak mulia atau fiqih ibadah, melainkan penyadaran kepada masyarakat akan musuh bersama umat. Para akademisi tidak hanya berkutat dengan penelitian dan jurnal yang berorientasi pada materi dan eksistensi, tetapi lalai akan pembinaan masyarakat. Pemuda yang di dalamnya mahasiswa-pun tidak hanya disibukkan dengan makalah dan debat kusir tentang organisasi siapa yang paling baik, tetapi lalai dari perannya sebagai mahasiswa yang tidak hanya sekedar mengejar tingginya IPK. Hari ini bukan lagi saatnya bermusuhan karena perbedaan pandangan politik. Bukan lagi saatnya menempatkan kerakusan dan kepentingan kelompok sebagai prioritas sehingga menghalalkan banyak cara dalam meraihnya, bahkan mengorbankan kehormatan dan menyakiti sesama, melainkan bahu-membahu dalam wujudkan cita-cita bersama yakni persatuan Indonseia menuju persatuan dunia.
Dengan persatuan tanpa sekat-sekat golongan, Indonesia akan lebih berani melawan ketidakadilan yang diciptakan penjajah dan anteknya yang secara masif mengeroposkan sendi-sendi kedaulatan negara melalui pemahaman, strategi pecah belah dengan propaganda-propaganda dan fitnah, serta dominasi asing diberbagai lini kehidupan. Selain itu, penerapan aturan Islam secara sempurna merupakan solusi fundamental yang dapat mendukung terwujudnya nilai-nilai pancasila. Karena Islam bukan hanya menghargai perbedaan, tetapi juga darinya terpancar aturan kehidupan yang sempurna dan menyempurnakan sebab datang dari Yang Maha Sempurna, ialah Sang Pencipta Allah SWT.
1 note · View note
lyrarch · 4 years
Text
Tumblr media
Gue lebih suka berada di perpus saat dosennya ga masuk ketimbang ada di rumah yang bukan rumah gue.
Kesini kadang buat cari inspirasi buat nulis atau desain gambar. Hari-hari gue datar, membosankan. Hari ke hari bertemu orang yang sama, tak sevisi bahkan sepemikiran. Kalaupun ketemu yang sepemikiran, gue suka susah menguraikan isi pemikiran orang lain.
Sekalinya di suguhkan dengan pembahasan berat laik e... politik, ekonomi dan banyak hal tentang isu-isu terkait, justru gue lebih suka bahas
Besok makan apa?
Kalo gue jelek, lo tetep temen gue atau enggak?
Kenapa manusia kakinya dua, kenapa ga enam?
Kadang gue perlu di suguhkan percakapan ringan yang lebih spesifik tentang diri masing masing dibanding mencakup hal luas tapi kitanya ga bisa merubah apapun yang terjadi. Percakapan-percakapan yang kalo kita bukan orang berpengaruh tuh cuma bakal menguap ke udara tanpa di dengar dan bahkan leboh cederung menjadi gibah para petinggi negara walaupun dalam konteks ini gibah yang di perbolehkan.
Setdaaahhh.. gosah jauh jauh bahas negara, lo sendiri apa yang udah lo sumbangkan buat negeri ini ampe sebegitu tingginya bahas masalah negeri yang jelas udah dari kapan tau udah kacau balau.
Eemmhhh maap bahasan melenceng...
Jadi gue ke perpus buat mendistraksi dari hal-hal yang pelik dan rumit.
Butuh sendiri untuk merenungi kemana nasip akan membawa gue dan gue merubah nasip.
Orang-orang atau temen-temen yang dulunya berjalan beriringan atau bersisian perlahan mereka mencuri garis finish lebih dulu. Gue? Malu.
Anjiirrr si A udah nyumbangin penemuannya sebagai perwakilan indonesia. Gue nyumbang apaan?
Si B udah menjadi pembicara dan sosok berpengaruh bagi indonesia, lah gue berbicara apaan?
Kadang gue perlu iri, perlu banget buat cambukan diri sendiri.
Ah sudahlah bahasan makin berat. Kepala gue makin sakit. Mau lanjut merenung sajalah.
Sekian.
0 notes
uniquehottubcandy · 7 years
Text
Menjadi Anak Bimbing Riris
Elo pernah gak sih ngerasa Tuhan itu gak adil? Terus ngalamin yang namanya insecured banget gak? Apa itu tanda kurang bersyukur? Apa gue kurang ibadah? Selow dulu jangan ngegas. Gue pernah kok.
Gue, Rifad. Hanyalah one in million dari pejuang PTN. Gue tau kalo gue berasal dari sebuah desa di Bandung coret, tapi itu tak memadamkan semangat gue untuk berkuliah di PTN. Alasannya? Gue pengen kuliah di passion gue sambil merasakan lingkungan yang kompetitif, ain’t it fun? Hmm anyway, dulu gue sangat mengagungkan hingga telah memverifikasi mimpi gue untuk bisa berkuliah di Hubungan Internasional UNPAD. Gue pikir pilihan gue cukup rasional dan realistis toh udah ada alumni. Tapi keinginan kuat gue tak berbanding lurus dengan proses untuk mewujudkannya. Alhasil, semua itu berujung pada penyesalan.
STOP DULU SAMPAI DI SINI!!!
Kalo elo setelah baca blog ini ujungnya bakal baper, iri atau bahkan jijik, mending stop disini.  There is no overnight success. Success is just like an iceberg.
Kalo elo nyari motivasi di blog gue, elo salah. Gue gakan ngasih motivasi ‘teguh’ atau quotes-quotes baper. Di sini gue cuma casciscus tentang apa yang dialami gue selama gue berjuang terlepas dari ngasih motivasi atau kagak.
Kalo elo mau tetep lanjutin baca, silakan. Bagi yang masih jadi pejuang, berjanjilah setelah membaca ini untuk memfilter mana yang harus elo lakuin dan yang mana yang enggak. Bagi yang bukan, semoga elo enjoy dengan bacaan gue.
Awal kisah
Penyesalan gue berawal dari inkonsistensi gue dalam belajar. Gue adalah anak IPA yang hendak lintas jurusan ke IPS. Pas SNMPTN, gue tau kalo UNPAD gak menyarankan lintas jurusan, tapi gue malah keukeuh buat milih HI UNPAD. Instead of belajar SBMPTN IPS, gue malah tetep pede buat ngulik UN karena gue ngerasa selama 3 taun belajarnya kagak bener (meskipun gue itu ranking umum selama di SMA) dan gue sangat pede untuk SNMPTN. And guess what, kesongongan gue itu akhirnya dibalas dengan setimpal, GUE KAGAK LOLOS SNMPTN 2014 COY. Sedangkan rival temen gue dari IPS, dia masuk. Parahnya, UN gue juga jelek.
Saat itulah gue tersentuh dengan 'ceramah’-nya Riris, mahasiswi Sastra Perancis UNPAD yang peduli akan adik-adiknya untuk dapetin PTN. Dengan berbekal motivasinya dan sisa-sisa semangat belajar kala itu, gue mulai belajar SBMPTN di H-30 itu. Belajar siang malam dan mati-matian. Meski kalap dan pesimis, gue tetep memberanikan diri buat milih HI UNPAD. “Gue taunya HI UNPAD doang. Gue pengen kesitu! Titik!” Alhasil, pilihan 2&3 gue isi ngasal. Teknologi Pendidikan sama Geografi UPI. Gue mohon untuk gak bertindak kayak gini juga.
Guess what? Gue lolos SBMPTN 2014! ……..di pilihan 2. Wakwaw. Tiba-tiba ngeri sendiri karena gue gatau pilihan gue itu bakal ngapain nantinya. Well, tadinya gue bakal ambil bahkan udah nyari kosan. Gue juga udah kubur dalam-dalam keinginan gue buat masuk HI. Yah kuliah seadanya lah, capek SBMPTN mulu. Eh tapi tiba-tiba gue baca artikel Zenius tentang betapa beratnya kuliah kalo gak pake hati. Gue jadi baper dong. Apalagi Riris sering koar-koar tentang kuliah di passion elo. Beuh.
Gue pikir Tuhan itu gak adil. Sebenernya gue udah mati-matian juga buat masuk sana. Tapi apa mimpi terbesar gue ini gak bakal terwujud? Kenapa orang lain di luar sana malah sibuk meng-campaign “pursue your dreams!” Sedangkan gue disini udah mati rasa buat bermimpi kembali? Apa karena gue bersekolah di Cicalengka? Fortunately, otak kritis gue masih jalan setelah merenung berhari-hari. Gimana caranya gue bisa jawab pertanyaan-pertanyaan di atas? I HAVE TO REDEFINE IT! Yap. Gue definisiin ulang apa itu keadilan Tuhan dengan semakin mendekatiNya. Gue definisikan usaha mati-matian yang orang lain lakukan buat menggapai mimpinya dengan menunda kuliah taun depan. So, could I answer that?
One Year Is No Kidding, Bro!
Gue nunda kuliah taun depan. This is the start of how it all ends. Meski keluarga gue ada yang ga setuju dengan alasan buat apa ngejar yang gak realistis dan guru sekolahan juga pada mocking at me karena udah menyia-nyiakan kesempatan yang didapet dan malah ngejar HI yang superduper tinggi PG nya, tapi gue tetep mematangkan keputusan ini. Hmmm. Actually, gue nunda bukan buat ngejar HI lagi tapi buat redefine sebenernya gue itu passionnya kemana karena selama SMA gue cuma fokus akademis (dan itu pun cara belajarnya salah -_-). Ya, gue harus tanggungjawab sama setaun ke depan.
Temen-temen gue udah pada kuliah. Temen-temen yang lain bimbel. Lah gue? Sendiri men. Dan itu ga enak. Gue kan cuma ngandelin Zenius doang buat belajarnya. Yaudah, biar gak bosen gue jadi guru privat IPA SMA di 3 rumah. Gue juga dipercaya buat bimbing olimpiade Geografi sama Kebumian di sekolah gue. Lumayan lah buat mempertajam kemampuan Matdas sama Geografi gue di SBMPTN nanti.
Nah, masih inget Riris yang gue sebutin sebelumnya? Gue coba daftar jadi anak bimbingnya. Dan syarat pertamanya tuh: kerjain 1000 soal tiap pelajaran dalam waktu seminggu. GLEK! Yodah hajar aja! Kalo niat, pasti bisa!!! Meski tertatih-tatih ngerjainnya, gue berhasil jadi anak bimbingnya. Syukurlah. Karena jadi anak bimbing Riris tuh enak, atleast ada yang ngemongin elo dan elo bener bener bisa fokus buat dapetin PTN since she has been very experienced. Meski gue sering 'dibintal’ sama beliau. Haha. Sorry to say, dulu gue nyepelein Riris ini karena gue rasa ini semua gapenting. Tapi sekarang gue sadar kalo “don’t judge by cover” itu kalimat yang bener-bener berfaedah.
Selama setaun gue cukup sibuk. Ya meski gue ngiri sama anak bimbel yang selalu berkutat sama SBMPTN sedangkan gue masih ngawang-ngawang nyari passion gue kemana sambil 'kerja’. Tapi gue terus exploring new things biar tau gue harus milih apa di SBMPTN nanti. Hingga pada akhirnya gue tertarik sama Psikologi UI sama Ekonomi UNPAD. Gue juga tertarik sama HI UI (HI lagi etdaah) hanya saja gue mikir itu less possible buat gue, karena persaingannya ketat abis! 15 kursi dari 3000 lebih peminat. Yaudah biar gak galau, kalo TO gue bisa nyampe 60%, gue ambil dah tuh HIUI.
Gue belajar pagi hari. Siang sampe malem gue ngajar. Malem bangetnya gue belajar. Terus aja gitu siklusnya. Bahkan Matdas yang dulunya gue cuma bisa ngisi 2, gue jadi bisa ngerjain ampe 14. Kuncinya apa? Cara belajarnya dibenerin, disiplin, nge-drill, disiplin, jangan songong, disiplin. Gue hampir gapernah update betapa 'pedih’ nya usaha gue ini. Kata Riris gaboleh banyak bacot. Gue gamau biarin omongan gue lebih gede daripada usaha gue.
Apa gue gak pesimis? Wuih, tentu pesimis. Apa gue gak tertekan? Wuih, jelas-jelas gue tertekan. Gue takut gak bisa mempertanggungjawabkan pilihan gue ini. Tapi gue selalu punya harapan di dalam lubuk hati yang terus menjadi refrain. Gue turn the pain into power dalam tiap detik-detik perjuangan gue. Bahkan pas gue lagi semangat-semangatnya, temen gue nyeletuk ngomong gini, “Fad, kayaknya elo bakal keterima UNPAD deh. Feeling gue kuat. Gakan lah UI mah kan susah” …….who the hell are you? Dia gatau usaha gue gimana. Dia gatau gue ngerjain ratusan soal matdas dan ITU DIULANG AMPE 5 KALI tiap hari. Dia gatau……ah. sudahlah. Ga guna gue ngomong ampe berbusa juga. Kalo elo nemu temen yang kayak gini, diemin aja, keraskan usahamu! Louder than theirs.
Day by day, TO gue naik. Tapi gapernah nyampe 60%, sekitar 40-50% an aja. Cukup lah buat HI UNPAD kata gue tuh. Cuma….kok rasanya kosong aja gitu. Kalo pinter akademis mah gampang atuh tinggal belajar. Terus apa dong yang ngebedain yang mana yang lolos yang mana yang enggak? Menurut gue, kemauan. Kemauan memperbaiki diri maupun kemauan berbuat kebaikan. Sepele lho, tapi efeknya gueeede banget, pikir gue. Maka daripada itu, gue mulai introspeksi diri sampe sedekah. Nikmat rasanya berbagi kebahagiaan. Serasa ilmunya tuh jadi berkah.
The Wars
Pas deket-deket pendaftaran. Ya. Gue sempet 'perang’ kecil sama keluarga gue. Di satu pihak nyuruh gue kerja aja, gausah muluk-muluk kuliah, kuliah cuma buat orang kaya. Di satu pihak menekan gue kuliah, tapi harus yang realistis and it means gausah HI lagi. Gue gabut parah. Gue coba menyerahkan diri pada Tuhan. Gue gamau salah pilih lagi dan emosi. I’ve stepped so far buat SBMPTN masa mau mundur? Gue tenang dulu. Gue harus bersikap dewasa. Gue coba mengatur strategi. Gue tanya sana-sini termasuk konsul sama kak Riris dan browsing kesana kemari yang alhasil gue memantapkan diri buat milih HI UI - HI UNPAD - EKONOMI PEMBANGUNAN UNPAD untuk SBMPTN. Why? Konsiderasi gue ini ditunjang oleh makin tertariknya gue dengan politik dan ekonomi. Agak riskan emang pilihannya. Tapi gue coba bikin pilihan SBM gue itu consecutively Idealis - Realistis - Oportunis. Gue jelasin ke keluarga secara diplomatis, memang awalnya agak kaku tapi kalo menyampaikannya dengan tepat dan bertanggungjawab insyaallah bisa kok. Besides that, gue ikutan SIMAK UI buat cadangan dengan pilihan HI - PSIKOLOGI - KESEJAHTERAAN SOSIAL. Dont put all your eggs in one basket, bukan?
Bulan April setelah UN 2015, gue berhenti ngajar. Gue makin fokus belajar SBMPTN. Gue juga jadi makin rajin baca artikel atau bahkan jurnal sains di internet. Pokoknya jangan ampe ada kebaikan yang gue lewatkan! Hingga datanglah SBMPTN dan SIMAK. Well, gue kerjakan tenang dan mantap. Kedewasaan gue membuahkan hasil pula. Sebenernya agak was-was juga, tapi gue terus berbaik sangka terhadap Tuhan bahwa usaha keras takkan mengkhianati!
Saat-saat menunggu pengumuman, penyiksaan yang berlebih terjadi. Antara resah, galau, optimis arghh gabut parah pokoknya. Yang paling gaenak dari nunda kuliah taun depan adalah: ketika temen deket elo udah pada kuliah dan elo belum. Beuh. Bahkan teknologi pun gada yang bisa membunuh rasa kesendirian tuh. Tapi gue selalu menenangkan diri dengan selalu berpositive thinking. Keep calm, Fad. Gausah jiper. Gue terus menebar kebaikan agar gue senantiasa bersyukur dan berbahagia. Because you deserve to be happy, man!
Kenapa gue terlihat lemah disini? Men, elo gatau semua beban gue sebenernya. Gak etis gue elaborasiin semua. Sama aja kek yang umbar-umbar keluh kesah di sosmed. Ya dikit dikit lah gapapa. Tapi kalo keseringan dan itu gak etis? No. Gue gasuka. Ketika elo down, bersujudlah. Gue sembuhkan lewat Tuhan dan gue tenangkan diri gue sendiri. Ya, yang bikin gue down itu pikiran gue, dan yang bikin up lagi juga pikiran gue sendiri. Well. Gue lagi berperang sama diri gue sendiri memang.
………terus gimana hasil SBMPTN nya?
Karena keterbatasan finansial, gue kagak daftar kemana-mana lagi. Kasian mamah sama kakak. Yodah gapapa. Gue selalu berharap yang terbaik. Mau UI. Mau UNPAD. Gue udah gapeduli. Yang penting gue harus kuliah buat orangtua gue. Dan karena pengumumannya pas lagi bulan puasa, gue selalu meminta ke Allah yang terbaik buat gue all day long. Allah itu emang tempat meminta kok. Asal elo mintanya sesuai etika. Pasti Allah kabulkan dengan 'indah’. Gue minta buat bisa mengguratkan senyum bangga di raut wajah mamah. Gue berharap malam itu jadi malam Lailatul Qadr bagi gue. For the first time, di situ gue ngerasa dekettttt banget sama Allah. Gue malu sih ketika ada maunya aja gue gini. Tapi gue berjanji buat enggak gini ke depannya, insyaallah. Pas pengumuman…..
JENG JENG JENG!
GUE LOLOS SBMPTN DI….
ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL UNIVERSITAS INDONESIA
ALHAMDULILLAHHHHHHHH! IS THIS MY OWN LAILATUL QADR?
Gue cengo. Gue gapercaya. Gue gapinter-pinter amat. Gue pernah ditolak UNPAD buat masuk HI. Gue gak bimbel berjuta-juta. Gue cuma anak didik Riris. Gue anak kampung.  Gue tau masuk UI tuh susah banget. Apalagi HI nya. Sekolah gue ampir gapernah ada yang ke UI. TAPI REALITANYA SEKARANG GUE MASUK HI UI?????? MASYA ALLAH.
Gue reload. Masih tetep sama. Hiks. Gue langsung lapor mamah and she smiled brightly. Ohh c'mon betapa bersyukurnya gue kala itu bisa ngasih setitik kebahagiaan buat seorang ibu. Then gue langsung hubungi kak Riris (karena dia yang sangat berpengaruh dalam setaun ini) and…. yeah. Yu now lah dia bangga haha. Yeah. Dulu pengennya UNPAD, sekarang dikasih 'lebih’. Dulu keterima di UPI, sekarang UI. Nikmat mana lagi yang kau dustakan?
Makasih banget sama maaf banget buat kak Riris, khususnya. Dia udah bimbing gue dari jaman jebot. Dengan sabarnya, dia udah ngajarin gue buat berpositive-thinking. Tugas-tugasnya juga bikin urat leher menegang tapi berkhasiat. Gils. Kalo elo masih aja nyepelein bacotan-bacotan dia, jangan berharap banyak buat masuk PTN secara excellent. Memang bukan jaminan, tapi elo bakal rugi banget kalo gak kenal dia secara deket. It sounds alay, tapi elo harus coba sendiri sensasinya hahaha. MERCI BEAUCOUP!!!!!
Here, Rifad Anjar Jumara. Gue udah bertanggungjawab sama pilihan gue. I have redefined my ownself setelah satu tahun ini. Gue bersyukur gue kembali mempelajari IPS dengan benar disertai melakukan kebaikan-kebaikan pada satu tahun ini karena Allah. I have broke the rule kalo anak Cicalengka susah buat masuk UI. I have proved to others who ever laid a finger on me that i could beat it finally. They used to shout my name but now they whisper it. Gue gabisa sombong bro. Masuk UI bukan tujuan akhir gue. Masih banyak puncak lain yang harus gue daki. Ini semua juga berkat doa orangtua gue, doa temen-temen, doa guru, Zenius, kak Riris dll. Makanya, terus-teruslah berbuat kebaikan meski sekecil apapun! Pinter akademik doang ga ngefek. Banyak kok anak pinter yang gaketerima atau keterima di pilihan 'sisa’. So, gausah rasis mau elo dari anak kampung/kota, miskin/kaya, bimbel/kagak, asal elo disiplin you nailed it then!
Now, stop cari motivasi dan tipsnya. Mulai belajar. Dari akademis ampe psikologis elo sendiri. Mulai melangkah ke depan dan berani hadapi kegagalan! Kalo elo gagal, coba elo bersikap bijak dulu. An arrow can only be shot by pulling it backwards. When life is dragging you back with difficulties, it means it’s going to launch you into something great. So just focus and keep aiming.
___________________________________________________
As my gratitude to my great ‘tutor’, i wrote this for her. Now, i just want to repost again. See the original post here >> http://rizkydeaa.tumblr.com/post/126010192362/rifad-anjar-hubungan-internasional-universitas
14 notes · View notes
andy-bt · 5 months
Text
Wahai Sang Pemimpin
Oleh: A.B. Tadampali Rabu, 9 Juli 2014 – 00:00 Post: 9 Juli 2022 – 19:58 Aaaahhh………..! Oooohhh………..! Eeeehhh………..! Uuuuhhh………..! Iiiihhh……………! Dengarlah… wahai… Sang Pemimpin Sejak lama… sejak dahulu kala… suara itu ada sejak nenek moyangku… belum menjemput tidur panjang… hingga kini orang tua dan mereka… tetap bersuara sama… Entah… apalagi… yang mesti kusuarakan Namun… jika…
Tumblr media
Tampilkan di WordPress
0 notes
kitapindiroku · 6 years
Text
Zekat Politikası & Ekonomi-Politik Yaklaşım Kitabı pdf indir pdf indir
Zekat Politikası & Ekonomi-Politik Yaklaşım Elinizdeki eser zekât konusuyla ilgilenenler için hemen hemen bütün kaynakları değerlendiren bir özelliğe sahiptir.  Kitapta genel bilgiler yanında “Günümüzdeki Zekât Uygulamaları”, “Türkiye’de Zekât Potansiyelinin Yeniden Tespiti”, “Zekât Potansiyelinin Türkiye’nin Merkezi Bütçe ve Vergi Gelirleri ile Karşılaştırılması” konularında yeni bilgiler yer almaktadır.  “Kur’an-ı Kerim’de Geçen Zekât Ayetleri ve Mealleri” bölümü ise temel referansları göstermektedir. Melih Turan’ın bu telifi özellikle Ek’te verdiği bilgilerle orijinal bir eser olma niteliği kazanmaktadır.   Araştırmaya dayanan yeni çalışmalar beklediğimiz Melih Turan’ın bu kitabı İslam İktisadı ile ilgilenenler için bir el kitabı olma özelliği taşımaktadır.  Kendisini bu güzel emeği için tebrik eder, araştırmalarının devam edeceğine dair olan inancımızı tekrarlarız. Prof. Dr. Ahmet Tabakoğlu
Zekat Politikası & Ekonomi-Politik Yaklaşım Kitabı pdf indir pdf indir oku
0 notes
pelajaranmoral · 5 years
Quote
Pelajaran Moral No.628 : Terkadang Kunci Hidup Tenang Di Dunia Yang Makin Beringas Ini, Tidak Butuh Segala Macam Petuah Filosofis. Cukup Berhenti Mengikuti Perkembangan Terbaru Berita Politik, Ekonomi & Hukum. Sesederhana Itu.
Hantodiningrat™
0 notes
avocadogreentea · 5 years
Text
01 02
Tim 02 (01 juga) mungkin ga sering lihat obrolannya anak2 SJW. 02 seakan ga banyak data pendukung sedangkan 01 terlihat menguasai data (ya, namanya juga incumbent, pasokan data mah pasti ada)
Banyak hal yang sebenarnya bisa jadi serangan untuk 01 tapi malah ga diambil kesempatan itu ama 02. Oke, mungkin masalah durasi.
Cukup kecewa ama 01 yang dari debat pertama sukanya nyerang personal, masalah beban masa lalu dan yang terakhir nyinggung 02 punya banyak lahan sawit (?)
seriously......
Kenapa ga lebih substansial sih pertanyaannya?? Yang ngajarin 01 kayak gini siapa sih??
Sayangnya 02 juga gabisa balikin. Masalah infrastruktur yg jadi target politiknya 01, kan banyak tuh infrastruktur yang seakan dibangun tapi apa pendekatan "needs" nya udah bener2 dipake??
Banyakin deh denger pendapat orang yang netral. Kalo ngomongin politik udah numpuk semua di TKN/BPN.
Atau seharusnya debat bahas hal yg fundamental jadi keliatan sosok kenegarawanannya, walau bakal ngantuk sih. Tapi ya gimana, bahas hukum 2 2 nya bukan orang hukum, bahas lingkungan hidup sama2 biasa aja pengetahuannya.
Pemimpin yang dilihat emang ketegasannya sih ya. Masalah lain kayak ekonomi, perdagangan, dll mereka dibantu menteri yang pasti pengetahuannya lebih wow dibanding mereka.
Sayangnya yang disekeliling 01 juga apa ga mau ngasi tau yang bener? 01 udah banyak blunder juga kan masalah pembebasan baasyir dan remisi pembunuh wartawan. Ampe menteri nya yang membenarkan pernyataan presiden yang jadi atasannya didepan publik.
Balik masalah beban masa lalu tadi. Sampai sekarang secara hukum wowo bukan penjahat ham, karena kasusnya ga pernah sampai di pengadilan, ini semua udah jadi masalah politik yang akan digoreng terus sampai kapanpun.
Lalu wowi ga punya beban masa lalu? Mengangkat menteri yang namanya juga disebut dalam kasus ham yang juga melibatkan wowo? Lagian wowo bawahannya menteri tsb kan?
Janji yang tak terpenuhi dan semua hal yang masih jauh dari kata penyelesaian sepatutnya juga menjadi beban pak :)
I am not a fan of both of them.
0 notes
inanews-blog1 · 5 years
Text
Pemilu Paruh Waktu AS Dinilai Tidak Menaikkan Minat Aset Berisiko
Inanews - Setelah Pemilu Paruh Waktu di AS, reli kampanye akan memasuki masa hiatus. Namun berbeda dari Pemilu Paruh Waktu sebelumnya, reli aset berisiko diperkirakan sulit terjadi kali ini. Investor memperkirakan bahwa hasil yang memungkinkan adalah Kongres AS akan terpecah, tidak akan mendukung harga-harga aset ke depannya. Namun, tentu saja pandangan tersebut berbeda sesuai dari posisi investor yang menilai situasinya. Bagi investor yang berada di luar AS, perdagangan merupakan yang terdepan dan terutama. Yuan China pun menjadi komoditas menarik, didukung oleh lonjakan baru-baru ini karena muncul  optimisme tercapainya resolusi perang dagang dengan AS. Sementara itu, investor di AS cenderung mencermati peluang meningkatnya pengeluaran pemerintah, yang dapat mendorong perekonomian, menaikkan yield Treasury yang di sisi lain menenggelamkan harga-harga saham. Akan tetapi, di manapun posisi investor, kali ini hanya sedikit yang memperkirakan terjadi pemulihan selera risiko yang biasanya terjadi setelah Pemilu Paruh Waktu. Adapun, pandangan konsensus sejauh ini, yang mana Partai Demokrat bakal memenangkan kursi DPR sementara Partai Republik akan mendapatkan kursi di Senat, dipandang sebagai “hambatan” politik dan dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi AS. Kendati beberapa pihak menilai hasil Pemilu Paruh Waktu akan menguntungkan aset berisiko, yaitu kemenangan Partai Republik di Senat, investor seperti Rich Weiss di American Century Investment justru memperkirakan tidak ada gebrakan nilai aset seperti yang terjadi pada Pemilu AS 2016 nantinya. “Saya tidak yakin kita akan melihat kenaikan harga saham. Kita berada dalam lingkungan yang sangat berbeda daripada dua tahun lalu, seperti lingkungan moneter, pengeluaran dari pemangkasan pajak, dan dampak potensial dari tarif, hingga kenaikan inflasi,” kata Weiss, Chief Investment Officer of Multi-Asset Strategies, seperti dikutip Bloomberg, Senin (5/11/2018). Adapun risiko dari inflasi yang terjadi di tengah-tengah banyaknya penawaran kali ini juga merupakan alasan bagi para pengamat aset tetap bahwa yield jangka panjang AS dapat terus meningkat. Pasalnya investor menyukai aset yang terhubung dengan inflasi dan pasar utang internasional. Hal itu pun membuat Weiss mengalihkan perhatian ke nilai saham dari pertumbuhan saham pada awal tahun ini, dengan alasan bahwa stimulus fiskal telah terlalu fokus terhadap pemangkasan pajak korporasi dan tidak akan mampu melanjutkan reli saham. Sementara itu, investor internasional kini lebih mencermati dampak Pemilu Paruh Waktu dengan perdagangan seiring dengan fokus Presiden Trump yang ingin merenegosiasikan kesepakatan dagang dengan China. Adapun, beberapa kebijakan tarif yang diberlakukan Washington terhadap Beijing sejauh ini telah mulai memberatkan negara-negara yang bergantung dengan ekspor. “Ada pelajaran yang dijelaskan bahwa jika Demokrat memenangkan Pemilu Paruh Waktu, maka pasar akan mengatur ulang harga risiko di China dan pasar negara berkembang (emerging market),” kata Ilan Dekell, Head of Macro for Global Fixed Income di AMP Capital Investors Ltd., Sydney. Adapun pekan lalu, yuan onshore berhasil reli setelah pemberitaan bahwa Presiden Trump ingin mencapai kesepakatan dagang dengan China pada akhir bulan ini. Namun demikian, beberapa strategis valas masih pesimistis untuk menyebutnya sebagai titik balik. Di sisi lain, berdasarkan survei dari Standard Chartered, perpecahan di Kongres AS akan menguntungkan yuan kendati beberapa pelaku pasar di Asia masih yakin skenario tersebut tidak menjamin proteksionisme Trump dapat dikurangi. Read the full article
0 notes
infoair · 6 years
Link
MENGUKUR POTENSI EKONOMI SUMBERDAYA AKUAKULTUR INDONESIA :  .... @jitunews: JITU NEWS Indonesia - Berita Nasional, Politik, Peristiwa, Pangan, Energi, Air, Dan Gaya Hidup
0 notes
atadite · 6 years
Link
Arah Baru Ekonomi Indonesia di Tangan Jokowi: Lembaga pemeringkat investasi Standard & Poor’s di Juli 2017 menaikkan peringkat Indonesia menjadi “Layak... http://www.jitunews.com/read/70541/arah-baru-ekonomi-indonesia-di-tangan-jokowi @jitunews JITU NEWS Indonesia - Berita Nasional, Politik, Peristiwa, Pangan, Energi, Air, Dan Gaya Hidup #Jitunews #Pertanian #Energi #Air
0 notes
infopangan · 6 years
Link
Arah Baru Ekonomi Indonesia di Tangan Jokowi Lembaga pemeringkat investasi Standard & Poor’s di Juli 2017 menaikkan peringkat Indonesia menjadi “Layak... Update: JITU NEWS Indonesia - Berita Nasional, Politik, Peristiwa, Pangan, Energi, Air, Dan Gaya Hidup
0 notes