Tumgik
#suratuntukdirisendiri
coklatjingga · 7 months
Text
Teruntuk diriku di September 2022
Tumblr media
Tidak terasa satu tahun berlalu. Hari yang tak pernah kubayangkan itu akhirnya tiba. Bukan hari yang diimpikan, tentu saja.
Terima kasih, ya, aku. Sudah berani mengambil keputusan menyakitkan itu. Tidak apa. Aku tidak marah, meski rasanya berdarah-darah. Air mata yang jatuh setiap saat, nafsu makan yang hilang, semangat hidup yang sempat redup, dan pikiran singkat yang sempat terlintas, kala itu. Aku tak marah. Aku tidak pernah menyesali pilihanmu.
Sebaliknya, aku banyak berterima kasih kepadamu. Untuk keberanianmu mengambil jalan itu. Saat sebelumnya selalu terombang-ambing dalam keraguan.
Tanpa keputusanmu dulu, tanpa keberanianmu dulu, tanpa semangatmu untuk kembali bangkit dulu, mungkin belum akan ada aku yang sekarang. Aku yang baru. Aku yang kini ringan melangkah mengupayakan impian-impianku, impian kita.
Ya, sesekali aku masih memikirkannya. Bukan karena ingin kembali, sungguh. Aku tak ingin lagi mengulang kesalahan yang sama dan membuatmu tersiksa kembali. Tidak.
Aku hanya teringat betapa lelah dan sakitnya kamu dulu. Yang keras kepala bertahan bersama luka.
Kini, aku lega. Berkatmu segalanya terasa lebih indah. Aku bahagia, terima kasih.
Semoga episode itu tak terulang kembali ya, dan mari nantikan surat dariku di tahun berikutnya.
Sekali lagi, terima kasih telah berani melangkah dan terus melangkah.
Salam dariku
September 2023
27 notes · View notes
sarilailawahyuni · 9 months
Text
Sungguh, perjalanan menuju Allah sejatinya tidak pernah jauh. Bagaimana akan jauh sedangkan Allah itu Maha Dekat? bahkan jauh lebih mendekat daripada mendekatnya hamba itu kepada -Nya.
Mulai saja dulu, bahkan jika nanti apa yang kita takutkan benar-benar terjadi, semisal ditimpa kemalangan, kesusahan atau keletihan tersebab meniti jalan kebaikan ini, maka simpan ini baik-baik, bahwa kali ini kita tidak sendiri, tapi ada Allah yang membersamai. Lantas, apa yang mesti ditakutkan?
Terluka tapi Allah bersamamu jauh lebih baik daripada bersantai-santai tapi Allah tidak sedang di pihakmu.
Jadi, mulai saja dulu, nanti Allah bantu.
Kamu tidak harus menunggu baik dulu baru berubah, tapi berubahlah maka nanti Allah akan bantu perbaiki dirimu.
Suatu pagi, 5 Agustus 2023, 08.35 WIB
Tumblr media
0 notes
rahmaw11 · 1 year
Text
Beberapa kegagalan di awal tahun ini, jujur saja.. membuatku keder untuk melangkah lebih jauh
Awalnya aku sedih, kaget, campuraduk lah
Tapi setelah tertegun sejak, mencoba memahami perasaanku.
Aku menyadari suatu hal.
Sudah selama itukah aku tidak bersinggungan dengan kegagalan?
Bisa jadi, karena aku tidak pernah mencoba apapun selama ini.
Terus, ada rasa seneng mendapatkan feedback kegagalan.
Gwaenchanaa Maw
Setiap langkah pertama, untuk pasca rehab, pasti tertatih-tatih.
So, ini hal yang wajar yaa..
Yuk kita coba lebih serius lagi, lebih eksplore lagi, lebih gigih lagi.
Kita mau sembuh kan?
0 notes
akuniaaa · 2 years
Text
Pernah merasa kusut karna berupaya mensejajarkan langkah dengan seseorang
Pernah merasa lelah atas perasaan yg selalu mengupayakan seseorang yg bahkan aku sendiri tak tahu, apakah ia bersedia saling memahami dan menerima.
Pernah merasa takut ketika kembali ia menawari perasaan yg membawaku pada kekecewaan.
Sampai pada satu titik temu yg berupa ‘keyakinan’ ..
Ia datang dan menjadi rumah untukku pulang. Pintunya terbuka lebar tanpa perlu ku mengetuk, memaksa dan meminta.
Tumblr media
Tetap bersamaku yaaaa 🖤
#tentangkamu #suratuntukdirisendiri
0 notes
sobatkopi · 2 years
Text
Test status
Sedikit cerita barusan aku mencoba update status iseng di whatsaap saya
Dari durasi 15 menit orang - orang reply status saya begitu beragam ,ada yang menggagap itu candaan , kerjaan ,romansa bahkan ada yang cukup tersindir
Bisa di simpulkan setiap orang mempunyai persepsi sendirinya dalam melihat orang lain didasari sejauh mana mereka mengenal orang tersebut saat itu.
Sejauh mana kita mencoba mengenalkan diri kita pada mereka ,meyakinkan mereka bahwa kita adalah orang A takan merubah pandangan mereka.
Maka dari itu jadilah diri sendiri biarkan mereka beranggapan dengan keyakinan nya karna yang tau pasti siapa diri kita adalah kita sendiri.kenali dirimu lebih baik
7 notes · View notes
vatqi · 4 years
Video
berhubung saya gabut, sekedar iseng record tulisan-tulisan yang menumpuk dan tak segera dipublikasikan, akhirnya coba-coba bikin video ngga jelas. selamat mendengarkan suara medok saya, selamat mendengarkan nada yang tak berirama, maaf bila kurang berkenan, semoga kawan-kawan suka dan memberikan komentar.
16 notes · View notes
makarimanaily · 7 years
Text
Apresiasi
Dear my dear self,
Enggak apa-apa. Silahkan sesenggukan dipojokan kamar nggak apa-apa. Sudah sejauh ini melangkah. Kamu kini hanya perlu tau satu hal, bahwa proses lebih berharga daripada hasil. Bukankah kamu sudah tahu bahwa dunia kini memang seganas itu? Kamu sekarang sudah kuat, kan? Kamu sekarang sudah paham betul kan cara menghadapinya? Setidaknya kamu sekarang sudah tak banyak ngerepotin orang lain lagi. Sudah mau belajar mandiri dan berani. Sudah mau mencoba berdiri diatas kaki sendiri. Sebab katanya mau tak mau, menjadi kuat adalah tanggung jawab pribadi.
Bersyukurlah. Ini bisa menjadi cerita hebat dan menarik untuk anak-anakmu kelak. Maka ketika mereka kamu ceritakan tentang hal-hal seperti ini, mereka akan dengan bangga menjadikanmu sebagai guru besarnya. Sebagai teladan terdekatnya. Sebagai cahaya didalam hatinya. Bahwa kamu adalah perempuan hebat dan kuat untuk mereka.
Ini tentang sebuah apresiasi untukmu. Agar kamu tak mudah lagi untuk mengeluh dan menyerah. Agar kamu tidak pesimis lagi dalam mencoba suatu hal. Agar kamu tau bahwa kamu superhebat. Agar kamu bisa lebih mudah memperbaiki masa lalumu yang sering sekali kamu permasalahkan. Dan kamu besar-besarkan. Agar kamu memiliki banyak alasan bersyukur dan mengikhlaskan. Menerima dan melepaskan.
Terimakasih. Terimakasih karena kamu sudah bersedia mencoba berkali-kali dalam banyak hal. Terimakasih sudah memutuskan bangun lagi dari jatuh. Terimakasih sudah mencoba bangkit dari rasa hampir menyerah. Terimakasih sudah menghapus kata lelah untuk menghadapi semuanya. Pada setiap waktu, setiap detik, setiap keadaan dan setiap musim.  Ah, ternyata kamu sekuat itu bukan?
Terimakasih sudah mau belajar sejak taman kanak-kanak hingga diperguruan tinggi. Terimakasih sudah mau menjalaninya dengan sabar. Meski terkadang masih suka ngeluh, sesekali putus asa. Tapi kamu hebat, setidaknya hingga kini kamu tidak menyerah. Kamu masih ingin terus belajar.
Terimakasih sudah mau nurut orang tua dengan belajar ilmu statistika. Dengan belajar ilmu yang menurutmu bukan passionmu. Sudah mau memahami bahwa perkataan, saran dan nasihat dari seorang ibu adalah yang utama. Meski kadang juga masih bertanya-tanya, kenapa harus belajar ini dan itu?
Terimakasih sudah berusaha ta’dzim, hormat dan berakhlak baik kepada mamah bapak, kepada guru-guru, kyai, ustadz dan ustadzah. Kepada orang-orang yang lebih tua darimu. Terimakasih sudah mau belajar menyayangi kakak, menyayangi adik, menyayangi sepupu-sepupumu. Walaupun terkadang masih suka ngerepotin.
Terimakasih sudah mau mencoba berteman dan berbuat baik kepada teman. Semoga kamu hanya akan selalu mengingat kebaikan-kebaikannya dan cepat melupakan keburukan-keburukannya dimatamu—kepadamu.
Terimakasih sudah mau nurut sama Allah, sudah menjadikan Rosul sebagai panutan meski belum sepenuhnya, tapi setidaknya sepenuhnya kamu telah mencoba. Terimakasih sudah mau belajar hidup sederhana dipondok pesantren, semoga kamu selalu istiqomah dan tidak tenggelam dalam kehidupan yang serba mewah dizaman milenial seperti ini. Terus dan seterusnya.
Terimakasih sudah mau mencoba menyelami, menghadapi kemudian memaknai lingkungan yang serba heterogen seperti ini. Dimana warna abu-abu selalu ada setiap saat. Dimana baik dan buruk bisa saja berkumpul dalam satu badan. Meski kadang merasa tidak cocok, merasa risih, merasa takut dan merasa tidak mampu, setidaknya kamu masih bertahan sampai sekarang, bukan?
Terimakasih telah memutuskan keputusan yang paling besar di dunia ini. Terimakasih sudah dengan mantap dan yakin telah menceburkan diri ke dalam dunia Al-Qur’an. Terimakasih untuk tetap bertahan hingga kini. Meski kamu tau bahwa menghafal itu konsekuensinya sangat berat jika tidak diperjuangkan hanya karena Dia. Meski jalannya terjal, curam dan berbatu. Tapi kamu yakin, jalannya pasti lurus. Semoga kamu tetap bisa bertahan sampai 30 juz. Semoga teman-teman seperjuanganmupun bisa bertahan sampai selesai juga. Dan bisa menjaganya dengan baik sampai nafas tak dikandung badan lagi.
Terimakasih sudah mau makan apapun asal halal. Tidak memilih-milih. Ah, dunia memang restoran terbaik dengan menu apapun! Tapi jangan banyak-banyak makan, ya. Nanti hatinya mati. Jadi ilmunya susah masuk.
Terimakasih sudah  bersyukur dilahirkan ditengah keluarga yang sederhana dengan caranya sendiri seperti ini. Meski kadang tak cocok dengan keputusan mamah, tak cocok dengan keputusan bapak. Tapi dengan kamu yang mencoba meruntuhkan ego-ego diri, kamu telah berhasil patuh kepada keduanya. Katanya anak boleh mikir, tapi orang tua lebih berpengalaman.
Terimakasih sudah mau bermimpi, memperjuangkan mimpi-mimpi juga meladeni mimpi-mimpi. Diluar sana banyak yang tidak berani bermimpi, banyak yang sudah menyerah dulu sebelum mencoba. Ingat, kamu memiliki Tuhan yang hebat sejagad semesta. Yang menggenggam mimpi-mimpimu, lalu akan dilepaskan pada saat yang tertepat. Tugasmu hanya berdo’a, berjuang dan butuh sedikit menunggu lagi.
Terimakasih sudah mau membaca banyak buku. Meski kadang tidak sepenuhnya paham, setidaknya kamu sudah sepenuhnya mau memahami. Suatu saat kamu pasti akan dipahamkan oleh-Nya. Semoga hasil membaca-baca sekarang tak hanya sekedar menjadi bacaan, tetapi akan bermanfaat dikemudian.
Terimakasih sudah mau menulis. Menuliskan cita-cita. Menuliskan cinta. Menuliskan semuanya—menuliskan kehidupan. Semoga arah penamu yang berisi jatuh-bangun, semangat-menyerah, senang-sedih, kecewa-bahagia, dan pembijakan untuk diri sendiri bisa menjadi amal baik yang tak putus hingga ke negeri akhirat kelak.
Terimakasih sudah bersedia patah hati, bersedia menikam setiap rindu yang merasuk kedalam diri, bersedia menyimpan rasa-rasa aneh yang terkadang menganggu pikiran. Terimakasih sudah  mempersiapkan diri menjadi perempuan yang lebih baik untuk untuk kelak ditemukan dengan yang tertepat diwaktu yang paling tepat.
Terimakasih sudah mencoba menjadi diri sendiri disaat yang lain memakai bermacam-macam topeng pada wajah mereka. Terimakasih sudah berusaha memaknai setiap kejadian, setiap peristiwa yang kamu alami dan mengambil hikmahnya. Karena tak semua orang diberi ilmu hikmah.
Terimakasih sekali lagi. Ah, kamu ternyata sehebat ini.
Sudah selesai sesenggukannya? Dihapus, ya, air matanya. Yuk ah, bangkit lagi! Ngaji lagi!
Sudah disuruh senyum sama Allaaaah. Senyuuuuum. :))
908 notes · View notes
satu-ruang · 2 years
Text
Benarkah Waktu Akan Menyembuhkan?
Tumblr media
Berulang kali ingatan-ingatan itu hadir menyeruak di kepala. Memori lama kembali berusaha menyesaki ruang-ruang terkecil dalam sudut pikiran, memaksa mengambil alih energi kita untuknya.
Padahal sebelumnya, kita telah bersepakat dengan diri kita sendiri untuk mengubur dalam-dalam ingatan-ingatan itu. Tapi, yang terjadi malah sebaliknya. Semakin kita berusaha melupakan, semakin dalam ingatan itu muncul ke permukaan. Ternyata benar, kadangkala 'lupa' adalah suatu kenikmatan.
Semoga rindu ini menghilang, konon katanya waktu sembuhkan
Gitu kan? liriknya Mas Tulus dalam lagu Hati-hati di Jalan . Tapi kalau soal waktu yang akan menyembuhkan, sejauh ini adakah yang lebih melegakan daripada perasaan yang mampu mengikhlaskan? Mungkin waktu yang abstrak tak bisa menyembuhkan sepenuhnya. Ia hanya menjadi bagian dalam proses penerimaan.
"Nggak usah dilupakan. Tapi jangan diingat-ingat"
Begitu jawaban Ust Hamdan Maghribi ketika ditanya "Bagaimana caranya melupakan?" dalam sebuah kesempatan beberapa waktu yang lalu. Ternyata, ada hikmahnya juga ya, Allah sifati kita dengan watak "pelupa" :) Mungkin biar hati kita lapang; mudah memaafkan kesalahan, ikhlas menerima apa-apa yang tidak ditakdirkan untuk kita, dan tak dipenuhi oleh perasaan-perasaan yang mengotori jiwa.
Untuk diri ini : perihal waktu yang akan menyembuhkan , mari berfokus pada apa-apa yang memang sudah Allah tetapkan. Mungkin waktu tak bisa menyembuhkan, tapi ruang penerimaan adalah hal mampu kita ciptakan. Berkhuznudzan pada Allah, dan bertawakallah :)
#selfreminder #suratuntukdirisendiri
Sabtu, 23 April 2022 - 20.42 WIB
14 notes · View notes
efhii26-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
#SuratUntukDiriSendiri Sore ini, pulangku sedikit tertunda karena hujan. Diperjalanan, langit mengalihkan perhatianku karena goresan warna-warni yang nampak indah dikejauhan sana. Semasa kecil hal yang paling aku tunggu setelah hujan redah adalah pelangi. Dan langit sore ini menyajikan hal indah itu. Ketika melihat pelangi, hal yang pertama muncul dibenakku adalah dia (masa lalu). Dulu aku dan dia pernah berdebat perihal aku yang menyukai senja dan dia yang menyukai pelangi. Katanya "pelangi tidak pernah ingkar janji dia selalu hadir setelah hujan, sedangkan senja selalu pergi meninggalkan dan menghadirkan kegelapan". "Tahukah kamu? Ditengah kegelapan kamu akan menemukan jutaan bintang di angkasa yang akan menghiburmu dikala sepi". Aku sudah berkali-kali menyaksikan bagaimana senja beranjak pergi dan menyisakan kegelapan, tapi aku yakin esok dia pasti akan kembali lagi untuk menghangatkan. Sedangkan dia, setelah pergi meninggalkan dia tidak akan pernah kembali, bahkan hanya untuk sekedar menyapahpun tidak! Itu bukan inti dari surat ini, sama sekali bukan, aku hanya sedikit bernostalgia dengan kehadiran pelangi yang datang tanpa diundang. Dalam surat ini aku ingin menitipkan kepada pelangi ucapan selamat tinggalku untuknya (masa lalu) yang sempat tertunda karena ego masing-masing yang tak ingin menghubungi terlebih dahulu. Aku yakin dia juga sedang menikmati apa yang langit sore ini sajikan. "Berbahagialah kau dengan kehidupan barumu. Akupun juga demikian. Terima kasih untuk tidak menoleh ketika beranjak meninggalkanku, karena sedikit pedulimu akan memberiku keberanian besar untuk memaksamu tetap tinggal. Aku akan mengikhlaskanmu karena dengan begitu aku bisa menata kembali kebahagiaanku yang telah kau rusak. Aku juga akan selalu mendo'akan agar kau dan aku sama-sama bahagia meskipun tidak disatukan dengan kata "kita". Selamat tinggal. Kelak kau akan melihatku bahagia meskipun telah kau tinggalkan secara tiba-tiba. Terima kasih." . Makassar, 09 Feb 2018 Tertanda, Aku. @eigeradventure @pecandubuku #SuratUntukFebruari2018 #EigerAdventure #PecanduBuku (at Makassar)
0 notes
aydhana · 6 years
Photo
Tumblr media
"Hai gadis langit,..." . Beningnya embun menyapa ranumnya elok selaras nuansa bernama 'pagi',berpayung cerah keramahan mentari disudut timur. "Kau juga suka embun bukan?" -Teladani beningnya,meski tak bertelaga,jernihnya melegakan dahaga. Meski tak sebentang lautan tapi hadirnya menghidupkan,bergemericik setulus makna syahdu. Bermanfaatlah meski dari tindakan kecilmu,biar kebeningan niat itu yang tuntun ketentraman nuranimu.- . Gemericik hujan mengawal dengan santun bahasa rindu yang paling berkesan. Menyampaikan rasa semesta yang berkelimpahan. "Kau juga suka hujan bukan?" -Teladani rintiknya. Ia hadir membawa seranum catatan senyuman. Basah nya meninggalkan bahasa udara,ia turun sebebas bebas makna berkarya,tulus berbagi kehidupan pada semesta. Maka merintiklah untuk berkarya serupa menghapus gulana sesamanya,sediakan asa untuk yang kehilangan mimpinya- . Lembayung senja melukis anggun indah pesonanya. Bergiliran arak arak burung kembali keperaduannya,mengalunkan senandung simfoni magisnya. "Kau sangat suka senja kan?" -Teladani anggunnya. Serupa semburat cahaya yang saling ber gradasi,menghadirkan diri untuk dilukis bias bias cahaya syurgawi. Ya,melengkaplah dalam perbedaan,ia keniscayaan agar yang kurang dapat tersempurnakan. Maka hadirlah untuk bergradasi melengkapi.- . Dan langit malam selalu kau nanti hadirnya,tersebab ia hadirkan pualamnya,rembulan yang melembut berkawan gemintang. -Maka teladani keserasiannya,meski gelap sekitarnya,hadirnya memercikkan cahaya yang dinanti pujangganya. Maka tak ada kata mengeluhkan sekitarnya,tapi berupayalah menjadi setitik cahaya pengubahnya.- . Kepada mu gadis pengagum langit... syairkan pada batinmu untuk menjadi langit,menghampar seluas mata memandang,maka titahkan hatimu untuk melapangkan jiwa saat terluka,pun tetap menyadari diatasnya masih ada lapisan lapisan keberkahan penuh keberlimpahan,sehingga tak henti syukurnya dan rendah dirinya,tetap teduh tak pernah asal menuduh. . Turki, Tafakkur,taddabur,tasyakur. @30haribercerita #30haribercerita #30hbc18 #30hbc1815 #suratuntukdirisendiri
0 notes