Tumgik
ulakauni · 5 months
Text
Semoga nanti dipertemukan dengan 'dia' yang mampu melihat kekuranganku dan mau memperbaikinya. Bukan malah enggan apalagi menyerah, tapi ikut andil dalam membuatku menjadi pribadi yang tamm.
Semoga 'dia' bisa melihat kelebihanku dan mendukung semua keputusan yang aku ambil. Terlebih memberikan andil yang memadai untuk setiap cita yang kuusahakan.
Semoga 'dia' tak melihatku sebelah mata ketika tau aku tak sesuai kriterianya. Kemudian dia diam-diam membuatku sesuai dengan apa maunya tanpa membuatku lupa diri lalu terang-terangan membimbingku menuju ghayah yang dituju bersama.
Semoga nanti 'dia' bangga memperkenalkanku kepada seluruh dunia, meskipun tau bahwa aku tak sesempurna itu.
Semoga 'dia' bisa membuatku nyaman dengan keseluruhan situasi tanpa menyudutkan salah satu pihak jika sedang tak baik-baik saja.
Semoga 'kita' cintanya sama besar, sayangnya sama rasa, kesetiannya sama penuh, kejujurannya sama rata, dan bisa hidup bersama dengan kesalingan yang nyata.
Semoga memang 'kamu' yang menjadi imam dan nahkoda dalam kehidupanku.
Mas...
Jika suatu saat nanti ada kesalahan yang kulakukan, ingatkan aku dengan lembut, katakan saja dan jangan diamkan aku.
Jika ada hal-hal yang kurang tepat dariku, tolong dikomunikasikan. Kita membangun rumah ternyaman bersama, jangan sampai ada kesalahpahaman yang fatal diantara kita.
Jika ada kurangnya aku maka sempurnakanlah, bimbinglah aku menujuNya tanpa membuatku merasa rendah diri.
Jika nanti hobiku membuatmu tak nyaman, tegur aku tanpa membuatku sakit hati.
Jika ada masalah diantara kita, atau ketika akan mengambil keputusan, kominaksikan dulu denganku, jangan membuatku merasa sendirian membangun hubungan ini.
Aku pasti akan membersamai langkahmu, mendukung apapun keputusanmu, dan menjadikanmu lelaki paling bahagia karena memilikiku.
29 Nov 2023, 08.11 WIB
Ula Kauni
1 note · View note
ulakauni · 5 months
Text
"Dengan cinta aku mengekspresikan diri. Dengan kata-kata aku mengungkapkan apa yang tidak bisa disampaikan oleh hati. Dengan rindu aku bisa mereguk sepuasnya atas rasa yang semakin tak karuan menyelinap ini."
Kamu : Apa yang membuatmu tak bisa melupakanku, padahal aku dan kamu tak pernah menjadi kita?
Aku : Karena aku tak mau. Aku hanya ingin kamu yang membersamai kenanganku. Aku ingin kamu yang ada di setiap suka duka kehidupanku. Aku mau kamu untuk menjadi satu-satunya orang yang selalu kuingat ketika aku mendapatkan sebuah pencapaian.
Kamu : Lalu bagaimana jika aku yang tak mau kamu?
Aku : Tidak apa. Tak mengapa. Tak menjadi sebuah masalah. Aku hanya melakukan hal yang disukai hatiku. Mungkin akan ada saatnya aku lelah dengan semua ini. Tapi lagi-lagi untuk saat ini, aku masih mau kamu.
Kamu : ...
Aku : :):):)
0 notes
ulakauni · 6 months
Text
Bertemu denganmu adalah sesuatu hal diluar harapanku, diluar inginku, dan diluar anganku. Jatuh hati padamu adalah satu-satunya hal yang membuatku semakin tak percaya bahwa ada cinta sejati sebelum ijab kabul dilantunkan.
Tapi perasaanku nyata, rasaku memang ada, hatiku berdetak kala melihatmu, dan mataku selalu tertuju padamu. Meski lagi-lagi aku harus menelan pil pahit, bahwa rasa ini harus kupendam dalam, tapi aku menikmati, bahagia, dan aku mau menjalaninya.
Kamu adalah definisi datang disaat yang tepat tapi diwaktu yang salah. Tepat untuk hatiku yang menginginkan sebuah rasa aman dan kepercayaan. Salah karena aku masih memiliki tanggungjawab yang perlu kuselesaikan tanpa adanya orang kedua dalam hidupku
Kamu apa kabar? Mengenalku seperti halnya angin lalu ya. Seperti bertemu orang-orang pada umumnya. Yang datang silih berganti.
Tapi maaf, kamu tidak sekedar melewati hidupku, tapi kamu terlanjur singgah, dan akhirnya menetap. Aku tau jika salah, tapi tetap tak mau berbenah. Biar begini saja dulu, kamu dengan segala kesempurnaanmu dalam pandanganku untuk terus menetap diruang kosong hatiku.
1 note · View note
ulakauni · 6 months
Text
Santri adalah masa depan bangsa. Generasi dimana ilmu agama dan ilmu sosial bisa diseimbangkan. Generasi dimana ilmu dan akhlaknya digadang-gadang untuk menjadi pemimpin spiritual bagi masyarakat.
Semoga dengan adanya Hari Santri Nasional, para santri bisa lebih menekankan kesantriannya, menekankan akan pentingnya menjaga muru'ah dan identitas santri ditengah peliknya masyarakat yang kian menormalisasi hal-hal yang dilarang agama, misalnya zina.
Semoga santri bisa membawa perubahan nyata untuk menjadikan Indonesia menjadi negara yang بلدة طيبة ورب غفور 😍
Selamat Hari Santi Nasioal 2023🥳 "Jihad Santri, Jayakan Negeri"
22 Oktober 2023, 19.41
Ula Kauni Alima
2 notes · View notes
ulakauni · 6 months
Text
Kalau dalam ilmu tahu diri, kita harus bisa menempatkan sesuatu pada tempat yang tepat. Harus proporsional, harus seimbang, harus pas, dan tentunya sesuai. Tapi terkadang sulit untuk melakukannya.
Apalagi jika sudah menyangkut tentang dia. Lagi dan lagi, dia masih menjadi alasanku untuk bisa berekspresi secara ugal-ugalan, secara brutal, tak main-main, meskipun dalam diam.
Aku sudah tak lagi mengharapkan dia paham tentang perasaanku, atau dia mau menerimanya. Tapi ini hanya tentang inspirasi. Tentang bagaimana caraku menempatkannya pada titik dimana dia benar-benar menjadi inspirasi.
Karena aku tau diri, aku tau jika menempatkan diriku sejajar dengannya mungkin tidak pas dan kurang tepat. Aku mencoba dengan sekuat tenaga agar dia hanya menjadi sebuah karya.
Karena jika aku dituntut untuk melupakannya. Susah. Sangat sulit. Karena toh selama ini aku dan dia tidak pernah berkomunikasi, tapi dia masih menjadi alasan untuk setiap karangan yang aku goreskan.
Oleh karenanya, jangan menuntut sesuatu yang belum bisa aku lakukan. Jika suatu saat aku menemukan tempat berpulang akan rasaku, pasti dia tak lagi berarti apa-apa.
Jadi bagaimana tuan? Apakah sanggup menerimaku dengan segala kekurangan atas rasaku? Apakah sanggup menerimaku untuk menjadi bagian dari kehidupanmu? Apakah sanggup jika suatu ketika dia lagi yang menjadi inspirasi atas tulisanku? Apakah sanggup bersaing dengan dia yang meskipun tidak pernah menjalin hubungan denganku tapi abadi dalam kenanganku?
Tenang tuan! Karena aku belajar ilmu tahu diri. Pasti akan aku selesaikan dulu masalahku sebelum benar menerimamu.🙃
17 Oktober 2023, 17.40
Ula Kauni
0 notes
ulakauni · 7 months
Text
Sebenarnya aku lebih suka perjuanganku tak dihargai. Karena ketika perjuanganku dihargai aku malah merasa tak melakukan apapun.
Mungkin aku memang sering marah jika sesuatu itu tak sesuai keinginanku. Mungkin aku memang sering tak sabar jika menghadapi sesuatu yang lagi-lagi tak membuat puas egoku. Dan memang banyak sekali perjuangan yang ingin aku perlihatkan agar aku memang terlihat berjuang.
Tapi nyatanya ketika ada yang memperhatikan dan memberiku semangat dalam berjuang, aku sudah kalah.
Sebenarnya aku ini tak melakukan apa-apa, aku hanya marah marah dan marah. Aku tak melakukan sesuatu yang melelahkan. Tapi aku selalu ingin bisa dilihat berjuang.
Ah sudahlah. Kadang memang lelah itu harus diungkapkan. Aku marahpun sebenarnya memang tidak sekadar marah. Memang ada yang salah. Dan herannya kenapa hal sekecil apapun yang tidak sesuai dengan harapanku bisa membuatku langsung 'muntab' marah tak jelas, ngomel tak berhenti-berhenti.
Sepertinya memang harus segera ada seseorang yang menjadi rem dan kontrol atas diriku.🙃
0 notes
ulakauni · 7 months
Text
Pernah seseorang berkata kepadaku "Nduk samian itu dari lahir sudah mengemban amanah. Sudah diberi tanggungjawab yang kelak harus kamu laksanakan. Mau tidak mau, sanggup tidak sanggup, bisa tidak bisa, kamu harus menjalaninya dengan sekuat tenaga. Jangan pernah menjadikan tanggung jawab itu sebagai halangan untuk kamu bisa maju. Jangan pernah merasa terkekang dengan segala hal yang tak sesuai harapanmu. Kamu mampu. Kamu bisa."
Ada kalanya aku lelah dan ingin menyerah. Menyerah dalam arti aku ingin meninggalkan segalanya saat ini. Ingin pergi jauh dari semua hal yang akan menghampiri. Tak mau menghadapi kenyataan yang memang seharusnya akan datang.
Aku tahu bahwa itu tidak baik. Tapi manusiawi bukan? Kadang merasa, bahwa aku tidak bisa memiliki pilihan yang benar-benar dari diriku sendiri. Malah kadang tidak berani untuk memilih. Takut akan resiko apa yang mungkin nanti terjadi.
Aku terlanjur sering bersembunyi dalam kata "manut" sehingga ketika menghadapi suatu hal aku masih takut untuk menerjangnya.
Aku merasa tak pernah bisa menjadi diriku sendiri. Tak pernah bisa membuat pilihan atau menerima sesuatu atas dasar keinginanku. Setiap kali aku melakukan sesuatu aku harus memikirkan matang-matang terlebih dahulu akan resiko-resiko yang mungkin terjadi.
Kadang kala aku ingin mencoba, dan pernah juga mencoba. Tapi pada akhirnya aku selalu kalah dan terjebak pada kenyataan bahwa selalu ada aturan dan batasan dalam hidup yang tak mungkin bisa aku lampaui.
Bukan. Bukan berarti aku menyesal atau tidak suka dengan kehidupanku saat ini.
Hanya saja terkadang aku benar-benar lelah, dan ingin mencoba lari dari kenyataan.
Tapi aku tau dan aku pasti akan melakukan tanggungjawab yang harus kuemban kok.🙃
Selama ini hanya satu permohonan yang sering aku langitkan: "Semoga Tuhan mendatangkan jodoh yang mana bisa menjadi tumpuan dalam menghadapi kenyataan dikehidupanku, yang mana dia selalu bisa mengasihiku dengan segenap jiwa dan raga, dimana dia selalu bisa memberi motivasi atas segala resah yang datangnya silih berganti, yang mana cintanya sama besar dengan cintaku kelak, yang mana keinginanku bisa didukung dan diarahkan, yang mana bisa menjadi panutanku baik di dunia maupun di akhirat, yang mana bisa menyembuhkan semua luka dan trauma yang mungkin tidak aku sadari, yang mana bisa menormalisasi segala tingkahku tapi masih terus dibimbing menuju kebaikan. Dan semoga aku menjadi satu-satunya cinta dan pelengkap dalam hidupnya, diapun menjadi satu-satunya alasan yang bisa membuatku untuk terus melalui kehidupan dengan riang."
Hanya sedikit keluh yang kutulis untuk menghilangkan sesak yang teramat menyeruak dalam dada.
0 notes
ulakauni · 8 months
Text
Pernah ga sih kamu itu ketika lihat story dia masih deg-deg an. Masih salting sendiri. Masih senyum-senyum sendiri. Masih bahagia aja lihat semua tentang dia.
Padahal kamu tahu kalau perasaanmu itu sepertinya telah tiada. Entah itu karena terpaksa atau sukarela. Antara ada dan tiada sih seperti judul lagu yang jadi backsound GGS. Hehehe
Sebenarnya kalau aku itu lebih ke menjaga aja. Menjaga perasaanku. Menjaga dari hal-hal yang diinginkan. mwheheh
Karena entah aku yang salah mengartikan perasaanku atau apalah. Yang pasti dia adalah sumber dari segala sumber tujuan penulisanku.
Semua tentang dia bisa kuceritakan dan kutuangkan kedalam tulisan. Padahal aku dan dia tidak pernah menjadi kita.
Tapi entah kenapa lagi. Lagi dan lagi kalau melihat apapun, seketika memikirkan dia.
Dia seperti oasis yang berada di tengah padang pasir. Dan aku adalah musafir yang sangat bersemangat menujunya.
Bagiku, entah dia peka atau pura-pura tak sadar. Tidak masalah. Yang penting aku selalu punya inspirasi jika menemukan sesuatu yang baru tentang dia.
Terimakasih ya kamu🙃
Sudah menemani tulisanku semenjak aku mengenal bagaimana caranya menuangkan rasa ke dalam tulisan.
Menemani hariku yang entah sudah berapa kali dibuat binasa oleh kenyataan.
Menemani peristiwaku yang kadang meluluh lantakkan perasaan.
Dan membuatku sadar. Bahwa inspirasi selamanya akan menjadi inspirasi jika kita tidak mau mencoba menggapainya.
Karena aku tau bahwa kamu adalah sumber inspirasi dari segala coretanku. Aku hanya perlu kamu diam. Akupun tak mencoba mengejar.
Seperti ini saja sudah cukup untukku.
30 Agustus '23, 19.05
ula kauni
1 note · View note
ulakauni · 8 months
Text
Hey tuan! Bagaimana ini menjadi salahku, jika kamu yang memberiku alasan untuk menunggu. Bagaimana ini menjadi kesalahanku, jika kamu mempermainkan rasaku. Lagi lagi mengapa aku yang salah, padahal kamu datang di saat yang salah.
Dari awal sebenarnya aku sudah lelah. Tapi kamu selalu memberiku semangat untuk pantang menyerah.
Dari awal aku sudah kalah. Karena masa lalumu selalu menjadi alasanmu untuk mengalah.
Kamu seharusnya tahu, jika aku bukan dia. Aku bukan orang dari masa lalumu. Aku bukan orang yang bisa kau ajak bercanda tentang bagaimana kamu dulu.
Aku hanya wanita yang ingin melihat kamu dari sudut pandangku. Melihatmu dari masa depanmu meskipun masih semu. Aku siap membersamai setiap langkah yang kau tuju.
Tapi lalu apa? Masa lalumu masih menjadi pemegang tahta disinggasana rasamu.
19 Agustus 2023
Aima #2
0 notes
ulakauni · 8 months
Text
Ketika kita pertama kali bercengkrama, mungkin hal yang terpintas dalam pikiranku pertama kali adalah "Ya, kamu"
Kamu orangnya. Kamu orang yang selama ini ku tunggu untuk melangkah membersamai masa depanku. Kamu adalah orang yang mungkin tepat untuk menghapus segala duka dan laraku di masa lalu.
Tapi ketika aku mulai memahami bahwa semua tak sesederhana membalik telapak tangan. Aku menggigil. Karena kamu, orang yang entah keberapa bisa memasuki mataku, lagi-lagi memiliki wanita yang sedang diperjuangkan.
Aku tidak tahu, sambat bagaimana lagi yang harus aku ungkapkan. Atau syukur seperti apa lagi yang harus dipanjatkan. Lagi lagi dan lagi aku harus menggenggam kecewa dari serpihan harapan yang mungkin mulai memekar.
Entah doaku yang keliru atau memang harapku yang mungkin semu.
Mungkin karena aku belum bisa menempatkan diri pada posisi yang tepat. Belum bisa menenangkan hati yang mulai goyah lantaran manis yang terucap dari bibirmu yang merekah indah.
Tapi akhirnya keraguanku selama inilah yang menjadi alasan terbesar dalam hubunganku. Dalam pikirku, nanti aku pasti akan dijodohkan entah dengan siapa oleh ayah ibuku. Lalu ketika hatiku mulai tergerak, pikiranku langsung bisa menyangkal secepatnya.
Ah! Jadi kamu lagi-lagi menjadi salah satu orang yang tak mungkin ku dapatkan.
Mdn. 19 Agt 23
Aima #1
0 notes
ulakauni · 9 months
Text
Karena hidup adalah proses. Aku mulai melangkah dengan perlahan. Entah kapan sampai tujuan. Tapi aku yakin mampu melakukan.
Adakalanya aku bertanya mengapa. "Mengapa hal ini terjadi padaku?", "Mengapa harus aku?", "Mengapa harus sekarang disaat aku mulai melangkah dengan tegap?".
Tapi yang namanya proses, harus diimbangi dengan sabar yang luar biasa. Dengan ikhlas yang seluas samudra. Dengan tulus yang setinggi burj khalifa. Canda burj😋
Sekarang aku sadar! Semua yang kita jalani saat ini adalah hasil terbaik dari ekspektasi yang menjadi realita.
Karena semua berjalan tanpa adanya unsur nafsu, unsur terburu-buru, dan unsur kesengajaan. Sehingga akan meminimalisir kesombongan yang akan muncul atau bahkan sudah berkecambah.
Aku hanya berpegangan pada harapan. Harapan agar semua berjalan baik. Berjalan apa adanya. Berjalan seirama. Berjalan selaras. Berjalan tanpa tergesa. Berjalan perlahan tapi pasti. Hingga akhirnya sedikit demi sedikit akan tercapai semua hal yang menjadi cita dan tujuan.
Mdn. 3 Agustus 2023
Alima
1 note · View note
ulakauni · 10 months
Text
Kalau kamu menikah untuk mencari kebahagiaan, mending dipending dulu gih, teliti lagi niatnya, jangan sampai pas udah nikah bukannya bahagia malah tambah sengsara.
Karena menikah itu rentangnya seumur hidup. Dibilang lama ya lama, dibilang sebentar ya sebentar.
Menikah itu berarti kamu harus siap berbagi. Berbagi kebahagiaan, berbagi kesedihan, dan berbagi semuanya dengan pasangan.
Menikah juga harus bekerjasama, saling mengasihi, saling menyayangi, saling mengerti, saling memberi, saling menerima dan kesemuanya dalam ke-saling-an kepada pasangan. Nah mumet to?
Makanya! Kalau sekarang kalian belum merasa bahagia. Bahagiakan dulu diri sendiri. Kelak ketika menikah, kita bisa langsung saling berbagi, memberi, dan menerima.
Kalau masih berharap untuk diberi kebahagiaan sama pasanganmu. Kamu salah! Salah besar malah!
Pasanganmu menikah denganmu juga karena ingin mengarungi bahtera rumah tangga berdua. Bekerjasama berdua. Berbahagia berdua. Berduka berdua. Dan semuanya berdua denganmu. Bukan hanya dia sendiri yang bekerja.
Coba bayangkan! Ketika nanti kamu menikah, yang diposisi pasanganmu itu kamu. Kamu selalu dituntut untuk memberi tapi tidak pernah menerima. Pusing kan? Sebel kan? Marah kan? Itu seumur hidup lo.
Nah! Jadi harus diteliti lagi ya niatnya buat menikah! Mulai sekarang kita harus mencoba membahagiakan diri kita, dimulai dari hal-hal sederhana saja dahulu.
Mdn, 9 juli '23
Alima
3 notes · View notes
ulakauni · 1 year
Text
Kita tak lagi saling menyapa, tak lagi bercengkrama, tak lagi becanda tawa.
Waktu mengatakan yang sebenarnya. Jika sudah saatnya tiba, kita hanya akan menjalani semuanya sendiri. Hanya bisa bersandar pada diri sendiri.
Karena setiap orang ada masanya. Tapi setiap masa ada orangnya, orang yang akan lagi mengisi warna di kehidupan kita.
Setiap hal yang terjadi akan berlalu. Setiap hal yang dikhawatirkan belum tentu menjadi nyata. Tapi setiap orang akan pergi dengan caranya. Menggapai mimpi yang tak lagi sama.
Seperti kita, dulu pernah begitu saling melengkapi tiba-tiba menjauh pelan tapi pasti kemudian hilang. Tak lagi memberi kabar. Tak lagi peduli. Tak lagi saling memberi. Tak lagi saling melengkapi.
Mungkin kita hanya perlu berdamai dengan diri. Membenahi sesuatu yang kurang pada diri. Kemudian melanjutkan asa yang perlu diselesaikan diri.
Percayalah, karena setiap masa ada orangnya. Mungkin dia akan membersamai kita lagi dikemudian hari. Jika tidak pun, dia sudah cukup menjadi kenangan terindah yang terpatri di lubuk hati.
Selamat berdamai dengan diri sendiri
-ulakauni
5 notes · View notes
ulakauni · 2 years
Text
Kamu bisa mengartikan diriku sesuai interpretasimu. Aku adalah apa yang kamu bayangkan terkadang juga bukan apa yang kamu pikirkan.
Bercengkrama saja dengan sajakku. Meski tak berirama layaknya anak senja, tapi pasti benar adanya seperti perasaanku kepada dia, misalkan.
3 notes · View notes
ulakauni · 2 years
Text
Kadang ketika kita sudah memutuskan untuk memulai suatu komitmen. Akan banyak masalah yang tiba-tiba menghampiri. Seakan kita tidak diperbolehkan untuk menjalani hal tersebut.
Bagaimanapun kita mencari alasan untuk menghadapinya, seolah-olah ada suatu hal yang benar-benar membuat kita tak bisa menemukan alasan itu.
Seketika kita mulai meragu. Apakah memang belum waktunya untuk menjalin hubungan? Ataukah kita salah dalam memilih pasangan?
Sebenarnya, hal itu mudah dihadapi. Hanya saja kita masih terlalu memberi ruang bagi hal-hal yang seharusnya tak ada hingga kemudian menjadi ada. Sehingga akan banyak kekhawatiran yang ada. Dan ragu adalah satu-satunya hal yang membuat kita sebal.
Kalau dari awal kita membatasi sesuatu dengan apa yang menjadi kepercayaan kita. Masalah sekecil bahkan sebesar apapun tidak membuat kita menjadi bingung. Tak ada kekhawatiran yang membelenggu. Lalu tak ada ragu yang muncul.
Kita harus berpikir positif dan mengamati pilihan kita dengan cermat. Dengan begitu, tidak mudah untuk menggoncang apa yang kita yakini.
0 notes
ulakauni · 2 years
Text
Ayah
“Ayah kukirimkan doa. Semoga engkau tenang di alam surga. Ayah kan kuingat selalu. Pengorbanan yang telah engkau berikan.”
____
Ternyata semua lagu itu kebanyakan terinspirasi dari kehidupan ya. Ah gayaku seperti tak tau saja. Hehe :'v
Tulisanku disini bukan membahas lagu itu tercipta dari kenyataan atau bukan, tapi apa yang disampaikan lagu itu untuk pendengarnya.
Lagu tentang Ayah ini pas sekali dengan apa yang kurasakan saat ini.
Saat dengar dulu mungkin belum memaknainya jadi hanya sekadar lagu yang membuat hati merasa sesak, tapi ketika ayahku sudah benar pergi meninggalkanku, rasaku diwakili oleh liriknya.
Ayah adalah cinta pertamaku, yang membuatku memahami apa artinya kesabaran itu.
Ayah adalah sosok yang membuatku sadar, bahwa semua masalah yang dihadapi dengan sabar dan ridho pasti akan segera menemukan titik terang.
Ayah adalah lelaki terhebat yang membuatku memahami bagaimana cara berinteraksi dengan Tuhan.
Ayah adalah duniaku. Yang meskipun sudah tak berada disisiku, tapi selalu menemaniku.
0 notes
ulakauni · 3 years
Text
Suatu hubungan yang berlandaskan harapan kadang menyakitkan, akan membuatmu semakin tak nyaman lalu saling meninggalkan.
Kamu berharap dia menjadi seperti apa yang kamu mau, tapi dianya tak bisa berubah hanya karena terlanjur terbiasa dengan rutinitas yang dia lakukan.
Sebelum berhubungan, baca dulu hatinya, cermati dulu perilakunya. Jika menurutmu kamu bisa menerimanya berarti nanti pas sudah komitmen sehidup semati bisa menerima juga kalau dia tak seperti harapanmu.
Karena mungkin pada akhirnya : "Dia tak bisa berubah sama sekali".
0 notes