Tumgik
abidahsy · 18 days
Text
April: Bersemangat dalam Berharap
Setelah Bulan Suci Ramadhan berlalu, tentu ada perasaan sedih dan rindu yang menyelimuti. Bahkan perasaan itu sudah hadir setidaknya tiga hari sebelum Ramadhan benar-benar pergi. Rasanya seperti patah hati ditinggal seorang kekasih. Tapi waktu terus berjalan dan tidak ada yang bisa dilakukan selain berharap agar bisa bertemu dengan Ramadhan berikutnya, lagi dan lagi.
Aku jadi berefleksi, bagaimana ya perasaan sedih yang campur aduk yang dirasakan oleh para sahabat ketika Rasulullah wafat. Pantas saja, Umar bin Khattab saat itu menjadi sangat emosional dan marah jika ada yang berani mengatakan bahwa Sang Nabi Muhammad telah tiada. Tapi begitulah manusia, dia hidup dan dia mati, pun dengan waktu, dia datang dan dia pergi. Yang kekal hanya satu yaitu Allah Azza wa Jalla. Jadi, siapakah yang semestinya disembah, paling dicinta, sekaligus tempat berharap? Pencipta atau ciptaannya? Silakan direnungkan sendiri.
Di Bulan April ini aku juga terus berharap, banyak sekali harapannya, beberapa sama dan diulang-ulang. Aku yakin suatu saat nanti akan dapatkan jawabannya, disertai kerelaan dan kekuatan dalam menerima jawaban itu, seperti yang juga aku minta dalam setiap doa yang dipanjatkan. Aku tidak mau lelah dan bosan berdoa, setidakmungkin apapun doa yang diminta, selayaknya Nabi Zakaria yang terus berdoa hingga rambutnya memutih.
Aku mau terus bersemangat dan berprasangka baik pada-Nya bahkan sebelum doa itu terucap. Apalagi saat diucapkan dan sepanjang waktu bertawakkal saat menunggu jawaban.
Aku yakin bahwa meski aku tidak layak, Allah dapat membuatku menjadi layak, meski aku banyak dosa, ampunan dan kasih sayang Allah jauh lebih luas dan banyak dibandingkan dosa-dosa yang dilakukan seluruh umat manusia. Tapi di waktu yang bersamaan aku juga takut, takut tidak cukup sabar dalam menunggu, takut Allah belum rida dalam menerima semua usaha dan doa. Takut semua yang kulakukan belum cukup dan mungkin tidak akan pernah cukup.
Ya Allah, bekalku hanya satu yaitu keyakinan. Yakin bahwa Engkaulah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Sang Pemilik Hari Pembalasan. Wahai Maha Pembolak Balik Hati, kukuhkanlah hatiku dalam agama-Mu ya Allah.
Di Bulan Syawwal (April) ini, aku bertekad tidak hanya bersemangat menjalani hari untuk menyelesaikan setiap amanah yang ada sebaik mungkin, tetapi juga bersemangat dalam berharap dan melangitkan doa setinggi-tingginya. Semoga Allah rida atasnya dan kita termasuk dalam golongan jiwa-jiwa yang tenang, yang kembali kepada-Nya dalam keadaan rida dan diridai-Nya.
Depok, Jum'at pertama Bulan Syawwal 1445 H.
6 notes · View notes
abidahsy · 20 days
Text
Tumblr media Tumblr media
64 notes · View notes
abidahsy · 21 days
Text
Tumblr media
“There is a subtle meaning here, for alongside His name "the Loving (al-Wadood)" He mentions His name *the Oft-Forgiving (al-Ghafoor)". So as to indicate that if the sinners repent to Allah and turn to Him, He will forgive their sins and love them, so that it cannot be said that He will forgive their sins but love will not be restored to them, as some erroneously suggested.
Rather Allah rejoices over the repentance of His slave when he repents, more than a man rejoices over his camel on which is his food and drink and all that he needs on his journey, which he loses in the rugged and dangerous wilderness, so he despairs of it and lies down in the shade of a tree to await death, then whilst he is in that state, his mount appears at his head, so he seizes its reins. Allah rejoices more over the repentance of His slave than this man rejoices over his mount, and this is a great joy that cannot be surpassed.
To Allah be praise and pure love; how great is His kindness and goodness, how abundant His grace and favour.”
-Tafsir Al-Sa’di
465 notes · View notes
abidahsy · 21 days
Text
Tumblr media
27 notes · View notes
abidahsy · 21 days
Text
Tumblr media Tumblr media
“The Qur’an revives the heart the way water gives life to the Earth.”
- ibn Qayyim
380 notes · View notes
abidahsy · 26 days
Text
اللْهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa'fu anni
"O Allah, Indeed You are Forgiving and love forgiveness, so forgive me”
the best dua to recite in the last 10 days of ramadan. may allah accept our repentance.
1K notes · View notes
abidahsy · 26 days
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
397 notes · View notes
abidahsy · 26 days
Text
"And perhaps whatever you hope for will come true."
56 notes · View notes
abidahsy · 26 days
Text
Tumblr media
source @soulflowrss ☁️
709 notes · View notes
abidahsy · 1 month
Text
Maret (Ramadhan): Menyala Hangat dan Menenangkan
Bagiku, bulan Maret tahun ini sangat spesial. Bukan hanya karena telah diberi hidup hingga genap dua puluh sembilan tahun, melainkan karena bulan ini bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan. Tantangan yang sama dari satu Ramadhan ke Ramadhan berikutnya adalah bagaimana cara membuatnya berbeda. Berbeda dalam arti menjadi lebih baik tentunya.
Menariknya, Ramadhan kali ini aku hanya ingin menjalankannya selancar dan setenang mungkin, meraih setiap keutamaan yang ada semampu-mampunya, serta menjadi hadir di setiap harinya, jam demi jamnya. Aku memilih untuk membatasi agenda bukber hanya satu kali saja, kerja full wfh, kursus live online diikuti sebagian karena baru bisa bergabung setelah tarawih, dan menghabiskan weekend dengan istirahat sambil membersihkan rumah.
Ternyata dengan fokus pada perbaikan hal-hal yang selama ini dianggap kecil atau sepele (yang seringkali terlewat karena sibuk pada sesuatu yang besar dan mencuri perhatian), hati bisa menemukan rasa tenang.
Meski tidak seperti Ramadhan sebelumnya yang penuh gemerlap dan agenda padat merayap, Ramadhan kali ini tetap menyala dengan caranya yang berbeda, hangat dan menenangkan. Alhamdulillaah.
Bulan ini aku lalui secara paket lengkap, merasakan betapa indahnya nikmat sehat karena sempat dikaruniai sakit saat awal Ramadhan, pertama kali kena remedial tugas kursus yang menariknya semua terlewati dengan baik pada akhirnya, hingga menyelesaikan dua deadline besar sekaligus mendapatkan amanah baru dalam pekerjaan.
Tinggal satu domain yaitu jodoh yang masih belum terlihat hilalnya. Hehe.
Indahnya proses tentang hal yang satu itu, meskipun aku merasa jalan di tempat, sebenarnya banyak yang perlu disyukuri.
Pertama, nyatanya aku masih terus berdoa. Berdasarkan materi tentang doa yang pernah kuikuti, nanti di akhirat akan ada orang yang dibawakan pahala bergunung-gunung oleh malaikat, saat ditanya amal apakah itu? Malaikat menjawab bahwa itu adalah kumpulan doa-doa selama di dunia yang belum terjawab. Di saat itu juga, orang-orang yang melihat kejadian tersebut sampai berharap bahwa doa mereka tidak pernah terjawab di dunia.
Kedua, aku menikmati setiap proses dan progress yang ada sekecil apapun itu, menjadi lebih apresiatif. Bahkan, saking apresiatifnya, aku khawatir terjebak dalam zona nyaman. Hingga kuusahakan untuk menyematkan doa bahwa aku mensyukuri setiap nikmat kesendirian yang Allah berikan saat ini sekaligus siap untuk mendapatkan amanah berikutnya. Kalaupun di mata Allah aku belum siap, aku meminta kemampuan dari-Nya.
Ketiga, aku bisa fokus pada orang-orang terdekat yang aku sayangi. Siapa tahu bahwa kelak jika sudah menikah, waktu dan kebersamaan dengan ibuk, adik-adik, dan ayah akan jauh berkurang? Dan sebelum rasa sesal itu terjadi, aku mau memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, meninggalkan memori sebanyak-banyaknya dengan mereka. Dan itulah hal yang sangat patut disyukuri saat ini, menjadi sadar betapa berharganya nikmat yang telah Allah berikan.
Keempat, kelima, keenam dan seterusnya menjadi nikmat yang tidak bisa dihitung dan dijabarkan dalam tulisan ini yang sangat terbatas. Pun sejatinya manusia tidak akan pernah mampu mengihitung semua nikmat dari Allah, bukan?
Maret dan Ramadhan tahun ini menjadi momen yang sangat spesial dalam hidup, semoga Allah izinkan kita semua meraih setiap keutamaannya khususnya malam Lailatul Qadar, dan kembali pada fitrah.
Semoga Ramadhanmu kali ini juga penuh berkah, menyala dengan hangat dan menenangkan.
Depok, malam ke-19 Ramadhan.
4 notes · View notes
abidahsy · 2 months
Text
Tumblr media
335 notes · View notes
abidahsy · 2 months
Text
“The month of Ramaḍān [is that] in which was revealed the Qur’ān, a guidance for the people and clear proofs of guidance and criterion. So any one of you who is present that month should fast, and anyone who is ill or on a journey should make up for the lost days by fasting on other days later. Allāh intends for you ease and does not intend for you hardship and [wants] for you to complete the period and to glorify Allāh for that which He has guided you; and perhaps you will be grateful.”
2:185
81 notes · View notes
abidahsy · 2 months
Text
Tumblr media
and rely upon Allāh and sufficient is Allāh as disposer of affairs.
403 notes · View notes
abidahsy · 2 months
Text
The Prophet ﷺ Said,
لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ تَعَالَى مِنْ الدُّعَاءِ
"There is nothing more honourable in the sight of Allah than dua."
Sahih Tirmidhi 3370
825 notes · View notes
abidahsy · 2 months
Text
لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا
La tahzan inAllaha ma'ana
“Don’t be sad, Allah is with us.”
[9:40]
1K notes · View notes
abidahsy · 2 months
Text
Februari: Kisah Lama Bersemi Kembali
Aku berniat menulis ini sejak pertengahan Februari, tapi urung karena masih menunggu kabar terbaru yang ternyata belum juga aku dapatkan sampai hari ini.
Di awal Februari, aku kembali teringat pada memori beberapa tahun lalu, di tanggal yang sama. Setelah beberapa hari memikirkan dengan hati-hati, aku pun mencoba memberanikan diri untuk bertanya: apakah dia yang jauh di sana masih sendiri?
Yang jawabannya masih misteri.
Hingga detik ini.
Hidup memang berwarna-warni, lengkap dengan apa yang ada dalam hati. Dulu hati bisa dengan tegas dan lugas bilang tidak pada seseorang ini, tapi siapa sangka tiga tahun kemudian rasa itu hadir lagi tapi berbeda versi.
Secara tiba-tiba dan tanpa permisi, menyelinap masuk ke dalam mimpi.
Meskipun aku akui bahwa kini tidak semudah dulu, aku tidak mau terlalu cepat menghakimi. Lebih banyak hal yang bisa disyukuri dibandingkan harus berandai-andai mengapa dulu aku begitu atau begini.
Andai lebih sabar sedikit lagi, mungkin kisahnya tidak akan seperti ini. Andai aku tidak pergi, lantas menyerah dan menyudahi, mungkin aku dan dia sudah saling membersamai. Tapi, ayolah, jangan sampai andai itu menjadi andai lagi di kemudian hari karena terjebak dalam salah langkah yang sama. Dulu dan kini tentu berbeda, aku masih punya kendali atas hari ini. Agar kelak aku bisa mengatakan pada diri: terima kasih telah bersabar tanpa batas dan berdoa tanpa henti terlepas dari apapun yang akan terjadi nanti.
Aku hanya ingin mengamini rasa ini sekaligus mengimani takdir apapun yang Allah beri.
Akhirnya aku kembali pada titik itu, kembali melihat ke arah dan manusia yang sama, meski dengan diri yang berbeda. Setelah melewati ratusan hari yang berliku tanpa ujung, aku memilih memutar balik. Menguji salah satu memori yang baik. Menunggu, menunggu, dan mensyukuri sekuat cita serta doa yang dia punya hingga mampu menggetarkan langit, menurunkan hujan, dan menumbuhkan kisah lama menjadi bersemi kembali.
7 notes · View notes
abidahsy · 3 months
Text
Tumblr media
26K notes · View notes