Tumgik
marinaismarine · 1 year
Text
Begitu banyak cerita yang terangkai hingga menetap dalam kotak-kotak memori. Entah itu diberikan secara tak sengaja oleh orang-orang sekitar, atau diri ini yang menuliskannya.
8 notes · View notes
marinaismarine · 5 years
Text
Perubahan peran yang saya alami selama beberapa bulan terakhir, tentunya membuat saya belajar mengenai banyak hal.
Saya sadar bahwa ada ambisi yang harus saya redam karena saya memilih untuk mengambil peran sebagai seorang ibu (bukan hanya gelar sebagai ibunya saja ya). Buat meredam seluruh ambisi itu ga gampang cuy. Kadang saya tuh mikir apakah yang saya lakukan sekarang sudah tepat? Apakah dengan mengorbankan yang saya impikan, nantinya saya akan mendapatkan lebih baik? Apakah nantinya saya masih bisa mengembangkan keilmuan yang sudah saya pelajari selama bertahun-tahun?
Belum lagi rasa jenuh yang muncul, terkadang diikuti rasa sepi. Yah dulu biasanya bisa kemana-mana sendiri, bisa ngobrol ngalor ngidul sama orang lain. Nah sekarang semua itu ga bisa dilakuin. Ada batasan, ada tanggung jawab lain.
Selain itu saya juga harus memperluas ruangan bagi yang namanya kesabaran. Ga kebayang deh ngurus bayi tapi ga punya stok sabar. Memang sih mengambil peran menjadi seorang ibu membutuhkan kekuatan fisik dan psikis serta tentunya butuh penyesuaian ekstra juga. Tapi semua itu bakalan lebih mudah dilalui kalau ada orang lain yang bisa diajak berbagi.
Nah karena si orang lainnya itu ga selalu ada buat dijadiin temen ngobrol, saya balik lagi deh nyampah di tumblr 😁
Hi tumblr, i'm back
5 notes · View notes
marinaismarine · 6 years
Text
Mendadak Rindu
Mendadak aku rindu dengan semua celotehan konyol yang dulu selalu kita lakukan, kau tahu yang tidak mengenal waktu itu 😊
Apapun bisa menjadi bahan obrolan kita, tidak mengenal batasan dan tentu saja disampaikan secara blak-blakan.
Dengan adanya jarak membuat kita menyempatkan sisa waktu sebaik mungkin untuk saling berbagi.
Namun seiring dengan mengecilnya jarak, lontaran cerita yang terucap malah menjadi semakin berkurang.
Kamu dengan duniamu, sementara aku dengan duniaku. Berbicara hanya seperlunya saja.
Memang seringkali aku tidak bisa menahan rangkaian kata-kata, seperti kereta api yang sayangnya terkadang terabaikan olehmu.
Hanya untuk malam ini saja, aku rindu sosok kita yang berusaha meluangkan sedikit waktu untuk saling bertukar cerita.
Palembang, 0501208 | Marine
4 notes · View notes
marinaismarine · 6 years
Text
Aku tahu diam-diam kamu masih mengunjungi halaman ini
Entah hanya sekilas melihat apakah ada "sampah-sampah" baru yang ku buang?
Atau tenggelam mengenang setiap tulisan yang kau anggap berkisah tentang dirimu
Lamat-lamat menelanjangi setiap kalimat yang ada, termenung
Tapi yakin kah kamu bahwa "kamu" yang dituliskan dalam setiap cerita itu adalah kamu?
Tidak kah terpikirkan bahwa "kamu" disini adalah orang lain?
Karena bisa saja yang diceritakan kebetulan memiliki alur yang sama dengan kisah yang kamu alami
Atau kamu tetap bersikeras bila dirimu adalah sumber inspirasi?
Ya terserah, itu tergantung bagaimana kamu mempersepsikannya bukan
Aku disini hanya mencoba sedikit demi sedikit merangkaikan kisah
Persepsimu bagaimana, aku tak bisa mengubahnya
Bandung, 08112017 | Marine
0 notes
marinaismarine · 7 years
Text
Doa
Sekarang ini jam 3 pagi dan ga tahu kenapa tetiba ingat dengan yang namanya doa. Karena pada dasarnya baik aku, kamu bahkan semua orang (even lo atheis sekalipun) pernah setidaknya memanjatkan doa.
Terkait dengan doa, yang paling aku rasain banget perbedaannya tuh antara dulu dan sekarang adalah isi dari doanya itu sendiri. Kalo dulu isi doanya terkesan maksa banget, seolah-olah aku yang paling tau apa yang terbaik dan bakalan muncul rasa ga adil kalo doa yang sering dipanjatkan belum dikabulkan juga.
Ya mungkin pada waktu itu aku belum kenal banget sama pasrah. Terlalu ngotot dengan apa yang diyakini baik (pokoknya sok tahu banget deh). Aku sepertinya lupa dengan konsep bahwa Tuhan tahu mana yang lebih baik bagi hamba-Nya. Karena meskipun kita tahu tentang sesuatu, belum tentu kita paham apalagi bisa buat mengaplikasikannya.
Seiring berjalannya waktu, usia semakin bertambah dan untungnya dalam prosesnya tersebut aku ingat juga buat ngebawa 'dewasa' untuk ikut serta. Pemaknaan aku tentang doa pun jadi berbeda.
Dari berbagai macam hal yang aku dan orang-orang disekitar alami, akhirnya aku sadar kalo yang namanya doa tuh ga bisa maksa. Kita disini ga bisa sok tahu, ga bisa menggugat Tuhan agar skenario-Nya berjalan sesuai dengan yang kita inginkan.
Ketika aku sudah sadar kalo kita tuh ga bisa maksa, muncul deh yang namanya penerimaan. Karena sebaik-baiknya aku merencanakan sesuatu, tetap Tuhan lah yang akan menentukan. Disini kita cuma bisa berupaya, berdoa dan ujung-ujungnya adalah pasrah.
Dan tahu ga? Setelah mengaplikasikan hal ini (ga cuma sekedar tahu teori doang) perasaan dan pikiran tuh jadi lebih plong, asli hidup jadi lebih tenang (itu yang aku rasain ya). Komparasi antara 7 tahun yang lalu (ketika aku berdoanya masih maksa) sama 1-2 tahun terakhir ini, jauh banget. Aku akhirnya ngerasain dan percaya ama slogan bahwa skenario Tuhan itu memang jauh lebih indah.
Mungkin ya kalo sampai saat ini kamu belum tenang juga, masih mempertanyakan keadilan Tuhan dimana, masih ngerasa ga terima dengan setiap hal/apa yang terjadi sama hidup kamu, kamu sepertinya lupa dengan yang namanya pasrah (setelah usaha tentunya ya) dan lupa untuk bersyukur :)
Bandung, 23102017 | Marine
0 notes
marinaismarine · 7 years
Text
Suatu Kisah
Dulu setelah kelulusan, kita sama sekali ga kepikiran kalo kita tuh bakalan ketemu lagi dalam kondisi kaya gini. Dua tahun kelas sebelahan aja, kita ga ngeh. Baik aku atopun kamu, cuma saling mengingat nama. Tahun2 selanjutnya kita beberapa kali ga sengaja ketemu. Entah pas lagi nonton bareng sama anak2 setelah beres SPMB, papasan di salah satu supermarket buat beli keperluan ospek adik masing2 yang ternyata satu sekolah, bahkan ketemu di nikahan temen. Kita masih aja ga ngeh. Boro2 nyapa, senyum aja engga. Cuek banget deh! Cuma kadang-kadang aja kita saling love/like postingan di sosmed dan beberapa kali komen, itupun seperlunya.
Sampai 10 tahun kemudian, kita sengaja janjian buat ketemu tanpa tau latar belakang masing2 tuh kaya gimana. Awalnya sih gara2 aku pergi duluan ke tempat yang ternyata kamu juga pengen kesana. Nanya-nanya yang ujungnya malah jadi saling tuker cerita tentang pengalaman trip masing2. Sempet sih ngerencanain ngetrip bareng sebelum nikah ama pasangan masing2, padahal waktu itu kita sama2 single 😆
Anehnya dari ngobrol ngalor ngidul dan ketemuan yang biasanya random ga jelas itu, kita ngerasa kaya ketemu sobat lama yang udah saling ngerti satu sama lain. Kita bisa dgn santai cerita apapun dan jadi diri sendiri, ga ada yang namanya jaim2an. Malah makin lama kita tuh makin deket dan ngerasa cocok satu sama lain. Banyak hal yang kita cari selama ini ternyata malah ada di diri masing2. Yah sampai akhirnya setelah 2 bulan, kamu bilang pengen serius ama aku. Kirain cuma becanda doang, taunya beneran ngehadap orang tua aku. Diantara yang lainnya, cuma kamu aja yang ga banyak ngejanjiin ini itu tapi langsung ngebuktiin. Gimana ga luluh coba? Hingga akhirnya kita mutusin buat melangkah bareng2 lebih jauh lagi. Bismillah ya, semoga niat untuk menggenapkan diberi kelancaran.
Bandung, 06082017 | Marine
0 notes
marinaismarine · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
I found these gifs I made a while back for a site that’s not running anymore, so I thought I’d post them here. It’s a description of psychiatric symptoms and states of mind using a pink box and some other stuff. 
1M notes · View notes
marinaismarine · 7 years
Text
Yang Tak Tersampaikan
Ada rindu yang mengendap Dibalik cinta yang tak terungkap
Dimana malam pun kalah hening Dibandingkan tatapan matamu yang bening
Gemuruh hujan tak terdengar riuh Dibandingkan detak jantungku yang bergemuruh, Melihatmu
Ah andai saja jarak tak membatasi Aku, kamu bisa bertukar cerita tanpa terhalangi
Kamu merupakan sosok yang sulit untuk kuraih Dan hanya menimbulkan ratapan sedih
Memang tiada yang salah dengan rasa yang tumbuh Walaupun ia jauh dari kata gaduh
Aku masih terdiam disela-sela jeruji, sambil terus mengamati Berharap semesta melunakkan hati untuk merestui
Bandung, 22082017 | Marine
2 notes · View notes
marinaismarine · 7 years
Text
Sebenarnya
Lidah mungkin bisa memaparkan suatu kebohongan Raut muka bisa menampilkan topeng yang sebaliknya Tapi jika dipaksa bercermin dan meminta hati untuk berkata Maka jawabannya adalah 'ya, sebenarnya saya pun menginginkannya' Tapi keyakinan bahwa Tuhan selalu mempunyai waktu yang tepat, membuat diri masih bisa tegak ditengah asa (Ga sengaja nemu status FB tanggal 28 Des 2013)
0 notes
marinaismarine · 7 years
Text
Catatan 29
Dulu saya merasa telah menemukan dan ditemukan Dulu saya sangat yakin bahwa ia merupakan sebuah jawaban Bukan perpanjangan dari seluruh tanya yang selama ini bertebaran Menolak berbagai macam kesempatan dan menutup setiap kemungkinan yang muncul Seolah dibutakan oleh keadaan, dibodohi oleh keyakinan sendiri Seringkali enggan untuk melepaskan karena lelah mencari kembali Terus memaksakan diri untuk bertahan, yang mana tanpa henti mencari pembenaran sebagai penghiburan Hingga akhirnya saya tersadar setelah proses perenungan yang cukup lama Bahwa melepaskan apa yang digenggam selama ini dengan erat dan mulai mendekati Sang Penulis cerita Akan mengantarkan pada sebuah jawaban yang selama ini dinanti Ribuan hari yang dihabiskan bersama dengannya ternyata menjadi sebuah pelajaran yang sangat berharga Bukan sebagai sebuah pemberhentian yang selama ini disangka Tiada sesal malah syukur yang dirasa karena tanpanya saya tidak akan pernah sadar Jika Sang Penulis cerita mempersiapkan skenario lain yang tidak pernah disangka Kehadiranmu yang tiba-tiba semoga menjadi penutup cerita yang indah dan sebagai awal bagi kita
Bandung, 20062017 | Marine
1 note · View note
marinaismarine · 7 years
Text
Catatan Baru
Bila selama ini sebagian besar yang tersurat bercerita tentangnya Maka sekarang biarlah aku mulai mengeja namamu Secara perlahan menyusun kata, merangkai kalimat, hingga terjalin suatu cerita Dengan kamu sebagai pemeran utamanya Boleh kah?
Bandung, 20062017
5 notes · View notes
marinaismarine · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Myths & Facts about Mental Illness 
source: Global Medical Education
For more follow us @ Awake Society
30K notes · View notes
marinaismarine · 7 years
Text
Catatan 28
Kalian lah yang membuat saya bisa sampai pada fase ini. Memberikan potongan-potongan eksistensi diri. Memberi warna yang cerah dan terkadang warna gelap nan pekat. Tidak jarang membuat saya melepuh sampai mengaduh. Pemfilteran menyambungkan titik-titik menjadi sebuah habit. Menjalin rantai demi rantai emosi yang tersimpan apik di sistem limbik. Terima kasih ya untuk semua goresan yang kalian rangkai dalam buku kehidupan saya.
23052017 | Marine
Diambil dari status FB tanggal 20 Mei 2013
0 notes
marinaismarine · 7 years
Text
Adalah Rindu
Adalah rindu Ketika aku ingin selalu melihat senyum dan tawamu
Adalah rindu Ketika mengingatmu mampu membuatku tersipu malu
Adalah rindu Dimana hanya mendengar suaramu bisa meluruhkan seluruh lelahku
Adalah rindu Meskipun melihat wajahmu melalui perantara, mampu menggerakkan semangatku
Adalah rindu Disaat aku berbisik memanggil namamu
Bandung, 290417 | Marine (Ketika rinduku sudah memiliki arah kemana ia akan berlabuh)
1 note · View note
marinaismarine · 7 years
Video
youtube
Lagi iseng youtube-an dan ga sengaja nemu ini. Ujung-ujungnya baper. Sekian 😍
0 notes
marinaismarine · 7 years
Photo
Tumblr media
Teka-Teki Rasa Ahimsa Azaleav *persiapan hati buat baca buku yang selanjutnya
0 notes
marinaismarine · 7 years
Text
Catatan 27
Setiap orang pasti memiliki yang namanya masa lalu. Baik aku ataupun kamu. Terlepas dari baik atau buruknya masa lalu yang pernah kita lewati. Namun seringnya kita terpaku akan hal itu. Menilai seseorang berdasarkan dari masa lalunya. Melupakan bahwa yang paling penting adalah saat ini. Masa dimana kita menjalani hari dan membentuk rangkaian masa depan. Entah apa disaat ini kita berubah menjadi orang yang lebih baik lagi atau tetap berjalan ditempat yang sama. Bila ternyata kamu dan orang-orang disekitarmu bergerak kearah yang lebih baik lagi, maka hargailah prosesnya itu. Karena hal itu belum tentu merupakan hal yang mudah.
Bandung, 22032017 | Marine
1 note · View note