Tumgik
#menujuramadan
mamadkhalik · 1 year
Text
Barangkali Kita Saja
Akan datang masa itu, saat semua terasa sepi, ketika semua sibuk dengan dirinya sendiri. Akan datang juga, saat perencanaan tak sesuai dengan pelaksanaan, saat ekpekstasi tak berjalan dengan pasti.
Masa itu, kita bertanya kepada siapapun tentang apa yang sedang terjadi saat ini. Kita menyalahkan, mempertanyakan, atau bahkan menuntut akan teladan.
Namun, barangkali kita saja yang kurang sadar, tentang apa alasan kita disini, tentang prinsip yang mengelilingi, juga tabiat-tabiat lainya.
Salah satu Ustadz pernah berpesan, hal-hal semacam itu sangatlah wajar, tinggal bagaimana kita yang menyikapi dengan kacamata kedewasaan, kepahaman, dan juga keikhlasan.
Sungguh, Nabi Muhammad Shallalahu Alaihi Wassalam dan sahabat adalah teladan. Mereka sadar akan konsekuensi jalan ini, dijauhi kaumnya, dirampas hartanya, bahkan kematian yang siap menerkam.
Kebanyakan tetap teguh, meski sedikit runtuh lalu bergabung dengan orang munafik. Nikmatnya iman menjadi kekuatan yang tak ternilai dan totalitas melakukan apapun semata mengharap ridhonya.
Bahkan diriwayatkan, selain kekuatan iman, ukhuwah menjadi satu hal penting lainya, dari sesederhana Rasulullah membalikan seluruh badanya untuk bersalaman, memasang senyum, dan mendahului mengucap salam. Sebuah teladan besar dalam membangun ukhuwah.
Memang sudah tabiat dakwah, jalanya panjang orangnya sedikit. Namun bukan berarti orang yang gugur atau menepi sebentar di tengah jalan itu lebih buruk dibanding kita yang merasa masih istiqomah ini, bukan seperti itu.
Sekali lagi, barangkali kita saja yang lalai dan banyak dosa sehingga menutup pintu rahmat dan petunjuk. Cukuplah niat dan iman menjadi kekuatan dan selanjutnya ikhtiar memperkuat ukhuwah haruslah menjadi perhatian utama juga, dimulai dengan menepikan prasangka.
Satu pesan yang mendalam dari Ustadz Rahmat Abdullah :
Engkau mengeluhkan saudaramu tak menegurmu, tak mendahului dengan salam dan saudaramu yang lain tidak dinamis dan produktif?
Apakah engkau sendiri telah memulai teguran dan dalam kepadanya?
Tidakah engkau sadar, ketika tidak ada lagi yang menjadi teladanmu, engkaulah teladan mereka dan engkau ditanya Allah atas kepemimpinanmu.
Semoga kita senantiasa dikuatkan.
#MenujuRamadan #QudwahDakwah
58 notes · View notes
mardisahendra · 4 years
Photo
Tumblr media
[H-40 Ramadan]⁣ ⁣ Tahukah kamu???⁣ Kurma adalah buah manis yang secara alamiah dikenal dengan nama Phoenix dactylifera. Ukurannya memang kecil, tapi buah ini diketahui menandung energi, serat, vitamin, dan mineral yang dipastikan baik bagi kesehatan tubuh, menurut United States Department of Agriculture (USDA).⁣ ⁣ Begitu baik ya, manfaat kurma bagi kesehatan. Kalau kamu, makanan apa yang kamu rindukan saat Ramadan tiba, Sahabat Inisiator?⁣ Yuk komen di bawah dan nantikan hal lainnya yang identik di bulan Ramadan ya. ⁣ ⁣ solusipeduli.org ⁣ #Ramadan #Ramadan2020 #MenujuRamadan #bulanberbagi #berbagi #bulanpuasa #bulankebaikan #ramadantiba #cerita #kurma #informasiunik #infomenarik #manfaatkurma #bukapuasa #menuberbuka #menghitungharimenujuramadan #donasi #relawan #kemanusiaan #humanity #charity #berbagikebaikan (di Jakarta, Indonesia) https://www.instagram.com/p/B9tjzcpgZZ0/?igshid=2jejsclb56wt
0 notes
kemaraubasah · 5 years
Text
Perkara mencintai ... adalah ia yang sering kausebut namanya dalam hidupmu.
Yang kupikirkan pertama kali, seberapa sering aku menyebut-nyebut Allaah dan Rasul-Nya di luar waktu salat wajib?
0 notes
mamadkhalik · 1 year
Text
Post Crisis Dakwah Kampus
Pandemi mau tak mau banyak sekali merubah kebiasan manusia, terutama aktivis dakwah. Dari nyamanya forum daring, minim mobilitas, progam kerja, bahkan dalam aspek militansi dakwah.
Mas-mas @sorotbalik berpendapat bahwa pandemi kemarin adalah sebuah masa krisis DK yang memunculkan banyak masalah dan selanjutnya bagaimana mitigasi kita menyelesaikanya di fase post crisis DK.
Satu mindset awal yang harus kita pahami, bahwa setiap progam kerja yang dilakukan haruslah bertujuam untuk merekatkan ukhuwah antar kader. Lakukanlah mabit, lokakarya, rihlah, atau agenda lainya yang tujuanya merekatkan satu sama lain, menyamakan persepsi diawal.
Jangan sampai kedepan bingung lembaga mau dibawa kemana, qiyadah kurang jelas arahan, jundinya kurang tanggap, karena ghiroh saja tak cukup.
Kedua, perkuat silaturahmi antar sesama kader. Kalau sebelumnya secara komunal, di fase ini harapanya bisa lebih intens antara person to person, ikhwan-ikhwan dan akhwat-akhwat.
Atau bisa juga antara ketua dengan kabid-sekbid, dalam upaya ejawantah visi-misi lebih mendetail kalau perlu secara teknis. Ini penting dilakukan di awal.
Ketiga, semangat untuk terus belajar secara bersama-sama. Menurut kacamata pribadi, dalam aspek litbang dakwah kadang menjadi hal yang kurang diperhatikan. Sesederhana membuat survey publik akan persepsi dakwah, pendekatan dengan mad'u secara fardiyah, yang kadang dari data yang dikumpulkan bingung mau diolah seperti apa.
Jangan sampai progam kerja yang kita hadirkan hanyalah asumsi-asumsi pribadi, yang terkadang kurang relate dengan lapangan. Atau menyusun progam kerja berdasar tahun kemarin seperti ini, tahun ini kita lanjutkan saja tanpa analisis kritis yang mendalam serta renstra yang jelas. Sekali lagi, dakwah bukan hanya ghiroh semata.
Terakhir, giatkan kembali konsolidasi langit. Tentu mafhum bersama bahwa kekuatan ADK adalah amal harianya. Jangan sampai kita membicarakan masalah umat, namun sholat subuh keteteran, masbuk jadi andalan, tilawah kalau ingat, dan lain sebagainya. Jangan sampai.
Kita bergerak mencari ridho Allah. Maka ikhtiarkan keberkahan dalam setiap langkahnya.
Giatkan kembali gerakan subuh jamaah nasional, al-kahfi bersama, mabit, iftar jamai, dan agenda-agenda yang mengantarkan kepada ketaqwaan dan keberkahan.
Selanjutnya, dalam upaya menjaga keberkahan juga, hindari hal-hal yang sifatnya membuka aib pribadi dengan oversharing di media sosial. Kita jaga izzah kita sebagai representasi izzah umat.
Hindari ikhtilat. Jangan berlindung dalam alasan bonding dan foto apresiasi, yang justru berpotensi menghadirkan vmj-vmj baru, mencari kesempatan dalam kesempatan juga. Oke zaman sudah berubah, tapi batasan harus tetap dijaga.
Coba sedikit renungi surat As-Shaff ayat 10-13 :
Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?
(Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘Adn. Itulah kemenangan yang besar.
Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.
Manusia hanya berikhtiar, Allah yang menentukan hasilnya.
Ya Muqollibal Qulub Tsabbit Qolbi Ala Diinik
#MenujuRamadan #MenyambutGemar
58 notes · View notes
mamadkhalik · 1 year
Text
Dunia berjalan dengan cepat, peradaban tumbuh dengan dinamikanya, dan yang pasti Islam masih eksis sampai hari ini.
Dulu sekali, saat membaca dari lembar ke lembar sejarah Islam, saya merasa Turki Usmani adalah paripurna pemerintahan Islam. Setelah itu, kita hanya perlu menunggu Imam Mahdi datang dan bergabung dengan jihadnya. Tapi ternyata, tak semudah itu.
Dr. Majid Irsan Al-Kilani menjelaskan, tugas kita ini hanya berusaha menjadi umat terbaik, dengan segala dinamika dan ikhtiarnya, bukan untuk berpangku tangan saja. Ustadz Anis Matta menjelaskan juga pahlawan Islam itu adalah kita dengan peran terbaik yang dilakukan dalam sunyi namun signifikan untuk kebangkitan umat. Juga, Imam Syahid Hasan Al-Banna dalam risalahnya, pemuda itu adalah pilar-pilar kebangkitan, karena di dalamnya ada komitmen yang kuat, semangat yang menggelora, juga daya juang yang tinggi.
Mereka bertiga hidup di masa yang berbeda, pun refrensi yang diambil adalah kisah ribuan tahun yang lalu. Jelas ini menunjukan Islam adalah agama yang haq dan saat ini, kita hanya sedang diuji.
Allah ingin tahu sejauh mana kemampuan kita, Allah ingin tahu sejauh mana usaha kita, Allah hanya ingin tahu sejauh mana kita memohon ampun dan berharap pertolongan kepada-Nya.
Dengan segala apapun masalah yang kita hadapi saat ini, ingatlah firman-Nya yang berbunyi :
"Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan!"
Istirahatlah sejenak, lalu bangkit lagi setelah ini. Luruskan niat kembali, untuk menyongsong kemenangan yang dijanjikan itu. Bertahanlah!
#MenujuRamadan
46 notes · View notes
mamadkhalik · 1 year
Text
Kawan, nyatanya jalan ini tak semudah dari sekadar "mencari teman dan pengalaman."
Akan ada banyak waktu yang kau korbankan. Dari waktu istirahat, bermain, bahkan untuk keluarga sekalipun.
Tapi, kita akan belajar tentang membagi waktu hingga sampai pada predikat teratur dalam segala urusan. Menurutku, itu sebuah pencapaian besar untuk manusia modern saat ini.
Kawan, kalau kau berharap mendapat pujian, dikenal banyak orang, pengakuan pekerjaan, itu hanya sesaat saja. Namun realitanya, cibiran orang luar, dijauhi teman, anggapan munafik, atau bahkan prasangka dari orang segolongan, adalah makanan yang akan sering kau dapati.
Kau hanya perlu sabar, sembari mengingat akhir kisah dari kesabaran itu. Percayalah, kesabaran membawa keberkahan, keberkahan membawa ketenangan.
Kawan, di dalam setiap langkah yang akan kau tempuh selanjutnya, jangan lupakan keikhlasan juga.
Ingatlah kisah Rasulullah Shalallahu alaihi wassalaam saat berdakwah di Thaif. Beliau menyampaikan risalah dari tempat ke tempat dengan bahasa yang halus, tapi kita tahu apa balasan yang didapatkanya. Sampai-sampai, datanglah malaikat untuk menawarkan bantuan dengan menjatuhkan gunung kepada mereka.
Tapi, Rasullullah mencegahnya. Beliau ikhlas menerima cobaan tersebut, bahkan mendoakan kepada anak cucu mereka agar suatu saat nanti lahirlah para pembela risalah dakwah yang militan.
Seperti inilah jalanya, seperti itulah kuncinya.
#MenujuRamadan
39 notes · View notes
mamadkhalik · 1 year
Text
Sedikit Catatan Tarhib
Dari Abdullah bin 'Amru RA, ia menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Ada empat hal, yang mana jika dia ada pada dirimu, kamu tidak akan susah dan tidak akan ditinggalkan dunia: yakni menjaga amanah, bicara jujur, berakhlak mulia, dan menjaga kesucian diri.” (HR Ahmad)
"Kemunduran Islam sebagian besar disebabkan terlalu jauh meninggalkan ajaran Islam. Selain itu disebabkan kemerosotan akhlak yang akhirnya menjadi penakut." (KH Ahmad Dahlan)
"Apabila tersedia mukmin sejati, akan tersedia bersamanya seluruh sarana yg sukses." (Imam Hasan Al-Banna)
3 pesan yang sangat berkaitan dan semoga dapat menjadi penyemangat di awal ramadan ini.
#MenujuRamadan
19 notes · View notes
mamadkhalik · 1 year
Text
Orientasi
Saya percaya, orientasi dakwah itu terbentuk seiring berjalanya waktu dan setiap dari kita memiliki startnya masing-masing.
Coba ingat lagi, alasan kenapa kita bergabung dalam gerakan ini.
Cari ilmu? Teman baru? pengalaman baru? sama, aku juga.
Atau mungkin, ingin dapat panggung? menjadi terkenal? jabatan strategis? tebar pesona lawan jenis? atau karena ingin memenangkan gagasan "sendiri"?
Semua punya alasan masing-masing, namun dari itu semua itulah yang membuat kita masih bertahan sampai titik ini.
Saya mengambil pendapat dari Pak Prawoto Mangkusasmito bahwa orientasi kita haruslah dibentuk dari perjuangan ikhlas juga, dinilai dengan rugi untungnya dakwah Islam, bukan kepentingan pribadi atau kelompok.
Prinsip sederhana dari beliau, yang akhirnya meneguhkan kembali Masyumi di masa-masa akhirnya, yang ternyata tidak benar-benar homogen seperti yang kita bayangkan.
Menjadi refleksi bersama bagaimana orientasi di masing-masing kader menjadi penting sebelum berbicara kearah yang lebih luas.
Semakin bertambahnya umur organisasi, semakin banyak orang yang masuk dengan latar belakang yang beragam. Maka, disorientasi menjadi hal yang wajar dan cara mengatasinya di zaman ini tentu dengan dilakukan 2 orang secara beriringan.
Dari kadernya memiliki keinginan terus belajar agar menghaluskan perasaan, disisi lain organisasi memberikan sarana penunjang yang mapan untuk menumbuhkan lingkungan yang bersahabat dan akhirnya tak memicu disorientasi pada kader kedepanya.
Orientasinya kuat, amalnya kontinyu, lingkunganya bersahabat, insyaallah bisa muntijah.
#MenujuRamadan
19 notes · View notes
mamadkhalik · 1 year
Text
Ulang Tahun
Kurang lebih tulisan ini pengalaman pribadi yang terinspirasi juga dari salah satu bab di buku "Mencintai KAMMI dengan kritik,"
Pernah suatu saat di sekitar kos, saya menyaksikan sekumpulan mahasiswa bakda isya terlihat sedang merayakan ulang tahun.
Sekilas terlihat biasa, namun setelah agak mendekat, saya mengamati bahwa yang sedang merayakan itu ternyata mayoritas kader siyasi di sebuah lembaga.
Dari kejauhan, saya prihatin. Barangkali kalau makan bersama sih bisa dimaklumi. Ini ada ngasih roti, sedikit main tepung, ketawa keras, dan bahkan foto berdua ikhwan akhwat yang notabene kader langit.
Mengambil poin dari buku mencintai KAMMI dengan kritik, barangkali apa yang kita lakukan secara sadar dengan melanggar norma dakwah kampus itu, sesaat mungkin merasa biasa saja. Tapi, bisa jadi itu menjadi persepsi atau pembenaran di masa depan bagi para ADK, adek tingkat, atau bahkan orang umum sekalipun dalam memandang gerakan dakwah kita.
Dari sesama ADK bisa muncul rasa iri, biasanya anak LDF yang melihat ada pelonggaran di anak-anak siyasi.
Atau adik tingkat yang biasa kita nasihati perihal menjauhi kesia-siaan, ikhtilat. Perilaku kita tadi kalau dilihat mereka, bisa jadi pembenaran, dengan dalih "mas-mbaknya juga gitu kok!" meski sama-sama tahu itu kurang pas.
Bahkan lebih parahnya, ada pandangan orang umum yang dulu sering saya dapatkan, menganggap ADK yang katanya menjaga interaksi itu munafik, yang kenyataanya sama saja dengan orang umum kebanyakan. Soal ini nggak bisa disalahkan juga.
Di era yang lebih terbuka ini, batasan sedikit demi sedikit mulai kendor. Selain itu, orang yang bergabung dengan kita semakin beragam latar belakangnya. ADK perlu jeli, meski masalah internal belum selesai dan bahkan berulang terus-menerus.
Namun yang perlu jadi pegangan adalah, bagaimana kita kembali lagi menguatkan prinsip-prinsip sederhana di dalam dakwah kampus, meliputi : perkuat amal yaumi, menjaga ikhtilat, silaturahmi, dan bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu baru.
Soal ulang tahun, sesama ADK, bagi saya cukup untuk memberi doa saja, kalaupun punya niat untuk memberi hadiah, sebenernya bisa melalui media atau waktu lain, poinya tetep, menjaga ikhtilat.
Dipikir-pikir daripada ngasih roti, mending ngasihnya buku, toh lebih bergizi bagi otak. Ini kode buat yang mau ngasih hadiah ke saya nanti hahaha.
Peristiwa ini hanya satu keresahan dari draft yang menumpuk lama, menulisnya hanya untuk menghilangkan keresahan menuju malam, sebagai pengingat bersama tanpa bermaksud menggurui.
#MenujuRamadan
18 notes · View notes