Tumgik
#padang kota lama
l-edelweis · 7 months
Text
Tentang Tanah Haram
Salah satu rombonganku kemarin cerita, umroh yang kemarin itu adalah umrohnya yang ke-12. Lalu katanya, yang paling berkesan adalah umroh yang pertama.
Jadi bismillah, aku mau mengabadikan perjalanan pertama ke Haramain kemarin di sini. Supaya kesannya abadi. Untuk kubaca lagi nanti-nanti.
Selain bersyukur sekali karena bisa hadir ke dekat Ka'bah langsung, aku senang dan bersyukur karena bisa mengunjungi tempat-tempat bersejarah umat Islam. Perjalanan kemarin buat aku, selain perjalanan spiritual juga jadi perjalanan intelektual. Jadi review beberapa materi pelajaran di Mu'allimaat: Tarikh, Fiqih, Tafsir, dan sedikit Nahwu Shorof (so sad karena sering ditanya muthawwif tentang bahasa arab tapi aku sudah banyak lupa. Haha pressure emang kalo ketahuan mantan anak pondok) (tapi jadi terinspirasi juga buat terus review catetan-catetan (nggak cuma bahasa arab)).
Aku banyak amaze-nya waktu berkunjung, melihat, dan menyaksikan langsung hal-hal yang selama ini hanya kutahu dari buku, dari Al-Qur'an, dari cerita-cerita, atau dari pelajaran-pelajaran sejarah. Rasanya kayak, segala yang ada di khayalanku saat itu, kemarin jadi 'berwujud', jadi 'nyata', jadi 'eksis' sebenar-benarnya eksis secara inderawi.
Di Madinah dan di Mekkah, dua kota suci ini punya tempat-tempat tersendiri yang menarik buat aku. Salah satunya di Madinah adalah Taman Tsaqifah Bani Saidah. Sebuah tempat dekat Masjid Nabawi yang masih dijaga keasliannya sampai sekarang. Di tempat inilah, dulu menjadi tempat pengangkatan Abu Bakar Ash-Shidiq sebagai khalifah pertama. Sebagai pemimpin setelah Rasulullah meninggal. Waktu itu, yang dipikirkan umat islam pertama kali setelah Rasulullah wafat adalah siapa pemimpin kita? Masyaallah. Sepenting itu peran pemimpin, sepenting itu peran Rasulullah sebagai pemimpin mereka, hingga saat beliau wafat yang dipikirkan pertama adalah memilih pemimpin, baru kemudian mengurus jenazah Rasulullah. Bisa dibayangkan bagaimana gerceupnya orang-orang yang terlibat dalam pemilihan khalifah waktu itu, karena tidak mungkin juga membiarkan jenazah Rasulullah berlama-lama tidak segera diproses untuk dikuburkan.
Di antara hotel-hotel yang berdiri, perluasan Masjid Nabawi, dan bangunan-bangunan lainnya, Taman Tsaqifah ini tidak berubah. Masih asli; sebuah perkebunan kecil yang ditumbuhi beberapa pohon kurma, dan dibuat pagar di sekelilingnya untuk menjaga keasliannya.
Rombongan kami juga diajak untuk ziarah ke Makam Syuhada Uhud di salah satu sisi Gunung Uhud, yang menjadi saksi Perang Uhud dan wafatnya sekitar 70 khalifah muslim. Mereka yang wafat dikuburkan di sini. Masyaallah. Allahummaghfirlahum.
Ustadz Hasmar sebagai muthawwif rombongan kami, bercerita tentang tempat ini. Suatu hari pernah ada hujan besar yang menyebabkan air dari pegunungan turun deras dan membuat makam para khalifah itu hanyut terbawa air. Maka tampaklah jenazah-jenazah para khalifah. Salah satunya adalah jenazah Hamzah, paman Rasulullah, yang masih utuh sempurna. Saat itu pemerintah Arab Saudi mudah sekali mengenali Hamzah dan mereka percaya bahwa itu jenazah Hamzah berdasarkan ciri-ciri yang ditulis sejarah. Hamzah yang hatinya dimakan oleh Hindun dengan keji. Masyaallah. Sudah ribuan tahun berlalu tapi jenazah pejuang fisabilillah ini masih utuh sempurna:"
Yang selain itu tentu saja masjid-masjid para khalifah yang berdiri tidak jauh dari Masjid Nabawi, Masjid Quba, lalu Masjid Nabawi itu sendiri dan makam Rasulullah. Dan Raudhah, yang kenangan saat berada di dalamnya masyaallah sulit dijelaskan.
Secara kuantitas, di Mekkah memang lebih banyak tempat-tempat menarik yang dikunjungi. Aku sangat takjub sekali saat berkunjung ke Padang Arafah dan membayangkan pertemuan Adam dan Hawa di sana.
Lalu saat melewati Mina, tempat jamaah haji berkumpul untuk bermalam di sana pada tanggal 12 Dzulhijjah, di antara Mina dan Muzdalifah ada tempat namanya Wadi Muhassir. Di antara tenda-tenda yang berdiri untuk bernaung para jamaah haji, di Wadi Muhassir ini tidak diperbolehkan berdiri tenda oleh pemerintah Arab Saudi. Karena tempat ini adalah tempat bersejarah.
Di tempat inilah Raja Abrahah dan pasukan gajahnya disiksa Allah dengan batu panas dari neraka yang dibawa oleh burung ababil. Kisah yang diabadikan di Al-Qur'an dalam surat Al-Fiil.
Masyaallah. Waktu lewat di tempat itu aku speechless, karena jadi mikir, Ya Allah, betapa kuasanya Engkau, menurunkan burung-burung dari neraka (yang kita tidak tau darimana asal-mula terbangnya), yang tiba-tiba muncul begitu saja, untuk memberi azab pada pasukan Abrahah yang ingin menghancurkan Ka'bah. Masyaallah. Semua benar-benar tampak nyata.
Kami juga diajak untuk melewati Bukit Tsur, tempat Rasulullah dan Abu Bakar bersembunyi dari kejaran kafir Quraisy saat akan berhijrah ke Madinah. Kisah di Gua Tsur inilah asal-mula laba-laba dikisahkan di dalam Al-Qur'an. Abu Bakar saat itu panik sekali karena takut kaum kafir Quraisy mengetahui persembunyian mereka. Tapi Allah dengan kuasaNya memerintah laba-laba untuk membuat jaring di mulut gua, supaya Abu Bakar dan Rasulullah aman. Normalnya, jaring laba-laba membutuhkan waktu yang lama untuk bisa menutup seluruh mulut gua. Tapi pada waktu itu, laba-laba penyelamat hanya membutuhkan waktu sebentar saja untuk membuat sarang yang menutup mulut gua. Sehingga kaum Quraisy mengira, tidak mungkin ada orang yang bersembunyi di gua itu karena ada sarang laba-laba di mulutnya.
Ada juga riwayat yang menceritakan kalau ada sarang merpati di mulut gua. Ini semakin menguatkan bahwa tidak mungkin ada orang bersembunyi di dalam gua itu. Saat ini ada banyak sekali burung merpati berterbangan di sekitar Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, dan kisah inilah yang membuat merpati memiliki makna tersendiri untuk penduduk setempat.
Tentu saja tidak ketinggalan, melihat langsung Jabal Nur, tempat Rasulullah menerima wahyu pertama. Iqra'! Iqra'! Begitu kata malaikat Jibril waktu itu. Aku benar-benar membayangkan, bagaimana Rasulullah berlari ketakutan menuruni gunung itu, menuju rumahnya, kemudian sesampainya di rumah diselimuti oleh istrinya, Khadijah. Pengalaman menerima wahyu pertama kali yang tampaknya tidak mudah bagi Rasulullah. Tapi masyaallah, wahyu-wahyu setelahnya turun berangsur-angsur hingga bisa disatukan menjadi Al-Qur'an yang saat ini sangat mudah kita dapatkan.
Rombongan kami juga melewati salah satu bukit yang menurut penduduk Mekkah, di salah satu sisinya merupakan tempat di mana Nabi Ibrahim akan menyembelih Nabi Ismail. Saat kemudian datang setan berwujud manusia menghasut Nabi Ibrahim untuk 'jangan kau bunuh anakmu. Tidakkah kau sangat menyayangi dan menantikan kehadirannya begitu lama?'. Tapi Sungguh Nabi Ibrahim sangat percaya dengan mimpinya bahwa itu adalah perintah Allah. Lalu Nabi Ibrahim melempar setan berwujud manusia itu dengan batu. Peristiwa inilah menjadi asal mula salah satu rukun haji, yakni lempar jumroh.
Di tempat itu dibangun sebuah menara kecil berbentuk kubah sebagai penanda peristiwa bersejarah tersebut. Di situ juga aku super takjub. Senang dan bersyukur bisa menyaksikan langsung tempat bersejarah, yang kisahnya selama ini hanya ada di benakku saja. Waktu menyaksikan langsung lokasinya, semua jadi betul-betul nyata. Bukan berarti aku menafikkan kisah(-kisah) itu. Tapi beda aja rasanya, waktu menyaksikan secara langsung semua saksi bisu peristiwa bersejarah. Apalagi kisah-kisah sejarah islam yang banyak mukjizatnya, banyak kuasa Allah di dalamnya yang itu membuat kisah-kisahnya tidak biasa.
Lalu, selepas rombongan kami menyelesaikan umroh, dengan sisa-sisa sedikit tenaga kami pergi ke salah satu sisi Masjidil Haram. Karena ada salah satu jamaah yang penasaran dengan rumah tempat kelahiran Rasulullah. Lalu ustadz Hasmar mengantar kami. Waktu itu kami melaksanakan umroh tengah malam, jadi baru selesai sekitar jam 1 dini hari. Udah agak ngantuk-ngantuk tapi masih semangat untuk sebentar mengitari Masjidil Haram.
Rumah itu sudah berubah jadi perpustakaan. Karena dulu waktu masih belum jadi perpustakaan, di situ sering dijadikan praktik hal-hal yang menjerumus ke kemusyrikan. Tapi waktu udah jadi perpustakaan, ternyata nggak mengurangi praktik-praktik tersebut. Jadilah sekarang tempat ini ditutup dan disekelilingnya diberi pagar pembatas. Nah di belakang bangunan ini, ada bukit yang nggak terlalu tinggi. Di bukit inilah Rasulullah dulu menerima tantangan dari kafir Quraisy untuk menunjukkan mukjizatnya. Di Bukit inilah beliau membelah bulan menjadi dua. Masyaallah.
Alhamdulillah wa syukurillah. Maha Kuasa Allah yang memberi segalanya. Senang dan bersyukur sekali hingga dua kata ini tidak bisa diungkapkan kecuali lewat air mata. Aku juga bersyukur dapet rombongan yang seru dan asyik. Yang kompak sekali meskipun secara usia kami sangat beragam.
Selepas menunaikan thawaf wada', aku jadi paham mengapa umat Muslim merasa begitu sedih saat itu, saat menunaikan haji wada' bersama Rasulullah. Ya Allah Ya Allah,
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
10 notes · View notes
allahestmaforce · 1 month
Text
*Sepiring Nasi Goreng
Entah ada angin apa hari ini
Aku begitu merindukan kota dingin itu
Kota dengan beragam memori didalamnya
Kota yang punya ikatan unik denganku
Rindu itu hadir hanya karena aku teringat sepiring nasi goreng sederhana yang pernah aku makan bersama dia
Aku sering mengingatnya
Ada banyak memori yang aku ingat tentangnya
Tapi tidak dengan cerita ini
Pada sore itu aku pertama kali bertemu dengannya lagi setelah putus bertahun tahun
Dia menjemputku dengan motor yang dia pinjam dari pamannya
Kata mama, aku berjalan menyebrang kearahnya tanpa melihat kanan kiri.
Kami bertemu sore hari seingatku karena ingin berbuka puasa bersama
Hari itu aku sangat bahagia, dapat bertemu dia yang telah lama tak berjumpa
Dia mengajakku ke suatu warung makan kecil yang katanya sering ia kunjungi dulu.
Disana dia memesan nasi goreng dan teh hangat untukku. Dan sembari makan, dia bercerita tentang masa kecilnya dulu. Sejak awal Aku sangat suka mendengarkan dia bercerita.
Tak ada yang spesial dari sepiring nasi goreng itu. Hanya nasi goreng padang hangat dengan telor diatasnya. Namun malam itu semuanya lebih dari sederhana.
Dia, ceritanya dan masakan kesukaanku ada disaat yang bersamaan.
Sepulang dari sana kami hanya memiliki waktu yang sempit, karena dia berjanji akan mengantarku pulang sebelum jam 9 malam.
Dalam waktu singkat itu dia mengajakku untuk bernostalgia bernapak tilas melewati sekolah nya dulu.
Sepanjang jalan dia pun bernyanyi lagu kesukaan kami berdua kala itu. "Since i found you by Christian Bautista". Tanpa malu kami bernyanyi meskipun itu sedang di lampu merah. Dan beberapa kali, helm kami beradu karena dia bernyanyi terlalu riang.
Seingatku kami berdua bahagia kala itu..Sangat bahagia tanpa tau bahwa akhirnya meskipun kami sempat kembali, takdir mengharuskan kami berakhir lagi.
Memori tentang nasi goreng ini memang rasanya terlalu random bila aku ingat hari ini. Akupun tak menyangka aku masih ingat sejelas itu..
2 notes · View notes
jualairzamzambatam · 8 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
TERLARIS..!! 0812-3036-7711 (WA), jual air zam zam batam, jual air zam zam asli di batam, jual air zam zam 5 liter di batam, toko air zam zam di batam, jual air zam zam terdekat di batam, harga air zam zam 5 liter di batam, harga air zam zam 1 liter di batam, harga air zam zam 10 liter di batam, jual air zam zam original di batam, harga air zam zam asli di batam, tempat jual air zam zam asli di batam, tempat jual air zam zam di batam, toko jual air zam zam asli di batam, harga air zam zam 1 galon di batam, harga jual air zam zam di batam, distributor air zam zam di batam, supplier air zam zam di batam, penjual air zam zam di batam, agen air zam zam di batam.
Kami adalah distributor resmi air zam zam yang terpercaya di Batam. Kami menyediakan air zam zam dengan kualitas terbaik dan harga yang terjangkau. Dapatkan air zam zam asli dan berkualitas hanya di toko kami. Segera hubungi WA: 0812-3036-7711 (Azizi). #JualAirZamZamdiBatam #DistributorAirZamZam #AirZamZamAsli #KualitasTerbaik #TokoAirZamZamBatam #HargaTerjangkau
SIAP KIRIM KE SELURUH WILAYAH BATAM: Batam Kota, Batu Aji, Batu Ampar, Belakang Padang, Bengkong, Lubuk Baja, Nongsa, Sagulung, Sei Beduk, Sekupang, Baloi Permai, Belian, Sukajadi, Sungai Panas, Taman Baloi, Teluk Tering, , Bukit Tempayan, Buliang, Kibing, Tanjung Uncang, Batu Merah, Kampung Seraya, Sungai Jodoh, Tanjung Sengkuang, Bengkong Indah, Bengkong Laut, Sadai, Baloi Indah, Lubuk Baja, Sagulung Kota, Sungai Binti, Sungai Langkai, Sungai Lekop, Tembesi, Muka Kuning, Tanjung Piayu, Patam Lestari, Sungai Harapan, Tanjung Pinggir, Tanjung Riau, Tiban Baru, Tiban Indah, Tiban Lama.
SIAP KIRIM SAMPAI KE RUMAH ANDA.. Pengiriman menggunakan Jasa Kurir dijamin Ongkir TERMURAH di BATAM. PEMBAYARAN Bisa Via TRANSFER atau BAYAR DI TEMPAT.
2 notes · View notes
amelyaseptiana · 9 months
Text
Ruangaksara #152
Mimpi Keliling Dunia Part 2
Pertama kali menginjakkan kaki di pulau Jawa rasanya seneeeng banget, karena itu salah satu impianku beberapa tahun sebelumnya (tepatnya saat kelas 2 SMA), dan qadarullah terwujudnya malah ketika aku di semester 5 kuliah S1. Hehe
Tahun 2017
Kota pertama yang aku kunjungi saat di pulau Jawa tentunya adalah ibukotanya Indonesia; Jakarta. Sehari setelah itu, aku berangkat menuju lokasi lomba di Cilegon, Banten selama lebih kurang 1 mingguan.
Long short story, sebulan setelah aku pulang dari Cilegon, aku dapet email dari UGM bahwa esaiku terpilih menjadi juara 1 Nasional di ajang lomba esai Nasional yang diadakan oleh ikatan alumni UGM, dan 3 hari lagi dari pengumuman penenang itu akan ada malam puncak penganugerahan penghargaan di balairung UGM.
Saat itu, aku galau banget sih yaa haha secara di satu sisi aku udah lama banget pengeen ke Jogja, tapi di sisi lain, acara penganugerahan itu bertepatan dengan jadwal ujianku di kampus. Setelah istikharah, aku memutuskan untuk tidak menghadiri acara di UGM, dan aku meminta panitia mengirimkan piala, plakat, tabanas, dan sertifikat penghargaan juaraku melalui pos ke Padang.
Di momen itu, aku merasa sedih karena impianku ke Jogja belum bisa terwujud. Huhu tapi aku masih tetap berdoa semiga suatu hari Allah izinkan aku mentadabburi buminya yang bernama Jogja.
Tahun 2019-2020
Nyatanya, Allah memang tidak suka kalau takdirnya ditebak-tebak. Kadang memang cerita kehidupan itu akan menjadi luar biasa jika kita tak berusaha menebak alurnya. Hehe
2 tahun setelah kejadian itu, Alhamdulillah aku lulus beasiswa S2 LPDP dan mendapatkan penempatan PB (Pengayaan Bahasa) di Jogja. Dan saat itu, aku diberi kesempatan oleh Allah tinggal di Jogja, bukan 1 minggu, tapi selama 4 bulan, MasyaAllah 😇
Tahun 2021-2023
Setelah menyelesaikan PB di Jogja, setahun setelahnya aku melanjutkan pendidikan S2ku di Bandung, tepatnya di awal tahun 2021, aku tinggal di Bandung hampir selama 3 tahun. Setelah merampungkan S2ku, aku bekerja di salah satu perusahaan Internasional yang bergerak di bidang OutSourcing yang berkantor pusat di Tokyo, Jepang. Aku ditempatkan di kantor cabang Bandung.
Bandung yang dulunya pengen banget kudatangi, pengen banget jadi finalis lomba dan bisa berkunjung ke kota dingin ini, kini menjadi rumah keduaku setelah kota kelahiranku hehe
*To be continued
________________
Part 1: Ruangaksara #132
©️ @amelyaseptiana
6 notes · View notes
fustaann · 2 years
Photo
Tumblr media
24 HOURS DISCOUNT OF THE WEEK starts at 3pm today. Tak.. ini bukan gadis Turki, ini gadis Melayu 😍😍 siapa nak bergaya macam Nur Amirah, mesti grab abaya ini jam 3 petang akan ada 24 hours sale okay. Hanya untuk abaya ni saja tau.. (at Padang Kota Lama Pulau Pinang) https://www.instagram.com/p/CjUPKTzJeWL/?igshid=NGJjMDIxMWI=
16 notes · View notes
dvstw · 10 months
Text
Lelah
-----------
tw // nsfw
Mata merah itu terus menatap langit biru diatasnya. Tidak ada satu pun hal yang ada di pikirannya sekarang, ia hanya menatap langit dengan mata dan kepala yang kosong, berharap akan ada yang datang dan menemuinya saat ini juga.
Tetapi sayangnya tidak ada.
Azuya akhirnya berdiri setelah hampir 1 jam di padang rumput, hanya untuk menatap langit biru cerah yang dihiasi oleh banyaknya awan. Ia menghela nafas lalu mulai menggerakkan kakinya untuk menuntun tubuhnya ke area perkemahan lagi.
Kala itu masih jam 4 sore, tapi Huda masih juga belum datang dari penelitiannya di kota. Yah, pemuda bersurai coklat itu diundang ke lab terbesar di kota untuk penelitian lebih lanjut tentang beberapa potion. Tidak terlalu aneh, Huda memang pintar dalam bidang tersebut. Mengingat pemuda itu sering membawa potion healing untuk berjaga-jaga, dan juga sering mengumpulkan tumbuhan aneh.
Pemuda bersurai hitam itu menghela nafas untuk yang ke-6 kalinya, membuat Blane sedikit kesal, "Lo daritadi gitu terus, napa sih?" Tegurnya, Azuya malah menghela nafas lagi.
Eben yang tidak sengaja mendengar obrolan mereka tertawa kecil, "Kangen Huda palingan." Celetuk Eben, di angguki oleh Roman, "Semenjak Huda pergi kayaknya Azuya jadi badmood." Tambah si surai karamel.
Azuya mendengus pelan, "Berisik.."
Tepat setelah kata-kata itu selesai, akhirnya pemuda yang dibicarakan pun datang dengan wajah lelah, tetapi tetap mengembangkan senyumnya bagaikan matahari yang ingin menyembunyikan dirinya lagi.
"Ngomongin gua, ya?"
Huda segera duduk disebelah Azuya sembari meregangkan lengannya, Blane mengangguk, "Yup, lo tau nggak?" Tanyanya, tangan Blane mengusap kepala Huda yang tertutupi oleh topi, Huda menengok ke arah Blane, menunggu penjelasan, "Azuya daritadi badmood gara-gara lo pergi seharian." Lanjutnya, membuat Azuya memberikan tatapan tajam kepadanya.
"Tuh, liat. Udah mau ngamuk dia."
Kata-kata terakhir Blane membuat Huda mengalihkan pandangannya ke arah Azuya lagi, "Tumben? Biasanya kalo gua pergi lo malah seneng?" Tanyanya. Azuya malah memalingkan wajah, tidak memperdulikan pertanyaan Huda.
Tak lama setelah itu, Huda pun segera berdiri lagi, "Gua ke tenda duluan ya, capek." Ucapnya, segera memasuki tenda saat yang lain mengangguk.
.. .. .. .. .. .. .. ..
"Hud..?" Panggil Azuya, sembari mengintip ke dalam tenda milik Huda. Melihat Huda sedang membaca buku, pria bermata merah itu masuk ke dalam sana, "Kenapa, Az?" Balasnya, menepuk-nepuk area kasur yang masih kosong, disebelahnya.
Pria itu menggeleng lalu duduk disebelahnya, "Nggak, nggak papa. Pengen aja kesini. Kirain lu udah tidur?" Ujarnya. Huda tersenyum sedikit, "Belum. Kepala gua masih pengen belajar lanjut tentang penelitian tadi siang." Balasnya, Azuya hanya mengangguk ria.
Entah apa yang dipikirkan oleh pria itu saat ini, yang pasti, hal itu membuat jantung Huda berdetak tak keruan. Maksudku, tidak ada angin dan tidak ada hujan, Azuya tiba-tiba memeluk pinggangnya lalu menenggelamkan wajahnya di tengkuk Huda. Mungkin niat Azuya untuk menemani Huda membaca buku yang tadi? Entahlah.
Tetapi pelukan lembut itu tidak terlalu berjalan lama, hanya sekitar 15 menit. Karena tangan Azuya mulai menyusup masuk ke dalam atasan Huda dan menyentuh beberapa bagian sensitifnya, belum lagi lehernya yang mulai di tandai oleh Azuya.
"A-ah.. Az.."
Huda mulai menggeliat tidak nyaman karena perlakuan darinya, tetapi alih-alih menghentikan Azuya, pemuda bersurai coklat itu menutup bukunya dan menyimpan benda tersebut di rak sebelahnya. Azuya yang mengetahui hal itu segera menjauhkan kepalanya dari leher Huda dan mulai mencium bibir pemuda itu.
Keduanya saling menikmati ciuman itu. Apalagi ketika Azuya mengobrak-abrik mulutnya dengan lidahnya, dan tangan Azuya yang mulai menyusup ke dalam celana pendek milik Huda. Ciuman itu akhirnya terputus saat Huda mulai memukul pelan dada pria itu, terlihat ada saliva dari ujung bibir masing-masing.
Mengetahui niat Azuya, Huda membuka atasannya agar pria diatasnya bisa leluasa melakukan apapun kepadanya.
"Maaf, Hud. Gua tau lo pasti capek karena penelitian, tapi gua udah nggak bisa nahan.." Jelas Azuya, Huda hanya mengangguk, "Gua yang ngelakuin semuanya, lo diem aja."
Pemuda bersurai coklat itu mengangguk lagi, mengikuti permainan sesuai sang dominan di atasnya. Sesuai kata-katanya, Azuya yang melakukan semua hal sebelum masuk ke inti. Mulai dari prep, sampai ke bagian pembukanya. Ah, jarang-jarang Ia melihat Azuya selembut ini kepadanya.
Sebelum memasukkan kejantanannya ke dalam Huda, Ia mencium pemuda yang berada di bawahnya lagi, "Itu mungkin ciuman lembut terakhir untuk permainan ini." Ujarnya, sembari tersenyum licik.
Dengan perlahan, Azuya memasukkan kejantanannya ke dalam Huda. Berusaha selembut mungkin, tetapi bukan Azuya namanya kalau ia tidak sabaran. 1 hentakan langsung, pria bersurai hitam itu langsung memasukkan kejantanannya tanpa ada jeda lagi, membuat badan Huda bergetar.
"AKH! Azuya..! A-aah!~" Huda kembali meringis ketika rasa sakit itu datang untuk yang kedua kalinya di permainan ini. Maksudku, Huda sendiri selalu bilang bahwa besar kejantanan pria itu sudah berada di atas batas wajar, tidak aneh kalau memang Huda bisa berteriak kesakitan tadi.
Kedua tangan Huda sedang sibuk mencakar punggung Azuya karena hal tadi. Ia menatap Azuya dengan kesal, "A-aba-aba dulu bisa kan? Sakit anjir..!" Protesnya, membuat Azuya tertawa kecil, "Ya maaf cil.. lagian gua nggak sabaran orangnya." Balasnya ditambah dengan senyuman terbaik dalam hidupnya.
"Siapa yang lo pang- Agh! Ahk..!~ Azuya!~"
Lagi-lagi ucapan Huda terpotong ketika Azuya menggerakkan pinggulnya dengan tempo yang terbilang cepat, kedua tangan Huda mulai mencakar punggung pria itu lagi. Tubuhnya melengkung kebelakang.
"P-pelan! Pelanhh! Aah!~ Ohh..! Azhh!~" Desahnya, mulutnya terus meracau untuk berhenti, tetapi badannya seolah berbicara bahwa Ia ingin lebih.
Dengan ekspresi wajah Huda, bagaimana bisa Azuya memelankan temponya? Yang ada pria itu mempercepat gerakannya lagi, membuat Huda semakin gila dibuatnya.
"Azhh..! Zuya- AHH! Akh!~ Oh! S-shit..!~" Badan Huda semakin bergetar ketika kejantanan yang berada di dalam nya menubruk prostatnya dengan kencang. Azuya tersenyum puas, "Ketemu, ya?" Godanya, kini tangan kanannya memainkan puting Huda. Sedangkan Huda sekarang sudah sepenuhnya merasakan sensasi oleh Azuya.
Di tengah-tengah sesi panas itu, Azuya mengubah posisinya agar Huda berada di atas, "Gua tau tadi bilang biar gua yang lakuin semua, tapi gua pengen liat lo yang main, hehe." Ujarnya, membuat Huda semakin kesal. Tetapi tidak bisa melakukan apa-apa lagi selain menggerakkan pantatnya keatas dan kebawah.
"S-sialan lo..! Agh! Ungh!~ Aah! Ahk~!" Protesnya, membuat Azuya tersenyum, "Maaf, kali ini doang kok." Balasnya, menjilat puting Huda dan menggigitnya.
Tubuh Huda melengkung kebelakang ketika kedua tangan Azuya mulai memegang erat pinggangnya dan membantu mempercepat tempo. Tapi sesekali mendiamkan pinggang Huda di titik terdalamnya, membuat Huda merasakan organ dalamnya juga ikut merasakan kejantanan Azuya.
"J-jangan di dieminhh..?! Ahh!~ Zuya!~ Mngh..!" Huda semakin merintih karena kelakuan Azuya, kepala Huda di benamkan di bahu Azuya.
Pria bersurai hitam itu akhirnya menggerakkan pinggulnya lagi dengan tempo yang lebih cepat dari yang tadi, Huda lagi dan lagi mendesah nyaring karenanya.
Akhirnya setelah beberapa genjotan lagi, mereka berdua keluar secara bersamaan. Membuat Huda kelelahan, tentu saja hal ini tidak berlaku kepada Azuya.
"1 ronde lagi, yuk? Belum puas gua."
Dan desahan itu pun berakhir tepat saat matahari memunculkan dirinya lagi.
______________
YEYYY. Akhirnya, main shipku wleowleo lagi. Enjoy guys, maaf kelamaan awkawk..
dvstw, 5/07/23, 21.50
2 notes · View notes
rockysinaga · 1 year
Text
Tumblr media
Padang Kota Lama
Penang
2 notes · View notes
unimiff · 1 year
Text
Mengangkasa (1)
Kutatap lorong rumah sakit. Bau obat, karbol pembersih lantai, hingga bau orang sakit terasa menusuk hidungku yang cukup sensitif terhadap bau-bauan ini. Dari dulu aku memang tidak suka dengan tempat bernama rumah sakit. Segala hal yang berbau rumah sakit terasa berlebihan. Suasananya terlalu ramai, terlalu banyak orang berlalu-lalang. Dinding dan langit-langitnya terlalu putih. Dokternya terlalu serius. Obatnya terlalu pahit. Senyum perawatnya terlalu dipaksakan. Tangis keluarga pasien terlalu menyakitkan. Bahkan bentuk bangunannya pun terlalu kaku. Ah, katanya semua yang terlalu berlebihan itu tidak baik. Dan di rumah sakit, berkumpul semua hal yang terlalu berlebihan. Namun, di sinilah aku sekarang. Dan menjadi bagian dari tangis keluarga pasien yang terlalu menyakitkan itu. Kuingat-ingat bahwa kurang dari 10 jam yang lalu, aku masih di pulau seberang, menjalani aktivitas yang sama sekali berbeda. Tak pernah terpikirkan olehku bahwa satu panggilan telepon di pagi buta akan mengubah garis perjalanan hidupku. Mulai hari ini, hingga seterusnya.
***
"Halo, assalamualaikum. Ya, kenapa, Bang?" Jam digital di ponsel menunjukkan pukul 3 pagi. Aku berusaha mengumpulkan nyawa yang masih tertinggal di alam mimpi. Tak biasanya abangku menelepon, sepagi ini pula. Paling hanya berkirim pesan lewat aplikasi WhatsApp. Fakta bahwa dia menelepon di jam yang tidak lazim menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
"Ibu sakit." Kudengar suaranya bergetar. Ada tangis yang ditahan. Fakta bahwa abangku menangis merupakan ketidaklaziman selanjutnya. Yang kutahu, abangku merupakan sosok laki-laki kuat yang hampir tidak pernah meneteskan air mata. Apalagi di hadapanku. Aku hanya melihatnya menangis sewaktu dia selesai mengucapkan ijab kabul. Saat dia menikah, 2 tahun yang lalu. Kesadaranku mulai terkumpul.
"Sakit apa?" tanyaku. Sepengetahuanku, Ibu kami memang sudah lama tidak sehat. Yeah, sakit-sakitnya orang tualah. Entah itu demam, nyeri sendi, hingga sakit gigi datang bergantian. Namun, kali ini, sepertinya bukan itu.
"Belum tahu. Kakak bilang Ibu nggak sadar. Sudah dirujuk ke RS di kota kabupaten. Dibawa ke UGD, diperiksa, tetap tidak ada kemajuan. Sekarang mau dirujuk ke RS di provinsi untuk pengecekan lebih lanjut. Kita pulang, ya. Pesawat pagi. Masih bisa Abang pesan sekarang. Kamu siap-siap, ya."
"Hah? Pulang? Sekarang? Oh, iya, iya. Ima siap-siap." Kesadaranku sudah kembali seutuhnya meskipun aku masih belum sepenuhnya memahami apa yang terjadi. Aku bahkan tidak sempat untuk bersedih seperti abangku. Yang kuingat adalah, aku beranjak ke kamar mandi, menguatkan hati untuk mengguyurkan air dingin ke seluruh tubuhku. Berharap dinginnya air juga mengguyur segala hal negatif yang ada pada pikiranku. Sungguh, pikiranku berkecamuk. Memikirkan segala macam kemungkinan adalah hal yang aku ahli di dalamnya, sekaligus aku benci.
Seusai salat subuh, aku memesan taksi online. Aku berangkat dari kosanku di Depok, Jawa Barat, sementara abangku dari rumah kontrakannya di Ciputat, Tangerang Selatan. Kami berjanji untuk langsung bertemu di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. Sesampainya di Bandara, kami tidak banyak berkata-kata. Seperti yang sudah disampaikannya, abangku sudah memesan tiket pesawat untuk kami berdua. Pesawat pagi ke Padang. Itulah tujuan kami pagi ini. Ibu kota provinsi Sumatera Barat itu sedang menunggu Ibu yang sedang diantar dengan mobil ambulans dari RS di kota kabupaten kami. Kota itu juga sedang menunggu kami, anak-anaknya yang sedang merantau di seberang pulau, untuk menemui ibunya.
Aku selalu suka naik pesawat. Aku akan memilih kursi di dekat jendela dan memandang ke luar. Rasanya, aku dekat sekali dengan awan. Rasanya, aku bisa menyentuh awan dan langit. Aku selalu suka awan, langit, dan perjalanan dengan pesawat. Namun, kali ini tidak. Perjalanan CGK-PDG yang hanya 1,5 jam terasa sangat lambat bagiku. Entah kenapa, pilotnya seperti berkonspirasi dengan semesta untuk menyiksaku dengan pemikiranku akan segala kemungkinan tentang penyakit ibuku. Mengapa Ibu harus sakit sekarang? Mengapa aku harus pulang sekarang? Dan pertanyaan-pertanyaan mengapa lainnya terus bermunculan, hingga pesawat mendarat dan kami melanjutkan perjalanan dengan taksi ke rumah sakit.
Perjalanan dari bandara ke rumah sakit memakan waktu 2 jam. Aku dan abangku sampai duluan. Sementara ambulans yang membawa ibuku masih di perjalanan. Ibuku ditemani kakak perempuanku. Kebetulan kakakku menetap di ibu kota kabupaten kami. Jadi, dialah yang menemani ibu. Kami menunggu dengan cemas. Aku diam, abangku bungkam. Namun, aku yakin isi kepalanya tidak jauh berbeda denganku. Atau tepatnya, aku yang mirip dia. Kata orang-orang, hampir dalam segala hal, aku mirip abangku. Mulai dari wajah, cara berpikir, buku bacaan, film yang ditonton, hingga pandangan hidup. Kemiripan itu pulalah yang membuatku mengikuti jejak sekolah abangku. Mulai dari SD sampai kuliah, kami satu almamater. Hanya saja, abangku tidak pernah jadi seniorku secara langsung karena usia kami terpaut 7 tahun. Aku masuk sekolah saat abangku sudah lulus di sekolah itu. Namun, tetap saja, guru-guru selalu mengingat abangku sebagai anak emas di sekolah mereka.
"Oh, ini Ima adiknya Fahmi, ya? Harus pintar kayak abangnya, ya!" Sering sekali aku mendengar kalimat itu terlontar dari guru-guru. Tidak hanya sekali dua. Aku sih, senang-senang saja dikenal guru sebagai adiknya Fahmi si pintar. Ada rasa tertekan juga, sih. Sejauh ini, aku masih bisa mengimbangi prestasi abangku di sekolah. Saat kuliah, aku juga mengikuti jejak abangku untuk merantau ke tanah Jawa. Berkuliah di salah satu kampus terbaik di negeri ini. Hanya saja, aku akhirnya memilih jurusan yang berbeda dengannya. Aku tidak kuat kalau harus mengambil jurusan yang laki banget alias Teknik Sipil seperti abangku itu. Aku dari dulu suka sastra dan memilih untuk berkuliah di jurusan Sastra Inggris seperti yang kuinginkan. Tak kusangka, di balik banyaknya persamaan kami, sejak hari ini kami akan ditakdirkan menghadapi garis nasib yang berbeda. Jauh berbeda.
***
Pandanganku dari lorong rumah sakit teralihkan ke gerbang masuk. Suara ambulans meraung-raung. Di badan mobil ambulans itu tertulis nama rumah sakit daerah kami. Pasti itu ambulans yang membawa Ibu! Aku tersentak. Kucengkeram lengan abangku kuat-kuat. Kami berjalan mendekati ambulans tersebut. Benar saja, di dalamnya ada Ibu dan Kakak. Kupikir, aku hanya akan sebentar saja di sini. Ternyata, saat tubuh Ibu diusung dari ambulans ke ruang UGD, saat segala hasil pemeriksaan laboratorium keluar esok hari, hari-hariku tak akan pernah sama lagi. Semuanya akan berbeda. Garis nasibku sudah dituliskan. Dan rasanya aku belum siap untuk menjalani semuanya. Namun, begitulah takdir. Siap tak siap, ia tetap memaksa siapa pun untuk menerimanya. Entah itu dengan terpaksa atau lapang dada. Aku tidak tahu, aku akan menjadi bagian yang mana di antara keduanya.
20230212
4 notes · View notes
ramadzanazmi · 1 year
Photo
Tumblr media
🌤️ (at Padang Kota Lama) https://www.instagram.com/p/CoFWBCOJgmnZe9PAiLRasIuqqzWousQeVR9qq40/?igshid=NGJjMDIxMWI=
5 notes · View notes
julioomegasakti · 1 year
Photo
Tumblr media
Assalamu’alaikum ibu :)
Sudah lama kita tidak berinteraksi yaa, 11 tahun sudah kita tidak saling berkomunikasi satu sama lain, mungkin komunikasi kita memang terputus tapi secara batin kita masih terhubung kok. Alhamdulilah io bisa melanjutkan pendidikan di jenjang magister sekarang bu, banyak persoalan dan permasalahan yang io hadapi saat memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ini. 
Ayah, Bang Adi, Kak dilla, dan Si kalek siapa lagi yang paling bungsu hahaha semuanya dalam keadaan sehat wal’afiat bu, masih saling berkomunikasi satu sama lain lewat grup media sosial. Sekarang io tinggal sama ayah di padang bu, dulu ayah tidak mau menetap di padang karena suatu dan lain hal, akan tetapi sekarang malah tidak mau meninggalkan kota padang. Mungkin ini jalan yang diberikan oleh Allah SWT untuk melihat ibu setiap bulan maupun tahun dan bisa curhat semau io di makam ibu :). Ayah menjadi sosok pengganti ibu yang terbaik, mungkin io banyak berdebat sama ayah dan terkadang io egois terhadap ayah, tapi ayah masih menggunakan kata-kata yang lembut bu, beruntung ibu punya suami yang kayak ayah hahahaa. Oh iya semoga ibu tersenyum di atas sana melihat anak-anaknya yang sudah beranjak dewasa dan menyayangi satu sama yang lainnya termasuk menyayangi ayah. Io masih ingat kok kata-kata terakhir ibu di Rumah Sakit St. Theresia yang di jambi, Insha Allah io akan menjalankan nasihat terakhir dari ibu dan membanggakan ayah, bang adi, kak dilla, dan aan.
Terima Kasih ibu atas semua perlakunmu kepadaku, kayaknya dari 4 anak ibu ini selain bang adi, kak dilla dan aan, io termasuk yang agak di manja ternyata hahahaha terima kasih ya bu, 
I Love U So Much :)
Titip ibu di surga Ya Allah :)
3 notes · View notes
nadiku · 2 years
Text
Perantauan JKT (2): Public Transport
Sedari kecil, aku sering sekali mendengar komentar buruk tentang Jakarta. Kota yang sumpek, udaranya jelek, sehari-hari selalu macet dan setiap tahun selalu banjir. Kontras sekali dengan masa kecil yang aku habiskan di desa. Aku tinggal di belakang hutan yang tiap sorenya selalu terdengar sahut-menyahut monyet siamang. Siang-siang sepulang sekolah senang main dan berenang di sungai yang jernih di ujung gang. Ketika semalam hujan deras dan besoknya selokan dipenuhi air, itu airnya jernih banget dan tampak udang-udang kecil, lalu sepulang sekolah suka sibuk hunting udang pakai bekas aqua gelas. Bagiku, Jakarta bukan tempat yang nyaman untuk ditinggali. Tapi begitu, desaku juga bukan tempat yang baik untuk mecari rezeki sehingga aku harus meninggalkannya dulu (untuk sekarang), setidaknya sampai aku mencapai Financial Freedom. Sementara itu, aku selalu ingin tinggal di Bandung atau Jogja atau Bali, atau minimal Kota Padang. Jakarta tidak ada dalam list kota yang aku ingin tinggali.
Tapi, Allah kadang memberi ujian tepat di situ. Tepat diberi-Nya hal yang tidak kita suka, atau yang selalu kita hindari.
Aku dan suami setelah menikah sempat tinggal di Bandung, dan aku tahu suami juga suka Bandung. Hatiku tenang. Dia bekerja di konsultan yang secara waktu cukup fleksibel, jarang lembur, gaji juga lumayan sehingga kita bisa menabung. Tapi kehendak kita kan kadang berbeda dengan orang tua. Mertua ingin anaknya tingga dekat. Alhasil suami pindah kerja ke Jakarta. Awalnya kita tinggal di Bekasi, di rumah mertua. Tapi karena suami selalu pulang malam dan aku tidak betah menunggu di rumah, akhirnya aku melamar kerja yang WFO (padahal selama ini selalu projekan yang full WFH). Hanya supaya bisa berangkat dan pulang bareng, itu rencanaku.
Lalu mulailah aku yang selama ini selalu kemana-mana minimal jalan kaki atau naik gojek, mencicipi yang namanya angkutan umum macam KRL, LRT, MRT, angkot Jaklingko, hingga Bus Transjakarta.
Seminggu awal naik KRL, jiwa manjaku memuncak. Berdiri 15 menit saja enggak sanggup. Tapi sekarang sih sudah biasa saja, kalau pun harus berdiri. Tapi KRL pas jam pulang memang bar-bar sih. Litterally, dah kayak kaleng sarden. Selagi bisa, aku tidak ingin naik KRL di rush hour.
Lalu aku terkadang naik LRT Kelapa Gading, yang mana mewah sekali dan aku suka wewangian pengharum ruangan di haltenya, khas sekali. Terkadang juga naik MRT kalau singgah ke kantor suami, yang mana pengalamannya juga sangat indah. Aku berharap semua kota ada MRT, yang mencakup semua daerah. 
Lalu tibalah waktu pindah rumah ke Jaksel, dan terpaksalah aku harus pulang-pergi menggunakan bus. Bus adalah hal yang paling aku tidak suka, awalnya. Aku pemabuk darat yang cukup parah. Dulu dari rumah ke pasar pakai angkot saja aku mabuk, padahal jaraknya hanya 10-15 menit lah. Selama ini selalu diantar jemput mobil pribadi ke bandara yang jaraknya 3 jam perjalanan, karena aku tidak sanggup naik minibus. Di perjalanan pasti full tidur, aku menguasai kursi tengah sebagai kasurku. Tapi kali ini, setidaknya 1,5 jam waktu akan kuhabiskan di bus, setiap hari! Kali dua, pulang-pergi, artinya 3 jam setiap hari. Tapi mau bagaimana lagi, kamu harus berdamai dengan keadaan.
Tantangan pertama adalah mencari rute tercepat dan ternyaman. Aku mencoba beberapa rute, beberapa alternatif transit, dan kombinasi bus, sampai coba kombinasi pakai angkot dan MRT juga, hingga akhirnya aku menemukan rute ternyaman: Rumah - 13 - 1 - 4C - LRT. Surprisingly, setelah sebulan langsung terasa perubahan drastis. Asalkan tidak jalur yang non-jalur-khusus-busway lalu terjebak macet, insya Allah aku tidak akan mabuk. Lalu aku mulai terbiasa membaca dan membalas chat (yang mana dulu sangat tidak mungkin aku lakukan, pasti mabuk). Lama kelamaan bisa menonton di bus, dan sampai terakhir bisa baca webtoon, hingga baca Quran. Kalau baca buku yang tulisannya rapat dan kecil kayaknya belum bisa (belum dicoba aja sih, masih takut). Tapi ini adalah kemajuan yang luar biasa. Aku bangga dan merasa bersyukur sekali.
Beberapa hari yang lalu ketika Kak Zia ngajak jalan-jalan berdua, Kak Zia tanya, “apa nggak pusing pulang-pergi ke kantornya?”. Karena kata Kak Zia, dia dulu menyerah kerja dan tinggal di Jakarta karena pusing dengan perjalanan ke kantornya. Aku selama ini belum merasa perjalanan adalah faktor yang bikin stres (kecuali ketika di Bekasi karena perjalanan pulang dengan KRL di rush hour sangat tidak menyenangkan). Alhamdulillah aku bisa menemukan jalur pulang dan pergi menggunakan bus yang nyaman. Bahkan dulu ketika pertama kali naik KRL, aku selalu menanamkan mindset “lagi jalan-jalan” setiap naik kendaraan. Aku kembali jadi anak-anak untuk sejenak, yang naik kereta/bus = wisata. Awalnya aku juga merengek, “apa nggak ada yang sekali naik bus aja? Kenapa harus 3 kali nyambung gini?”, hingga akhirnya aku menikmati saja perjalanan. Melihat pemandangan, mengagumi apa yang bisa aku kagumi, minimal mengagumi halte CSW yang begitu rumit tapi ketika sudah terbiasa jadi seru jalan-jalan di dalamnya. Naik eskalator berkali-kali dari lantai dasar ke lantai 5 CSW, lalu berasa sedang jalan-jalan di mall setiap hari karena dalam otakku asosiasi eskalator = mall, haha.
Sekarang, setelah mengalami betapa mudah mobilisasi dengan tranport umum, di Kota Jakarta, aku benar-benar berharap transportasi di kota manapun juga sekelas Jakarta. Alasan utamanya adalah karena aku tidak bisa mengendarai motor apalagi mobil, sehingga aku adalah manusia yang akan sangat bergantung pada transportasi umum. Aku mulai mencintai busway, padahal dulunya aku tidak pernah suka bus. Tapi mungkin yang aku suka adalah bus yang lewat di jalur khusus busway. Kalau bus di jalur macet, aku juga ogah!
Tumblr media
4 notes · View notes
gladiollsusi · 2 years
Text
Hari ini dimulai dengan hal hal yang tidak enak. Bawaannya pengen marah. Juga pengen nangis karena merasa “ya ampun, gini banget”.
Akan tetapi, penghiburan itu datangnya dari mana saja.
Sekitar jam 10.00, dihubungi sama Via yang nun jauh di Jawa Tengah. Ditanyain mau dipesenkan apa dari gofood 🥹
Tak lama kemudian, ada minuman dingin yang sampai di kantor. Sesuai dengan permintaan. Juga dilengkapi dengan catatan Happy Birthday ala driver Gojek yang terlalu cute 🥳
Ku senyum senyum senang. Rasa kesel yang udah numpuk dari pagi, perlahan diabaikan. Emang ya. Hati gampang banget dibolak-balik.
Ahh Via, terimakasih banyak. Ku serasa punya tambahan saudara perempuan 🤗
Menjelang makan siang, dikirimi gofood lagi dari Sumatera Utara. Nasi Padang !!!
Nasi padangnya enak. Enak banget 🥹
Teman kantor pun ikutan mengomentari,
“Dari kemarin-kemarin kok ada aja ya kiriman makanan”
“Ini kiriman dari ayang beb atau gimana, banyak amat”
Wah. Sungguh ada banyak cara tak terduga yang diberikan oleh Tuhan untuk membuat kita percaya,
“Nak, hidup gak selamanya sedih-sedih dan pait-pait kok. Kadang ya manis semanis gulali. Juga hangat seperti matahari pagi”
Terimakasih orang orang baik. Berkat kalian, hari hari sulit di kota baru ini terasa lebih ringan dan ku bisa merasa cukup 🌻
4 notes · View notes
arifahsatria · 2 years
Text
a note to remember
this note I write for remembering how beautiful our relationship each other.
Latifah. teman terbaik dan terdekat sejak SMA kelas X. Latifah knows me so well. apalagi setelah melakukan safar ke 3 provinsi dan 5 kota di Jawa. Xixi. Ku rasa dia akan semakin mengetahui bagaimana diriku seutuhnya.
Latifah. Dia berencana mengikuti ku ke Jogja. Menyenangkan sekali jika ada yang ke Jogja. Memang Jogja menjadi destinasi favorit bagi kenalanku dimanapun. setiap mereka ke Jogja, pasti tak pernah luput untuk menghubungiku. Untuk sekedar say hello, ataupun jalan mengitari kota.
sebelum kami berangkat dari Padang ke Jogja, akupun memberikan list kemana saja Latifah akan ku bawa selama di negeri antah berantah. List yang begitu detail, sehingga aku harus memutar otak untuk mencukupi waktu Latifah selama di Jawa.
orait. beberapa hari pertama, Latifah ku ajak mengelilingi Jogja, dari pagi sampai malam, tentunya berjalan kaki. wkwk. skill dari dulu. soalnya menikmati Jogja dengan kendaraan kurang syahdu. enaknya menikmati Jogja dengan jalan kaki, sekaligus menikmati tiap sudut kota yang romantis, katanya. wkwkwk
di beberapa tempat tertentu, Tipah bilang ada ‘something wrong’ hihi.. si Tipah sebelum ke Jawa, bekal yang dibawa tentang mistis sih wkwk
wes ben. Biarlah jadi pengalaman Tipah sendiri. Daku ndak ikut-ikutan kalau masalah itu. wkwk.
Lalu, trip selanjutnya, tak jak Latip ke Solo. selain ada rencana menemui saudara di Solo, sekalian ngajak Latip jalan. heuheu. sambil menyelam minum air.
Di Solo, Latip mborong seisi pasar Klewer. Bukan Latip namanya, kalau ndak mborong. Di Jogja pun ngono, mborong seisi pasar Malioboro. ta suruh tutup mata lewat Malioboro. besoknya Latip ngadu ke ibuknya, “mak, aku disuruh Riri tutup mata di Malioboro..” maknya Tipah ketawa je atas kaduan anaknya. wkwkk
trip selanjutnya, kami ke Banyuwangi, ke tempat salah satu teman terbaik ku di Jogja. Nur. Pada trip kali ini, teman terbaik di Padang, bertemu teman terbaik ku yang di Banyuwangi. what a good experience! jadinya ketika aku ngomong ke Latip tentang Nur, Latip ngga ngambang lagi, begitupun sebaliknya Nur, kalau ngomongin Latip, wis reti bentukan Latip macam opo wkkwkwk.
trip di Banyuwangi, sangat berkesan sekali. alhamdulilahilladzi bini’matihi tattimusshalihat.. kami di jemput Nur dan Pak De Hutip di stasiun Kalibaru, Banyuwangi. pertama kali berjumpa Nur, setelah sekian lama dia menghilang dari Jogja tanpa pamitan 2021 lalu. mungkin pertemuan yang singkat dengan Nur kemarin bisa dibilang salam perpisahan juga xixi. Perpisahan termanis *kek judul lagu
walaupun JOG-BWI adoh tenan, horapopo. Nur dengan hangatnya menyambut kami datang. begitupun dengan Pak De Nur. sesampainya di rumah Nur, umi Nur menyambut kami dengan gembira. Umiii, jadi rindu masakan umi Nur di Banyuwangi. Petis, sambel terasi...hmmm nulis ini jadi keingat rasa masakan umii wkwk
pagi-pagi, Nur ngajakin ke JLS (daku lupa kepanjangannya apa). yang pastinya itu tempat perkebunan gula gitu. salah satu industri yang ada di Glenmore, Banyuwangi. Adem, rek! sunrisenya bagus banget, masyaa Allah. air sungainya, jernih banget. buanyak pohon-pohon. rindang. sayangnya Latip ga ikutan trip ke JLS pagi itu. Latip mah WFH alis Work From Holiday wkwkwk jadinya dia masih ngurusin hal-hal yang belum beres pagi itu, jam 5! bayangkan! belum jam kerja, udah kerja, di saat cuti pula. sedih! wkwk, Latip Latip.
sebelum berangkat, kami ke tokonya Pakde Nur (lupa nama beliau). Aku dengan PD nya pake bahasa Madura, “mator sakalangkong, Pak De..” dan semua staff Pak De yang kelihatannya juga orang Madura tertawa mendengar kalimat ku. Tetangga Nur juga ikutan nimbrung, mereka sangat hangat sekali mendengar ada tamu jauh dari Padang wkwkk padahal dari Jogja atuh mah wkwkwk
hari itu kami diajak Nur dan Pak De Nur ke beberapa tempat dan daerah. menyenangkan sekali, Pak De Nur ngga kehabisan topik mengenai apapun. untungnya alhamdulillah daku ada dikit tahu tentang yang ditanyai Pak De Nur, biar ndak krik krik wkwkwk sehingga jalanan dari Banyuwangi ke Situbondo dipenuhi dengan cerita sejarah, kawasan di Indonesia, hingga cerita mistis di beberapa daerah.
Semua tempat yang diajak oleh Pak De dan Nur semuanya merupakan tempat favorit. Kalau kata Pak De mah, “biasa aja Banyuwangi itu.. karena kami orang Banyuwangi. karena udah tau Banyuwangi..” hihi tapi bagi daku yang ngetrip ke Banyuwangi, BWI itu indah banget rek! xixi
sayangnya gda fotonya, rek. karena fotonya di hp Nur dan Latip xixi. seharian di BWI, akhirnya kami terlelap dengan pulas di ruangan Nur.
pagi-pagi sekali, kami mesti siap-siap ke Surabaya. Bareng Nur dan Latip pastinya. Di kereta ketemu tetangga Nur yang sama sekali Nur ndk kenal.. orangnya lucu, xixi kereta.. bener juga ya kata Mas Gun, “tujuan yang sama, akan mempertemukan orang-orang dalam perjalanan..” sebenarnya sih ini lebih makna implisit. Tapi daku lebih bahas makna eksplisit aja. macam orang yang ketemu di kereta saat itu. sama-sama ke Surabay Gubeng xixi.
ada-ada aja macam-macam orang yang ditemui selama perjalanan. ya namanya hidup kan yo, rek.. manusia itu unik. walau sama tujuan, cara menempuhnya mungkin berbeda. atau cara menuju, aktivitas, pikiran dalam menuju tujuan yang sama itu berbeda. *heleh ngomong opo kowe, Ri
and then di Sby, just walking around je.. kami sama-sama ada rencana menemui kerabat di Sby. nambah relasi lagi. ketemu kerabat Tipah, kerabat Ennur, mereka juga ketemu kerabat daku xixi
di ujung cerita kami saling refleksi tentang perjalanan kali ini. tentang apa kekurangan kami, tentang apa kelebihan yang ia lihat dalam safar ini. tentang doa-doa yang selalu dipanjatkan, tentang keinginan yang selalu dinanti datangnya, tentunya di waktu yang tepat inshaa Allah.
macam diary je, tapi horapopo, pengingat diri bahwa semoga saja dengan safar ini kita selalu mampu berbenah..
thanks Latip dan Ennur. semoga selalu Allah lindungi.
Jogja, 4/6/2022
3 notes · View notes
pintubesimotifkayu08 · 21 hours
Text
Tumblr media
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Besi Coklat di Semarang
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Besi Coklat di Semarang, Pintu Besi Dua Daun di Salatiga, Pintu Besi Fortress di Sulawesi Barat, Pintu Besi Minimalis di Blitar, Pintu Besi Rumah di Banjarbaru.
FORTRESS adalah produk Pintu Baja Motif Kayu Sebuah terobosan inovasi terbaru sebagai alternatif pengganti pintu rumah konvensional yang mengunakan material baja sebagai bahan baku utamanya.
Tingkatkan Keamanan Rumah Anda dengan 13 Keunggulan Fortress Pintu Baja!
Material Baja Berkualitas Tinggi.
Finishing dengan Pola Serat Kayu Alami.
Kusen Baja dengan Detail Architrave yang Anggun.
Engsel Baja Tersembunyi dalam 4 Set.
Sistem Penguncian 5 Titik dengan Kunci Utama.
Sistem Keamanan A-B Lock dengan 7 Kunci Elektronik.
Dilengkapi dengan Slot/Grendel untuk Penguncian Tambahan.
Terdapat Lubang Pengintip.
Pelindung Karet pada Kusen dan Daun Pintu.
Lapisan Honeycomb Paper sebagai Penyerap Suara.
Lapisan PE-Film untuk Perlindungan Tambahan.
Dilengkapi dengan 6 Set Baut Pemasangan.
Memiliki Ambang Pintu yang Kokoh.
Dapatkan keamanan yang tak tertandingi dengan Fortress Pintu Baja, solusi pintu yang kuat dan tahan lama untuk melindungi rumah Anda.
Hubungi Kami Segera (0821-7001-0763)
Head Office (Kantor Pusat) : Jl. Raya Binong Jl. Kp. Cijengir No. 99, Rt.005/Rw.003, Binong, Kec. Curug, Kabupaten Tangerang, Banten 15810
Kantor Cabang JBS : (Solo, Pekanbaru, Surabaya, Lampung, Palembang, Kendari, Makassar, Balikpapan, Medan, Dan Kota Lainnya Menyusul)
Provinsi Sumatra Barat Meliputi : Kab Agam-Lubuk Basung, Kab Dharmasraya-Pulau Punjung, Kab Kepulauan Mentawai-Tuapejat, Kab Lima Puluh Kota-Sarilamak, Kab Padang Pariaman-Parit Malintang, Kab Pasaman-Lubuk Sikaping, Kab Pasaman Barat-Simpang Ampek, Kab Pesisir Selatan-Painan, Kab Sijunjung-Muaro Sijunjung, Kab Solok-Arosuka, Kab Solok Selatan-Padang Aro, Kab Tanah Datar-Batusangkar, Kota Bukittinggi, Kota Padang, Kota Padangpanjang, Kota Pariaman, Kota Payakumbuh, Kota Sawahlunto, Kota Solok Dan Seluruh Kota Se-Indonesia.
pintubesicoklatdisemarang #pintubesiduadaundisalatiga #pintubesifortressdisulawesibarat #pintubesiminimalisdiblitar #pintubesirumahdibanjarbaru
Pintu Besi Coklat di Semarang, Pintu Besi Astetik di Magelang, Pintu Besi Harga di Probolinggo, Pintu Besi Plat di Mojokerto, Pintu Besi Minimalis Terbaru di Palangka Raya.
0 notes
Tumblr media
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Aluminium Warna Hitam Estetik di Cimahi, Pintu Aluminium Modern di Surakarta, Pintu Aluminium Modern Warna Hitam di Magelang, Pintu Aluminium Modern Kamar Mandi di Probolinggo, Harga Pintu Aluminium Warna Coklat Estetik di Mojokerto.
ALUMINOS FORTRESS adalah produk Pintu Kamar Mandi Aluminium Kaca Motif Kayu Sebuah terobosan inovasi terbaru sebagai alternatif pengganti pintu kamar mandi konvensional yang mengunakan kombinasi material alumunium dan kaca sebagai bahan baku utamanya.
Ingin mempercantik kamar mandi Anda dengan pintu yang berkelas? Pintu Aluminium Kaca Minimalis adalah pilihan yang sempurna! Berikut adalah Keunggulan ALUMINOS FORTRESS Pintu Aluminium menarik:
Desain Modern Bingkai aluminium dengan kombinasi kaca
Kekuatan dan Ketahanan akan cuaca
Privasi Kaca yang Terjaga
Ramah Lingkungan
Pemasangan Mudah
Warna yang Menawan
Rendah Perawatan
Tahan Lama
Dapatkan ALUMINOS FORTRESS Pintu Aluminium Kaca Minimalis sekarang dan buat kamar mandi Anda lebih cantik dan fungsional!
Hubungi Kami Segera (0821-7001-0763)
Head Office (Kantor Pusat) : Jl. Raya Binong Jl. Kp. Cijengir No. 99, Rt.005/Rw.003, Binong, Kec. Curug, Kabupaten Tangerang, Banten 15810
Kantor Cabang JBS : (Solo, Pekanbaru, Surabaya, Lampung, Palembang, Kendari, Makassar, Balikpapan, Medan, Dan Kota Lainnya Menyusul)
Provinsi Sumatera Utara Meliputi : Kab Asahan-Kisaran, Kab Batu Bara-Limapuluh, Kab Dairi-Sidikalang, Kab Deli Serdang-Lubuk Pakam, Kab Humbang Hasundutan-Dolok Sanggul, Kab Karo-Kabanjahe, Kab Labuhanbatu-Rantau Prapat, Kab Labuhanbatu Selatan-Kota Pinang, Kab Labuhanbatu Utara-Aek Kanopan, Kab Langkat-Stabat, Kab Mandailing Natal-Panyabungan, Kab Nias-Gido, Kab Nias Barat-Lahomi, Kab Nias Selatan-Teluk Dalam, Kab Nias Utara-Lotu, Kab Padang Lawas-Sibuhuan, Kab Padang Lawas Utara-Gunung Tua, Kab Pakpak Bharat-Salak, Kab Samosir-Pangururan, Kab Serdang Bedagai-Sei Rampah, Kab Simalungun-Raya, Kab Tapanuli Selatan-Sipirok, Kab Tapanuli Tengah-Pandan, Kab Tapanuli Utara-Tarutung, Kab Toba-Balige, Kota Binjai, Kota Gunungsitoli, Kota Medan, Kota Padangsidempuan-, Kota Pematangsiantar, Kota Sibolga, Kota Tanjungbalai, Kota Tebing Tinggi Dan Seluruh Kota Se-Indonesia.
pintualuminiumwarnahitamestetikdicimahi #pintualuminiummoderndisurakarta #pintualuminiummodernwarnahitamdimagelang #pintualuminiummodernkamarmandidiprobolinggo #hargapintualuminiumwarnacoklatestetikdimojokerto
Pintu Aluminium Warna Hitam Estetik di Cimahi, Pintu Aluminium Modern Warna Coklat di Sulawesi Selatan, Pintu Aluminium Modern Warna Putih di Surabaya, Harga Pintu Aluminium Estetik di Pasuruan, Harga Pintu Aluminium Warna Putih Estetik di Pontianak.
0 notes
Text
Tumblr media
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Baja Motif Kayu di Banda Aceh, Pintu Plat Baja di Denpasar, Pintu Baja Double di Cilegon, Daun Pintu Baja Ringan di Jambi, Motif Pintu Baja Ringan di Depok.
FORTRESS adalah produk Pintu Baja Motif Kayu Sebuah terobosan inovasi terbaru sebagai alternatif pengganti pintu rumah konvensional yang mengunakan material baja sebagai bahan baku utamanya.
Tingkatkan Keamanan Rumah Anda dengan 13 Keunggulan Fortress Pintu Baja!
Material Baja Berkualitas Tinggi.
Finishing dengan Pola Serat Kayu Alami.
Kusen Baja dengan Detail Architrave yang Anggun.
Engsel Baja Tersembunyi dalam 4 Set.
Sistem Penguncian 5 Titik dengan Kunci Utama.
Sistem Keamanan A-B Lock dengan 7 Kunci Elektronik.
Dilengkapi dengan Slot/Grendel untuk Penguncian Tambahan.
Terdapat Lubang Pengintip.
Pelindung Karet pada Kusen dan Daun Pintu.
Lapisan Honeycomb Paper sebagai Penyerap Suara.
Lapisan PE-Film untuk Perlindungan Tambahan.
Dilengkapi dengan 6 Set Baut Pemasangan.
Memiliki Ambang Pintu yang Kokoh.
Dapatkan keamanan yang tak tertandingi dengan Fortress Pintu Baja, solusi pintu yang kuat dan tahan lama untuk melindungi rumah Anda.
Hubungi Kami Segera (0821-7001-0763)
Head Office (Kantor Pusat) : Jl. Raya Binong Jl. Kp. Cijengir No. 99, Rt.005/Rw.003, Binong, Kec. Curug, Kabupaten Tangerang, Banten 15810
Kantor Cabang JBS : (Solo, Pekanbaru, Surabaya, Lampung, Palembang, Kendari, Makassar, Balikpapan, Medan, Dan Kota Lainnya Menyusul)
Provinsi Sumatra Barat Meliputi : Kab Agam-Lubuk Basung, Kab Dharmasraya-Pulau Punjung, Kab Kepulauan Mentawai-Tuapejat, Kab Lima Puluh Kota-Sarilamak, Kab Padang Pariaman-Parit Malintang, Kab Pasaman-Lubuk Sikaping, Kab Pasaman Barat-Simpang Ampek, Kab Pesisir Selatan-Painan, Kab Sijunjung-Muaro Sijunjung, Kab Solok-Arosuka, Kab Solok Selatan-Padang Aro, Kab Tanah Datar-Batusangkar, Kota Bukittinggi, Kota Padang, Kota Padangpanjang, Kota Pariaman, Kota Payakumbuh, Kota Sawahlunto, Kota Solok Dan Seluruh Kota Se-Indonesia.
#pintubajamotifkayudibandaaceh #pintuplatbajadidenpasar #pintubajadoubledicilegon #daunpintubajaringandijambi #motifpintubajaringandidepok
Pintu Baja Motif Kayu di Banda Aceh, Pintu Baja di Pangkalpinang, Daun Pintu Baja di Bengkulu, Pintu Baja 2 Daun di Kalimantan Timur, Harga Pintu Baja di Bogor.
1 note · View note